Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH K3 & PATIENT SAFETY

BAHAN KIMIA BERBAHAYA & BERACUN (B3)

Oleh :

NUR SYAHRAH FAHIRAH


PO713203201030
DIII TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIS

PROGRAM STUDI DIII TLM TINGKAT 1/A


POLTEKKES KEMENKES MAKASSAR
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan
rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah
tentang Limbah ini dengan baik meskipun banyak kekurangan didalamnya. Dan juga
kami berterima kasih pada Ibu Hj. Syahida Djasang selaku dosen K3 dan Patien
Safety yang telah memberikan tugas ini kepada kami.
       Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah
wawasan serta pengetahuan kita mengenai bagaimana pengolahan limbah yang baik.
Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan
dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran dan
usulan demi perbaikan makalah yang telah kami buat di masa yang akan datang,
mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.
       Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya.
Sekiranya makalah yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun
orang yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan
kata-kata yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun
demi perbaikan di masa depan.

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Dosen pengajar Watampone, 24 September 2020

Hj. Syahida Djasang,S.Si.,M.Mkes Nur Syahrah Fahirah

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar………………………………………………………………….. i

Daftar Isi………………………………………………………………………... ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang…………………………………………………………….. 1

B. Rumusan Masalah…………………………………………………………. 2

C. Tujuan……………………………………………………………………… 2

BAB II  PEMBAHASAN

A. Definisi bahan kimia berbahaya dan beacun (B3).…………….............. 3

B. Jenis jenis bahan kimia berbahaya dan beracu (B3) ......................…... 4

C. Karakteristik bahan kimia berbahaya dan beracun (B3)....................... 5

D. Simbol simbol bahan kimia berbahaya dan beracun............................ 8

E. Pengolahan bahan kimia berbahaya dan bracun....…………................. 9

BAB III  PENUTUP

A. Kesimpulan………………………………………………………………........... 13

B. Saran……………………………………………………………………............... 14

DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Akhir-akhir ini makin banyak limbah-limbah dari pabrik, rumah tangga,


perusahaan,  kantor-kantor, sekolah dan sebagainya yang berupa cair, padat bahkan
berupa zat gas dan semuanya itu berbahaya bagi kehidupan kita. Tetapi ada limbah
yang lebih berbahaya lagi yang disebut dengan limbah B3 (bahan berbahaya dan
beracun). Hal tersebut sebenarnya bukan merupakan masalah kecil dan sepele, karena
apabila limbah Bahan Berbahaya dan Beracun(B3) tersebut dibiarkan ataupun
dianggap sepele penanganannya, atau bahkan melakukan penanganan yang salah
dalam menanganani limbah B3 tersebut, maka dampak dari Limbah Bahan Berbahaya
dan beracun tersebut akan semakin meluas, bahkan dampaknyapun akan sangat
dirasakan bagi lingkungan sekitar kita, dan tentu saja dampak tersebut akan menjurus
pada kehidupan makhluk hidup baik dampak yang akan dirasakan dalam jangka
pendek ataupun dampak yang akan dirasakan dalam jangka panjang dimasa yang
akan datang.

Kita tidak akan tahu seberapa parah kelak dampak tersebut akan terjadi,namun
seperti kata pepatah”Lebih Baik Mencegah Daripada Mengobati”, hal tersebut menjadi
salah satu aspek pendorong bagi kita semua agar lebih berupaya mencegah dampak
dari limbah Bahan Berbahaya dan Beracun tersebut, ketimbang menyaksikan dampak
dari limbah B3 tersebut telah terjadi dihadapan kita, dan kita semakin sulit untuk
menanggulanginya

Secara garis besar,hal tersebut menjadi salah satu patokan bagi kita,bahwa segala
sesuatu yang terjadi merupakan tanggung jawab kita bersama untuk
menanggulanginya,khususnya pada masalah limbah Bahan Berbahaya dan(B3)
Beracun tersebut. Maka dari itu penulis mengangkat topic ini untuk diketahui lebih
lanjut tentang masalah B3 tersebut.

