Anda di halaman 1dari 63

INTEPRETASI ELEMEN AUDIT SMK3

Sesuai Peraturan Pemerintah RI Nomor 50 tahun 2012


Tingkat Lanjutan

1. Pembangunan dan Pemeliharaan Komitmen


1.1 Kebijakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Kriteria Audit Kriteria Audit dan Pemenuhan/Dokumen terkait

1.1.1. Terdapat kebijakan K3 yang tertulis, bertanggal, ditandatangani oleh - Perusahaan membuat kebijakan K3 yang tertulis, bertanggal dan isinya mencakup
pengusaha atau pengurus, secara jelas menyatakan tujuan dan sasaran tujuan-tujuan K3 dan komitmen perusahaan dalam memperbaiki kinerja K3
K3 serta komitmen terhadap peningkatan K3. maksudnya adalah :
 Usaha pencegahan kecelakaan dan PAK
 Pemenuhan peraturan perundangan K3(kewajiban mentaati persyaratan K3)
 Sesuai dengan sifat dan skala risiko K3 perusahaan
 Sinergi dengan visi dan misi perusahaan
 Pernyataan perbaikan kinerja K3 secara berkelanjutan.

1.1.2. Kebijakan disusun oleh pengusaha dan/atau pengurus setelah melalui - Penandatanganan kebijakan K3 harus pengusaha atau manajemen puncak
proses konsultasi dengan wakil tenaga kerja. perusahaan/pengurus (bisa pemilik atau orang yang mempunyai tugas memimpin
langsung tempat kerja)

1.1.3. Perusahaan mengkomunikasi kebijakan K3 kepada seluruh tenaga kerja, - Proses konsultasi bisa dalam bentuk suatu rapat yang membahas perumusan isi
tamu, kontraktor, pelanggan, dan pemasok dengan tata cara yang tepat kebijakan dimana peserta rapat bisa dari anggota P2K3 (wakil tenaga kerja)/wakil
departemen dan atau serikat pekerja. Lihat pada notulensi rapat pembahasan
kebijakan ini.

1.1.4. Kebijakan khusus dibuat untuk masalah K3 yang bersifat khusus. - Untuk kebijakan yang berasal dari induk perusahaan atau manajemen puncak ada
proses konsultasi bisa melalui media sosialisasi dan responsi

1.1.5. Kebijakan K3 dan kebijakan khusus lainnya ditinjau ulang secara berkala Ada mekanisme untuk meninjau ulang isi kebijakan secara berkala misal melalui
untuk menjamin bahwa kebijakan tersebut sesuai dengan perubahan management review meeting, rapat P2K3 atau rapat lainnya. Bila ada perubahan nama
yang terjadi dalam perusahaan dan dalam peraturan perundang – perusahaan, manajemen, visi, dll maka kebijakan juga harus direvisi. Jadwal waktu
undangan. tinjauan sebaiknya dicantumkan.

Hal 1 dari 63 Interprestasi Kriteria revisi 4 by Herliana Dewi


- Komunikasi kebijakan K3 melalui;
 pemampangan di lokasi yang mudah dilihat,dibaca dan dipahami
 pembacaan saat briefing sebelum bekerja,
 kartu pengenal tamu/visitor,
 lampiran dalam kontrak,
 materi pengarahan/briefing bagi tamu,
 media informasi yang ada di perusahaan,
 pelatihan pengenalan (induction training) dll.

- Kebijakan K3 khusus dibuat, jika ada:


 potensi bahaya khusus yang belum tercakup dalam kebijakan K3 yang ada
 adanya situasi dan kondisi khusus sehingga kebijakan K3 yang ada belum dapat
dipenuhi

:1.2 Tanggung Jawab & Wewenang Untuk Bertindak


Kriteria Audit Penjelasan dan Pemenuhan/Dokumen terkait

1.2.1. Tanggung jawab dan wewenang untuk mengambil tindakan dan - Ada dokumen yang menjelaskan tanggung jawab dan wewenang seseorang yang
melaporkan kepada semua pihak yang terkait dalam perusahaan di disahkan oleh manajemen perusahaan, seperti dalam hal ini penunjukan
bidang K3 telah ditetapkan, diinformasikan dan didokumentasikan. management representative (MR) untuk mengambil tindakan dan melapor mengenai
K3, salah satu bentuk dokumen yaitu job description/ tanggung jawab K3 dalam
manual K3, dll. Harus dipastikan personil yang terkait mengetahui hal ini.

1.2.2. Penunjukan penanggung jawab K3 harus sesuai peraturan perundang – - Ada beberapa Penanggung jawab K3 yang sesuai peraturan perundangan yaitu;
undangan. dokter perusahaan (Permenaker 01/MEN/1976), Paramedis (Permenaker
01/MEN/1979), Sekretaris P2K3 (Permenaker 02/MEN/1992)),regu tim tanggap
darurat (Kepmenaker 186/1999).

1.2.3. Pimpinan unit kerja dalam suatu perusahaan bertanggung jawab atas - Bisa dilihat dalam job descriptionnya, bukti keterlibatan misalnya turut andil dalam
kinerja K3 pada unit kerjanya. penilaian kinerja K3 unit, ikut serta dalam inspeksi K3, ikut serta rapat K3 unit dan
memantau pencapaian kinerja unit K3.
1.2.4. Pengusaha atau pengurus bertanggung jawab secara penuh untuk - Bisa berupa laporan kinerja K3 dari konsultan/pegawai pengawas (luar) dan laporan
menjamin pelaksanaan SMK3 audit internal K3, inspeksi K3, laporan study banding/bench marking, dll dari dalam
perusahaan
1.2.5. Petugas yang bertanggung jawab untuk penanganan keadaan darurat - Bisa dilihat dari sertifikat pelatihan, dokumentasi latihan darurat, absensi latihan.
telah ditetapkan dan mendapatkan pelatihan. Tanda pengenal misal topi/helm khusus, bage, warna baju,dll.

Hal 2 dari 63 Interprestasi Kriteria revisi 4 by Herliana Dewi


1.2.6. Perusahaan mendapatkan saran – saran dari para ahli di bidang K3 yang - Jelas. Kinerja K3 misal meliputi angka kecelakaan (FR & SR), jumlah klaim
berasal dari dalam dan/atau luar perusahaan. kecelakaan, prestasi/penghargaan K3, % pencapaian target, dll.

1.2.7. Kinerja K3 termuat dalam laporan tahunan perusahaan atau laporan lain - Lihat pada job description, bukti keterlibatan seperti ikut menilai kinerja K3 kontraktor,
yang setingkat. melakukan inspeksi K3, ikut serta dalam rapat-rapat dengan kontraktor, observasi
lapangan,dll.

- Telah ditunjuk personil atau bagian yang memiliki tanggung jawab ini dapat dilihat
pada job description atau tanyakan langsung pada personil yang terkait dengan
tanggung jawab ini.
- Lihat tanggung jawab manajemen baik pada kebijakan K3, manual SMK3 atau job
descnya. Bukti pelaksanaannya dapat dilihat pada kriteria 1.3.1 sampai 1.3.3 apakah
sudah melaksanakan tinjauan manajemen terkait dengan SMK3.

1.3 Tinjauan & Evaluasi


Audit Kriteria Penjelasan dan Pemenuhan/Dokumen terkait

1.3.1. Tinjauan terhadap penerapan SMK3 meliputi kebijakan, perencanaan, - Kegiatan tinjauan ulang ini dalam bentuk rapat tinjauan manajemen yang agendanya
pelaksanaan, pemantauan dan evaluasi telah dilakukan, dicatat dan sesuai dengan lampiran I Permenaker 05 tahun 1996. Rapat tinjauan manajemen ini
didokumentasikan dihadiri oleh top manajemen, dan tidak dapat disamakan dengan rapat bulanan P2K3

1.3.2. Hasil tinjauan dimasukkan dalam perencanaan tindakan manajemen. - Lihat pada notulensi rapat tinjauan manajemen bentuk tindakan perbaikan atau
corrective action yang akan dilakukan apakah masuk didalam program kerja tahun
berikutnya.
1.3.3. Pengurus harus meninjau ulang pelaksanaan SMK3 secara berkala untuk - Dokumentasi berupa notulensi rapat dan absensi kehadiran rapat.
menilai kesesuaian dan efektivitas SMK3.

1.4 Keterlibatan & Konsultasi dengan Tenaga Kerja


Audit Kriteria Penjelasan dan Pemenuhan/Dokumen terkait

1.4.1. Keterlibatan dan penjadwalan konsultasi tenaga kerja dengan wakil - Ada dokumen tentang kegiatan konsultasi antara tenaga kerja (bukan wakil tenaga
perusahaan didokumentasikan dan disebarluaskan ke seluruh tenaga kerja) dan wakil perusahaan contohnya bisa forum serikat pekerja yang salah satu
kerja. agendanya mengenai K3 atau tenaga kerja dengan kepengurusan P2K3 yang
mewakili perusahaan. Dokumentasi bisa dalam bentuk notulensi kegiatan, jadwal
atau time table kegiatan. Wakil perusahaan adalah personil yang ditunjuk oleh
manajemen perusahaan.
1.4.2. Terdapat prosedur yang memudahkan konsultasi mengenai perubahan - Prosedur tersebut dapat berupa pedoman atau tata cara atau tahapan penyampaian
– perubahan yang mempunyai implikasi terhadap K3 masalah/issue K3 akibat perubahan di tempat kerja. Perubahan yg dimaksud bisa
tempat kerja, cara kerja, alat & bahan yang dirasa pekerja membahayakan dirinya.
Hal 3 dari 63 Interprestasi Kriteria revisi 4 by Herliana Dewi
1.4.3. Perusahaan telah membentuk P2K3 sesuai dengan peraturan perundang - Buktinya dapat berupa dokumen surat penunjukan/pengesahan P2K3 dari Dinas
– undangan tenaga kerja setempat.

1.4.4. Ketua P2K3 adalah pimpinan puncak atau pengurus. - Lihat pada dokumen 1.4.3 siapa yang menjabat sebagai ketua P2K3 ? Seharusnya
pengurus atau pimpinan puncak perusahaan yang dimaksud pengurus disini sesuai
dengan Permenaker 05 tahun 1996 BAB I pasal 1 point 8.
1.4.5. Sekretaris P2K3 adalah ahli K3 sesuai dengan peraturan perundang – - Sekretaris P2K3 harus ahli K3 sesuai dengan Permenaker 02/MEN/1992. Lihat pada
undangan. sertifikat dan surat penunjukan AK3 sebaiknya ahli K3 umum karena ahli K3 umum
pelatihannya salah satunya mengenai peraturan perundangan.

1.4.6. P2K3 menitikberatkan kegiatan pada pengembangan kebijakan dan - Lihat pada program-program K3 yang direncanakan atau sedang dilaksanakan
prosedur mengendalikan risiko. selama ini, Apakah ada program mengenai pengembangan atau peninjauan
kebijakan dan perbaikan/pengembangan prosedur terkait dengan pengendalian risiko
terkait temuan dari hasil penilaian risiko b.
1.4.7. Susunan pengurus P2K3 didokumentasikan dan diinformasikan kepada - Minimal dilakukan 1 kali dalam satu bulan atau sesuai ketentuan dalam prosedur
tenaga kerja. mengenai P2K3. Perhatikan pada notulensi rapat P2K3 yang selama ini sudah
berjalan.

- Sesuai peraturan Permenaker 04/MEN/1987 tiap 3 bulan sekali kegiatan P2K3 harus
1.4.8. P2K3 mengadakan pertemuan secara teratur dan hasilnya
dilaporkan ke Dinas setempat minimal menggunakan format pelaporan yang
disebarluaskan di tempat kerja.
disediakan sesuai dengan peraturan perundangan .

- Bila memang dibentuk, namun ini disesuaikan lagi dengan kondisi di dalam
1.4.9. P2K3 melaporkan kegiatannya secara teratur sesuai dengan peraturan
perusahaan terkait dengan efektifitas penerapan SMK3 itu sendiri khususnya dalam
perundang – undangan.
hal pembentukan tim tanggap darurat di setiap unit/departemen dan bila penerapan
SMK3 di lokasi terpisah misalnya bidang konstruksi.

- Bila dibentuk maka harus di cek ke pekerja dengan wawancara apakah mereka tahu
1.4.10. Dibentuk kelompok – kelompok kerja dan dipilih dari wakil – wakil mengenai struktur kelompok kerja ini
tenaga kerja yang ditunjuk sebagai penanggung jawab K3 di tempat
kerjanya dan kepadanya diberikan pelatihan sesuai dengan peraturan
perundang – undangan.

1.4.11. Susunan kelompok – kelompok kerja yang telah terbentuk


didokumentasikan dan diinformasikan kepada tenaga kerja.

2. Pembuatan dan Pendokumentasian Rencana K3


2.1 Rencana Strategi Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Kriteria Audit Penjelasan dan Pemenuhan/Dokumen terkait

Hal 4 dari 63 Interprestasi Kriteria revisi 4 by Herliana Dewi


2.1.1. Terdapat prosedur terdokumentasi untuk identifikasi potensi bahaya, - Ada petugas/personil/tim yang melakukan manajemen risiko di tempat kerja.
penilaian, dan pengendalian risiko K3. Kompetensi dilihat dari trainingnya (sertifikat pelatihan baik internal/eksternal) dan
pengalaman kerjanya dan kita lihat hasil kerjanya yaitu dokumen risk management
yang sudah ada sudah sesuai dengan tata cara yang telah ditetapkan melalui
2.1.2. Identifikasi potensi bahaya, penilaian, dan pengendalian risiko K3 sebagai prosedur atau acuan terkait. Manajemen Risiko berkaitan dengan operasi mencakup
rencana strategi K3 dilakukan oleh petugas yang berkompeten. aktivitas rutin dan non rutin; aktivitas semua orang yang mempunyai akses ke tempat
kerja (termasuk subkontraktor and tamu); dan fasilitas tempat kerja, baik yang apakah
itu disediakan organisasi atau pihak lain. berhubungan dengan penanganan secara
manual dan mekanis.

- Terdapat rencana atau program kegiatan untuk mengendalikan risiko yang diidentifikasi
2.1.3. Rencana strategi K3 sekurang – kurangnya berdasarkan tinjauan awal, di 2.1.1. Perhatikan detil rencana tersebut. Bentuk dokumen dapat berupa
identifikasi potensi bahaya, penilaian, pengendalian risiko, dan peraturan program/rencana K3 atu manajemen program. Untuk melihat penerapannya dapat
perundang – undangan seta informasi K3 lain baik dari dalam maupun luar dilihat dari pemantauan/monitoring program kerja yang berkaitan dengan
perusahaan. pengendalian risiko tersebut.

- Sebenarnya item ini sama dengan 2.1.2 rencana khusus ini lebih dikaitkan dengan dari
2.1.4. Rencana strategi K3 yang telah ditetapkan digunakan untuk mengendalikan hasil modifiksasi/perancangan. Contoh manajemen program yang berkaitan dengan
risiko K3 dengan menetapkan tujuan dan sasaran yang dapat diukur dan hasil pengendalian risiko dimana ruang lingkupnya terpisah dari program kerja yang
menjadi prioritas serta menyediakan sumber daya. telah tersusun. Biasanya bersifat proyek dengan perencanaan jangka panjang.

2.1.5. Rencana kerja dan rencana khusus yang berkaitan dengan produk, proses, Rencana K3 yang disusun dan diterapkan selain dari hasil manajemen risiko dimana
proyek atau tempat kerja tertentu telah dibuat dengan menetapkan tujuan dan potensi bahaya dan insiden sudah tercakup di dalam manajemen risiko, juga dilihat
sasaran yang dapat diukur, menetapkan waktu pencapaian dan menyediakan apakah catatan K3 sebelumnya seperti dari hasil rapat tinjauan manajemen atau
sumber daya. hasil – hasil pengukuran yang menyimpang dan membutuhkan tindak lanjut
dimasukkan sebagai dasar.
2.1.6. Rencana K3 diselaraskan dengan rencana sistem manajemen perusahaan Dilihat pada detil dari tiap rencana/program K3 mencakup tujuan/sasaran, siapa
pelaksananya, jangka waktu pelaksanaan, sumberdaya (termasuk fasilitas) serta
prioritas (dilihat dari hasil penilaian manajemen risiko).

2.2 Manual SMK3


Kriteria Audit Penjelasan dan Pemenuhan/Dokumen terkait

2.2.1. Manual SMK3 meliputi kebijakan, tujuan, rencana, prosedur K3, instruksi Dokumen berupa manual SMK3 atau dokumen level I, yang mencakup kebijakan, tujuan,
kerja, formulir, catatan dan tanggung jawab serta wewenang tanggung jawab rencana kerja (rencana terkini bisa dalam bentuk terlampir), prosedur K3 bisa dalam
K3 untuk semua tingkatan dalam perusahaan. bentuk matrik korelasi prosedur serta job desc sesuai struktur organisasi yang tercantum.

2.2.2. Terdapat manual khusus yang berkaitan dengan produk, proses, atau tempat Dokumen berupa manual khusus (misal manual untuk pengelolaan Bahan Kimia, Limbah,
kerja tertentu. Manual untuk Ergonomi, manual penanganan bahan peledak dll)

2.2.3. Manual SMK3 mudah didapat oleh semua personil dalam perusahaan sesuai Manual disimpan pada lokasi yang mudah diakses oleh personil perusahaan, untuk
kebutuhan. membuktikannya dapat dilihat dari lembar distribusi manual.

Hal 5 dari 63 Interprestasi Kriteria revisi 4 by Herliana Dewi


2.3 Peraturan Perundangan dan Persyaratan Lain di Bidang Keselamatan & Kesehatan Kerja
Kriteria Audit Penjelasan dan Pemenuhan/Dokumen terkait

2.3.1. Terdapat prosedur yang terdokumentasi untuk mengidentifikasi, Bentuknya bisa berupa papan pengumuman, foto-foto, poster, verbal dalam briefing/apel,
memperoleh, memelihara dan memahami peraturan perundang – undangan, e’mail, dll. Tata caranya dapat dilihat dari prosedur Komunikasi
standar, pedoman teknis, dan persyaratan lain yang relevan dibidang K3 untuk
seluruh tenaga kerja di perusahaan. Bentuk catatan K3 ini bisa banyak (laporan kegiatan, tempelan pada papan
pengumuman,catatan training, dll) dan harus disimpan dengan baik dokumentasinya,
2.3.2. Penanggung jawab untuk memelihara dan mendistribusikan informasi terbaru pengaturannya catatan K3 dapat dilihat dari prosedur pengendalian catatan.
mengenai peraturan perundangan, standar, pedoman teknis, dan persyaratan
lain telah ditetapkan.

2.3.3. Persyaratan pada peraturan perundang – undangan, standar, pedoman teknis,


dan persyaratan lain yang relevan di bidang K3 dimasukkan pada prosedur –
prosedur dan petunjuk – petunjuk kerja.

2.3.4. Perubahan pada peraturan perundang – undangan, standar, pedoman teknis,


dan persyaratan lain yang relevan di bidang K3 digunakan untuk peninjauan
prosedur – prosedur dan petunjuk – petunjuk kerja.

2.4 Informasi Keselamatan & Kesehatab Kerja


Kriteria Audit Penjelasan dan Pemenuhan/Dokumen terkait

2.4.1 Informasi yang dibutuhkan mengenai kegiatan K3 disebarluaskan secara


sistematis kepada seluruh tenaga kerja, tamu, kontraktor, pelanggan, dan
pemasok.

3. Pengendalian Perancangan dan Peninjauan Kontrak


3.1 Pengendalian Perancangan
Kriteria Audit Penjelasan dan Pemenuhan/Dokumen terkait

3.1.1. Prosedur yang terdokumentasi mempertimbangkan identifikasi potensi - Terdapat dokumen tertulis berupa prosedur perancangan yang didalamnya ada
bahaya, penilaian, dan pengendalian risiko yang dilakukan pada tahap identifikasi bahaya dan penilaian risiko (manajemen risiko). Lihat detil isi
perancangan dan modifikasi. prosedurnya, bagaimana tahapan majemen risiko tersebut dimasukan pada tahap
perancangan?

Hal 6 dari 63 Interprestasi Kriteria revisi 4 by Herliana Dewi


3.1.2. Prosedur, instruksi kerja dalam penggunaan produk, pengoperasian mesin dan - Saat perancangan dilakukan apakah juga telah dibuat WI/prosedur khusus untuk
peralatan, instalasi, pesawat atau proses serta informasi lainnya yang produk/sarana/proses yang dirancang atau dirancang ulang berdasarkan
berkaitan dengan K3 telah dikembangkan selama perancangan dan/atau rekomendasi dari pengendalian risiko yang telah ditetapkan.
modifikasi.

3.1.3. Petugas yang berkompeten melakukan verifikasi bahwa perancangan - Ada personil yang ditunjuk untuk melakukan verifikasi aspek K3 telah dipenuhi dalam
dan/atau modifikasi memenuhi persyaratan K3 yang ditetapkan sebelum rancangan (lihat dalam tahapan prosedur perancangan prasyarat personil yang
penggunaan hasil rancangan. melakukan perancangan). Personil ini bisa internal (misal Ahli K3) atau eksternal
(misal petugas pengawas K3, konsultan atau Perusahaan Jasa K3 yang ditunjuk)

3.1.4. Semua perubahan dan modifikasi perancangan yang mempunyai implikasi - Lihat pada rekaman hasil modifikasi/perancangan berupa catatan atau notulensi
terhadap K3 diidentifikasikan, didokumentasikan, ditinjau ulang dan disetujui review perancangan, checklist kesesuaian desain dengan aspek K3, tanda tangan
oleh petugas yang berwenang sebelum pelaksanaan. pengesahan rancangan oleh petugas di 3.1.3.

3.2 Peninjauan Kontrak


Kriteria Audit Penjelasan dan Pemenuhan/Dokumen terkait

3.2.1. Prosedur yang terdokumentasi harus mampu mengidentifikasi bahaya dan - Terdapat prosedur tertulis yang mencakup proses identifikasi potensi bahaya dan
menilai risiko K3 bagi tenaga kerja, lingkungan, dan masyarakat, dimana penilaian risiko dilakukan pada kegiatan memasok barang dan jasa dalam suatu
prosedur tersebut digunakan pada saat memasok barang dan jasa dalam suatu kontrak. Bentuk rekamannya bisa hasil manajemen risiko pada aktifitas pemasokan
kontrak. barang dan jasa serta muatan tentang kegiatan tersebut tercakup dalam kontrak.

