Anda di halaman 1dari 42

PENYAKIT

TERBANYAK
DI PESANTREN
OLEH KELOMPOK 5
LATAR BELAKANG
Pesantren pada dasarnya adalah sebuah
asrama pendidikan Islam tradisional dimana
para siswanya tinggal bersama dan belajar di
bawah bimbingan seorang guru yang lebih
dikenal dengan sebutan kyai.
Penyakit ialah istilah medis yang digambarkan
sebagai gangguan dalam fungsi tubuh yang
menghasilkan kekurangan kapasitas. Penyakit terjadi
ketika keseimbangan dalam tubuh tidak dapat
dipertahankan.
Profil pondok pesantren
Pondok Pesantren Putri Daar Azzahra yang saat ini
di pimpin oleh Ustazah Hj.Syarifah Syifa Ummul Banin
Al Hamid. Pesantren Putri Daar Azzahra merupakan
jenis Pondok Pesantren Salafiyah yang luas lahannya
13.000 M2 atau 1 hektar lebih . Letak Pondok Pesantren
ini berada di daerah perbukitan dan beralamat di Desa
Kanuna Kecamatan Kinovaru Kab. Sigi, Propinsi
Sulawesi Tengah.
Jarak Pondok Pesantren ke kota Palu sekitar 2
km. Pondok Pesantren Daar Azzahra di dirikan pada
tahun 2015/1437 H oleh H. S. Idrus Ali Al Habsy
yang merupakan suami dari Pengasuh Pengasuh
Pondok Pesantren Putri Daar Azzahra dan jumlah
santri sampai dengan tahun 2019 adalah 181 orang.
Pendidikan diawal tahun berdirinya Pondok
Pesantren adalah pelajaran agama seperti Bahasa
Arab, Nahwu, Shorof, Fiqh, Hadist, sirah Nabawiyah,
Aqidah dan lainnya.
Pengajar di pondok pesantren daar Azzahra
berlatar belakang pendidikan dari lulusan:
1. Pondok Pesantren Putri Daar Azzahra Tarim
2. Hadramuat Yaman
3. Pondok Pesantren Tahfizul Qur’an Al Ulya
Malang
4. Pondok Pesantren As Sunniyah Jember
5. Beberapa alumni dari Pondok Pesantren Putri
Daar Azzahra.
Adapun jurusan dari Pondok Pesantren Putri
Daar Azzahra adalah Jurusan Syari’ah. Dan jumlah
tenaga pengajar sebanyak 13 orang.
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka, rumusan
masalah dalam laporan ini adalah, “Apakah
penyakit-penyakit yang biasanya di temukan dalam
komunitas pesantren”.
Tujuan
Laporan observasi ini bertujuan untuk
mengetahui apa sajakah penyakit-penyakit yang
kebanyakan terjadi pada komunitas pesantren di kota
Palu khususnya pondok pesantren Raudhatul
Musthafa Lil Khairaat.
Manfaat
Dengan adanya hasil laporan ini diharapkan
masyarakat pondok pesantren Raudhatul Musthafa
Lil Khairaat Palu dapat mengetahui penyakit-
penyakit apa sajakah yang bisa terjadi dalam
lingkungan pesantren sehingga unsur-unsur
pesantren yang ada didalamnya dapat melakukan
pencegahan dan dapat menambah wawasan
pengetahuan mengenai cara menanggulangi penyakit
tersebut di kemudian hari
Instrumen
1. Quesioner
2. Pulpen
3. Buku
4. Handphone
Hasil observasi
1. Apakah di pesantren ini terdapat pos kesehatan
pesantren?