1
B. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dari makalah ini adalah:


1) Apa itu bahan berbahaya dan beracun(B3)?
2) Apa saja jenis jenis bahan berbahaya dan beracun(B3)?
3) Bagaimana karakteristik bahan berbahaya dan beracun(B3)?
4) Bagaimana symbol symbol berbahaya dan beracun (B3)?
5) Bagaimana cara penanganan berbahaya dan beracun (B3)?

C. Tujuan

Adapun tujuan dari makalah ini adalah:


1) Mengetahui apa itu bahan berbahaya dan beracun (B3)
2) Mengeatahui apa saja jenis jenis berbahaya dan beracun (B3)
3) Mengetahui apa saja karakteristik berbahaya dan beracun (B3)
4) Mengetahui apa saja simbol simbol berbahaya dan beracun (B3)
5) Mengetahui bagaimana cara penanganan berbahaya dan beracun (B3)

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Defenisi Bahan Kimia dan Bahan Berbahaya dan Beracun (B3)

Pengertian limbah B3 berdasarkan BAPEDAL (1995) ialah setiap bahan sisa


(limbah) suatu kegiatan proses produksi yang mengandung bahan berbahaya dan
beracun (B3) karena sifat (toxicity, flammability, reactivity, dan corrosivity) serta
konsentrasi atau jumlahnya yang baik secara langsung maupun tidak langsung dapat
merusak, mencemarkan lingkungan, atau membahayakan kesehatan manusia.

Menurut PP No. 18 tahun 1999, yang dimaksud dengan limbah B3 adalah sisa
suatu usaha dan atau kegiatan yang mengandung bahan berbahaya dan atau beracun
yang karena sifat dan atau konsentrasinya dan atau jumlahnya, baik secara langsung
maupun tidak langsung, dapat mencemarkan dan atau merusakan lingkungan hidup
dan atau membahayakan lingkungan hidup, kesehatan, kelangsungan hidup manusia
serta mahluk hidup lain.

Kata B3 merupakan akronim dari bahan beracun dan berbahaya. Oleh karena
itu, pengertian limbah B3 dapat diartikan sebagai suatu buangan atau limbah yang sifat
dan konsentrasinya mengandung zat yang beracun dan berbahaya sehingga secara
langsung maupun tidak langsung dapat merusak lingkungan, mengganggu kesehatan,
dan mengancam kelangsungan hidup manusia serta organisme lainya. Limbah B3
bukan hanya dapat dihasilkan dari kegiatan industri. Kegiatan rumah tangga juga
menghasilkan beberapa limbah jenis ini. Beberapa contoh limbah B3 yang dihasilkan
rumah tangga domestik) di antaranya bekas pengharum ruangan, pemutih pakaian,
deterjen pakaian, pembersih kamar mandi, pembesih kaca/jendela, pembersih lantai,
pengkilat kayu, pembersih oven, pembasmi serangga, lem perekat, hair spray, dan
batu baterai.

3
Menurut Undang Undang 32 tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup yang dimaksud dengan Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) adalah
zat, energi, dan komponen lain yang karena sifat, konsentrasi dan jumlahnya, baik
secara langsung maupun tidak langsung, dapat mencemarkan, merusak lingkungan
hidup, dan dapat membahayakan lingkungan hidup, kesehatan, kelangsungan hidup
manusia serta makhluk hidup lainnya.Intinya adalah setiap materi yang karena
konsentrasi dan atau sifat dan atau jumlahnya mengandung B3 dan membahayakan
manusia, mahluk hidup dan lingkungan, apapun jenis sisa bahannya.

