Anda di halaman 1dari 121

LAPORAN HASIL

KEPERAWATAN KOMUNITAS
DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PAL LIMA DI RW 12

Disusun Oleh :

AGNISYA ISAURELIA FERISA 211133042


KHAIRANI 211133014
LUTHFI FADHLURROHMAN 211133055
NORMA ENDAH SAPRILIANA 211133059
SISKA 211133070
SITY NOVY RIZKIKASARI 211133071
SUCI MUSLIKA ANGGITARI 211133072
SYAUQIYAH SALSABILA 211133073
WENI NURFALAH 211133077

PROGRAM STUDI PROFESI NERS JURUSAN KEPERAWATAN

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN

PONTIANAK TAHUN AKADEMIK 2021/2022


LEMBAR PENGESAHAN

KEPERAWATAN KOMUNITAS
PADA MATA KULIAH KEPERAWATAN KOMUNITAS

PUSKESMAS PAL LIMA

Pontianak, Mei 2022

Pembimbing Akademik Pembimbing Klinik

Sudarto, S.Kp, M.PH Nelly Juniarty, S.Kep.Ners


NIP. 196505041989021001 NIP. 198106052005012011

Ketua Kelompok

Luthfi Fadhlurrohman
NIM. 211133055

ii
VISI DAN MISI
PROGRAM STUDI PROFESI NERS KEPERAWATAN
POLTEKKES KEMENKES PONTIANAK

VISI
"Menjadi Institusi Pendidikan Ners yang Bermutu dan Unggul dalam
Bidang Keperawatan Gawat Darurat dan Keperawatan Perioperatif di Tingkat
Regional Tahun 2020"

MISI
1. Meningkatkan Program Pendidikan Ners yang Unggul dalam Bidang
Keperawatan Gawat Darurat dan Keperawatan Perioperatif yang Berbasis 
Kompetensi.
2. Meningkatkan Program Pendidikan Ners yang Unggul dalam Bidang
Keperawatan Gawat Darurat dan Keperawatan Perioperatif yang Berbasis
Penelitian.
3. Mengembangkan Upaya Pengabdian Masyarakat yang Unggul dalam
Keperawatan Gawat Darurat dan Keperawatan Perioperatif yang Berbasis
IPTEK dan Teknologi Tepat Guna.
4. Mengembangkan Program Pendidikan Ners yang Unggul dalam Bidang
Keperawatan Gawat Darurat dan Keperawatan Perioperatif yang Mandiri,
Transparan dan Akuntabel.
5. Mengembangkan kerjasama baik lokal maupun regional

iii
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan rasa puji dan syukur kita haturkan kehadirat Tuhan
Yang Maha Esa karena atas limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga makalah
ini dapat terselesikan tepat pada waktunya.
Terselesainya makalah ini berkat kerja sama dari berbagai pihak untuk itu
kami mengucapkan terimakasih kepada Bapak Ns. H. Amandus, S.Kp.,M.PH dan
tim selaku koordinator Praktik Klinik Komunitas kami, serta tidak lupa pula kami
berterimaksih kepada :
1. Bapak Didik Hariyadi, S.Gz, M.Si selaku Direktur Politeknik Kesehatan
Kementerian Kesehatan Pontianak
2. Ibu Nurbani, S.Kp, M.Kep selaku Ketua Jurusan Keperawatan Singkawang
Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Pontianak
3. Ibu Ns. Halina Rahayu, M.Kep selaku Ketua Prodi Ners Keperawatan
Pontianak Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Pontianak
4. Bapak Sudarto S.Kp.MPH. selaku pembimbing akdemik
5. Ibu Nelly Juniarti, S.Kep.Ners selaku pembimbing klinik yang telah
memberikan masukan dan gagasan tentang makalah yang kami susun.
6. Teman-teman seperjuangan dan satu kelompok dalam penyusunan laporan ini
Kami menyadari bahwa laporan ini masih banyak terdapat kekurangan dan
kesalahan baik dari sisi penulisan maupun sistem penulisan, karena keterbatasan
pengetahuan. Oleh karena itu, kami mohon maaf dan mengucapkan terimakasih
atas kritik dan saran yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.
Semoga apa yang kami sajikan pada makalah ini bisa bermanfaat bagi kita
semua.

Pontianak, 25 Mei 2022

Penyusun
Kelompok 2

iv
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN.............................................................................
VISI DAN MISI..............................................................................................
KATA PENGANTAR....................................................................................
DAFTAR ISI....................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN...............................................................................
A. Latar Belakang.....................................................................................
B. Tujuan..................................................................................................
C. Waktu dan Tempat Pelaksanaan..........................................................
D. Tahapan Pelaksanaan...........................................................................
E. Pelaksanaan..........................................................................................
BAB II TINJAUAN PUSTAKA.....................................................................
A. Konsep Dasar Keperawatan Komunitas...........................................
B. Proses Pelaksanaan Keperawatan Komunitas................................
C. Asuhan Keperawatan Komunitas...................................................
BAB III ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS..............................
A. Pengkajian..........................................................................................
a. Data Demografi..............................................................................
b. Lingkungan Fisik............................................................................
c. Kondisi Kesehatan Umum.............................................................
d. IBU HAMIL DAN MENYUSUI...................................................
e. Balita ke posyandu.........................................................................
f. Anak Sekolah Dan Remaja............................................................
g. Usia Lanjut.....................................................................................
B. Analisa Data.......................................................................................
C. Prioritas Masalah...............................................................................
D. Rencana Keperawatan........................................................................
E. POA (PLANNING OF ACTION).....................................................
F. IMPLEMENTASI ( PELAKSANAAN KEGIATAN ).....................
BAB IV PEMBAHASAN..............................................................................
A. Pengkajian..........................................................................................
B. Diagnosa Keperawatan......................................................................
C. Intervensi............................................................................................
D. Implementasi......................................................................................
E. Evaluasi..............................................................................................
BAB V PENUTUP.........................................................................................
A. Kesimpulan........................................................................................
B. Saran..................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................

v
vi
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Tujuan utama pembangunan nasional adalah peningkatan kualitas SDM
yang dilakukan secara berkelanjutan. Berdasarkan visi pembangunan nasional
melalui pembangunan kesehatan yang ingin dicapai untuk mewujudkan
Indonesia sehat. Gambaran masyarakat Indonesia di masa depan yang ingin
dicapai melalui pembangunan kesehatan adalah bangsa yang ditandai oleh
penduduknya hidup dalam lingkungan dan dengan prilaku hidup sehat,
memiliki kemampuan untuk menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu
secara adil dan merata serta memiliki derajat kesehatan yang tinggi.
Sebagaimana tertuang dalam SK Menkes RI No. 1193/2004 tentang
kebijakan yang mengindikasikan tentang terwujudnya masyarakat indonesia
baru yang berbudaya sehat, yang menunjukan arah dan harapan yang berbau
impian tetapi bukan tidak mungkin untuk dicapai. Salah satu untuk mencapai
terwujudnya masyarakat Indonesia baru yang berbudaya sehat tersebut salah
satunya adalah dengan meningkatkan peran dan fungsi perawat sebagai profesi
yang sangat dekat di hati masyarakat sehingga dapat bersama-sama
masyarakat bekerjasama didalam meningkatkan derajad kesehatan masyarakat
Indonesia.
Keperawatan merupakan profesi yang dinamis dan berkembang secara
terus-menerus dan terlibat dalam masyarakat yang berubah, sehingga
pemenuhan dan metode keperawatan kesehatan berubah, karena gaya hidup
masyarakat berubah dan perawat sendiri juga dapat menyesuaikan dengan
perubahan tersebut. Definisi dan filosofi terkini dari keperawatan
memperlihatkan tren holistic dalam keperawatan yang ditunjukkan pada
manusia secara keseluruhan dalam segala dimensi, baik dimensi sehat dan
dimensi sakit, serta dalam interaksinya dengan keluarga dan komunitas. Dalam
hal ini sangat dibutuhkan sekali pratik keperawatan komunitas yang bermutu.
Peran perawat komunitas sangat dibutuhkan dalam mengatasi berbagai masalah
kesehatan yang terjadi di masa kini dan masa yang akan datang, karena selalu

1
mengikuti perubahan secara keseluruhan. Dampak perubahan tersebut akan
berpengaruh pada peran yang dilakukan oleh perawat. Intervensi keperawatan
kesehatan masyarakat di berbagai tingkat pelayanan akan semakin besar
dikarenakan adanya kelalaian, ketidaktahuan, ketidakmauan, dan
ketidakmampuan individu, keluarga, kelompok, dan masyarakat. Peran perawat
kesehatan masyarakat masa kini dan yang akan datang akan semakin penting
dalam meningkatkan kesehatan masyarakat.
Praktik keperawatan komunitas didasarkan atas sintetis dari praktik
kesehatan komunitas yang bertujuan untuk meningkatkan dam memelihara
kesehatan masyarakat dengan menekankan kepada peningkatan peran serta
masyarakat dalam melakukan upaya pencegahan, peningkatan, dan pertahanan
kesehatan.
Perawat komunitas memerlukan metode ilmiah yang disebut sebagai
proses keperawatan komunitas digunakan untuk membantu perawat dalam
melakukan praktek asuhan keperawatan secara sistematis dalam memecahkan
masalah keperawatan yang berkaitan dengan masalah kesehatan komunitas.
Dalam kontek ini keperawatan komunitas merupakan salah satu upaya untuk
meningkatkan derajat kesehatan dimana sifat asuhan yang diberikan adalah
umum dan menyeluruh, lebih banyak secara tidak langsung dan diberikan
secara terus menerus melalui kerjasama. Fokus dari asuhan adalah individu,
keluarga, kelompok khusus, dan masyarakat dengan penekanan pada
pencegahan penyakit, peningkatan dan pertahanan kesehatan.
Pendekatan yang digunakan dalam asuhan keperawatan komunitas adalah
pendekatan keluarga binaan dan kelompok kerja komunitas. Strategi yang
digunakan untuk pemecahan masalah adalah melalui pendidikan kesehatan,
teknologi tepat guna, serta manfaatkan kebijakan pemerintah setelah klien atau
individu, keluarga dan masyarakat kontak dengan pelayanan kesehatan
(dirumah, di puskesmas), perawat melakukan praktek keperawatan dengan
menggunakan proses keperawatan komunitas. Dengan menggunakan proses
keperawatan komunitas, perawat menggunakan latar belakang pengetahuan
yang komprehensif untuk mengkaji statuskesehatan komunitas.

2
Mengidentifikasi masalah dan diagnosa, merencanakan intervensi,
mengimplementasi, serta melakukan evaluasi intervensi keperawatan.
Praktek klinik yang dilakukan mahasiswa program studi profesi ners
keperawatan komunitas yang berlangsung sejak 25 April 2022 – 09 Juni 2022
di wilayah RW 012 dari RT 001-007 Jalan Karet kelurahan Pal Lima
kecamatan Pontianak Barat Kota Pontianak dengan menggunakan pendekatan
keluarga dan masyarakat. Kemudian kembali bersama mengolah data,
menganalisa data dan melakukan intervensi masalah kesehatan yang ada di
masyarakat. Kemudian kembali bersama-sama menyusun rencana kegiatan
yang diserahkan kepada warga untuk ditindaklanjuti.

B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Melaporkan hasil latihan praktek belajar lapangan keperawatan komunitas
dengan menerapkan konsep-konsep keperawatan komunitas guna
meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam memberikan asuhan
keperawatan komunitas.
2. Tujuan Khusus
Setelah kegiatan latihan praktik keperawatan komunitas mahasiswa dapat:
a. Melakukan pengkajian kebutuhan dan masalah keperawatan komunitas
melalui: penyebaran angket, pengumpulan data, analisa data.
b. Merencanakan tindakan keperawatan sesuai dengan masalah yang
ditemukan dan ditentukan.
c. Melakukan rencana tindakan sesuai dengan kesepakatan bersama tokoh
masyrakat dan pihak puskesmas..
d. Melakukan evaluasi tindakan keperawatan komunitas sesuai dengan
tujuan yang telah ditetapkan.
e. Melakukan dokumentasi proses keperawatan secara lengkap.

C. Waktu dan Tempat Pelaksanaan


Praktik keperawatan komunitas dimulai dari tanggal 25 April 2022
sampai dengan 09 Juni 2022 dengan alokasi waktu sebagai berikut :

3
1. Minggu I : Penyebaran angket dan pengkajian dengan cara wawancara,
tabulasi data, persiapan dan pelaksanaan tindakan yang telah direncanakan.
2. Minggu II : Mengolah Data dan tabulasi data
3. Minggu III : Mengimplementasikan Rencana
4. Minggu IV : Mengevaluasi hasil
5. Minggu V : Membuat Laporan
Praktek keperawatan komunitas bertempat di wilayah RW 012 dari RT
001 – RT 007 Kelurahahan Pal Lima Kecamatan Pontianak Barat Kota
Pontianak.

D. Tahapan Pelaksanaan
1. Penjajakan
a. Persiapan
Mengikuti penjelasan latihan praktek keperawatan komunitas oleh
pembimbing, dilanjutkan penerjunan mahasiswa ke lokasi latihan praktek
keperawatan komunitas.
b. Orientasi wilayah.
1) Pengenalan wilayah dan karakteristik penduduk yang dijadikan
sebagai tempat latihan praktek keperawatan komunitas.
2) Perkenalan dan penjelasan tujuan beserta tahapan kegiatan latihan
praktek keperawatan komunitas kepada unsur masyarakat yang terkait
seperti tokoh masyarakat. Mendapatkan gambaran awal mengenai
masalah kesehatan yang dianggap perlu ditangani di masyarakat.
2. Penyusunan Angket
Angket disusun berupa pertanyaan-pertanyaan yang harus dijawab
dengan pilihan jawaban, kemudian dilakukan penyebaran, diobservasi
sekitar lingkungan rumah dan dilakukan wawancara sesuai dengan
pertanyaan didalam angket.
3. Pengumpulan dan Analisa Data
a. Pengkajian dan pengumpulan data
1) Mengunjungi warga dari rumah kerumah dengan melakukan
wawancara dan observasi tentang hal-hal yang terkait dengan
kesehatan.

4
2) Observasi dan pemeriksaan lingkungan dari wilayah RW 012 dari RT
001 – RT 007 Kelurahahan Pal Lima Kecamatan Pontianak Barat
Kota Pontianak
b. Analisa Data
1) Rekapitulasi data dengan menggunakan format yang telah disepakati.
2) Penghitungan persentase data-data yang bersifat nomerik dan persen.
3) Tabulasi data.
4) Analisa data dengan cara mengelompokan data-data fokus.
4. Perencanaan
a. Persiapan diskusi dengan pihak puskesmas.
b. Menetapkan masalah keperawatan dan prioritas sementara serta rencana
tindakan.
c. Melakukan diskusi dengan pihak puskesmas mengenai data yang didapat.
d. Bersama dengan pihak puskesmas dalam merumuskan masalah,
menyusun prioritas menggunakan skoring berdasarkan masalah yang
paling dirasakan oleh masyarakat dan dapat segera diatasi dengan sumber
yang ada sekaligus menyepakati tindakan-tindakan yang akan dilakukan
untuk mengatasi permasalahan sesuai prioritas dengan peran serta
masyarakat secara penuh.
5. Pelaksanaan
a. Melakukan pelaksanaan tindakan sesuai rencana melalui koordinasi
dengan pihak terkait.
b. Pemberian penyuluhan dan leaflet tentang perilaku hidup bersih dan
sehat, serta etika batuk
c. Demostrasi cuci tangan 6 langkah
d. Pemberian penyuluhan dan leaflet tentang hipertensi
6. Evaluasi
a. Persiapan kegiatan evaluasi akhir pelaksanaan kegiatan perawatan
komunitas.
b. Melakukan koordinasi dan rekapitulasi kegiatan yang telah dilakukan.
c. Melakukan kegiatan yang telah dilakukan dan dievaluasi.

5
E. Pelaksanaan
Praktek keperawatan komunitas dilaksanakan oleh mahasiswa profesi ners
dengan susunan kepanitiaan sebagai berikut :
1. Ketua : Luthfi Fadhlurrohman
2. Sekretaris : Sity Novy Rizkikasari & Siska
3. Bendahara : Suci Muslika Anggitari
4. Perlengkapan : Syauqiyah Salsabila, Agnisya Isaurelia, Norma Endah
5. Dokumentasi : Khairani & Weni Nurfalah

6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Konsep Dasar Keperawatan Komunitas


1. Definisi
Komunitas (community) adalah sekelompok masyarakat yang
mempunyai persamaan nilai (values), perhatian (interest) yang merupakan
kelompok khusus dengan batas-batas geografi yang jelas, dengan norma dan
nilai yang telah melembaga (Sumijatun dkk, 2006). Misalnya di dalam
kesehatan di kenal kelompok ibu hamil, kelompok ibu menyusui, kelompok
anak balita, kelompok lansia, kelompok masyarakat dalam suatu wilayah
desa binaan dan lain sebagainya. Sedangkan dalam kelompok masyarakat
ada masyarakat petani, masyarakat pedagang, masyarakat pekerja,
masyarakat terasing dan sebagainya (Mubarak, 2006).
Keperawatan komunitas sebagai suatu bidang keperawatan yang
merupakan perpaduan antara keperawatan dan kesehatan masyarakat
(public health) dengan dukungan peran serta masyarakat secara aktif serta
mengutamakan pelayanan promotif dan preventif secara berkesinambungan
tanpa mengabaikan perawatan kuratif dan rehabilitatif secara menyeluruh
dan terpadu yang ditujukan kepada individu, keluarga, kelompok serta
masyarakat sebagai kesatuan utuh melalui proses keperawatan (nursing
process) untuk meningkatkan fungsi kehidupan manusia secara optimal,
sehingga mampu mandiri dalam upaya kesehatan (Mubarak, 2015).
Proses keperawatan komunitas merupakan metode asuhan
keperawatan yang bersifat alamiah, sistematis, dinamis, kontiniu, dan
berkesinambungan dalam rangka memecahkan masalah kesehatan klien,
keluarga, kelompok serta masyarakat melalui langkah-langkah seperti
pengkajian, perencanaan, implementasi, dan evaluasi keperawatan
(Wahyudi, 2010).

7
2. Tujuan dan Fungsi Keperawatan Komunitas
1) Tujuan keperawatan komunitas
Tujuan proses keperawatan dalam komunitas adalah untuk
pencegahan dan peningkatan kesehatan masyarakat melalui upaya-upaya
sebagai berikut :
a. Pelayanan keperawatan secara langsung (direct care) terhadap
individu, keluarga, dan keluarga dan kelompok dalam konteks
komunitas.
b. Perhatian langsung terhadap kesehatan seluruh masyarakat (health
general community) dengan mempertimbangkan permasalahan atau
isu kesehatan masyarakat yang dapat memengaruhi keluarga, individu,
dan kelompok.
Selanjutnya, secara spesifik diharapkan individu, keluarga,
kelompok, dan masyarakat mempunyai kemampuan untuk:
1) Mengidentifikasi masalah kesehatan yang dialami.
2) Menetapkan masalah kesehatan dan memprioritaskan masalah
tersebut.
3) Merumuskan serta memecahkan masalah kesehatan
4) Menanggulangi masalah kesehatan yang mereka hadapi
5) Mengevaluasi sejauh mana pemecahan masalah yang mereka hadapi,
yang akhirnya dapat meningkatkan kemampuan dalam memelihara
kesehatan secara mandiri (self care).
2) Fungsi keperawatan komunitas.
a. Memberikan pedoman dan bimbingan yang sistematis dan ilmiah bagi
kesehatan masyarakat dan keperawatan dalam memecahkan masalah
klien melalui asuhan keperawatan.
b. Agar masyarakat mendapatkan pelayanan yang optimal sesuai dengan
kebutuhannya dibidang kesehatan.
c. Memberikan asuhan keperawatan melalui pendekatan pemecahan
masalah, komunikasi yang efektif dan efisien serta melibatkan peran
serta masyarakat.

