Anda di halaman 1dari 13

BAB IV

PELAKSANAAN PELATIHAN BIDANG TUGAS

A. Nama Pelatihan
Nama pelatihan yang diikuti adalah Pendidikan dan Pelatihan Teknis
Administrasi Kejaksaan (TAK) yang diselenggarakan oleh Badan Pendidikan
dan Pelatihan Kejaksaan Republik Indonesia berdasarkan Keputusan Kepala
Badan Pendidikan dan Pelatihan Kejaksaan RI Nomor : KEP-
03/J/J.3/01/2018 tanggal 25 Januari 2018 meliputi 96 jam pelajaran,
dilaksanakan pada tanggal 13 Februari 2018 sampai dengan 26 Februari
2018.

B. Nara Sumber/Pengajar/Fasilitator
Berikut ini adalah Daftar Mata Pelajaran pada Diklat Teknis administrasi
Kejaksaan (TAK) berikut nama Nara Sumber/Pengajar/Fasilitator.

Jumlah nama Nara


No Mata Pelajaran Jam Sumber
Pelajaran /Pengajar/Fasilitator

I KAJIAN SIKAP DAN


PERILAKU

1. Pengarahan Progam 2 Kabid Program dan


Kabid Penyelenggara

2. Pengarahan Disiplin 2 Ses Badan Diklat

3. PBB 18 TIM MARINIR TNI AL

4. Peraturan Urusan Dalam 3 Ely Shahputra,


Kejaksaan (PUDK) SH.,MH

5. Orientasi Pembinaan 5 Setia Untung


Korps Adhyaksa dan

90
Penanaman Jiwa Korsa Arimuladi, S.H, M.Hum

6. Integritas 3 Prof. Dr. Jimly Ashidiqi

7. Revolusi Mental 3 Triyono Haryanto, S.H,


M.H

II. KAJIAN ADMINISTRASI

1. Tugas Pokok dan Fungsi 6 Dr. Amir Yanto, SH.,


serta Administrasi MH
Pembinaan

2. Tugas Pokok dan Fungsi 6 Erny V. Maramba, S.H,


serta Administrasi Intelejen M.H

3. Tugas Pokok dan Fungsi 6 Andi Muhammad


Administrasi Pidana Umum Taufik, SH.,MH

4. Tugas Pokok dan Fungsi 6 Hendro Dewanto, SH.,


Administrasi Pidana MH
Khusus

5. Tugas Pokok dan Fungsi 6 Dra. Renny Ariyanny,


Administrasi Perdata dan SH., MH
TUN

6. Tugas Pokok dan Fungsi 6 Zulbakar, SH.,MH


Administrasi Pengawasan

7. Tata Persuratan Dinas 3 Dra. Endah Rinatih.,


SH

III. PEMBINAAN KARIR DAN 3 Masyhudi, SH., MH


KEPEGAWAIAN

IV. KETENTUAN TENTANG 3 Sekretaris JAM WAS


PENYELENGGARAAN
PENGAWASAN

V. KODE PERILAKU 3 Feri Wibisono., SH.,

91
APARATUR KEJAKSAAN MH
DALAM REFORMASI
BIROKRASI DAN
PENEGAKAN HUKUM

VI. EVALUASI 3 Sekretaris JAMWAS


PEMBELAJARAN

VII. KAJIAN AKTUAL 9 Feri Wibisono, S.H,


M.H

VIII. CERAMAH PIMPINAN

JUMLAH 96

C. Hasil YangDicapai (Materi Yang Diperoleh)


I. Kajian Sikap dan Perilaku
1. Pengarahan Program
Materi yang diperoleh dari pendidikan pelatihan Pendidikan dan
Pelatihan Teknis Administrasi Kejaksaan (TAK) untuk Mata
pembelajaran Pengarahan Program adalah mengenai Progam dan
Kurikulum Diklat Teknis Administrasi kejaksaan yang akan dilaksanakan
dan dijalankan peserta selama pendidikan Diklat TAK di Kampus A
Badan Diklat Kejaksaan RI di Jakarta.

