Anda di halaman 1dari 6

BIDANG FASILITAS PELAYANAN MEDIK

RUMAH SAKIT UMUM PUSAT PERSAHABATAN


Ext: 288, 658-Admin & Umum, 621-Tehnik Medik
-----------------------------------------------------------------------------------------------
-----------------------------------------------------------------------------
Nomor : YM/I.3/.../05/2017 Jakarta, 05 Mei 2017
Lampiran :-
Perihal : Informasi tentang OEE

Yang terhormat,
Kepala Instalasi ...............
RSUP Persahabatan

Sesuai surat permintaan informasi terkait OEE pada alat penunjang ........., bersama ini kami
jelaskan sebagai berikut :
Overall Equipment Effectivness (OEE/Efektivitas peralatan secara keseluruhan), Sebagai
indikator untuk mengukur ke-efektifan alat atau mesin dan mengukur apakah peralatan
kesehatan yang digunakan dapat bekerja secara normal atau tidak. Bersifat strategis untuk
meningkatkan produktifitas dan efisiensi sejak mesin dioperasikan dalam melakukan produksi,
sampai mesin dinyatakan berhenti dalam melakukan fungsinya.

 Nilai atau skor OEE dihitung dengan mempertimbangkan tiga faktor, yaitu:

1. Availability : waktu produksi sebenarnya, dibandingkan dengan waktu produksi yang


direncanakan. Jika nilai Availability 100%, artinya proses selalu berjalan dalam waktu
yang sesuai dengan waktu produksi yang telah direncanakan (tidak pernah ada down
time).

2. Performance : artinya performa proses kinerja, apakah mampu memaksimalkan


percepatan produksi. Jika nilai Performance 100%, maka proses telah berjalan dengan
kecepatan maksimal (secara teoritis, berdasarkan Ideal Cycle Time dan Total Pieces).

3. Quality : berkaitan dengan cacat/defect dan scrap. Nilai 100% untuk Quality artinya
produksi tidak menghasilkan produk cacat sama sekali atau kualitas hasil bagus dan
baik.

CONTOH : Penggunaan Mesin Dengan USG atau CTG

 Waktu operasional : 8 jam (480 menit) jam dinas


 Waktu set up (pemanasan mesin sblm dipakai) : 30 menit
 Breakdown (istirahat mesin) : 1 jam (60 menit) jam istirahat kerja
 Availability Rate : (480-30-60) / 480 x 100 %= 81,25%
dibulatkan menjadi = 81 %.
 Availability Rate : jam dinas – pemanasan mesin – waktu istirahat
mesin di jam dinas di bagi jam dinas dikali 100 %

 Waktu running : 480-30-60 = 390 menit (6,5 jam)


 Cycle time : (pemeriksaan perpasien) = (± 30 menit)
 Jumlah produk diproses : ( pasien yang bisa diperiksa) = 390/30 = (± 13
pasien)
 Standar maksimal, bila hanya 12 pasien perhari, maka :
 Performance Rate : (30 menit x 12/ 390) x 100 % = 0,923 x
100 = 92,3 % dibulatkan menjadi = 92 %.
 Performance Rate : Rata2 pasien perhari di bagi jumlah ideal rata2
pasien perhari dikali 100 %.
Contoh ; 12/13 X 100 % = 92,3 %

 Jumlah gagal kertas hasil perekaman : ± 2 pasien (2/13 =0,15 x 100 %= 15 %


(hasil output produksi gagal)
 Quality Rate : (13-2)/13 = 11/13 = 0,846 x 100 % = 84,6 %
dibulatkan menjadi = 85 %.
 Quality Rate : 100 % - Jumlah rata2 gagal dibagi jumlah rata2
seluruh pasien (berapa persen perbulan).

Data-data perhari tersebut diatas kemudian diambil nilai rata-rata nya perbulan
baik Availability Rate, Performance Rate dan Quality Rate kemudian dimasukan
rumus :

PENGHITUNGAN OEE =

Availability x Performance x Quality

 OEE (Overall Equipment Effectiveness) : 81 % x 92 % x 85 % =hasil 633.420


= 63,3 %. Untuk contoh USG atau CTG

Bagaimana Kita menganalisa Skor-skor diatas ?

