HIGIENE PERUSAHAAN

DAN KESEHATAN KERJA

Higiene Perusahaan
 Mengadakan penilaian terhadap faktor-
faktor penyebab penyakit kwalitatif dan
kwantitatif didalam lingkungan perusahaan
melalui pengukuran.
Kesehatan Kerja
 Semua kegiatan yang mengupayakan
untuk memberikan jaminan kesehatan
kepada setiap tenaga kerja/masyarakat
pada semua jenis pekerjaan mendapat
derajat kesehatan yang tinggi
HIGIENE PERUSAHAAN DAN
KESEHATAN KERJA
 Penggabungan antara dua disiplin Ilmu
yaitu Ilmu Medis dan Ilmu Teknik, atau
disebut juga “ HIPERKES “ singkatan dari
 HIGIENE PERUSAHAAN DAN
KESEHATAN KERJA
HIGIENE INDUSTRI
ANTISIPASI
RECOGNISI
EVALUASI/PENILAIAN
PENGENDALIAN
RISIKO BAHAYA DI TEMPAT KERJA
Definisi
 Antisipasi : Upaya untuk melakukan
Pencegahan Gangguan Kesehatan
 Recognasi : Melihat berdasarkan data dan
fakta yang timbul di tempat kerja
FAKTOR RISIKO DI TEMPAT KERJA
 PROSES
 BAHAN
 INSTALASI
 CARA KERJA
 LINGKUNGAN KERJA
– FAKTOR FISIK
– FAKTOR KIMIA
– FAKTOR BIOLOGIK
– ERGONOMIK
– PSIKOLOGIK
FAKTOR FISIK
 IKLIM/ CUACA KERJA
– DIPENGARUHI: SUHU UDARA, KELEMBABAN, PANAS RADIASI,
KECEPATAN GERAKAN UDARA KAITAN DENGAN PANAS
METABOLISMEN TUBUH DALAM BEKERJA
– GANGGUAN: DEHIDRASI, HEAT EXHAUSTION, HEAT CRAMP,
HEAT STROKE
 KEBISINGAN:
– GANGGUAN KONSENTRASI DAN PENDENGARAN
 GETARAN MEKANIK
– GANGGUAN SENDI, OTOT, PEMB. DARAH DAN SYARAF
 PENCAHAYAAN
– INTENSITAS CAHAYA, KESILAUAN
– PENGARUH TERHADAP EFISIENSI, GANGGUAN TAJAM
PENGLIHATAN
FAKTOR FISIK
 MEDAN LISTRIK DAN MEDAN MAGNIT
 BELUM BANYAK DIKETAHUI DAN MASIH
DALAM PENELITIAN
– GANGGUAN FISIOLOGIK: EKG DAN EEG
MELAMBAT
– KELUHAN KULIT: KEMERAHAN, GATAL,
PANAS, KENCANG
– NEUROBEHAVIOUR: PUSING, SAKIT KEPALA,
LELAH, LEMAS, BERDEBAR, SESAK NAPAS
– KERINGAT BERLEBIHAN, DEPRESI, DAYA
INGAT MENURUN
FAKTOR FISIK
 MEDAN LISTRIK DAN MEDAN MAGNIT
– MASIH DALAM BENTUK DUGAAN DAN MASIH DITELITI
– SECARA EPIDEMIOLOGIS ADA PENINGKATAN RISIKO :
TUMOR OTAK DAN LEKEMIA

 NILAI AMBANG:
– MEDAN MAGNIT: 0,5 mT (sehari) 5 mT jangka
pendek; Publik: 0,1 mT/24 jam
– MEDAN LISTRIK: antara 10-30 kV/m; publik
5kV/m
• T =Tesla
• V/m =volt permeter
BAHAYA BAHAN KIMIA
Faktor bahan Faktor tenaga kerja;
 Sifat fisik bahan;  - umur,
 Dosis;  - sex;
 Lama paparan  - berat badan;
(exposure)  - derajat
 Sifat kimia; kesehatan;
 Port d=entree;  - ras;
 - konstitusi
FAKTOR KIMIA
 Jalan masuk bahan kimia kedalam tubuh
manusia:
– Melalui jalan nafas
– Melalui kulit
– Melalui pencernaan
 Efek bahan kimia bisa dibedakan menjadi:
– Efek lokal: pengaruh pada tempat kontak dengan
bagian tubuh.
– Efek sistemik: pengaruh setelah diserab tubuh
 Reaksi tubuh : - akut
- kronik
PNEUMOKONIOSIS

