Anda di halaman 1dari 2

PEMERINTAH KABUPATEN TAPANULI TENGAH

DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS PASARIBUTOBING
KECAMATAN PASARIBUTOBING
JL. Sorkam- Simargarap Km. 11 Pasaributobing KodePos: 22563
Email: puskpasaribu@yahoo.com

Notulen Pertemuan Sosialisasi Tentang ODGJ Menuju Bebas Pasung


Hari/ Tanggal : Jumat/ 12 April 2019 Pukul : 10.00 Wib s/d selesai
Susunan Acara 1. Kata Pembuka
2. Materi
3. Tanya Jawab
4. Kesimpulan/Penutup
Notulen Sebelumnya -
Pembahasan Apakah pengertian dari ODGJ tersebut, menurut Undang-Undang
Nomor 18 Tahun 2014 tentang Kesehatan Jiwa, dikatakan bahwa
orang yang mengalami gangguan dalam pikiran, perilaku dan
perasaan yang bermanifestasi dalam bentuk sekumpulan gejala
dan atau perubahan perilaku yang bermakna serta dapat
menimbulkan penderitaan dan hambatan dalam menjalankan
fungsi orang sebagai manusia. Ada 3 gangguan yang dialami yaitu
pikiran, perilaku dan perasaan, secara umum dikatakan
mengalami gangguan jiwa.

Mengenai masalah gangguan jiwa ini, masyarakat mengambil


jalan pintas yaitu anggota keluarganya dipasung dan diasingkan,
bukan mencari bantuan medis yang sepatutnya. Tentunya ini tidak
menyelesaikan permasalahan medis penderita, bahkan tindakan
ini merupakan salah satu bentuk pelanggaran hak azasi manusia
yang harus segera dihapuskan dari negeri ini. Maka Indonesia
mencanangkan Indonesia Bebas Pasung.

Konsep pembangunan kesehatan yaitu terwujudnya derajat


kesehatan yang setinggi-tingginya, untuk mencapai tujuan tersebut
perlu dilakukan berbagai upaya kesehatan termasuk upaya
kesehatan jiwa harus diselenggarakan secara berkesinambungan
oleh Pemerintah, Pemerintah Daerah dan masyarakat.
Salah satu penyebab masih banyaknya kasus pemasungan
karena rendahya pengetahuan keluarga dan masyarakat tentang
gangguan jiwa. Tujuan Bebas Pasung adalah untuk mencegah
penyandang disabilitas mental atau ODGJ mengalami
pemasungan dan pemasungan kembali. Tindakan pemasungan
adalah upaya peningkatan atau pengekangan fisik pada orang
dengan gangguan jiwa dan orang agresif/berbahaya.

Gangguan jiwa dapat disertai relapse atau kambuhan sehingga


ODGJ rentan sekali dipasung kembali. Menuju Indonesia Bebas
Pasung diharapkan sokongan sosial semua baik keluarga,
masyarakat, dan pemerintah, ODGJ mendapatkan rehabilitasi
medis dan sosial sehingga fungsi sosialnya dapat pulih kembali.
Upaya yang telah dilakukan pemerintah yaitu melalui perjanjian
kerjasama antara kementrian sosial, menteri kesehatan,
kepolisian, dan badan penyelenggara jaminan sosial kesehatan
(BPJS). Dalam perjanjian kerjasama pencegahan dan
penanganan pemasungan bagi ODGJ, yang meliputi tindakan
pencegahan penjangkauan kasus, layanan administrasi
kependudukan sarana dan prasarana. Program kelembagaan
desa, layanan kartu BPJS kesehatan, layanan kesehatan dan
layanan sosial.
Gangguan jiwa yang tidak tertalaksana dengan baik dapat
mengkibatkan gejala semakin sulit untuk diatasi, gangguan
menahun, dengan penurunan fungsi sosial. Kondisi tersebut
tentunya akan semakin mempertinggi beban keluarga secara
ekonomi maupun waktu dan tenaga akibat perawatan yang harus
dilakukan karena ketergantungan yang terjadi. Ketergantungan
tersebut akan semakin meningkat akibat pemasungan yang
dilakukan. Pemasungan lama berdampak pada timbulnya
disabilitas fisik, penyakit fisik kronik akibat infeksi, malnutrisi, dan
dehidrasi yang sering berujung pada kecacatan permanen dan
kematian. Pemasungan juga mengakibatkan ODGJ semakin sulit
untuk melakukan interaksi ke masyarakat akibat disabilitas secara
sosial, ekonomi, spiritual dan budaya.

Indosia Bebas Pasung secara garis besar bertujuan untuk


meningkatkan kapasitas semua pemangku kepentingan yang
terlibat, meningkatkan akses ke layanan yang berkualitas disemua
tingkat layanan, menyediakan skema pembiayaaan yang
memadai, terselenggaranya kerjasama dan koordinasi lintas
sector untuk menjamin terlaksananya berbagai bentuk upaya
kesehatan jiwa, pengembangan rumah antara, dan
terselenggaranya system pemantauan dan evaluasi secara
berkelanjutan.
Kesimpulan Berbagai aktivitas dan program diselenggarakan terutama oleh
kementerian kesehatan, mulai dari penguatan dari sisi kebijakan ,
kapasitas sumber daya, pengembangan berbagai modalitas
layanan, kerjasama lintas sektor, untuk mencapai benar-benar
bebas dari berbagai praktik pemasungan.
Rekomendasi
Daftar Hadir Terlampir

Pasaributobing, 12 April 2019


Pimpinan Pertemuan Notulen

dr. Maruli Silalahi, M.Kes Lenni Pasaribu


NIP. 19830802 201001 1 020 NIP. 19750128 200701 2 003

Anda mungkin juga menyukai