8
d. Agar masyarakat bebas mengemukakan pendapat berkaitan dengan
permasalahan atau kebutuhannya sehingga mendapatkan penanganan
dan pelayanan yang cepat dan pada akhirnya dapat mempercepat
proses penyembuhan (Mubarak, 2015).
3. Strategi Intervensi Keperawatan Komunitas
Strategi intervensi keperawatan komunitas adalah sebagai berikut:
a. Pendidikan Kesehatan (Health Promotion)
Pendidikan kesehatan adalah proses perubahan perilaku yang
dinamis, dimana perubahan tersebut bukan hanya sekedar proses transfer
materi/teori dari seseorang ke orang lain dan bukan pula seperangkat
prosedur. Akan tetapi, perubahan tersebut terjadi adanya kesadaran dari
dalam diri individu, kelompok atau masyarakat sendiri. Sedangkan tujuan
dari pendidikan kesehatan menurut Undang-Undang Kesehatan No. 23
Tahun 1992 maupun WHO yaitu ”meningkatkan kemampuan masyarakat
untuk memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan; baik fisik, mental
dan sosialnya; sehingga produktif secara ekonomi maupun secara sosial.
b. Kerjasama (Partnership)
Berbagai persoalan kesehatan yang terjadi dalam lingkungan
masyarakat jika tidak ditangani dengan baik akan menjadi ancaman bagi
lingkungan masyarakat luas. Oleh karena itu, kerja sama sangat
dibutuhkan dalam upaya mencapai tujuan asuhan keperawatan komunitas
melalui upaya ini berbagai persoalan di dalam lingkungan masyarakat
akan dapat diatasi dengan lebih cepat.
4. Pusat Kesehatan Komunitas
Penyelenggaraan pelayanan kesehatan komunitas dapat dilakukan di:
a. Lembaga perawatan kesehatan di rumah
Klien sering kali membutuhkan asuhan keperawatan khusus yang
dapat diberikan secara efisien di rumah. Perawat di bidang komunitas
juga dapat memberikan perawatan kesehatan di rumah misalnya:
perawata melakukan kunjungan rumah, hospice care, home care dll.
Perawat yang bekerja di rumah harus memiliki kemampuan mendidik,

9
fleksibel, berkemampuan, kreatif dan percaya diri, sekaligus memiliki
kemampuan klinik yang kompeten.

b. Lingkungan kesehatan kerja lain


Terdapat sejumlah tempat lain dimana perawat juga dapat bekerja
dan memiliki peran serta tanggungjawab yang bervariasi. Seorang
perawat dapat mendirikan praktek sendiri, bekerja sama dengan perawata
lain, bekerja di bidang pendididkan , penelitian, di wilayah binaan,
puskesmas dan lain sebagainya. Selain itu, dimanapun lingkungan tempat
kerjanya, perawat ditantang untuk memberikan perawatan yang
berkualitas (Mubarak, 2015).
5. Bentuk Pendekatan dan Partisipasi Masyarakat
a. Posyandu lansia
Pos pelayanan terpadu atau yang lebih dikenal dengan posyandu.
Secara sederhana dapat diartikan sebagai pusat kegiatan dimana
masyarakat dapat sekaligus memperoleh pelayanan KB dan Kesehatan.
Selain itu posyandu juga dapat diartikan sebagai wahana kegiatan
keterpaduan KB dan kesehatan ditingkat kelurahan atau desa, yang
melakukan kegiatan-kegiatan seperti: kesehatan ibu dan anak, KB,
imunisasi, peningkatan gizi, penanggulangan diare, sanitasi dasar,
penyediaan obat esensial (Zulkifli, 2003).
6. Hubungan Konsep Keperawatan Komunitas Dengan Pelayanan
Kesehatan Utama
Keperawatan komunitas adalah suatu dalam keperawatan yang
merupakan perpaduan antara keperawatan dan kesehatan masyarakat dengan
dukungan peran serta aktif masyarakat yang bertujuan untuk meningkatkan
dan memelihara kesehatan masyarakat dengan menekankan kepada
peningkatan peran serta masyarakat dalam melakukan upaya promotif dan
perventif dengan tidak melupakan tindakan kuratif dan rehabilitatif sehingga
diharapkan masyarakat mampu mengenal, mengambil keputusan dalam
memelihara kesehatannya (Mubarak, 2015).

10
Selain menjadi subjek, masyarakat juga menjadi objek yaitu sebagai
klien yang menjadi sasaran dari keperawatan kesehatan komunitas terdiri
dari individu dan masyarakat. Berdasarkan pada model pendekatan totalitas
individu dari Neuman (1972 dalam Anderson, 2016) untuk melihat masalah
pasien, model komunitas sebagai klien dikembangkan untuk
menggambarkan batasan keperawatan kesehatan masyarakat sebagai sintesis
kesehatan masyarakat dan keperawatan. Model tersebut telah diganti
namanya menjadi model komunitas sebagai mitra, untuk menekankan
filosofi pelayanan kesehatan primer yang menjadi landasannya.
Secara lebih rinci dijabarkan sebagai berikut :
1) Tingkat individu
Individu adalah bagian dari anggota keluarga. Apabila individu
tersebut mempunyai masalah kesehatan maka perawat akan memberikan
asuhan keperawatan pada individu tersebut. Pelayanan pada tingkat
individu dapat dilaksanakan pada rumah atau puskesmas, meliputi
penderita yang memerlukan pelayanan tindak lanjut yang tidak mungkin
dilakukan asuhan keperawatan di rumah dan perlu kepuskesmas,
penderita resiko tinggi seperti penderita penyakit demam darah dan diare.
Kemudian individu yang memerlukan pengawasan dan perawatan
berkelanjutan seperti ibu hamil, ibu menyusui, bayi dan balita.
2) Tingkat keluarga
Keperawatan kesehatan komunitas melalui pendekatan
keperawatan keluarga memberikan asuhan keperawatan kepada keluarga
yang mempunyai masalah kesehatan terutama keluarga dengan resiko
tinggi diantaranya keluarga dengan sosial ekonomi rendah dan keluarga
yang anggota keluarganya menderita penyakit menular dan kronis. Hal
ini dikarenakan keluarga merupakan unit utama masyarakat dan lembaga
yang menyakut kehidupan masyarakat. Dalam pelaksanaannya, keluarga
tetap juaga berperan sebagai pengambil keputusan dalam memelihara
kesehatan anggotanya.
3) Tingkat komunitas

11
Keperawatan kesehatan komunitas di tingkat masyarakat dilakukan
dalam lingkup kecil sampai dengan lingkup yang luas didalam suatu
wilayah kerja puskesmas. Pelayanan ditingkat masyarakat dibatasi oleh
wilayah atau masyarakat yang mempunyai ciri-ciri tertentu misalnya
kebudayaan, pekerjaan, pendidikan dan sebagainya.
Asuhan keperawatan komunitas diberikan dengan memandang
komunitas sebagai klien dengan strategi intervensi keperawatan
komunitas yang mencakup tiga aspek yaitu primer, sekunder dan tertier
melalui proses individu dan kelompok dengan kerja sama lintas sektoral
dan lintas program.
Pelayanan yang diberikan oleh keperawatan komunitas mencakup
kesehatan komunitas yang luas dan berfokus pada pencegahan yang
terdiri dari tiga tingkat yaitu:
1) Pencegahan primer
Pelayanan pencegahan primer ditunjukkan kepada penghentian
penyakit sebelum terjadi karena itu pencegahan primer mencakup
peningkatan derajat kesehatan secara umum dan perlindungan
spesifik. Promosi kesehatan secara umum mencakup pendidikan
kesehatan baik pada individu maupun kelompok. Pencegahan primer
juga mencakup tindakan spesifik yang melindungi individu melawan
agen-agen spesifik misalnya tindakan perlindungan yang paling umum
yaitu memberikan imunisasi pada bayi, anak balita dan ibu hamil,
penyuluhan gizi bayi dan balita.
2) Pencegahan sekunder
Pelayanan pencegahan sekunder dibuat untuk menditeksi
penyakit lebih awal dengan mengobati secara tepat. Kegiatan-kegiatan
yang mengurangi faktor resiko dikalifikasikansebagai pencegahan
sekunder misalnya memotivasi keluarga untuk melakukan
pemeriksaan kesehatan secara berkala melalui posyandu dan
puskesmas.
3) Pencegahan tertier

12
Yang mencakup pembatasan kecacatan kelemahan pada
seseorang dengan stadium dini dan rehabilitasi pada orang yang
mengalami kecacatan agar dapat secara optimal berfungsi sesuai
dengan kemampuannya, misalnya mengajarkan latihan fisik pada
penderita patah tulang.
Selanjutnya agar dapat memberikan arahan pelaksanaan
kegiatan, berikut ini diuraikan falsafah keperawatan komunitas dan
pengorganisasian masyarakat (Mubarak, 2015):
1) Falsafah Keperawatan Kesehatan Komunitas
Keperawatan kesehatan komunitas merupakan pelayanan
yang memberikan perhatian terhadap pengaruh lingkungan (bio-
psiko-sosio-kultural-spiritual) terhadap kesehatan masyarakat dan
memberikan prioritas pada strategi pada pencegahan penyakit dan
peningkatan kesehatan. Falsafah yang melandasi yang mengacu
pada paradigma keperawatan secar umum dengan empat komponen
dasar yaitu; manusia, kesehatan, lingkungan dan keperawatan.
2) Pengorganisasian masyarakat
Tiga model pengorganisasian masyarakat menurut Rothman
(1998) meliputi peran serta masyarakat (localiti developmen),
perencanaan sosial melalui birokrasi pemerintah (social
developmant) dan aksi sosial berdasarkan kejadian saat itu (social
action) (Mubarak, 2015).
Pelaksanaan pengorganisasian masyarakat dilakukan melalui
tahapan-tahapan berikut:
1) Tahap persiapan
Dilakukan dengan memilih area atau daerah yang menjadi
prioritas, menentukan cara untuk berhubungan dengan masyarakat,
mempelajari dan bekerjasama dengan masyarakat.
2) Tahap pengorganisasian
Dengan persiapan pembentukan kelompok dan penyesuaian dengan
pola yang ada dimasyarakat dengan pembentukan kelompok kerja
kesehatan.

13
3) Tahap pendidikan dan pelatihan
Melalui kegiatan-kegiatan pertemuan teratur dengan kelompok
masyarakat melalui pengkajian, membuat pelayanan keperawatan
langsung pada individu, keluarga dan masyarakat.

4) Tahap formasi kepemimpinan


Memberikan dukungan latihan dan mengembangkan keterampialan
yang mengikuti perencanaan, pengorganisasian, pergerakan dan
pengawasan kegiatan pendidikan kesehatan.
5) Tahap koordinasi
Kerjasama dengan sektor terkait dalam upaya memandirikan
masyarakat
6) Tahap akhir
Supervisi bertahap dan diakhiri dengan evaluasi dan pemberian
umpan balik dan masing-masing evaluasi untuk perbaikan untuk
kegiatan kelompok kesehatan kerja selanjutnya.

B. Proses Pelaksanaan Keperawatan Komunitas


Keperawatan komunitas merupakan suatu bidang khusus keperawatan
yang merupakan gabungan dari ilmu keperawatan, ilmu kesehatan masyarakat
dan ilmu sosial yang merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan yang
diberikan kepada individu, keluarga, kelompok khusus dan masyarakat baik
yang sehat maupun yang sakit (mempunyai masalah kesehatan/keperawatan),
secara komprehensif melalui upaya promotif, preventif, kuratif, rehabilitatif
dan resosialitatif dengan melibatkan peran serta aktif masyarakat secara
terorganisir bersama tim kesehatan lainnya untuk dapat mengenal masalah
kesehatan dan keperawatan yang dihadapi serta memecahkan masalah-masalah
yang mereka miliki dengan menggunakan pendekatan proses keperawatan
sesuai dengan hidup sehat sehingga dapat meningkatkan fungsi kehidupan dan
derajat kesehatan seoptimal mungkin dan dapat diharapkan dapat mandiri
dalam memelihara kesehatannya (Chayatin, 2009). Menjamin keterjangkauan
pelayanan kesehatan yang dibutuhkan dan melibatkan klien sebagai mitra kerja

14
dalam perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi pelayanan kesehatan. Pelayanan
keperawatan profesional yang merupakan perpaduan antara konsep kesehatan
masyarakat dan konsep keperawatan yang ditujukan pada seluruh masyarakat
dengan penekanan pada kelompok resiko tinggi (Efendi, 2009).
Keperawatan komunitas merupakan Pelaksanaan keperawatan komunitas
dilakukan melalui beberapa fase yang tercakup dalam proses keperawatan
komunitas dengan menggunakan pendekatan pemecahan masalah yang
dinamis. Fase-fase pada proses keperawatan komunitas secara langsung
melibatkan komunitas sebagai klien yang dimulai dengan pembuatan
kontrak/partner ship dan meliputi pengkajian, diagnosa, perencanaan,
implementasi dan evaluasi (Efendi, 2009).
C. Asuhan Keperawatan Komunitas
a. Pengkajian
Pengkajian merupakan upaya pengumpulan data secara lengkap dan
sistematis terhadap mesyarakat untuk dikaji dan dianalisis sehingga masalah
kesehatan yang dihadapi oleh masyarakat baik individu, keluarga atau
kelompok yang menyangkut permasalah pada fisiologis, psikologis, sosial
ekonomi, maupun spiritual dapan ditentukan.
b. Pengumpulan Data
Hal yang perlu dikaji pada komunitas atau kelompok antara lain :
1) Inti (Core) meliputi : Data demografi kelompok atau komunitas yang
terdiri atas usia yang beresiko, pendidikan, jenis kelamin, pekerjaan,
agama, nilai-nilai, keyakinan, serta riwayat timbulnya kelompok atau
komunitas.
2) Mengkaji 8 subsistem yang mempengaruhi komunitas, antara lain:
a. Perumahan, bagaimana penerangannya, sirkulasi, bagaimana
kepadatannya karena dapat menjadi stresor bagi penduduk
b. Pendidikan komunitas, apakah ada sarana pendidikan yang dapat
digunakan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat
c. Keamanan dan keselamatan, bagaimana keselamatan dan keamanan
tempat tinggal, apakah masyarakat merasa nyaman atau tidak, apakah

15
sering mengalami stres akibat keamanan dan keselamatan yang tidak
terjamin
d. Kualiti dan kebijakan pemerintah terkait kesehatan, apakah cukup
menunjang, sehingga memudahkan masyarakat mendapatkan
pelayanan di berbagai bidang termasuk kesehatan.
e. Pelayanan kesehatan yang tesedia, untuk deteksi dini atau memantau
gangguan yang terjadi
f. Pelayanan kesehatan yang tersedia, untuk melakukan deteksi dini dan
merawat atau memantau gangguan yang terjadi
g. Sistem komunikasi, serta komunikasi apa saja yang dapat
dimanfaatkan masyarakat untuk meningkatkan pengetahuan yang
terkait dengan gangguan penyakit
h. Sistem ekonomi, tingkat sosial ekonomi masyarakat secara
keseluruhan, apakah pendapatan yang terima sesuai dengan Upah
Minimum Registrasi (UMR) atau sebaliknya
i. Rekreasi, apakah tersedia sarana rekreasi, kapan saja dibuka, apakah
biayanya dapat dijangkau masyarakat
3) Jenis Data
Jenis data secara umum dapat diperoleh dari data subjektif dan data
objektif (Mubarak, 2015):
a) Data Subjektif
Yaitu data yang diperoleh dari keluhan atau masalah yang dirasakan
oleh individu, keluarga, kelompok, dan komunitas, yang diungkapkan
secara langsung melalui lisan.
b) Data Objektif
Data yang diperoleh melalui suatu pemeriksaan, pengamatan dan
pengukuran
4) Sumber Data
a) Data primer
Data yang dikumpulkan oleh pengkaji dari individu,keluarga,
kelompok, masyarakat berdasarkan hasil pemeriksaan atau
pengkajian.

16
b) Data sekunder
Data yang diperoleh dari sumber lain yang dapat dipercaya, misalnya:
kelurahan, catatan riwayat kesehatan pasien atau medical record.
c) Cara Pengumpulan Data
1. Wawancara yaitu: kegiatan timbal balik berupa Tanya jawab
2. Pengamatan yaitu: melakukan observasi dengan panca indra
3. Pemeriksaan fisik: melakukan pemeriksaan pada tubuh individu
5) Pengelolaan Data
a) Klasifikasi data atau kategorisasi data
b) Perhitungan presentase cakupan dengan menggunakan telly
c) Tabulasi data
d) Interpretasi data
6) Analisa Data
Kemampuan untuk mengkaitkan data dan menghubungkan data
dengan kemampuan kognitif yang dimiliki sehingga dapat diketahui
tentang kesenjangan atau masalah yang dihadapi oleh masyarakat apakah
itu masalah kesehatan atau masalah keperawatan.
Penentuan Masalah atau Perumusan Masalah Kesehatan
Berdasarkan analisa data dapat diketahui masalah kesehatan dan masalah
keperawatan yang dihadapi oleh masyarakatsehingga dapat dirumuskan
masalah kesehatan.
7) Prioritas Masalah
Kriteria untuk menentukan prioritas masalah kesehatan masyarakat dan
keperawatan diantaranya adalah:
a) Perhatian masyarakat
b) Prevalensi kejadian
c) Berat ringannya masalah
d) Kemungkinan masalah untuk di atasi
e) Tersedianya sumber daya masyarakat
f) Aspek politis
Prioritas masalah juga dapat di tentukan berdasarkan hierarki kebutuhan.
Menurut Abraham Maslow, prioritas masalah di mulai dari :

17
a) Keadaan yang mengancam kehidupan
b) Keadaan yang mengancam kesehatan
c) Persepsi masyarakat tentang kesehatan dan keperawatan.

Tabel 1. Format Penapisan menurut Mueke, 1988 atau penapisan


diagnosis kesehatan komunitas.
Kriteria Penapisan
D Tersedia Sumber
iagnosi Kemungkinan untuk pendidikan kesehatan
Sesuai dengan peran perawat komunitas

Sesuai dengan program pemerintah


kepera
Kemungkinan untuk diatasi

Sumber daya peralatan

Sumber daya manusia


Jumlah yang berisiko

Sumber daya tempat


watan

Sumber daya waktu

Sumber daya dana


Minat masyarakat
Besarnya resiko

Jumlah skor
k
omunit
as

c. Diagnosa Keperawatan
Kesehatan Diagnosis keperawatan ialah respon individu pada masalah
kesehatan baik yang actual maupun potensial. Diagnosa keperawatan
komunitas akan memberikan gambaran tentang masalah dan status
kesehatan masyarakat baik yang nyata dan yang mungkin terjadi. Diagnosa
ditegakkan berdasarkan tingkat rekreasi komunitas terhadap stresor yang
ada. Selanjutnya dirumuskan dalam tiga komponen, yaitu problem/masalah
(P), etiology atau penyebab (E), dan symptom atau manifestasi/data
penunjang (S) (Mubarak, 2015).