GEJALA UMUM : GEJALAN GANGGUAN PARU

BATUK, SESAK, KADANG-KADANG BIRU
(CYANOSIS)
UJUNG JARI  CLUBBING
(MEMBENGKAK)
KELELAHAN, BERAT BADAN TURUN

PEMERIKSAAN : RADIOLOGIK, BERCAK SESUAI DENGAN

GAMBARAN JENIS PNEUMOKONIOSIS
PEMERIKSAAN : SPIROMETRI
BAHAN KOROSIF
- DAPAT BERSIFAT PADAT, CAIR, GAS
- ASAM KERAS
- BASA KERAS
- GARAM-GARAM
- KERUSAKAN KULIT, SELAPUT MATA, PERNAPASAN

GAS
ASAM SIANIDA (HCN)
SULFIDA (H2S)
KARBON MONOKSIDA (CO)

SIANIDA :
- MENGGANGGU PENGGUNAAN OKSIGEN DALAM SEL
- DAPAT MENIMBULKAN KEMATIAN DENGAN CEPAT

SULFIDA : MERUSAK SYARAF, DARAH

CO : - MENGIKAT Hb
- TRANSPORT OKSIGEN TERGANGGU
- KEMATIAN CEPAT
PELARUT ORGANIK
BAHAYA  KEBAKARAN
KERACUNAN

CONTOH :
GOL. BENZENA
TARGET : SUMSUM TULANG :
 1) ANEMIA APLASTIK
2) LEKEMIA

HALOGEN HIDRO KARBON

PALING BERACUN : KARBON TETRA KLORIDA (C-Cl4

KERUSAKAN ORGAN : GINJAL
HATI
PARU
SYARAF MATA

PESTISIDA: GOL ORGANO KLORIDA SEPERTI DDT (DILARANG)

RACUN LOGAM & METHALOID

- TIMAH HITAM - BERILIUM

- AIRAKSA - CADMIUM
- ARSEN - CANADIUM
- NIKEL - FOSFOR
- CHROM

UMUMNYA KERACUNAN BENTUK ORGANIK

- LEBIH BERAT
- DAPAT KERACUNAN AKUT

TIMAH HITAM

AN ORGANIK : KRONIS
KOLIK USUS
WRIST DROPS (GANGGUAN SYARAF)
STIPPLING DARAH MERAH
ANEMI

PABRIK AKKU, PERCETAKAN, CAT, SOLDER DAN LAIN-LAIN

 SIFAT KIMIA

 MUDAH MELEDAK  EMBRIO TOKSIK/

 MUDAH TERATOGENIK
TERBAKAR  KARSINOGEN
 BERACUN  ASFIKSIAN
 IRITAN  FIBROGENIK
 KOROSIF PADA PARU-
 ALLERGEN PARU
NAB (TLV) : KONSENTRASI BAHAN KIMIA DI UDARA
TEMPAT KERJA, YANG MASIH DAPAT
DITERIMA PEKERJA YANG BEKERJA
SELAMA 8 JAM SEHARI, 40 SEMINGGU
TANPA MENDERITA GANGGUAN
KESEHATAN

NAB : NILAI RATA-RATA DALAM SATU HARI

KTD : KADAR TERTINGGI YANG

DIPERKENANKAN, KADAR TERTINGGI
BAHAN KIMIA TANPA MENIMBULKAN
GANGGUAN PADA PEKERJA
(LEBIH PADA EFEK AKUT)
GUNA NAB :

1) STANDAR UNTUK PERBANDINGAN.

2) PEDOMAN UNTUK PERENCANAAN / DESAIN.

3) SUBSTITUSI BAHAN.