3.2.2. Identifikasi bahaya dan penilaian risiko dilakukan pada tinjauan kontrak oleh - Persyaratan personil yang melakukan kegiatan tersebut tercakup diatur didalam
petugas yang berkompeten. prosedur tersebut, minimal telah mendapat pelatihan manajemen resiko dan
berpengalaman di bidangnya.

3.2.3. Kontrak ditinjau ulang untuk menjamin bahwa pemasok dapat memenuhi - Bila 3.2.1 sudah ada dan diterapkan maka kriteria ini tentunya otomatis akan
persyaratan K3 bagi pelanggan. dipenuhi. Disini kita melihat apakah prasyaratan K3 dari pelanggan telah terpenuhi.
Rekamannya adalah isi kontrak tersebut telah memuat aspek K3 didalamnya secara
jelas sesuai dengan spesifikasi pekerjaannya, seperti penyediaan perlengkapan alat
pelindung diri, tanggung jawab dan gugat terhadap kecelakaan kerja, asuransi
kecelakaan dll.
3.2.4. Catatan tinjauan kontrak dipelihara dan didokumentasikan. - Dokumennya berupa catatan review kontrak/checklist pemenuhan persyaratan K3
dalam suatu kontrak.

4. Pengendalian Dokumen
4.1 Persetujuan, Pengeluaran & Pengendalian Dokumen

Hal 7 dari 63 Interprestasi Kriteria revisi 4 by Herliana Dewi


Kriteria Audit Penjelasan dan Pemenuhan/Dokumen terkait

4.1.1. Dokumen K3 mempunyai identifikasi status, wewenang, tanggal pengeluaran - Disini kita melihat dari acuan prosedur pengendalian dokumen yang telah
dan tanggal modifikasi. ditetapkan. Dimana status dokumen bisa berupa tata cara penomoran, wewenang
bisa berupa siapa personil yang menyetujui dokumen, terdapat tgl pengeluaran dan
modifikasi bila terjadi perubahan.
4.1.2. Penerima distribusi dokumen tercantum dalam dokumen tersebut. - Dalam dokumen tercantum kepemilikan dokumen tersebut dengan mengacu pada
daftar distribusi penerima dokumen.
4.1.3. Dokumen K3 edisi terbaru disimpan secara sistematis pada tempat ditentukan. - Dokumen K3 disimpan pada lokasi tertentu yang memudahkan untuk diakses.
Perusahaan harus memastikan bahwa dokumen K3 yang sedang beredar adalah
dokumen terbaru/revisi terakhir.
4.1.4. Dokumen usang segera disingkirkan dari penggunaannya sedangkan dokumen - Bila disimpan maka diberi tanda misalkan “obsolete”
usang yang disimpan untuk keperluan tertentu diberi tanda khusus

4.2 Perubahan & Modifikasi Dokumen


Kriteria Audit Penjelasan dan Pemenuhan/Dokumen terkait

4.2.1. Terdapat sistem untuk membuat, menyetujui perubahan terhadap dokumen K3. - Terdapat prosedur pengendalian dokumen yang mencakup tahapan proses
pembuatan dan persetujuan perubahan dokumen.

4.2.2. Dalam hal terjadi perubahan diberikan alasan terjadinya perubahan dan tertera - Pada dokumen yang telah berubah biasanya dilampirkan keterangan/alasan
dalam dokumen atau lampirannya dan menginformasikan kepada pihak terkait. perubahan yang dilakukan, tgl modifikasi dan siapa yang menyetujui perubahan tsb
atau daftar riwayat perubahan biasanya terletak didepan atau dibelakang dokumen
terkait.
4.2.3. Terdapat prosedur pengendalian dokumen atau daftar seluruh dokumen yang - Terdapat prosedur pengendalian dokumen dimana didalamnya mempersyaratkan
mencantumkan status dari setiap dokumen tersebut, dalam upaya mencegah pembuatan master list dokumen atau suatu daftar yang berisi semua judul dokumen
penggunaan dokumen yang usang. K3 yang dipergunakan termasuk statusnya (misalkan revisi terakhir beserta tanggal
revisinya)

5. Pembelian dan Pengendalian Produk


5.1 Spesifikasi Pembelian Barang & Jasa
Kriteria Audit Penjelasan dan Pemenuhan/Dokumen terkait

5.1.1. Terdapat prosedur yang terdokumentasi yang dapat menjamin bahwa - Terdapat prosedur tertulis mengenai prosedur pembelian barang atau jasa dimana
spesifikasi teknik dan informasi lain yang relevan dengan K3 telah diperiksa ada spesifik K3 dan informasi lain yang terkait dicantumkan dalam salah satu
sebelum keputusan untuk membeli. clausul prosedur tersebut secara jelas, misalnya MSDS untuk pembelian bahan
kimia, informasi yang relevan untuk pembelian alat pelindung diri dll.

5.1.2. Spesifikasi pembelian untuk setiap saran produksi, zat kimia atau jasa harus - Kriteria ini merupakan aplikasi dari kriteria 5.1.1 dimana perusahaan dapat
Hal 8 dari 63 Interprestasi Kriteria revisi 4 by Herliana Dewi
dilengkapi spesifikasi yang sesuai dengan persyaratan peraturan perundang – menunjukkan contoh catatan purchase order yang memasukkan item K3 saat
undangan dan standar K3. pembeliannnya secara jelas.

5.1.3. Konsultasi dengan tenaga kerja yang kompeten pada saat keputusan pembelian, - Kegiatan konsultasi ini dapat disebutkan dalam isi prosedur 5.1.1 dan ditunjukkan
dilakukan untuk menetapkan persyaratan K3 yang dicantumkan dakam bukti berupa notulensi meeting/input dari pihak user kepada pembelian dan atau
spesifikasi pembelian dan diinformasikan kepada tenaga kerja yang pengesahan dalam Purchasing order.
menggunakannya.

5.1.4. Kebutuhan pelatihan, pasokan alat pelindung diri dan perubahan terhadap - Kebutuhan pelatihan, APD, dll ini bisa disebutkan dalam prosedur pembelian dan
prosedur kerja harus dipertimbangkan sebelum pembelian dan dapat dibuktikan berupa catatan purchase order yang telah lengkap item K3-nya.
penggunaannya.

5.1.5. Persyaratan K3 dievaluasi dan menjadi pertimbangan dalam seleksi pembelian. - Bentuk peninjauan ulang dapat dalam bentuk pengesahan dalam purchasing order
atau hasil penilaian produk atau jasa yang baru sebelum pembelian, misalnya
penilaian dalam pembelian alat pelindung diri dan lain-lain.

5.2 Sistem Verifikasi Barang & Jasa Yang Telah Dibeli


Kriteria Audit Penjelasan dan Pemenuhan/Dokumen terkait

5.2.1. Barang dan jasa yang dibeli diperiksa kesesuaiannya dengan spesifikasi - Setiap barang dan jasa yang masuk harus diperiksa sesuai dengan spesifikasi yang
pembelian. telah disetujui sebelumnya. Misal dokumen persetujuan penerimaan barang oleh
pihak gudang.

5.3 Pengendalian Barang dan Jasa Yang Dipasok Pelanggan


Kriteria Audit Penjelasan dan Pemenuhan/Dokumen terkait

5.3.1. Barang dan jasa yang dipasok pelanggan, sebelum digunakan terlebih dahulu - Barang dan jasa yang dipasok pelanggan maksudnya barang/jasa yang
diidentifikasi potensi bahaya dan dinilai risikonya dan catatan tersebut dipergunakan/diproses di tempat kerja kita untuk kemudian setelah selesai
dipelihara untuk memeriksa prosedur. dikembalikan lagi kepada pelanggan.
- Bukti penerapan kegiatan ini bisa dicantumkan dalam prosedur tersendiri atau
melalui rekaman kegiatan manajemen risiko seperti yang dilakukan pada 2.1.1
- Buktinya berupa label, penomoran atau tanda pada barang dari pihak pelanggan
5.4 Kemampuan Telusur Produk
Kriteria Audit Penjelasan dan Pemenuhan/Dokumen terkait
5.4.1 Semua produk yang digunakan dalam proses produksi dapat diidentifikasi
di seluruh tahapan produksi dan instalasi, jika terdapat potensi masalah
K3.

5.4.2 Terdapat prosedur yang terdokumentasi untuk penelusuran produk


Hal 9 dari 63 Interprestasi Kriteria revisi 4 by Herliana Dewi
yang telah terjual, jika terdapat potensi masalah K3 di dalam
penggunaannya.

6. Keamanan Bekerja Berdasarkan Sistem Manajemen K3


6.1 Sistem Kerja
Kriteria Audit Penjelasan dan Pemenuhan/Dokumen terkait

6.1.1. Petugas yang kompeten telah mengidentifikasi bahaya, menilai dan - Perusahaan telah menunjuk personil untuk melakukan manajemen risiko. Bukti
mengendalikan risiko yang timbul dari suatu proses kerja. penerapannya dapat dilihat dari catatan manajemen risiko untuk setiap tahapan
proses kerja. Kompetensi petugas ini dilihat dari sertifikat atau catatan pelatihan
manajemen risiko, job desc atau wewenangnya atau dari track record pengalaman
serta catatan manajemen risiko sesuai dengan tata cara perhitungan yang telah
ditetapkan.
6.1.2. Apabila upaya pengendalian risiko diperlukan, maka upaya tersebut ditetapkan - Pengendalian risiko dapat dilihat dari catatan manajemen risiko yang telah
melalui tingkat pengendalian. dibuat/diusulkan, apakah pengendalian risiko yang diambil telah mengikuti tahapan
pengendalian seperti: eliminasi, substitusi, rekayasa teknik (termasuk Isolasi),
administrasi control dan APD. Tidak selalu administrasi control dan APD.

6.1.3. Terdapat prosedur atau petunjuk kerja yang terdokumentasi untuk - Terdapat dokumen tertulis prosedur/WI di tempat kerja. Untuk ijin kerja misalnya hot
mengendalikan risiko yang teridentifikasi dan dibuat atas dasar masukan dari work permit, confined space permit, ketinggian, penggalian/kedalaman, radiasi dll,
personil yang kompeten serta tenaga kerja yang terkait dan disahkan oleh tergantung dari proses yang ada di tempat kerja
orang yang berwenang di perusahaan.

6.1.4. Kepatuhan terhadap peraturan perundang – undangan, standar serta pedoman - Terdapat prosedur atau WI secara tertulis yang sudah mempertimbangkan faktor K3
teknis yang relevan diperhatikan pada saat mengembangkan atau melakukan seperti berdasarkan job safety analysis. Terutama prosedur/WI yang dipersyaratkan
modifikasi atau petunjuk kerja. dalam pengendalian risiko sebagai pengendalian administrasi control harus dapat
ditunjukkan.
- Bila ada pengembangan dan atau perubahan terhadap prosedur/WI maka mengacu
pada peraturan, standar atau ketentuan lainnya yang terkait. Biasanya pada
prosedur/WI dapat kita temukan pada kolom referensi, dimana dalam referensi
tersebut dicantumkan section standar/acuan/peraturan yg diacu.

- Pada prosedur/WI lihat siapa personil yang membuat, personil mereview dan yang
Hal 10 dari 63 Interprestasi Kriteria revisi 4 by Herliana Dewi
6.1.5. Terdapat system izin kerja untuk tugas berisiko tinggi. menyetujui pada halaman terdepan prosedur/WI serta masukan bisa dilihat dari
notulensi rapat yang membahas perubahan prosedur/WI tersebut (Jika dimasukan
dalam rapat pembahasan tim). Prasyarat pemenuhan kompetensi petugas dapat
dilihat dalam prosedur pengendalian dokumen yang mengatur pembuatan dan
persetujuan dokumen.

6.1.6. Alat pelindung diri disediakan sesuai kebutuhan dan digunakan secara benar - Lihat penerapannya di lapangan, apakah APD disediakan sesuai dengan matriks
serta selalu dipelihara dalam kondisi layak pakai. kebutuhan APD atau yang tercantum dalam prosedur/WI berdasarkan job safety
analysisnya ? APD yang disediakan dipakai dengan benar ? Bagaimana
kondisinya ? Ambil sampel saja.

6.1.7. Alat pelindung diri yang digunakan dipastikan telah dinyatakan layak pakai - Kesesuaian APD dengan standar/Per-UU dilihat pada spesifikasi teknis dari pihak
sesuai dengan standar dan/atau peraturan perundang – undangan yang supplier berdasarkan informasi brosur maupun sertifikat uji kelayakan yang supplier
berlaku. kirimkan. Mereka mengacu ke standar mana ? Atau mungkin lihat sertifikasi produk
misal SNI, BS, ISO, dll dari APD tersebut.

6.1.8. Upaya pengendalian risiko dievaluasi secara berkala apabila terjadi - Terkait dengan 6.1.1 dimana pengendalian risiko yang telah dilaksanakan ditinjau
ketidaksesuaian atau perubahan pada proses kerja. kembali apabila terjadi perubahan pada proses kerja.

6.2 Pengawasan
Kriteria Audit Penjelasan dan Pemenuhan/Dokumen terkait

6.2.1. Dilakukan pengawasan untuk menjamin bahwa setiap pekerjaan dilaksanakan - Ada kegiatan pengawasan terhadap pelaksanaan pekerjaan di tempat kerja.
dengan aman dan mengikuti prosedur dan petunjuk kerja yang telah Biasanya menjadi tanggung jawab supervisor atau yang setingkat. Lihat pada
ditentukan. uraiannya tanggung jawabnya. Bukti dokumen bisa berupa catatan/log inspeksi
harian.

6.2.2. Setiap orang diawasi sesuai dengan tingkat kemampuan dan tingkat risiko - Lihat kembali pada uraian tanggung jawab pada 6.2.1 atau adanya kegiatan
tugas. pemantauan bagi karyawan baru atau program on the job training

6.2.3. Pengawas/penyelia ikut serta dalam identifikasi bahaya dan membuat upaya - Idem dengan 6.2.1, lihat pada job desc-nya. Bukti penerapan berupa laporan
pengendalian. inspeksi/laporan sumber bahaya atau lainnya.

6.2.4. Pengawas/penyelia diikutsertakan dalam melakukan penyelidikan dan - Pengawas terlibat dalam kegiatan pelaporan dan penyelidikan kecelakaan dan
penyakit akibat kerja. Lihat pada prosedur pelaporan & penyelidikan kecelakaan
pembuatan laporan terhadap terjadinya kecelakaan dan penyakit akibat kerja
kerja (elemen 8) dan item pada 6.2.1 (uraian job desc). Lihat juga pada dokumen
serta wajib menyerahkan laporan dan saran – saran kepada pengusaha atau
pelaporan dan hasil penyelidikan kecelakaan yang pernah terjadi.
pengurus.
- Proses konsultasi disini bisa berupa keterlibatan pengawas dalam rapat yang
Hal 11 dari 63 Interprestasi Kriteria revisi 4 by Herliana Dewi
6.2.5. Pengawas/penyelia ikut serta dalam proses konsultasi membahas masalah-masalah K3 dalam area pengawasannya.

6.3 Seleksi dan Penempatan Personil


Kriteria Audit Penjelasan dan Pemenuhan/Dokumen terkait

6.3.1. Persyaratan tugas tertentu termasuk persyaratan kesehatan diidentifikasikan - Perusahaan menetapkan syarat kesehatan dalam penerimaan pegawai. Lihat pada
dan dipakai untuk menyeleksi dan menempatkan tenaga kerja. prosedur penerimaan pegawai dan data-data aktifitas pemeriksaan kesehatan
karyawan selama ini.

6.3.2. Penugasan pekerjaan harus berdasarkan kemampuan dan keterampilan serta - Idem dengan 6.3.1 dan terdapat job qualification untuk setiap jabatan yang
kewenangan yang dimiliki. mencakup minimal pelatihan dan latarbelakang pendidikan serta pengalaman.

6.4 Area Terbatas


Kriteria Audit Penjelasan dan Pemenuhan/Dokumen terkait

6.4.1. Pengusaha/pengurus melakukan penilaian risiko lingkungan kerja untuk - Adanya dokumen atau daftar daerah-daerah di tempat kerja yang memerlukan ijin
mengetahui daerah – daerah uang memerlukan pembatasan izin masuk. masuk. Atau cek langsung ke lapangan atau dapat juga dilihat dari catatan
manajemen risiko yang telah dilakukan.

6.4.2. Terdapat pengendalian atas daerah/tempat dengan pembatasan izin masuk. - Pada daerah-daerah tsb dilakukan pengendalian yang dapat berupa ijin tertulis,
penguncian, rambu-rambu, dll.

6.4.3. Tersedianya fasilitas dan layanan di tempat kerja sesuai dengan standar dan - Fasilitas disini yaitu kamar mandi, wastafel, loker/ruang ganti, musholla, ruang
pedoman teknis makan, kantin, sarana olahraga, poliklinik, alat bantu kerja seperti tangga, lantai
ruang, transportasi dll. Layanan yaitu penyediaan air minum bersih, layanan makan,
kesehatan dll.

6.4.4. Rambu – rambu K3 harus dipasang sesuai dengan standar dan pedoman - Rambu K3 (safety sign, warning sign, poster, rambu APD, rambu APAR dll) dan
teknis. tanda pintu dipasang sesuai standar berdasarkan pedoman teknis/SNI, mempunyai
sinyal penerangan min 10 Lux dan berwarna hijau serta tulisan putih serta
mempunyai tanda bertulis “Keluar’ atau “Exit” di atasnya dan menghadap koridor.

6.5 Pemeliharaan, Perbaikan dan Perubahan Sarana Produksi

Hal 12 dari 63 Interprestasi Kriteria revisi 4 by Herliana Dewi


Kriteria Audit Pemenuhan/Dokumen terkait

6.5.1. Penjadualan pemeriksaan dan pemeliharaan sarana produksi serta - Perusahaan mempunyai dokumen berupa jadwal pemeliharaan sarana produksi
peralatan mencakup verifikasi alat – alat pengaman serta persyaratan yang yang dipergunakan di tempat kerja mencakup safety device atau alat-alat pengaman.
ditetapkan oleh peraturan perundang – undangan, standar dan pedoman teknis Verifikasi mencakup alat pengaman dapat dilihat dari checklist pemeriksaan masing-
yang relevan. masing sarana produksi.

6.5.2. Semua catatan yang memuat data secara rinci dari kegiatan pemeriksaan, - Perusahaan menyimpan catatan-catatan pemeliharaan yang dilakukan, berbentuk
pemeliharaan, perbaikan dan perubahan yang dilakukan atas sarana dan daftar riwayat pemeriksaan alat baik dalam bentuk soft copy atau hard copy.
peralatan produksi harus disimpan dan dipelihara.

6.5.3. Sarana dan peralatan produksi memiliki sertifikat yang masih berlaku sesuai - Perusahaan memiliki sertifikat sarana produksi yang masih berlaku. Beberapa sarana
dengan persyaratan peraturan perundang – undangan dan standar. produksi tsb antara lain bejana tekan (Permenaker 01/MEN/1082), pesawat angkat
dan angkut (Permanker 05/MEN/1985), Lift (Permenaker 03/MEN/1999), Pesawat
Uap (Peraturan Uap tahun 1930). Untuk tepatnya mengacu pada lembar obyek
pengawasan dan terdapat jadwal monitoring penjadwalan terhadap peralatan
perusahaan yang masuk dalam obyek pengawasan termasuk jadwal kadaluarsa
sertfikasi tsb beserta jadwal resertifikasi.

6.5.4. Pemeriksaan, pemeliharaan, perawatan, perbaikan dan setiap perubahan harus - Lihat kompetensi personil yang melakukan kegiatan perawatan sarana produksi tsb.
dilakukan petugas yang kompeten dan berwenang. (sertifikat, lisensi, pengalamannya), jika dilakukan oleh pihak ke 3 dapat
menunjukkan CV beserta sertifikat pelaksana berdasarkan proposal yang dikirimkan
kemudian dibandingkan dengan laporan/berita acara penyelesaian pekerjaan apakah
sama?

6.5.5. Terdapat prosedur untuk menjamin bahwa jika terjadi perubahan terhadap
- Idem dengan 6.5.3. Untuk detilnya dapat dilihat pada isi peraturan perundangannya.
sarana dan peralatan produksi, perubahan tersebut harus sesuai dengan
Atau tanyakan apakah pernah ada perubahan yang dilakukan?
persyaratan peraturan perundang – undangan, standar dan pedoman teknis
yang relevan.
- Terdapat tahapan prosedur mengenai kegiatan pemeliharaan dan perbaikan sarana
6.5.6. Terdapat prosedur permintaan pemeliharaan sarana dan peralatan produksi produksi. Contoh rekaman misalnya Work Order Form.
dengan kondisi K3 yang tidak memenuhi persyaratan dan perlu segera
diperbaiki.

- Penandaan pada mesin/sarana produksi yang sedang diperbaiki atau rusak ini dapat
6.5.7. Terdapat sistem untuk penandaan bagi peralatan yang sudah tidak aman lagi dituangkan dalam prosedur pemeliharaan yang mencakup Lock Out dan Tag Out
untuk digunakan atau sudah tidak digunakan. (LOTO) atau prosedur Lock Out dan Tag Out (LOTO) bila terpisah. Lihat rekaman
penandaan yang ada bandingkan dengan prosedurnya.

6.5.8. Apabila diperlukan dilakukan penerapan sistem penguncian pengoperasian - Terdapat mekanisme penguncian (lihat bentuk/sistem penguncian yang digunakan)
Hal 13 dari 63 Interprestasi Kriteria revisi 4 by Herliana Dewi
(lock out system) untuk mencegah agar sarana produksi tidak dihidupkan terkait dengan prosedur pemeliharaan/perbaikan atau prosedur Lock Out dan Tag
sebelum saatnya. Out (LOTO) bila terpisah. Rekamannya dapat dilihat pada daftar pelaksanaan Lock
Out dan bandingkan dengan prosedurnya.
6.5.9. Terdapat prosedur yang dapat menjamin keselamatan dan kesehatan tenaga
kerja atau orang lain yang berada didekat sarana dan peralatan produksi pada - Mengacu pada prosedur permintaan pemeliharaan/perbaikan untuk menjamin sarana
saat proses pemeriksaan, pemeliharaan, perbaikan dan perubahan. yang diperbaiki sudah aman untuk digunakan kembali.