Jawaban : Tidak ada gedung khusus, yang ada


struktur divisi bagian kesehatan
2. Kalau santri sakit dibawa kemana?
Karena pesantren belum mempunyai gedung
khusus untuk poskestren, maka dari itu santri yang
sakit akan ditempatkan di salah satu kamar santri
yang biasanya digunakan untuk tempat istirahat bagi
santri yang sakit. Satu kamar berada di lantai bawah
sementara satu lainnya berada di lantai atas.
3. Apakah di pesantren ini terdapat
tenaga medis khusus?
Belum ada tenaga medis khusus, tetapi ada
keluarga dari seorang ustadzah yang mempunyai
keahlian mengobati yang mengajarkan kepada orang
di pesantren untuk mengobati jika ada santri yang
sakit.
4. Apakah penyakit tersering yang terjadi
di pesantren ini?
Penyakit tersering yang dialami santri di
pesantren wanita Raudhatul Musthafa Lil Khairaat
ini adalah demam, sakit kepala, pusing dan maag
5. Apa saja gejala yang dirasakan oleh
santri?
Gejala yang biasa dirasakan oleh santri adalah
demam, sakit kepala, dan nyeri ulu hati(maag)
6. Bagaimana pengetahuan santri tentang
penyakit?
Pengetahuan santri masih kurang karena tidak
dilakukannya sosialisasi tentang kesehatan kepada
santri sehingga pengetahuan santri terhadap
kesehatan kurang.
7. Pengobatan apa yang diberikan ketika
santri sakit?
Pertama diberikan bahan-bahan herbal, kemudian
obat-obatan kimia.
8. Jenis obat yang diberikan ketika santri
sakit?
Pengobatan herbal seperti madu, jahe, jeruk
nipis, sereh, dll.
Kemudian obat-obatan seperti paracetamol,
sanmol, dan amoxicillin.
9. Bagaimana tahapan pengobatan kepada
santri yang sakit?

Jika ada santri yang sakit maka akan dilakukan


pengecekan tiap hari oleh ustadzah, apabila keadaan
memburuk segera dilakukan tindakan dibawa ke
pusat pelayanan kesehatan.
10. Adakah sosialisasi kesehatan yang
diadakan di pesantren?
Belum pernah dilakukan sosialisasi kesehatan di
pesantren ini
11. Apakah ada tenaga kesehatan yang menjaga
santri yang sakit?

Tidak ada tenaga kesehatan kompeten yang


menjaga tapi hanya dari divisi kesehatan yang
menjaga santri yang sakit terdiri dari satu santri dan
satu ustadzah.
12. Apakah ada pemeriksaan kesehatan
kepada santri?
Tidak ada pemeriksaan kesehatan yang dilakukan
hanya pemeriksaan kebersihan kamar
13. Menurut pengurus apa yang perlu dilakukan
tenaga medis di pesantren?
Menurut pengurus yang perlu dilakukan tenaga
medis adalah melakukan sosialisasi tentang
kesehatan agar para santri lebih mengetahui
bagaimana menjaga kesehatan mereka agar bisa
terhindar dari penyakit.
14. Apa penyakit terparah yang dialami santri?
Demam sampai mengalami keram

15. Pernahkah pesantren terkena penyakit


masal?

Pernah, beberapa tahun yang lalu seperti gatal-


gatal yang terjadi pada beberapa santri akibat
kebersihan diri yang kurang.
Doku mentasi

Kamar santri
Lemari penyimpanan obat
Analisi masalah
Permasalahan penyakit di pesantren
 Poskestren
 Nyeri kepala dan demam
 Tenaga medis yang kompeten
 Sosialisasi kesehatan
 Jenis pengobatan pesantren
 Tahapan pengobatan pesantren
 Pemeriksaan kesehatan santri
Pemecahan Masalah
Penentuan prioritas masalah
Nama Anggota N Masalah Skor Hasil Rank

O C A R L

Mutmainnah 1. Tidak adanya 3 3 4 1 58 1

Eka Diah ruangan atau 4 3 3 1


gedung khusus
Afifah 4 3 4 1
pelayanan
Idelma
kesehatan
Nur Afni 3 4 4 1
pesantren
Elfrida Riani 4 3 4 1
Nama Anggota N Masalah Skor Hasil Rank

O C A R L

Mutmainnah 2 Tidak adanya 3 2 3 1 54 3


Eka Diah . sosialisasi 4 3 4 1
Afifah kesehatan 3 3 4 1
Idelma
tentang
Nur Afni 4 3 3 1
penyakit
Elfrida Riani 4 3 3 1
Nama Anggota N Masalah Skor Hasil Rank

