Anda di halaman 1dari 11

KERANGKA ACUAN KEGIATAN (KAK)

SKPD : DINAS KESEHATAN KAB. MAMUJU

RINCIAN MENU : UPAYA GERAKAN MASYARAKAT HIDUP SEHAT


(GERMAS)

TAHUN ANGGARAN 2022


KERANGKA ACUAN KERJA/TERM OF REFERENCE
PELAKSANAAN BANTUAN OPERASIONAL KESEHATAN
KABUPATEN DANA ALOKASI KHUSUS (DAK) NONFISIK
BIDANG KESEHATAN (BOK) KABUPATEN
TAHUN ANGGARAN 2022

A. LATAR BELAKANG
1. Dasar Hukum

a. Instruksi Presiden No. 1 Tahun 2017 tentang Gerakan Masyarakat Hidup Sehat
b. Peraturan Bupati Mamuju Nomor 12 Tahun 2016 Tentang Gerakan Mamuju
Mapaccing
c. Peraturan Daerah Nomor 8 Tahun 2018 Tentang Kawasan Tanpa Rokok
d. Pemkab Mamuju meluncurkan Program Angngatangku Sehat Keren (ASEK) pada
sabtu, 10 April 2021
e. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 39 Tahun 2016 tentang Pedoman
Penyelenggaraan Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga
f. Peraturan Pemerintah Nomor 88 Tahun 2019 tentang Kesehatan Kerja
g. Surat Edaran Kepala BAKN 15/SE/77 tentang pelaksanaan pengujian kesehatan
PNS dan Tenaga-tenaga lainnya pada Negara Republik Indonesia