6.5.10. Terdapat penanggung jawab untuk menyetujui bahwa sarana dan peralatan - Bukti rekamannya adalah work order form yang telah ditanda tangani oleh user
produksi telah aman digunakan setelah proses pemeliharaan, perawatan, setelah proses perbaikan selesai dan bentuk pencabutan LO TO dari personil yang
perbaikan atau perubahan berhak.

6.6 Pelayanan
Kriteria Audit Penjelasan dan Pemenuhan/Dokumen terkait

6.6.1. Apabila perusahaan dikontrak untuk menyediakan pelayanan yang tunduk pada - Pelayanan atau jasa disini termasuk dalam PJK3 (perusahaan jasa K3) sesuai
standar dan peraturan perundang – undangan mengenai K3, maka perlu dengan Permenaker 04/MEN/1995 yang meliputi jasa konsultan K3, jasa
disusun prosedur untuk menjamin bahwa pelayanan memenuhi persyaratan. pabrikasi ,pemeliharaan, reparasi dan instalasi teknik K3, jasa pemeriksaan dan
pengujian teknik, jasa pemeriksaan dan atau pelayanan kesehatan kerja, jasa audit
6.6.2. Apabila perusahaan diberi pelayanan melalui kontrak, dan pelayanan tunduk K3 dan jasa pembinaan K3. Bila kita sebagai penyedia jasa tsb maka persyaratan
pada standar dan peraturan perundang – undangan K3, maka perlu disusun harus dipenuhi. Namun bila kita sebagai pelanggan (6.6.2) maka dapat dilihat pada
prosedur untuk menjamin bahwa pelayanan memenuhi persyaratan. elemen 5 (pada prosedur pembelian) dimana sudah didetilkan spesifikasi K3 ini
dalam pembelian barang dan jasa. Spesifikasi ini bisa berupa surat penunjukan PJK3
dari Depnaker RI. Pada 6.6.2 perusahaan diminta memiliki prosedur seleksi dan
evaluasi subkontraktor dimana aspek K3 menjadi prasyarat di dalamnya. Bukti
rekaman dapat dilihat dari rekaman kegiatan seleksi dan evaluasi.

6.7 Kesiapan untuk Menangani Keadaan Darurat


Kriteria Audit Penjelasan dan Pemenuhan/Dokumen terkait

6.7.1. Keadaan darurat yang potensial di dalam dan/atau di luar tempat kerja - Perusahaan telah mengidentifikasi keadaan darurat yg mungkin terjadi (fire, spill,
diidentifikasi dan prosedur keadaan darurat telah didokumentasikan dan ledakan, banjir, huru hara,dll). Hal ini dibuktikan dengan adanya dokumen tertulis
diinformasikan agar diketahui oleh seluruh orang yang ada di tempat kerja. berupa prosedur keadaan darurat perusahaan. Lihat potensi keadaan darurat di
dalam prosedur KD bandingkan dengan kondisi yang ada mengacu kepada catatan
manajemen risiko.

6.7.2. Penyediaan alat/sarana dan prosedur keadaan darurat berdasarkan hasil - Prosedur tsb harus dilakukan simulasi untuk mengetahui sesuai atau efektif

Hal 14 dari 63 Interprestasi Kriteria revisi 4 by Herliana Dewi


identifikasi dan diuji serta ditinjau secarta rutin oleh petugas yang diterapkan. Jadwal simulasi paling tidak dilakukan 1 x dalam setahun atau mengacu
berkompeten dan berwenang. pada frekuensi pelaksanaan dalam prosedur KD itu sendiri. Prosedur KD
dievaluasi/ditinjau ulang oleh petugas yang kompeten (bisa bagian K3 atau pihak luar
misal kerja sama dng dinas kebakaran jika berhubungan dengan kebakaran).
Evaluasi mencakup kesesuaian terhadap skenario prosedur, kesiapan peralatan dan
target kecepatan dan ketepatan untuk setiap prosedur KD.

6.7.3. Tenaga kerja mendapat instruksi dan pelatihan mengenai prosedur keadaan - Perusahaan telah membuat instruksi keadaan darurat dan telah diinformasikan
darurat yang sesuai dengan tingkat risiko. kepada seluruh karyawan dan memberikan pelatihan dalam bentuk evakuasi Drill.
Bukti rekaman adalah catatan evakuasi Drill untuk setiap tenaga kerja mengacu
kepda prosedur KD yang sesuai dengan tingkat risiko

6.7.4. Petugas penanganan keadaan darurat ditetapkan dan diberikan pelatihan - Khusus petugas darurat telah diberi pelatihan spesifik darurat sesuai dengan peran
khusus serta diinformasikan kepada seluruh orang yang ada di tempat kerja. dan tugasnya. Rekaman dapat berupa daftar hadir dan atau sertifikat pelatihan serta
catatan pelatihan terkait. Untuk tim kebakaran dapat mengacu ke Kepmenaker
186/MEN/1999.

6.7.5. Instruksi/prosedur keadaan darurat dan hubungan keadaan darurat - Jelas. Verifikasi dilakukan dng melihat kondisi di lapangan bukti rekaman yaitu IK,
diperlihatkan secara jelas dan menyolok serta diketahui oleh seluruh tenaga peta evakuasi, terdapat arah panah menuju pintu keluar terdekat & aman menuju titik
kerja di perusahaan. berkumpul terlihat jelas dan terang pada jarak 20 M mempunyai penerangan min 10
lux. Dimana instruksi tsb jelas, singkat, terlihat pada jarak 20 M dan semua tenaga
kerja memahaminya. Dan hubungan KD (nomor kontak KD terpampang jelas) dan
diketahui oleh seluruh tenaga kerja.

6.7.6. Peralatan, dan sistem tanda bahaya keadaan darurat disediakan, diperiksa, diuji - Lihat pada catatan-catatan inspeksi, pengujian dan sertifikat hasil pengujian, dan
dan dipelihara secara berkala sesuai dengan peraturan perundang – undangan, laporan maintenancenya beserta penjadwalannya. Seperti peralatan Hydran,
standar dan pedoman teknis yang relevan. sprinkle, detector, fire alarm, APAR, pompa hydran, emergency lamp, emergency
shower, breathing Apparatus dll.

6.7.7. Jenis, jumlah, penempatan, dan kemudahan untuk mendapatkan alat keadaan - Posisi alat darurat (APAR, Hidran, Spill Kit, Shower, kotak P3K,dll) jelas dilihat, tidak
darurat telah sesuai dengan peraturan perundang – undangan atau standar dan terhalang dan bertanda jelas oleh karyawan. Termasuk ketepatan dalam spesifikasi
dinilai oleh petugas yang berkompeten dan berwenang. alat KD yang disediakan berdasarkan potensi bahayanya.

6.8 Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan

Hal 15 dari 63 Interprestasi Kriteria revisi 4 by Herliana Dewi


Kriteria Audit Penjelasan dan Pemenuhan/Dokumen terkait

6.8.1. Perusahaan telah mengevaluasi alat P3K dan menjamin bahwa sistem P3K yang - Ada kegiatan pengecekan terhadap kondisi isi dari kotak P3K, biasanya berupa
ada memenuhi peraturan perundang – undangan, standar dan pedoman teknis. checklist tentang kelengkapan obat, jumlah pemakaian, penggantian, dll.

6.8.2. Petugas P3K telah dilatih dan ditunjuk sesuai dengan peraturan perundang – - Ada petugas P3K yang ditunjuk. Petugas ini bisa dari karyawan atau orang medis
undangan. diklinik yang ditunjuk sebagai petugas P3K. Pelatihan P3K bagi petugas yang
ditunjuk sesuai dengan Permenaker 03/MEN/1982 tentang pelayanan kesehatan TK.

6.9 Rencana dan Pemulihan Keadaan Darurat


Kriteria Audit Penjelasan dan Pemenuhan/Dokumen terkait

6.9.1. Prosedur untuk pemulihan kondisi tenaga kerja maupun sarana dan peralatan
produksi yang mengalami kerusakan telah ditetapkan dan dapat diterapkan
sesegera mungkin setelah terjadinya kecelakaan dan penyakit akibat kerja.

7. Standar Pemantauan
7.1 Pemeriksaan Bahaya
Kriteria Audit Penjelasan dan Pemenuhan/Dokumen terkait

7.1.1. Pemeriksaan/inspeksi terhadap tempat kerja dan cara kerja dilaksanakan - Ada jadwal reguler kegiatan inspeksi ini. Bisa dilihat pada tabel jadwal atau prosedur
secara teratur. inspeksi atau dari hasil laporan inspeksi yang telah dilakukan beberapa waktu
sebelumnya. Inspeksi cara kerja dapat mengacu kepada job safety analysis dan
inspeksi tempat kerja dapat mengacu kepada housekeeping.

7.1.2. Pemeriksaan/inspeksi dilaksanakan oleh petugas yang berkompeten dan - Inspeksi dilakukan secara bersama oleh wakil pengurus dan wakil karyawan dengan
berwenang yang telah memperoleh pelatihan mengenai identifikasi bahaya. syarat telah mengikuti pelatihan identifikasi potensi bahaya. Bukti dapat dilihat dari
rekaman hasil inspeksi siapa yang melakukan dan posisinya.

7.1.3. Pemeriksaan/inspeksi mencari masukan dari tenaga kerja yang melakukan - Jelas. Inspeksi bukan saja hanya mengacu pada checklist tapi juga memberi ruang
tugas di tempat yang diperiksa. masukan diluar checklist. Lihat dari catatan inspeksi apakah terdapat masukan dari
petugas yang melakukan tugas di tempat yang diperiksa.

7.1.4. Daftar periksa (check list) di tempat kerja telah disusun untuk digunakan pada - Jelas, Dokumen berupa checklist inspeksi tempat kerja sesuai dengan kondisi tempat
saat pemeriksaan/inspeksi. kerjanya.

- Lihat cc laporan inspeksi dengan mengacu pada prosedur inspeksi.


Hal 16 dari 63 Interprestasi Kriteria revisi 4 by Herliana Dewi
7.1.5. Laporan pemeriksaan/inspeksi berisi rekomendasi untuk tindakan perbaikan
dan diajukan kepada pengurus dan P2K3 sesuai dengan kebutuhan.
- Terdapat catatan monitoring status penyelesaian terhadap tindakan koreksi dari
7.1.6. Pengusaha atau pengurus telah menetapkan penanggung jawab untuk temuan-temuan inspeksi dan kemudian tindakan perbaikan yang telah dilakukan
pelaksanaan tindakan perbaikan dari hasil laporan pemeriksaan/inspeksi. telah dinilai keefektifannya dalam arti tidak menimbulkan bahaya baru.

7.1.7. Tindakan perbaikan dari hasil laporan pemeriksaan/inspeksi dipantau untuk Selalu di pantau, sama
menentukan efektifitasnya.

7.2 Pemantauan/Pengukuran Lingkungan Kerja


Kriteria Audit Pemenuhan/Dokumen terkait

7.2.1. Pemantauan/pengukuran lingkungan kerja dilaksanakan secara teratur dan - Adanya dokumentasi/laporan hasil pemantauan lingkungan kerja. Interval waktu
hasilnya didokumentasikan, dipelihara dan digunakan untuk penilaian dan pelaksanaannya disesuaikan dengan ketentuan/standar yang berlaku dapat melihat
pengendalian risiko. pada UKL dan UPL.

7.2.2. Pemantauan/pengukuran lingkungan kerja meliputi faktor fisik, kimia, biologi, - Lihat pada Kepmenaker 51/MEN/1999 tentang Nilai Ambang Batas Faktor Fisika
ergonomi dan psikologi. ( Kebisingan, Suhu Kerja, Getaran, Gelombang Mikro dan Radiasi Ultraviolet).
- Lihat pada Kepmenaker 187/MEN/1999 tentang pengendalian bahan kimia
berbahaya di tempat kerja.
7.2.3. Pemantauan/pengukuran lingkungan kerja dilakukan oleh petugas atau pihak - Faktor biologis misalnya nilai baku mutu air minum, pengawasan terhadap kualitas
yang berkompeten dan berwenang dari dalam dan/atau luar perusahaan. makanan karyawan,dll.
- Faktor radiasi dapat mengacu pada ketentuan dari BAPETEN (Badan Pengawas
Tenaga Nuklir) Indonesia.

7.3 Peralatan Pemeriksaan/Inspeksi, Pengukuran dan Pengujian


Kriteria Audit Penjelasan dan Pemenuhan/Dokumen terkait

7.3.1. Terdapat prosedur yang terdokumentasi mengenai identifikasi, kalibrasi, - Ada prosedur tertulis mengenai hal tersebut. Alat ukur disini misalnya noisemeter
pemeliharaan dan penyimpanan untuk alat pemeriksaan, ukur dan uji mengenai (kebisingan), luxmeter (pencahayaan), gas detector (gas-gas kimia),dll. Bila alat-alat
K3. disediakan dari pihak luar maka mereka/suplier/kontraktor harus dapat menunjukkan
hasil pengujiannya. Hal ini bisa diidentifikasi pada saat tahap kontrak dan pembelian
jasa mereka.

7.3.2. Alat dipelihara dan dikalibrasi oleh petugas atau pihak yang berkompeten dan - Jelas. Lihat kualifikasi petugas yang melakukan kalibrasi alat tersebut atau catatan
berwenang dari dalam dan/atau luar perusahaan. pelatihannya.

7.4 Pemantauan Kesehatan Tenaga Kerja


Hal 17 dari 63 Interprestasi Kriteria revisi 4 by Herliana Dewi
Kriteria Audit Penjelasan dan Pemenuhan/Dokumen terkait

7.4.1. Dilakukan pemantauan kesehatan tenaga kerja yang bekerja pada tempat kerja - Ada kegiatan serta dokumentasi mengenai kegiatan pemantauan kesehatan tenaga
yang mengandung potensi bahaya tinggi sesuai dengan peraturan perundang – kerja. Terutama pemeriksaan kesehatan khusus seperti misalnya pengecekan darah
undangan. untuk melihat kontaminasi bahan kimia, audiometri untuk kebisingan, rontgen untuk
penyakit saluran pernafasan,dll.

7.4.2. Pengusaha atau pengurus telah melaksanakan identifikasi keadaan dimana - Hasil identifikasi dalam bentuk daftar program pemeriksaan kesehatan karyawan
pemeriksaan kesehatan tenaga kerja perlu dilakukan dan telah melaksanakan yang dilakukan dan tata cara atau prosedur untuk pemeriksaan kesehatan tenaga
sistem untuk membantu pemeriksaan ini kerja ini.

7.4.3. Pemeriksaan kesehatan tenaga kerja dilakukan oleh dokter pemeriksa yang - Dokter perusahaan yang sesuai dengan Permenaker 01/MEN/1976 tentang
ditunjuk sesuai peraturan perundang – undangan. kewajiban latihan hyperkes bagi dokter perusahaan dan mendapat surat
penunjukkan.
7.4.4. Perusahaan menyediakan pelayanan kesehatan kerja sesuai dengan peraturan - Detil pelayanan kesehatan yang diberikan mengacu pada Permenaker 03/MEN/1982
perundang – undangan. tentang pelayanan kesehatan TK

7.4.5. Catatan mengenai pemantauan kesehatan tenaga kerja dibuat sesuai dengan - Jelas. Diwajib untuk memberikan pelaporan setiap aktifitas pemeriksaan kesehatan
mengacu kepada Per.02/MEN/1980
peraturan perundang – undangan.

8. Pelaporan dan Perbaikan Kekurangan


8.1 Pelaporan Keadaan Darurat
Kriteria Audit Penjelasan dan Pemenuhan/Dokumen terkait

8.1.1. Terdapat prosedur pelaporan bahaya yang berhubungan dengan K3 dan - Perusahaan mempunyai prosedur pelaporan sumber bahaya dan tenaga kerja tahu
prosedur ini diketahui oleh tenaga kerja. cara pelaporan tersebut. Dokumen berupa prosedur pelaporan, formulir pelaporan
bahaya/ketidaksesuaian.

8.2 Pelaporan Kecelakaan


Kriteria Audit Penjelasan dan Pemenuhan/Dokumen terkait

8.2.1. Terdapat prosedur terdokumentasi yang menjamin bahwa semua kecelakaan - Dokumen berupa prosedur tata cara pelaporan kecelakaan kerja dan penyakit akibat
kerja, penyakit akibat kerja, kebakaran atau peledakan serta kejadian kerja.
berbahaya lainnya di tempat kerja dicatat dan dilaporkan sesuai dengan - Ada dokumen pelaporan kecelakaan dan atau penyakit akibat kerja kepada pihak
peraturan perundang – undangan. Disnaker setempat atau dalam laporan triwulan P2K3 perusahaan ke Disnaker.
Ketentuan ini diatur dalam Permenaker No.03/MEN/1998 tentang Tata Cara
Pelaporan dan Pemeriksaan Kecelakaan.

Hal 18 dari 63 Interprestasi Kriteria revisi 4 by Herliana Dewi


8.3 Pemeriksaan dan Pengkajian Kecelakaan Kerja
Kriteria Audit Penjelasan dan Pemenuhan/Dokumen terkait

8.3.1. Tempat kerja/perusahaan mempunyai prosedur pemeriksaan dan pengkajian - Dokumennya sama dengan 8.2.1 dimana bisa dijadikan satu prosedur yaitu
kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja. pelaporan dan penyelidikannya.

8.3.2. Pemeriksaan dan pengkajian kecelakaan kerja dilakukan oleh petugas atau Ahli - Perusahaan telah menetapkan personil perusahaan yang akan melakukan
K3 yang ditunjuk sesuai peraturan perundang – undangan atau pihak lain yang penyelidikan. Kompetensinya bisa dilihat pada pelatihan atau sertifikat pelatihan yang
berkompeten dan berwenang. telah dimilikinya.

8.3.3. Laporan pemeriksaan dan pengkajian berisi tentang sebab dan akibat serta - Lihat dan cek pada dokumen laporan kecelakaan selama ini, apakah sudah tertera
rekomendasi/saran dan jadwal waktu pelaksanaan usaha perbaikan. saran dan jadwal perbaikannya.

8.3.4. Penanggung jawab untuk melaksanakan tindakan perbaikan atas laporan - Lihat pada dokumen laporan kecelakaan siapa penanggung jawab tindakan
pemeriksaan dan pengkajian telah ditetapkan. perbaikan tsb? Apakah beliau sudah diinformasikan mengenai tanggung jawabnya ini
?
- Verifikasi dilakukan dengan melihat proses saat penyelidikan dilakukan. Apakah
8.3.5. Tindakan perbaikan diinformasikan kepada tenaga kerja yang bekerja di tempat
melibatkan tenaga kerja saat mengumpulkan informasi atau saat mendiskusikan
terjadinya kecelakaan.
tindakan perbaikan yang akan dilakukan ? Cross check dengan pekerja yang terkait !
Atau sertakan tandatangan pekerja.
8.3.6. Pelaksanaan tindakan perbaikan dipantau, didokumentasikan dan
- Perusahaan melakukan verifikasi terhadap tindakan perbaikan yang diusulkan dalam
diinformasikan ke seluruh tenaga kerja. laporan kecelakaan. Bentuknya dapat berupa status laporan (closed) atau paraf pada
tindakan perbaikan yang selesai.

8.4 Penanganan Masalah


Kriteria Audit Penjelasan dan Pemenuhan/Dokumen terkait

8.4.1. Terdapat prosedur untuk menangani masalah keselamatan dan kesehatan - Ada prosedur penyampaian masalah-masalah K3 di tempat kerja. Masalah ini bisa
yang timbul dan sesuai dengan peraturan perundang – undangan yang berlaku. berupa hal-hal seperti; lingkungan kerja yang kurang nyaman dan aman, cara kerja,
kesehatan dalam bekerja, atau keluhan-keluhan lainnya.
- Tenaga kerja sudah mengetahui tata cara pelaporan masalah ini. Sebenarnya
prosedur ini bisa disatukan dengan prosedur pelaporan bahaya pada 8.4.1.
Penyampaian kemajuan bisa dalam bentuk rapat K3 operasional/toolbox meeting.

9. Pengelolaan Material dan Perpindahannya


9.1 Penanganan Secara Manual dan Mekanis
Hal 19 dari 63 Interprestasi Kriteria revisi 4 by Herliana Dewi
Kriteria Audit Penjelasan dan Pemenuhan/Dokumen terkait

9.1.1. Terdapat prosedur untuk mengidentifikasi potensi bahaya dan menilai risiko - Prosedur yang dimaksud yaitu prosedur manajemen risiko seperti pada 2.1.1 dan
yang berhubungan dengan penanganan secara manual dan mekanis. 6.1.1 tetapi kriteria ini lebih fokus pada kegiatan penanganan bahan secara manual
dan mekanis. Bukti penerapan lihat hasil laporan risk assessment pada kegiatan
yang dimaksud ini.
9.1.2. Identifikasi bahaya dan penilaian risiko dilaksanakan oleh petugas yang - Verifikasi petugas yang melakukan risk assessment ini.
berkompeten dan berwenang.
- Verifikasi ke lapangan apakah rekomendasi tindakan pengendalian risiko dari laporan
9.1.3. Pengusaha atau pengurus menerapkan dan meninjau cara pengendalian risiko risk assessment diterapkan di tempat kerja. Bukti rekaman yaitu terdapat monitoring
yang berhubungan dengan penanganan secara manual atau mekanis. dari program kerja dari pengendalian risiko yang diambil.

9.1.4. Terdapat prosedur untuk penanganan bahan meliputi metode pencegahan - Terdapat prosedur tertulis untuk penanganan terhadap kemungkinan kerusakan,
terhadap kerusakan, tumpahan dan/atau kebocoran. tumpahan dan kebocoran.

