Anda di halaman 1dari 41

PELAYANAN KESEHATAN KERJA

DI PUSKESMAS
KAWASAN/SENTRA INDUSTRI

DIREKTORAT BINA KESEHATAN KERJA DAN


OLAHRAGA
DIREKTORAT JENDERAL BINA GIZI DAN KIA
KEMENTERIAN KESEHATAN RI

KONSEP YANKESJA DI PUSKESMAS


KAWASAN INDUSTRI

Konsep pelayanan kesehatan kerja dasar berakar dari


Deklarasi WHO di Alma Ata 1978 yang berkembang
menjadi pelayanan promotif, preventif, kuratif, dan
rehabilitatif.
Dikembangkan
berdasarkan
SK
Menkes
No
128/Menkes/SK/II/2004
tentang
Kebijakan
Dasar
Puskesmas
Puskesmas yang
wilayah kerjanya terdapat kawasan
industri mempunyai tanggung jawab memberikan
pelayanan
kesehatan
kerja
(Kepmenkes
no.038/MENKES/SK/I/2007)

TUJUAN
Tujuan Umum:
Tersedianya pelayanan kesehatan kerja dasar oleh
Puskesmas di kawasan industri.
Tujuan Khusus:

Meningkatnya kemampuan tenaga Puskesmas dalam memecahkan


masalah kesehatan kerja di wilayah kerja Puskesmas kawasan
industri
Teridentifikasinya permasalahan kesehatan kerja di kawasan industri
Terlaksananya pelayanan kesehatan kerja
Terselenggaranya koordinasi lintas program dan lintas sektor dalam
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat pekerja.
Terbentuknya unit pelayanan kesehatan kerja dasar di kawasan
industri

SASARAN
Sasaran Langsung:
Pengelola Program Kesehatan Kerja di Kabupaten/Kota
Penyelenggara pelayanan kesehatan kerja dasar di
Puskesmas Kawasan/Sentra Industri

Sasaran antara:

Balai Pengobatan/Poliklinik Perusahaan, BP Jamsostek,


dll
Stakeholder
Masyarakat pekerja.

MODEL PELAYANAN KESEHATAN KERJA


PADA PUSKESMAS DI KAWASAN INDUSTRI
STAKE
HOLDER

PUSKESMAS

PERUSAHAAN
BESAR

UNIT
YANKESJA

BP/Klinik/Pusat Yankesja
Dr Praktek Swasta

UKM

UKM

UKM

UKM Informal UKM

UKM

Informal

UKM

Informal

Informal

LANGKAH-LANGKAH
PELAYANAN KESJA DI
PUSKESMA

PELAYANAN KESEHATAN
KERJA APA SAJA DI
PUSKESMAS YG DAPAT
DILAKUKAN

LANGKAH-LANGKAH PUSKESMAS
DLM YANKESJA DASAR
A. PERSIAPAN Pengumpulan data dasar
Data umum puskesmas angka kesakitan dan
pola penyakit data kematian dsb
Pemetaan
jenis usaha : jumlah pekerja, dan
perkiraan faktor risiko dan penilaian besaran masalah
Pengenalan wilayah kerja dan mengetahui besaran
masalah kesehatan kerja di wilayah kerjanya.
Pemetaan ini dapat diperoleh dari data primer dan
sekunder di kecamatan (misalnya data primer dari
survei mawas diri, data

LANGKAH-LANGKAH PUSKESMAS
DLM YANKESJA DASAR (2)
B. PELAKSANAAN
1.

2.

3.

4.

Pertemuan dengan pengusaha membangun


komitmen
Pertemuan dengan wakil pekerja sosialisasi
yankesja dan PHBS
Pelatihan kepada pekerja dan pengusaha ttg bahaya
potensial di tempat kerja
Kunjungan lapangan mengidentifikasi aspek
bahaya kesehatan & lingkungan di tempat kerja

LANGKAH-LANGKAH PUSKESMAS
DLM YANKESJA DASAR (3)
5.

6.

7.

