Anda di halaman 1dari 3

TUPOKSI PENATA ANESTESI

DI INSTALASI BEDAH SENTRAL

1. Regulasi jam kerja dimulai jam 08.00 14.00, Jaga Cito jam 14.00 07.00
2. Selama jam kerja dilarang bekerja diluar rumah sakit (rumah sakit swasta)
3. Tupoksi Penata Anestesi sesuai Permekes Nomer 18 tahun 2016
PENYELENGGARAAN PRAKTIK KEPROFESIAN PENATA ANESTESI
Wewenang
Penata Anestesi dalam menjalankan praktik keprofesiannya berwenang
untuk melakukan pelayanan asuhan kepenataan anestesi pada:
praanestesi;
Pelayanan asuhan kepenataan praanestesi sebagaimana dimaksud yaitu
melakukan pengkajian penatalaksanaan pra anestesia yang meliputi:
a. persiapan administrasi pasien;
b. pemeriksaan tanda-tanda vital;
c. pemeriksaan lain yang diperlukan sesuai kebutuhan pasien baik secara
inspeksi, palpasi, maupun auskultasi;
d. pemeriksaan dan penilaian status fisik pasien;
e. analisis hasil pengkajian dan merumuskan masalah pasien;
f. evaluasi tindakan penatalaksanaan pelayanan pra anestesia,
mengevaluasi secara mandiri maupun kolaboratif;
g. mendokumentasikan hasil anamnesis/ pengkajian;
h. persiapan mesin anestesia secara menyeluruh setiap kali akan
digunakan dan memastikan bahwa mesin dan monitor dalam keadaan
baik dan siap pakai;
i. pengontrolan persediaan obat-obatan dan cairan setiap hari untuk
memastikan bahwa semua obat-obatan baik obat anestesia maupun
obat emergensi tersedia sesuai standar rumah sakit; dan
j. memastikan tersedianya sarana prasarana anestesia berdasarkan
jadwal, waktu, dan jenis operasi tersebut.
intraanestesi
Pelayanan asuhan kepenataan intraanestesi sebagaimana dimaksud terdiri
atas:
a. pemantauan peralatan dan obat-obatan sesuai dengan perencanaan
teknik anestesia;
b. pemantauan keadaan umum pasien secara menyeluruh dengan baik
dan benar; dan
c. pendokumentasian semua tindakan yang dilakukan agar seluruh
tindakan tercatat baik dan benar.
pascaanestesi
Pelayanan asuhan kepenataan pascaanestesi sebagaimana dimaksud
meliputi:
a. merencanakan tindakan kepenataan pasca tindakan anestesia;
b. penatalaksanaan dalam manajemen nyeri sesuai instruksi dokter
spesialis anestesi.
c. pemantauan kondisi pasien pasca pemasangan kateter epidural;
d. pemantauan kondisi pasien pasca pemberian obat anestetika regional;
e. pemantauan kondisi pasien pasca pemberian obat anestetika umum;
f. evaluasi hasil kondisi pasien pasca pemasangan kateter epidural;
g. evaluasi hasil pemasangan kateter epidural dan pengobatan anestesia
regional;
h. evaluasi hasil pemasangan kateter epidural dan pengobatan anestesia
umum;
i. pelaksanaan tindakan dalam mengatasi kondisi gawat;
j. pendokumentasian pemakaian obat-obatan dan alat kesehatan yang
dipakai; dan
k. pemeliharaan peralatan agar siap untuk dipakai pada tindakan
anestesia selanjutnya.
4. Dari paparan di atas disimpulkan bahwa pemberian obat antibiotik bukan
merupakan tanggung jawab dari penata anestesi,
5. Begitu juga dengan pemindahan pasien ke kamar operasi juga bukan
tanggung jawab penata anestesi,melainkan kerja tim, kecuali pasien dengan
gangguan Airway, sebatas penanganan airway
6. Dibentuk pimpinan/ kapten anestesi untuk regulasi dan pengaturan penata
anestesi di kamar operasi secara periodic
7. Regulasi untuk system kerja satu pasien operasi, satu penata anestesi
8. Untuk penata anestesi yang tidak memegang pasien operasi maka
membantu di RR

Bojonegoro, 8 April 2017

Mengetahui, Menyetujui,
Kepala Instalasi Bedah Sentral Kepala SMF Anestesi

Dr. Ach. HIDAJAT, Sp.B Dr. PUGER KANIGORO, Sp. An.


NIP. 19590224 198711 1 001 NIP. 19680725 200904 1 001
DAFTAR HADIR RAPAT KONSOLIDASI DAN KOORDINASI
PENATA ANESTESI RSUD SOSODORODJATIKOESOEMO BOJONEGORO

Hari : .
Tanggal : .
Jam : .
No Nama Tanda Tangan
1. 1.

2. 2.

3. 3.

4. 4. ...

5. 5.

6. 6.

7. 7.

8. 8.

Rapat ini menghasilkan kesepakatan yang kami tuangkan dalam TUPOKSI


PENATA ANESTESI DI INSTALASI BEDAH SENTRAL sebagaimana terlampir.

Pimpinan Rapat

Anda mungkin juga menyukai