9.2 Sistem Pengangkutan, Penyimpanan dan Pembuangan


Kriteria Audit Pemenuhan/Dokumen terkait

9.2.1. Terdapat prosedur yang menjamin bahwa bahan disimpan dan dipindahkan - Semua kriteria ini dapat ditunjukkan dengan suatu prosedur dan penerapannya
dengan cara yang aman sesuai dengan peraturan perundang – undangan. mengenai penanganan bahan agar teratur dan rapi dalam penyimpanan
(housekeeping), prosedur tersebut mencakup penanganan terhadap sifat bahan
9.2.2. Terdapat prosedur yang menjelaskan persyaratan pengendalian bahan yang khususnya kadaluarsa bahan seperti pengaturan pengeluaran dan pencatatan masa
dapat rusak atau kadaluarsa. kode bahan, penempatan bahan sesuai dengan sifat bahan, bahan dalam kondisi
siap pakai serta bila tidak dipakai akan dibuang dengan cara yang aman bagi
9.2.3. Terdapat prosedur yang menjamin bahwa bahan dibuang dengan cara yang lingkungan berikut juga limbahnya dibuang dengan cara yang aman seperti untuk
aman sesuai dengan peraturan perundang – undangan. pembuangan limbah oli dipersyaratkan ke penampung yang mempunyai ijin dan
limbah cair ke PPLI dan lain-lain. Bukti pelaksanaan pembuangan dalam dilihat dari
manifestnya.
- Bahan-bahan yang ditangani sesuai dengan peraturan perundangan seperti
penyimpanan bahan peledak, penyimpanan gas-gas dengan tabung atau bejana
bertekanan, yang bersifat reaktif flamability dan lain-lain.

9.3 Pengendalian Bahan Kimia Berbahaya (BKB)


Kriteria Audit Pemenuhan/Dokumen terkait

Hal 20 dari 63 Interprestasi Kriteria revisi 4 by Herliana Dewi


9.3.1. Perusahaan telah mendokumentasikan dan menerapkan prosedur mengenai - Ada prosedur tertulis mengenai kegiatan-kegiatan tersebut untuk bahan berbahaya.
penyimpanan, penanganan dan pemindahan BKB (bahan kimia berbahaya) Bisa berupa prosedur atau instruksi kerja terkait dengan penggunaan bahan kimia
sesuai dengan persyaratan peraturan perundang – undangan, standar dan tsb. Peraturan yg mengatur tentang B3 yaitu PP no.74 tahun 2001 tentang
pedoman teknis yang relevan. Pengendalian Bahan Kimia di tempat kerja. Prosedur juga meliputi metode
pencegahan terhadap kerusakan, tumpahan, dan kebocoran.

9.3.2. Terdapat Lembar Data Keselamatan BKB (Material Safety Data Sheets) - Lembar data ini dikenal juga dengan nama MSDS(material Safety Data Sheet).
meliputi keterangan mengenai keselamatan bahan sebagaimana diatur pada Seharusnya tempat kerja mempunyainya dan bisa didapatkan dari pihak suplier
peraturan perundang – undangan dan dengan mudah dapat diperoleh. bahan kimia. (Dipersyaratkan pada elemen 5 dalam pembelian bahan). Rekaman
MSDS ini ditemukan baik ditempat yang menyimpan maupun yang menggunakan.
MSDS ini sebaiknya bersifat komunikatif artinya dimegerti oleh yang membacanya.

9.3.3. Terdapat sistem untuk mengidentifikasi dan pemberian label secara jelas pada - Ada pelabelan pada wadah bahan kimia. Yang penting label ini diketahui oleh para
bahan kimia berbahaya. user bahan kimia maksudnya. Buktinya semua wadah bahan kimia mempunyai label
yang jelas yaitu nama zat, sifat bahaya/rambu bahaya dan tindakan bila Keadaan
darurat.

9.3.4. Rambu peringatan bahaya terpasang sesuai dengan persyaratan peraturan - Rambu peringatan ini menjelaskan bahaya dari bahan kimia yang ada ditempat kerja.
perundang – undangan dan/atau standar yang relevan. Misalnya: rambu sifat bahan tsb, rambu peringatan seperti flammable, explosive,
poison dll.
- Sama dengan penjelasan 9.3.1, lebih ditekankan pada cara penyimpanan agar
disesuaikan dengan sifat reaktif bahan misalnya bahan yang oksidator tidak
ditempatkan berdekatan dengan flammable dll, dan juga bahan yang dipindahkan
dengan cara yang aman seperti loading – unloading bensin dimana harus dilengkapi
dengan grounding, dilengkapi dengan APAR yang sesuai, dilarang merokok, dll.
9.3.5. Penanganan BKB dilakukan oleh petugas yang berkompeten dan berwenang. - Pihak user telah mendapatkan pelatihan mengenai bahaya bahan kimia serta tata
cara pemakaian yang aman dari bahan tersebut. Lihat pada catatan pelatihan atau
sertifikat pelatihan.

10. Pengumpulan dan Penggunaan Data


10.1 Catatan Keselamatan dan Kesehatan Kerja

Hal 21 dari 63 Interprestasi Kriteria revisi 4 by Herliana Dewi


Kriteria Audit Penjelasan dan Pemenuhan/Dokumen terkait

10.1.1. Pengusaha atau pengurus telah mendokumentasikan dan menerapkan prosedur - Perusahaan telah menetapkan prosedur yang mengatur pengelolaan terhadap
pelaksanaan identifikasi, pengumpulan, persiapan, pemeliharaan, penyimpanan catatan-catatan K3 tersebut. Bukti rekamannya yaitu prosedur pengendalian catatan
dan penggantian catatan K3. dimana aplikasinya adalah terdapat masterlist catatan K3 yang minimal mencakup
masa simpan dan lokasi penyimpanan. Dimana definisi catatan K3 ini berupa formulir
K3 yang sudah terisi misal form kecelakaan, inspeksi, NCR audit, dll.

10.1.2. Peraturan perundang – undangan, standar dan pedoman teknis K3 yang relevan - Tercakup didalam prosedur pengendalian dokumen yaitu mengenai pengendalian
dipelihara pada tempat yang mudah didapat. dokumen eksternal, dimana aplikasinya terdapat daftar Undang-undang, peraturan,
standar dan pedoman teknis yang relevan dimana selalu diupdate untuk
mengetahuinya dapat dilihat dari tanggal penerbitan dan juga pada daftar tersebut
dicantumkan lokasi penyimpanannya.

- Buktinya dapat kita lihat pada prosedur pengendalian catatan apakah terdapat
10.1.3. Terdapat prosedur yang menentukan persyaratan untuk menjaga kerahasiaan
klausul yang mempersyaratkan kerahasian catata, seperti bagaimana prosedur
catatan.
mengaksesnya, menyimpan dan memusnakannya. Contoh catatan yang bersifat
rahasia yaitu: medical check up.

- Contoh catatan peninjauan ulang & pemeriksaan misalkan; notulensi management


10.1.4. Catatan kompensasi kecelakaan dan rehabilitasi kesehatan tenaga kerja
review, notulen rapat P2K3, hasil audit, medical record, dll. Dengan mengacu kepada
dipelihara.
daftar masa simpan catatan K3 yang telah tersusun.

- Catatan kompensasi kecelakaan seperti asuransi dan rehabilitasi kesehatan yaitu


catatan berupa catatan proses penyebuhan dari sakit baik akibat kecelakaan kerja
maupun penyakit akibat kerja termasuk rekomendasi pemindahan ketempat kerja lain
untuk sementara waktu atau tetap bila disarankan oleh personalia.

10.2 Data dan Laporan Keselamatan dan Kesehatan Kerja


Kriteria Audit Penjelasan dan Pemenuhan/Dokumen terkait

Hal 22 dari 63 Interprestasi Kriteria revisi 4 by Herliana Dewi


10.2.1. Data K3 yang terbaru dikumpulkan dan dianalisa. - Data-data K3 perusahaan dapat berupa; data-data kecelakaan kerja minimal FR dan
SR, Medical cost, laporan penyakit kerja, data % hasil inspeksi, data pencapaian
kinerja program K3, data pemantauan lingkungan kerja(misal kebisingan, NAB, dll)
yang mana kesemua data itu dianalisa. tabel, matriks, atau grafik atau yang lainnya
adalah bentuk pengolahan data sedangkan analisa data mencakup terhadap analisa
untuk mencari akar permasalahan dari pengolahan data yang dilakukan dan
mencakup sampai pada tindakan koreksi maupun pencegahan.

10.2.2. Laporan rutin kinerja K3 dibuat dan disebarluaskan di dalam tempat kerja. - Laporan rutin K3 misalnya; laporan yang berhubungan dengan kinerja K3
termasuknya didalam monitoring terhadap program K3.

11. Pemeriksaan Sistem Manajemen K3


11.1 Audit Internal Sistem Manajemen K3
Kriteria Audit Penjelasan dan Pemenuhan/Dokumen terkait

11.1.1. Audit internal SMK3 yang terjadwalkan dilaksanakan untuk memeriksa - Perusahaan memiliki jadwal kegiatan audit internal SMK3 dan telah dilaksanakan
kesesuaian kegiatan perencanaan dan untuk menentukan efektifitas kegiatan sesuai jadwal tsb mengacu kepada prosedur audit internal. Lihat pada laporan audit
tersebut. internal yang ada. Buktinya harus dapat dipastikan 166 dari kriteria ini telah di audit
dalam setahun, untuk melihat efektifitasnya dapat dilihat dari presentasinya secara
11.1.2. Audit internal SMK3 dilakukan oleh petugas yang independen, berkompeten kuantitatif.
dan berwenang.
- Petugas atau auditor internal SMK3 harus kompeten yakni telah dibekali dengan
11.1.3. Laporan audit didistribusikan kepada pengusaha atau pengurus dan petugas pemahaman mengenai isi SMK3 dan standar audit SMK3 ini. Lihat pada catatan
lain yang berkepentingan dan dipantau untuk menjamin dilakukannya tindakan latihan/sertifikat pelatihan audit internal atau pada contoh hasil laporannya selama
perbaikan ini. Independen yakni ia tidak mengaudit bagiannya sendiri.
- Tiap laporan hasil audit ada daftar distribusi penerima dokumen laporan tsb.
- Lihat pada laporan ketidaksesuaian/NCR audit apakah ada tanda
pengesahan/persetujuan bahwa tindakan perbaikan telah selesai dilaksanakan.
Prioritas temuan audit juga dapat kita lihat pada lembar monitoring rekapitulasi
tindakan perbaikan hasil audit apakah tindakan perbaikan sesuai dengan date line
atau tidak, kemudian lihat keterangannya jika belum terlaksana atau ditutup.

12. Pengembangan Ketrampilan dan Kemampuan


12.1 Strategi Pelatihan
Hal 23 dari 63 Interprestasi Kriteria revisi 4 by Herliana Dewi
Kriteria Audit Penjelasan dan Pemenuhan/Dokumen terkait

12.1.1. Analisis kebutuhan pelatihan K3 sesuai persyaratan peraturan perundang – - Terdapat TNA (training need analysis) yang mencakup mengenai kebutuhan
undangan telah dilakukan. pelatihan K3. Lihat pada matriks training
- Lihat pada program pelatihan tahunan perusahaan kemudian komposisi peserta
12.1.2. Rencana pelatihan K3 bagi semua tingkatan telah disusun. pelatihannya.
- Lihat kembali pada matriks pelatihan K3 dengan disuaikan dengan job qualifikasinya.
12.1.3. Jenis pelatihan K3 yang dilakukan harus disesuaikan dengan kebutuhan untuk Perhatian khusus untuk pelatihan yang dipersyaratkan oleh per-UU seperti; operator
pengendalian potensi bahaya. forklift, crane, regu kebakaran, ahli K3.
- Kriteria ini terkait dengan pihak ketiga yang digunakan jasanya untuk mengadakan
12.1.4. Pelatihan dilakukan oleh orang atau badan yang berkompeten dan berwenang pelatihan. Hal ini diatur dalam Permenaker No.04/MEN/1994 tentang Perusahaan
sesuai dengan peraturan perundang – undangan. Jasa K3. Kesesuaian ini bisa dipastikan dalam kontrak pembelian jasa.
- Perusahaan menyediakan fasilitas (kelas, board, OHP, LCD,dll) dan sumber daya
12.1.5. Terdapat fasilitas dan sumber daya memadai untuk pelaksanaan pelatihan yang (trainer, dana) untuk kegiatan pelatihan (khususnya bila pelatihan bersifat internal).
- Catatan pelatihan seperti daftar hadir, jadwal, dll disimpan dan di file termasuk daftar
efektif.
riwayat pelatihan per karyawan.
12.1.6. Pengusaha atau pengurus mendokumentasikan dan menyimpan catatan seluruh
- Setiap selesai program pelatihan sebaiknya dibuat lembar evaluasi terhadap
pelatihan.
pelaksanaan pelatihan.
- Pada prosedur pelatihan ada tahapan dimana semua program pelatihan selama
12.1.7. Program pelatihan ditinjau secara teratur untuk menjamin agar tetap relevan setahun dievaluasi untuk menentukan apakah masih relevan atau perlu peningkatan
dan efektif. lebih lanjut. Termasuk prosentasi keberhasilan pelatihan yang telah diikuti.

12.2 Pelatihan bagi Manajemen dan Penyelia


Kriteria Audit Penjelasan dan Pemenuhan/Dokumen terkait

12.2.1. Anggota manajemen eksekutif dan pengurus berperan serta dalam pelatihan - Manajemen senior terlibat dalam kegiatan pelatihan K3. Terlibat disini termasuk ikut
yang mencakup penjelasan tentang kewajiban hukum dan prinsip – prinsip serta dalam pelatihan, minimal pelatihan penjelasan tentang kewajiban hukum dan
serta pelaksanaan K3. prinsip-prinsip serta pelaksanaan K3 Dokumen yang dilihat yaitu catatan pelatihan,
sertifikat (jika ada) atau kegiatan yang diikuti seperti seminar, dll.

- Pelatihan disini bukan hanya pelatihan K3 yang sesuai dengan peran dan tugasnya
12.2.2. Manajer dan pengawas/penyelia menerima pelatihan yang sesuai dengan peran namun juga yang berhubungan dengan kompetensi pekerjaannya. Kesesuaiannya
dan tanggung jawab mereka. dapat dilihat pada job qualifikasinya dan atau matrik pelatihan mereka. Buktinya lihat
rekaman pelatihan dari sertifikat atau daftar riwayat pelatihan mereka.

12.3 Pelatihan bagi Tenaga Kerja


Kriteria Audit Penjelasan dan Pemenuhan/Dokumen terkait

Hal 24 dari 63 Interprestasi Kriteria revisi 4 by Herliana Dewi


12.3.1. Pelatihan diberikan kepada semua tenaga kerja termasuk tenaga kerja baru dan - Setiap tenaga kerja baru mendapatkan pelatihan bagaimana bekerja dengan aman
yang dipindahkan agar mereka dapat melaksanakan tugasnya secara aman. termasuk pengenalan mengenai K3. begitu pula dengan tenaga kerja yang
dipindahkan ke bagian yang baru. Lihat pada prosedur pelatihan, catatan pelatihan.

12.3.2. Pelatihan diberikan kepada tenaga kerja apabila di tempat kerjanya terjadi - Perubahan sarana produksi atau proses dapat menimbulkan bahaya baru maka
perubahan sarana produksi atau proses. tenaga kerja harus diinformasikan mengenai bahaya ini.

12.3.3. Pengusaha atau pengurus memberikan pelatihan penyegaran kepada semua - Pelatihan penyegaran ini tergantung kebutuhan/persyaratan yang ada. Misal
tenaga kerja. pelatihan darurat 1 tahun sekali, pelatihan P3K, pelatihan B3 dll.

12.4 Pelatihan Pengenalan dan Pelatihan Untuk Pengunjung dan Kontraktor


Kriteria Audit Pemenuhan/Dokumen terkait

12.4.1. Terdapat prosedur yang menetapkan persyaratan untuk memberikan - Ada program pelatihan pengenalan K3 bagi tenaga kerja. Lihat pada materi
taklimat (briefing) pengunjung dan mitra kerja guna menjamin K3. pelatihan, jadwal pelatihan dan absensi pelatihan pengenalan K3.
- Ada prosedur safety induction bagi tamu atau mitra kerja. Bisa dalam bentuk
pembagian selebaran, training khusus, lampiran kontrak, dll.
12.5 Pelatihan Keahlian Khusus
Kriteria Audit Pemenuhan/Dokumen terkait

12.5.1. Perusahaan mempunyai sistem yang menjamin kepatuhan terhadap - Perusahaan melakukan identifikasi terhadap kebutuhan pelatihan yang memang
persyaratan lisensi atau kualifikasi sesuai dengan perturan perundang – dipersyaratkan dalam peraturan perundangan. Lihat pada TNA atau matriks pelatihan
undangan untuk melaksanakan tugas khusus, melaksanakan pekerjaan atau yang ada. Beberapa pelatihan tsb yaitu;
mengoperasikan peralatan. - Ahli K3 : Permenaker 02/MEN/1992
- Dokter perusahaan : Permenaker 01/MEN/1976
- Operator Uap : Permenaker 01/MEN/1988
- Operator Crane : Permenaker 01/MEN/1989
- Regu Kebakaran : Kepmenaker 186/MEN/1999
- Ahli K3 kimia
- Juru las
- Operator alat angkat-angkut
- Paramedis
- dll

Hal 25 dari 63 Interprestasi Kriteria revisi 4 by Herliana Dewi


INTEPRETASI ELEMEN AUDIT SMK3
Sesuai Peraturan Pemerintah RI Nomor 50 tahun 2012
Hal 26 dari 63 Interprestasi Kriteria revisi 4 by Herliana Dewi
Tingkat Awal

1. Pembangunan dan Pemeliharaan Komitmen


1.1 Kebijakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Kriteria Audit Kriteria Audit dan Pemenuhan/Dokumen terkait

1.1.1. Terdapat kebijakan K3 yang tertulis, bertanggal, ditandatangani oleh - Perusahaan membuat kebijakan K3 yang tertulis, bertanggal dan isinya mencakup
pengusaha atau pengurus, secara jelas menyatakan tujuan dan sasaran tujuan-tujuan K3 dan komitmen perusahaan dalam memperbaiki kinerja K3
K3 serta komitmen terhadap peningkatan K3. maksudnya adalah :
 Usaha pencegahan kecelakaan dan PAK
 Pemenuhan peraturan perundangan K3(kewajiban mentaati persyaratan K3)
 Sesuai dengan sifat dan skala risiko K3 perusahaan
 Sinergi dengan visi dan misi perusahaan
 Pernyataan perbaikan kinerja K3 secara berkelanjutan.

1.1.3. Perusahaan mengkomunikasi kebijakan K3 kepada seluruh tenaga kerja, - Penandatanganan kebijakan K3 harus pengusaha atau manajemen puncak
tamu, kontraktor, pelanggan, dan pemasok dengan tata cara yang tepat. perusahaan/pengurus (bisa pemilik atau orang yang mempunyai tugas memimpin
langsung tempat kerja)

- Proses konsultasi bisa dalam bentuk suatu rapat yang membahas perumusan isi
kebijakan dimana peserta rapat bisa dari anggota P2K3 (wakil tenaga kerja)/wakil
departemen dan atau serikat pekerja. Lihat pada notulensi rapat pembahasan
kebijakan ini.

- Untuk kebijakan yang berasal dari induk perusahaan atau manajemen puncak ada
proses konsultasi bisa melalui media sosialisasi dan responsi

Ada mekanisme untuk meninjau ulang isi kebijakan secara berkala misal melalui
management review meeting, rapat P2K3 atau rapat lainnya. Bila ada perubahan nama
perusahaan, manajemen, visi, dll maka kebijakan juga harus direvisi. Jadwal waktu
tinjauan sebaiknya dicantumkan.

- Komunikasi kebijakan K3 melalui;


 pemampangan di lokasi yang mudah dilihat,dibaca dan dipahami

Hal 27 dari 63 Interprestasi Kriteria revisi 4 by Herliana Dewi


 pembacaan saat briefing sebelum bekerja,
 kartu pengenal tamu/visitor,
 lampiran dalam kontrak,
 materi pengarahan/briefing bagi tamu,
 media informasi yang ada di perusahaan,
 pelatihan pengenalan (induction training) dll.

- Kebijakan K3 khusus dibuat, jika ada:


 potensi bahaya khusus yang belum tercakup dalam kebijakan K3 yang ada
 adanya situasi dan kondisi khusus sehingga kebijakan K3 yang ada belum dapat
dipenuhi

:1.2 Tanggung Jawab & Wewenang Untuk Bertindak


Kriteria Audit Penjelasan dan Pemenuhan/Dokumen terkait

1.2.2. Penunjukan penanggung jawab K3 harus sesuai peraturan perundang – - Ada dokumen yang menjelaskan tanggung jawab dan wewenang seseorang yang
undangan. disahkan oleh manajemen perusahaan, seperti dalam hal ini penunjukan
management representative (MR) untuk mengambil tindakan dan melapor mengenai
K3, salah satu bentuk dokumen yaitu job description/ tanggung jawab K3 dalam
manual K3, dll. Harus dipastikan personil yang terkait mengetahui hal ini.
1.2.4. Pengusaha atau pengurus bertanggung jawab secara penuh untuk
menjamin pelaksanaan SMK3 - Ada beberapa Penanggung jawab K3 yang sesuai peraturan perundangan yaitu;
dokter perusahaan (Permenaker 01/MEN/1976), Paramedis (Permenaker
1.2.5. Petugas yang bertanggung jawab untuk penanganan keadaan darurat 01/MEN/1979), Sekretaris P2K3 (Permenaker 02/MEN/1992)),regu tim tanggap
telah ditetapkan dan mendapatkan pelatihan. darurat (Kepmenaker 186/1999).

1.2.6. Perusahaan mendapatkan saran – saran dari para ahli di bidang K3 yang - Bisa dilihat dalam job descriptionnya, bukti keterlibatan misalnya turut andil dalam
berasal dari dalam dan/atau luar perusahaan. penilaian kinerja K3 unit, ikut serta dalam inspeksi K3, ikut serta rapat K3 unit dan
memantau pencapaian kinerja unit K3.
- Bisa berupa laporan kinerja K3 dari konsultan/pegawai pengawas (luar) dan laporan
audit internal K3, inspeksi K3, laporan study banding/bench marking, dll dari dalam
perusahaan
- Bisa dilihat dari sertifikat pelatihan, dokumentasi latihan darurat, absensi latihan.
Tanda pengenal misal topi/helm khusus, bage, warna baju,dll.

- Jelas. Kinerja K3 misal meliputi angka kecelakaan (FR & SR), jumlah klaim
kecelakaan, prestasi/penghargaan K3, % pencapaian target, dll.