Menentukan tindakan perbaikan dan pengendalian


pendampingan Puskesmas.
Memfasilitasi pengusaha
membentuk unit
pelaksanan UKK
Memfasilitasi pembentukan Pos UKK sektor
informal

LANGKAH-LANGKAH PUSKESMAS
DALAM YANKESJA DASAR (4)
Puskesmas memberikan Yankesja bagi pekerja :

8.

Pemeriksaan kesehatan sebelum kerja, berkala


dan khusus
Diagnosis dini dan pengobatan segera PAK/PAHK/KAK, termasuk pelayanan ergonomi
Pelayanan Instalasi Gawat Darurat
Pelayanan Kesehatan Umum
Promosi kesehatan di tempat kerja
Tindakan preventif bagi manajemen dan kendali bahaya dan risiko K3
Pencegahan Kecelakaan
Surveilan Lingkungan Kerja
Surveilan Kesehatan Kerja
Pencatatan, pelaporan dan dokumentasi
Evaluasi

LANGKAH-LANGKAH PUSKESMAS
DLM YANKESJA DASAR (5)
9.
10.

Memfasilitasi pengembangan unit Yankesja di


BP/klinik perusahaan
Pembinaan dan evaluasi

ALUR PASIEN DLM PELAYANAN


KESEHATAN KERJA DI PUSKESMAS

PASIEN
PENDAFTARAN

BP UMUM/
KEMUNGKINAN
PAHK

BP KESJA/
KONSULTASI

DIAGNOSIS
PAK/PAHK
APOTIK

PULANG

Rujukan
BKKM/RS
Pemantaua
n Tempat
Kerja

PERAN INSTITUSI DALAM


PELAYANAN KESEHATAN KERJA
A. Peran Dinas Kesehatan Kabupaten/kota

Menggalang dukungan LS terkait, Organisasi profesi, Dunia


Usaha dan Serikat Pekerja dalam penyelenggaraan Yankesja di
Puskesmas kawasan industri
Menyelenggarakan pelayanan kesehatan kepada masyarakat
pekerja disarkes pemerintah, swasta, & Pos UKK
Melakukan koordinasi dan jejaring kerja LP terkait melalui
advokasi dan sosialisasi
Melakukan bimbingan teknis dan fasilitasi pelaksanaan Yankesja
di Puskesmas kawasan industri
Menyelenggarakan pelatihan teknis dan keterampilan terhadap
petugas kesehatan maupun swasta, serta kader kesehatan kerja
dalam pelaksanaan Program UKK
Melaksanakan orientasi program pelayanan kesehatan kerja pada
setiap pergantian dokter Puskesmas di kawasan industri

PERAN INSTITUSI DALAM


PELAYANAN KESEHATAN KERJA (2)
Peran Dinas Kesehatan Kabupaten/kota

A.

Melaksanakan orientasi program pelayanan kesehatan kerja


pada setiap pergantian dokter Puskesmas di kawasan industri
Menerapkan syarat kesehatan pada berbagai lingkungan tempat
kerja
Menerima rujukan medis maupun rujukan kesehatan kerja
Melaksanakan surveilans kesehatan kerja termasuk memetaan
bahaya potensial kesehatan kerja
Mengupayakan ketersediaan dukungan dana, sarana dan
prasarana, panduan serta alat kesehatan kerja guna mendukung
penyelenggaraan

Peran Dinas Tenaga Kerja

Melaksanakan pembinaan norma kesehatan kerja (di luar lingkup


teknis medis) sebagai bagian norma K3 sesuai peraturan perundangan
yang berlaku (berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan setempat).
Pengawasan (termasuk penegakan hukum) terhadap pelaksanaan
kewajiban pengusaha dalam pelayanan kesehatan kerja dalam rangka
perlindungan norma kesehatan kerja.
Melakukan pendataan penyakit akibat kerja berkoordinasi dengan
Dinas Kesehatan setempat.
Penyelesaian kasus kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja sesuai
mekanisme dan peraturan perundangan nyang berlaku dengan
memberdayakan Dokter Penasehat Jamsostek dan Dokter Pemeriksa
Kesehatan Tenaga Kerja.