O C A R L

Mutmainnah 3 Tidak adanya 3 3 4 1 52 4


Eka Diah . tenaga medis 3 3 3 1
Afifah yang 3 3 3 1
Idelma
kompeten
Nur Afni 3 3 4 1
didalam
Elfrida Riani 3 3 3 1
pesantren
Nama Anggota N Masalah Skor Hasil Rank

O C A R L

Mutmainnah 4 Petugas 2 4 2 1 48 5
Eka Diah . kesehatan 3 3 4 1
Afifah belum 2 4 2 1
Idelma
mendapatkan
Nur Afni 3 3 2 1
wawasan
Elfrida Riani 3 4 2 1
penanganan

penyakit
Nama Anggota N Masalah Skor Hasil Rank

O C A R L

Mutmainnah 5 Pengobatan 3 3 2 1 45 6
Eka Diah . tanpa resep 3 3 2 1
Afifah   dokter 3 3 2 1    
Idelma

Nur Afni 3 3 2 1
Elfrida Riani 3 3 2 1
Nama Anggota N Masalah Skor Hasil Rank

O C A R L

Mutmainnah 6 Tidak pernah 3 3 3 1 56 2


Eka Diah . melakukan 4 3 4 1
Afifah pemeriksaan 3 3 4 1
Idelma
kesehatan
Nur Afni 4 3 4 1
Elfrida Riani 4 3 3 1
Diskusi Masalah
1. Tidak adanya ruangan atau gedung khusus
pelayanan kesehatan pesantren