- Lihat pada job description, bukti keterlibatan seperti ikut menilai kinerja K3 kontraktor,
melakukan inspeksi K3, ikut serta dalam rapat-rapat dengan kontraktor, observasi

Hal 28 dari 63 Interprestasi Kriteria revisi 4 by Herliana Dewi


lapangan,dll.

- Telah ditunjuk personil atau bagian yang memiliki tanggung jawab ini dapat dilihat
pada job description atau tanyakan langsung pada personil yang terkait dengan
tanggung jawab ini.
- Lihat tanggung jawab manajemen baik pada kebijakan K3, manual SMK3 atau job
descnya. Bukti pelaksanaannya dapat dilihat pada kriteria 1.3.1 sampai 1.3.3 apakah
sudah melaksanakan tinjauan manajemen terkait dengan SMK3.

1.3 Tinjauan & Evaluasi


Audit Kriteria Penjelasan dan Pemenuhan/Dokumen terkait

- Kegiatan tinjauan ulang ini dalam bentuk rapat tinjauan manajemen yang agendanya
1.3.3. Pengurus harus meninjau ulang pelaksanaan SMK3 secara berkala untuk sesuai dengan lampiran I Permenaker 05 tahun 1996. Rapat tinjauan manajemen ini
menilai kesesuaian dan efektivitas SMK3. dihadiri oleh top manajemen, dan tidak dapat disamakan dengan rapat bulanan P2K3

- Lihat pada notulensi rapat tinjauan manajemen bentuk tindakan perbaikan atau
corrective action yang akan dilakukan apakah masuk didalam program kerja tahun
berikutnya.
- Dokumentasi berupa notulensi rapat dan absensi kehadiran rapat.

1.4 Keterlibatan & Konsultasi dengan Tenaga Kerja


Audit Kriteria Penjelasan dan Pemenuhan/Dokumen terkait

1.4.1. Keterlibatan dan penjadwalan konsultasi tenaga kerja dengan wakil - Ada dokumen tentang kegiatan konsultasi antara tenaga kerja (bukan wakil tenaga
perusahaan didokumentasikan dan disebarluaskan ke seluruh tenaga kerja) dan wakil perusahaan contohnya bisa forum serikat pekerja yang salah satu
kerja. agendanya mengenai K3 atau tenaga kerja dengan kepengurusan P2K3 yang
mewakili perusahaan. Dokumentasi bisa dalam bentuk notulensi kegiatan, jadwal
atau time table kegiatan. Wakil perusahaan adalah personil yang ditunjuk oleh
manajemen perusahaan.
1.4.4. Ketua P2K3 adalah pimpinan puncak atau pengurus. - Prosedur tersebut dapat berupa pedoman atau tata cara atau tahapan penyampaian
masalah/issue K3 akibat perubahan di tempat kerja. Perubahan yg dimaksud bisa
tempat kerja, cara kerja, alat & bahan yang dirasa pekerja membahayakan dirinya.
1.4.5. Sekretaris P2K3 adalah ahli K3 sesuai dengan peraturan perundang – - Buktinya dapat berupa dokumen surat penunjukan/pengesahan P2K3 dari Dinas
undangan. tenaga kerja setempat.

- Lihat pada dokumen 1.4.3 siapa yang menjabat sebagai ketua P2K3 ? Seharusnya
1.4.6. P2K3 menitikberatkan kegiatan pada pengembangan kebijakan dan
Hal 29 dari 63 Interprestasi Kriteria revisi 4 by Herliana Dewi
prosedur mengendalikan risiko. pengurus atau pimpinan puncak perusahaan yang dimaksud pengurus disini sesuai
dengan Permenaker 05 tahun 1996 BAB I pasal 1 point 8.
- Sekretaris P2K3 harus ahli K3 sesuai dengan Permenaker 02/MEN/1992. Lihat pada
1.4.7. Susunan pengurus P2K3 didokumentasikan dan diinformasikan kepada sertifikat dan surat penunjukan AK3 sebaiknya ahli K3 umum karena ahli K3 umum
tenaga kerja. pelatihannya salah satunya mengenai peraturan perundangan.

- Lihat pada program-program K3 yang direncanakan atau sedang dilaksanakan


1.4.8. P2K3 mengadakan pertemuan secara teratur dan hasilnya selama ini, Apakah ada program mengenai pengembangan atau peninjauan
disebarluaskan di tempat kerja. kebijakan dan perbaikan/pengembangan prosedur terkait dengan pengendalian risiko
terkait temuan dari hasil penilaian risiko b.
- Minimal dilakukan 1 kali dalam satu bulan atau sesuai ketentuan dalam prosedur
1.4.9. P2K3 melaporkan kegiatannya secara teratur sesuai dengan peraturan mengenai P2K3. Perhatikan pada notulensi rapat P2K3 yang selama ini sudah
perundang – undangan. berjalan.

- Sesuai peraturan Permenaker 04/MEN/1987 tiap 3 bulan sekali kegiatan P2K3 harus
dilaporkan ke Dinas setempat minimal menggunakan format pelaporan yang
disediakan sesuai dengan peraturan perundangan .

- Bila memang dibentuk, namun ini disesuaikan lagi dengan kondisi di dalam
perusahaan terkait dengan efektifitas penerapan SMK3 itu sendiri khususnya dalam
hal pembentukan tim tanggap darurat di setiap unit/departemen dan bila penerapan
SMK3 di lokasi terpisah misalnya bidang konstruksi.

- Bila dibentuk maka harus di cek ke pekerja dengan wawancara apakah mereka tahu
mengenai struktur kelompok kerja ini

2. Pembuatan dan Pendokumentasian Rencana K3


2.1 Rencana Strategi Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Kriteria Audit Penjelasan dan Pemenuhan/Dokumen terkait

2.1.1. Terdapat prosedur terdokumentasi untuk identifikasi potensi bahaya, - Ada petugas/personil/tim yang melakukan manajemen risiko di tempat kerja.
penilaian, dan pengendalian risiko K3. Kompetensi dilihat dari trainingnya (sertifikat pelatihan baik internal/eksternal) dan
pengalaman kerjanya dan kita lihat hasil kerjanya yaitu dokumen risk management
yang sudah ada sudah sesuai dengan tata cara yang telah ditetapkan melalui
prosedur atau acuan terkait. Manajemen Risiko berkaitan dengan operasi mencakup
aktivitas rutin dan non rutin; aktivitas semua orang yang mempunyai akses ke tempat
kerja (termasuk subkontraktor and tamu); dan fasilitas tempat kerja, baik yang apakah
itu disediakan organisasi atau pihak lain. berhubungan dengan penanganan secara
manual dan mekanis.

Hal 30 dari 63 Interprestasi Kriteria revisi 4 by Herliana Dewi


- Terdapat rencana atau program kegiatan untuk mengendalikan risiko yang diidentifikasi
di 2.1.1. Perhatikan detil rencana tersebut. Bentuk dokumen dapat berupa
program/rencana K3 atu manajemen program. Untuk melihat penerapannya dapat
dilihat dari pemantauan/monitoring program kerja yang berkaitan dengan
pengendalian risiko tersebut.

- Sebenarnya item ini sama dengan 2.1.2 rencana khusus ini lebih dikaitkan dengan dari
hasil modifiksasi/perancangan. Contoh manajemen program yang berkaitan dengan
hasil pengendalian risiko dimana ruang lingkupnya terpisah dari program kerja yang
telah tersusun. Biasanya bersifat proyek dengan perencanaan jangka panjang.

Rencana K3 yang disusun dan diterapkan selain dari hasil manajemen risiko dimana
potensi bahaya dan insiden sudah tercakup di dalam manajemen risiko, juga dilihat
apakah catatan K3 sebelumnya seperti dari hasil rapat tinjauan manajemen atau
hasil – hasil pengukuran yang menyimpang dan membutuhkan tindak lanjut
dimasukkan sebagai dasar.
Dilihat pada detil dari tiap rencana/program K3 mencakup tujuan/sasaran, siapa
pelaksananya, jangka waktu pelaksanaan, sumberdaya (termasuk fasilitas) serta
prioritas (dilihat dari hasil penilaian manajemen risiko).
2.4 Informasi Keselamatan & Kesehatab Kerja
Kriteria Audit Penjelasan dan Pemenuhan/Dokumen terkait

2.4.1 Informasi yang dibutuhkan mengenai kegiatan K3 disebarluaskan secara


sistematis kepada seluruh tenaga kerja, tamu, kontraktor, pelanggan, dan
pemasok.

3. Pengendalian Perancangan dan Peninjauan Kontrak


3.1 Pengendalian Perancangan
Kriteria Audit Penjelasan dan Pemenuhan/Dokumen terkait

3.1.1. Prosedur yang terdokumentasi mempertimbangkan identifikasi potensi - Terdapat dokumen tertulis berupa prosedur perancangan yang didalamnya ada
bahaya, penilaian, dan pengendalian risiko yang dilakukan pada tahap identifikasi bahaya dan penilaian risiko (manajemen risiko). Lihat detil isi
perancangan dan modifikasi. prosedurnya, bagaimana tahapan majemen risiko tersebut dimasukan pada tahap
perancangan?

- Saat perancangan dilakukan apakah juga telah dibuat WI/prosedur khusus untuk
produk/sarana/proses yang dirancang atau dirancang ulang berdasarkan
rekomendasi dari pengendalian risiko yang telah ditetapkan.

Hal 31 dari 63 Interprestasi Kriteria revisi 4 by Herliana Dewi


- Ada personil yang ditunjuk untuk melakukan verifikasi aspek K3 telah dipenuhi dalam
rancangan (lihat dalam tahapan prosedur perancangan prasyarat personil yang
melakukan perancangan). Personil ini bisa internal (misal Ahli K3) atau eksternal
(misal petugas pengawas K3, konsultan atau Perusahaan Jasa K3 yang ditunjuk)

- Lihat pada rekaman hasil modifikasi/perancangan berupa catatan atau notulensi


review perancangan, checklist kesesuaian desain dengan aspek K3, tanda tangan
pengesahan rancangan oleh petugas di 3.1.3.

3.2 Peninjauan Kontrak


Kriteria Audit Penjelasan dan Pemenuhan/Dokumen terkait

3.2.2. Identifikasi bahaya dan penilaian risiko dilakukan pada tinjauan kontrak oleh - Terdapat prosedur tertulis yang mencakup proses identifikasi potensi bahaya dan
petugas yang berkompeten. penilaian risiko dilakukan pada kegiatan memasok barang dan jasa dalam suatu
kontrak. Bentuk rekamannya bisa hasil manajemen risiko pada aktifitas pemasokan
barang dan jasa serta muatan tentang kegiatan tersebut tercakup dalam kontrak.

- Persyaratan personil yang melakukan kegiatan tersebut tercakup diatur didalam


prosedur tersebut, minimal telah mendapat pelatihan manajemen resiko dan
berpengalaman di bidangnya.

- Bila 3.2.1 sudah ada dan diterapkan maka kriteria ini tentunya otomatis akan
dipenuhi. Disini kita melihat apakah prasyaratan K3 dari pelanggan telah terpenuhi.
Rekamannya adalah isi kontrak tersebut telah memuat aspek K3 didalamnya secara
jelas sesuai dengan spesifikasi pekerjaannya, seperti penyediaan perlengkapan alat
pelindung diri, tanggung jawab dan gugat terhadap kecelakaan kerja, asuransi
kecelakaan dll.
- Dokumennya berupa catatan review kontrak/checklist pemenuhan persyaratan K3
dalam suatu kontrak.
4. Pengendalian Dokumen
4.1 Persetujuan, Pengeluaran & Pengendalian Dokumen
Kriteria Audit Penjelasan dan Pemenuhan/Dokumen terkait

4.1.1. Dokumen K3 mempunyai identifikasi status, wewenang, tanggal pengeluaran - Disini kita melihat dari acuan prosedur pengendalian dokumen yang telah
dan tanggal modifikasi. ditetapkan. Dimana status dokumen bisa berupa tata cara penomoran, wewenang
bisa berupa siapa personil yang menyetujui dokumen, terdapat tgl pengeluaran dan
modifikasi bila terjadi perubahan.
- Dalam dokumen tercantum kepemilikan dokumen tersebut dengan mengacu pada
daftar distribusi penerima dokumen.
- Dokumen K3 disimpan pada lokasi tertentu yang memudahkan untuk diakses.
Hal 32 dari 63 Interprestasi Kriteria revisi 4 by Herliana Dewi
Perusahaan harus memastikan bahwa dokumen K3 yang sedang beredar adalah
dokumen terbaru/revisi terakhir. Bila disimpan maka diberi tanda misalkan “ obsolete”
5. Pembelian dan Pengendalian Produk
5.1 Spesifikasi Pembelian Barang & Jasa
Kriteria Audit Penjelasan dan Pemenuhan/Dokumen terkait

5.1.1. Terdapat prosedur yang terdokumentasi yang dapat menjamin bahwa - Terdapat prosedur tertulis mengenai prosedur pembelian barang atau jasa dimana
spesifikasi teknik dan informasi lain yang relevan dengan K3 telah diperiksa ada spesifik K3 dan informasi lain yang terkait dicantumkan dalam salah satu
sebelum keputusan untuk membeli. clausul prosedur tersebut secara jelas, misalnya MSDS untuk pembelian bahan
kimia, informasi yang relevan untuk pembelian alat pelindung diri dll.

- Kriteria ini merupakan aplikasi dari kriteria 5.1.1 dimana perusahaan dapat
5.1.2. Spesifikasi pembelian untuk setiap saran produksi, zat kimia atau jasa harus menunjukkan contoh catatan purchase order yang memasukkan item K3 saat
dilengkapi spesifikasi yang sesuai dengan persyaratan peraturan perundang – pembeliannnya secara jelas.
undangan dan standar K3.
- Kegiatan konsultasi ini dapat disebutkan dalam isi prosedur 5.1.1 dan ditunjukkan
bukti berupa notulensi meeting/input dari pihak user kepada pembelian dan atau
pengesahan dalam Purchasing order.

- Kebutuhan pelatihan, APD, dll ini bisa disebutkan dalam prosedur pembelian dan
dapat dibuktikan berupa catatan purchase order yang telah lengkap item K3-nya.
Bentuk peninjauan ulang dapat dalam bentuk pengesahan dalam purchasing order
atau hasil penilaian produk atau jasa yang baru sebelum pembelian, misalnya
penilaian dalam pembelian alat pelindung diri dan lain-lain.

5.2 Sistem Verifikasi Barang & Jasa Yang Telah Dibeli


Kriteria Audit Penjelasan dan Pemenuhan/Dokumen terkait

5.2.1. Barang dan jasa yang dibeli diperiksa kesesuaiannya dengan spesifikasi - Setiap barang dan jasa yang masuk harus diperiksa sesuai dengan spesifikasi yang
pembelian. telah disetujui sebelumnya. Misal dokumen persetujuan penerimaan barang oleh
pihak gudang.

6. Keamanan Bekerja Berdasarkan Sistem Manajemen K3


6.1 Sistem Kerja
Kriteria Audit Penjelasan dan Pemenuhan/Dokumen terkait

6.1.1. Petugas yang kompeten telah mengidentifikasi bahaya, menilai dan - Perusahaan telah menunjuk personil untuk melakukan manajemen risiko. Bukti
mengendalikan risiko yang timbul dari suatu proses kerja. penerapannya dapat dilihat dari catatan manajemen risiko untuk setiap tahapan
Hal 33 dari 63 Interprestasi Kriteria revisi 4 by Herliana Dewi
proses kerja. Kompetensi petugas ini dilihat dari sertifikat atau catatan pelatihan
manajemen risiko, job desc atau wewenangnya atau dari track record pengalaman
serta catatan manajemen risiko sesuai dengan tata cara perhitungan yang telah
ditetapkan.
- Pengendalian risiko dapat dilihat dari catatan manajemen risiko yang telah
dibuat/diusulkan, apakah pengendalian risiko yang diambil telah mengikuti tahapan
6.1.5. Terdapat system izin kerja untuk tugas berisiko tinggi. pengendalian seperti: eliminasi, substitusi, rekayasa teknik (termasuk Isolasi),
administrasi control dan APD. Tidak selalu administrasi control dan APD.
- Terdapat dokumen tertulis prosedur/WI di tempat kerja. Untuk ijin kerja misalnya hot
6.1.6. Alat pelindung diri disediakan sesuai kebutuhan dan digunakan secara benar work permit, confined space permit, ketinggian, penggalian/kedalaman, radiasi dll,
serta selalu dipelihara dalam kondisi layak pakai. tergantung dari proses yang ada di tempat kerja

- Terdapat prosedur atau WI secara tertulis yang sudah mempertimbangkan faktor K3


seperti berdasarkan job safety analysis. Terutama prosedur/WI yang dipersyaratkan
dalam pengendalian risiko sebagai pengendalian administrasi control harus dapat
6.1.7. Alat pelindung diri yang digunakan dipastikan telah dinyatakan layak pakai ditunjukkan.
sesuai dengan standar dan/atau peraturan perundang – undangan yang - Bila ada pengembangan dan atau perubahan terhadap prosedur/WI maka mengacu
berlaku. pada peraturan, standar atau ketentuan lainnya yang terkait. Biasanya pada
prosedur/WI dapat kita temukan pada kolom referensi, dimana dalam referensi
tersebut dicantumkan section standar/acuan/peraturan yg diacu.
- Pada prosedur/WI lihat siapa personil yang membuat, personil mereview dan yang
menyetujui pada halaman terdepan prosedur/WI serta masukan bisa dilihat dari
notulensi rapat yang membahas perubahan prosedur/WI tersebut (Jika dimasukan
dalam rapat pembahasan tim). Prasyarat pemenuhan kompetensi petugas dapat
dilihat dalam prosedur pengendalian dokumen yang mengatur pembuatan dan
persetujuan dokumen.

- Lihat penerapannya di lapangan, apakah APD disediakan sesuai dengan matriks


kebutuhan APD atau yang tercantum dalam prosedur/WI berdasarkan job safety
analysisnya ? APD yang disediakan dipakai dengan benar ? Bagaimana
kondisinya ? Ambil sampel saja.
- Kesesuaian APD dengan standar/Per-UU dilihat pada spesifikasi teknis dari pihak
supplier berdasarkan informasi brosur maupun sertifikat uji kelayakan yang supplier
kirimkan. Mereka mengacu ke standar mana ? Atau mungkin lihat sertifikasi produk
misal SNI, BS, ISO, dll dari APD tersebut.
- Terkait dengan 6.1.1 dimana pengendalian risiko yang telah dilaksanakan ditinjau
kembali apabila terjadi perubahan pada proses kerja.
6.2 Pengawasan
Kriteria Audit Penjelasan dan Pemenuhan/Dokumen terkait

6.2.1. Dilakukan pengawasan untuk menjamin bahwa setiap pekerjaan dilaksanakan - Ada kegiatan pengawasan terhadap pelaksanaan pekerjaan di tempat kerja.
dengan aman dan mengikuti prosedur dan petunjuk kerja yang telah Biasanya menjadi tanggung jawab supervisor atau yang setingkat. Lihat pada
Hal 34 dari 63 Interprestasi Kriteria revisi 4 by Herliana Dewi
ditentukan. uraiannya tanggung jawabnya. Bukti dokumen bisa berupa catatan/log inspeksi
harian.
- Lihat kembali pada uraian tanggung jawab pada 6.2.1 atau adanya kegiatan
pemantauan bagi karyawan baru atau program on the job training
- Idem dengan 6.2.1, lihat pada job desc-nya. Bukti penerapan berupa laporan
inspeksi/laporan sumber bahaya atau lainnya.
- Pengawas terlibat dalam kegiatan pelaporan dan penyelidikan kecelakaan dan
penyakit akibat kerja. Lihat pada prosedur pelaporan & penyelidikan kecelakaan
kerja (elemen 8) dan item pada 6.2.1 (uraian job desc). Lihat juga pada dokumen
pelaporan dan hasil penyelidikan kecelakaan yang pernah terjadi.
- Proses konsultasi disini bisa berupa keterlibatan pengawas dalam rapat yang
membahas masalah-masalah K3 dalam area pengawasannya.

6.3 Seleksi dan Penempatan Personil


Kriteria Audit Penjelasan dan Pemenuhan/Dokumen terkait

6.3.1. Persyaratan tugas tertentu termasuk persyaratan kesehatan diidentifikasikan - Perusahaan menetapkan syarat kesehatan dalam penerimaan pegawai. Lihat pada
dan dipakai untuk menyeleksi dan menempatkan tenaga kerja. prosedur penerimaan pegawai dan data-data aktifitas pemeriksaan kesehatan
karyawan selama ini.
6.3.2. Penugasan pekerjaan harus berdasarkan kemampuan dan keterampilan serta - Idem dengan 6.3.1 dan terdapat job qualification untuk setiap jabatan yang
kewenangan yang dimiliki. mencakup minimal pelatihan dan latarbelakang pendidikan serta pengalaman.

6.4 Area Terbatas


Kriteria Audit Penjelasan dan Pemenuhan/Dokumen terkait

6.4.1. Pengusaha/pengurus melakukan penilaian risiko lingkungan kerja untuk - Adanya dokumen atau daftar daerah-daerah di tempat kerja yang memerlukan ijin
mengetahui daerah – daerah uang memerlukan pembatasan izin masuk. masuk. Atau cek langsung ke lapangan atau dapat juga dilihat dari catatan
manajemen risiko yang telah dilakukan.
6.4.2. Terdapat pengendalian atas daerah/tempat dengan pembatasan izin masuk. - Pada daerah-daerah tsb dilakukan pengendalian yang dapat berupa ijin tertulis,
penguncian, rambu-rambu, dll.
6.4.3. Tersedianya fasilitas dan layanan di tempat kerja sesuai dengan standar dan - Fasilitas disini yaitu kamar mandi, wastafel, loker/ruang ganti, musholla, ruang
pedoman teknis makan, kantin, sarana olahraga, poliklinik, alat bantu kerja seperti tangga, lantai
ruang, transportasi dll. Layanan yaitu penyediaan air minum bersih, layanan makan,
kesehatan dll.
6.4.4. Rambu – rambu K3 harus dipasang sesuai dengan standar dan pedoman teknis. - Rambu K3 (safety sign, warning sign, poster, rambu APD, rambu APAR dll) dan
tanda pintu dipasang sesuai standar berdasarkan pedoman teknis/SNI, mempunyai
sinyal penerangan min 10 Lux dan berwarna hijau serta tulisan putih serta
mempunyai tanda bertulis “Keluar’ atau “Exit” di atasnya dan menghadap koridor.