2. Pengarahan Disiplin
Materi Pengarahan Disiplin menjelaskan mengenai disiplin peserta
dikat yang meliputi peraturan-peraturan yang harus dipatuhi oleh
peserta Diklat TAK selama menjalani pendidikan dan hukuman yang
akan dijatuhi oleh peserta apabila melanggar peraturan yang berlaku
selama menjalani pendidikan baik dari segi pakaian, jam keluar malam
maupun aktivitas pembelajaran dan keseharian selama di Kampus A
Badan Diklat Kejaksaan RI di Jakarta

92
3. PBB
Materi Pembelajaran Peraturan Baris Berbaris (PBB) mengajarkan
serta melatih peserta baik dari segi fisik, mental maupun disiplin.
Dengan adanya pembelajaran PBB diharapkan peserta Diklat dapat
meningkatkan kualitas fisik, mental maupun disiplin bekerja yang lebih
tinggi sehingga diharapkan dapat menjadikan PNS/ASN yang memiliki
dedikasi tinggi serta memiliki karakter dengan kualitas disiplin yang kuat
terhadap instansi Kejaksaan RI.

4. Peraturan Urusan Dalam Kejaksaan (PUDK)


Diatur dalam Peraturan Jaksa Agung RI Nomor : PER-
016/A/JA/07/2013 tanggal 06 Agustus 2013. Dengan tujuan dalam
rangka menegakkan dan memelihara disiplin, tata tertib, dan keamanan
di lingkungan kejaksaan, serta membina dan memelihara moral setiap
pegawai.

5. Orientasi Pembinaan Korps Adhyaksa dan Penanaman Jiwa Korsa


Materi ini mengajarkan peserta Diklat TAK dalam menanamkan jiwa
Korps Adhyaksa atau cinta instansi Kejaksaan dengan pedoman TRI
KRAMA ADHYAKSA yakni Satya, Adhi dan Wicaksana dengan
memaknai dengan baik.

6. Integritas
Integritas adalah suatu konsep yang menunjuk konsistensi antara
tindakan dengan nilai dan prinsip. Artinya selaras antara tindakan serta
pikiran sehingga diharapkan dengan adanya materi pembelajaran
integritas diharapkan peserta diklat dapat membentuk karakter yang
berjiwa integritas yang tinggi dalam melakukan pekerjaan dengan rasa
penuh tanggung jawab.

93
7. Revolusi Mental
Revolusi Mental adalah adalah perubahan yang relative cepat dalam
cara berpikir untuk merespon, bertindak, dan bekerja.
8 Prinsip Revolusi Mental :
a. Bukan proyek tapi gerakan sosial untuk menjadi lebih baik.
b. Ada tekad politik untuk menjamin kesugguhan pemerintah.
c. Harus bersifat lintas-sektoral.
d. Bersifat partisipatif (kolaborasi pemerintah, masyarakat sipil, sektor
privat dan akademisi)
e. Diawali dengan pemicu (value attack).
f. Desain program harus ramah pengguna, popular, menjadi bagian
dari gaya hidup, dan sistemik-holistik (berencana-semesta).
g. Nilai-nilai yang dikembangkan bertujuan mengatur kehidupan
sosial (moralitas publik).
h. Dapat diukur dampaknya.

II. Kajian Administrasi


1. Tugas Pokok dan Fungsi serta Administrasi Pembinaan
Pembinaan merupakan bagian dari bidang yang ada di Kejaksaan
dibawah Jaksa Agung Muda Bidang Pembinaan, yang mana unsur
pembantu pimpinan dalam melaksanakan tugas dan wewenang di
Kejaksaan di bidang pembinaan, bertanggungjawab kepada Jaksa
Agung. Yang mempunyai wewenang dan tugas melaksanakan tugas
Kejaksaan di bidang pembinaan.
Jaksa Agung Muda Bidang Pembinaan menyelenggarakan fungsi:
a. Perencanaan dan perumusan kebijakan di bidang pembinaan,
koordinasi dan sinkronisasi pelaksanaan kebijakan di bidang
pembinaan.
b. Koordinasi dan sinkronisasi pelaksanaan kebijakan di bidang
pembinaan

94
c. Pelaksanaan hubungan kerja dengan instansi atau lembaga baik di
dalam negri maupun di luar negri
d. Pemantauan, analisis, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan kegiatan
di bidang pembinaan
e. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Jaksa Agung

