Anda di halaman 1dari 28

HAZ-02

PENGELOLAAN BAHAN KIMIA


&
BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN

© BENEFITA HAZ-02 Hal. 1


Struktur Peraturan
Bahan Kimia, B3 dan Limbah B3

UNDANG-UNDANG NOMOR 23 TAHUN 1997


TENTANG PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP

PP 74/2001 PP 18/1999
PP 7/1973 PP 85/1999

BAHAN PROSES LIMBAH

© BENEFITA HAZ-02 Hal. 2


Undang-Undang Nomor 23/1997 Tentang
Pengelolaan Lingkungan Hidup

 Kewajiban mengelola B3
o Menghasilkan, mengangkut, mengedarkan, menyimpan,
menggunakan dan/atau membuang (pasal 17)
 Larangan Impor Limbah B3
o Setiap orang dilarang mengimpor limbah bahan berbahaya dan beracun
(pasal 21)
 Tanggung jawab mutlak
o Usaha/kegiatan yang menimbulkan dampak penting, yang
menggunakan dan/atau menghasilkan bahan berbahaya dan
beracun (B3), mutlak bertanggung jawab atas kerugian yang
timbul dengan membayar ganti rugi secara langsung dan seketika
(pasal 35)
© BENEFITA HAZ-02 Hal. 3
Undang-Undang Nomor 23/1997 Tentang
Pengelolaan Lingkungan Hidup
Sanksi Pidana Formil (Pasal 43) :
 Penjara maksimal 6 Tahun dan denda maksimal 300 juta untuk:
– Barangsiapa secara sengaja melanggar hukum dengan membuang zat,
energi dan/atau komponen lain yang berbahaya atau beracun masuk ke
media lingkungan; melakukan impor, ekspor, memperdagangkan,
mengangkut, menyimpan bahan tersebut; menjalankan instalasi yang
berbahaya, padahal mengetahui atau dapat menduga bahwa perbuatannya
dapat menimbulkan pencemaran/perusakan lingkungan atau membahayakan
kesehatan umum/nyawa orang lain.
– Dengan sengaja memberikan informasi palsu atau menghilangkan atau
menyembunyikan atau merusak informasi yang diperlukan dalam kaitannya
dengan perbuatan diatas
 Jika tindak pidana diatas menyebabkan orang mati atau luka berat,
diancam pidana penjara maksimal 9 tahun dan denda maksimal Rp 450
juta

© BENEFITA HAZ-02 Hal. 4


Peraturan Teknis
Tentang Pengelolaan B3

 PERMEN Tenaga Kerja No. 04 Tahun 1980


 PERMEN Tenaga Kerja No. 01 Tahun 1982
 PERMEN Tenaga Kerja No. 03 Tahun 1985
 PERMEN Tenaga Kerja No. 05 Tahun 1996
 SE Menteri Tenaga Kerja NO. 01 Tahun 1997
 KEPMEN Tenaga Kerja No. 187 Tahun 1999
 KEPMEN Tenaga Kerja No. 186 Tahun 1999
 UU No. 14 Tahun 1992
 KEPMEN Perhubungan No. 69 Tahun 1993
 KEPDIRJEN Hubdar No. 725 Tahun 2004

© BENEFITA HAZ-02 Hal. 5


Peraturan Teknis
Tentang Pengelolaan B3

 KEPMEN Perindag No. 254 Tahun 2000


 KEPMEN Perindag No. 110 Tahun 1998; 410 Tahun 1998; dan
790 Tahun 2002
 KEPMEN Pertanian No. 541 Tahun 1996
 KEPMEN Pertanian No. 543 Tahun 1996
 KEPMEN Pertanian No. 544 Tahun 1996
 KEPMEN Pertanian No. 546 Tahun 1996
 KEPMEN Pertanian No. 763 Tahun 1996
 KEPMEN Pertanian No. 764 Tahun 1996

© BENEFITA HAZ-02 Hal. 6


Prinsip Dasar
Pengelolaan Bahan Kimia dan B3

 Prinsip kehati-hatian (precautionary principle)


 Keterbukaan informasi
 Sistematik dan berkelanjutan (Continual
improvement)
 Prioritasi hirarki pengelolaan risiko (Proaktif)
 Tanggung jawab bersama

© BENEFITA HAZ-02 Hal. 7


Hirarki Pengelolaan Bahaya

 Eliminasi Sumber Bahaya


 Subtitusi dengan yang Kurang Berbahaya
 Reduksi Bahaya Di Sumber
 Pindahkan Pekerja dari Bahaya
 Isolasi Bahaya
 Pengenceran Bahaya;
 Pergunakan Strategi Manajemen;
 Berikan Pelatihan;
 Praktekan Good Housekeeping;
 Gunakan Alat/Peralatan Pelindung Diri yang Tepat.
© BENEFITA HAZ-02 Hal. 8
KARAKTERISTIK & DAMPAK BAHAN KIMIA
DAN BAHAN BERBAHAYA & BERACUN