B. Jenis-jenis limbah rumah sakit

Yang termasuk limbah B3 antara lain adalah bahan baku yang berbahaya dan
beracun yang tidak digunakan lagi karena rusak, sisa kemasan, tumpahan, sisa proses,
dan oli bekas kapal yang memerlukan penanganan dan pengolahan khusus. Bahan-
bahan ini termasuk limbah B3 bila memiliki salah satu atau lebih karakteristik berikut:
mudah meledak, mudah terbakar, bersifat reaktif, beracun, menyebabkan infeksi,
bersifat korosif, dan lain-lain, yang bila diuji dengan toksikologi dapat diketahui
termasuk limbah B3

Berdasarkan sumbernya, limbah B3 dibedakan menjadi 3 jenis yaitu :

1. Limbah B3 dari sumber tidak spesifik. Limbah ini tidak berasal dari proses
utama, melainkan dari kegiatan pemeliharaan alat, inhibitor korosi, pelarutan
kerak, pencucian, pengemasan dan lain-lain.
2. Limbah B3 dari sumber spesifik. Limbah ini berasal dari proses suatu industri
(kegiatan utama).
3. Limbah B3 dari sumber lain. Limbah ini berasal dari sumber yang tidak diduga,
misalnya prodak kedaluwarsa, sisa kemasan, tumpahan, dan buangan produk
yang tidak memenuhi spesifikasi.

4
Berdasarkan jenisnya, limbah B3 dapat diklasifikasikan menjadi:

 Primary sludge, yaitu limbah yang berasal dari tangki sedimentasi pada
pemisahan awal dan banyak mengandung biomassa senyawa organik yang stabil
dan mudah menguap.
 Chemical sludge, yaitu limbah yang dihasilkan dari proses koagulasi dan
flokulasi
 Excess activated sludge, yaitu limbah yang berasal dari proses pengolahan
dengan lumpur aktif sehingga banyak mengandung padatan organik berupa lumpur
dari hasil proses tersebut.
 Digested sludge, yaitu limbah yang berasal dari pengolahan biologi dengan
digested aerobic maupun anaerobic di mana padatan/lumpur yang dihasilkan cukup
stabil dan banyak mengandung padatan organik.

C. Karakteristik limbah medis dan non medis

limbah bahan berbahaya dan beracun (B3) merupakan sisa suatu usaha dan
atau kegiatan yang mengandung B3 yang karena sifat dan atau konsentrasinya dan
atau jumlahnya, baik secara langsung maupun tidak langsung dapat mencemarkan dan
atau merusak lingkungan hidup, dan atau dapat membahayakan lingkungan hidup,
kesehatan, kelangsungan hidup manusia serta makhluk hidup lainnya. Sedangkan
menurut PP No. 74 Tahun 2001, B3 adalah bahan yang karena sifat dan atau
konsentrasinya dan atau jumlahnya, baik secara langsung maupun tidak langsung,
dapat mencemarkan dan atau merusak lingkungan hidup, dan atau membahayakan
lingkungan hidup, kesehatan, kelangsungan hidup manusia serta makhluk hidup
lainnya.

Menurut PP No. 18 Tahun 1999 tentang Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan
Beracun. , karakteristik limbah berbahaya dan beracun (B3) antara lain:

5
 Limbah mudah meledak adalah limbah yang pada suhu dan tekanan standar (25
°C, 760 mmHg) dapat meledak atau melalui reaksi kimia dan/atau fisika dapat
menghasilkan gas dengan suhu dan tekanan tinggi yang dengan cepat dapat
merusak lingkungan sekitarnya.
 Limbah mudah terbakar adalah limbah-limbah yang mempunyai salah satu sifat-
sifat sebagai berikut :

1. Limbah yang berupa cairan yang mengandung alkohol kurang dari 24%
volume dan/atau pada titik nyala tidak lebih dari60 °c (140 OF) akan menyala
apabila terjadi kontak dengan api, percikan api atau sumber nyala lain pada
tekanan udara 760 mmHg.
2. Limbah yang bukan berupa cairan, yang pada temperatur dan tekanan
standar (25 C, 760 mmHg) dapat mudah menyebabkan kebakaran melalui
gesekan, penyerapan uap air atau perubahan kimia secara spontan dan
apabila terbakar dapat menyebabkan kebakaran yang terus menerus.

