Yang terhormat,
Kepala Instalasi ...............
RSUP Persahabatan
Sesuai surat permintaan informasi terkait OEE pada alat penunjang ........., bersama ini kami
jelaskan sebagai berikut :
Overall Equipment Effectivness (OEE/Efektivitas peralatan secara keseluruhan), Sebagai
indikator untuk mengukur ke-efektifan alat atau mesin dan mengukur apakah peralatan
kesehatan yang digunakan dapat bekerja secara normal atau tidak. Bersifat strategis untuk
meningkatkan produktifitas dan efisiensi sejak mesin dioperasikan dalam melakukan produksi,
sampai mesin dinyatakan berhenti dalam melakukan fungsinya.
Nilai atau skor OEE dihitung dengan mempertimbangkan tiga faktor, yaitu:
3. Quality : berkaitan dengan cacat/defect dan scrap. Nilai 100% untuk Quality artinya
produksi tidak menghasilkan produk cacat sama sekali atau kualitas hasil bagus dan
baik.
Data-data perhari tersebut diatas kemudian diambil nilai rata-rata nya perbulan
baik Availability Rate, Performance Rate dan Quality Rate kemudian dimasukan
rumus :
PENGHITUNGAN OEE =
Japan Institute of Plant Maintenance (JIPM) telah menetapkan Standar Benchmark yang
telah dipraktekan di seluruh dunia, sbb :
Jika OEE = 100%, Produksi dianggap sempurna : hanya memproduksi produk tanpa
cacat, bekerja dalam Performance yang cepat, dan tidak ada Downtime.
Jika OEE = 85%, Produksi dianggap kelas dunia. Bagi banyak perusahaan, skor ini
merupakan skor yang cocok dijadikan Goal jangka panjang.
Jika OEE = 60%, Produksi dianggap wajar, tapi menunjukkan ada ruang yang
besar untuk improvement (pengembangan).
Jika OEE = 40%, Produksi dianggap memiliki skor yang rendah tapi dalam
kebanyakan kasus dapat dengan mudah di improve melalui pengukuran langsung
(misalnya dengan menelusuri alasan-alasan downtime dan menangani sumber-
sumber penyebab downtime secara satu persatu).
X-ray generator dan Flouroscopy di untuk pengambilan imaging organ tubuh secara spesifik
5.
Radiology melalui pemanfaatan sinar x ray
untuk pengambilan image organ tubuh secara spesifik
6. Ultasonography (USG) di Radiology
melalui gelombang ultrasound
7. Body Plethysmograph di GP lantai untuk mendeteksi gangguan tidur
3
8. CardioPulmonaryExercise (CPX) di digunakan untuk mengetahui kondisi paru
GP lantai 3
9. Bronchoscopy di IBS digunakan untuk tindakan diagnostik dan therapy pada
pasien-pasien paru
10. Gene Expert di Lab mikrobiology digunakan untuk diagnosa TB MDR
11 Automatic Microbiologi system sebagai media pembuatan kultur Non TB
Viteks di Lab mikrobiology
12 VATS (Video assisted thoracoscopy sebagai instrument untuk tindakan bedah thorax
system) di IBS
13 PCR Real Time di Lab mikrobiology utk mengetahui DNA kuman TB
14 Biological safety Cabinet class II A Utk melakukan pemeriksaan kultur TB dan reseistensi dan
di Lab mikrobiology pembuatan sediaan microscopic
15 GSI Tymphanometri IRJ THT digunakan untuk pemeriksaan gangguan pendengaran
pada pasien-pasien yang telah memakai Obat TB .
16 Spirometri di IRJ Poli Asma untuk mengukur volume paru (lung funtion), mencari
kapasitas paru dan untuk mengetahui diagnosa paru
seseorang
17 Cytogard Biosafety cabinet di untuk pencampuran obat sitotastik kemoterapi pasien-
Farmasi pasien tumor paru
18 ND YAP Laser for Broncho di IBS
Paru tindakan laser pada pasien paru
19 USG di Poli Paru
utk melakukan pemeriksaan/diagnosa pasien paru
20 Sleep Labs di GP lantai 3
Pemantuan tidur dng alat Polysomnography, pengukuran
saturasi oksigen, aliran udara, perekam dengkuran dan
usaha bernapas dari otot dada serta perut, aktivitas listrik
otak, mata, otot dagu serta jantung
21 MRI di Radiology MRI memberikan gambaran detail anatomi yg lebih jelas
dan memiliki keunggulan pemeriksaan pada jaringan
lunak
Demikian perihal ini kami sampaikan, atas perhatiannya kami ucapkan terima kasih.
Ketiga perhitungan OEE, yakni Ketersediaan, Performa dan Kualitas dapat memberikan fokus untuk
menjelaskan beberapa nilai yang dapat ditambahkan untuk mengoptimalkan produktivitas di RS, antara
lain ;
1. Meningkatkan waktu produksi yang tersedia (waktu siklus rata-rata dengan jumlah tindakan).
(Eliminasi waktu tunggu pasien, maksimalkan waktu kerja dengan tindakan yang efektif, baik
diagnosa dan therapi)
4. Mengurangi limbah produksi dengan mendeteksi masalah lebih awal dalam proses (kualitas)
Menggunakan bahan produk green hospital untuk barang habis pakai yang berkualitas atau
dapat didaur ulang