Hal 35 dari 63 Interprestasi Kriteria revisi 4 by Herliana Dewi


6.5 Pemeliharaan, Perbaikan dan Perubahan Sarana Produksi
Kriteria Audit Pemenuhan/Dokumen terkait

- Perusahaan mempunyai dokumen berupa jadwal pemeliharaan sarana produksi


6.5.2. Semua catatan yang memuat data secara rinci dari kegiatan pemeriksaan, yang dipergunakan di tempat kerja mencakup safety device atau alat-alat pengaman.
pemeliharaan, perbaikan dan perubahan yang dilakukan atas sarana dan Verifikasi mencakup alat pengaman dapat dilihat dari checklist pemeriksaan masing-
peralatan produksi harus disimpan dan dipelihara. masing sarana produksi.

6.5.3. Sarana dan peralatan produksi memiliki sertifikat yang masih berlaku sesuai - Perusahaan menyimpan catatan-catatan pemeliharaan yang dilakukan, berbentuk
dengan persyaratan peraturan perundang – undangan dan standar. daftar riwayat pemeriksaan alat baik dalam bentuk soft copy atau hard copy.

- Perusahaan memiliki sertifikat sarana produksi yang masih berlaku. Beberapa sarana
produksi tsb antara lain bejana tekan (Permenaker 01/MEN/1082), pesawat angkat
dan angkut (Permanker 05/MEN/1985), Lift (Permenaker 03/MEN/1999), Pesawat
Uap (Peraturan Uap tahun 1930). Untuk tepatnya mengacu pada lembar obyek
6.5.4. Pemeriksaan, pemeliharaan, perawatan, perbaikan dan setiap perubahan harus pengawasan dan terdapat jadwal monitoring penjadwalan terhadap peralatan
dilakukan petugas yang kompeten dan berwenang. perusahaan yang masuk dalam obyek pengawasan termasuk jadwal kadaluarsa
sertfikasi tsb beserta jadwal resertifikasi.
- Lihat kompetensi personil yang melakukan kegiatan perawatan sarana produksi tsb.
(sertifikat, lisensi, pengalamannya), jika dilakukan oleh pihak ke 3 dapat
menunjukkan CV beserta sertifikat pelaksana berdasarkan proposal yang dikirimkan
kemudian dibandingkan dengan laporan/berita acara penyelesaian pekerjaan apakah
6.5.7. Terdapat sistem untuk penandaan bagi peralatan yang sudah tidak aman lagi sama?
untuk digunakan atau sudah tidak digunakan. - Idem dengan 6.5.3. Untuk detilnya dapat dilihat pada isi peraturan perundangannya.
Atau tanyakan apakah pernah ada perubahan yang dilakukan?
- Terdapat tahapan prosedur mengenai kegiatan pemeliharaan dan perbaikan sarana
produksi. Contoh rekaman misalnya Work Order Form.
6.5.8. Apabila diperlukan dilakukan penerapan sistem penguncian pengoperasian
- Penandaan pada mesin/sarana produksi yang sedang diperbaiki atau rusak ini dapat
(lock out system) untuk mencegah agar sarana produksi tidak dihidupkan
dituangkan dalam prosedur pemeliharaan yang mencakup Lock Out dan Tag Out
sebelum saatnya.
(LOTO) atau prosedur Lock Out dan Tag Out (LOTO) bila terpisah. Lihat rekaman
penandaan yang ada bandingkan dengan prosedurnya.

- Terdapat mekanisme penguncian (lihat bentuk/sistem penguncian yang digunakan)


6.5.9. Terdapat prosedur yang dapat menjamin keselamatan dan kesehatan tenaga terkait dengan prosedur pemeliharaan/perbaikan atau prosedur Lock Out dan Tag
kerja atau orang lain yang berada didekat sarana dan peralatan produksi pada Out (LOTO) bila terpisah. Rekamannya dapat dilihat pada daftar pelaksanaan Lock
saat proses pemeriksaan, pemeliharaan, perbaikan dan perubahan. Out dan bandingkan dengan prosedurnya.

- Mengacu pada prosedur permintaan pemeliharaan/perbaikan untuk menjamin sarana


yang diperbaiki sudah aman untuk digunakan kembali. Bukti rekamannya adalah
work order form yang telah ditanda tangani oleh user setelah proses perbaikan
Hal 36 dari 63 Interprestasi Kriteria revisi 4 by Herliana Dewi
selesai dan bentuk pencabutan LO TO dari personil yang berhak.

6.7 Kesiapan untuk Menangani Keadaan Darurat


Kriteria Audit Penjelasan dan Pemenuhan/Dokumen terkait

- Perusahaan telah mengidentifikasi keadaan darurat yg mungkin terjadi (fire, spill,


ledakan, banjir, huru hara,dll). Hal ini dibuktikan dengan adanya dokumen tertulis
6.7.4. Petugas penanganan keadaan darurat ditetapkan dan diberikan pelatihan berupa prosedur keadaan darurat perusahaan. Lihat potensi keadaan darurat di
khusus serta diinformasikan kepada seluruh orang yang ada di tempat kerja. dalam prosedur KD bandingkan dengan kondisi yang ada mengacu kepada catatan
manajemen risiko.
- Prosedur tsb harus dilakukan simulasi untuk mengetahui sesuai atau efektif
diterapkan. Jadwal simulasi paling tidak dilakukan 1 x dalam setahun atau mengacu
pada frekuensi pelaksanaan dalam prosedur KD itu sendiri. Prosedur KD
dievaluasi/ditinjau ulang oleh petugas yang kompeten (bisa bagian K3 atau pihak luar
6.7.6. Peralatan, dan sistem tanda bahaya keadaan darurat disediakan, diperiksa, diuji misal kerja sama dng dinas kebakaran jika berhubungan dengan kebakaran).
dan dipelihara secara berkala sesuai dengan peraturan perundang – undangan, Evaluasi mencakup kesesuaian terhadap skenario prosedur, kesiapan peralatan dan
standar dan pedoman teknis yang relevan. target kecepatan dan ketepatan untuk setiap prosedur KD.
- Perusahaan telah membuat instruksi keadaan darurat dan telah diinformasikan
kepada seluruh karyawan dan memberikan pelatihan dalam bentuk evakuasi Drill.
Bukti rekaman adalah catatan evakuasi Drill untuk setiap tenaga kerja mengacu
kepda prosedur KD yang sesuai dengan tingkat risiko
- Khusus petugas darurat telah diberi pelatihan spesifik darurat sesuai dengan peran
dan tugasnya. Rekaman dapat berupa daftar hadir dan atau sertifikat pelatihan serta
catatan pelatihan terkait. Untuk tim kebakaran dapat mengacu ke Kepmenaker
186/MEN/1999.
- Jelas. Verifikasi dilakukan dng melihat kondisi di lapangan bukti rekaman yaitu IK,
peta evakuasi, terdapat arah panah menuju pintu keluar terdekat & aman menuju titik
berkumpul terlihat jelas dan terang pada jarak 20 M mempunyai penerangan min 10
lux. Dimana instruksi tsb jelas, singkat, terlihat pada jarak 20 M dan semua tenaga
kerja memahaminya. Dan hubungan KD (nomor kontak KD terpampang jelas) dan
diketahui oleh seluruh tenaga kerja.
- Lihat pada catatan-catatan inspeksi, pengujian dan sertifikat hasil pengujian, dan
laporan maintenancenya beserta penjadwalannya. Seperti peralatan Hydran,
sprinkle, detector, fire alarm, APAR, pompa hydran, emergency lamp, emergency
shower, breathing Apparatus dll.
- Posisi alat darurat (APAR, Hidran, Spill Kit, Shower, kotak P3K,dll) jelas dilihat, tidak
terhalang dan bertanda jelas oleh karyawan. Termasuk ketepatan dalam spesifikasi
alat KD yang disediakan berdasarkan potensi bahayanya.
6.8 Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan
Kriteria Audit Penjelasan dan Pemenuhan/Dokumen terkait

Hal 37 dari 63 Interprestasi Kriteria revisi 4 by Herliana Dewi


6.8.1. Perusahaan telah mengevaluasi alat P2K3 dan menjamin bahwa sistem P3K - Ada kegiatan pengecekan terhadap kondisi isi dari kotak P3K, biasanya berupa
yang ada memenuhi peraturan perundang – undangan, standar dan pedoman checklist tentang kelengkapan obat, jumlah pemakaian, penggantian, dll.
teknis.
- Ada petugas P3K yang ditunjuk. Petugas ini bisa dari karyawan atau orang medis
6.8.2. Petugas P3K telah dilatih dan ditunjuk sesuai dengan peraturan perundang – diklinik yang ditunjuk sebagai petugas P3K. Pelatihan P3K bagi petugas yang
undangan. ditunjuk sesuai dengan Permenaker 03/MEN/1982 tentang pelayanan kesehatan TK.

7. Standar Pemantauan
7.1 Pemeriksaan Bahaya
Kriteria Audit Penjelasan dan Pemenuhan/Dokumen terkait

7.1.1. Pemeriksaan/inspeksi terhadap tempat kerja dan cara kerja dilaksanakan - Ada jadwal reguler kegiatan inspeksi ini. Bisa dilihat pada tabel jadwal atau prosedur
secara teratur. inspeksi atau dari hasil laporan inspeksi yang telah dilakukan beberapa waktu
sebelumnya. Inspeksi cara kerja dapat mengacu kepada job safety analysis dan
inspeksi tempat kerja dapat mengacu kepada housekeeping.

- Inspeksi dilakukan secara bersama oleh wakil pengurus dan wakil karyawan dengan
syarat telah mengikuti pelatihan identifikasi potensi bahaya. Bukti dapat dilihat dari
rekaman hasil inspeksi siapa yang melakukan dan posisinya.
- Jelas. Inspeksi bukan saja hanya mengacu pada checklist tapi juga memberi ruang
masukan diluar checklist. Lihat dari catatan inspeksi apakah terdapat masukan dari
petugas yang melakukan tugas di tempat yang diperiksa.
- Jelas, Dokumen berupa checklist inspeksi tempat kerja sesuai dengan kondisi tempat
kerjanya.

- Lihat cc laporan inspeksi dengan mengacu pada prosedur inspeksi.

- Terdapat catatan monitoring status penyelesaian terhadap tindakan koreksi dari


temuan-temuan inspeksi dan kemudian tindakan perbaikan yang telah dilakukan
telah dinilai keefektifannya dalam arti tidak menimbulkan bahaya baru.

7.2 Pemantauan/Pengukuran Lingkungan Kerja


Kriteria Audit Pemenuhan/Dokumen terkait

7.2.1. Pemantauan/pengukuran lingkungan kerja dilaksanakan secara teratur dan - Adanya dokumentasi/laporan hasil pemantauan lingkungan kerja. Interval waktu
hasilnya didokumentasikan, dipelihara dan digunakan untuk penilaian dan pelaksanaannya disesuaikan dengan ketentuan/standar yang berlaku dapat melihat
pada UKL dan UPL.
Hal 38 dari 63 Interprestasi Kriteria revisi 4 by Herliana Dewi
pengendalian risiko. - Lihat pada Kepmenaker 51/MEN/1999 tentang Nilai Ambang Batas Faktor Fisika
( Kebisingan, Suhu Kerja, Getaran, Gelombang Mikro dan Radiasi Ultraviolet).
7.2.2. Pemantauan/pengukuran lingkungan kerja meliputi faktor fisik, kimia, biologi, - Lihat pada Kepmenaker 187/MEN/1999 tentang pengendalian bahan kimia
ergonomi dan psikologi. berbahaya di tempat kerja.
- Faktor biologis misalnya nilai baku mutu air minum, pengawasan terhadap kualitas
7.2.3. Pemantauan/pengukuran lingkungan kerja dilakukan oleh petugas atau pihak makanan karyawan,dll.
yang berkompeten dan berwenang dari dalam dan/atau luar perusahaan. - Faktor radiasi dapat mengacu pada ketentuan dari BAPETEN (Badan Pengawas
Tenaga Nuklir) Indonesia.

7.4 Pemantauan Kesehatan Tenaga Kerja


Kriteria Audit Penjelasan dan Pemenuhan/Dokumen terkait

7.4.1. Dilakukan pemantauan kesehatan tenaga kerja yang bekerja pada tempat kerja - Ada kegiatan serta dokumentasi mengenai kegiatan pemantauan kesehatan tenaga
yang mengandung potensi bahaya tinggi sesuai dengan peraturan perundang – kerja. Terutama pemeriksaan kesehatan khusus seperti misalnya pengecekan darah
undangan. untuk melihat kontaminasi bahan kimia, audiometri untuk kebisingan, rontgen untuk
penyakit saluran pernafasan,dll.
- Hasil identifikasi dalam bentuk daftar program pemeriksaan kesehatan karyawan
yang dilakukan dan tata cara atau prosedur untuk pemeriksaan kesehatan tenaga
7.4.3. Pemeriksaan kesehatan tenaga kerja dilakukan oleh dokter pemeriksa yang kerja ini.
ditunjuk sesuai peraturan perundang – undangan. - Dokter perusahaan yang sesuai dengan Permenaker 01/MEN/1976 tentang
kewajiban latihan hyperkes bagi dokter perusahaan dan mendapat surat
7.4.4. Perusahaan menyediakan pelayanan kesehatan kerja sesuai dengan peraturan penunjukkan.
perundang – undangan. - Detil pelayanan kesehatan yang diberikan mengacu pada Permenaker 03/MEN/1982
tentang pelayanan kesehatan TK
7.4.5. Catatan mengenai pemantauan kesehatan tenaga kerja dibuat sesuai dengan - Jelas. Diwajib untuk memberikan pelaporan setiap aktifitas pemeriksaan kesehatan
peraturan perundang – undangan. mengacu kepada Per.02/MEN/1980

8. Pelaporan dan Perbaikan Kekurangan


8.3 Pemeriksaan dan Pengkajian Kecelakaan Kerja
Kriteria Audit Penjelasan dan Pemenuhan/Dokumen terkait

8.3.1. Tempat kerja/perusahaan mempunyai prosedur pemeriksaan dan pengkajian - Dokumennya sama dengan 8.2.1 dimana bisa dijadikan satu prosedur yaitu
kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja. pelaporan dan penyelidikannya.
- Perusahaan telah menetapkan personil perusahaan yang akan melakukan
penyelidikan. Kompetensinya bisa dilihat pada pelatihan atau sertifikat pelatihan yang
telah dimilikinya.
- Lihat dan cek pada dokumen laporan kecelakaan selama ini, apakah sudah tertera
saran dan jadwal perbaikannya.
- Lihat pada dokumen laporan kecelakaan siapa penanggung jawab tindakan

Hal 39 dari 63 Interprestasi Kriteria revisi 4 by Herliana Dewi


perbaikan tsb? Apakah beliau sudah diinformasikan mengenai tanggung jawabnya ini
?
- Verifikasi dilakukan dengan melihat proses saat penyelidikan dilakukan. Apakah
melibatkan tenaga kerja saat mengumpulkan informasi atau saat mendiskusikan
tindakan perbaikan yang akan dilakukan ? Cross check dengan pekerja yang terkait !
Atau sertakan tandatangan pekerja.
- Perusahaan melakukan verifikasi terhadap tindakan perbaikan yang diusulkan dalam
laporan kecelakaan. Bentuknya dapat berupa status laporan (closed) atau paraf pada
tindakan perbaikan yang selesai.

9. Pengelolaan Material dan Perpindahannya


9.1 Penanganan Secara Manual dan Mekanis
Kriteria Audit Penjelasan dan Pemenuhan/Dokumen terkait

9.1.1. Terdapat prosedur untuk mengidentifikasi potensi bahaya dan menilai risiko - Prosedur yang dimaksud yaitu prosedur manajemen risiko seperti pada 2.1.1 dan
yang berhubungan dengan penanganan secara manual dan mekanis. 6.1.1 tetapi kriteria ini lebih fokus pada kegiatan penanganan bahan secara manual
dan mekanis. Bukti penerapan lihat hasil laporan risk assessment pada kegiatan
9.1.2. Identifikasi bahaya dan penilaian risiko dilaksanakan oleh petugas yang yang dimaksud ini.
berkompeten dan berwenang. - Verifikasi petugas yang melakukan risk assessment ini.
- Verifikasi ke lapangan apakah rekomendasi tindakan pengendalian risiko dari laporan
risk assessment diterapkan di tempat kerja. Bukti rekaman yaitu terdapat monitoring
dari program kerja dari pengendalian risiko yang diambil.

- Terdapat prosedur tertulis untuk penanganan terhadap kemungkinan kerusakan,


tumpahan dan kebocoran.

9.2 Sistem Pengangkutan, Penyimpanan dan Pembuangan


Kriteria Audit Pemenuhan/Dokumen terkait

9.2.1. Terdapat prosedur yang menjamin bahwa bahan disimpan dan dipindahkan - Semua kriteria ini dapat ditunjukkan dengan suatu prosedur dan penerapannya
dengan cara yang aman sesuai dengan peraturan perundang – undangan. mengenai penanganan bahan agar teratur dan rapi dalam penyimpanan
(housekeeping), prosedur tersebut mencakup penanganan terhadap sifat bahan
9.2.3. Terdapat prosedur yang menjamin bahwa bahan dibuang dengan cara yang khususnya kadaluarsa bahan seperti pengaturan pengeluaran dan pencatatan masa
aman sesuai dengan peraturan perundang – undangan. kode bahan, penempatan bahan sesuai dengan sifat bahan, bahan dalam kondisi
siap pakai serta bila tidak dipakai akan dibuang dengan cara yang aman bagi
lingkungan berikut juga limbahnya dibuang dengan cara yang aman seperti untuk
pembuangan limbah oli dipersyaratkan ke penampung yang mempunyai ijin dan
limbah cair ke PPLI dan lain-lain. Bukti pelaksanaan pembuangan dalam dilihat dari
manifestnya.
- Bahan-bahan yang ditangani sesuai dengan peraturan perundangan seperti
Hal 40 dari 63 Interprestasi Kriteria revisi 4 by Herliana Dewi
penyimpanan bahan peledak, penyimpanan gas-gas dengan tabung atau bejana
bertekanan, yang bersifat reaktif flamability dan lain-lain.
9.3 Pengendalian Bahan Kimia Berbahaya (BKB)
Kriteria Audit Pemenuhan/Dokumen terkait

9.3.1. Perusahaan telah mendokumentasikan dan menerapkan prosedur mengenai - Ada prosedur tertulis mengenai kegiatan-kegiatan tersebut untuk bahan berbahaya.
penyimpanan, penanganan dan pemindahan BKB sesuai dengan persyaratan Bisa berupa prosedur atau instruksi kerja terkait dengan penggunaan bahan kimia
peraturan perundang – undangan, standar dan pedoman teknis yang relevan. tsb. Peraturan yg mengatur tentang B3 yaitu PP no.74 tahun 2001 tentang
Pengendalian Bahan Kimia di tempat kerja. Prosedur juga meliputi metode
pencegahan terhadap kerusakan, tumpahan, dan kebocoran.
- Lembar data ini dikenal juga dengan nama MSDS(material Safety Data Sheet).
Seharusnya tempat kerja mempunyainya dan bisa didapatkan dari pihak suplier
bahan kimia. (Dipersyaratkan pada elemen 5 dalam pembelian bahan). Rekaman
MSDS ini ditemukan baik ditempat yang menyimpan maupun yang menggunakan.
9.3.3. Terdapat sistem untuk mengidentifikasi dan pemberian label secara jelas pada MSDS ini sebaiknya bersifat komunikatif artinya dimegerti oleh yang membacanya.
bahan kimia berbahaya. - Ada pelabelan pada wadah bahan kimia. Yang penting label ini diketahui oleh para
user bahan kimia maksudnya. Buktinya semua wadah bahan kimia mempunyai label
yang jelas yaitu nama zat, sifat bahaya/rambu bahaya dan tindakan bila Keadaan
9.3.4. Rambu peringatan bahaya terpasang sesuai dengan persyaratan peraturan darurat.
perundang – undangan dan/atau standar yang relevan. - Rambu peringatan ini menjelaskan bahaya dari bahan kimia yang ada ditempat kerja.
Misalnya: rambu sifat bahan tsb, rambu peringatan seperti flammable, explosive,
poison dll.
- Sama dengan penjelasan 9.3.1, lebih ditekankan pada cara penyimpanan agar
disesuaikan dengan sifat reaktif bahan misalnya bahan yang oksidator tidak
ditempatkan berdekatan dengan flammable dll, dan juga bahan yang dipindahkan
dengan cara yang aman seperti loading – unloading bensin dimana harus dilengkapi
dengan grounding, dilengkapi dengan APAR yang sesuai, dilarang merokok, dll.
- Pihak user telah mendapatkan pelatihan mengenai bahaya bahan kimia serta tata
cara pemakaian yang aman dari bahan tersebut. Lihat pada catatan pelatihan atau
sertifikat pelatihan.

12. Pengembangan Ketrampilan dan Kemampuan


12.2 Pelatihan bagi Manajemen dan Penyelia
Kriteria Audit Penjelasan dan Pemenuhan/Dokumen terkait

12.2.1. Anggota manajemen eksekutif dan pengurus berperan serta dalam pelatihan - Manajemen senior terlibat dalam kegiatan pelatihan K3. Terlibat disini termasuk ikut
yang mencakup penjelasan tentang kewajiban hukum dan prinsip – prinsip serta dalam pelatihan, minimal pelatihan penjelasan tentang kewajiban hukum dan
serta pelaksanaan K3. prinsip-prinsip serta pelaksanaan K3 Dokumen yang dilihat yaitu catatan pelatihan,
sertifikat (jika ada) atau kegiatan yang diikuti seperti seminar, dll.