2. Gambaran Umum

Pembangunan kesehatan pada hakekatnya adalah upaya yang dilaksanakan oleh


semua komponen Bangsa Indonesia. Tujuannya untuk meningkatkan kesadaran dan
kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat
yang setinggi tingginya. Paradigma sehat memposisikan kesehatan sebagai hasil dari
aktivitas sehari hari, bagian utama dari suatu gerakan kesehatan masyarakat serta
mengedepankan promotif preventif dalam upaya kesehatan serta memberdayakan
masyarakat dalam berperilaku sehat, yang dilakukan secara konsisten dan berkesimbungan.
Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS) merupakan suatu tindakan sistematis
dan terencana yang dilakukan secara bersama-sama oleh seluruh komponen bangsa
dengan kesadaran, kemauan dan kemampuan berperilaku sehat untuk meningkatkan
kualitas hidup. Pelaksanaan GERMAS harus dimulai dari keluarga, karena keluarga adalah
bagian terkecil dari masyarakat yang membentuk kepribadian,
GERMAS merupakan gerakan nasional yang diprakarsai oleh Presiden RI yang
mengedepankan upaya promotif dan preventif, tanpa mengesampingkan upaya kuratif-
rehabilitatif dengan melibatkan seluruh komponen bangsa dalam memasyarakatkan
paradigma sehat. Untuk menyukseskan GERMAS, tidak bisa hanya mengandalkan peran
sektor kesehatan saja. Peran Kementerian dan Lembaga di sektor lainnya juga turut
menentukan, dan ditunjang peran serta seluruh lapisan masyarakat. Mulai dari individu,
keluarga, dan masyarakat dalam mempraktekkan pola hidup sehat, akademisi, dunia usaha,
organisasi kemasyarakatan, dan organisasi profesi dalam menggerakkan anggotanya untuk
berperilaku sehat; serta Pemerintah baik di tingkat pusat maupun daerah dalam menyiapkan
sarana dan prasarana pendukung, memantau dan mengevaluasi pelaksanaannya.
Aktifitas fisik adalah setiap gerakan tubuh yang dapat meningkatkan pengeluaran
tenaga atau energi. Dalam kehidupan sehari-hari, praktik hidup sehat merupakan salah
satu wujud Revolusi Mental. GERMAS mengajak masyarakat untuk membudayakan
hidup sehat, agar mampu mengubah kebiasaan-kebiasaan atau perilaku tidak sehat.
Pada tahap awal, GERMAS secara nasional dimulai dengan berfokus pada tiga kegiatan,
yaitu: Melakukan aktivitas fisik 30 menit per hari, Mengonsumsi buah dan sayur, dan
Memeriksakan kesehatan secara rutin.
Di masa Pandemi Covid 19 sekarang ini, salah satu upaya pencegahan penularan
yaitu dengan meningkatkan imunitas tubuh. Olahraga yang teratur dan terukur dapat
meningkatkan imunitas tubuh untuk selalu menjaga kebugaran. Dengan kondisi bugar
seseorang bisa menjadi lebih produktif, sehingga mampu mendorong seseorang menjadi
sehat jiwa dan raga.
Untuk mengukur tingkat kebugaran tubuh, Kemenkes RI meluncurkan sebuah aplikasi
Pengukuran Kebugaran Jasmani Mandiri bernama SIPGAR yang dapat diakses langsung
bagi pengguna smartphone android. Dalam rangka menjaga kebugaran dan meningkatkan
imunitas tubuh masyarakat. aplikasi SIPGAR merupakan aplikasi pencatatan pemeriksaan
kondisi fisik seseorang yang dilakukan dalam kurun waktu tertentu menggunakan
metode rockport atau etode pengukuran kebugaran jasmani dengan menghitung waktu
tempuh seseorang saat menempuh lintasan 1.600 meter. “Pengukuran kebugaran jantung
paru yang merupakan salah satu komponen terbesar yang mempengaruhi kebugaran
seseorang.
Aparatur Sipil Negara (ASN) merupakan pekerja dengan usia produktif yang
membutuhkan kebugaran jasmani yang baik dalam melaksanakan tugas dan fungsinya.
Peningkatan kebugaran jasmani bertujuan meningkatkan stamina dan status kesehatan
seseorang dapat dicapai dengan menambah aktivitas fisik dan latihan fisik/olahraga secara
baik, benar, terukur, dan teratur. Untuk mengetahui peningkatan kebugaran jasmani
seseorang, dapat dilakukan minimal 2 kali pengukuran kebugaran jasmani dengan rentang
waktu minimal 3 bulan dimana dilakukan upaya peningkatan kebugaran jasmani.
Dewasa ini kebutuhan hidup manusia semakin kompleks. Kebutuhan tersebut
meliputi Kebutuhan material, fisik, mental ataupun spiritual. Dalam hubungannya dengan
pemenuhan kebutuhan tersebut seseorang harus bersaing untuk memenuhi kebutuhan
hidupnya. Dalam menghadapi persaingan tersebut modal utama seseorang adalah
kebugaran dan kesehatan badan. Seseorang dikatakan bugar apabila secara fisik
seseorang dapat melaksanakan suatu aktivitas atau pekerjaan yang wajar tanpa merasakan
kelelahan yang berarti.
Salah satu program pemeriksaan kesehatan bagi ASN adalah Tes kebugaran,
kegiatan ini dilakukan dengan mengikuti pedoman yang ditetapkan oleh organisasi
kedokteran olahraga dan dirancang untuk menentukan apakah seorang atlet diizinkan
untuk bermain. Pada akhir tes kebugaran jasmani, dokter akan mengisi formulir izin
yang menyatakan bahwa pasien dalam kondisi bugar bugar.
Selain ASN, pengukuran kebugaran jasmani juga dilakukan pada calon jamaah
haji.Dalam rangka perlindungan terhadap jemaah Haji agar dapat melaksanakan ibadahnya
sesuai dengan ketentuan Syariat Islam, perlu dilakukan pembinaan dan pelayanan
kesehatan calon jemaah haji sejak dini. Hal ini dilakukan untuk mewujudkan istithaah
(kemampuan) kesehatan jemaah haji. Kegiatan ini dilakukan karena kesehatan merupakan
satu dari tiga syarat istitaah dalam melaksanakan ibadah haji, yaitu pengetahuan, ekonomi,
dan kesehatan.
Indonesia termasuk negara dengan jumlah jemaah haji yang sangat besar. Kondisi ini
menyebabkan antrian untuk menunaikan ibadah haji menjadi lama karena adanya
keterbatasan kuota jemaah yang ditetapkan pemerintah Arab Saudi. Akibatnya jumlah calon
jemaah haji yang berisiko tinggi terhadap masalah kesehatan makin banyak.
Sementara itu dalam melaksanakan Ibadah Haji, sebagian besar dibutuhkan
kesehatan fisik. Untuk itu, jemaah yang berangkat harus memenuhi syarat istithaah dari
aspek kesehatan meliputi kesehatan fisik dan mental yang terukur dengan pemeriksaan
yang dapat dipertanggungjawabkan. Dengan demikian Jemaah Haji dapat menjalankan
ibadahnya sesuai tuntunan Agama Islam.
Untuk itu dalam menjamin keselamatan dalam menjalankan ibadah, calon jemaah haji
mendapatkan pelayanan kesehatan sekurang-kurangnya 3 bulan sebelum berangkat ke
Tanah Suci. Apabila ada yang menderita sakit kronis dan akut maka akan dirujuk ke rumah
sakit sekunder untuk pemeriksaan lebih lanjut