4) MENENTUKAN GANGGUAN KESEHATAN / PENYAKIT

KARENA FAKTOR KIMIAWI.
FAKTOR BIOLOGIK
 PENGARUH MAKHLUK HIDUP TERHADAP
MANUSIA DI TEMPAT KERJA
– VIRUS
– BAKTERI
– JAMUR
– PARASIT
– SERANGGA
– TUMBUHAN
– BINATANG BERBISA
– BINATANG BUAS, DLL
FAKTOR PSIKOLOGIK

 SIKAP TERHADAP PEKERJAAN

 HUBUNGAN DENGAN ATASAN
 HUBUNGAN DENGAN BAWAHAN
 HUBUNGAN DENGAN TEMAN
 PENGORGANISASIAN KERJA
 BEBAN KERJA, KELELAHAN
 KEPUASAN KERJA
 IMBALAN
 WAKTU ISTIRAHAT, REKREASI
UPAYA PENCEGAHAN

 UPAYA KESEHATAN PROMOSIONAL

– PENYULUHAN KESEHATAN
– GIZI/OLAH RAGA/REKREASI
 UPAYA KESEHATAN PREVENTIV
– IDENTIFIKASI BAHAYA
– EVALUASI BAHAYA
– PENGENDALIAN SAMPAI TINGKAT YANG AMAN
 TINDAKAN SEDINI MUNGKIN
– MENGHINDARI PAPARAN TERHADAP FAKTOR RISIKO
– PENGOBATAN
 REHABILITASI
– MEDIK/FISIK/SOSIAL/VOKASIONAL
KESIMPULAN
• Dengan higiene perusahaan akan
terhindar dari bahaya kesehatan,
penurunan tingkat kesehatan dan
tercapainya stardar kesehatan kerja yang
diterapkan.

• Kelelahan phisik akibat kerja dan ketidak-

nyamanan kerja, serta tidak tersedianya
waktu istirahat akibat pengaruh jam lembur
yang berlebihan, yang mengakibatkan
badan demam dan meriang sering tidak
disadari oleh para mandor dan pengawas .
• Penerangan yang tidak cukup dan tidak tepat
posisinya akan berakibat mata sering ber-air,
pandangan silau, cepat lelah ditempat kerja.

• Sesak nafas beberapa waktu setelah aliran AC

dimatikan dalam suatu ruangan tertutup,
diakibatkan oleh tidak ada ventilasi keluar dan
udara yang mengalir. Udara kotor yang kita
hasilkan tidak cukup digantikan oleh udara segar.

• Tangan terasa ngilu, pundak pegal bagi pekerja

yang menggunakan alat bermesin atau bergerak
disebabkan oleh getaran alat kerja atau kendaraan
yang sangat berpengaruh bagi tubuh. Untuk itu
setiap alat mempunyai aturan pakai dan istirahat
tersendiri dan jangan dilanggar.
• Salah satu situasi yang tidak dimengerti oleh
mandor atau pengawas terhadap seseorang
pekerja adalah pekerjanya alergi terhadap karet,
bahan kimia bahkan terhadap sejenis logam, debu
dan bau-bauan tertentu. Sebaiknya diketahui
sedini mungkin pada saat penerimaan karyawan
sehingga tidak dipaksakan harus bekerja di posisi
tersebut.

• Dalam pekerjaan blasting, kandungan bahan nitrat,

bahan peledak dan obat-obatan dapat
menimbulkan pusing, sesak nafas dan kematian
mendadak, untuk itu sebaiknya pintu dan jendela
dibuka sementara waktu, biarkan udara mengalir.
Gunakan masker yang lembab bila perlu dalam
usaha mengambil barang yang diperlukan.
• Bekerja dalam tekanan, lingkungan yang tidak
sehat, waktu istirahat yang kurang dan cara kerja
yang salah dapat mengakibatkan stress dan
depresi bahkan mungkin timbul usaha untuk bunuh
diri.

• Cara yang cepat dan efektif dalam sosialisasi dan

tindakan preventif untuk mempengaruhi banyak
orang dalam mempertahankan standar kesehatan
kerja adalah dengan penyampaian K3 melalui
Upacara atau Meeting K3 dilapangan serta
memberitahu akibat dan lokasi serta kelompok
kerja yang perlu dicermati.