2. Tugas Pokok dan Fungsi serta Administrasi Intelejen


Secara umum intelejen telah banyak diketahui, namun kesan tentang
intelijen sangat beragam, tergantung kepada pengalaman, pengetahuan
dan pendidikan yang melatarbelakangi masing-masing. Salah satu hal
yang terpenting dalam pelaksanaan tugas dan fungsi intelejen adalah
menghasilkannya produk intelijen yang dilaksanakan secara baku dalam
Administrasi Intelijen sebagaimana diatur dalam Peraturan Jaksa Agung
Nomor 024/A/JA/08/2014. Berdasarkan hasil evaluasi bidang intelijen
yang dilaksanakan oleh Jaksa Agung Muda Bidang Intelijen tahun 2016
bahwa pengelolaan Administrasi Intelijen Kejaksaan RI “belum
diselenggarakan secara optimal” teurtama terhadap penyelengaraan
intelijen kejaksaan di daerah”.
Intelijen mempunyai beberapa kemampuan, antara lain:
a. Pengumpulan dan Pengolahan Data
b. Analisis
c. Antisipasi Pemikiran secara dini
d. Deteksi dini, kemampuan menemukan atau mencari indikasi yang
akan terjadi
e. Melacak, kemampuan untuk melakukan penjejakan, melacak,
menelusuri melalui kegiatan penyelidikan baik secara terbuka
maupun tertutup
f. Proteksi, kemampuan melakukan proteksi melalui kegiatan
pengamanan

95
g. Jejaring, intelijen mempunyai kemampuan untuk menanamkan sel
melalui kegiatan penggalangan atau prakondisi
h. Perkiraan, estimasi atau ramalan yang akan datang
i. Kemampuan lain sesuai dengan tingkat intelijensa manusia

3. Tugas Pokok dan Fungsi serta Administrasi Perkara Pidana Umum.


Tindak Pidana Umum adalah :
a. Tindak Pidana sebagaimana diatur dalam Kitab Undang-undang
Hukum Pidana (KUHP) dan semua perundang-undangan yang
mengubah dan menambah KUHP;
b. Tindak pidana umumlain yang diatur dalam peraturan perundang-
undangan lain di luar KUHP.
Pasal 267 Peraturan Jaksa Agung R.I. Nomor : PER-
006/A/JA/07/2017 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Kejaksaan R.I,
kedudukan Jaksa Agung Muda Bidang Tindak Pidana Umum adalah
sebagai unsur pembantu pimpinan dalam melaksanakan tugas dan
wewenang Kejaksaan dalam bidang tindak pidana umum dan
bertanggung jawab kepada Jaksa Agung. Pelaksanaan tugas dan
wewenang Kejaksaan dalam bidang tindak pidanan umum meliputi :
a) Pra Penuntutan
b) Pemeriksaan tambahan
c) Penuntutan
d) Upaya hukum
e) Pelaksanaan penetapan hakim dan putusan pengadilan yang telah
mempunyai kekuatan hukum tetap
f) Eksaminasi
g) Pengawasan terhadap pelaksanaan pidana bersyarat, pidana
pengawasan , pengawasan terhadap pelaksanaan keputusan lepas
bersyarat dan tindakan hukum lainnya.

96
Dalam melaksanakan tugas dan wewenang di bidang tindak pidana
umum, Jaksa Agung Muda Bidang Tindak Pidana Umum
menyelenggarakan fungsi (pasal 268 Peraturan Jaksa Agung RI
Nomor : PER-006/A/JA/07/2017) :
a) Perumusan kebijakan di bidang tindak pidana umum ;
b) Pelaksanaan penegakan hukum di bidang tindak pidana umum ;
c) Koordinasi dan sinkronisasi pelaksanaan kebijakan di bidang tindak
pidana umum ;
d) Pelaksaanaan hubungan kerja dengan instansi atau lembaga baik di
dalam negeri maupun di luar negeri
e) Pemantauan, analisis, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan kegiatan
di bidang tindak pidana umum
f) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Jaksa Agung.