 Karakteristik B3
– Karakteristik B3 Berdasarkan PP 74/2001
– Klasifikasi B3 - United Nations/North America (UN/NA)
– Klasifikasi B3 - NFPA 704M
– Klasifikasi B3 – HMIS
 Dampak Bahan Kimia dan Bahan Berbahaya & Beracun
– Dampak Umum
– Jalur-jalur Paparan B3
– Sifat Kronis dan Akut
– LD50 dan LC50
– Tingkatan Racun
– IDLH
– Hubungan Dosis-Tanggapan (Dose-Response Relationship)

© BENEFITA HAZ-02 Hal. 9


Klasifikasi B3 (PP 74/2001)

 B3 yang boleh dipergunakan terdapat dalam Lampiran I


PP Nomor 74 Tahun 2001
 B3 yang dilarang dipergunakan terdapat dalam Tabel 1
Lampiran II PP Nomor 74 Tahun 2001
 B3 yang terbatas dipergunakan terdapat dalam Tabel 2
Lampiran II PP Nomor 74 Tahun 2001

© BENEFITA HAZ-02 Hal. 10


Klasifikasi B3

 Mudah meledak (Explosive)  Beracun (Moderately Toxic)


 Pengoksidasi (Oxidizing)  Berbahaya (Harmful)
 Sangat Mudah Sekali Menyala  Korosif (Corrosive)
(Extremely Flammable)  Bersifat Iritasi (Irritant)
 Sangat Mudah Menyala (Highly  Berbahaya Bagi Lingkungan
Flammable) (Dangerous to the Environment)
 Mudah Menyala (Flammable)  Karsinogenik (Carsinogenic)
 Amat Sangat Beracun  Teratogenik (Teratogenic)
(Extremely Toxic)  Mutagenik (Mutagenic)
 Sangat Beracun (Highly Toxic)

© BENEFITA HAZ-02 Hal. 11


Klasifikasi B3
United Nations/North America (UN/NA)

 Class 1 - Explosives
 Class 2 - Gases
 Class 3 - Flammable liquids
 Class 4 - Flammable solids; Spontaneously combustible
materials; and Dangerous when wet
 Class 5 - Oxidizers and Organic peroxides
 Class 6 - Toxic* materials and Infectious substances
 Class 7 - Radioactive materials
 Class 8 - Corrosive materials
 Class 9 - Miscellaneous dangerous goods
© BENEFITA HAZ-02 Hal. 12
Klasifikasi B3 - NFPA 704M

 Health Hazard
 Flamability Hazard
 Reactivity Hazard
 Special hazard
– ACID : Acid
– ALK : Alkali
– COR : Corrosive
– OXY: Oxidizer
– W : Reacts with water
– Biohazard
– Radioactive
© BENEFITA HAZ-02 Hal. 13
Klasifikasi B3 - HMIS

 Hazardous Material Identification System - National Paint


and Coatings Association

 Health
 Fire
 Reactivity
 Personal Protective Equipment

© BENEFITA HAZ-02 Hal. 14


Dampak Umum

 Mencelakakan manusia secara langsung dan bersifat segera


apabila terpapar:
– Seperti terbakar – Flammable
– Terkena ledakan - Explosive
– Iritasi kulit, mata – Korosif & irritant
 Mencemari dan merusak lingkungan apabila terpapar ke
lingkungan:
– Mencemari/merusak air
– Mencemari/merusak udara
– Mencemari/merusak tanah

© BENEFITA HAZ-02 Hal. 15


Faktor-Faktor Penimbul Dampak

© BENEFITA HAZ-02 Hal. 16


Faktor-Faktor
Penimbul Dampak

© BENEFITA HAZ-02 Hal. 17


MSDS
Material Safety Data Sheets

 Lembar data keselamatan bahan


 Informasi tentang keselamatan bahan
 Wajib dibuat oleh produsen
 Wajib disertakan oleh distributor/pengecer/penjual
 Wajib disediakan oleh pengusaha/pengurus perusahaan
 Hak bagi karyawan
 Ditempatkan di dekat bahan sebagai sumber informasi
tentang keselamatan, terutama bagi pemakainya

© BENEFITA HAZ-02 Hal. 18


ISI MSDS

Material Safety Data Sheet (MSDS) terdiri atas 16


bagian:
 Bagian 1: Produk dan Identifikasi Perusahaan/Product and Company
Identification
 Bagian 2: Komposisi dan Informasi Bahan/Composition and
Information on Ingredients
 Bagian 3: Identifikasi Bahaya/Hazards Identification
 Bagian 4: Tindakan Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan/First Aid
Measures
 Bagian 5: Cara Memadamkan Api/Fire Fighting Measures
 Bagian 6: Upaya Penanggulangan Terlepasnya Bahan/Accidental
Release Measures
 Bagian 7: Penanganan dan penyimpanan/Handling and Storage
© BENEFITA HAZ-02 Hal. 19
ISI MSDS

