KESEHATAN KERJA
I. PENDAHULUAN
Tujuan pembangunan ketenagakerjaan
adalah perlindungan tenaga kerja
untuk mewujudkan kesejahteraan.
Keselamatan dan kesehatan kerja
(K3) merupakan salah satu aspek
penting dalam perlindungan tenaga
kerja.
Kewajiban pengurus untuk
melaksanakan syarat K3 > 50%
berisi syarat kesehatan kerja dan
lingkungan kerja.
Penerapan syarat K3 bidang
Kesehatan kerja dan lingkungan
Pengertian
K3
Keilmuan
ACCIDENT
PREVENTION
Sumamur(1976)
merupakan spesialisasi ilmu kesehatan/ kedokteran
beserta prakteknya yang bertujuan agar
pekerja/masyarakat pekerja memperoleh derajat
kesehatan yang setinggi-tingginya baik fisik, mental
maupun social dengan usaha preventif atau kuratif
terhadap penyakit/gangguan kesehatan yang diakibatkan
oleh factor pekerjaan dan lingkungan kerja serta terhadap
penyakit umum
ILO (1995)
FAKTOR
FAKTORYANG
YANGMEMPENGARUHI
MEMPENGARUHI
PERFORMA
PERFORMA//KESEHATAN
KESEHATANTENAGA
TENAGAKERJA
KERJA
BEBAN KERJA
Fisik
Mental
Sosial
LINGKUNGAN
KERJA
Fisik
Kimia
Biologik
Ergonomik
Psikososial
KAPASITAS KERJA
Keterampilan
Usia
Pendidikan
Jenis Kelamin
Gizi
Ukuran tubuh
Kesegaran Jasmani
SYARAT-SYARAT K3
III. TANTANGAN
1. Besarnya jumlah perusahaan dan
tenaga kerja yang harus dijangkau
2. Tingkat risiko PAK semakin meningkat
3. Keterbatasan Sumber Daya (Lembaga
dan Personil) bidang kesehatan kerja
4. TK Luar negeri akan bebas masuk ke
Indonesia termasuk di bidang
Kesehatan Kerja
6.
7.
8.
9.
V. PENGAWASAN
18
IMPLEMENTASI PROGRAM
Strategi pelaksanan : Upaya
kesehatan kerja dilaksanakan dg
mempertimbangkan faktor bahaya
pekerjaan dan LK yg dapat
mempengaruhi kesehatan pekerja
(Risk Based Program).
Penerapan Upaya Kesehatan kerja
diselenggarakan melalui Pelayanan
Kesehatan Kerja (PKK).
PKK dipimpin dan dijalankan dokter yg
disetujui Direktur
Syarat Penyelenggaraan
a. Syarat Lembaga
b. Syarat personil
c. Syarat sarana
II. PERSONIL
Dokter Perusahaan (Permennaker
No.1/Men/1976):
Wajib Latihan Hiperkes
II. PERSONIL
Petugas Katering Pengelola
Makanan Bagi TK (Ps. 8 PMP No.
7/1964, SE Dirjen Binawas No.
86/1989) :
Pembinaan pengelolaan makanan bagi
TK
Bebas penyakit menular
III. PROGRAM
Program / Kegiatan harus
komprehensif :
Upaya Promotif : sosialisasi, pelatihan,
KIE, OR dll.
Upaya Preventif : Pemeriksaan
kesehatan, Lingkungan Kerja, APD,
Imunisasi dll.
Upaya Kuratif : pengobatan, perawatan
dan tindakan medis lainnya
Upaya Rehabilitatif : fisioterapi,
pemberian alat bantu dengar, alat
gerak palsu dll.
III. PROGRAM
1. Pemeriksaan kesehatan tenaga
kerja :
Dasar : Ps. 8 UU No. 1/1970,
Permennaker No. Per. 02/Men/1980
Pelaksana
III. PROGRAM
2. Gizi Kerja dan Penyelenggaraan
makanan bagi tenaga kerja :
Pelaksanaan program gizi kerja
Bentuk Penyelenggaraan
Pengelola/Petugas Katering
Rekomendasi
III. PROGRAM
2. Gizi Kerja dan Penyelenggaraan
makanan bagi tenaga kerja :
Perusahaan katering pengelola makanan bagi
tenaga kerja harus terlebih dahulu mendapatkan
rekomendasi dari Depnaker
Pemberian rekomendasi berdasarkan :
Persyaratan TK
Persyaratan kesehatan bahan dan penyimpanan
makanan
Persyaratan sanitasi lingkungan dan fasilitas
pengelolaan makanan
III. PROGRAM
3. P3K di tempat kerja (Permennaker No.
15/Men/2008, Kepdirjen PPK No.
53/DJPPK/2009) :
Petugas P3K :
Pelatihan
Sertifikat
Lisensi dan buku kegiatan
Jumlah petugas P3K di tempat kerja
Fasilitas P3K :
Ruang P3K
Kotak P3K dan isi kotak
Alat evakuasi dan Transportasi
Fasilitas tambahan berupa APD/Shower/eye wash
III. PROGRAM
8. Pencegahan penyakit di tempat kerja
a.
Kegiatan KIE
Pengobatan TB Paru
d. Pandemi Influenza
Program KIE
BCP (Rencana Keberlangsungan Usaha)