18
1) Problem : merupakan kesenjangan atau penyimpangan dari keadaan
normal yang seharusnya terjadi.
2) Etiologi : penyebab masalah kesehatan atau keperawatan yang dapat
memeberikan arah terhadap intervensi keperawatan.
3) Symptom : tanda atau gejala yang tampak menunjang masalah yang
terjadi.
d. Perencanaan/ Intervensi
Perencanaan keperawatan merupakan penyusunan rencana tindakan
keperawatan yang akan dilaksanakan untuk mengatasi masalah sesuai
dengan diagnosis keprawatan yang sudah ditentukan dengan tujuan
terpenuhinya kebutuhan pasien. Perencanaan intervensi yang dapat
dilakukan berkaitan dengan diagnosa keperawatan komunitas yang muncul
diatas adalah (Mubarak, 2015):
1) Lakukan pendidikan kesehatan tentang penyakit
2) Lakukan demonstrasi ketrampilan cara menangani penyakit
3) Lakukan deteksi dini tanda-tanda gangguan penyakit
4) Lakukan kerja sama dengan ahli gizi dalam mennetukan diet yang tepat
5) Lakukan olahraga secara rutin
6) Lakukan kerja sama dengan pemerintah atau aparat setempat untuk
memperbaiki lingkungan komunitas
7) Lakukan rujukan ke rumah sakit bila diperlukan
e. Pelaksanaan/Implementasi
Pelaksanaan merupakan tahap realisasi dari rencana asuhan
keperawatan yang telah disusun. Dalam pelaksanaannya tindakan asuhan
keperawatan harus bekerjasama dengan angota tim kesehatan lain dalam hal
melibatkan pihak puskesmas, bidan desa, dan anggota masyarakat
(Mubarak, 2015). Perawat bertanggung jawab dalam melaksanakan tindakan
yang telah direncanakan yaitu:
1) Bantuan untuk mengatasi masalah gangguan penyakit
2) Mempertahankan kondisi yang seimbang dalam hal ini perilaku hidup
sehat dan melaksanakan upaya peningkatan kesehatan

19
3) Mendidik komunitas tentang perilaku sehat untuk mencegah gangguan
penyakit
4) Advocat komunitas yang sekaligus memfasilitasi terpenuhinya kebutuhan
komunitas
f. Penilaian/Evaluasi
Evaluasi memuat keberhasilan proses dan keberhasilan tindakan
keperawatan. Keberhasilan proses dapat dilihat dengan membandingkan
antara proses dengan dengan pedoman atau rencana proses tersebut.
Sedangkan keberhasilan tindakan dapat dilihat dengan membandingkan
tingkat kemandirian masyarakat dalam perilaku kehidupan sehari-hari dan
tingkat kemajuan masyarakat komunitas dengan tujuan yang sudah
ditentukan atau dirumuskan sebelumnya (Mubarak, 2015). Adapun tindakan
dalam melakukan evaluasi adalah:
1) Menilai respon verbal dan nonverbal komunitas setelah dilakukan
intervensi
2) Menilai kemajuan oleh komunitas setelah dilakukan intervensi
keperawata
3) Mencatat adanya kasus baru yang dirujuk ke rumah sakit

20
BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS

A. Pengkajian
Pengkajian dilakukan selama 1 minggu yaitu mulai dari tanggal 25-
30 Mei 2022. Wilayah yang digunakan dalam asuhan keperawatan
komunitas ini adalah wilayah Unit Pelaksana Teknis (UPT) Puskesmas Pal
Lima Rukun Warga (RW) 12 Kelurahan Pal Lima Kecamatan Pontianak
Barat. Pengumpulan data juga dilakukan dengan menggunakan tehnik
wawancara dan observasi ke setiap rumah penduduk di Wilayah RW 12
dengan data sampel yang hanya sebesar 60 Kepala Keluarga (KK) dengan
jumlah penduduk yaitu 217 jiwa, selanjutnya dilakukan tabulasi data yang
meliputi pengelompokan data sesuai dengan masing-masing kriteria
berdasarkan tiap Rukun Tetangga (RT) di Wilayah RW 12 dengan jumlah
7 RT. Jumlah sampel dibagi berdasarkan setiap RT, pembagian sampel
untuk RT 01 sebanyak 8 KK, RT 02 sebanyak 12 KK, RT 03 sebanyak 8
KK, RT 04 sebanyak 8 KK, RT 05 sebanyak 8 KK, RT 06 sebanyak 6 KK,
RT 07 sebanyak 10 KK. Langkah selanjutnya adalah melakukan
pengolahan data. Hasil pengkajian berupa wawancara dan observasi
disajikan dalam data berikut ini.
B. Data Demografi
C. Penyebaran Penduduk Berdasarkan Usia
Tabel 1.1 Distribusi Penduduk Berdasarkan Usia Di Wilayah
12 Kelurahan Pal Lima
Kelompok Umur
No RT
0 - 10 11 - 20 21 - 30 31 - 40 41 - 50 51 - 60
> 60 th Total
th th th th th th
1 RT 01 8 3 5 7 1 2 4 30

2 RT 02 8 8 5 8 3 2 7 41

3 RT 03 6 2 7 3 2 4 4 28

4 RT 04 6 5 5 2 6 4 3 31

5 RT 05 9 5 1 8 5 1 2 31

6 RT 06 2 5 2 2 2 0 5 18

21
7 RT 07 5 8 5 10 5 1 4 38

TOTAL 255 44 30 40 24 14 29 29
20% 17% 14% 18% 11% 7% 13% 100%

Grafik 1.1 Distribusi Penduduk Berdasarkan Usia Di Wilayah RW 12 Kelurahan Pal Lima

12

10
10
9
8
8

8
8
7

7
6
6

6
6
5

5
5
5

5
5
5

5
5

5
4
4

4
4

4
4
3

3
2

2
2

2
2
2

2
2
1

1
1
0
0
0-10 11-20 Th 21-30 Th 31-40 Th 41-50 Th 51-60 Th >60 Th

RT 01 RT 02 RT 0 3 RT 04 RT 05 RT 06 RT 07

Berdasarkan penyebaran penduduk berdasarkan usia diatas,


total seluruh penduduk di wilayah RW 12 dengan 60 KK sebanyak
217 jiwa dengan penduduk di usia 0 – 10 tahun yaitu sebanyak 44
jiwa (20%), penduduk di usia 11-20 tahun yaitu sebanyak 36 jiwa
(17%), penduduk di usia 21-30 tahun yaitu sebanyak 30 jiwa
(14%), penduduk di usia 31-40 tahun yaitu sebanyak 40 jiwa
(18%), penduduk di usia 41-50 tahun yaitu sebanyak 24 jiwa
(11%), penduduk di usia 51-60 tahun yaitu sebanyak 14 jiwa (7%),
penduduk di usia >60 tahun yaitu sebanyak 29 jiwa (13%).
D. Jenis Kelamin
Tabel 1.2 Distribusi Penduduk Perbandingan Jenis Kelamin Di
Wilayah RW 12 Kelurahan Pal Lima
Jenis Kelamin
No RT
Laki - laki Perempuan Total
1 RT 01 15 15 30
2 RT 02 21 20 41

22
3 RT 03 14 14 28
4 RT 04 13 18 31
5 RT 05 13 18 31
6 RT 06 9 9 18
7 RT 07 18 20 38
0 103 217
TOTAL
47% 53% 100%

Grafik 1.2 Distribusi Penduduk Perbandingan Jenis Kelamin Di Wilayah


RW 12 Kelurahan Pal Lima
25
21
20 20
20 18 18 18
15 15
15 14 14
13 13
Jumlah

10 9 9

0
LAKI LAKI PEREMPUAN
Jenis Kelamin

RT 01 RT 02 RT 03 RT 04 RT 05 RT 06 RT 07

Berdasarkan perbandingan jenis kelamin diatas, jenis kelamin


laki-laki sebanyak 103 jiwa (47%) dan jenis kelamin perempuan
sebanyak 114 jiwa (53%).

E. Agama

Tabel 1.3 Distribusi Penduduk Berdasarkan Agama di RW


12 Kelurahan Pal Lima
Agama Total
No RT
Islam Protestan Khatolik Budha
1 RT 01 30 0 0 0 30
2 RT 02 41 0 0 0 41
3 RT 03 28 0 0 0 28
4 RT 04 27 0 0 4 31
5 RT 05 31 0 0 0 31
6 RT 06 17 1 0 0 18
7 RT 07 38 0 0 0 38
212 1 0 4 217
TOTAL
98% 0% 0% 2% 100%

23
Berdasarkan penyebaran agama diatas, didapatkan data
bahwa penduduk di RW 12 beragama islam yaitu sebanyak 212
jiwa (98%), beragama protestan sebanyak 1 jiwa (0%) dan yang
beragama budha sebanyak 4 jiwa (2%).

F. Tingkat Pendidikan

Tabel 1. 4 Distribusi Penduduk Berdasarkan Tingkat


Pendidikan Di RW 12 Kelurahan Pal Lima
Pendidikan Total
Tidak
No RT
sekolah/belu SD SMP SMA PT
m tamat SD
1 RT 01 5 10 5 8 2 30
2 RT 02 24 8 6 2 1 41
3 RT 03 5 5 3 9 6 28
4 RT 04 4 7 5 12 3 31
5 RT 05 8 6 3 11 3 31
6 RT 06 1 2 4 6 5 18
7 RT 07 3 11 6 17 1 38
0 49 32 65 21 21
TOTAL
23% 22% 15% 30% 10% 100%

Grafik 1. 4 Distribusi Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan Di RW


12 Kelurahan Pal Lima
30

25 24

20
17
15
12
11 11
10
10 9
8 8 8
7
6 6 6 6 6
5 5 5 5 5 5
5 4 4
3 3 3 3 3
2 2 2
1 1 1
0
Tidak sekolah/ SD SMP SMA PT
belum tamat SD
sederajat

RT 01 RT 02 RT 03 RT 04 RT 05 RT 06 RT 07

Berdasarkan tingkat pendidikan terakhir diatas, penduduk


RW 12 memiliki tingkat pendidikan mulai dari SD, SMP, SMA,
Perguruan Tinggi dan ada yang tidak sekolah/belum tamat SD
sederajat. Pada tingkat tidak sekolah/belum tamat SD sederajat
sebanyak 50 jiwa (23%), pada tingkat SD sebanyak 49 jiwa (22%),

24
pada tingkat SMP sebanyak 32 jiwa (15%), pada tingkat SMA
sebanyak 65 jiwa (30%), dan pada tingkat Perguruan Tinggi
sebanyak 21 jiwa (10%).
G. Pekerjaan
Tabel 1.5 Distribusi Penduduk Berdasarkan Pekerjaan di
Wilayah RW 12 Kelurahan Pal Lima
Pekerjaan
No RT Tidak Pelajar/ Petani/ Tota
PN Wiraswast Buru IR Peterna
Bekerj mahasisw berkebu l
S a h T k
a a n
1 RT 01 1 5 7 3 6 8 0 0 30
2 RT 02 0 16 3 5 12 2 1 2 41
3 RT 03 1 5 10 0 8 4 0 0 28
4 RT 04 1 6 8 0 6 10 0 0 31
5 RT 05 3 15 6 2 5 0 0 0 31
6 RT 06 2 1 3 1 3 8 0 0 18
RW 0 38
7 0 16 9 2 11 0 0
07
8 64 46 13 51 32 1 2 217
TOTAL 23 1% 100
4% 29% 21% 6% 15% 0%
% %

Grafik 1.5 Distribusi Penduduk Berdasarkan Pekerjaan di


Wilayah RW 12 Kelurahan Pal Lima
18
16 16
16 15
14
12
12 11
10
10 9
8 8 8 8
8 7 7
6 6 6 6
6 5 5 5 5
4
4 3 3 3 3
2 22 2 2 2 2
2 1 11 1 1 1 1 1
0
PNS Tidak Wiraswasta Buruh IRT Pelajar/ Peternak Petani/ Swasta
bekerja mahasiswa berkebun

RT 01 RT 02 RT 03 RT 04 RT 05 RT 06 RT 07

Berdasarkan data diatas, jenis pekerjaan di RW 12 bervariasi


diantaranya yaitu PNS, tidak bekerja, Wiraswasta, Buruh, IRT,
Pelajar/mahasiswa, Peternak, Petani/berkebun dan Swasta. Untuk
jenis pekerjaan PNS sebanyak 8 jiwa (4%), untuk yang tidak
bekerja sebanyak 64 jiwa (29%), untuk jenis pekerjaan wiraswasta
sebanyak 37 jiwa (17%), untuk jenis pekerjaan buruh sebanyak 13
jiwa (6%), untuk jenis pekerjaan IRT sebanyak 51 jiwa (23%),

25
untuk pelajar/mahasiswa sebanyak 32 jiwa (15%), untuk jenis
pekerjaan peternak sebanyak 1 jiwa (0%), untuk jenis perkerjaan
petani/berkebun sebanyak 2 jiwa (1%) dan untuk jenis pekerjaan
swasta sebanyak 9 jiwa (4%). Masyarakat yang tidak bekerja disini
mayritas adalah anak-anak.

H. Tingkat Ekonomi
Tabel 1.6 Distribusi Penduduk Berdasarkan Tingkat
Ekonomi Penduduk di Wilayah RW 12 Kelurahan Pal
Lima
Data Ekonomi

No RT Penghasilan Total

< 1 Jt 1-3 Jt > 3 Jt

1 RT 01 4 3 1 8

2 RT 02 4 8 0 12

3 RT 03 2 5 1 8

4 RT 04 0 4 4 8

5 RT 05 2 2 4 8

6 RT 06 0 4 2 6

7 RT 07 1 7 2 10

13 33 14 60
TOTAL
22% 55% 23% 100%

Grafik 1.6 Distribusi Penduduk Berdasarkan Tingkat Ekonomi


Penduduk di Wilayah RW 12 Kelurahan Pal Lima
9
8
8
7
7

6
5
5
4 4 4 4 4 4
4
3
3
2 2 2 2 2
2
1 1 1
1
0 0 0
0
<1 Jt 1-3 Jt > 3 Jt

RT 01 RT 02 RT 03 RT 04 RT 05 RT 06 RT 07

26
Berdasarkan data diata tingkat ekonomi penduduk di
wilayah RW 12 untuk penghasilan <1 juta sebanyak 13 KK
(22%), untuk penghasilan 1-3 juta sebanyak 33 KK (55%) dan
untuk penghasilan >3 juta sebanyak 14 KK (23%).
I. Lingkungan Fisik
1. Kepemilikan rumah
Tabel 2.1 Distribusi Keadaan Rumah Penduduk
Berdasarkan Status Kepemilikan Di RW 12 Kelurahan
Pal Lima
Status KepemilikanRumah
No RT
Sewa Numpang MilikSendiri

1 RT 01 0 1 7
2 RT 02 0 0 12
3 RT 03 1 0 7
4 RT 04 0 0 8
5 RT 05 0 0 8
6 RT 06 0 0 6
7 RT 07 0 0 10
TOTAL 1 1 58
Persentase 2% 2% 96%

Grafik 2.1 Distribusi Keadaan Rumah Penduduk Berdasarkan Status


Kepemilikan Di RW 12 Kelurahan Pal Lima
14
12
12
10
10
8 8
8
7 7
6
6

2
1 1

0
Sewa Numpang Milik Sendiri

RT 01 RT 02 RT 03 RT 04 RT 05 RT 06 RT 07

Berdasarkan status kepemilikan rumah penduduk di


RW 12 dengansampel 60 KK, diperoleh data sebanyak 58 KK

27
memiliki status rumah sendiri atau sebesar 96%,1KK memiliki
status rumah menumpang atau sebesar 2%, dan 1 KK memiliki
status rumahsewa atau sebesar 2%
B. Tipe Lantai Rumah
Tabel 2.2 Distribusi Keadaan Rumah Penduduk Berdasarkan Tipe
Lantai Rumah di RW 12 Kelurahan Pal Lim
Lantai Rumah Total
No RT
Tegel/
Tanah Papan Semen
Keramik
1 RT 01 0 2 0 6 8

2 RT 02 0 1 2 9 12

3 RT 03 0 0 7 1 8

4 RT 04 0 0 8 0 8

5 RT 05 0 0 5 3 8

6 RT 06 0 0 6 0 6

7 RT 07 0 1 4 5 10

TOTAL 0 4 32 24 60

Persentase 0% 7% 53% 40% 100%

Grafik 2.2 Distribusi Keadaan Rumah Penduduk Berdasarkan Tipe


Lantai Rumah di RW 12 Kelurahan Pal Lima
10
9
9
8
8
7
7
6 6
6
5 5
5
4
4
3
3
2 2
2
1 1 1
1
0
Tanah Papan Tegel Semen

RT 01 RT 02 RT 03 RT 04 RT 05 RT 06 RT 07

Berdasarkan data diatas, untuk tipe lantai rumah


penduduk di RW 12 terdiri dari sebesar 7% menggunakan
papan, 53% menggunakan Tegel/lantai keramik dan 40%
menggunakan Semen.

28
C. Kondisi Jendela Rumah
Tabel 2.3 Distribusi keadaan rumah penduduk
Berdasarkan jendela kamar di RW 12 Kelurahan Pal Lima
Jendela Kamar Total Jendela Dibuka Total
No RT
Ya Tidak Ya Tidak

1 RT 01 8 0 8 8 0 8

2 RT 02 12 0 12 11 1 12

3 RT 03 8 0 8 8 0 8

4 RT 04 8 0 8 6 2 8

5 RT 05 8 0 8 8 0 8

6 RT 06 6 0 6 5 1 6

7 RT 07 10 0 10 8 2 10

TOTAL 60 0 60 54 6 60

Persentase 100% 0% 100% 90% 10% 100%

Grafik 2.3 Distribusi keadaan rumah penduduk Berdasarkan


jendela kamar di RW 12 Kelurahan Pal Lima

KONDISI KEBERADAAN JENDELA KAMAR PENDUDUK DI RW 12


14

12

10

8
KONDISI JENDELA DIBUKA SETIAP HARI PENDUDUK DI RW 12
6
12

4
10
2
8
0
YA TIDAK
6
RT 01 RT 02 RT 03 RT 04 RT 05

4
29
2

0
Terbuka Tidak Terbuka

RT 01 RT 02 RT 03 RT 04 RT 05 RT 06 RT 07
Berdasarkan tabel dan diagram diatas, sebanyak 60
rumah memiliki jendela kamar, dengan kondisi jendela yang
dibuka sebanyak 54 rumah atau sebesar 90% dan 6 rumah yang
tidak membuka jendela atau sebesar 10%
D. Pencahayaan
Tabel 2.4 Distribusi Keadaan Rumah penduduk
Berdasarkan Pencahayaan Rumah di RW 12 Kelurahan
Pal Lima
Pencahayaan Total
No RT
Terang Redup Gelap
1 RT 01 7 1 0 8
2 RT 02 11 1 0 12
3 RT 03 8 0 0 8
4 RT 04 8 0 0 8
5 RT 05 8 0 0 8
6 RT 06 6 0 0 6
7 RT 07 10 0 0 10
TOTAL 58 2 0 60
Persentase 97% 3% 0 100%

Grafik 2.4 Distribusi Keadaan Rumah penduduk Berdasarkan


Pencahayaan Rumah di RW 12 Kelurahan Pal Lima
12
11
10
10

8 8 8
8
7
6
6

2
1 1

0
Terang Redup Gelap

RT 01 RT 02 RT 03 RT 04 RT 05 RT 06 RT 07

Berdasarkan data diatas, kondisi pencahayaan Rumah di


RW 12 yaitu sebanyak 58 rumah pencahayaan terang atau
sebesar 97%, dan 2 rumah pencahayaan redup atau sebesar 3%
pencahayaan rumah yang redup karena disebabkan sedikitnya
jumlah jendela didalam rumah dan kondisi jendela yang tidak
terbuka, serta posisi rumah yang berdekatan dengan rumah yang
lainnya.
E. Jarak Rumah Tetangga
Tabel 2.5 Distribusi Keadaan Rumah Penduduk Berdasarkan
jarak Rumah Dengan Tetangga Di RW 12 Kelurahan Pal

30
Lima
JarakTetangga Total
N
RT
o Bersatu Dekat Terpisah
1 RT 01 0 5 3 8

2 RT 02 0 10 2 12

3 RT 03 0 8 0 8

4 RT 04 0 8 0 8

5 RT 05 0 8 0 8

6 RT 06 0 6 0 6

7 RT 07 0 4 6 10

TOTAL 0 49 11 60

Persentase 0% 82% 18% 100%

Grafik 2.5 Distribusi Keadaan Rumah Penduduk Berdasarkan jarak


Rumah Dengan Tetangga Di RW 12 Kelurahan Pal Lima
12

10
10

8 8 8
8

6 6
6
5
4
4
3
2
2

0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0
Bersatu Dekat Terpisah

RT 01 RT 02 RT 03 RT 04 RT 05 RT 06 RT 07

Berdasarkan data diatas, jarak antar rumah penduduk di


RW 12 dekat yaitu sebanyak 82% dan terpisah yaitu sebanyak
18 % serta bersatu yaitu sebanyak 0 %

F. Halaman rumah
Tabel 2.6 Distribusi Keadaan Rumah Penduduk Berdasarkan
Halaman Rumah Di RW 12 Kelurahan Pal Lima
Halaman Total
No RT
Ya Tidak
1 RT 01 8 0 8

2 RT 02 12 0 12

3 RT 03 8 0 8

31
4 RT 04 8 0 8

5 RT 05 5 3 8

6 RT 06 5 1 6

7 RT 07 10 0 10

TOTAL 56 4 60

Persentase 93% 7% 100%

Grafik 2.6 Distribusi Keadaan Rumah Penduduk Berdasarkan Halaman


Rumah Di RW 12 Kelurahan Pal Lima
14
12
12
10
10
8 8 8
8

6
5 5
4
3

2
1
0 0 0 0 0
0
YA TIDAK

RT 01 RT 02 RT 03 RT 04 RT 05 RT 06 RT 07

Berdasarkan data diatas, terdapat 93% yang memiliki


halaman rumah sedangkan 7% tidak memiliki halaman
G. Pekarangan
Tabel 2.7 Distribusi Keadaan Rumah Penduduk Berdasarkan
Pemnfaatan Pekarangan Rumah di RW 12 Kelurahan Pal
Lima
Pekarangan Total
No RT
Kebun Kolam Kandang Garasi
1 RT 01 2 1 1 4 8

2 RT 02 9 1 2 0 12

3 RT 03 3 0 0 5 8

4 RT 04 8 0 0 0 8

5 RT 05 0 0 0 8 8

6 RT 06 2 0 0 4 6

7 RT 07 9 0 0 1 10

TOTAL 33 2 3 22 60

Presentase 55% 3% 5% 37% 100%

32
Grafik 2.7 Distribusi Keadaan Rumah Penduduk Berdasarkan
Pemnfaatan Pekarangan Rumah di RW 12 Kelurahan Pal Lima
10
9 9
9
8 8
8
7
6
5
5
4 4
4
3
3
2 2 2
2
1 1 1 1
1
0
Kebun Kolam Kandang Garasi

RT 01 RT 02 RT 03 RT 04 RT 05 RT 06 RT 07

Berdasarkan data diatas, sebagian besar penduduk


memanfaatkan pekarangan rumah sebagai kebun yaitu
sebanyak 55% dan memanfaatkan sebagai kandang yaitu
sebanyak 5% juga memanfaatkan sebagai kolam yaitu
sebanyak 3% dan garasi 37%.