Menurut hasil observasi dan wawancara kelompok kami, tidak


didapatkan gedung khusus yang digunakan sebagai pos kesehatan
pada pesantren. Akan tetapi pesantren tersebut menggunakan
ruang atau kamar tidur santri sebagai tempat peristirahatan bagi
santri yang sedang sakit. Kamar tersebut memiliki lemari khusus
penyimpanan obat baik herbal maupun medis.
Menurut kelompok kami hal ini cukup baik, akan tetapi belum
sesuai standar pos kesehatan pesantren yang seharusnya
mempunyai gedung/ruangan tersendiri. Sebaiknya pesantren
menyiapkan gedung/ruangan khusus sebagai pelayanan kesehatan
agar pelayanan kesehatan lebih efektif.
2. Tidak pernah melakukan pemeriksaan
kesehatan
Pada survey yang kelompok kami lakukan, kami
mendapat informasi bahwa pada pesantren tersebut
tidak dilakukan pemeriksaan kesehatan secara terjadwal
melainkan hanya berpegangan dengan hasil wawancara
pada saat pendaftaran. Juga pemeriksaan hanya
dilakukan kepada santri yang sakit.
Menurut kelompok kami, pemeriksaan kesehatan sudah
bagus tapi sebaiknya dilakukan terjadwal sebulan sekali
sehingga dapat mengetahui kondisi kesehatan santri
secara keseluruhan dan dapat mencegah penyakit.
3. Tidak adanya sosialissi kesehatan
tentang penyakit
Menurut wawancara yang kelompok kami lakukan,
kami mendapat informasi bahwa pesantren tersebut
tidak pernah mendapatkan sosialisasi kesehatan
dalam bentuk pengetahuan,pencegahan, dan
penanggulangan suatu penyakit.
Menurut kelompok kami sosialisasi kesehatan wajib
dilakukan didalam pesantren guna memberikan
informasi kepada santri ataupun seluruh masyarakat
pesantren agar lebih memperhatikan kesehatan guna
mencegah suatu penyakit.
4. Tidak ada tenanga medis yang kompeten
tinggal dalqm pondok pesantren
Dari hasil wawancara yang kelompok kami lakukan
tenaga medis dalam pesantren hanya berasal dari
ustadzah dan santri yang mempunyai keahlian khusus
contohnya seperti ada santri yang mempunyai
keahlian mengurut yang didapatkan dari orang tuanya
Menurut kelompok kami hal tersebut perlu adanya
tenaga medis khusus untuk pesantren sehingga
memudahkan dalam penanganan santri yang sedang
sakit.
5. Petugas kesehatan belum mendpatakan wawasan
dan pengetahuan mengenai penanganan penyakit.
Dari hasil wawancara kelompok kami, petugas kesehatan yang
ada di pesantren tersebut tidak mempunyai latarbelakang
pendidikan di dunia kesehatan melainkan hanya mendapatkan
pengetahuan dari keluarga salah satu ustadzah di dalam
pesantren tersebut.
Menurut kelompok kami, inilah sebab perlu diadakan pelatihan
khusus kepada petugas kesehatan yang ada di pesantren
tersebut agar mereka dapat lebih mempunyai pengetahuan
tentang cara pencegaha dan penanganan berbagai macam
penyakit yang sering dialami santri di dalam pesantren tersebut
6. Pengobatan tanpa resep dokter
Dari hasil wawancara yang kelompok kami lakukan, kami
mendapatkan informasi bahwa pengobatan yang dilakukan
tenaga medis pesantren tersebut hanya mengandalkan
pengalaman dan kebiasaan tentang tatacara dan jenis
pengobatan yang selalu mereka dengar di masyarakat tanpa
sebelumnya mendapatkan resep dari dokter.
Menurut kelompok kami, sebaiknya pemberian obat diharuskan
menggunakan resep dan anjuran dari dokter guna mencegah
terjadinya kesalahan pemberian obat ataupun kesalahan dalam
penanganan awal pada santri yang sedang sakit.
Kesimpulan
Secara keseluruhan kesehatan di Pesantren Putri Raudhatul
Musthafa Lil Khairaat Palu, sudah memenuhi kebutuhan santri
jika sakit seperti adanya ruangan ketika santri sakit,
tersedianya obat herbal maupun medis, ada santri yang
mempunyai keahlian dalam mengurut, didalam struktur
kepengurusan pesantren ada bagian divisi kesehatan yang
mana divisi bertugas untuk menangani masalah kesehatan di
pesantren. Namun, belum adanya bangunan khusus untuk pos
kesehatan pesantren dan tenaga medis ahli sehingga
pencegahan dan pengobatan kepada santri yang sakit masih
kurang maksimal.
Saran
Saran dari kelompok kami untuk pengurus
pesantren sebaiknya disediakan ruangan khusus
untuk pos kesehatan pesantren, dan membuat jadwal
pemeriksaan kesehatan secara rutin untuk santri,
pembuatan jadwal pelatihan kesehatan secara umum
kepada petugas kesehatan pesantren.
Pesantren setidaknya memilki satu tenaga medis
kompeten baik itu dokter, perawat atau apoteker.
Daftar pustaka
 Ningsih SP. 2009. Budaya Hidup Sehat Di Pondok Pesantren (Kasus Di Pondok Pesantren
Assalafiyah Desa Luwungragi Kecamatan Bulakamba Kabupaten Brebes). Fakultas Ilmu Sosial
Universitas Negeri Semarang
 González, et al. (2016). Fever as an important resource for infectious diseases research.
Intractable & rare diseases research, 5(2), pp. 97–102.
 Ahmed, F. (2012). Headache Disorders: Differentiating and Managing the Common Subtypes.
British Journal of Pain, 6(3), pp. 124-32.
 UU RI No.36 Tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan
 Admin.2012.Sarana Kesehatan. Diakses pada :
http://yapink.net/index.php/fasilitas/sarana-kesehatan?jtpl=115
 Moch Eksan. 2015. Tradisi Pengobatan Pesantren. Diakses pada :
https://www.kompasiana.com/moch.eksan/5500c991813311c91dfa7f01/tradisi-pengobatan-pesa
ntren
 Kemenkes.2019. Santri Bisa Jadi Aset Negara. Diakses pada :
http://sehatnegeriku.kemkes.go.id/baca/rilis-media/20191124/5232370/santri-jadi-aset-negara/
 KEMENTERIAN KESEHATAN. Pos Kesehatan. Pesantren. Penyelenggaraan. Pembinaan.
Pedoman

Anda mungkin juga menyukai