SMART Safety
Safety Management and Attitude Reinforcement Technique
Soehatman Ramli
WSO Indonesia
3
Why Safety
• Setiap manusia ingin selamat dan
terhindar dari mara bahaya
• Banyak kecelakaan dan bencana
terjadi dalam kehidupan manusia
• Kecelakaan menimbulkan kerugian
dan dampak sosial bagi masyarakat
• Keselamatan adalah hak setiap
warga negara
• Keselamatan (safety) adalah
kebutuhan setiap manusia (Human
Need)
4
TABEL 1 DATA KASUS KECELAKAAN KERJA TINGKAT NASIONAL
40 fataliti/100.000 pekerja
6
Tidak ada perusahaan Kebal Kecelakaan
7
Murphy’s Law
Jika sesuatu dapat
terjadi ………
(If something can
happen,………..)
SoehatmanRamli 2011
Pabrik Petasan
Kosambi, Tangerang Proyek Jalan Tol
52 meninggal 1 orang meninggal
Pabrik Mandom
Bekasi,
20 meninggal Lion Air
188 tewas
Kecelakaan Merugikan
Gunung Es Kecelakaan
Biaya Langsung
$1 Pengobatan, kompensasi
10
Mengapa
Kecelakaan
Terjadi????
Pencegahan Kecelakaan
Aksioma Heindrich
• Setiap Kecelakaaan selalu ada
Apakah sebabnya
Kecelakaan • Bila penyebab kecelakaan
dapat di dihilangkan, maka kecelakaan
cegah ?? dapat dihindarkan
• Setiap kecelakaan pada dasarnya
dapat dicegah !!!!
12
Teori Domino Heinrich
• Kecelakaan merupakan proses sebab
dan akibat dan bersifat multi factors
• Penyebab Kecelakaan : penyebab
langsung (direct causes) dan penyebab
tidak langsung (basic causes)
• Penyebab dasar (basic causes ) aspek
manusia dan sistem,
• Semuanya bersumber dari lack of control
dalam perusahaan
Teori Domino –
Heinrich 1930
Frank Bird 1970
13
Penyebab Kecelakaan
Penyebab langsung :
• Unsur Manusia Tindakan Tidak Aman (Unsafe Act),
misalnya (lalulintas)
• Tidak menggunakan safety belt ketika
mengemudi,
• tidak memiliki SIM yang syah,
• menyalip melalui bahu jalan,
• memuat penumpang berlebihan,
• melanggar rambu-rambu lalu lintas
• menggunakan kendaraan yang tidak aman.
• Unsur Teknis atau Kondisi tidak aman (unsafe
condition) misalnya kondisi teknis baik alat, material
atau lingkungan yang tidak aman seperti ban tipis,
jalan licin,desain jalan tidak aman, lampu
penerangan jalan tidak ada, rambu-rambu
terhalang, tikungan tajam, faktor alam dan lainnya.
Tindakan Tidak Aman
• Unsafe Act
• Unsafe Condition
80% kecelakaan
Unsafe Act
Faktor Penyebab Kecelakaan
Aspek teknis
PERLU
Aspek Manusia PENDEKATAN
HOLISTIK
Aspek Manajemen
Sistem
16
MANAJEMEN K3 HOLISTIK
3 PILAR
SMART Safety
• Safety Management & Attitude
Reinforcement Techniques (SMART)
adalah pendekatan K3 dengan
mensinergikan pendekatan Kesisteman,
Operasional Safety dan Human Factors.
• SMART Safety berdasarkan pendekatan
kultur atau budaya lokal dengan mengadopsi
pendekatan K3 yang sudah berkembang
seperti OHS Management System, BBS dan
Process Safety Management
18
PENERAPAN SMK
Menciptakan
tempat kerja yang
TUJUAN PROGRAM
K3
aman dan selamat
K3
TOOLS
HOW 18 Kriteria
Tempat kerja
SMK3 aman
WHAT
UU No 1 Tahun 1970 : Syarat-syarat Keselamatan Kerja (Psl 3)
1. mencegah dan mengurangi kecelakaan; 10. menyelenggarakan suhu dan lembab udara yang
2. mencegah, mengurangi dan memadamkan baik;
kebakaran; 11. menyelenggarakan penyegaran udara yang
3. mencegah dan mengurangi bahaya peledakan; cukup;
4. memberi kesempatan atau jalan menyelamatkan 12. memelihara kebersihan, kesehatan dan
diri pada waktu kebakaran atau kejadian-kejadian ketertiban;
lain yang berbahaya; 13. memperoleh keserasian antara tenaga kerja, alat
5. memberi pertolongan pada kecelakaan; kerja, lingkungan, cara dan proses kerjanya;
6. memberi alat-alat perlindungan diri pada para 14. mengamankan dan memperlancar pengangkutan
pekerja; orang, binatang, tanaman atau barang;
7. mencegah dan mengendalikan timbul atau 15. mengamankan dan memelihara segala jenis
menyebar luasnya suhu, kelembaban, debu, bangunan;
kotoran, asap, uap, gas, hembusan angin, 16. mengamankan dan memperlancar pekerjaan
cuaca, sinar radiasi, suara dan getaran; bongkar muat, perlakuan dan penyimpanan
8. mencegah dan mengendalikan timbulnya penyakit barang;
akibat kerja baik fisik maupun psikis, peracunan, 17. mencegah terkena aliran listrik yang berbahaya;
infeksi dan penularan. 18. menyesuaikan dan menyempurnakan
9. memperoleh penerangan yang cukup dan sesuai; pengamanan pada pekerjaan yang bahaya
kecelakaannya menjadi bertambah tinggi.