No Rinciaan Menu/ Uraian


Komponen
1 Upaya Penurunan AKI-AKB
3 Upaya Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS)
a Penggerakkan Gerakan Forum Koordinasi Germas
Masyarkat Hidup Sehat Prinsip dari Gerakan masyarakat hidup sehat
adalah kerjasama multi sektor dan pemangku
kepentingan, antara sektor kesehatan,
akademisi, LSM dan sektor-sektor lainnya.
Secara khusus, Germas diharapkan dapat
meningkatkan partisipasi dan peran serta
masyarakat untuk hidup sehat, meningkatkan
produktivitas masyarakat, dan mengurangi
beban biaya kesehatan. Tercapainya
penggalangan komitmen dan Rencana Tindak
Lanjut kegiatan

Koordinasi Penerapan Germas Di Semua


Tatanan
Sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya,
Bidang Promosi Kesehatan diperlukan untuk
meningkatkan koordinasi pelaksanaan tugas
serta pembinaan dan pemberian dukungan
administrasi kepada seluruh Penanggung Jawab
Promkes di Puskesmas.

Advokasi & Pendampingan penerapan germas


Advokasi dan pendampingan penerapan germas
merupakan kegiatan yang dilakukan untuk
mendampingi pengelola program dan juga lintas
sector terkait dalam penerapan germas di
wilayahnya. Kegiatan ini dilaksanakan di 22
Puskesmas dan 8 lintas sector terkait di berbagai
tatanan

b Pelaksanaan Germas, Desiminasi pelaksanaan aktivitas fisik di tempat


Aktifitas Fisik, kerja
Pemeriksaan Kesehatan
Aktifikas fisik (senam rutin, senam hamil, senam
Berkala, dan Edukasi
lansia, kelompok komorbid, dll)
Gizi Seimbang di tingkat
Kab/Kota Pemeriksaan Kesehatan berkala bagi ASN

Pemeriksaan kesehatan berkala (pemeriksaan


kebugaran jasmani, pengukuran TB dan BB,
pengukuran obesitas)

Pengukuran kebugaran jasmani pada calon


jamaah haji

Pengukuran kebugaran jasmani pada kelompok


masyarakat tertentu (calon Jemaah haii)
c Kampanye lokal dalam Penggandaan Media Gerakan Masyarakat
mendukung Hidup Sehat
pelaksanaan Germas
Penataan informasi yang dilakukan secara teratur,
jelas, tepat, dan cepat serta dapat disajikan dalam
sebuah laporan tentunya sangat mendukung
kelancaran kegiatan operasional organisasi dan
pengambilan keputusan yang tepat. Kesuksesan
sebuah promosi kesehatan media promosi memegang
peranan yang sangat penting dan dapat diartikan
sebagai alat bantu yang turut memperlancar
penyebarluasan informasi.
Penggunaan leaflet, poster, spanduk dan banner
adalah media yang lazim ditemukan dan menarik
minat masyarakat.
d Upaya Kesehatan Sosialisasi Penggunaan aplikasi SIPGAR
Olahraga

B. PENERIMA MANFAAT
Menggambarkan siapa penerima manfaat misalnya, ibu hamil, ibu bersalin, bayi baru
lahir, kader posyandu, tokoh masyakarakat, lintas sektor dan lain-lain.