4. Tugas Pokok dan Fungsi serta Administrasi Perkara Pidana


Khusus.
Tugas dan wewenang Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus
adalah melaksanakan tugas dan wewenang Kejaksanaan di bidang
tindak pidana khusus yakni penyelidikan, penyidikan, prapenuntutan,
pemeriksaan tambahan, penuntutan, upaya hukum, pelaksanaan
penetapan hakim dan putusan pengadilan yang telah mempunyai
kekuatan hukum tetap, eksaminasi serta pengawasan terhadap
pelaksanaan pidana bersyarat dan keputusan lepas bersyarat dalam
perkara tindak pidana khusus serta tindakan hukum lainnya.Fungsi
Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus adalah :
a) Perumusan kebijakan di bidang tindak pidana khusus;
b) Pelaksanaan penegakan hukum di bidang tindak pidana khusus;
c) Koordinasi dan sinkronisasi pelaksanaan kebijakan di bidang tindak
pidana khusus;

97
d) Pelaksanaan hubungan kerja dengan instansi / lembaga di dalam
negeri maupun luar negeri;
e) Pemantauan, analisis, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan kegiatan
di bidang tindak pidana khusus;
Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Jaksa Agung
Ketentuan Administrasi Perkara Tindak Pidana Khusus diatur dalam:
a) Keputusan Jaksa Agung RI Nomor : 518/A/JA/11/ 2001 tanggal 1
November 2001 mengenai Perubahan Keputusan Jaksa Agung RI
Nomor : KEP-132/JA/11/1994 tanggal 7 November 1994 tentang
Administrasi Perkara Tindak Pidana
b) Peraturan Jaksa Agung RI Nomor : 039/A/JA/10/2010 tentang Tata
Kelola Teknis dan Administrasi Penanganan Perkara Tindak Pidana
Khusus
c) Petunjuk teknis lainnya.

5. Tugas Pokok dan Fungsi Administrasi Perkara Perdata dan Tata


Usaha Negara
UU Nomor 16 Tahun 2004 tentang Kejaksaan RI di bidang perdata
dan tata usaha negara, kejaksaan, dengan kuasa khusus dapat
bertindak baik di dalam maupun di luar pengadilan untuk dan atas nama
negara atau pemerintah. (Pasal 30 ayat 2)
Perja No. 025/A/JA/11/2015 tentang Petunjuk Pelaksanaan
Penegakan Hukum, Bantuan Hukum, Pertimbangan Hukum, Tindakan
Hukum Lain dan Pelayanan Hukum di Bidang Perdata dan Tata Usaha
Negara. Fungsi Perdata dan Tata Usaha Negara diantaranya; menjamin
tegaknya hukum/ kepastian hukum, menyelamatkan/ memulihkan/
kekayaan/ keuangan negara, menegakkan kewibawaan pemerintah dan
negara, melindungi hak-hak keperdataan masyarakat.

6. Tugas Pokok dan Fungsi Administrasi Pengawasan

98
Dalam melaksanakan tugas dan wewenang tersebut, Jaksa Agung
Muda Bidang Pengawasan menyelenggarakan fungsi sebagai berikut :
a. Perumusan kebijakan di bidang pengawasan intern kejaksaan
b. Pelaksanaan dan pengendalian pengawasan intern kejaksaan
terhadap kinerja dan keuangan melalu audit, review, evaluasi,
pemantauan dan kegiatan pengawasan lainnya.
c. Pelaksanaan pengawasan untuk tujuan tertentu atas penugasan
Jaksa Agung sesuai dengan ketentuan penugasan Jaksa Agung
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
d. Koordinasi dan sinkronisasi pelaksanaan kebijakan di bidang
pengawasan
e. Pelaksanaan hubungan kerja dengan instansi/lembaga baik di dalam
negeri maupun di luar negeri.
f. Penyusunan laporan hasul pengawasan
g. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Jaksa Agung RI

7. Tata Surat Dinas


Tata Naskah Dinas adalah pengelolaan informasi tertulis (naskah)
yang mencangkup pengaturan jenis, format, penyiapan, pengamanan,
pengabsahan, distribusi dan penyimpanan serta media yang digunakan
dalam komunikasi kedinasan.Tata naskah dinas meliputi, tata
persuratan, distribusi, formulir dan media.
Naskah Dinas adalah semua informasi tertulis sebagai alat
komunikasi kedinasan yang dikeluarkan oleh pejabat yang berwenang
di lingkungan instansi pemerintah dalam rangka penyelenggaraan tugas
umum pemerintahan dan pembangunan.
Kejaksaan RI memiliki ketentuan yang berkaitan dengan tata naskah
dinas :

