A. Nama Pelatihan
Nama pelatihan yang diikuti adalah Pendidikan dan Pelatihan Teknis
Administrasi Kejaksaan (TAK) yang diselenggarakan oleh Badan Pendidikan
dan Pelatihan Kejaksaan Republik Indonesia berdasarkan Keputusan Kepala
Badan Pendidikan dan Pelatihan Kejaksaan RI Nomor : KEP-
03/J/J.3/01/2018 tanggal 25 Januari 2018 meliputi 96 jam pelajaran,
dilaksanakan pada tanggal 13 Februari 2018 sampai dengan 26 Februari
2018.
B. Nara Sumber/Pengajar/Fasilitator
Berikut ini adalah Daftar Mata Pelajaran pada Diklat Teknis administrasi
Kejaksaan (TAK) berikut nama Nara Sumber/Pengajar/Fasilitator.
90
Penanaman Jiwa Korsa Arimuladi, S.H, M.Hum
91
APARATUR KEJAKSAAN MH
DALAM REFORMASI
BIROKRASI DAN
PENEGAKAN HUKUM
JUMLAH 96
2. Pengarahan Disiplin
Materi Pengarahan Disiplin menjelaskan mengenai disiplin peserta
dikat yang meliputi peraturan-peraturan yang harus dipatuhi oleh
peserta Diklat TAK selama menjalani pendidikan dan hukuman yang
akan dijatuhi oleh peserta apabila melanggar peraturan yang berlaku
selama menjalani pendidikan baik dari segi pakaian, jam keluar malam
maupun aktivitas pembelajaran dan keseharian selama di Kampus A
Badan Diklat Kejaksaan RI di Jakarta
92
3. PBB
Materi Pembelajaran Peraturan Baris Berbaris (PBB) mengajarkan
serta melatih peserta baik dari segi fisik, mental maupun disiplin.
Dengan adanya pembelajaran PBB diharapkan peserta Diklat dapat
meningkatkan kualitas fisik, mental maupun disiplin bekerja yang lebih
tinggi sehingga diharapkan dapat menjadikan PNS/ASN yang memiliki
dedikasi tinggi serta memiliki karakter dengan kualitas disiplin yang kuat
terhadap instansi Kejaksaan RI.
6. Integritas
Integritas adalah suatu konsep yang menunjuk konsistensi antara
tindakan dengan nilai dan prinsip. Artinya selaras antara tindakan serta
pikiran sehingga diharapkan dengan adanya materi pembelajaran
integritas diharapkan peserta diklat dapat membentuk karakter yang
berjiwa integritas yang tinggi dalam melakukan pekerjaan dengan rasa
penuh tanggung jawab.
93
7. Revolusi Mental
Revolusi Mental adalah adalah perubahan yang relative cepat dalam
cara berpikir untuk merespon, bertindak, dan bekerja.
8 Prinsip Revolusi Mental :
a. Bukan proyek tapi gerakan sosial untuk menjadi lebih baik.
b. Ada tekad politik untuk menjamin kesugguhan pemerintah.
c. Harus bersifat lintas-sektoral.
d. Bersifat partisipatif (kolaborasi pemerintah, masyarakat sipil, sektor
privat dan akademisi)
e. Diawali dengan pemicu (value attack).
f. Desain program harus ramah pengguna, popular, menjadi bagian
dari gaya hidup, dan sistemik-holistik (berencana-semesta).
g. Nilai-nilai yang dikembangkan bertujuan mengatur kehidupan
sosial (moralitas publik).
h. Dapat diukur dampaknya.