No Nama Jumlah Penerima


Kegiatan Manfaat
1 Penggerakkan Gerakan Masyarkat Hidup
Sehat

Forum Koordinasi Germas 35 Orang OPD Terkait

Koordinasi Penerapan Germas Di Semua 23 Orang - Kepala


Tatanan (Pelaksana Puskesmas dan
Promkes di Pelaksana
23
Promkes di 23
Puskesmas
) Puskesmas
- Dinas Kesehatan
Kabupaten
Mamuju
Advokasi & Pendampingan penerapan germas 22 1. Puskesmas
Puskesmas 2. Lintas sector
dan 8 terkait
Lintas
3. Masyarakat
sektor
terkait di Mamuju
berbagai
tatanan
2 Pelaksanaan Germas, Aktifitas Fisik,
Pemeriksaan Kesehatan Berkala, dan Edukasi
Gizi Seimbang di tingkat Kab/Kota
Desiminasi pelaksanaan aktivitas fisik di tempat 23 Puskesmas
kerja Puskesmas
se Kab.
Mamuju
Pemeriksaan Kesehatan berkala bagi ASN 280 ASN ASN Pemda
Lingkup Kab. Mamuju
Mamuju
Pengukuran kebugaran jasmani pada calon 300 Orang Calon Jamaah
jamaah haji Haji

3 Kampanye lokal dalam mendukung


pelaksanaan Germas
Penggandaan Media Gerakan Masyarakat Hidup 9 Jenis Masyarakat
Sehat media Kabupaten
Mamuju
4 Upaya Kesehatan Olahraga
Sosialiasi dan advokasi pengukuran kebugaran 50 Orang 1. OPD
jasmani melalui aplikasi SIPGAR Tk Kab/kota perwakilan Kab.Mamuju
OPD dan 2. Puskesmas
Puskesmas