H. Sumber air mandi/mencuci


Tabel 2.8 Distribusi Keadaan Rumah Penduduk
Berdasarkan Sumber Air Mandi/Mencuci di RW 12
Kelurahan Pal Lima
Sumber Air Mandi/Mencuci Total
No RT
PAM Sumur Sungai
1 RT 01 7 1 0 8

2 RT 02 12 0 0 12

3 RT 03 8 0 0 8

4 RT 04 7 1 0 8

5 RT 05 8 0 0 8

6 RT 06 6 0 0 6

7 RT 07 10 0 0 10

33
TOTAL 58 2 0 60

Persentase 97% 3% 0% 100%

Grafik 2.8 Distribusi Keadaan Rumah Penduduk Berdasarkan Sumber Air


Mandi/Mencuci di RW 12 Kelurahan Pal Lima
14
12
12
10
10
8 8
8
7 7
6
6

2
1 1
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0
PAM Sumur Sungai

RT 01 RT 02 RT 03 RT 04 RT 05 RT 06 RT 07

Berdasarkan data diatas, sumber air untuk MCK


penduduk di RW 12 sebesar 3% berasal dari sumur dan berasal
dari PAM sebesar 97%, serta berasal dari parit sebesar 0%
I. Jarak sumber air dengan septic tank
Tabel 2.9 Distribusi keadaan rumah penduduk RW 12
pada sampel 60 KK berdasarkan jarak sumber air
dengan septic tank
Jarak Septic Tank
No RT
< 10 m > 10 m
1 RT 01 8 0
2 RT 02 9 3
3 RT 03 8 0
4 RT 04 8 0
5 RT 05 5 3
6 RT 06 4 2
7 RT 07 3 7
TOTAL 45 15
% 75% 25%

Grafik 2.12 Distribusi keadaan rumah penduduk RW 12 pada sampel


60 KK berdasarkan jarak sumber air dengan septic tank
10
9
9
8 8 8
8
7
7
6
5
5
4
4
3 3 3
3
2
2
1
0 0 0
0
< 10 m > 10 m

RT 01 RT 02 RT 03 RT 04 RT 05 RT 06 RT 07

34
Berdasarkan data diatas, jarak septic tank dari rumah
penduduk yaitu <10m yaitu sebesar 75% dan >10m yaitu
sebesar 25%
J. Penampungan air
Tabel 2.10 Distribusi Keadaan Rumah Penduduk
Berdasarkan Kondisi Penampungan Air di RW 12
Kelurahan Pal Lima
KondisiPenampungan
No RT Air
Terbuka Tertutup
1 RT 01 1 7
2 RT 02 1 11
3 RT 03 5 3
4 RT 04 0 8
5 RT 05 0 8
6 RT 06 1 5
7 RT 07 1 9
TOTAL 9 51
% 15% 85%

Grafik 2.10 Distribusi Keadaan Rumah Penduduk Berdasarkan


Kondisi Penampungan Air di RW 12 Kelurahan Pal Lima
12
11

10
9
8 8
8
7

6
5 5

4
3

2
1 1 1 1
0 0
0
Terbuka Tertutup

RT 01 RT 02 RT 03 RT 04 RT 05 RT 06 RT 07

Berdasarkan data diatas, rata-rata kodisi penampungan


air di RW 12 yaitu tertutup sebanyak 85% dan terbuka 15%.
K. Sumber air masak dan minum
Tabel 2.11. Distribusi keadaan rumah penduduk
Berdasarkn Sumber Air Masak dan Minum di RW 12

35
Kelurahan Pal Lima
Air MasakdanMinum
No RT
PAM Sumur Air Mineral Air Hujan
1 RT 01 3 0 0 5
2 RT 02 2 0 0 10
3 RT 03 0 0 1 7
4 RT 04 3 0 1 4
5 RT 05 0 0 3 5
6 RT 06 0 0 5 1
7 RT 07 0 0 2 8
TOTAL 8 0 12 40
% 13% 0% 20% 67%

Grafik 2.11 Distribusi keadaan rumah penduduk Berdasarkn Sumber Air Masak
dan Minum di RW 12 Kelurahan Pal Lima

25

20
20

15

10
10 8
7
5 5 5
5 4
3 3 3
2 2 2
1 1 1
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0
PAM Sumur Air Mineral Air Hujan

RT 01 RT 02 RT 03 RT 04 RT 05 RT 06 RT 07

Berdasarkan grafik diatas, rata-rata sumber air masak


dan minum penduduk berasal dari air hujan yaitu 67%, ada
13% yang sumber air minum berasal dari air PAM dan ada
20% yang sumber air minum berasal dari Air Mineral.

L. Cara mengolah air


Tabel 2.12 Distribusi Keadaan Rumah Penduduk
Berdasarkan Cara Mengelola Air di Rw 12 Kelurahan
Pal Lima
Cara Mengolah Air
No RT
Dimasak Tidak
1 RT 01 4 4

36
2 RT 02 12 0
3 RT 03 8 0
4 RT 04 8 0
5 RT 05 8 0
6 RT 06 3 3
7 RT 07 9 1
TOTAL 52 8
% 87% 13%

Grafik 2.12 Distribusi Keadaan Rumah Penduduk Berdasarkan Cara Mengelola Air di
Rw 12 Kelurahan Pal Lima
14
12
12

10
9
8 8 8
8

6
4 4
4
3 3
2
1
0 0 0 0
0
Dimasak Tidak

RT 01 RT 02 RT 03 RT 04 RT 05 RT 06 RT 07

Berdasarkan grafik dan diagram diatas, sebanyak 87%


mengolah air dengan cara dimasak dan 13% dengan cara
tidak dimasak

M. Kondisi air
Tabel 2.13 Distribusi Keadaan Rumah Penduduk Berdasarkan
Kondisi Air di RW 12 Kelurahan Pal Lima
Kondisi Air Jentik
No RT Tidak
Tida
Berwarna Berbau Berasa berasa / Ya
k
berwarna
1 RT 01 0 0 0 8 7 1

2 RT 02 0 0 0 12 7 5

37
3 RT 03 0 0 0 8 5 3

4 RT 04 0 0 0 7 3 5

5 RT 05 0 0 0 8 2 6

6 RT 06 0 0 0 6 1 5

7 RT 07 0 0 0 10 1 9

TOTAL 0 0 0 60 26 34

% 0% 0% 0% 100% 43% 57%

Grafik 2.13 Distribusi Keadaan Rumah Penduduk


Berdasarkan Kondisi Air di RW 12 Kelurahan Pal Lima
Kondisi Air Penduduk di RW 12
14
12
12
10
10
8 8 8
8
7
6
6

2
1
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0
Berwarna Berbau Berasa Tidak Berasa/berbau

RT 01 RT 02 RT 03 RT 04 RT 05 RT 06 RT 07

Kondisi Jentik di RW 12
10
9
9
8
7 7
7
6
6
5 5 5 5
5
4
3 3
3
2
2
1 1 1
1
0
Ya Tidak

RT 01 RT 02 RT 03 RT 04 RT 05 RT 06 RT 07

Berdasarkan data diatas, kondisi air penduduk tidak


berwarna/berasa berjumlah 100%, berbau berjumlah 0%, dan
berasa berjumlah 0% sedangkan terdapat 43% penampugan air
yang terdapat jentik dan 57% yang tidak terdapat jentik.

38
N. Tempat pembuangan sampah
Tabel 2.14 Distribusi Keadaan Rumah Penduduk
Berdasarkan Tempat Buang Sampah di RW 12 Kelurahan
Pal Lima
Tempat Buang Sampah
N
RT Sunga Ditimbu Dibaka Tempat
o
i n r Sampah
1 RT 01 0 0 8 0
2 RT 02 0 0 10 2
3 RT 03 0 0 2 6
4 RT 04 0 0 3 5
5 RT 05 0 0 0 8
6 RT 06 0 0 0 6
7 RT 07 0 0 6 4
TOTAL 0 0 29 31
% 0% 0% 48% 52%

Grafik 2.14 Distribusi Keadaan Rumah Penduduk Berdasarkan Tempat


Buang Sampah di RW 12 Kelurahan Pal Lima

12

10
10

8 8
8

6 6 6
6
5
4 4
4
3
2 2
2

0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0
Sungai Ditimbun Dibakar Tempat Sampah

RT 01 RT 02 RT 03 RT 04 RT 05 RT 06 RT 07

Berdasarkan data diatas, didapatkan data bahwa


sebanyak 29 KK (48%) membuang sampah secara dibakar,
sebanyak 31 KK (52%) membuang sampah ditempat sampah,
dan sebanyak 0 (0%) membuang sampah disungai dan ditimbun.

O. Kepemilikan tempat pembuangan sampah


Tabel 2.15 Distribusi Keadaan Rumah Penduduk
Berdasarkan Penampungan Sampah Sementara di
RW 12 Kelurahan Pal Lima
Penampungan
No RT Sementara
Ada Tidak

39
1 RT 01 8 0
2 RT 02 10 2
3 RT 03 8 0
4 RT 04 8 0
5 RT 05 8 0
6 RT 06 6 0
7 RT 07 9 1
TOTAL 57 3
% 95% 5%
Grafik 2.15 Distribusi Keadaan Rumah Penduduk Berdasarkan Penampungan
Sampah Sementara di RW 12 Kelurahan Pal Lima
12

10
10
9
8 8 8 8
8

6
6

2
2
1
0 0 0 0 0
0
Ada Tidak

RT 01 RT 02 RT 03 RT 04 RT 05 RT 06 RT 07

Berdasarkan data diatas bahwa sebesar 95% memiliki


tempat penampungan sementara dan 5% tidak memiliki tempat
penampungan sementara
P. Kondisi tempat penampungan
Tabel 2.16 Distribusi Keadaan Rumah Penduduk Berdasarkan
Kondisi Tempat Pembuangan Sampah di RW 12 Kelurahan Pal Lima
Keadaan TPS Jarak TPS
No RT
Terbuka Tertutup Dekat (< 5 m) Jauh (> 5 m)

1 RT 01 8 0 6 2

2 RT 02 7 5 8 4

3 RT 03 8 0 8 0

4 RT 04 2 6 6 2

5 RT 05 1 7 5 3

6 RT 06 1 5 6 0

7 RT 07 0 10 5 5

TOTAL 27 33 44 16
% 45% 55% 73% 27%

40
Grafik 2.16 Distribusi Keadaan Rumah Penduduk
Berdasarkan Kondisi Tempat Pembuangan Sampah di
RW 12 Kelurahan Pal Lima

Kondisi Tempat Pembuangan Sampah di RW 12


12

10
10

8 8
8
7 7
6
6
5 5

2
2
1 1
0 0 0
0
Terbuka Tertutup

RT 01 RT 02 RT 03 RT 04 RT 05 RT 06 RT 07

Jarak TPS di RW 12
9
8 8
8

7
6 6 6
6
5 5 5
5
4
4
3
3
2 2
2

1
0 0
0
Dekat (<5 m) Jauh (>5 m)

RT 01 RT 02 RT 03 RT 04 RT 05 RT 06 RT 07

Berdasarkan data diatas ditemukan data bahwa sebagian


besar keadaan TPS penduduk dalam keadaan terbuka yaitu
45%, serta dalam keadaan tertutup yaitu 55%, dan dengan
jarak yang dekat (<5m) yaitu sebanyak 73% serta dengan jarak
yang jauh (>5 m) yaitu 27%

Q. Sarana eliminasi
Tabel 2.17 Distribusi Keadaan Rumah Penduduk
Berdasarkan Kondisi WC di RW 12 kelurahan Pal

41
Lima
BAB / BAK
No RT
Jamban/WC Sungai Sembarangan

1 RT 01 8 0 0

2 RT 02 12 0 0

3 RT 03 8 0 0

4 RT 04 8 0 0

5 RT 05 8 0 0

6 RT 06 6 0 0

7 RT 07 10 0 0

TOTAL 60 0 0

% 100% 0% 0%

Grafik 2.17 Distribusi Keadaan Rumah Penduduk Berdasarkan Kondisi


WC di RW 12 kelurahan Pal Lima
14
12
12
10
10
8 8 8 8
8
6
6

2
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0
Jamban/WC Sungai Sembarangan

RT 01 RT 02 RT 03 RT 04 RT 05 RT 06 RT 07

Berdasarkan data diatas bahwa sarana eliminasi


penduduk diantaranya yang memiliki jamban (100%), tidak
punya jamban (0%), yang eliminasi secara sembarangan (0%)
serta yang di sungai (0%).
R. Jenis jamban
Tabel 2.18 Distribusi Keadaan Rumah Penduduk
Berdasarkan Jenis Jamban di RW 12 Kelurahan Pal Lima
JenisJamban
No RT
Cemplung Plengsengan LeherAngsa
1 RT 01 0 0 8
2 RT 02 2 1 9
3 RT 03 0 0 8
4 RT 04 0 0 8
5 RT 05 0 0 8
6 RT 06 0 0 6
7 RT 07 0 0 10

42
TOTAL 2 1 57
% 3% 2% 95%

Grafik 2.18 Distribusi Keadaan Rumah Penduduk Berdasarkan Jenis


Jamban di RW 12 Kelurahan Pal Lima
12

10
10
9
8 8 8 8
8

6
6

2
2
1
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0
Cemplung Plengseran Leher Angsa

RT 01 RT 02 RT 03 RT 04 RT 05 RT 06 RT 07

Berdasarkan data diatas maka semua penduduk yang


memiliki jamban menggunakan jenis jamban leher angsa
(95%), menggunakan jenis cemplung (3%) dan menggunakan
jenis plengsengan (2%).
S. Kondisi pembuangan limbah
Tabel 2.19 Distribusi keadaan rumah penduduk berdasarkan
kondisi pembuangan limbah RW 12 Kelurahan Pal Lima
Pembuangan Air Limbah Kondisi Saluran
No RT
Resapa
Got Sembarangan Lancar Tersumbat
n
1 RT 01 1 7 0 8 0

2 RT 02 2 10 0 12 0

3 RT 03 0 8 0 8 0

4 RT 04 0 8 0 8 0

5 RT 05 0 8 0 8 0

6 RT 06 0 6 0 6 0

7 RT 07 0 10 0 10 0

TOTAL 3 57 0 60 0

% 5% 95% 0% 100% 0%

Grafik 2.19 Distribusi keadaan rumah penduduk


berdasarkan kondisi pembuangan limbah RW 12
Kelurahan Pal Lima

43
Pembuangan Air Limbah di RW 12
12

10 10
10

8 8 8
8
7
6
6

4
3

2
1
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0
Resapan Got Sembarangan

RT 01 RT 02 RT 03 RT 04 RT 05 RT 06 RT 07

Kondisi Pembuangan Limbah di RW 12


14
12
12
10
10
8 8 8 8
8
6
6

0
Lancar Tersumbat

RT 01 RT 02 RT 03 RT 04 RT 05 RT 06 RT 07

Berdasarkan data diatas, dapat disimpulkan bahwa


pembuangan limbah penduduk yaitu melalui got 95%, melalui
resapan 5%, dan kondisi pembuangan limbah yaitu lancer
sebesar 97% serta tersumbat 3%
T. Kepemilikan kandang ternak
Tabel 2 .20 Distribusi keadaan rumah
penduduk berdasarkan kepemilikan kandang
ternak di RW 12 Kelurahan Pal Lima
Kepemilikan Ternak
No RT
Ya Tidak
1 RT 01 1 7
2 RT 02 4 8
3 RT 03 0 8
4 RT 04 0 8
5 RT 05 0 8

44
6 RT 06 0 6
7 RT 07 0 10
TOTAL 5 55
% 8% 92%

Grafik 2 .20 Distribusi keadaan rumah penduduk berdasarkan kepemilikan


kandang ternak di RW 12 Kelurahan Pal Lima
12

10
10

8 8 8 8
8
7
6
6

4
4

2
1
0 0 0 0 0
0
Ya Tidak

RT 01 RT 02 RT 03 RT 04 RT 05 RT 06 RT 07

Berdasarkan data diatas, penduduk yang tidak memiliki


kandang ternak sebesar 92% dan yang memiliki kandang
ternak sebesar 8%
U. Kondisi kandang ternak
Tabel 2.21 Distribusi keadaan rumah penduduk berdasarkan
kondisi kandang ternak di RW 12 Kelurahan Pal Lima
Letak Kandang Kondisi Kandang
No RT Dalam Diluar Tidak
Terawat
Rumah Rumah Terawat
1 RT 01 0 1 1 0

2 RT 02 0 4 4 0

3 RT 03 0 0 0 0

4 RT 04 0 0 0 0

5 RT 05 0 0 0 0

6 RT 06 0 0 0 0

7 RT 07 0 0 0 0

TOTAL 0 5 7 0

% 0% 100% 100% 0%

Grafik 2.21 Distribusi keadaan rumah penduduk


berdasarkan kondisi kandang ternak di RW 12 Kelurahan
Pal Lima

45
Letak Kandang Ternak di RW 12
4.5
4
4

3.5

2.5

1.5
1
1

0.5
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0
Dalam rumah Diluar Rumah

RT 01 RT 02 RT 03 RT 04 RT 05 RT 06 RT 07

Kondisi Kandang Ternak di RW 12


4.5
4
4

3.5

2.5

1.5
1
1

0.5
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0
Terawat Tidak Terawat

RT 01 RT 02 RT 03 RT 04 RT 05 RT 06 RT 07

Berdasarkan data diatas, sebanyak 5 KK (100%) memiliki


kandang ternak yang terletak diluar rumah dan didalam rumah
0 (0%). Dengan kondisi kandang ternak terawat sebanyak 5
KK (100%) dan yang tidak terawat sebanyak 0 (0%).
V. Kondisi Kesehatan Umum
1. Sarana pelayanan kesehatan
Tabel 3.1 Distribusi Penduduk Berdasarkan Sarana Pelayanan
Kesehatan Terdekat di Wilayah RW 12 Kelurahan Pal Lima
Sarana Kesehatan Terdekat
No RT
RS Puskesmas Praktek
1 RT 01 0 8 0
2 RT 02 0 11 1
3 RT 03 1 3 4
4 RT 04 0 2 6
5 RT 05 0 8 0
6 RT 06 2 2 2
7 RT 07 0 9 1
3 43 14
TOTAL
5% 72% 23%

46
Grafik 3.1 Distribusi Penduduk Berdasarkan Sarana Pelayanan Kesehatan
Terdekat di Wilayah RW 12 Kelurahan Pal Lima
12
11

10
9
8 8
8

6
6

4
3
2 2 2 2
2
1 1 1 1
0 0 0 0 0 0 0
0
RS PUSKESMAS PRAKTEK

RT 01 RT 02 RT 03 RT 04 RT 05 RT 06 RT 07

Berdasarkan data diatas, sarana pelayanan kesehatan


terdekat menurut penduduk yaitu Puskesmas (72%), ke tempat
praktek (23%), RS (5%).
B. Tempat Berobat
Tabel 3.2 Distribusi Penduduk Berdasarkan Tempat
Berobat Penduduk di Wilayah RW 12 Kelurahan Pal
Lima
Tempat Berobat
No RT
RS Puskesmas Dokter/Mantri
1 RT 01 0 3 5
2 RT 02 0 9 3
3 RT 03 1 2 4
4 RT 04 0 2 6
5 RT 05 1 2 6
6 RT 06 0 0 6
7 RT 07 0 9 1
2 27 31
TOTAL
4% 45% 51%

47
Grafik 3.2 Distribusi Penduduk Berdasarkan Tempat Berobat Penduduk di
Wilayah RW 12 Kelurahan Pal Lima
10
9
9
8
7
6 6 6
6
5
4
4
3
2 2 2
2
1 1 1
1
0 0 0 0
0
RS PUSKESMAS DOKTER/MANTRI

RT 03 RT 04 RT 05 RT 06 RT 07

Berdasarkan data diatas, tempat berobat penduduk di


wilayah RW 12 yaitu ke Puskesmas (45%), Dokter/Mantri
(51%), Rumah Sakit (4%)