94
c. Pelaksanaan hubungan kerja dengan instansi atau lembaga baik di
dalam negri maupun di luar negri
d. Pemantauan, analisis, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan kegiatan
di bidang pembinaan
e. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Jaksa Agung
95
g. Jejaring, intelijen mempunyai kemampuan untuk menanamkan sel
melalui kegiatan penggalangan atau prakondisi
h. Perkiraan, estimasi atau ramalan yang akan datang
i. Kemampuan lain sesuai dengan tingkat intelijensa manusia
96
Dalam melaksanakan tugas dan wewenang di bidang tindak pidana
umum, Jaksa Agung Muda Bidang Tindak Pidana Umum
menyelenggarakan fungsi (pasal 268 Peraturan Jaksa Agung RI
Nomor : PER-006/A/JA/07/2017) :
a) Perumusan kebijakan di bidang tindak pidana umum ;
b) Pelaksanaan penegakan hukum di bidang tindak pidana umum ;
c) Koordinasi dan sinkronisasi pelaksanaan kebijakan di bidang tindak
pidana umum ;
d) Pelaksaanaan hubungan kerja dengan instansi atau lembaga baik di
dalam negeri maupun di luar negeri
e) Pemantauan, analisis, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan kegiatan
di bidang tindak pidana umum
f) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Jaksa Agung.
97
d) Pelaksanaan hubungan kerja dengan instansi / lembaga di dalam
negeri maupun luar negeri;
e) Pemantauan, analisis, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan kegiatan
di bidang tindak pidana khusus;
Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Jaksa Agung
Ketentuan Administrasi Perkara Tindak Pidana Khusus diatur dalam:
a) Keputusan Jaksa Agung RI Nomor : 518/A/JA/11/ 2001 tanggal 1
November 2001 mengenai Perubahan Keputusan Jaksa Agung RI
Nomor : KEP-132/JA/11/1994 tanggal 7 November 1994 tentang
Administrasi Perkara Tindak Pidana
b) Peraturan Jaksa Agung RI Nomor : 039/A/JA/10/2010 tentang Tata
Kelola Teknis dan Administrasi Penanganan Perkara Tindak Pidana
Khusus
c) Petunjuk teknis lainnya.
98
Dalam melaksanakan tugas dan wewenang tersebut, Jaksa Agung
Muda Bidang Pengawasan menyelenggarakan fungsi sebagai berikut :
a. Perumusan kebijakan di bidang pengawasan intern kejaksaan
b. Pelaksanaan dan pengendalian pengawasan intern kejaksaan
terhadap kinerja dan keuangan melalu audit, review, evaluasi,
pemantauan dan kegiatan pengawasan lainnya.
c. Pelaksanaan pengawasan untuk tujuan tertentu atas penugasan
Jaksa Agung sesuai dengan ketentuan penugasan Jaksa Agung
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
d. Koordinasi dan sinkronisasi pelaksanaan kebijakan di bidang
pengawasan
e. Pelaksanaan hubungan kerja dengan instansi/lembaga baik di dalam
negeri maupun di luar negeri.
f. Penyusunan laporan hasul pengawasan
g. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Jaksa Agung RI
99
a. Keputusan Jaksa Agung RI Nomor: KEP-026/JA/3/1978 Tgl 31 Maret
1978 tentang ketentuan-ketentuan pokok administrasi surat menyurat
umum dalam lingkungan kejaksaan RI.
b. Keputusan Jaksa Agung RI Nomor: KEP-112/JA/11/1981 tgl 30
November 1981 tentang pedoman penyusunan dan bentuk tata
naskah dinas kejaksaan RI
c. Keputusan Jaksa Agung RI Nomor : KEP-161/JA/11/1982 tgl 5
November 1982 tentang penyempurnaan lampiran I dan II Kepja No:
KEP-112/JA/11/1981 tgl 30 November 1981 tentang pedoman
penyusunan dan bentuk tata naskah dinas Kejaksaan RI
100
Pengawasan Fungsional merupakan pengawasan terhadap
pelaksanaan tugas semua unsur Kejaksaan serta sikap, perilaku, dan
tutur kata pegawai Kejaksaan yang dilaksanakan oleh Pejabat
Pengawasan Fungsional.
101
VIII. Ceramah Pimpinan
Diharapkan dengan adanya materi pembelajaran TAK peserta Diklat
TAK dapat menjadi PNS/ ASN yang memiliki pola pikir maupun perilaku
yang menanamkan sikap ANEKA sebagai pelayanan publik khususnya
lembaga Kejaksaan RI sebagai penagak hukum untuk dapat terus
membangun NKRI sebagaimana UUD 1945 dan Pancasila sebagai
ideology negara.
102