 Merupakan limbah yang bertekanan yang mudah terbakar .


 Merupakan limbah pengoksidasi.
 Limbah yang menyebabkan infeksi.

Bagian tubuh manusia yang diamputasi dan cairan dari tubuh manusia yang terkena
infeksi, limbah dari laboratorium atau limbah lainnya yang terinfeksi kuman penyakit
yang dapat menular .Limbah ini berbahaya karena mengandung kuman penyakit
seperti hepatitis dan kolera yang ditularkan pada pekerja, pembersih jalan, dan
masyarakat di sekitar lokasi pembuangan limbah

 Limbah beracun

Adalah limbah yang mengandung pencemar yang bersifat racun bagi manusia atau
lingkungan yang dapat menyebabkan kematian atau sakit yang serius apabila masuk
ke dalam tubuh melalui pemafasan, kulit atau mulut. Penentuan sifat racun untuk
identifikasi limbah ini dapat menggunakan baku mu tu konsentrasi TCLP (Toxicity
Characteristic Leaching Procedure) pencemar organik dan anorganik dalam limbah.

6
Apabila limbah mengandung salah satu pencemar yang terdapat, dengan konsentrasi
sama atau lebih besar dari nilai dalam Lampiran II tersebut, maka limbah tersebut
merupakan limbah B3. Bila nilai ambang batas zat pencemar tidak terdapat pada
Lampiran II tersebut maka dilakukan uji toksikologi

 Limbah bersifat korosif adalah limbah yang mempunyai salah satu sifat sebagai
berikut :

1. Menyebabkan iritasi (terbakar) pada kulit.


2. Menyebabkan proses pengkaratan pada lempeng baja (SAE 1020) dengan
laju korosi lebih besar dari 6,35 mm/tahun dengan temperatur pengujian 55
°C.
3. Mempunyai pH sama atau kurang dari 2 untuk limbah bersifat asam dan
sama atau lebih besar dari 12.5 untuk yang bersifat basa.

 Limbah yang bersifat reaktif adalah limbah-limbah yang mempunyai salah satu
sifat-sifat sebagai berikut :

1. Limbah yang pada keadaan normal tidak stabil dan dapat menyebabkan
perubahan tanpa peledakan.
2. Limbah yang dapat bereaksi hebat dengan air
3. Limbah yang apabila bercampur dengan air berpotensi menimbulkan
ledakan, menghasilkan gas, uap atau asap beracun dalam jumlah yang
membahayakan bagi kesehatan manusia dan lingkungan.Merupakan limbah
Sianida, Sulfida atau Amoniak yang pada kondisi pH antara 2 dan 12,5
dapat menghasi1kan gas, uap atau asap beracun dalam jumlah yang
membahayakan kesehatan manusia dan lingkungan.
4. Limbah yang dapat mudah meledak atau bereaksi pada suhu dan tekanan
standar (25 C, 760 mmHg).
5. Limbah yang menyebabkan kebakaran karena melepas atau menerima
oksigen atau limbah organik peroksida yang tidak stabil dalam suhu tinggi.

7
C. Simbol simbol bahan kimia berbahaya dan beracun (B3)

8
E. Pengelolaan Limbah Rumah Sakit

Kegiatan Pengelolaan limbah B3 merupakan suatu rangkaian kegiatan yang


mencakup reduksi, penyimpanan, pengumpulan, pemanfaatan, pengangkutan dan
pengolahan serta penimbunan hasil pengolahan tersebut.