C. Kebiasaan Berobat
Tabel 3.3 Distribusi Penduduk Berdasarkan
Kebiasaan Penduduk Sebelum Berobat di Desa
Wilayah RW 12 Kelurahan Pal Lima
Kebiasaan Sebelum Berobat
No RT
Beli Obat Bebas Jamu

1 RT 01 7 1

2 RT 02 12 0

3 RT 03 7 1

4 RT 04 8 0

5 RT 05 8 0

6 RT 06 6 0

7 RT 07 10 0

58 2
TOTAL
96% 4%

48
GRAFIK 3.3 Distribusi Penduduk Berdasarkan Kebiasaan Penduduk Sebelum
Berobat di Desa Wilayah RW 12 Kelurahan Pal Lima
12

10
10

8 8
8
7
6
6

2
1
0 0 0 0
0
BELI OBAT BEBAS JAMU

RT 03 RT 04 RT 05 RT 06 RT 07

Berdasarkan data diatas, kebiasaan penduduk sebelum ke


pelayanan kesehatan yaitu membeli obat bebas (96%) dan
mengkonsumsi jamu (4%).
D. Sumber Pendanaan kesehatan
Tabel 3.4 Distribusi Penduduk Berdasarkan Pendanaan Kesehatan
Penduduk di Wilayah RW 12 Kelurahan Pal Lima
Pendanaan Kesehatan
No RT
Asuransi Biaya
BPJS
Pribadi Sendiri
1 RT 01 0 5 3

2 RT 02 0 4 8

3 RT 03 0 7 1

4 RT 04 0 6 2

5 RT 05 0 8 0

6 RT 06 0 3 3

7 RT 07 0 5 5

0 38 22
TOTAL
0% 64% 36%

49
GRAFIK 3.4 Distribusi Penduduk Berdasarkan Pendanaan Kesehatan
Penduduk di Wilayah RW 12 Kelurahan Pal Lima
9
8
8
7
7
6
6
5
5

4
3 3
3
2
2
1
1
0 0 0 0 0 0
0
ASURANSI PRIBADI BPJS BIAYA SENDIRI

RT 03 RT 04 RT 05 RT 06 RT 07

Berdasarkan data diatas, ditemukan data bahwa rata-rata


penduduk di wilayah RW 12 tidak memiliki sumber
pendanaan kesehatan memiliki BPJS (64%), memiliki asuransi
pribadi (0%), biaya sendiri (36%).
E. Sarana Tranportasi
Tabel 3.5 Distribusi Penduduk Berdasarkan Sarana Ke
Pelayanan Kesehatan di Wilayah RW 12 Kelurahan Pal Lima
Sarana ke Yankes
No RT
Jalan Kaki Becak Angkot Kendaraan Pribadi
1 RT 01 0 0 0 8
2 RT 02 0 0 0 12
3 RT 03 0 0 0 7
4 RT 04 0 0 0 8
5 RT 05 0 0 0 8
6 RT 06 0 0 0 6
7 RT 07 0 0 0 10
0 0 0 60
TOTAL
0% 0% 0% 100%

GRAFIK 3.5 Distribusi Penduduk Berdasarkan Sarana Ke Pelayanan Kesehatan


di Wilayah RW 12 Kelurahan Pal Lima
12

10
10

8 8
8
7
6
6

0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0
JALAN KAKI BECAK ANGKOT KENDARAAN PRIBADI

RT 03 RT 04 RT 05 RT 06 RT O7

50
Berdasarkan diagram diatas, menyatakan bahwa seluruh
penduduk wilayah RW 12 memiliki kenndaraan pribadi sebagai
sarana ke pelayanan kesehatan (100%).
F. Jarak rumah dengan Sarana Kesehatan
Tabel 3.6 Distribusi Penduduk Berdasarkan Jarak Ke
Pelayanan Kesehatan di Wilayah RW 12 Kelurahan Pal Lima
Jarak ke Yankes
No RT
< 1 km 1 -2 km 2 - 5 km > 5 km
1 RT 01 0 8 0 0
2 RT 02 0 0 12 0
3 RT 03 0 0 8 0
4 RT 04 0 8 0 0
5 RT 05 0 0 8 0
6 RT 06 0 4 1 1
7 RT 07 0 0 9 0
0 20 39 1
TOTAL
0% 33% 65% 2%

GRAFIK 3.6 Distribusi Penduduk Berdasarkan Jarak Ke Pelayanan Kesehatan


di Wilayah RW 12 Kelurahan Pal Lima
14
12
12

10
9
8 8 8 8
8

6
4
4

2
1 1
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0
< 1 KM 1-2 KM 2-5 KM > 5 KM

RT 01 RT 02 RT 03 RT 04 RT 05 RT 06 RT 07

Berdasarkan data diatas, rata-rata penduduk memilih


fasilitas pelayanan kesehatan yang terletak 2-5 km dari rumah
(65%), dan sisanya ada yang berjarak 1-2 km (33%), >5 km
(2%) dan <1 km (0%).

51
G. Masalah kesehatan Khusus
Tabel 3.7 Distribusi Penduduk Berdasarkan Penyakit Penduduk
Selama 6 Bulan Terakhir di Wilayah RW 12 Kelurahan Pal Lima
Penyakit 6 Bulan Terakhir
No RT
Batuk Hipertens Lain-
DBD Asma TBC IMS
Pilek i lain
1 RT 01 0 6 0 0 0 1 1

2 RT 02 0 8 0 1 0 2 1

3 RT 03 0 7 0 0 0 0 1

4 RT 04 0 2 1 0 0 3 2

5 RT 05 0 7 0 0 0 2 0

6 RT 06 0 1 1 0 0 2 2

7 RT 07 0 7 0 0 0 0 1

0 38 2 1 0 10 9
TOTAL
0% 63% 3% 2% 0% 17% 15%

grafik 3.7 Distribusi Penduduk Berdasarkan Penyakit Penduduk Selama 6


Bulan Terakhir di Wilayah RW 12 Kelurahan Pal Lima

9
8 RT 01
7 RT 02
6 RT 03
5 RT 04
4 RT 05
3
RT 06
2
RT 07
1
0
D

S
A

IN
I
K

IM
TB

NS
DB

OI
ILE

-LA
AS

YP

TE
KP

N
TH

AI
TU

PE
HI
BA

Berdasarkan data diatas, rata-rata penduduk mengalami


penyakit selama 6 bulan terakhir yaitu Batuk Pilek (63%%),
Asma (3%), TBC (2%) Hipertensi (17%) dan lain-lain (15%).
H. Informasi Covid-19
Tabel 3.8 Distribusi Penduduk Berdasarkan Memperoleh
Informasi COVID-19 di Wilayah RW 12 Kelurahan Pal
Lima

52
Memperoleh Informasi ttg COVID 19
No RT
YA TIDAK
1 RT 01 8 0
2 RT 02 12 0
3 RT 03 8 0
4 RT 04 8 0
5 RT 05 8 0
6 RT 06 6 0
7 RT 07 10 0
60 0
TOTAL
100% 0%
GRAFIK 3.8 Distribusi Penduduk Berdasarkan Memperoleh Informasi COVID-
19 di Wilayah RW 12 Kelurahan Pal Lima
14
12
12

10
8 8 8
8

2
0 0 0 0 0 0
0
YA TIDAK

RT 01 RT 02 RT 03 RT 04 RT 05

Berdasarkan data diatas, rata-rata penduduk


memperoleh informasi tentang covid 19 (100%)
I. Tempat Informasi Covid-19
Tabel 3.9 Distribusi Penduduk Berdasarkan Tempat
Memperoleh Informasi COVID-19 di Wilayah RW 12
Kelurahan Pal Lima
Memperoleh Informasi
No RT MEDIA PELAYANAN
TELEVISI
SOSIAL KESEHATAN
1 RT 01 3 5 0
2 RT 02 3 9 0
3 RT 03 0 8 0
4 RT 04 2 6 0
5 RT 05 4 4 0
6 RT 06 1 5 0
7 RT 07 8 2 0
19 41 0
TOTAL
32% 68% 0%

53
COVID 19 Berbahaya menurut keluarga
No RT
YA TIDAK
1 RT 01 7 1
2 RT 02 12 0
3 RT 03 6 2
4 RT 04 8 0
5 RT 05 8 0
6 RT 06 6 0
7 RT 07 10 0
57 3
TOTAL
95% 5%
GRAFIK 3.9 Distribusi Penduduk Berdasarkan Tempat Memperoleh Informasi
COVID-19 di Wilayah RW 12 Kelurahan Pal Lima
10
9
9
8 8 8
8
7
6
6
5 5
5
4
4
3 3
3
2 2
2
1
1
0 0 0 0 0 0 0 0
0
TELEVISI MEDIA SOSIAL PELAYANAN KESEHATAN

RT 01 RT 02 RT 03 RT 04 RT 05 RT 06 RT O7

Berdasarkan data diatas, rata-rata penduduk


mendapatkan informasi kesehatan adalah televisi (32%), media
sosial (68%)
J. Pandangan Masyarakat Tentang Covid-19
Tabel 3.10 Distribusi Penduduk Berdasarkan Stigma
Masyarakat tentang COVID-19 di Wilayah RW 12
Kelurahan Pal Lima

54
GRAFIK 3.10 Distribusi Penduduk Berdasarkan Stigma Masyarakat tentang
COVID-19 di Wilayah RW 12 Kelurahan Pal Lima
14
12
12
10
10
8 8
8
7
6 6
6

4
2
2
1
0 0 0 0 0
0
YA TIDAK

RT 01 RT 02 RT 03 RT 04 RT 05 RT 06 RT O7

Berdasarkan data diatas, rata-rata penduduk berpendapat


bahwa covid-19 berbahaya (95%
K. Vaksinasi Covid-19
Tabel 2.11 Distribusi Penduduk Berdasarkan Vaksinasi
Covid-19 di Wilayah RW 12 Kelurahan Pal Lima
Vaksinasi Covid-19
No RT
YA TIDAK
1 RT 01 2 28
2 RT 02 6 35
3 RT 03 13 15
4 RT 04 4 27
5 RT 05 7 24
6 RT 06 16 2
7 RT 07 12 26
60 157
TOTAL
28% 72%

GRAFIK 3.11 Distribusi Penduduk Berdasarkan Vaksinasi Covid-19 di Wilayah


RW 12 Kelurahan Pal Lima

40
35
35
30 28 27
24
25
20 16 15
15 13 12
10 6 7
4
5 2 2 2
0
YA TIDAK

RT 01 RT 02 RT 03 RT 04 RT 05 RT 06 RT O7

55
Berdasarkan data diatas, penduduk berdasarkan vaksinasi
Covid-19 di Wilayah RW 12 Kelurahan Pal Lima terdapat 60
jiwa yang melakukan vaksinasi dan 157 jiwa tidak melakukan
vaksinasi dikarenakan sebagian masyarakat khawatir terhadap
vaksinasi covid-19 dan kurang terpapar informasi yang benar
tentang covid-19 serta ada warga yang tidak memenuhi syarat
untuk vaksinasi covid-19.

L. IBU HAMIL DAN MENYUSUI


1. Pasangan usia subur
Tabel 4.1 Distribusi Penduduk berdasarkan Keluarga
dengan Pasangan Usia Subur (PUS) di RW 12
Kelurahan al Lima

Keluarga yang PUS Total


No RT
Ya Tidak
1 RT 01 7 1 8

2 RT 02 8 4 12

3 RT 03 5 3 8

4 RT 04 4 4 8

5 RT 05 4 4 8

6 RT 06 2 4 6

7 RT 07 7 3 10

TOTAL 0 37 60

Persentase 62% 38% 100%

56
GRAFIK 4.1 Distribusi Penduduk berdasarkan Keluarga dengan Pasangan Usia
Subur (PUS) di RW 12 Kelurahan Pal Lima
9
8 8
8
7
7

6
5
5
4 4 4 4 4 4
4
3
3
2 2
2
1
1

0
YA TIDAK

RT 01 RT 02 RT 03 RT 04 RT 05 RT 06 RT 07

Berdasarkan data diatas dari sampel 60 KK di wilayah RW


12 Kelurahan Pal Lima penyeberan pasangan usia subur (PUS)
sebanyak 37 KK (62%) dan yang tidak memiliki PUS 23 KK
(38%). Setiap 1 KK memiliki 1 Pasangan Usia Subur, jumlah
penduduk berdasarkan wilayah RT yang memiliki Pasangan
Usia Subur RT 01 sebanyak 7 KK, RT 02 sebanyak 8 KK, RT
03 sebanyak 5 KK, RT 04 sebanyak 4 KK, RT 05 sebanyak 4
KK, RT 06 sebanyak 2 KK, RT 07 sebanyak 2 KK.
B. Aseptor KB (Keluarga Berencana)
Tabel 4.2 Distribusi Penduduk berdasarkan Aseptor KB pada
pasangan usia subur (PUS) di RW 12 Kelurahan Pal Lima

Akseptor KB
No RT Total
Ya Tidak
1 RT 01 4 3 7

2 RT 02 6 2 8

3 RT 03 5 0 5

4 RT 04 3 1 4

5 RT 05 4 0 4

6 RT 06 2 0 2

7 RT 07 4 3 7

TOTAL 0 28 9

Persentase 74% 26% 100%

57
Grafik 4.2 Distribusi Penduduk berdasarkan Aseptor KB pada
pasangan usia subur di RW 12 Kelurahan Pal Lima
7
6
6
5
5
4 4 4
4
3 3 3
3
2 2
2
1
1

0
Ya Tidak

RT 01 RT 02 RT 03 RT 04 RT 05 RT 06 RT 07

Berdasarkan data diatas dari sampel 60 KK di wilayah


RW 12 kelurahan Pal Lima memiliki 37 KK pasangan usia
subur . Keluarga yang menggunakan KB yaitu sebanyak 28 KK
(74%) dan yang tidak menggunakan KB sebanyak 9 KK (26%).
Jumlah Aseptor KB pada pasangan usia subur untuk setiap
wilayah RT adalah RT 01 sebanyak 4 KK, RT 02 sebanyak 6
KK, RT 03 sebanyak 5 KK, RT 04 sebanyak 3 KK, RT 05
sebanyak 4 KK, RT 06
C. Jenis kb yang digunakan
Tabel 4.3 Distribusi Penduduk berdasarkan Penggunaan Jenis KB Di
kelurahan pal lima RW 12
Jenis KB Total
No RT
IUD Suntik Pil Kondom Tubektomi Vasektomi

1 RT 01 0 2 1 1 0 0 4

2 RT 02 0 4 2 0 0 0 6

3 RT 03 0 2 3 0 0 0 0

4 RT 04 0 0 3 0 0 0 3

5 RT 05 0 2 2 0 0 0 4

6 RT 06 0 1 1 0 0 0 2

7 RT 07 0 1 2 0 1 0 4

TOTAL 0 0 12 8 1 1 0

Presentase 0% 42% 50% 4% 4% 0% 100%

58
Gr afi k 4.3 Dist rib usi Pen dudu k berd asark an Pen ggu naan
Jenis KB pad a kelur ahan p al lima RW 12
RT 01 RT 02 RT 03 RT 04 RT 05 RT 06 RT 07

3
3
2
2
2

2
2
1
1

1
IUD S u n ti k PIL Kondom T u b ek t o m i

Berdasarkan data diatas dari sampel 60 KK di wilayah RW


12 kelurahan Pal Lima dari 37 KK pasangan usia subur
terdapat 28 KK yang menjadi Aseptor KB, jenis KB yang
digunakan keluarga bervariasi, Jumlah jenis KB yang digunakan
yaitu mulai dari jenis Suntik 42%, Pil 50%, Kondom
4% ,Tubektomi 4%. Jumlah jenis KB untuk setiap RT adalah
RT 01 sebanyak 2KK, RT 02 sebanyak 4 KK, RT 03 sebanyak 2
KK, RT 04 tidak ada, RT 05 sebanyak 1 KK, RT 06 sebanyak
1 KK, RT 07 sebanyak 1 KK
D. Alasan tidak KB
Tabel 4.4 Distribusi penyebaran penduduk
menurut Alasan Keluarga Tidak KB di RW 12
Kelurahan Pal Lima
Alasan Tidak KB Total
No RT Dilarang Tidak Lain-
Agama
Suami Tahu lain
1 RT 01 0 0 1 2 3

2 RT 02 0 0 2 0 2

3 RT 03 0 0 0 0 0

4 RT 04 0 0 1 0 1

5 RT 05 0 0 0 0 0

6 RT 06 0 0 0 0 0

59
7 RT 07 0 0 2 1 3

TOTAL 0 0 6 3 9

Presentase 0% 0% 67% 33% 100%

Grafik 4.4 Distribusi penyebaran penduduk menurut Alasan Keluarga Tidak KB


di RW 12 Kelurahan Pal Lima
6

0
Dilarang Suami Agama Tidak Tahu Lain-lain

RT 01 RT 02 RT 03 RT 04 RT 05 RT 06 RT 07

Berdasarkan data diatas dari sampel 60 KK di wilayah


RW 12 kelurahan Pal Lima ditemukan data bahwa alasan
keluarga tidak KB yaitu ada yang dilarang suami (0%), tidak
tahu (67%) , agama 0% dan alasan lain-lain (39%) seperti
ingin menambah anak, tidak ingin.
E. Ibu hamil
Tabel 4.5 Distribusi Penduduk Berdasarkan Ibu Hamil di RW 12
Kelurahan Pal Lima
Anggota
Keluarga Trimester Kehamilan Usia Bumil
No RT Bumil
20 -
Ya Tidak I II III 1 2 3 >3 < 20 > 35
35
1 RT 01 2 0 1 0 1 1 0 0 1 0 2 0

2 RT 02 0 12 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

3 RT 03 0 8 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

4 RT 04 0 8 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

5 RT 05 0 8 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

6 RT 06 0 6 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

7 RT 07 0 10 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

TOTAL 2 2 1 0 1 0 2 0 1 0 2 0

60
Grafik. 4.5 Distribusi Penduduk Berdasarkan Ibu Hamil di RW 12 Kelurahan
Pal Lima
2.5

1.5

0.5

a
il

a
a

>3
il

r1

r3

5
0

5
du
m

tig

-3
m

>2

>3
r

te
te

te

n
ha

rta
ha

20
ke

ke

i la

ia
es

es

es

i
pe
u
u

us

Us
ia
n

m
m

m
ib
ib

il a

ila

us
ha
n
tri
tri

tri
a
a

m
ila

m
ad
ad

ke
ha

ha
m
ak

ke
ha

ke
tid

Ke
RT 01 RT 02 RT 03 RT 04 RT 05 RT 06 RT 07

Berdasarkan data diatas dari sampel 60 KK di wilayah


RW 12 kelurahan Pal Lima memiliki 2 ibu hamil dengan usia
kehamilan trimester 1 sebanyak 1 orang, dan trimester 3
sebanyak 1 orang, jumlah kehamilan pertama sebanyak 1 orang
dan jumlah kehamilan >3 sebanyak 1 orang, usia ibu hamil dari
rentang 20-35 tahun sebanyak 2 orang.
F. Periksa kehamilan

Tabel 4.6 Distribusi Penyebaran Penduduk berdasarkan


Pemeriksaan Kehamilan pada Ibu Hamil di RW 12 Kelurahan
Pal Lima
Periksa Kehamilan
No RT
Ya Tidak
1 RT 01 2 0
2 RT 02 0 0
3 RT 03 0 0
4 RT 04 0 0
5 RT 05 0 0
6 RT 06 0 0
7 RT 07 0 0
0
TOTAL 2

61
Grafik 4.6 Distribusi Penyebaran Penduduk berdasarkan Pemeriksaan
Kehamilan pada Ibu Hamil di RW 12 Kelurahan Pal Lima
2.5

1.5

0.5

0
Periksa Kehamilan Tidak Periksa Kehamilan

RT 01 RT 02 RT 03 RT 04 RT 05 RT 06 RT 07

Berdasarkan data diatas, penduduk RW 12 Kelurahan Pal


Lima memiliki 2 orang ibu hamil yaitu di Wilayah RT 001
dengan status pemeriksaan kehamilan pada Ibu Hamil
sebanyak 2 orang (100%). Semua ibu hamil melakukan
pemeriksaan rutin kehamilan di Puskesmas.
G. Imunisasi TT (Tetanus)
Tabel 4.7 Distribusi Penduduk Berdasarkan Pemberian
Imunisasi TT pada Ibu Hamil di RW 12 Kelurahan Pal
Lima
Imunisasi TT Jumlah TT
No RT
Ya Tidak 1 kali 2 kali

1 RT 01 2 0 2 0

2 RT 02 0 0 0 0

3 RT 03 0 0 0 0

4 RT 04 0 0 0 0

5 RT 05 0 0 0 0

6 RT 06 0 0 0 0

7 RT 07 0 0 0 0

TOTAL 2 0 2 0

62
Grafik 4.7 Distribusi Penduduk Berdasarkan Pemberian Imunisasi TT pada Ibu
Hamil di RW 12 Kelurahan Pal Lima
2.5

1.5

0.5

0
Imunisasi TT Tidak Imunisasi TT 2 kali Suntik TT 1 Kali Suntik TT

RT 01 RT 02 RT 03 RT 04 RT 05 RT 06 RT 07

Berdasarkan data diatas, penduduk RW 12 Kelurahan Pal


Lima memiliki 2 Ibu Hamil di Wilayah RT 001, sebanyak 2
ibu mendapatkan Imunisasi TT 2 kali (100%)
H. Ibu Menyusui

Tabel 4.8 Distribusi Penduduk Berdasarkan Keluarga


Yang Memiliki Buteki (Ibu Meneteki) di RW 12
Kelurahan Pal Lima
Anggota Keluarga Total
No RT Buteki
Ya Tidak

1 RT 01 1 7 8

2 RT 02 3 9 12

3 RT 03 0 8 8

4 RT 04 1 7 8

5 RT 05 3 5 8

6 RT 06 0 6 6

7 RT 07 3 7 10

60
TOTAL 0 11
Persentase 18% 82% 100%

Berdasarkan data diatas,penduduk RW 12 Kelurahan Pal


Lima terdapat 11 KK (18%) yang memiliki Ibu menyusui dan
49 KK (82%) tidak memiliki Ibu menyusui. Jumlah Ibu
Menyusui berdasarkan setiap RT yaitu RT 01 sebanyak 1 KK,
RT sebanyak 3 KK, RT 03 tidak memiliki Ibu menyusui, RT 04
sebanyak 1 KK, RT 5 sebanyak 3 KK, RT 06 tidak mmeiliki Ibu
Menyusui, RT 07 sebanyak 3 KK.