C. STRATEGI PECAPAIAN KELUARAN


D.
Output Metode Tahapan
No Rincian Menu/Komponen
Satuan Volume Pelaksanaan Pelaksana
3 Upaya Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS)
A Penggerakkan Gerakan
Masyarkat Hidup Sehat
Forum Koordinasi Germas Dokumen 1 Swakelola 1. Persiapan
Laporan Administrasi
2. Pelaksanaan
Kegiatan
3. Waktu
Pelaksanaan
Februari-
Agustus 2022
(dua kali
pelaksanaan)
4. Pembuatan
Laporan Akhir
Koordinasi Penerapan Dokumen 1 Presentasi 1. Persiapan
Germas Di Semua Tatanan Laporan dan Diskusi Administrasi
terarah 2. Pelaksanaan
Kegiatan
3. Waktu
Pelaksanaan
(Maret)
4. Pembuatan
Laporan Akhir
Advokasi & Pendampingan Dokumen 1 Swakelola 1. Persiapan
penerapan germas Laporan Administrasi
2. Pelaksanaan
Kegiatan
advokasi dan
pendamping
penerapan
germas
3. Waktu
Pelaksanaan
(Juli-Agustus
2022)
4. Pembuatan
Laporan
Akhir
b Pelaksanaan Germas, Aktifitas
Fisik, Pemeriksaan Kesehatan
Berkala, dan Edukasi Gizi
Seimbang di tingkat Kab/Kota
Desiminasi pelaksanaan Dokumen 1 Presentasi 1. Persiapan
aktivitas fisik di tempat kerja Laporan dan Diskusi Administrasi
terarah 2. Pelaksanaan
Kegiatan
3. Waktu
Pelaksanaan
(Juli)
4. Pembuatan
Laporan Akhir
Pemeriksaan Kesehatan berkala Dokumen 1 Pemeriksaan 1. Persiapan
bagi ASN Laporan kesehatan dan Administrasi
kebugaran 2. Pelaksanaan
dilaksanakan
Kegiatan
secara
bertahap 3. Waktu
Pelaksanaan
(November)
4. Pembuatan
Laporan Akhir
Pengukuran kebugaran jasmani Dokumen 1 Pemeriksaan 1. Persiapan
pada calon jamaah haji Laporan kesehatan dan Administrasi
kebugaran 2. Pelaksanaan
dilaksanakan
Kegiatan
secara
bertahap 3. Waktu
Pelaksanaan
(April)
4. Pembuatan
Laporan Akhir
c Kampanye lokal dalam
mendukung pelaksanaan
Germas
Penggandaan Media Dokumen 1 Swakelola 1.Pertemuan
Gerakan Masyarakat Laporan koordinasi
Hidup Sehat 2.Membuat
desain
Leaflet/Poster/
Spanduk/Bann
er/Lembar
balik/Baliho/Ki
pas Promosi
Germas/Stike
3.Penggandaan
Leaflet/Poster/
Spanduk/Bann
er/Lembar
balik/Baliho/Ki
pas Promosi
Germas/Stiker
d Upaya Kesehatan Olahraga
Sosialiasi dan advokasi Dokumen 1 Presentasi 5. Persiapan
pengukuran kebugaran Laporan dan Diskusi Administrasi
jasmani melalui aplikasi terarah 6. Pelaksanaan
SIPGAR Tk Kab/kota Kegiatan
7. Waktu
Pelaksanaan
(Juni)
8. Pembuatan
Laporan Akhir
E. KURUN WAKTU PENCAPAIAN KELUARAN

Kegiatan akan dilaksanakan pada bulan Januari-Desember 2022. Kurun waktu


pencapaian pelaksanaan kegiatan adalah 12 Bulan / satu tahun

F. BIAYA YANG DIPERLUKAN


Biaya yang diperlukan untuk pencapaian keluaran Bantuan Operasional Kesehatan
Kabupaten sebesar Rp. 231.130.660 (dua ratus tiga puluh satu juta seratus tiga puluh
enam ratus enam puluh rupiah ) dengan kebutuhan per rincian menu kegiatan sebagai
berikut:

No Rincian Menu Kegiatan Kebutuhan Biaya


1 Upaya Penurunan AKI, AKB
2 Upaya Percepatan perbaikan gizi masyarakat

3 Upaya Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS)

a. Penggerakkan Gerakan Masyarkat Hidup Sehat

“Forum Koordinasi Germas” Rp 21.841.100

“Koordinasi Penerapan Germas Di Semua Tatanan”


Rp 32.300.000

“Advokasi & Pendampingan penerapan germas ”


Rp 20.632.000

b. Pelaksanaan Germas, Aktifitas Fisik, Pemeriksaan


Kesehatan Berkala, dan Edukasi Gizi Seimbang di
tingkat Kab/Kota
Desiminasi pelaksanaan aktivitas fisik di tempat kerja
Rp 28.057.860

Pemeriksaan Kesehatan berkala bagi ASN


Rp 20.120.000

Pengukuran kebugaran jasmani pada calon jamaah


haji Rp 22.260.000

c. Kampanye lokal dalam mendukung pelaksanaan


Germas
“Penggandaan Media Gerakan Masyarakat Hidup Rp 70. 639.000
Sehat ”
d. Upaya Kesehatan Olahraga

“Sosialiasi dan advokasi pengukuran kebugaran Rp 15.280.700


jasmani melalui aplikasi SIPGAR Tk Kab/kota”

Rincian Anggaran Biaya (RAB) terlampir

Mamuju, Oktober 2021


Plt.Kepala Dinas Kesehatan
Kabupaten Mamuju

dr. A C O N G
Pangkat : Pembina Tk. I
Nip : 19651105 200012 1 003

Anda mungkin juga menyukai