WHAT
Program2 K3
1. Kebijakan K3
20. Audit K3
Elemen Smart Safety
Keberhasilan K3
ditentukan
3 pilar
• Teknis/Proces
Teknis/
• Kesisteman
• Aspek Manusia
22
Pilar Keselamatan
Unsur manusia
Menentukan
keberhasilan
HSEMS
HOLISTIC
23
Pendekatan Teknis/Operasional
24
Tiga Pilar Keselamatan
Engineering
The Way Forward?? Unsur teknis
meliputi sarana,
Menggerakkan alat, fasilitas
manusia dan
teknologi dan teknologi
Merupakan
fondasi dari
proses
Keselamatan
18
Operational Safety
syarat
Mengacu 18 syarat Keselamatan Kerja pasal 3 UU No 1/70
Sumber utama kecelakaan adalah kegiatan operasi. Karena itu,
upaya keselamatan harus fokus terhadap seluruh potensi
bahaya yang terdapat dalam kegiatan operasi
Operational Safety harus berbasis Risiko (Risk Based Safety in
Operation)
Aspek Operational Safety yang perlu dilaksanakan antara lain :
Cara Kerja aman Safe work practices
Peralatan Kerja
Keterpaduan mekanis (Design, konstruksi dan pemeliharaan)
Pengelolaan Lingkungan
Pengelolaan Kesehatan dan higiene industri
Pengelolaan kontraktor
Pengelolaan keselamatan operasi dan lainnya
APD dan lainnya
Pendekatan Kesisteman
27
Tiga Pilar Keselamatan
The Way
Process andForward??
Standards
Unsur manusia
Menggerakkan dan teknologi
manusia dan
teknologi memerlukan
kesisteman
yang baik
termasuk
proses dan
standard
OHS Management System
• Sistem Manajemen mendukung keberhasilan
keselamatan dalam operasi
• Sistem Manajemen K3 mencakup berbagai
elemen, seperti Kebijakan, Dokumentasi, Data
Control, dll
• Aspek kesisteman yang perlu dilaksanakan antara
lain :
– SMK3
– SOP dan Manual operasi
– Prosedur kerja
– Program pembinaan dan Pelatihan
– Sistem Ijin Kerja
– Dan lainnya
Pendekatan Manusia
30
Tiga Pilar Keselamatan
Kilang Pertamina
Cilacap 35
Safety Management Systems
– Why They Fail and How to Avoid It
Reasons for Failure
• Companies
Faktor yang • Sector culture
mempengaruhi • Senior Management
• Middle Management
keberhasilan
• Line Management
SMK3
• People in the company
• Safety advisers
• Inflexibilities of proprietary SMS systems
• Inadequately scoped bespoke systems
• Consultants
SAFETY CULTURE
37
Tahun 2020 – Indonesia
berbudaya K3
38
Human Need-Teori Maslow
• Keselamatan
Kebutuhan
manusia
• Keselamatan
bukan kebutuhan
primer
•Manusia Tidak
butuh
keselamatan
•Keselamatan
barang mewah
39
Safety Value
40
Roadmap Menuju BERBUDAYA K3
41
Process Safety Culture
Bad Luck
K3/Leading
World Class
Penerapan SMK3 Penerapan SMK3
belum komprehensif Komprehensif
Program K
Perusahaan Perusahaan
tidak peduli K3 Tidak Peduli
Kecelakaan Kecelakaan
Tinggi Rendah
Tidak
Good Luck
Pengusaha Hitam
Menjalankan
Tidak menerapkan
Penerapan SMK3
SMK3
SMK3 rendah
Tinggi Rendah
Angka Kecelakaan/Lagging
PERLU PENDEKATAN K3
BERBASIS MANUSIA
BEHAVIOR BASED SAFETY
SoehatmanRamli 2011 44
Level Budaya Safety (Bradley Curve)
Sebagian besar
masyarakat indonesia Sasaran
ada di level 1 dan 2 Budaya Safety
kelas dunia
Perusahaan
anda ada
dimana?
