Anda di halaman 1dari 4

BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

PT. Lafarge Cement Indonesia adalah pabrik pengantongan semen yang


telah aktif berproduksi sejak tahun 1983. Setelah mendapat persetujuan
dari Presiden RI pada bulan Februari 1980, maka bulan April 1980
didirikanlah perusahaan ini dengan kapasitas produksi 1 juta ton per
tahun berlokasi di Lhoknga. PT. Lafarge Cement Indonesia didukung
oleh beberapa terminal yang menjadi pusat kegiatan pemasarannya, yaitu
terminal Belawan, Batam, dan Lhoksumawe.
Pendistribusian kepada distributor dilakukan langsung di unit terminal
pengantongan pabrik. Pihak distributor mengambil sendiri ke pabrik di
terminal pengantongan, dengan af–conveyor yaitu barang diambil dari
conveyor berjalan langsung dimasukkan dalam truk, yang sudah
disediakan oleh distributor. Fasilitas pengangkutan masing–masing
distributor baik dengan menggunakan armada sendiri dan juga
menggunakan jasa transporter.

2. Maksud dan Tujuan

Maksud dan tujuan dari pelaksanaan Plan Visit ini adalah untuk
mengetahui bagaimana penerapan keselamatan dan kesehatan kerja di
PT. Lafarge Cement Indonesia yang berfokus kepada K3 Konstruksi
Bangunan, K3 Instalasi Listrik, K3 Penanggulangan Kebakaran, K3
Mekanik, K3 Bejana Tekan.

3. Ruang Lingkup
a. K3 Konstruksi Bangunan
b. K3 Instalasi Listrik
c. K3 Penanggulangan Kebakaran
d. K3 Mekanik
e. K3 Bejana Tekan

4. Dasar Hukum
1. Undang- undang No. 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja

1
2. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI No.Per-
01/MEN/1980 tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja pada
Konstruksi Bangunan
3. Permenaker Per-04/Men/1980 tentang Syarat-Syarat Pemasangan
dan Pemeliharaan Alat Pemadam Api Ringan
4. Permenaker Per-02/Men/1989 tentang Pengawasan Instalasi
Penyalur Petir
5. Keputusan Menteri Tenaga Kerja RI No. Kep-186/MEN/1999
tentang Penanggulangan Kebakaran di Tempat Kerja
6. Kepmen No.75/Men/2002 tentang Pemberlakuan Standar Nasional
Indonesia (SNI) No.SNI-04-0225-2000 Mengenai Persyaratan
Umum Instalasi Listrik 2000 (PUIL 2000) di Tempat Kerja
7. Keputusan Bersama Menteri Tenaga Kerja dan Menteri Pekerjaan
Umum No. KEP 174/MEN/86, No. KEP 104/KPTS/1986 tentang
Keselamatan dan Kesehatan Kerja pada Kegiatan Konstruksi
8. Instruksi Menteri Tenaga Kerja RI No.Ins.11/M/B/1997 tentang
Pengawasan Khusus K3 Penanggulangan Kebakaran

2
BAB II
KONDISI PERUSAHAAN

A. Luas Area PT. Lafarge Cement Indonesia

PT. Lafarge Cement Indonesia merupakan perusahaaan yang bergerak di


bidang distribusi semen, semen Andalas ini dijual dalam jumlah yang
banyak dan tidak dijual ke pemakai langsung. Perusahaan ini memiliki
terminal pengantongan yang di lengkapi dengan fasilitas pengiriman di
jalan. Pelabuhan Ujung Baru Kecamatan Belawan Kabupaten Medan
Provinsi Sumatera Utara dengan luas wilayah 2,4 ha.

B. Jumlah Tenaga Kerja PT. Lafarge Cement Indonesia


PT. Lafarge Cement Indonesia memiliki jumlah pekerja sebanyak 71 orang
casual, 35 orang employee, dan 21 orang security.

C. Proses Pengantongan PT. Lafarge Cement Indonesia


Pada unit terminal PT. Lafarge Cement Indonesia, ada 2 (dua) unit mesin
pengantongan (rotary packer), setiap satu mesin rotary packer terdiri dari
dua lintasan, dengan empat orang operator mesin dan empat orang operator
di ujung conveyor. Satu unit mesin pengantongan dikerjakan oleh seorang
operator pengantongan, dua orang operator di ujung convayer untuk
mengatus semen yang sudah di kantongi yang langsung di masukkan ke
dalam truk dan satu orang operator yang mengendalikan convayer. Jumlah
keseluruhan operator pengisian bag adalah 8 orang terdiri dari 4 orang
untuk shift 1 dan 4 orang untuk shift 2.
Unit terminal pengantongan, dalam 1 hari mesin rotary packer hanya
dioperasikan selama 13 jam mulai jam 09:00 WIB s.d.12:00 WIB, dan jam
12:00 WIB s.d.13:00 WIB waktu istirahat pertama. Selanjutnya jam 13:00
WIB s.d.18:00 WIB dioperasikan kembali, sesudah itu jam 18:00 WIB
s.d.19:30 WIB waktu istirahat kedua dan dilanjutkan jam 19:30 WIB s.d.
24:00 WIB.
Kapasitas terpasang mesin pengantongan semen per menit 40 sak dengan
kecepatan putar mesin rotary packer 5 Rpm, kapasitas aktual mesin rotary
packer yang mampu di distribusikan rata-rata sebanyak 37 sak per menit
lamanya waktu pengisian ke dalam 1 truk kapasitas 250 sak selama 6,75
menit, truk kapasitas 400 sak selama 10,81 menit, truk kapasitas 600 sak
selama 16,21 menit dan truk kapasitas 700 sak selama 19 menit dengan

3
asumsi kapasitas aktual mesin rotary packer rata-rata hanya bisa
mendistribusi 37 sak per menit.
Ada empat (4) jenis truk yang mengambil semen, yaitu colt, engkel,
tronton, dan interculer. Kapasitas colt 250 sak/truk, engkel 400 sak/truk,
tronton 600 sak/truk dan interculer 700 sak/truk.
Fasilitas pengangkutan masing-masing distributor berbeda-beda, ada yang
mempunyai armada sendiri, ada yang memakai jasa transporter, bagi
distributor yang mempunyai jasa transporter, kemungkinan sering tidak
bisa mengambil semen saat membutuhkan semen, disebabkan waktu
ditributor ingin menggunakan jasa transporter, tidak ada truk yang akan
memuat semen karena bisa jadi mogok atau dipakai untuk keperluan yang
lain, ini akibat tidak terjadwalnya pengambilan semen dari distributor yang
bersangkutan, dan juga berakibat kepada mesin rotary parker berhenti
operasi pada jam tertentu.

Anda mungkin juga menyukai