Pengolahan limbah B3 harus memenuhi persyaratan:

Lokasi pengolahan

Pengolahan B3 dapat dilakukan di dalam lokasi penghasil limbah atau di luar lokasi
penghasil limbah. Syarat lokasi pengolahan di dalam area penghasil harus:

 Daerah bebas banjir;


 Jarak dengan jalan utama/tol minimum 150 m atau 50 m untuk jalan lainnya;
 jarak dengan daerah beraktivitas penduduk dan aktivitas umum minimum 300 m;
 jarak dengan wilayah perairan dan sumur penduduk minimum 300 m;
 Dan jarak dengan wilayah terlindungi (spt: cagar alam,hutan lindung) minimum
300 m.
 Fasilitas pengolahan

Fasilitas pengolahan harus menerapkan sistem operasi, meliputi:

 sistem kemanan fasilitas;


 sistem pencegahan terhadap kebakaran;
 sistem pencegahan terhadap kebakaran;
 sistem penanggulangan keadaan darurat;
 sistem pengujian peralatan;
 dan pelatihan karyawan.

Keseluruhan sistem tersebut harus terintegrasi dan menjadi bagian yang tak
terpisahkan dalam pengolahan limbah B3 mengingat jenis limbah yang ditangani
adalah limbah yang dalam volume kecil pun berdampak besar terhadap lingkungan.

9
Penanganan limbah B3 sebelum diolah

Setiap limbah B3 harus diidentifikasi dan dilakukan uji analisis kandungan guna
menetapkan prosedur yang tepat dalam pengolahan limbah tersebut. Setelah uji
analisis kandungan dilaksanakan, barulah dapat ditentukan metode yang tepat guna
pengolahan limbah tersebut sesuai dengan karakteristik dan kandungan limbah.

Pengolahan limbah B3

Jenis perlakuan terhadap limbah B3 tergantung dari karakteristik dan kandungan


limbah. Perlakuan limbah B3 untuk pengolahan dapat dilakukan dengan proses sbb:

1. Proses secara kimia, meliputi: redoks, elektrolisa, netralisasi, pengendapan,


stabilisasi, adsorpsi, penukaran ion dan pirolisa.
2. proses secara fisika, meliputi: pembersihan gas, pemisahan cairan dan
penyisihan komponen-komponen spesifik dengan metode kristalisasi, dialisa,
osmosis balik, dll.
3. proses stabilisas/solidifikasi, dengan tujuan untuk mengurangi potensi racun dan
kandungan limbah B3 dengan cara membatasi daya larut, penyebaran, dan
daya racun sebelum limbah dibuang ke tempat penimbunan akhir
4. proses insinerasi, dengan cara melakukan pembakaran materi limbah
menggunakan alat khusus insinerator dengan efisiensi pembakaran harus
mencapai 99,99% atau lebih. Artinya, jika suatu materi limbah B3 ingin dibakar
(insinerasi) dengan berat 100 kg, maka abu sisa pembakaran tidak boleh
melebihi 0,01 kg atau 10 gr

Tidak keseluruhan proses harus dilakukan terhadap satu jenis limbah B3, tetapi proses
dipilih berdasarkan cara terbaik melakukan pengolahan sesuai dengan jenis dan materi
limbah

Hasil pengolahan limbah B3

Memiliki tempat khusus pembuangan akhir limbah B3 yang telah diolah dan dilakukan

10
pemantauan di area tempat pembuangan akhir tersebut dengan jangka waktu 30 tahun
setelah tempat pembuangan akhir habis masa pakainya atau ditutup.

Perlu diketahui bahwa keseluruhan proses pengelolaan, termasuk penghasil limbah B3,
harus melaporkan aktivitasnya ke KLH dengan periode triwulan (setiap 3 bulan sekali).