63
I. Rentang waktu ibu menyusui
Tabel 4.9 Dfistribusi Penduduk Berdasarkan Rentang Waktu Ibu
Menyusui Anak di RW 12 Kerahan Pal Lima
Menyusui Anak Lama Menyusui
No RT 1-4 5 - 12 > 12
Ya Tidak < 1 bulan
bulan bulan bulan
1 RT 01 1 0 0 1 0 0
2 RT 02 2 1 0 0 1 1
3 RT 03 0 0 0 0 0 0
4 RT 04 1 0 1 0 0 0
5 RT 05 3 0 0 0 2 1
6 RT 06 0 0 0 0 0 0
7 RT 07 3 0 0 1 0 2
TOTAL 10 1 1 2 3 4
Persentase 91% 9% 10% 20% 30% 40%

Grafik 4.9 Distribusi Penduduk Berdasarkan Rentang Waktu Ibu Menyusui


Anak di RW 12 Kerahan Pal Lima
3.5
3 3
3

2.5
2 2
2

1.5
1 1 1 1 1 1 1 1 1
1

0.5

0
Menyusui Tidak Menyusui <1bulan 1-4 Bulan 5-12 Bulan >12 Bulan
Anaknya Anaknya

RT 01 RT 02 RT 03 RT 04 RT 05 RT 06 RT 07

Berdasarkan diagram diatas penduduk RW 12 Kelurahan


Pal Lima memiliki 11 Ibu Buteki (Ibu Meneteki/menyusui),
terdapat 10 Ibu (91%) yang menyusui anaknya dan 1 ibu (9%)
yang tidak menyusui anaknya karena alasan Bekerja. Jumlah
Ibu yang menyusui setiap RT adalah RT 01 sebanyak 1 orang,
RT 02 sebanyak 2 Orang, RT 03 tidak ada, RT 04 sebanyak 1
orang, RT 05 sebanyak 3 orang, RT 06 tidak ada, RT 07
sebanyak 3 orang. Persentase waktu lama menyusui <1bulan
10%, 1-4 bulan 20%, 5-12 bulan 30% dan >12 bulan 40%.

64
J. Balita ke posyandu
1. Anggota Balita
Tabel 5.1 Distribusi Penduduk Berdasarkan Balita yang ke Posyandu
di Wilayah RW 12 Kelurahan Pal Lima
Anggota yang Tot Balita ke Tota Tota
Alasan Tidak Posyandu
N Balita al Posyandu l l
RT
o Tida Jau Tidak Lain-
Ya Ya Tidak
k h sempat lain
RT 8 3 2
1 3 5 1 2 0 0 2
01
RT 12 5 0
2 5 7 5 0 0 0 0
02
RT 8 1 1
3 1 7 0 1 0 0 1
03
RT 8 2 2
4 2 6 0 2 0 0 2
04
RT 8 2 2
5 2 6 0 2 0 0 2
05
RT 6 1 1
6 1 5 0 1 0 0 1
06
RT 10 2 0
7 2 8 2 0 0 0 0
07

TOTAL 0 16 60 60 8 16 16 0 0 8

100 50 100 100


27% 73% 50% 0% 0% 100%
% % %

Grafik 5.1 Distribusi Penduduk Berdasarkan Balita yang ke Posyandu di Wilayah


RW 12 Kelurahan Pal Lima
9

0
YA TIDAK BALITA KE BALITA TIDAK KE JAUH TIDAK SEMPAT LAIN-LAIN
POSYANDU POSYANDU

RT 01 RT 02 RT 03 RT 04 RT 05 RT 06 RT 07

Berdasarkan data di atas terlihat bahwa distribusi penduduk


berdasarkan ada tidaknya balita di wilayah RW 12 diambil
berdasarkan jumlah sampel 60 KK , ada 16 KK (27%) yang
memiliki balita, 44 KK (73%) tidak memiliki balita.
Berdasarkan balita yang berkunjung ke posyandu dari 16 KK

65
hanya terdapat 8 KK (50%) yang berkunjung dan yang tidak
berkunjung ke posyandu sebanyak 8 KK (50%). Jumlah 8 KK
yang tidak berkunjung ke posyandu sebagian besar lain-lain
yaitu orang tua biasanya membawa anaknya langsung ke
puskesmas atau dokter pratik dan ada yang mempunyai alat
pengukur berat badan sendiri.
B. Balita di imunisasi
Tabel 5.2 Distribusi Penduduk Berdasarkan Imunisasi Pada
Balita di Wilayah RW 12 Kelurahan Pal Lima
Tota kelengapan Tota Alasan Tidak Tota
Imunisasi
l Imunisasi l Imunisasi
N Tida
RT Tidak Lain
o Tida k
Ya Lengkap Tidak Semp-
k Tah
at lain
u
RT 4 4 4
1 3 1 0 4 0 0 4
01
RT 6 6 6
2 6 0 4 2 0 0 6
02
RT 3 3 3
3 0 3 0 3 0 0 3
03
RT 3 3 0
4 3 0 3 0 0 0 0
04
RT 2 2 0
5 2 0 2 0 0 0 0
05
RT 1 1 0
6 1 0 1 0 0 0 0
06
RT 2 2 0
7 2 0 1 1 0 0 0
07

TOTAL 0 17 4 21 11 10 0 0 0 13
81 100 100 100 100
19% 52% 48% 0% 0%
% % % % %

66
GRAFIK 5.2 Distribusi Penduduk Berdasarkan Imunisasi Pada Balita di Wilayah
RW 12 Kelurahan Pal Lima
7
6 6
6

5
4
4
3 3 3 3
3
2 2
2
1 1
1
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0
YA TIDAK TIDAK TAHU TIDAK SEMPAT LAIN-LAIN

RT 01 RT 02 RT 03 RT 04 RT 05 RT 06 Rt 07

Berdasarkan data di atas terlihat bahwa distribusi penduduk


berdasarkan ada tidaknya balita yang ikut imunisasi di wilayah
RW 12 diambil berdasarkan jumlah sampel 60 KK, didapatkan
data bahwa balita yang diimunisasi yaitu sebesar 81% (17 balita)
dan yang tidak pernah diimunisasi yaitu 19% (4 balita).
Didapatkan data bahwa balita yang diimunisasi secara lengkap
yaitu sebesar 52% (11 balita), dan yang tidak lengkap imunisasi
sebear 48% (10 balita). Sebanyak 13 balita yang tidak lengkap
imunisasi bahkan yang tidak imunisasi sama sekali sebagian
besar lain-lain yaitu beralasankan orang tua ada yang malas
membawa anaknya imunisasi dan ada yang takut anaknya
demam jika diimunisasi

67
C. Balita memiliki kms
Tabel 5.3 Distribusi Penduduk Berdasarkan Balita yang
Memiliki KMS di Wilayah RW 12 Kelurahan Pal Lima
KMS Tota Hasil BB di KMS Total
l Diatas Dibawah
No RT Garis Dibawah
Ya Tidak Hijau - Garis
Hijau Merah
Kuning Titik
1 RT 01 4 0 4 2 1 0 0 3

2 RT 02 4 2 6 4 0 0 0 4

3 RT 03 3 0 3 0 0 0 0 0

4 RT 04 3 0 3 2 0 0 0 2

5 RT 05 2 0 2 2 0 0 0 2

6 RT 06 1 0 1 1 0 0 0 1

7 RT 07 2 0 2 2 0 0 0 2

TOTAL 70 2 2 21 1 0 0 0
100 100
90% 10% 93% 7% 0% 0%
% %

Grafik 5.3 Distribusi Penduduk Berdasarkan Balita yang


Memiliki KMS di Wilayah RW 12 Kelurahan Pal Lima
4.5
44 4
4
3.5
33
3
2.5
2 2 2 2 22 2
2
1.5
1 1 1
1
0.5
0 00000 0 000000 0000000 0000000
0
MEMILIKI KMS TIDAK GARIS HIJAU DI ATAS GARIS DIBAWAH DIBAWAH
MEMILIKI HIJAU-KUNING GARIS TITIK MERAH
KMS
RT 01 RT 02 RT 03 RT 04 RT 05 RT 06 RT 07

Berdasarkan data di atas terlihat bahwa distribusi penduduk


berdasarkan ada tidaknya balita yang memiliki KMS di wilayah
RW 12 diambil berdasarkan jumlah sampel 60 KK, didapatkan
data bahwa balita yang memiliki KMS yaitu 90% (19 balita) dan
yang tidak memiliki KMS yaitu 10% (2 balita) dengan hasil BB

68
balita di KMS yang di garis hijau ada 93% (13 balita) dan hasil
BB di garis hijau-kuning ada 7% (1 balita).

D. Anak Sekolah Dan Remaja


1. Jumlah anak sekolah dan remaja
Tabel 6.1 Distribusi Jumlah Anak Sekolah Dan Remaja
Di Wilayah RW 12 Kelurahan Pal Lima
Anak sekolah dan remaja TOTAL
No Dusun
Ya Tidak
1 RT 001 4 4 8

2 RT 002 7 5 12

3 RT 003 2 6 8

4 RT 004 5 3 8

5 RT 005 3 5 8

6 RT 006 4 2 6

7 RT 007 6 4 10

TOTAL 0 31 29
52% 48% 100%

Grafik 6.1 Distribusi Jumlah Anak Sekolah Dan Remaja Di Wilayah RW


12 Kelurahan Pal Lima
8
7
7
6 6
6
5 5 5
5 Ya
4 4 4 4 Tidak
4
3 3
3
2 2
2

0
RT 001 RT 002 RT 003 RT 004 RT 005 RT 006 RT 007

Berdasarkan data di atas terlihat bahwa distribusi penduduk


berdasarkan jumlah anak sekolah dan remaja di wilayah RW
12 diambil berdasarkan jumlah sampel 60 KK, didapatkan data

69
bahwa yang memiliki anggota keluarga anak sekolah dan
remaja yaitu 52% (31 anak) dan yang tidak memiliki anggota
keluarga anak sekolah dan remaja yaitu 48% (29 anak).

B. Kegiatan dan Pemanfaatan Waktu Luang


Tabel 6.2 Kegiatan dan pemanfaatan waktu luang anak dan remaja
Waktu luang anak Total
No Dusun Musik /
Olahraga Rekreasi Keagamaan
TV
1 RT 001 4 2 0 1 7

2 RT 002 2 2 0 3 7

3 RT 003 0 5 0 0 5

4 RT 004 4 3 0 1 8

5 RT 005 5 3 0 3 11

6 RT 006 0 2 1 3 6

7 RT 007 4 0 0 1 5

TOTAL 0 19 17 1 12
39% 35% 10% 16% 100%

Grafik 6.5 pemanfaatan waktu luangan anak dan remaja


6

5 5
5

4 4 4
4 Musik/Tv
Olah Raga
3 3 3 3 3
3 Rekreasi
Keagamaan
2 22 2
2

1 1 1
1

0 0 0 0
0
RT 001 RT 002 RT 003 RT 004 RT 005 RT 006 RT 007

Berdasarkan data di atas terlihat bahwa distribusi penduduk


berdasarkan pemanfaatan waktu luang anak dan remaja di wilayah
RW 12 diambil berdasarkan jumlah sampel 60 KK, didapatkan data

70
bahwa pemanfaatan waktu luang anak dan remaja yaitu 39% dengan
musik/tv , 35% dengan olahraga, 10% rekreasi, dan 16% dengan
keagamaan.

71
C. Usia Lanjut
1. Jumlah usia lanjut
Tabel 7.1 Distribusi Penduduk Berdasarkan Jumlah
lansia Di RW 12 Kelurahan PAL 5
Anggota lansia
No RT
Ya Tidak Total
1 RT 01 4 26 30
2 RT 02 7 34 41
3 RT 03 4 24 28
4 RT 04 3 28 31
5 RT 05 2 29 31
6 RT 06 5 13 18
RT 07 4 34 38
29 188 217
TOTAL
13% 87% 100%

Grafik 7.1 Distribusi Penduduk Berdasarkan Jumlah lansia Di RW 12


Kelurahan Pal Lima
40

35 34 34

30 28 29
26
25 24
Ya
Tidak
20

15 13

10
7
4 4 5 4
5 3 2
0
RT 01 RT 02 RT 03 RT 04 RT 05 RT 06 RT 07

Berdasarkan data diatas, distribusi penduduk berdasarkan


jumlah lansia di RW 12 Kelurahan Pal lima diambil
berdasarkan jumlah sampel 60 KK terdapat 29 jiwa (13%)
yang berusia lansia dan yang tidak berusia lansia sebanyak
188 jiwa (87%).

72
B. Riwayat Berobat
Tabel 7.2 Distribusi Penduduk Berdassarkan
Riwayat berobat lansia Di RW 12 Kelurahan PAL 5
Riwayat berobat
No RT Berobat
Yankes Non Medis
sendiri
1 RT 01 4 0 0
2 RT 02 7 0 0
3 RT 03 4 0 0
4 RT 04 3 0 0
5 RT 05 2 0 0
6 RT 06 5 0 0
7 RT 07 4 0 0
TOTAL 29 0 0
Persentase 100%

Grafik 7.2 Distribusi Penduduk Berdassarkan Riwayat berobat lansia Di RW


12 Kelurahan PAL 5
8
7
7

6
5 5
5 Yankes
4 Non Medis
4 Berobat Sendiri
3 3 3
3
2
2

1
0 0 0 0 0 0
0
RT 01 RT 02 RT 03 RT 04 RT 05 RT 06 RT 07

Berdasarkan data diatas, distribusi penduduk berdasarkan


riwayat berobat lansia di RW 12 Kelurahan Pal lima diambil berdasarkan
jumlah sampel 60 KK terdapat 29 jiwa (100%) yang berobat di sarana
pelayanan kesehatan.

73
C. Pemanfaatan Waktu Luang
Tabel 7.3 Distribusi Penduduk Berdasarkan Pemanfaatan
Waktu Luang Lansia Di RW 12 Kelurahan Pal Lima
Waktu luang lansia
No RT
Berkebun Bersantai Jalan-Jalan Senam Total

1 RT 01 3 1 0 0 4

2 RT 02 6 0 0 1 7

3 RT 03 4 0 0 0 4

4 RT 04 3 0 0 0 3

5 RT 05 1 1 0 0 2

6 RT 06 2 2 1 0 5

7 RT 07 2 2 0 0 4

TOTAL 21 6 1 1 29

Persentase 73% 21% 3% 3% 100%

Grafik 7.3 Distribusi Penduduk Berdasarkan Pemanfaatan waktu luang lansia


Di RW 12 Kelurahan PAL 5
7
6
6

5
Berkebun
4 Bersantai
4
Jalan jalan
3 3 Senam
3
2 2 2 2
2
1 1 1
1
0 0 0
0
RT 01 RT 02 RT 03 RT 04 RT 05 RT 06 RT 07

Berdasarkan data diatas, distribusi penduduk


berdasarkan pemanfaatan waktu luang lansia di RW 12
Kelurahan Pal lima diambil berdasarkan jumlah sampel 60 KK
yang berkebun sebanyak 21 jiwa (73%), bersantai sebanyak 6
jiwa (21%), Berjalan-jalan sebanyak 1 jiwa (3%), dan yang
senam sebanyak 1 jiwa (1%).

74
D. Posyandu Lansia
Tabel 7.4 Distribusi Penduduk Berdasarkan Pemanfaatan Posyandu
Lansia di RW 12 Kelurahan Pal Lima
Posyandu Lansia Ikut Alasan Tidak
Lansia Posyandu Posyandu
No RT
Tidak Tidak
Ya Tidak Ya Tidak
Tahu Mau
1 RT 01 0 4 0 4 0 0

2 RT 02 0 7 0 7 0 0

3 RT 03 0 4 0 4 0 0

4 RT 04 0 3 0 3 0 0

5 RT 05 0 2 0 2 0 0

6 RT 06 0 5 0 5 0 0

7 RT 07 0 4 0 4 0 0

0 29 0 29 0 0
TOTAL
0% 100% 0 100% 0 0

Grafik 7.4 Distribusi Penduduk Berdasarkan Pemanfaatan Posyandu Lansia


di RW 12 Kelurahan Pal Lima
8
7 7
7

6 Posyandu Lansia ( Ya)


5 5 Posyandu Lansia (Tidak)
5 Ikut Posyandu
4 4 4 4 4 4 Tidak Ikut Posyandu
4
Tidak Tahu
3 3 Tidak Mau
3
2 2
2

1
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0
RT 001 RT 002 RT 003 RT 004 RT 005 RT 06 RT 07

Berdasarkan data diatas, distribusi penduduk


berdasarkan pemanfaatan posyandu lansia di RW 12 Kelurahan
Pal lima diambil berdasarkan jumlah sampel 60 KK terdapat 29
jiwa (100%) lansia tidak mengikuti posyandu lansia dan tidak
terdapat posyandu lansia.

75
E. Analisa Data

No. Data Etiologi Masalah


1. Data Subjektif : Ketidakcukupan Pemeliharaan
- Kurangnya kesadaran dan sumber daya Kesehatan Tidak
pengetahuan orang tua (Misalnya Efektif
tentang pentingnya imunisasi keuangan,
- Kurangnya Pengetahuan fasilitas),
orang tua balita tentang ketidakmampuan
pentingnya memantau mengatasi
perkembangan dan masalah (individu
pertumbuhan anak balita atau keluarga)
- Lansia dari data sampel yang
diambil mengatakan tidak
pernah ikut posyandu lansia
karena di Wilayah RW 12
tidak terdapat posyandu
lansia

Data Objektif :
- Terdapat Posbang (Pos
Penimbangan) di Gang angin
timur untuk bayi balita tetapi
orang tua tidak rutin
melakukan penimbangan
untuk bayi balita di RW 12
setiap bulannya pada tanggal
20.
- Berdasarkan data balita yang
memiliki KMS dari sampel
60 KK terdapat 19 Balita
memiliki KMS dan 2 balita
tidak memiliki KMS
- Belum adanya tenaga kader
di wilayah RW 12
- Berdasarkan hasil
wawancara, kuesioner dan
observasi, Wilayah RW 12
tidak tersedia posyandu
lansia

76
2 Data Subjektif : Program tidak Defisit Kesehatan
2 - Warga mengatakan atau kurang di Komunitas
keluarganya ada yang dukung
menderita hipertensi komunitas
- Warga yang menderita Ketidakcukupan
hipertensi mengatakan tidak sumber daya
patuh terhadap diet dan tidak (Misalnya
minum obat hipertensi secara keuangan,
rutin fasilitas)
- Penyakit 6 bulan terkhir yang
sering di derita adalah batuk
pilek
- Warga mengatakan jarang
memeriksa kesehatannya di
Puskesmas dan lebih memilih
membeli obat bebas sendiri
di apotik atau toko obat tanpa
mengetahui aturan dosis yang
benar menurut dokter.