Japan Institute of Plant Maintenance (JIPM) telah menetapkan Standar Benchmark yang
telah dipraktekan di seluruh dunia, sbb :

 Jika OEE = 100%, Produksi dianggap sempurna : hanya memproduksi produk tanpa
cacat, bekerja dalam Performance yang cepat, dan tidak ada Downtime.
 Jika OEE = 85%, Produksi dianggap kelas dunia. Bagi banyak perusahaan, skor ini
merupakan skor yang cocok dijadikan Goal jangka panjang.
 Jika OEE = 60%, Produksi dianggap wajar, tapi menunjukkan ada ruang yang
besar untuk improvement (pengembangan).
 Jika OEE = 40%, Produksi dianggap memiliki skor yang rendah tapi dalam
kebanyakan kasus dapat dengan mudah di improve melalui pengukuran langsung
(misalnya dengan menelusuri alasan-alasan downtime dan menangani sumber-
sumber penyebab downtime secara satu persatu).

Alat Medik penunjang Respirasi yang di Overall Equipment Effectivness (OEE),


di RSUP Persahabatan

No Nama Alat Peranan dalam Penunjang Unggulan Respirasi

1. Linear Accelerator (Linac) di digunakan untuk pemberian terapi pada pasien-pasien


Radiotherapy dengan kasus tumor paru dan sejenisnya
2. Cobalt 60 di Radiotheraphy digunakan untuk pemberian terapi pada pasien-pasien
dengan kasus tumor paru dan sejenisnya secara
konvensional
3. CT Scan Multi slice 64 di GP dan CT untuk penegakan diagnosis secara akurat pada kasus-
Scan Multi slice 128 di Radiology kasus yang membutuhkan diagnosa klinis

4. Mesin C Arms di IBS untuk tindakan fluoroskopi sebelum proses pembedahan

X-ray generator dan Flouroscopy di untuk pengambilan imaging organ tubuh secara spesifik
5.
Radiology melalui pemanfaatan sinar x ray
untuk pengambilan image organ tubuh secara spesifik
6. Ultasonography (USG) di Radiology
melalui gelombang ultrasound
7. Body Plethysmograph di GP lantai untuk mendeteksi gangguan tidur
3
8. CardioPulmonaryExercise (CPX) di digunakan untuk mengetahui kondisi paru
GP lantai 3
9. Bronchoscopy di IBS digunakan untuk tindakan diagnostik dan therapy pada
pasien-pasien paru
10. Gene Expert di Lab mikrobiology digunakan untuk diagnosa TB MDR
11 Automatic Microbiologi system sebagai media pembuatan kultur Non TB
Viteks di Lab mikrobiology
12 VATS (Video assisted thoracoscopy sebagai instrument untuk tindakan bedah thorax
system) di IBS
13 PCR Real Time di Lab mikrobiology utk mengetahui DNA kuman TB
14 Biological safety Cabinet class II A Utk melakukan pemeriksaan kultur TB dan reseistensi dan
di Lab mikrobiology pembuatan sediaan microscopic
15 GSI Tymphanometri IRJ THT digunakan untuk pemeriksaan gangguan pendengaran
pada pasien-pasien yang telah memakai Obat TB .
16 Spirometri di IRJ Poli Asma untuk mengukur volume paru (lung funtion), mencari
kapasitas paru dan untuk mengetahui diagnosa paru
seseorang
17 Cytogard Biosafety cabinet di untuk pencampuran obat sitotastik kemoterapi pasien-
Farmasi pasien tumor paru
18 ND YAP Laser for Broncho di IBS
Paru tindakan laser pada pasien paru
19 USG di Poli Paru
utk melakukan pemeriksaan/diagnosa pasien paru
20 Sleep Labs di GP lantai 3
Pemantuan tidur dng alat Polysomnography, pengukuran
saturasi oksigen, aliran udara, perekam dengkuran dan
usaha bernapas dari otot dada serta perut, aktivitas listrik
otak, mata, otot dagu serta jantung
21 MRI di Radiology MRI memberikan gambaran detail anatomi yg lebih jelas
dan memiliki keunggulan pemeriksaan pada jaringan
lunak

Demikian perihal ini kami sampaikan, atas perhatiannya kami ucapkan terima kasih.

