PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Maksud dan tujuan dari pelaksanaan Plan Visit ini adalah untuk
mengetahui bagaimana penerapan keselamatan dan kesehatan kerja di
PT. Lafarge Cement Indonesia yang berfokus kepada K3 Konstruksi
Bangunan, K3 Instalasi Listrik, K3 Penanggulangan Kebakaran, K3
Mekanik, K3 Bejana Tekan.
3. Ruang Lingkup
a. K3 Konstruksi Bangunan
b. K3 Instalasi Listrik
c. K3 Penanggulangan Kebakaran
d. K3 Mekanik
e. K3 Bejana Tekan
4. Dasar Hukum
1. Undang- undang No. 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja
1
2. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI No.Per-
01/MEN/1980 tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja pada
Konstruksi Bangunan
3. Permenaker Per-04/Men/1980 tentang Syarat-Syarat Pemasangan
dan Pemeliharaan Alat Pemadam Api Ringan
4. Permenaker Per-02/Men/1989 tentang Pengawasan Instalasi
Penyalur Petir
5. Keputusan Menteri Tenaga Kerja RI No. Kep-186/MEN/1999
tentang Penanggulangan Kebakaran di Tempat Kerja
6. Kepmen No.75/Men/2002 tentang Pemberlakuan Standar Nasional
Indonesia (SNI) No.SNI-04-0225-2000 Mengenai Persyaratan
Umum Instalasi Listrik 2000 (PUIL 2000) di Tempat Kerja
7. Keputusan Bersama Menteri Tenaga Kerja dan Menteri Pekerjaan
Umum No. KEP 174/MEN/86, No. KEP 104/KPTS/1986 tentang
Keselamatan dan Kesehatan Kerja pada Kegiatan Konstruksi
8. Instruksi Menteri Tenaga Kerja RI No.Ins.11/M/B/1997 tentang
Pengawasan Khusus K3 Penanggulangan Kebakaran
2
BAB II
KONDISI PERUSAHAAN
3
asumsi kapasitas aktual mesin rotary packer rata-rata hanya bisa
mendistribusi 37 sak per menit.
Ada empat (4) jenis truk yang mengambil semen, yaitu colt, engkel,
tronton, dan interculer. Kapasitas colt 250 sak/truk, engkel 400 sak/truk,
tronton 600 sak/truk dan interculer 700 sak/truk.
Fasilitas pengangkutan masing-masing distributor berbeda-beda, ada yang
mempunyai armada sendiri, ada yang memakai jasa transporter, bagi
distributor yang mempunyai jasa transporter, kemungkinan sering tidak
bisa mengambil semen saat membutuhkan semen, disebabkan waktu
ditributor ingin menggunakan jasa transporter, tidak ada truk yang akan
memuat semen karena bisa jadi mogok atau dipakai untuk keperluan yang
lain, ini akibat tidak terjadwalnya pengambilan semen dari distributor yang
bersangkutan, dan juga berakibat kepada mesin rotary parker berhenti
operasi pada jam tertentu.