PERAN INSTITUSI (3)


B. Puskesmas
Puskesmas sebagai UPT daerah di lingkungan
Dinas Kesehatan kabupaten/Kota melaksanakan
sebagian tugas teknis operasional programprogram kesehatan berdasarkan kewenangan yang
diberikan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota
meliputi Upaya Kesehatan Perorangan (UKP) dan
Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM)

PERAN INSTITUSI (4)


C. Poliklinik Perusahaan
Poliklinik Perusahaan berperan
dalam pelaksanaan pelayanan
medik
dan pelayanan kesehatan kerja
secara paripurna di
perusahaan

PERAN INSTITUSI (5)


D. Balai Pengobatan
Balai Pengobaan berperan dalam
pelaksanaan pelayanan medik
kesehatan
kerja
E. Balai Laboratorium
Balai Laboratorim berperan dalam
pemeriksaan patologi klinik atau pemeriksaan
lingkungan kerja guna
mendukung
pelayanan kesehatan kerja

PERAN INSTITUSI (6)


F. Praktek Dokter Swasta
Praktek dokter swasta berperan dalam
pelaksanaan pelayanan medik
kesehatan
kerja
G. Rumah Sakit
Menerima rujukan medik dari Puskesmas
dan atau unit pelayanan kesehatan kerja

PERAN INSTITUSI (7)


F. BKKM
Menerima rujukan medik dan rujukan
kesehatan masyarakat dari puskesmas dan
atau dari unit pelayanan kesehatan
kerja
G. Masyarakat Pekerja
Diharapkan dapat
menolong dirinya
sendiri dan menumbuhkan budaya sehat
dalam
bekerja serta dapat
berperan
aktif
dalam
mengembangkan UKK di
tempat kerja.

PERAN INSTITUSI (8)


J. Pengusaha
Menciptakan lingkungan yang kondusif bagi
terselenggaranya Upaya Kesehatan Kerja di
perusahaannya
K. Serikat pekerja
Berperan serta dalam mengerakan anggotanya
untuk berperilaku hidup sehat dalam bekerja

MANAJEMEN KESELAMATAN &


KESEHATAN KERJA (K3) DI
PUSKESMAS

LATAR BELAKANG
Puskesmas mrpkn tempat kerja berisiko

tinggi thd keselamatan & kesehatan.


Jumlah Puskemas besar 10.114 (2013)
Jumlah petugas Puskesmas 166.154
Rendah kewaspadaan universal para
petugas

TUJUAN
Umum
Diterapkannya Keselamatan &
Kesehatan (K3) di Puskesmas dlm
rangka memberikan perlindungan bagai
petugas puskesmas.

Khusus :
1

Diperoleh komitmen &


kebijakan Kapuskesmas

Teridentifikasi bahaya/risiko
& pengendaliannya

Terbentuknya Pokja &


Penanggung jawab K3 di
Puskemas
Tersusunnya rencana Kerja di
Puskesmas

RUANG LINGKUP
Petugas Puskesmas
Proses kerja,
Alat & bahan kerja
Lingkungan Kerja
Pembinaan & pengawasan

LANDASAN HUKUM

UU No.36/2009 ttg Kesehatan


UU No.1 /1970 ttg Keslamatan Kerja
UU No.13/2003 ttg Ketenagakerjaan.
PP 32/1996 ttg Tenaga Kesehatan
Keppres No.22/1993 ttg PAK/PAHK
Kepmenkes No.128/2004 ttg Kebijakan
Dasar Puskesmas
Kepmenkes No. 1758/2003 ttg Standar
Yankesja dasar.
Dst

PENGERTIAN
Kesehatan Kerja (ILO/WHO 1995)

Suatu layanan utk peningkatan & pemeliharaan


derajat kesehatan (fisik, mental, & sosial) yg se
tinggi2 nya bagi pekerja di semua jabatan,
pencegahan penyimpangan kesehatan yg
disebabkan oleh kondisi pekerjaan,perlindungan
pekerja dari risiko akibat faktor yg merugikan
kes,penempatan & pemeliharaan pekerja dlm suatu
lingkungan kerja yg adaptasi antara pekerjaan
dengan manusia dan manusia dgn jabatannya.