Dalam rangkaian kegiatan yang mencakup reduksi, penyimpanan, pengumpulan,


pemanfaatan, pengangkutan dan pengolahan serta penimbunan hasil pengolahan
tersebut terkait beberapa pihak yang masing-masing merupakan mata rantai dalam
pengelolaan limbah B3, yaitu :

 Reduksi limbah B3 : Suatu kegiatan pada penghasil untuk mengurangi jumlah
dan mengurangi sifat bahaya dan racun limbah B3, sebelum dihasilkan dari
suatu kegiata.
 Penyimpanan limbah B3 : kegiatan menyimpan limbah B3 yang dilakukan oleh
penghasil dan/atau pengumpul dan/atau pemanfaat dan/atau pengolah dan/atau
penimbun limbah B3 dengan maksud menyimpan sementara
 Pengumpulan limbah B3 : kegiatan mengumpulkan limbah B3 dari penghasil
limbah B3 dengan maksud menyimpan sementara sebelum diserahkan kepada
pemanfaat dan/atau pengolah dan/atau penimbun limbah B3.
 Pengangkutan limbah B3 : kegiatan pemindahan limbah B3 dari penghasil
dan/atau dari pengumpul dan/atau dari pemanfaat dan/ atau dari pengolah ke
pengumpul dan/atau ke pemanfaat dan/atau ke pengolah dan/atau ke penimbun
limbah B3
 Pemanfaatan limbah B3 : kegiatan perolehan kembali (recovery) dan/atau
penggunaan kembali (reuse) dan/atau daur ulang (recycle) yang bertujuan untuk
mengubah limbah B3 menjadi suatu produk yang dapat digunakan dan harus
juga aman bagi lingkungan dan kesehatan manusia
 Pengolahan limbah B3 : proses untuk mengubah karakteristik dan komposisi
limbah B3 untuk menghilangkan dan/atau mengurangi sifat bahaya dan/atau
sifat racun

11
 Penimbunan limbah B3 : kegiatan menempatkan limbah B3 pada suatu fasilitas
penimbunan dengan maksud tidak membahayakan kesehatan manusia dan
lingkungan hidup

Dengan pengolahan limbah sebagaimana tersebut di atas. maka mata rantai siklus
perjalanan limbah B3 sejak dihasilkan oleh penghasil limbah B3 sampai penimbunan
akhir oleh pengolah limbah B3 dapat diawasi. Setiap mata rantai perlu diatur,
sedangkan perjalanan limbah B3 dikendalikan dengan system manifest berupa
dokumen limbah B3. Dengan system manifest dapat diketahui berapa jumlah B3 yang
dihasilkan dan berapa yang telah dimasukkan ke dalam proses pengolahan dan
penimbunan tahap akhir yang telah memiliki persyaratan lingkungan

12
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Limbah B3 adalah sisa suatu usaha dan atau kegiatan yang mengandung bahan
berbahaya dan beracun, baik secara langsung dapat mencemarkan dan merusak
lingkungan hidup, dan membahayakan lingkungan hidup, kesehatan, kelangsungan
hidup manusia serta makhluk hidup lainnya. Untuk itu perlu adanya penanggulangan
serius dari pemerintah,lingkungan sekitar dan juga diri sendiri.

Dari berbagai uraian di atas  dapat disimpulan sebagai berikut :

 Dalam pengelolaan limbah B3, identifikasi dan karakteristik limbah B3 adalah hal
yang penting dan mendasar. Banyak hal yang yang sebelumnya perlu diketahui agar
dalam penanggulangan limbah Bahan Berbahaya dan Beracun tersebut menjadi
tepat dan bukannya malah menambahkan masalah pada limbah Bahan Berbahaya
dan Beracun tersebut
 Pengaruh limbah B3 terhadap mahluk hidup, khususnya manusia terdiri atas 2
kategori yaitu: (1) efek akut, dan (2) efek kronis. Efek akut dapat menimbulkan akibat
berupa kerusakan susunan syaraf, kerusakan sistem pencernaan, kerusakan sistem
kardio vasculer, kerusakan system pernafasan, kerusakan pada kulit, dan kematian. 
Sementara itu, efek kronis dapat menimbulkan efek karsinogenik (pendorong
terjadinya kanker), efek mutagenik (pendorong mutasi sel tubuh), efek teratogenik
(pendorong terjadinya cacat bawaan), dan kerusakan sistem reproduksi.
 Terdapat banyak metode pengolahan limbah B3 di industri, tiga metode yang
paling populer di antaranya ialah chemical conditioning, solidification/Stabilization,
dan incineration.
 