Bidang Fasilitas Pelayanan Medik


Kepala,

dr. Zubaidah Elvia, MPH


NIP. 196903161998032001
SOLUSI MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS DAN OEE

Ketiga perhitungan OEE, yakni Ketersediaan, Performa dan Kualitas dapat memberikan fokus untuk
menjelaskan beberapa nilai yang dapat ditambahkan untuk mengoptimalkan produktivitas di RS, antara
lain ;

1. Meningkatkan waktu produksi yang tersedia (waktu siklus rata-rata dengan jumlah tindakan).
(Eliminasi waktu tunggu pasien, maksimalkan waktu kerja dengan tindakan yang efektif, baik
diagnosa dan therapi)

2. Mengurangi waktu henti operasi yang tidak terduga (ketersediaan)


(misal ; Pilih alat yang tangguh dan handal, User detection proses penggunaan, service dan
pemeliharaan preventif yang tepat untuk Memastikan Peralatan beroperasi dengan
ketersediaan optimal, mencegah kemungkinan kerusakan alat) atau sebagai antipasi ada
back up alat.

3. Mengoptimalkan kecepatan produksi/pelayanan dan mencegah penghentian singkat yang


sering terjadi (Performa)
Alat di check sebelum digunakan/siap pakai, user memahami penggunaan alat (Operator
kompeten) dan target jumlah pasien perhari
Misal ; tadinya pemeriksaan 20 menit jadi hanya 10 menit perpasien, atau ada alat lain utk
mempercepat proses tindakan pelayanan.

4. Mengurangi limbah produksi dengan mendeteksi masalah lebih awal dalam proses (kualitas)
Menggunakan bahan produk green hospital untuk barang habis pakai yang berkualitas atau
dapat didaur ulang

5. Mengurangi terjadinya produk gagal atau cacat produk (kualitas).


misal ; untuk pelayanan diagnostik hasilnya tidak dapat terbaca, perlu diulang.
PERALATAN PENUNJANG UNGGULAN RESPIRASI DI GRIYA PUSPA, ANTARA LAIN :

No Nama Alat Lokasi Unit Kerja/Instalasi

1 Body plethysmograph GP lantai 3 IGP

2 Astograph GP lantai 3 IGP

3 Cardio pulmonary exercisi (CPx) GP lantai 3 IGP

4 Spirometry GP lantai 3 IGP

5 Sleep Lab GP lantai 3 IGP

PERALATAN PENUNJANG UNGGULAN RESPIRASI DI RADIOLOGI, ANTARA LAIN :

No Nama Alat Lokasi Unit Kerja/Instalasi

1 Magnetic Resonance Imaging Prof. Rasmin lantai 1 Instalasi Radiologi


(MRI)
2 X-ray generator dan Flouroscopy Prof. Rasmin lantai 1 Instalasi Radiologi

3 CT Scan Multi slice 128 Prof. Rasmin lantai 1 Instalasi Radiologi

4 CT Scan 64 Multi Slice Griya Puspa lantai 1 Instalasi Radiologi

5 Mesin C Arms IBS Instalasi Radiologi

6 Ultasonography (USG) di Prof. Rasmin lantai 1 Instalasi Radiologi


Radiology

PERALATAN PENUNJANG UNGGULAN RESPIRASI DI INSTALASI LAINNYA :

No Nama Alat Lokasi Unit Kerja/Instalasi

1 Linear Accelerator (Linac) Radiotherapy Instalasi Radiotherapy

2 Cobalt 60 Radiotherapy Instalasi Radiotherapy

3 Bronchoscopy di IBS R. Bronchoscopy IBS


4 VATS (Video assisted OK IBS
thoracoscopy system)
5 ND YAP Laser for Broncho OK PARU IBS

6 Gene Expert Lab mikrobiology Instalasi Lab Terpadu

7 Automatic Microbiologi system Lab mikrobiology Instalasi Lab Terpadu


Viteks
8 PCR Real Time Lab mikrobiology Instalasi Lab Terpadu

9 Biological safety Cabinet class II Lab mikrobiology Instalasi Lab Terpadu


A
10 GSI Tymphanometri P. THT IRJ

11 Spirometri P. Asma IRJ

12 UltraSonoGraph (USG) P. Paru IRJ

13 Cytogard Biosafety cabinet R. Produksi Instalasi Farmasi

Anda mungkin juga menyukai