Data Objektif
- Hasil wawancara, observasi
dan kuesioner data penyakit
warga RW 12 selama 6 bulan
terakhir terdapat 3 besar
penyakit yaitu hipertensi,
batuk pilek, dan penyakit
lain-lain seperti stroke, asam
urat, rematik.
- Data kebiasaan berobat
sebelum berobat ke fasilitas
pelayanan kesehatan,
sebanyak 58 KK membeli
obat bebas sendiri di toko
obat atau apotik, dan 2 KK
hanya minum jamu.
- Data pendanaan kesehatan
sebanyak 38 KK
menggunakan BPJS, dan 22
KK menggunakan biaya
sendiri.

77
3 Data Subjektif : Kurang terpapar Perilaku Kesehatan
3 - Orang tua balita mengatakan informasi, Cendrung Berisiko
anaknya tidak diimunisasi Ketidakadekuata
karena tidak mau dan sebagian n dukungan
orang tua takut anaknya sosial, sikap
demam jika diimunisasi negatif terhadap
- Warga mengatakan pelayanan
dirumahnya terdapat jentik di kesehatan
bak penampungan air
- Warga mengatakan ada yang
memelihara hewan ternak
- Warga mengatakan ada tempat
sampah yang berada di luar
rumah dalam kondisi terbuka

Data Objektif :
- Data imunisasi balita di
wilayah RW 12 yaitu jumlah
balita yang diimunisasi
sebanyak 17 balita dan tidak
diimunisasi sebanyak 4
balita. Berdasarkan
kelengkapan imunisasi
terdapat 11 balita imunisasi
lengkap dan 10 balita tidak
diimunisasi lengkap.
- Data air berdasarkan ada
/tidak ada jentik yaitu ada 26
KK di rumahnya terdapat
jentik, dan 34 KK tidak
terdapat jentik. Data kondisi
penampungan air sebanyak 9
tempat dalam kondisi
terbuka, dan 51 tempat
dalam kondisi tertutup.
- Data kepemilikan kandang
ternak yaitu jumlah rumah
yang memiliki hewan
ternak sebanyak 7 rumah
dan 53 rumah tidak
memelihara hewan ternak.

78
Data letak kandang dari 7
rumah yang memiliki ternak
berada di luar rumah dan
terawat dengan jarak <10 m
dari rumah
- Data kondisi tempat
pembuangan sampah yaitu
jumlah rumah yang memiliki
tempat sampah tertutup
sebanyak 33 rumah dan
tempat sampah terbuka
ada 27 rumah. Data jarak
tempat pembuangan sampah
dengan rumah <5m sebanyak
44 rumah dan >5m ada 16
rumah. Data tempat
pembuangan sampah yang
dibakar sebanyak 29 KK, dan
yang dibuang di tempat
pembuangan sampah sebanyak
31 KK

79
F. Prioritas Masalah
Masalah
No A B C D E F G H I J K L Total
kesehatan
1. Pemeliharaan
Kesehatan Tidak
Efektif berhubungan
dengan
ketidakcukupan
sumber daya
4 3 4 4 3 3 4 3 3 3 4 4 42
(Misalnya keuangan,
fasilitas),
ketidakmampuan
mengatasi masalah
(individu atau
keluarga)
2. Defisit Kesehatan
Komunitas
berhubungan dengan
4 3 3 4 3 4 4 3 3 3 3 3 40
program tidak atau
kurang didukung
komunitas,
3 Perilaku Kesehatan
4 3 3 4 3 3 2 2 2 2 2 2 32
Cendrung Berisiko

Keterangan :
5 : Sangat tinggi
A : Sesuai perawat G : Sesuai program
4 : Tinggi komunitas. pemerintah.
3 : Cukup B : Jumlah yang beresiko. H : Sumber daya tempat.
2 : Rendah C : Besarnya resiko. I : Sumber daya waktu.
1: Sangat rendahD : Kemungkinan untuk J : Sumber daya dana.
pendidikan kesehatan. K : Sumber daya fasilitas.
E : Minat masyarakat. L : Sumber daya orang.
F : Kemungkinan untuk
diatasi.
G. Rencana Keperawatan
No Diagnosa Kriteria hasil Intervensi
1 Pemeliharaan Setelah dilakukan A. Promosi Perilaku Upaya
Kesehatan tindakan Kesehatan (I.12472)
Tidak Efektif keperawatan Observasi
komunitas selama 1 1. identifikasi perilaku upaya
kali pertemuan kesehatan yang dapat
diharapkan : ditingkatkan
1. Pemeliharaan Terapeutik
Kesehatan 1. orientasi pelayanan kesehatan
Meningkat yang dapat dimanfaatkan
(L.12106) Edukasi
dengan Kriteria 1. Anjurkan persalinan ditolong
Hasil : oleh tenaga kesehatan
- Masyarakat 2. Anjurkan memberi bayi ASI

80
Menunjukkan Eksklusif
Perilaku Adaptif 3. Anjurkan menimbang balita
cukup meningkat setiap bulan
- Masyarakat 4. Anjurkan menggunakan air
menunjukkan bersih
pemahaman 5. Anjurkan mencuci tangan
perilaku sehat dengan air bersih dan sabun
cukup meningkat 6. Anjurkan menggunakan jamban
2. Tingkat sehat
Pengetahuan 7. Anjurkan memberantas jentik di
Membaik rumah seminggu sekali
(L.12111) 8. Anjurkan makan sayur dan buah
dengan kriteria setiap hari
hasil : 9. Anjurkan melakukan aktivitas
- Kemampuan fisik setiap hari
menjelaskan 10. Anjurkan tidak merokok di
pengetahuan dalam rumah
tentang suatu
topik cukup
meningkat
2 Defisit Setelah dilakukan A. Skrining Kesehatan (I.14581)
kesehatan tindakan Observasi
komunitas keperawatan 1. Identifikasi target populasi
komunitas skrining kesehatan
selama 1 kali Terapeutik
pertemuan 1. lakukan informed consent
diharapkan skrining kesehatan
1. Status 2. sediakan akses layanan skrining
Kesehatan (mis. Waktu dan tempat)
Komunitas 3. jadwalkan waktu skrining
Meningkat kesehatan
(L.12109) 4. gunakan instrumen skrining
dengan kriteria yang valid dan akurat
hasil : 5. sediakan lingkungan yang
- Ketersediaan nyaman selama prosedur
program promosi skrining kesehatan
kesehatan cukup 6. lakukan anamnesis riwayat
meningkat kesehatan, faktor resiko, dan
- Ketersediaan pengobatan
program proteksi 7. lakukan pemeriksaan fisik,sesuai
kesehatan cukup indikasi
meningkat Edukasi
- Partisipasi dalam 1. jelaskan tujuan dan prosedur
program skrining kesehatan
kesehatan 2. informasikan hasil skrining
komunitas cukup kesehatan
meningkat Kolaborasi
- Kepatuhan 1. rujuk untuk pemeriksaan
terhadap standar diagnostic lanjut ( mis, pap
kesehatan smear, mamografi, prosta,
lingkungan EKG), jika perlu
cukup meningkat

81
- Pemantauan
standar kesehatan
komunitas cukup
meningkat
- Keikutsertaan
asuransi/jaminan
kesehatan cukup
meningkat

3 Perilaku Setelah dilakukan A. Identifikasi Risiko (I. 14502)


Kesehatan tindakan Observasi
Cendrung keperawatan 1. Identifikasi risiko biologis,
Berisiko selama 1 kali lingkungan dan perilaku
pertemuan 2. Identifikasi risiko secara berkala
diharapkan : di masing-masing unit
1. Perilaku Terapeutik
kesehatan 1. Tentukan metode pengelolaan
Membaik risiko yang baik dan ekonomis
(L.12107) 2. Lakukan pengelolaan risiko
dengan kriteria secara efektif
hasil : 3. Lakukan update perencanaan
- Penerimaan secara reguler (mis, bulanan,
terhadap triwulan, tehunan)
perubahan status 4. Buat perencanaan tindakan yang
kesehatan cukup memiliki timeline dan
meningkat penanggungjawab yang jelas
- Kemampuan 5. Dokumentasikan temuan risiko
melakukan secara akurat
tindakan
pencegahan B. Kontrak Perilaku Positif
masalah I.09282
kesehatan cukup Observasi
meningkat 1. Identifikasi cara dan sumber
- Kemampuan pemberdaya terbaik untuk
peningkatan mencapai tujuan
kesehatan cukup 2. Idnetifikasi hambatan dalam
meningkat menerapkan perilaku positif
Terapeutik
1. diskusikan perialku kesehatan
yang ingin diubah
2. diskusikan tujuan positif jangka
pendek dan jangka panjang
yang realitis dan dapat dicapai
3. fasilitasi meninjau ulang
kontrak dan tujuan, jika perlu

82
H. POA (PLANNING OF ACTION)
Prioritas Penanggung Standar/
Tujuan Strategi Aktifitas Time Tempat Biaya
Masalah Jawab Kriteria
I Jangka Panjang : 1.)Identifikasi 1) Bekerja sama - Agnisya 08.00 - Wilayah - - Masyarakat yang
1) Pemeliharaan perilaku upaya dengan tokoh Isaureli Selesai RW 12 diundang dapat
Kesehatan kesehatan yang masayrakat - Khairani Kelurahan hadir dalam
Meningkat dapat dalam - Luthfi Pal Lima kegiatan edukasi
2) Tingkat ditingkatkan mengidentifikas Fadhlurroh dan Surau - Masyarakat
Pengetahuan 2.)orientasi i peilaku upaya man Ar- kooperatif dan
Membaik pelayanan keehatan - Norma Rahman gg dapat mengisi
kesehatan yang masyarakat Endah Angin kuessioner yang
Jangka Pendek : dapat 2) Bekerja sama - Siska Timur RT telah dibagikan
1) Pemeliharaan dimanfaatkan dengan program - Sity Novy 02 - Puskesmas
Kesehatan 3.)Anjurkan puskesmas dan Rizkikasar berperan aktif
- Masyarakat persalinan tim puskesmas i dalam follow up
Menunjukkan ditolong oleh untuk - Suci case dan
Perilaku tenaga kesehatan mengidentifkasi Muslika pembinaan
Adaptif cukup 4.)Anjurkan masalah - Syauqiyah keluarga
meningkat memberi bayi kesehatan Salsabila
- Masyarakat ASI Eksklusif 3) Memberikan - Weni
menunjukkan 5.)Anjurkan edukasi terkiait Nurfalah
pemahaman menimbang balita 10 PHBS
perilaku sehat setiap bulan (Perilaku Hidup
cukup 6.)Anjurkan Bersih dan
meningkat menggunakan air Sehat) dalam
2) Tingkat bersih rumah tangga
Pengetahuan 7.)Anjurkan 4) Memberikan
Membaik mencuci tangan leaflet terkait
- Kemampuan dengan air bersih edukasi PHBS
menjelaskan
pengetahuan dan sabun
tentang suatu 8.)Anjurkan
topik cukup menggunakan
meningkat jamban sehat
9.)Anjurkan
memberantas
jentik di rumah
seminggu sekali
10.) Anjurkan
makan sayur dan
buah setiap hari
11.) Anjurkan
melakukan
aktivitas fisik
setiap hari
12.) Anjurkan
tidak merokok di
dalam rumah

Prioritas Penanggung Standar/


Tujuan Strategi Aktifitas Time Tempat Biaya
Masalah Jawab Kriteria
II Jangka Panjang : 1) Identifikasi target - Mengadakan - Agnisya 08.0 Wilayah - - Masyarakat yang
Status Kesehatan populasi skrining pemeriksaan Isaureli 0 - Selesai RW 12 diundang dapat
Komunitas kesehatan kesehatan seperti - Khairani Kelurahan hadir dalam
Meningkat 2) lakukan informed pemeriksaan gula - Luthfi Pal Lima kegiatan edukasi
Jangka Pendek : consent skrining darah, kolesterol, Fadhlurroh dan Surau - Masyarakat
- Ketersediaan kesehatan asam urat, man Ar- kooperatif dan
program promosi 3) sediakan akses tekanan darah, - Norma Rahman gg dapat mengisi
kesehatan cukup layanan skrining penimbangan Endah Angin kuessioner yang
meningkat (mis. Waktu dan berat badan dan - Siska Timur RT telah dibagikan
- Ketersediaan tempat) pengukuran - Sity Novy 02 - Puskesmas

84
program proteksi 4) jadwalkan waktu tinggi badan serta Rizkikasar berperan aktif
kesehatan cukup skrining pemeriksaan i dalam follow up
meningkat kesehatan lemak perut - Suci case dan
- Partisipasi dalam 5) gunakan - Bekerja sama Muslika pembinaan
program instrumen dangan program - Syauqiyah keluarga
kesehatan skrining yang kesehatan seperti Salsabila
komunitas cukup valid dan akurat pos penimbangan - Weni
meningkat 6) sediakan anak, imunisasi Nurfalah
- Kepatuhan lingkungan yang dan pos Bindu
terhadap standar nyaman selama - Kerja sama
kesehatan prosedur skrining dengan tokoh
lingkungan cukup kesehatan masyarakat,
meningkat 7) lakukan Puskesmas untuk
- Pemantauan anamnesis pelaksanaan
standar kesehatan riwayat pemeriksaan
komunitas cukup kesehatan, faktor kesehatan
meningkat resiko, dan - Bina keluarga dan
- Keikutsertaan pengobatan follow up case
asuransi/jaminan 8) lakukan - Berkolaborasi
kesehatan cukup pemeriksaan untuk melakukan
meningkat fisik,sesuai skrining
indikasi kesehatan
9) jelaskan tujuan
dan prosedur
skrining
kesehatan
10) informasikan
hasil skrining
kesehatan
11) rujuk untuk
pemeriksaan

85
diagnostic lanjut (
mis, pap smear,
mamografi,
prosta, EKG),
jika perlu

Prioritas Penanggung
Tujuan Strategi Aktifitas Time Tempat Biaya Standar/ Kriteria
Masalah Jawab
III Jangka Panjang : 1) Identifikasi risiko 1) Mengobservasi - Agnisya 08.0 RW 12 - Masyarakat dapat
Perilaku kesehatan biologis, perilaku Isaureli 0 - Selesai kelurahan ikut serta dalam
Membaik lingkungan dan masyarakat - Khairani pal lima kegiatan promosi
perilaku terkait - Luthfi kesehatan
Jangka Pendek : 2) Identifikasi risiko lingkungan dan Fadhlurroh - Masayrakat
- Penerimaan secara berkala di kesehatan saat man kooperatif dalam
terhadap masing-masing pembagian dan - Norma peningkatan
perubahan unit pengambilan Endah perilaku
status kesehatan 3) Tentukan metode kuessioner - Siska kesehatan
cukup pengelolaan risiko 2) Melakukan - Sity Novy - Masyarakat
meningkat yang baik dan promosi Rizkikasar menaburkan
- Kemampuan ekonomis kesehatan terkait i abate di tempat
melakukan 4) Lakukan preventif/pencega - Suci penampungan air
tindakan pengelolaan risiko han pernglolaan Muslika yang ada jentik
pencegahan secara efektif risiko - Syauqiyah
masalah 5) Lakukan update 3) Membagikan Salsabila
kesehatan perencanaan secara abate untuk - Weni
cukup reguler (mis, mencegah Nurfalah
meningkat bulanan, triwulan, perkembangan
- Kemampuan tehunan) biakan nyamuk
peningkatan 6) Buat perencanaan yang dapat
kesehatan tindakan yang menyebab risiko
cukup memiliki timeline DBD

86
meningkat dan
penanggungjawab
yang jelas
7) Dokumentasikan
temuan risiko
secara akurat
8) Identifikasi cara
dan sumber
pemberdaya
terbaik untuk
mencapai tujuan
9) Identifikasi
hambatan dalam
menerapkan
perilaku positif
10) diskusikan
perialku kesehatan
yang ingin diubah
11) diskusikan
tujuan positif
jangka pendek dan
jangka panjang
yang realitis dan
dapat dicapai
12) fasilitasi
meninjau ulang
kontrak dan tujuan,
jika perlu

87
I. IMPLEMENTASI ( PELAKSANAAN KEGIATAN )
No Kegiatan Hasil Hambatan
1. Melakukan pendidikan - Warga kooperatif Tidak ada
kesehatan tentang indikator dengan habatan saat
kesehatan PHBS di wilayah mendengarkan melakukan
kerja Puskesmas Pal Lima dengan baik kegiatan
pontianak penyuluhan yang
( Surau Ar-Rahman Gg. dilakukan
Angin Timur RT 002 / RW mahasiswa, warga
12 Kelurahan Pal Lima) ikut aktif dalam
kegiatan
mempragakan 6
langkah cuci
tangan)
- Jumlah warga yang
mengkuti
Pendidikan
Kesehatan PHBS :
61 Warga
- Warga dapat
mengulang dan
mempragakan
gerakan mencuci
tangan 6 langkah
dengan benar
- Warga dapat
menyebutkan 3
dari 10 perilaku
hidup bersih dan
sehat
2. Melakukan kegiatan - Jumlah warga yang Tidak ada

88
pemeriksaan gratis seperti mengikuit kegiatan hambatan saat
pemeriksaan gula darah, sebanyak 61 Orang melakukan
kolestrol, asam urat, tekanan - Jumlah warga kegiatan
darah, berat badan, tinggi dewasa yang
badan, lemak tubuh, edukasi mengikuit
kesehatan , penimbangan pemeriksaan
anak dan imunisasi rutin kesehatan : 17
anak bayi balita di wilayah orang
kerja Puskesmas Pal Lima - Jumlah Balita yang
Pontianak di RW 12 ( Surau di periksa : 17
Ar-Rahman Gg. Angin balita
Timur RT 002 / RW 12 - Jumlah anak/bayi
Kelurahan Pal Lima) yang diimunisasi :
5 orang
- Jumlah lansia yang
ikut : 5 orang
3. Memberikan penjelaskan Warga kooperatif saat Tidak ada
tentang pentingnya mendengarkan hambatan saat
memeriksa kesehatan secara penjelasan oleh melakukan
rutin kepelayanan kesehatan petugas kegiatan
4 Pembagian Abate ke setiap Warga menerima Tidak ada
rumah yang memiliki jentik pembagian Abate hambatan saat
di wilayah RW 12 Keluraha sebanyak 43 rumah. melakukan
Pal Lima kegiatan

89
BAB IV

PEMBAHASAN

Berdasarkan konsep keperawatan komunitas dan asuhan keperawatan


komunitas, dimana dalam BAB pembahasan ini kelompok akan
membandingkan konsep teori dengan hasil asuhan keperawatan yang sesuai
kenyataan di lingkungan latihan praktek keperawatan komunitas di Wilayah
Puskesmas Pal Lima RW 12 Kelurahan Pal Lima.

A. Pengkajian
Tahap pengkajian merupakan tahap awal dimulainya kegiatan asuhan
keperawatan komunitas. Pengkajian dilakukan pada tanggal 25 April 2022
– 30 April 2022 . Pada tahap ini kita melakukan pengkajian, pembagian
kuessioner, observasi dan wawancara. Pengkajian yang dilakukan adalah
Pengkajian data dasar terkait tentang data demografi, lingkungan fisik,
kesehatan umum, ibu hamil, ibu menyusui, balita dan lansia. Pengkajian
ini dilakukan observasi sekilas dan wawancara dengan tokoh masyarakat
antara lain dengan ketua RW, ketua RT, di lingkungan RT dengan
pedoman wawancara / kuessioner yang telah dipersiapkan. Jumlah sampel
yang digunakan hanya 60 Kepala Keluarga (KK) dan jumlah penduduk
sebanyak 217 Jiwa. Selain itu kami juga melakukan observasi langsung di
lingkungan RT 01, 02, 03, 04, 05, 06 dan 07 di wilayah RW 12 Kelurahan
Pal Lima
Berdasarkan dari data pengkajian dari sampel 60 KK yang didapat pada
bagian data demografi berdasarkan usia, jumlah usia 0-10 tahun menjadi
jumlah terbanyak karena RW 12 banyak terdapat bayi dan anak-anak usia
sekolah. Berdasarkan jenis kelamin, jumlah warga penduduk berjenis
kelamin laki-laki sebanyak 103 jiwa, dan perempuan sebanyak 114 jiwa.