Hal 41 dari 63 Interprestasi Kriteria revisi 4 by Herliana Dewi


- Pelatihan disini bukan hanya pelatihan K3 yang sesuai dengan peran dan tugasnya
12.2.2. Manajer dan pengawas/penyelia menerima pelatihan yang sesuai dengan peran namun juga yang berhubungan dengan kompetensi pekerjaannya. Kesesuaiannya
dan tanggung jawab mereka. dapat dilihat pada job qualifikasinya dan atau matrik pelatihan mereka. Buktinya lihat
rekaman pelatihan dari sertifikat atau daftar riwayat pelatihan mereka.
12.3 Pelatihan bagi Tenaga Kerja
Kriteria Audit Penjelasan dan Pemenuhan/Dokumen terkait

12.3.1. Pelatihan diberikan kepada semua tenaga kerja termasuk tenaga kerja baru dan - Setiap tenaga kerja baru mendapatkan pelatihan bagaimana bekerja dengan aman
yang dipindahkan agar mereka dapat melaksanakan tugasnya secara aman. termasuk pengenalan mengenai K3. begitu pula dengan tenaga kerja yang
dipindahkan ke bagian yang baru. Lihat pada prosedur pelatihan, catatan pelatihan.
- Perubahan sarana produksi atau proses dapat menimbulkan bahaya baru maka
tenaga kerja harus diinformasikan mengenai bahaya ini.

- Pelatihan penyegaran ini tergantung kebutuhan/persyaratan yang ada. Misal


pelatihan darurat 1 tahun sekali, pelatihan P3K, pelatihan B3 dll.
12.5 Pelatihan Keahlian Khusus
Kriteria Audit Pemenuhan/Dokumen terkait

12.5.1. Perusahaan mempunyai sistem yang menjamin kepatuhan terhadap - Perusahaan melakukan identifikasi terhadap kebutuhan pelatihan yang memang
persyaratan lisensi atau kualifikasi sesuai dengan perturan perundang – dipersyaratkan dalam peraturan perundangan. Lihat pada TNA atau matriks pelatihan
undangan untuk melaksanakan tugas khusus, melaksanakan pekerjaan atau yang ada. Beberapa pelatihan tsb yaitu;
mengoperasikan peralatan. - Ahli K3 : Permenaker 02/MEN/1992
- Dokter perusahaan : Permenaker 01/MEN/1976
- Operator Uap : Permenaker 01/MEN/1988
- Operator Crane : Permenaker 01/MEN/1989
- Regu Kebakaran : Kepmenaker 186/MEN/1999
- Ahli K3 kimia
- Juru las
- Operator alat angkat-angkut
- Paramedis
- dll

INTEPRETASI ELEMEN AUDIT SMK3


Sesuai Peraturan Pemerintah RI Nomor 50 tahun 2012
Tingkat Transisi
Hal 42 dari 63 Interprestasi Kriteria revisi 4 by Herliana Dewi
1. Pembangunan dan Pemeliharaan Komitmen
1.1 Kebijakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Kriteria Audit Kriteria Audit dan Pemenuhan/Dokumen terkait

1.1.1. Terdapat kebijakan K3 yang tertulis, bertanggal, ditandatangani oleh - Perusahaan membuat kebijakan K3 yang tertulis, bertanggal dan isinya mencakup
pengusaha atau pengurus, secara jelas menyatakan tujuan dan sasaran tujuan-tujuan K3 dan komitmen perusahaan dalam memperbaiki kinerja K3
K3 serta komitmen terhadap peningkatan K3. maksudnya adalah :
 Usaha pencegahan kecelakaan dan PAK
 Pemenuhan peraturan perundangan K3(kewajiban mentaati persyaratan K3)
 Sesuai dengan sifat dan skala risiko K3 perusahaan
 Sinergi dengan visi dan misi perusahaan
 Pernyataan perbaikan kinerja K3 secara berkelanjutan.

1.1.2. Kebijakan disusun oleh pengusaha dan/atau pengurus setelah melalui - Penandatanganan kebijakan K3 harus pengusaha atau manajemen puncak
proses konsultasi dengan wakil tenaga kerja. perusahaan/pengurus (bisa pemilik atau orang yang mempunyai tugas memimpin
langsung tempat kerja)

1.1.3. Perusahaan mengkomunikasi kebijakan K3 kepada seluruh tenaga kerja, - Proses konsultasi bisa dalam bentuk suatu rapat yang membahas perumusan isi
tamu, kontraktor, pelanggan, dan pemasok dengan tata cara yang tepat kebijakan dimana peserta rapat bisa dari anggota P2K3 (wakil tenaga kerja)/wakil
departemen dan atau serikat pekerja. Lihat pada notulensi rapat pembahasan
kebijakan ini.

- Untuk kebijakan yang berasal dari induk perusahaan atau manajemen puncak ada
proses konsultasi bisa melalui media sosialisasi dan responsi

Ada mekanisme untuk meninjau ulang isi kebijakan secara berkala misal melalui
management review meeting, rapat P2K3 atau rapat lainnya. Bila ada perubahan nama
perusahaan, manajemen, visi, dll maka kebijakan juga harus direvisi. Jadwal waktu
tinjauan sebaiknya dicantumkan.

- Komunikasi kebijakan K3 melalui;


 pemampangan di lokasi yang mudah dilihat,dibaca dan dipahami
 pembacaan saat briefing sebelum bekerja,

Hal 43 dari 63 Interprestasi Kriteria revisi 4 by Herliana Dewi


 kartu pengenal tamu/visitor,
 lampiran dalam kontrak,
 materi pengarahan/briefing bagi tamu,
 media informasi yang ada di perusahaan,
 pelatihan pengenalan (induction training) dll.

- Kebijakan K3 khusus dibuat, jika ada:


 potensi bahaya khusus yang belum tercakup dalam kebijakan K3 yang ada
 adanya situasi dan kondisi khusus sehingga kebijakan K3 yang ada belum dapat
dipenuhi

:1.2 Tanggung Jawab & Wewenang Untuk Bertindak


Kriteria Audit Penjelasan dan Pemenuhan/Dokumen terkait

1.2.1. Tanggung jawab dan wewenang untuk mengambil tindakan dan - Ada dokumen yang menjelaskan tanggung jawab dan wewenang seseorang yang
melaporkan kepada semua pihak yang terkait dalam perusahaan di disahkan oleh manajemen perusahaan, seperti dalam hal ini penunjukan
bidang K3 telah ditetapkan, diinformasikan dan didokumentasikan. management representative (MR) untuk mengambil tindakan dan melapor mengenai
K3, salah satu bentuk dokumen yaitu job description/ tanggung jawab K3 dalam
manual K3, dll. Harus dipastikan personil yang terkait mengetahui hal ini.

1.2.2. Penunjukan penanggung jawab K3 harus sesuai peraturan perundang – - Ada beberapa Penanggung jawab K3 yang sesuai peraturan perundangan yaitu;
undangan. dokter perusahaan (Permenaker 01/MEN/1976), Paramedis (Permenaker
01/MEN/1979), Sekretaris P2K3 (Permenaker 02/MEN/1992)),regu tim tanggap
darurat (Kepmenaker 186/1999).

1.2.3. Pimpinan unit kerja dalam suatu perusahaan bertanggung jawab atas - Bisa dilihat dalam job descriptionnya, bukti keterlibatan misalnya turut andil dalam
kinerja K3 pada unit kerjanya. penilaian kinerja K3 unit, ikut serta dalam inspeksi K3, ikut serta rapat K3 unit dan
memantau pencapaian kinerja unit K3.
1.2.4. Pengusaha atau pengurus bertanggung jawab secara penuh untuk - Bisa berupa laporan kinerja K3 dari konsultan/pegawai pengawas (luar) dan laporan
menjamin pelaksanaan SMK3 audit internal K3, inspeksi K3, laporan study banding/bench marking, dll dari dalam
perusahaan
1.2.5. Petugas yang bertanggung jawab untuk penanganan keadaan darurat - Bisa dilihat dari sertifikat pelatihan, dokumentasi latihan darurat, absensi latihan.
telah ditetapkan dan mendapatkan pelatihan. Tanda pengenal misal topi/helm khusus, bage, warna baju,dll.

1.2.6. Perusahaan mendapatkan saran – saran dari para ahli di bidang K3 yang - Jelas. Kinerja K3 misal meliputi angka kecelakaan (FR & SR), jumlah klaim
berasal dari dalam dan/atau luar perusahaan. kecelakaan, prestasi/penghargaan K3, % pencapaian target, dll.

- Lihat pada job description, bukti keterlibatan seperti ikut menilai kinerja K3 kontraktor,
melakukan inspeksi K3, ikut serta dalam rapat-rapat dengan kontraktor, observasi
lapangan,dll.

Hal 44 dari 63 Interprestasi Kriteria revisi 4 by Herliana Dewi


- Telah ditunjuk personil atau bagian yang memiliki tanggung jawab ini dapat dilihat
pada job description atau tanyakan langsung pada personil yang terkait dengan
tanggung jawab ini.
- Lihat tanggung jawab manajemen baik pada kebijakan K3, manual SMK3 atau job
descnya. Bukti pelaksanaannya dapat dilihat pada kriteria 1.3.1 sampai 1.3.3 apakah
sudah melaksanakan tinjauan manajemen terkait dengan SMK3.

1.3 Tinjauan & Evaluasi


Audit Kriteria Penjelasan dan Pemenuhan/Dokumen terkait

1.3.1. Tinjauan terhadap penerapan SMK3 meliputi kebijakan, perencanaan, - Kegiatan tinjauan ulang ini dalam bentuk rapat tinjauan manajemen yang agendanya
pelaksanaan, pemantauan dan evaluasi telah dilakukan, dicatat dan sesuai dengan lampiran I Permenaker 05 tahun 1996. Rapat tinjauan manajemen ini
didokumentasikan dihadiri oleh top manajemen, dan tidak dapat disamakan dengan rapat bulanan P2K3

- Lihat pada notulensi rapat tinjauan manajemen bentuk tindakan perbaikan atau
1.3.3. Pengurus harus meninjau ulang pelaksanaan SMK3 secara berkala untuk corrective action yang akan dilakukan apakah masuk didalam program kerja tahun
menilai kesesuaian dan efektivitas SMK3. berikutnya.
- Dokumentasi berupa notulensi rapat dan absensi kehadiran rapat.

1.4 Keterlibatan & Konsultasi dengan Tenaga Kerja


Audit Kriteria Penjelasan dan Pemenuhan/Dokumen terkait

1.4.1. Keterlibatan dan penjadwalan konsultasi tenaga kerja dengan wakil - Ada dokumen tentang kegiatan konsultasi antara tenaga kerja (bukan wakil tenaga
perusahaan didokumentasikan dan disebarluaskan ke seluruh tenaga kerja) dan wakil perusahaan contohnya bisa forum serikat pekerja yang salah satu
kerja. agendanya mengenai K3 atau tenaga kerja dengan kepengurusan P2K3 yang
mewakili perusahaan. Dokumentasi bisa dalam bentuk notulensi kegiatan, jadwal
atau time table kegiatan. Wakil perusahaan adalah personil yang ditunjuk oleh
manajemen perusahaan.
1.4.2. Terdapat prosedur yang memudahkan konsultasi mengenai perubahan – - Prosedur tersebut dapat berupa pedoman atau tata cara atau tahapan penyampaian
perubahan yang mempunyai implikasi terhadap K3 masalah/issue K3 akibat perubahan di tempat kerja. Perubahan yg dimaksud bisa
tempat kerja, cara kerja, alat & bahan yang dirasa pekerja membahayakan dirinya.
- Buktinya dapat berupa dokumen surat penunjukan/pengesahan P2K3 dari Dinas
1.4.4. Ketua P2K3 adalah pimpinan puncak atau pengurus. tenaga kerja setempat.

1.4.5. Sekretaris P2K3 adalah ahli K3 sesuai dengan peraturan perundang – - Lihat pada dokumen 1.4.3 siapa yang menjabat sebagai ketua P2K3 ? Seharusnya
undangan. pengurus atau pimpinan puncak perusahaan yang dimaksud pengurus disini sesuai

Hal 45 dari 63 Interprestasi Kriteria revisi 4 by Herliana Dewi


dengan Permenaker 05 tahun 1996 BAB I pasal 1 point 8.
- Sekretaris P2K3 harus ahli K3 sesuai dengan Permenaker 02/MEN/1992. Lihat pada
1.4.6. P2K3 menitikberatkan kegiatan pada pengembangan kebijakan dan sertifikat dan surat penunjukan AK3 sebaiknya ahli K3 umum karena ahli K3 umum
prosedur mengendalikan risiko. pelatihannya salah satunya mengenai peraturan perundangan.

- Lihat pada program-program K3 yang direncanakan atau sedang dilaksanakan


1.4.7. Susunan pengurus P2K3 didokumentasikan dan diinformasikan kepada selama ini, Apakah ada program mengenai pengembangan atau peninjauan
tenaga kerja. kebijakan dan perbaikan/pengembangan prosedur terkait dengan pengendalian risiko
terkait temuan dari hasil penilaian risiko b.
- Minimal dilakukan 1 kali dalam satu bulan atau sesuai ketentuan dalam prosedur
1.4.8. P2K3 mengadakan pertemuan secara teratur dan hasilnya mengenai P2K3. Perhatikan pada notulensi rapat P2K3 yang selama ini sudah
disebarluaskan di tempat kerja. berjalan.

- Sesuai peraturan Permenaker 04/MEN/1987 tiap 3 bulan sekali kegiatan P2K3 harus
1.4.9. P2K3 melaporkan kegiatannya secara teratur sesuai dengan peraturan dilaporkan ke Dinas setempat minimal menggunakan format pelaporan yang
perundang – undangan. disediakan sesuai dengan peraturan perundangan .

- Bila memang dibentuk, namun ini disesuaikan lagi dengan kondisi di dalam
perusahaan terkait dengan efektifitas penerapan SMK3 itu sendiri khususnya dalam
hal pembentukan tim tanggap darurat di setiap unit/departemen dan bila penerapan
SMK3 di lokasi terpisah misalnya bidang konstruksi.

- Bila dibentuk maka harus di cek ke pekerja dengan wawancara apakah mereka tahu
mengenai struktur kelompok kerja ini

2. Pembuatan dan Pendokumentasian Rencana K3


2.1 Rencana Strategi Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Kriteria Audit Penjelasan dan Pemenuhan/Dokumen terkait

2.1.1. Terdapat prosedur terdokumentasi untuk identifikasi potensi bahaya, - Ada petugas/personil/tim yang melakukan manajemen risiko di tempat kerja.
penilaian, dan pengendalian risiko K3. Kompetensi dilihat dari trainingnya (sertifikat pelatihan baik internal/eksternal) dan
pengalaman kerjanya dan kita lihat hasil kerjanya yaitu dokumen risk management
yang sudah ada sudah sesuai dengan tata cara yang telah ditetapkan melalui
2.1.2. Identifikasi potensi bahaya, penilaian, dan pengendalian risiko K3 sebagai prosedur atau acuan terkait. Manajemen Risiko berkaitan dengan operasi mencakup
rencana strategi K3 dilakukan oleh petugas yang berkompeten. aktivitas rutin dan non rutin; aktivitas semua orang yang mempunyai akses ke tempat
kerja (termasuk subkontraktor and tamu); dan fasilitas tempat kerja, baik yang apakah
itu disediakan organisasi atau pihak lain. berhubungan dengan penanganan secara
manual dan mekanis.

- Terdapat rencana atau program kegiatan untuk mengendalikan risiko yang diidentifikasi
Hal 46 dari 63 Interprestasi Kriteria revisi 4 by Herliana Dewi
2.1.3. Rencana strategi K3 sekurang – kurangnya berdasarkan tinjauan awal, di 2.1.1. Perhatikan detil rencana tersebut. Bentuk dokumen dapat berupa
identifikasi potensi bahaya, penilaian, pengendalian risiko, dan peraturan program/rencana K3 atu manajemen program. Untuk melihat penerapannya dapat
perundang – undangan seta informasi K3 lain baik dari dalam maupun luar dilihat dari pemantauan/monitoring program kerja yang berkaitan dengan
perusahaan. pengendalian risiko tersebut.

- Sebenarnya item ini sama dengan 2.1.2 rencana khusus ini lebih dikaitkan dengan dari
2.1.4. Rencana strategi K3 yang telah ditetapkan digunakan untuk mengendalikan hasil modifiksasi/perancangan. Contoh manajemen program yang berkaitan dengan
risiko K3 dengan menetapkan tujuan dan sasaran yang dapat diukur dan hasil pengendalian risiko dimana ruang lingkupnya terpisah dari program kerja yang
menjadi prioritas serta menyediakan sumber daya. telah tersusun. Biasanya bersifat proyek dengan perencanaan jangka panjang.

Rencana K3 yang disusun dan diterapkan selain dari hasil manajemen risiko dimana
potensi bahaya dan insiden sudah tercakup di dalam manajemen risiko, juga dilihat
apakah catatan K3 sebelumnya seperti dari hasil rapat tinjauan manajemen atau
hasil – hasil pengukuran yang menyimpang dan membutuhkan tindak lanjut
dimasukkan sebagai dasar.
Dilihat pada detil dari tiap rencana/program K3 mencakup tujuan/sasaran, siapa
pelaksananya, jangka waktu pelaksanaan, sumberdaya (termasuk fasilitas) serta
prioritas (dilihat dari hasil penilaian manajemen risiko).
2.2 Manual SMK3
Kriteria Audit Penjelasan dan Pemenuhan/Dokumen terkait

2.2.1. Manual SMK3 meliputi kebijakan, tujuan, rencana, prosedur K3, instruksi Dokumen berupa manual SMK3 atau dokumen level I, yang mencakup kebijakan, tujuan,
kerja, formulir, catatan dan tanggung jawab serta wewenang tanggung jawab rencana kerja (rencana terkini bisa dalam bentuk terlampir), prosedur K3 bisa dalam
K3 untuk semua tingkatan dalam perusahaan. bentuk matrik korelasi prosedur serta job desc sesuai struktur organisasi yang tercantum.

Dokumen berupa manual khusus (misal manual untuk pengelolaan Bahan Kimia, Limbah,
Manual untuk Ergonomi, manual penanganan bahan peledak dll)

Manual disimpan pada lokasi yang mudah diakses oleh personil perusahaan, untuk
membuktikannya dapat dilihat dari lembar distribusi manual.
2.3 Peraturan Perundangan dan Persyaratan Lain di Bidang Keselamatan & Kesehatan Kerja
Kriteria Audit Penjelasan dan Pemenuhan/Dokumen terkait

2.3.1. Terdapat prosedur yang terdokumentasi untuk mengidentifikasi, memperoleh, Bentuknya bisa berupa papan pengumuman, foto-foto, poster, verbal dalam briefing/apel,
memelihara dan memahami peraturan perundang – undangan, standar, e’mail, dll. Tata caranya dapat dilihat dari prosedur Komunikasi
pedoman teknis, dan persyaratan lain yang relevan dibidang K3 untuk seluruh
tenaga kerja di perusahaan. Bentuk catatan K3 ini bisa banyak (laporan kegiatan, tempelan pada papan
pengumuman,catatan training, dll) dan harus disimpan dengan baik dokumentasinya,
2.3.2. Penanggung jawab untuk memelihara dan mendistribusikan informasi terbaru pengaturannya catatan K3 dapat dilihat dari prosedur pengendalian catatan.
mengenai peraturan perundangan, standar, pedoman teknis, dan persyaratan

Hal 47 dari 63 Interprestasi Kriteria revisi 4 by Herliana Dewi


lain telah ditetapkan.

2.3.4. Perubahan pada peraturan perundang – undangan, standar, pedoman teknis,


dan persyaratan lain yang relevan di bidang K3 digunakan untuk peninjauan
prosedur – prosedur dan petunjuk – petunjuk kerja.

2.4 Informasi Keselamatan & Kesehatab Kerja


Kriteria Audit Penjelasan dan Pemenuhan/Dokumen terkait

2.4.1 Informasi yang dibutuhkan mengenai kegiatan K3 disebarluaskan secara


sistematis kepada seluruh tenaga kerja, tamu, kontraktor, pelanggan, dan
pemasok.

3. Pengendalian Perancangan dan Peninjauan Kontrak


3.1 Pengendalian Perancangan
Kriteria Audit Penjelasan dan Pemenuhan/Dokumen terkait

3.1.1. Prosedur yang terdokumentasi mempertimbangkan identifikasi potensi - Terdapat dokumen tertulis berupa prosedur perancangan yang didalamnya ada
bahaya, penilaian, dan pengendalian risiko yang dilakukan pada tahap identifikasi bahaya dan penilaian risiko (manajemen risiko). Lihat detil isi
perancangan dan modifikasi. prosedurnya, bagaimana tahapan majemen risiko tersebut dimasukan pada tahap
perancangan?

- Saat perancangan dilakukan apakah juga telah dibuat WI/prosedur khusus untuk
3.1.2. Prosedur, instruksi kerja dalam penggunaan produk, pengoperasian mesin dan produk/sarana/proses yang dirancang atau dirancang ulang berdasarkan
peralatan, instalasi, pesawat atau proses serta informasi lainnya yang rekomendasi dari pengendalian risiko yang telah ditetapkan.
berkaitan dengan K3 telah dikembangkan selama perancangan dan/atau
modifikasi. - Ada personil yang ditunjuk untuk melakukan verifikasi aspek K3 telah dipenuhi dalam
rancangan (lihat dalam tahapan prosedur perancangan prasyarat personil yang
melakukan perancangan). Personil ini bisa internal (misal Ahli K3) atau eksternal
3.1.3. Petugas yang berkompeten melakukan verifikasi bahwa perancangan (misal petugas pengawas K3, konsultan atau Perusahaan Jasa K3 yang ditunjuk)
dan/atau modifikasi memenuhi persyaratan K3 yang ditetapkan sebelum
penggunaan hasil rancangan. - Lihat pada rekaman hasil modifikasi/perancangan berupa catatan atau notulensi
review perancangan, checklist kesesuaian desain dengan aspek K3, tanda tangan
pengesahan rancangan oleh petugas di 3.1.3.

3.1.4. Semua perubahan dan modifikasi perancangan yang mempunyai implikasi


terhadap K3 diidentifikasikan, didokumentasikan, ditinjau ulang dan disetujui
oleh petugas yang berwenang sebelum pelaksanaan.
Hal 48 dari 63 Interprestasi Kriteria revisi 4 by Herliana Dewi
3.2 Peninjauan Kontrak
Kriteria Audit Penjelasan dan Pemenuhan/Dokumen terkait

3.2.1. Prosedur yang terdokumentasi harus mampu mengidentifikasi bahaya dan - Terdapat prosedur tertulis yang mencakup proses identifikasi potensi bahaya dan
menilai risiko K3 bagi tenaga kerja, lingkungan, dan masyarakat, dimana penilaian risiko dilakukan pada kegiatan memasok barang dan jasa dalam suatu
prosedur tersebut digunakan pada saat memasok barang dan jasa dalam suatu kontrak. Bentuk rekamannya bisa hasil manajemen risiko pada aktifitas pemasokan
kontrak. barang dan jasa serta muatan tentang kegiatan tersebut tercakup dalam kontrak.