13
B. SARAN

Mengingat penjelasan-penjelasan dalam makalah diatas sangat jauh dari


kesempurnaan, karena masih banyaknya kekurangan dan kurang merinci dan
lengkapnya materi yang dikutip atau disampaikan. Maka untuk masa-masa yang akan
datang semoga makalah ini dapat lebih disempurnakan, dan lebih mendalami serta
memperinci materi-materinya lagi,sehingga makalah ini dapat disajikan dengan lebih
baik lagi.

Dan dari segi materi, berhubung penulis mengambil tema yaitu B3 atau Bahan
Berbahaya dan Beracun,maka selaku penulis berharap agar penanganan Limbah
Bahan Berbahaya dan Beracun tersebut jangan dijadikan masalah yang sepele, namun
hal tersebut tentunya dapat menjadi perhatian kita bersama,bukan hanya pemerintah
,tetapi kita semua, karena apabila dampak dari limbah B3 tersebut telah menyebar
luas, maka bukan hanya satu ataupun dua orang yang akan menerima akibatnya,
tetapi juga akan berpengaruh terhadap orang banyak termasuk mungkin diri kita
sendiri.

14
DAFTAR PUSTAKA

https://janganmalesyenyen.wordpress.com/2016/03/31/limbah-b3-makalah-nofy/

https://www.bulelengkab.go.id/detail/artikel/pengertian-limbah-b3-bahan-berbahaya-
beracun-41

https://blog.ub.ac.id/yusriadiblog/2012/10/11/limbah-b3-bahan-berbahaya-beracun-
makalah/

http://www.kelair.bppt.go.id/Publikasi/BukuB3/B3.html

https://abrar4lesson4tutorial4ever.wordpress.com/2010/02/28/42/

https://id.wikipedia.org/wiki/Limbah
SOAL SOAL

1. Pernyataan yang benar tentang limbah B3 adalah . . .

a. limbah hasil kegiatan manusia yang mengandung bahan kimia tetapi menyuburkan
tanaman.

b. Limbah hasil dari kegiatan manusia yang mengandung bahan kimia dan zat beracun
yang berbahaya bagi makhluk hidup.

c. Limbah dari kegiatan manusia yang mengandung bahan kimia dan dapat dimanfaatkan
bagi makhluk hidup.

d. Limbah yang berasal dari makhluk hidup


e.   Limbah yang tidak berbahaya dan beracun.

Jawaban : b. Limbah hasil dari kegiatan manusia yang mengandung bahan kimia
dan zat beracun yang berbahaya bagi makhluk hidup.

2. Berikut yang bukan termasuk bahan beracun dan berbahaya adalah . . .

a.       Hg

b.      Pb

c.       Ni

d.      Cu

e.      O2

Jawaban : e. O2

3. limbah yang melalui reaksi kimia dapat menghasilkan gas dengan suhu dan tekanan
tinggi yang dengan cepat dapat merusak lingkungan termasuk karakteristik limbah B3
yang ….

a.       reaktif

b.      beracun

c.       mudah meledak

d.      mudah terbakar

e.      mudah infeksi

jawaban ; d. mudah terbakar


4. Limbah baterai bekas termasuk limbah yang berbahaya, karena mengandung ….

a.       bahan bekas

b.      bahan organik

c.       bahan semi organik

d.      bahan B3

e.      jawaban a dan d benar

jawaban ; d. bahan B3

5. limbah yang melalui reaksi kimia dapat menghasilkan gas dengan suhu dan tekanan
tinggi yang dengan cepat dapat merusak lingkungan termasuk karakteristik limbah B3
yang ….

a.       reaktif

b.      beracun

c.       mudah meledak

d.      mudah terbakar

e.      mudah infeksi

jawaban ; d. mudah terbakar

Anda mungkin juga menyukai