90
Berdasarkan agama, mayoritas masyarakat RW 12 sebanyak 212 jiwa
(98%) beragama Islam. Jumlah penduduk berdasarkan tingkat pendidikan
di RW 12 mayoritas penduduk memiliki tingkat pendidikan tidak
sekolah/belum tamat SD dan SD. berdasarkan pekerjaan, penduduk RW 12
mayoritas memiliki pekerjaan wiraswasta dan tidak bekerja bagi anak-
anak. Warga RW 12 mayoritas penduduk memiliki penghasilan 1-3 Juta
(55%).
Pengkajian berdasarkan lingkungan fisik untuk kepemilikan rumah
mayoritas penduduk RW 12 memiliki rumah sendiri (96%) dengan jenis
lantai rumah sebagian besar menggunakan tegel/keramik (53%).
Berdasarkan kondisi jendela kamar di setiap rumah mayoritas penduduk
memiliki jendela dibuka (54%) dengan pencahayaan rumah dengan
pencahayaan yang terang (97%).
Keadaan rumah penduduk RW 12 berdasarkan sumber air mandi dan
mencuci mayoritas penduduk menggunakan sumber air PAM sebanyak 58
KK (97%) dengan kondisi penampungan air tertutup 85% dan terbuka
15%. Penduduk RW 12 kelurahan pal lima mayoritas penduduk
menggunakan air masak/minum dengan air hujan sebanyak 40 KK (67%)
dan kondisi air terdapat 34 rumah tidak ada jentik dan 26 rumah terdapat
jentik. Keadaan rumah penduduk berdasarkan kondisi tempat sampah
sebanyak 33 rumah memiliki tempat sampah tertutup dan 27 rumah tempat
sampah terbuka. Berdasarkan kondisi jamban, penduduk RW 12 sebanyak
60 KK sudah menggunakan jamban sehat. Keadaan rumah penduduk
berdasarkan kondisi pembuangan limbah, sebagian besar penduduk
membuang limbah di got dan kondisi saluran pembuangan lancar.
Berdasarkan kondisi rumah penduduk yang memiliki hewan ternak,
sebanyak 5 rumah yang memiliki kandang ternak dengan kondisi terawat,
dan jarak kandang dengan rumah <10m berada di luar rumah.
Kondisi kesehatan umum di wilayah RW 12 kelurahan Pal Lima
mayoritas penduduk memiliki sarana kesehatan terdekat yaitu Puskesmas
dan dokter/praktek. Sebagian besar penduduk pergi berobat ke dokter
praktik/mantri menggunakan biaya sendiri. Kebiasaan berobat masyarakat

91
RW 12 sebelum pergi berobat adalah membeli obat bebas sendiri tanpa
aturan dosis minum yang tepat dari dokter. Masalah kesehatan khusus
masyarakat berdasarkan jenis penyakit yang di derita 6 bulan terakhir,
kebanyakan masyarakat menderita penyakit batuk pilek (63%), hipertensi
(17%), dan lain lain seperti stroke, asam urat, rematik (15%). Berdasarkan
jumlah masyarakat yang di vaksinasi Covid-19 sebayak 72% dari sampel
60 KK yang belum di vaksinasi Covid-19.
Berdasarkan ibu hamil dan menyusui masyarakat RW 12 memiliki 37
pasangan usia subur (PUS) dengan jumlah PUS yang menggunakan
Keluarga Berencana (KB) sebanyak 74%. Jumlah Ibu hamil di wilayah
RW 12 sebanyak 2 ibu hamil dan rutin melakukan pemeriksaan kesehatan
di Puskesmas dan mendapatkan suntik Tetanus (TT) lengkap. Berdasarkan
jumlah Ibu Menyusui sebanyak 11 anggota keluarga yang memiliki buteki
(Ibu meneteki) dan menyusui anaknya.
Berdasarkan anak bawah lima tahun (Balita) di wilayah RW 12 anggota
keluarga yang memiliki balita sebanyak 16 keluarga dengan jumlah 8
anggota keluarga yang memiliki balita rutin membawa anaknya ke
posyandu dan 8 anggota keluarga yang memiliki balita tidak rutin
membawa anaknya ke posyandu. Dari 16 KK terdapat 17 balita yang di
imunisasi dan 4 balita yang tidak di imunisasi dengan jumlah 11 anak yg
diimunisasi lengkap, 10 balita yang tidak di imunisasi lengkap.
Berdasarkan balita yang memiliki KMS, sebanyak 19 balita memiliki
KMS dan 2 balita tidak memiliki KMS. Terdapat beberapa balita yang
tidak di bawa rutin ke posyandu untuk timbang, karena ada yang timbang
di dokter/praktik mandiri, ada yang memiliki alat timbang sendiri di
rumah. Berdasarkan data anak sekolah dan remaja di RW 12 sebanyak
31% keluarga yang memiliki anak sekolah dan remaja.
Berdasarkan jumlah lansia di Wilayah RW 12 Kelurahan Pal Lima ,
jumlah lansia sebanyak 29 jiwa (13%) dari jumlah sampel 60 KK dengan
jumlah penduduk 217 jiwa. Sebagian lansia menggunakan waktu luang
dengan berkebun (73%). Seluruh lansia di Wilayah RW 12 tidak pernah

92
pergi ke Posyandu karena tidak terdapat posyandu lansia, namun sudah
terdapat program POS Bindu di setiap RW.

B. Diagnosa Keperawatan
Diagnosa keperawatan didapatkan berdasarkan data subjektif dan data
objektif di sesuaikan dengan data mayor dan data minor pada buku SDKI,
2017. Pada hasil rekapitulasi data di RT 01, 02, 03, 04, 05 , 06, 07 di
wilayah RW 12 Kelurahan Pal Lima Kecamatan Pontianak Barat, di
dapatkan data diagnosa keperawatan yang pertama yaitu pemeliharaan
kesehatan tidak efektif berhubungan dengan ketidakcukupan sumber daya
(Misalnya keuangan, fasilitas), ketidakmampuan mengatasi masalah
(individu atau keluarga) dibuktikan dengan kurangnya kesadaran dan
pengetahuan orang tua tentang pentingnya imunisasi, kurangnya
Pengetahuan orang tua balita tentang pentingnya memantau perkembangan
dan pertumbuhan anak balita, Lansia dari data sampel yang diambil
mengatakan tidak pernah ikut posyandu lansia karena di Wilayah RW 12
tidak terdapat posyandu lansia. Data Objektif yaitu terdapat Posbang (Pos
Penimbangan) di Gang angin timur untuk bayi balita tetapi orang tua tidak
rutin melakukan penimbangan untuk bayi balita di RW 12 setiap bulannya
pada tanggal 20, berdasarkan data balita yang memiliki KMS dari sampel
60 KK terdapat 19 Balita memiliki KMS dan 2 balita tidak memiliki KMS,
belum adanya tenaga kader di wilayah RW 12, berdasarkan hasil
wawancara, kuesioner dan observasi, Wilayah RW 12 tidak tersedia
posyandu lansia.
Diagnosa kedua yaitu defisit kesehatan komunitas behubungan dengan
program tidak atau kurang didukung komunitas ketidakcukupan sumber
daya (misalnya keuangan, fasilitas) dibuktikan dengan warga mengatakan
keluarganya ada yang menderita hipertensi, warga yang menderita
hipertensi mengatakan tidak patuh terhadap diet dan tidak minum obat
hipertensi secara rutin , penyakit 6 bulan terkhir yang sering di derita
adalah batuk pilek, Warga mengatakan jarang memeriksa kesehatannya di
Puskesmas dan lebih memilih membeli obat bebas sendiri di apotik atau

93
toko obat tanpa mengetahui aturan dosis yang benar menurut dokter.
Berdasarkan data objektif yaitu hasil wawancara, observasi dan kuesioner
data penyakit warga RW 12 selama 6 bulan terakhir terdapat 3 besar
penyakit yaitu hipertensi, batuk pilek, dan penyakit lain-lain seperti
stroke, asam urat, rematik.. Data kebiasaan berobat sebelum berobat ke
fasilitas pelayanan kesehatan, sebanyak 58 KK membeli obat bebas sendiri
di toko obat atau apotik, dan 2 KK hanya minum jamu. Data pendanaan
kesehatan sebanyak 38 KK menggunakan BPJS, dan 22 KK menggunakan
biaya sendiri.
Diagnosa keperawatan yang ketiga yaitu perilaku kesehatan cendrung
berisiko berhubungan dengan kurang terpapar informasi,
Ketidakadekuatan dukungan sosial, sikap negatif terhadap pelayanan
kesehatan dibuktikan dengan orang tua balita mengatakan anaknya tidak
diimunisasi karena tidak mau dan sebagian orang tua takut anaknya
demam jika diimunisasi. warga mengatakan dirumahnya terdapat jentik di
bak penampungan air, warga mengatakan ada yang memelihara hewan
ternak, warga mengatakan ada tempat sampah yang berada di luar rumah
dalam kondisi terbuka. Data Objektif yaitu data imunisasi balita di wilayah
RW 12 yaitu jumlah balita yang diimunisasi sebanyak 17 balita dan tidak
diimunisasi sebanyak 4 balita. Berdasarkan kelengkapan imunisasi
terdapat 11 balita imunisasi lengkap dan 10 balita tidak diimunisasi
lengkap. Data air berdasarkan ada /tidak ada jentik yaitu ada 26 KK di
rumahnya terdapat jentik, dan 34 KK tidak terdapat jentik. Data kondisi
penampungan air sebanyak 9 tempat dalam kondisi terbuka, dan 51 tempat
dalam kondisi tertutup. Data kepemilikan kandang ternak yaitu jumlah
rumah yang memiliki hewan ternak sebanyak 7 rumah dan 53 rumah tidak
memelihara hewan ternak. Data letak kandang dari 7 rumah yang memiliki
ternak berada di luar rumah dan terawat dengan jarak <10 m dari rumah.
Data kondisi tempat pembuangan sampah yaitu jumlah rumah yang
memiliki tempat sampah tertutup sebanyak 33 rumah dan tempat sampah
terbuka ada 27 rumah. Data jarak tempat pembuangan sampah dengan
rumah <5m sebanyak 44 rumah dan >5m ada 16 rumah. Data tempat

94
pembuangan sampah yang dibakar sebanyak 29 KK, dan yang dibuang di
tempat pembuangan sampah sebanyak 31 KK.
Prioritas masalah di susun berdasarkan skor yang diberikan, dan
dihitung jumlah masalah dari yang tertinggi ke yang terendah. Masalah
utama yaitu pemeliharaan kesehatan tidak efektif dengan skor 42, kedua
yaitu defisit kesehetan komunitas dengan skor 40 dan diagnosa ketiga
yaitu perilaku kesehatan cendrung berisiko dengan skor 32.

C. Intervensi
Pada tahap perencanaan terdiri dari perumusan tujuan, sasaran dan
penyusunan rencana tindakan. Hal ini telah dilaksanakan sesuai dengan
konsep. Dalam rangka penyusunan rencana tindakan untuk mengatasi
masalah kesehatan. Mahasiswa bekerja sama dengan masyarakat dan
tokoh masyarakat untuk memberikan gambaran rinci kondisi yang ada di
RT 01, 02, 03, 04, 05, 06 dan 07 di wilayah RW 12 Kelurahan Pal lima.
Menentukan tujuan dan intervensi yang akan dilakukan, mahasiswa
merumuskan tujuan dan kriteria hasil yang akan dicapai dalam rencana
keperawatan disesuaikan dengan buku SLKI, 2017. Rencana keperawatan
disesuaikan dengan masalah keperawatan yang muncul dan tujuan
pencapaian yang akan di capai dengan standar intervensi di buku
SIKI,2017.
Diagnosa pertama yaitu pemeliharaan kesehatan tidak efektif dengan
tujuan pencapaian pemeliharaan kesehatan dan tingkat pengetahuan
meningkat, intervensi yang rencanakan adalah promosi upaya kesehatan
komunitas. Diagnosa kedua yang diambil adalah defisit kesehatan
komunitas, tujuan pencapaian yaitu status kesehatan meningkat, dengan
intervensi yang direncanakan yaitu skrinning kesehatan. Diagnosa ketiga
adalah perilaku kesehatan cendrung berisiko dengan tujuan perilaku
kesehatan membaik, intervensi yang direncanakan yaitu identifikasi risiko
dan kontrak perilaku positif.

D. Implementasi

95
Adapun intervensi keperawatan yang telah di implementasikan sesuai
dengan teori oleh Mubarak, 2015 bahwa pelaksanaan merupakan tahap
realisasi dari rencana asuhan keperawatan yang telah disusun. Dalam
pelaksanaannya tindakan asuhan keperawatan harus bekerjasama dengan
angota tim kesehatan lain dalam hal melibatkan pihak puskesmas, bidan
desa, dan anggota masyarakat. Teori ini sudah sesuai dengan pelaksanaan
yang dilakukan kelompok rencana asuhan keperawatan disusun dan
dilakukan dengan bekerjasama d engan anggota tim kesehatan lain,
anggota dan tokoh masyarakat seperti RT, RW wilayah setempat.
Adapun kegiatan yang telah dilakukan yaitu melakukan pendidikan
kesehatan tentang indikator kesehatan PHBS di wilayah kerja Puskesmas
Pal Lima pontianak ( Surau Ar-Rahman Gg. Angin Timur RT 002 / RW 12
Kelurahan Pal Lima). Kegiatan selanjutnya yaitu melakukan skrinning
kesehatan, kegiatan pemeriksaan gratis seperti pemeriksaan gula darah,
kolestrol, asam urat, tekanan darah, berat badan, tinggi badan, lemak
tubuh, edukasi kesehatan , penimbangan anak dan imunisasi rutin anak
bayi balita di wilayah kerja Puskesmas Pal Lima Pontianak di RW 12
( Surau Ar-Rahman Gg. Angin Timur RT 002 / RW 12 Kelurahan Pal
Lima). Selanjutnya dilakukan kegiatan memberikan penjelaskan tentang
pentingnya memeriksa kesehatan secara rutin kepelayanan kesehatan dan
pembagian Abate ke setiap rumah yang memiliki jentik di wilayah RW 12
Keluraha Pal Lima.

E. Evaluasi
Setelah dilakukan tindakan keperawatan didapatkan hasil, warga
kooperatif mendengarkan dengan baik penyuluhan yang dilakukan
mahasiswa, warga ikut aktif dalam kegiatan mempragakan 6 langkah cuci
tangan, Warga dapat mengulang dan mempragakan gerakan mencuci
tangan 6 langkah dengan benar. Warga dapat menyebutkan 3 dari 10
perilaku hidup bersih dan sehat. Jumlah warga yang mengkuti Pendidikan
Kesehatan PHBS sebanyak 61 Warga. Jumlah warga yang mengikuit
kegiatan sebanyak 61 Orang, jumlah warga orang dewasa yang mengikuit

96
pemeriksaan kesehatan sebanyak 17 orang, jumlah balita yang di periksa
sebanyak 17 balita, jumlah anak/bayi yang diimunisasi sebanyk 5 orang,
jumlah lansia yang ikut sebanyak 5 orang. Warga kooperatif saat
mendengarkan penjelasan oleh petugas. Warga yang menerima pembagian
Abate sebanyak 43 rumah.

97
BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengkajian yang dilakukan di RT 01 , RT 02 , RT
03, RT 04, RT 05, RT 06 dan RT 07 diwilayah RW 12 Kelurahan Pal
Lima dengan tahapan-tahapan proses keperawatan komunitas. Dari hasil
pengkajian menunjukan bahwa terdapat beberapa masalah yaitu
Pemeliharaan Kesehatan Tidak Efektif berhubungan dengan
ketidakcukupan sumber daya (Misalnya keuangan, fasilitas),
ketidakmampuan mengatasi masalah (individu atau keluarga), Defisit
Kesehatan Komunitas berhubungan dengan program tidak atau kurang didukung
komunitas dan Perilaku kesehatan cendrung berisiko berhubungan dengan
kurang terpapar informasi, Ketidakadekuatan dukungan sosial, sikap
negatif terhadap pelayanan kesehatan.
Setelah dilakukan intervensi dan implementasi hasil evaluasi warga
kooperatif mendengarkan dengan baik penyuluhan yang diberikan, warga
ikut aktif dalam kegiatan mempragakan 6 langkah cuci tangan, warga
dapat mengulang dan mempragakan gerakan mencuci tangan 6 langkah
dengan benar. Warga dapat menyebutkan 3 dari 10 perilaku hidup bersih
dan sehat. Jumlah warga yang mengkuti Pendidikan Kesehatan PHBS
sebanyak 61 Warga. Jumlah warga yang mengikuit kegiatan sebanyak 61
Orang, jumlah warga orang dewasa yang mengikuit pemeriksaan
kesehatan sebanyak 17 orang, jumlah balita yang di periksa sebanyak 17
balita, jumlah anak/bayi yang diimunisasi sebanyk 5 orang, jumlah lansia
yang ikut sebanyak 5 orang. Warga yang menerima pembagian Abate
sebanyak 43 rumah.
B. Saran
Berdasarkan hasil pembahasan yang diperoleh maka dapat diberikan
saran sebagai berikut:
1. Bagi Masyarakat

98
Masyarakat diharapkan mempunyai motivasi menjaga pola hidup
sehat dalam kehidupan sehari-hari. Masyarakat juga diharapkan
berpartisipasi dalam meningkatkan taraf kesehatan termasuk menjaga
lingkungan.
2. Bagi Pemerintah
Perlu kerja sama yang baik antara pemerintah dan masyarakat di rw
12 wilayah kerja puskesmas pal lima untuk mencegah terjadinya masalah
kesehatan di masyarakat.
3. Bagi Desa Binaan Wilayah Kerja Puskesmas Sungai Pal Lima
Diharapkan fasilitas yang ada di puskesmas memenuhi kriteria
yang diharapkan masyarakat. Dan pelayanan yang diberikan lebih
ditingkatkan karena berdasarkan survey yang dilakukan banyak pernyataan
dari masyarakat yang mengeluh dalam pelayanan tenaga kesehatan yang
ada di puskesmas.
4. Bagi Mahasiswa
Mahasiswa dapat menerapkan konsep keperawatan komunitas
untuk meningkatkan kemampuan masyarakat untuk hidup sehat, sehingga
tercapai derajat kesehatan yang optimal bagi masyarakat RT 01, RT 02,
RT 03, RT 04, RT 05,RT 06 dan RT 07 di RW 12 wilayah kerja
puskesmas pal lima
5. Bagi Institusi Pendidikan
Laporan asuhan keperawatan ini dapat dijadikan referensi dalam
penerapannya pada proses pendidikan.

99
DAFTAR PUSTAKA

Alfitri. 2011. Comunity Development. Teori dan Aplikasi. Yogyakarta: Pustaka


pelajar.
Alimul H., Aziz. 2009. Metode Penelitian Keperawatan dan Teknik Analisa Data.
Jakarta: Salemba Medika.
Anderson, Elizabeth T. 2007. Buku Ajar Keperawatan Komunitas: Teori Dan
Praktek. Jakarta: EGC.
Edelman dan Mandle. 1994. WHO.
Mubarak, W, I & Chayatin, N. 2009. Ilmu Keperawatan Komunitas Pengantar dan
Teori. Jakarta: Salemba Medika.
Rahayu. (2012). Pemberdayaan posyandu untuk menanggulangi terjadinya gizi
buruk. www.slideshere.net diakses tanggal 02 Mei 2015.
Handayani, Eka. 2008. Hubungan Antara Pengetahuan Lansia Tentang Posbindu
Dengan Motivasi Pada Lansia Berkunjung Ke Posbindu Di Wilayah RW 03
Kelurahan Utama Kecamatan Cimahi Selatan. Skripsi Fakultas Ilmu
Kesehatan Universitas Indonesia. Sumber : http://Lontar.ui.ac.id. Diakses
Tanggal 3 April 2013.
Wrihatnolo, Randy dan Riant Nugroho Dwidjowijoto. 2007. Manajemen
Pemberdayaan Sebuah Pengantar dan Pemanduan Untuk Pemberdayaan
Masyarakat. Jakarta : PT. Elex Media Komputindo

100
Lampiran
Dokumentasi :
Surat, Benner dan Poster kegiatan

101
102
103
104
Kegiatan MMD 1 (25 April 2022, Rumah Pak RW 12)

105
Kegiatan Kerumah warga, Pengkajian, observasi , pembagian dan
pengambilan kuessioner (25-30April 2022)

106
Kegiatan Proses Pengolahan Data (09 – 15 Mei 2022)

107
Kegiatan Pembagian Undangan MMD 2, MMD 3

108
Kegiatan MMD 2 Di rumah Pak RW (18 Mei 2022)

109
Kegiatan MMD 3 Pemeriksaan Kesehatan Gratis (21 Mei 2022)

110
111
Hasil Kegiatan Pemeriksaan Kesehatan Gratis (Daftar Hadir, Daftar
Pemeriksaan)

112
113
Kegiatan Mengisi dan membagikan Abate

114
Kegiatan MMD 4 (Penutupan dan Evaluasi) 25 Mei 2022

115

Anda mungkin juga menyukai