 Bagian 8 : Pengawasan Terhadap Bagian yang Sering Terkena Kontak


dengan Bahan Kimia dan Perlindungan Diri/Exposure Controls
and Personal Protection
 Bagian 9 : Sifat-sifat Fisik dan Kimia/Physical and Chemical Properties
 Bagian 10: Kestabilan dan Daya Reaksi/Stability and Reactivity
 Bagian 11: Informasi Keracunan/Toxicological Information
 Bagian 12: Informasi Ekologi/Lingkungan/Ecological Information
 Bagian 13: Pertimbangan Pembuangan/Disposal Considerations
 Bagian 14: Informasi Pengangkutan/Transportation Information
 Bagian 15: Informasi Peraturan/Regulatory Information
 Bagian 16: Informasi Tambahan/Other Information

© BENEFITA HAZ-02 Hal. 20


Pengertian Simbol & Label B3

 Simbol adalah gambar yang menunjukkan karakteristik B3


 Label adalah tulisan yang menunjukkan antara lain
karakteristik dan jenis B3

Ketentuan Pemasangan Simbol Pada Kemasan


 Simbol yang dipasang harus sesuai dengan karakteristik
bahanya
 Harus melekat kuat pada kemasan
 Dipasang pada sisi kemasan yang tidak terhalang oleh
kemasan lain dan mudah dilihat
© BENEFITA HAZ-02 Hal. 21
Berbagai Jenis Simbol B3

 NFPA: National Fire Protection Association


 UN: United Nations
 ILO/European Union
 WHMIS: Workplace Hazardous Material Information System
 GHS: Global Harmonising System
 Simbol Pengangkutan B3 Departemen Perhubungan

* Gambar simbol ada dalam CD


© BENEFITA HAZ-02 Hal. 22
Prinsip-Prinsip dalam Penyimpanan B3

 Lokasi tempat penyimpanan


 Bangunan Penyimpanan Bahan
 Perhatikan bagian penyimpanan di dalam MSDS untuk setiap
jenis bahan yang akan disimpan.
 Kesalingsesuaian (compatibility) dan segregasi bahan
 Penyimpanan Bahan
 Pembatasan kuantitas bahan yang boleh disimpan.
 Prosedur pelabelan dan pelabelan ulang
 FIFO (first-in first-out)
 Kecukupan keamanan dan kecukupan akses ke lokasi
penyimpanan B3
© BENEFITA HAZ-02 Hal. 23
Persyaratan Umum Pengangkut B3

 Identifikasi kelas bahaya (hazard class) limbah B3 yang


akan diangkut.
 Memenuhi ketentuan tentang kemasan, simbol, dan
pelabelan limbah B3
 Menyiapkan sistem tanggap darurat

© BENEFITA HAZ-02 Hal. 24


Sistem Tanggap Darurat B3

 Pembuatan prosedur tanggap darurat yang harus diikuti


 Penetapan orang yang bertanggung jawab dalam
mengidentifikasi, mengendalikan, menginvestigasi, dan
mencegah terjadinya keadaan darurat
 Penyediaan sumberdaya yang memadai dalam mengelola
keadaan darurat
– Orang
– Peralatan
– Biaya
 Pengujian sistem tanggap darurat secara berkala

© BENEFITA HAZ-02 Hal. 25


Langkah-langkah Tanggap Darurat B3

 Mengamankan (mengisolasi) tempat kejadian


 Menanggulangi sesuai dengan prosedur
 Melaporkannya kepada aparat pemerintah kabupaten/kota
 Memberikan informasi, bantuan dan evakuasi terhadap
masyarakat sekitar

© BENEFITA HAZ-02 Hal. 26


PERKIRAAN RISIKO
BAHAN BERBAHAYA & BERACUN

 Pemetaan Daerah Rawan


 Inventarisasi B3
 Klasifikasi Bahaya
 Frasa R dan Frasa S
 Tingkat Penggunaan Bahan
 Kemampuan untuk Tersebar di Udara
 Pendekatan Pengendalian

© BENEFITA HAZ-02 Hal. 27


Pendekatan Pengendalian

1. Ventilasi umum
– Standar ventilasi umum pada seluruh lokasi
2. Rekayasa
– LEV: Local Exhaust Ventilation
3. Penyimpanan (containment)
– Penempatan pada kemasan/tempat sekedap mungkin
4. Khusus
– Saran pakar

© BENEFITA HAZ-02 Hal. 28

Anda mungkin juga menyukai