From Dupont
45
46
Strategy Membangun Budaya Safety
• Leadership and
Management Commitment
• Roles Models/Top Down
Approach
• Participation
• Strong system safety
• Reward and Punishment
• Consistency
• Measurement
47
Managing of Culture Change (Start from Value)
Value/Belief
Leadership
Value Standard Practices
1. All Injuries can be prevented
2. Good Safety = Good
Business
3. People are the most critical
elements
4. Safety ownership is in line
Belief Attitude Behavior management
People
\
PROSES
MEMBANGUN
BUDAYA
KESELAMATAN
SAFETY
CULTURE
PERBAIKAN PERILAKU
Attitute Reinforcement Technique
51
Mencegah
Kecelakaan
adalah
memperbaiki
perilaku
AT RISK BEHAVIOR
UNSAFE ACT
SAFE BEHAVIOR
Mencegah Kecelakaan =
Perilaku
Perilaku
Tidak Keselamatan
aman
aman
53
Kecelakaan lalulintas
Pengemudi motor
Pendekatan >16.000 tewas/tahun
Keselamatan untuk
mengendalikan
unsafe act
54
Risk Behavior
At Risk Behavior
TEORY MASLOW IN SAFETY
SELF
ACTUALIZATION
EGO NEED
SOCIAL NEED
• Acceptance, Equality,
•Belonging etc
58
Ternyata…..dapat diubah
2015
Pendekatan Top Down dari Jonan dikombinasi dengan Pendekatan
Kesisteman dan Engineering, dapat merubah perilaku
59
Peran dalam Membangun Budaya K3
Peran dalam Penerapan K3
• Penentu kebijakan
STAR Direksi • Dukungan sumberdaya
Manajer/ • Penanggung jawab umum
5M Superintenden
• Pendorong keberhasilan K3
SMART Supervisor
• Penanggungjawab K3
PLUS • Pengawas langsung
• Sumber dan korban insiden
SMART Pekerja
• Ujung tombak K3
64
Peran Komitmen Manajemen
• Manajemen harus
menunjukkan
komitmennya terhadap
Keselamatan
• Komitmen manajemen
harus dilihat, dirasakan
dan dipahami oleh
semua unsur dalam
perusahaan.
65
Peran Manajemen Senior
Peran Manajer Senior
• Setiap manajer senior harus terlibat langsung
dalam penerapan K3 di organisasinya masing-
masing melalui program 5M
• K3 harus menjadi bagian integral dari operasinya
• Manajer harus meluangkan waktunya sekurangnya
5 Menit setiap hari untuk melihat dan meninjau
apakah K3 sudah berjalan dan masalah apa yang
ada di lingkungan kerjanya
67
Peran Manajer Senior : 5 M
68
Peran Pengawas
Peran Pengawas : BEKAL KESELAMATAN
• Pengawas merupakan ujung tombak
keberhasilan K3
• Pengawas berperan mengawasi dan
membina langsung bawahannya
• Melakukan BEKAL Keselamatan
(Bicarakan Kerjakan dan Lanjutkan)
(Bicarakan,
semua hasil observasi yang dilakukan untuk
memperbaiki kondisi lingkungan kerja.
• Melakukan program SIM K3 (Saling Ingat
Mengingatkan) secara rutin di
lingkungannya masing-masing
70
BEKAL Keselamatan
• BEKAL Keselamatan dilaksanakan
oleh pengawas untuk mengobservasi
perilaku tidak aman di lingkungan
kerjanya
• Bicarakan , mengapa seseorang
melakukan tindakan tidak aman
• Kerjakan langkah perbaikan yang
diperlukan untuk memperbaiki perilaku
tidak aman
• Lanjutkan standar kerja aman yang
sudah disepakati
71
Peran Setiap Pekerja
Peran setiap pekerja
• Keberhasilan K3 ditentukan oleh keterlibatan dan
kepedulian semua orang terhadap K3
• Setiap pekerja dan setiap individu wajib terlibat
dalam K3 dan peduli dengan kondisi tidak aman
dan berbahaya yang ada disekitarnya
• Setiap orang wajib melaporkan keadaan tidak aman
dan keadaan berbahaya
73
SIM-K3
• SIM-K3 (Saling Ingat Mengingatkan dalam
K3) merupakan kunci keberhasilan program
SMART dalam perusahaan
• Saling ingat mengingatkan adalah ajaran
semua agama yang mengajar untuk berbuat
baik dan saling ingat mengingatkan dalam
kebaikan dan kebenaran
• Budaya K3 level tertinggi adalah
“interdependent” dimana setiap orang sudah
sadar untuk saling ingat mengingatkan satu
dengan lainnya
74
Peran Safety Professional
Roles of Safety Dept
SAFETY SHAPPING
• Membangun sistem
MGT DIRECTORS • Membangun komitmen
TOOLS • Integrasi dengan bisnis
MANAGERS •Membangun budaya
ADVISORY
BODY
SAFETY SERVICING
OFFICER • Pembinaan dan pelatihan
• Audit dan asesmen
SUPERVISOR • Saran dan advis
COMPLIANCE • Dukungan teknis dan ahli
AGENT SAFETY
INSPECTOR
SAFETY SAFE GUARDING
MAN • Pengawasan tempat kerja
LOSS CONTROL • Tanggap Darurat dan penaggulangan
• Inspeksi K3 dan pengendalian bahaya
• Analisa risiko dan bahaya
76
Safety menjadi
way of life
77
PENUTUP