99
a. Keputusan Jaksa Agung RI Nomor: KEP-026/JA/3/1978 Tgl 31 Maret
1978 tentang ketentuan-ketentuan pokok administrasi surat menyurat
umum dalam lingkungan kejaksaan RI.
b. Keputusan Jaksa Agung RI Nomor: KEP-112/JA/11/1981 tgl 30
November 1981 tentang pedoman penyusunan dan bentuk tata
naskah dinas kejaksaan RI
c. Keputusan Jaksa Agung RI Nomor : KEP-161/JA/11/1982 tgl 5
November 1982 tentang penyempurnaan lampiran I dan II Kepja No:
KEP-112/JA/11/1981 tgl 30 November 1981 tentang pedoman
penyusunan dan bentuk tata naskah dinas Kejaksaan RI

III.Pembinaan Karier dan Kepegawaian


Jenjang karier pegawai Kejaksaan RI melalui:
a. Jabatan Struktural, yang pembinaan kariernya diberlakukan ketentuan
yang berlaku untuk jabatan struktural.
b. Jabatan Fungsional, yang pembinaan kariernya diberlakukan ketentuan
yang berlaku untuk jabatan fungsional.
c. Jabatan rangkap, yang pembinaan kariernya diberlakukan ketentuan
yang berlaku untuk jabatan rangkap.

IV. Ketentuan tentang Penyelenggaraan Pengawasan


Penyelenggaraan pengawasan di lingkungan Kejaksaan dilaksanakan
berdasarkan Peraturan Jaksa Agung Republik Indonesia Nomor : PER-
022/A/JA/03/2011 tanggal 18 Maret 2011 tentang Penyelenggaraan
Pengawasan Kejaksaan Republik Indonesia.Bentuk Pengawasan terbagi
menjadi 2(dua) yaitu :
1. Pengawasan melekat
Pengawasan yang dilakukan oleh pimpinan/atasan langsung, baik di
tingkat Pusat maupun di tingkat Daerah.
2. Pengawasan fungsional

100
Pengawasan Fungsional merupakan pengawasan terhadap
pelaksanaan tugas semua unsur Kejaksaan serta sikap, perilaku, dan
tutur kata pegawai Kejaksaan yang dilaksanakan oleh Pejabat
Pengawasan Fungsional.

V. Kode Perilaku Aparatur Kejaksaan dalam Reformasi Birokrasi dan


Penegakan Hukum
Pembangunan aparatur negara dilakukan melalui reformasi birokrasi
untuk meningkatkan profesionalisme aparatur negara dan untuk
mewujudkan tata pemerintah yan baik, baik di pusat maupun di daerah
agar mampu mendukung keberhasila pembangunan di bidang lainnya.
Kebijakan pembangunan di bidan hukum dan aparatur diarahkan pada
perbaikan tata kelola pemerintahan yang baik melalui pemantapan
pelaksanaan Reformasi Birokrasi.

VI. Evaluasi Pembelajaran


Pada tahap materi pembelajaran ini adalah peserta melaksanakan
ujian terhadap semua materi yang telah dipelajari selama Diklat TAK,
sehingga diharapkan peserta setidaknya dapat memahami dan mengerti
materi pembelajaran selama pendidikan TAK ini sehingga dapat
menjadi bekal saat ditempatkan di satuan kerja masing-masing.

VII. Kajian Aktual (PKL)


Kajian Aktual (PKL) dilaksanakan selama 9 JP pada kejaksaan negeri
yang ada di sekitar Jakarta. Pada dasarkan Kajian Aktual ini ingin
mempersiapkan dan memperkenalkan para peserta DIKLAT dalam
menghadapi lingkungan kerja di satuan kerja masing-masing. Pada saat
PKL peserta DIKLAT juga diperkenalkan mengenai tupoksi dan
penerapannya pada masing-masing bagian baik itu Pembinaan, Seksi
Pidana Umum, Seksi Pidana Khusus, Intelijen dan DATUN.

101
VIII. Ceramah Pimpinan
Diharapkan dengan adanya materi pembelajaran TAK peserta Diklat
TAK dapat menjadi PNS/ ASN yang memiliki pola pikir maupun perilaku
yang menanamkan sikap ANEKA sebagai pelayanan publik khususnya
lembaga Kejaksaan RI sebagai penagak hukum untuk dapat terus
membangun NKRI sebagaimana UUD 1945 dan Pancasila sebagai
ideology negara.

102

Anda mungkin juga menyukai