Keselamatan & Kesehatan Kerja (UU o.13


tahun 2003).
Upaya utk memberikan jaminan keselamatan
dan meningkatkan derajat kesehatan pada
pekerja/buruh dgn cara pencegahan kecelakaan
dan penyakit akibat kerja, pengendalian bahaya
di tempat kerja, promosi kesehatan, pengobatan
dan rehabilitasi.

KONSEP DASAR K3
B.

KONSEP K3 MIKRO

Komponen dlm Sistem Kesehatan Kerja :


Pekerja
Lingkungan Kerja
Pengorganisasian Pekerjaan
Budaya Kerja.

Peningkatan
Berkelanjutan
Peninjauan
Ulang &
Peningkatan
oleh manajemen
Pengukuran
dan
Evaluasi

Komitmen
dan
Kebijakan
Perencanaan
SMK3

Penerapan
SMK3

MANAJEMEN K3 DI PUSKESMAS
Komitment & Kebijakab K3 di Puskesmas
Kapuskesmas sbg penanggng jawab
dlmYankesmas perlu kebijakan & komitmen
utk memberikan perlindungan K3 pada seluruh
stafpuskesmas.

Penilaian Risiko di Puskesmas


1)
Sumber bahaya
2)
Lamanya kontak dengan sumber bahaya.
Pengendalian :
1)
Mengurangi sumber yg dpt menimbulkan bahaya.
2)
Mengganti alat yg mempunyai potensi bahaya.
3)
Mengurangi kontak dgn sumber bahaya.
4)
Pengolahan lingkungan kerja yg sehat & aman
5)
Adanya aturan atau SOP.
6)
Adanya pengaturan waktu kerja/shift.
7)
Pelatihan cara kerja yg sebat & aman.
8)
Penggunaan APD.

Pengendalian bahaya khusus kebakaran:

Pemasangan APAR di setiap ruangan.

Latihan penggunaan APAR oleh petugas.

Pemelihraan APAR.

Dapat menggunakan sistim spinkler automatic.

Setiap ruangan dilengkapi petujuk / tandatanga penyelamatan pada waktu darurat.

Lihat tabel

PENERAPAN / PELAKSANAAN
K3 DI PUSKESMAS
Penerapan K3 di dlm Puskesmas

A.

Sosialisasi
Pelatihan petugas K3 Puskesmas.
Pelaksanaan Yankesja petugas / karyawan Puskesmas /MCU
Surveilans
Pembuatan Prosedur Tetap (Protap/SOP)
Penyediaan Sarana K3.

PENERAPAN K3 DI LUAR GEDUNG


PUSKESMAS

EVALUASI PROGRAM K3 DI
PUSKESMAS

Membuat laporan KAK & PAK


Membuat laporan rutin (bulanan, tribulanan, tahunan)
Melakukan inspeksi & pengujian personil, peralatan,
prosedur & pelaksanaan K3.
Melakukan Audit K3
Melakukan evaluasi bertahap.
Melakukan tinjauan ulang

PEMBINAAN DAN PENGAWASAN


K3 PUSKESMAS
B. PENGAWASAN
PENGAWASAN INTERNAL
PENGAWASAN EKSTERNAL

PENUTUP

Puskesmas sebagai institusi pemberi pelayanan kesehatan di lini


terdepan seyogyanya mengetahui semua permasalahan yang
berkaitan dengan kesehatan kerja termasuk permasalahan
Masyarakat pekerja yang terdapat di kawasan industri
Puskesmas sebagai ujung tombak terdepan dalammemberikan
Yankesmas, berfungsi sebagai penggerak pembangunan
berwawasan kesehatan, pemberdayaan masyarakat dan sebagai
percontohan dalampenyelenggaraan K3 diwilayah kerjanya.
Penyelenggaraan K3 dapat menciptakan lingkungan kerja yang
sehat, aman dan nyaman.
Puskesmas sebagaiberi yankesja, juga harus menerapkan K3 di
Puskesmas agar karyawan sehat dan selamat dalam bekerja

Anda mungkin juga menyukai