- Persyaratan personil yang melakukan kegiatan tersebut tercakup diatur didalam


3.2.2. Identifikasi bahaya dan penilaian risiko dilakukan pada tinjauan kontrak oleh prosedur tersebut, minimal telah mendapat pelatihan manajemen resiko dan
petugas yang berkompeten. berpengalaman di bidangnya.

- Bila 3.2.1 sudah ada dan diterapkan maka kriteria ini tentunya otomatis akan
. dipenuhi. Disini kita melihat apakah prasyaratan K3 dari pelanggan telah terpenuhi.
Rekamannya adalah isi kontrak tersebut telah memuat aspek K3 didalamnya secara
jelas sesuai dengan spesifikasi pekerjaannya, seperti penyediaan perlengkapan alat
pelindung diri, tanggung jawab dan gugat terhadap kecelakaan kerja, asuransi
kecelakaan dll.
- Dokumennya berupa catatan review kontrak/checklist pemenuhan persyaratan K3
dalam suatu kontrak.
4. Pengendalian Dokumen
4.1 Persetujuan, Pengeluaran & Pengendalian Dokumen
Kriteria Audit Penjelasan dan Pemenuhan/Dokumen terkait

4.1.1. Dokumen K3 mempunyai identifikasi status, wewenang, tanggal pengeluaran - Disini kita melihat dari acuan prosedur pengendalian dokumen yang telah
dan tanggal modifikasi. ditetapkan. Dimana status dokumen bisa berupa tata cara penomoran, wewenang
bisa berupa siapa personil yang menyetujui dokumen, terdapat tgl pengeluaran dan
modifikasi bila terjadi perubahan.
4.1.2. Penerima distribusi dokumen tercantum dalam dokumen tersebut. - Dalam dokumen tercantum kepemilikan dokumen tersebut dengan mengacu pada
daftar distribusi penerima dokumen.
- Dokumen K3 disimpan pada lokasi tertentu yang memudahkan untuk diakses.
Perusahaan harus memastikan bahwa dokumen K3 yang sedang beredar adalah
dokumen terbaru/revisi terakhir. Bila disimpan maka diberi tanda misalkan “ obsolete”
4.2 Perubahan & Modifikasi Dokumen
Kriteria Audit Penjelasan dan Pemenuhan/Dokumen terkait

4.2.1. Terdapat sistem untuk membuat, menyetujui perubahan terhadap dokumen K3. - Terdapat prosedur pengendalian dokumen yang mencakup tahapan proses
pembuatan dan persetujuan perubahan dokumen.
Hal 49 dari 63 Interprestasi Kriteria revisi 4 by Herliana Dewi
- Pada dokumen yang telah berubah biasanya dilampirkan keterangan/alasan
perubahan yang dilakukan, tgl modifikasi dan siapa yang menyetujui perubahan tsb
atau daftar riwayat perubahan biasanya terletak didepan atau dibelakang dokumen
terkait.
- Terdapat prosedur pengendalian dokumen dimana didalamnya mempersyaratkan
pembuatan master list dokumen atau suatu daftar yang berisi semua judul dokumen
K3 yang dipergunakan termasuk statusnya (misalkan revisi terakhir beserta tanggal
revisinya)

5. Pembelian dan Pengendalian Produk


5.1 Spesifikasi Pembelian Barang & Jasa
Kriteria Audit Penjelasan dan Pemenuhan/Dokumen terkait

5.1.1. Terdapat prosedur yang terdokumentasi yang dapat menjamin bahwa - Terdapat prosedur tertulis mengenai prosedur pembelian barang atau jasa dimana
spesifikasi teknik dan informasi lain yang relevan dengan K3 telah diperiksa ada spesifik K3 dan informasi lain yang terkait dicantumkan dalam salah satu
sebelum keputusan untuk membeli. clausul prosedur tersebut secara jelas, misalnya MSDS untuk pembelian bahan
kimia, informasi yang relevan untuk pembelian alat pelindung diri dll.

- Kriteria ini merupakan aplikasi dari kriteria 5.1.1 dimana perusahaan dapat
5.1.2. Spesifikasi pembelian untuk setiap saran produksi, zat kimia atau jasa harus menunjukkan contoh catatan purchase order yang memasukkan item K3 saat
dilengkapi spesifikasi yang sesuai dengan persyaratan peraturan perundang – pembeliannnya secara jelas.
undangan dan standar K3.
- Kegiatan konsultasi ini dapat disebutkan dalam isi prosedur 5.1.1 dan ditunjukkan
5.1.3. Konsultasi dengan tenaga kerja yang kompeten pada saat keputusan pembelian, bukti berupa notulensi meeting/input dari pihak user kepada pembelian dan atau
dilakukan untuk menetapkan persyaratan K3 yang dicantumkan dakam pengesahan dalam Purchasing order.
spesifikasi pembelian dan diinformasikan kepada tenaga kerja yang
menggunakannya. - Kebutuhan pelatihan, APD, dll ini bisa disebutkan dalam prosedur pembelian dan
dapat dibuktikan berupa catatan purchase order yang telah lengkap item K3-nya.
Bentuk peninjauan ulang dapat dalam bentuk pengesahan dalam purchasing order
atau hasil penilaian produk atau jasa yang baru sebelum pembelian, misalnya
penilaian dalam pembelian alat pelindung diri dan lain-lain.

5.2 Sistem Verifikasi Barang & Jasa Yang Telah Dibeli


Kriteria Audit Penjelasan dan Pemenuhan/Dokumen terkait

5.2.1. Barang dan jasa yang dibeli diperiksa kesesuaiannya dengan spesifikasi - Setiap barang dan jasa yang masuk harus diperiksa sesuai dengan spesifikasi yang
pembelian. telah disetujui sebelumnya. Misal dokumen persetujuan penerimaan barang oleh
pihak gudang.

Hal 50 dari 63 Interprestasi Kriteria revisi 4 by Herliana Dewi


6. Keamanan Bekerja Berdasarkan Sistem Manajemen K3
6.1 Sistem Kerja
Kriteria Audit Penjelasan dan Pemenuhan/Dokumen terkait

6.1.1. Petugas yang kompeten telah mengidentifikasi bahaya, menilai dan - Perusahaan telah menunjuk personil untuk melakukan manajemen risiko. Bukti
mengendalikan risiko yang timbul dari suatu proses kerja. penerapannya dapat dilihat dari catatan manajemen risiko untuk setiap tahapan
proses kerja. Kompetensi petugas ini dilihat dari sertifikat atau catatan pelatihan
manajemen risiko, job desc atau wewenangnya atau dari track record pengalaman
serta catatan manajemen risiko sesuai dengan tata cara perhitungan yang telah
ditetapkan.
6.1.2. Apabila upaya pengendalian risiko diperlukan, maka upaya tersebut ditetapkan - Pengendalian risiko dapat dilihat dari catatan manajemen risiko yang telah
melalui tingkat pengendalian. dibuat/diusulkan, apakah pengendalian risiko yang diambil telah mengikuti tahapan
pengendalian seperti: eliminasi, substitusi, rekayasa teknik (termasuk Isolasi),
administrasi control dan APD. Tidak selalu administrasi control dan APD.
6.1.3. Terdapat prosedur atau petunjuk kerja yang terdokumentasi untuk - Terdapat dokumen tertulis prosedur/WI di tempat kerja. Untuk ijin kerja misalnya hot
mengendalikan risiko yang teridentifikasi dan dibuat atas dasar masukan dari work permit, confined space permit, ketinggian, penggalian/kedalaman, radiasi dll,
personil yang kompeten serta tenaga kerja yang terkait dan disahkan oleh tergantung dari proses yang ada di tempat kerja
orang yang berwenang di perusahaan.
- Terdapat prosedur atau WI secara tertulis yang sudah mempertimbangkan faktor K3
seperti berdasarkan job safety analysis. Terutama prosedur/WI yang dipersyaratkan
6.1.4. Kepatuhan terhadap peraturan perundang – undangan, standar serta pedoman dalam pengendalian risiko sebagai pengendalian administrasi control harus dapat
teknis yang relevan diperhatikan pada saat mengembangkan atau melakukan ditunjukkan.
modifikasi atau petunjuk kerja. - Bila ada pengembangan dan atau perubahan terhadap prosedur/WI maka mengacu
pada peraturan, standar atau ketentuan lainnya yang terkait. Biasanya pada
prosedur/WI dapat kita temukan pada kolom referensi, dimana dalam referensi
6.1.5. Terdapat system izin kerja untuk tugas berisiko tinggi. tersebut dicantumkan section standar/acuan/peraturan yg diacu.
- Pada prosedur/WI lihat siapa personil yang membuat, personil mereview dan yang
menyetujui pada halaman terdepan prosedur/WI serta masukan bisa dilihat dari
6.1.6. Alat pelindung diri disediakan sesuai kebutuhan dan digunakan secara benar notulensi rapat yang membahas perubahan prosedur/WI tersebut (Jika dimasukan
serta selalu dipelihara dalam kondisi layak pakai. dalam rapat pembahasan tim). Prasyarat pemenuhan kompetensi petugas dapat
dilihat dalam prosedur pengendalian dokumen yang mengatur pembuatan dan
persetujuan dokumen.

- Lihat penerapannya di lapangan, apakah APD disediakan sesuai dengan matriks


kebutuhan APD atau yang tercantum dalam prosedur/WI berdasarkan job safety
6.1.7. Alat pelindung diri yang digunakan dipastikan telah dinyatakan layak pakai
analysisnya ? APD yang disediakan dipakai dengan benar ? Bagaimana
sesuai dengan standar dan/atau peraturan perundang – undangan yang
kondisinya ? Ambil sampel saja.
berlaku.
- Kesesuaian APD dengan standar/Per-UU dilihat pada spesifikasi teknis dari pihak
supplier berdasarkan informasi brosur maupun sertifikat uji kelayakan yang supplier
kirimkan. Mereka mengacu ke standar mana ? Atau mungkin lihat sertifikasi produk
misal SNI, BS, ISO, dll dari APD tersebut.

Hal 51 dari 63 Interprestasi Kriteria revisi 4 by Herliana Dewi


- Terkait dengan 6.1.1 dimana pengendalian risiko yang telah dilaksanakan ditinjau
kembali apabila terjadi perubahan pada proses kerja.
6.2 Pengawasan
Kriteria Audit Penjelasan dan Pemenuhan/Dokumen terkait

6.2.1. Dilakukan pengawasan untuk menjamin bahwa setiap pekerjaan dilaksanakan - Ada kegiatan pengawasan terhadap pelaksanaan pekerjaan di tempat kerja.
dengan aman dan mengikuti prosedur dan petunjuk kerja yang telah Biasanya menjadi tanggung jawab supervisor atau yang setingkat. Lihat pada
ditentukan. uraiannya tanggung jawabnya. Bukti dokumen bisa berupa catatan/log inspeksi
harian.
- Lihat kembali pada uraian tanggung jawab pada 6.2.1 atau adanya kegiatan
6.2.2. Setiap orang diawasi sesuai dengan tingkat kemampuan dan tingkat risiko pemantauan bagi karyawan baru atau program on the job training
tugas. - Idem dengan 6.2.1, lihat pada job desc-nya. Bukti penerapan berupa laporan
inspeksi/laporan sumber bahaya atau lainnya.
6.2.3. Pengawas/penyelia ikut serta dalam identifikasi bahaya dan membuat upaya - Pengawas terlibat dalam kegiatan pelaporan dan penyelidikan kecelakaan dan
pengendalian. penyakit akibat kerja. Lihat pada prosedur pelaporan & penyelidikan kecelakaan
kerja (elemen 8) dan item pada 6.2.1 (uraian job desc). Lihat juga pada dokumen
6.2.4. Pengawas/penyelia diikutsertakan dalam melakukan penyelidikan dan pelaporan dan hasil penyelidikan kecelakaan yang pernah terjadi.
- Proses konsultasi disini bisa berupa keterlibatan pengawas dalam rapat yang
pembuatan laporan terhadap terjadinya kecelakaan dan penyakit akibat kerja
membahas masalah-masalah K3 dalam area pengawasannya.
serta wajib menyerahkan laporan dan saran – saran kepada pengusaha atau
pengurus.

6.2.5. Pengawas/penyelia ikut serta dalam proses konsultasi

6.3 Seleksi dan Penempatan Personil


Kriteria Audit Penjelasan dan Pemenuhan/Dokumen terkait

6.3.1. Persyaratan tugas tertentu termasuk persyaratan kesehatan diidentifikasikan - Perusahaan menetapkan syarat kesehatan dalam penerimaan pegawai. Lihat pada
dan dipakai untuk menyeleksi dan menempatkan tenaga kerja. prosedur penerimaan pegawai dan data-data aktifitas pemeriksaan kesehatan
karyawan selama ini.
6.3.2. Penugasan pekerjaan harus berdasarkan kemampuan dan keterampilan serta - Idem dengan 6.3.1 dan terdapat job qualification untuk setiap jabatan yang
kewenangan yang dimiliki. mencakup minimal pelatihan dan latarbelakang pendidikan serta pengalaman.

6.4 Area Terbatas


Kriteria Audit Penjelasan dan Pemenuhan/Dokumen terkait

6.4.1. Pengusaha/pengurus melakukan penilaian risiko lingkungan kerja untuk - Adanya dokumen atau daftar daerah-daerah di tempat kerja yang memerlukan ijin

Hal 52 dari 63 Interprestasi Kriteria revisi 4 by Herliana Dewi


mengetahui daerah – daerah uang memerlukan pembatasan izin masuk. masuk. Atau cek langsung ke lapangan atau dapat juga dilihat dari catatan
manajemen risiko yang telah dilakukan.
6.4.2. Terdapat pengendalian atas daerah/tempat dengan pembatasan izin masuk. - Pada daerah-daerah tsb dilakukan pengendalian yang dapat berupa ijin tertulis,
penguncian, rambu-rambu, dll.
6.4.3. Tersedianya fasilitas dan layanan di tempat kerja sesuai dengan standar dan - Fasilitas disini yaitu kamar mandi, wastafel, loker/ruang ganti, musholla, ruang
pedoman teknis makan, kantin, sarana olahraga, poliklinik, alat bantu kerja seperti tangga, lantai
ruang, transportasi dll. Layanan yaitu penyediaan air minum bersih, layanan makan,
kesehatan dll.
6.4.4. Rambu – rambu K3 harus dipasang sesuai dengan standar dan pedoman teknis. - Rambu K3 (safety sign, warning sign, poster, rambu APD, rambu APAR dll) dan
tanda pintu dipasang sesuai standar berdasarkan pedoman teknis/SNI, mempunyai
sinyal penerangan min 10 Lux dan berwarna hijau serta tulisan putih serta
mempunyai tanda bertulis “Keluar’ atau “Exit” di atasnya dan menghadap koridor.

6.5 Pemeliharaan, Perbaikan dan Perubahan Sarana Produksi


Kriteria Audit Pemenuhan/Dokumen terkait

6.5.1. Penjadualan pemeriksaan dan pemeliharaan sarana produksi serta peralatan - Perusahaan mempunyai dokumen berupa jadwal pemeliharaan sarana produksi
mencakup verifikasi alat – alat pengaman serta persyaratan yang ditetapkan yang dipergunakan di tempat kerja mencakup safety device atau alat-alat pengaman.
oleh peraturan perundang – undangan, standar dan pedoman teknis yang Verifikasi mencakup alat pengaman dapat dilihat dari checklist pemeriksaan masing-
relevan. masing sarana produksi.

- Perusahaan menyimpan catatan-catatan pemeliharaan yang dilakukan, berbentuk


6.5.2. Semua catatan yang memuat data secara rinci dari kegiatan pemeriksaan, daftar riwayat pemeriksaan alat baik dalam bentuk soft copy atau hard copy.
pemeliharaan, perbaikan dan perubahan yang dilakukan atas sarana dan
peralatan produksi harus disimpan dan dipelihara.
- Perusahaan memiliki sertifikat sarana produksi yang masih berlaku. Beberapa sarana
6.5.3. Sarana dan peralatan produksi memiliki sertifikat yang masih berlaku sesuai produksi tsb antara lain bejana tekan (Permenaker 01/MEN/1082), pesawat angkat
dengan persyaratan peraturan perundang – undangan dan standar. dan angkut (Permanker 05/MEN/1985), Lift (Permenaker 03/MEN/1999), Pesawat
Uap (Peraturan Uap tahun 1930). Untuk tepatnya mengacu pada lembar obyek
pengawasan dan terdapat jadwal monitoring penjadwalan terhadap peralatan
perusahaan yang masuk dalam obyek pengawasan termasuk jadwal kadaluarsa
sertfikasi tsb beserta jadwal resertifikasi.
- Lihat kompetensi personil yang melakukan kegiatan perawatan sarana produksi tsb.
(sertifikat, lisensi, pengalamannya), jika dilakukan oleh pihak ke 3 dapat
6.5.4. Pemeriksaan, pemeliharaan, perawatan, perbaikan dan setiap perubahan harus menunjukkan CV beserta sertifikat pelaksana berdasarkan proposal yang dikirimkan
dilakukan petugas yang kompeten dan berwenang. kemudian dibandingkan dengan laporan/berita acara penyelesaian pekerjaan apakah
sama?
- Idem dengan 6.5.3. Untuk detilnya dapat dilihat pada isi peraturan perundangannya.
Atau tanyakan apakah pernah ada perubahan yang dilakukan?
- Terdapat tahapan prosedur mengenai kegiatan pemeliharaan dan perbaikan sarana
produksi. Contoh rekaman misalnya Work Order Form.
6.5.5. Terdapat prosedur untuk menjamin bahwa jika terjadi perubahan terhadap

Hal 53 dari 63 Interprestasi Kriteria revisi 4 by Herliana Dewi


sarana dan peralatan produksi, perubahan tersebut harus sesuai dengan - Penandaan pada mesin/sarana produksi yang sedang diperbaiki atau rusak ini dapat
persyaratan peraturan perundang – undangan, standar dan pedoman teknis dituangkan dalam prosedur pemeliharaan yang mencakup Lock Out dan Tag Out
yang relevan. (LOTO) atau prosedur Lock Out dan Tag Out (LOTO) bila terpisah. Lihat rekaman
penandaan yang ada bandingkan dengan prosedurnya.
6.5.6. Terdapat prosedur permintaan pemeliharaan sarana dan peralatan produksi
dengan kondisi K3 yang tidak memenuhi persyaratan dan perlu segera - Terdapat mekanisme penguncian (lihat bentuk/sistem penguncian yang digunakan)
diperbaiki. terkait dengan prosedur pemeliharaan/perbaikan atau prosedur Lock Out dan Tag
Out (LOTO) bila terpisah. Rekamannya dapat dilihat pada daftar pelaksanaan Lock
6.5.7. Terdapat sistem untuk penandaan bagi peralatan yang sudah tidak aman lagi Out dan bandingkan dengan prosedurnya.
untuk digunakan atau sudah tidak digunakan.
- Mengacu pada prosedur permintaan pemeliharaan/perbaikan untuk menjamin sarana
yang diperbaiki sudah aman untuk digunakan kembali. Bukti rekamannya adalah
work order form yang telah ditanda tangani oleh user setelah proses perbaikan
6.5.8. Apabila diperlukan dilakukan penerapan sistem penguncian pengoperasian selesai dan bentuk pencabutan LO TO dari personil yang berhak.
(lock out system) untuk mencegah agar sarana produksi tidak dihidupkan
sebelum saatnya.

6.5.9. Terdapat prosedur yang dapat menjamin keselamatan dan kesehatan tenaga
kerja atau orang lain yang berada didekat sarana dan peralatan produksi pada
saat proses pemeriksaan, pemeliharaan, perbaikan dan perubahan.

6.5.10. Terdapat penanggung jawab untuk menyetujui bahwa sarana dan peralatan
produksi telah aman digunakan setelah proses pemeliharaan, perawatan,
perbaikan atau perubahan

6.7 Kesiapan untuk Menangani Keadaan Darurat


Kriteria Audit Penjelasan dan Pemenuhan/Dokumen terkait

6.7.1. Keadaan darurat yang potensial di dalam dan/atau di luar tempat kerja - Perusahaan telah mengidentifikasi keadaan darurat yg mungkin terjadi (fire, spill,
diidentifikasi dan prosedur keadaan darurat telah didokumentasikan dan ledakan, banjir, huru hara,dll). Hal ini dibuktikan dengan adanya dokumen tertulis
diinformasikan agar diketahui oleh seluruh orang yang ada di tempat kerja. berupa prosedur keadaan darurat perusahaan. Lihat potensi keadaan darurat di
dalam prosedur KD bandingkan dengan kondisi yang ada mengacu kepada catatan
manajemen risiko.
- Prosedur tsb harus dilakukan simulasi untuk mengetahui sesuai atau efektif
6.7.2. Penyediaan alat/sarana dan prosedur keadaan darurat berdasarkan hasil diterapkan. Jadwal simulasi paling tidak dilakukan 1 x dalam setahun atau mengacu
identifikasi dan diuji serta ditinjau secarta rutin oleh petugas yang pada frekuensi pelaksanaan dalam prosedur KD itu sendiri. Prosedur KD
berkompeten dan berwenang. dievaluasi/ditinjau ulang oleh petugas yang kompeten (bisa bagian K3 atau pihak luar
misal kerja sama dng dinas kebakaran jika berhubungan dengan kebakaran).
Evaluasi mencakup kesesuaian terhadap skenario prosedur, kesiapan peralatan dan
Hal 54 dari 63 Interprestasi Kriteria revisi 4 by Herliana Dewi
target kecepatan dan ketepatan untuk setiap prosedur KD.
- Perusahaan telah membuat instruksi keadaan darurat dan telah diinformasikan
kepada seluruh karyawan dan memberikan pelatihan dalam bentuk evakuasi Drill.
Bukti rekaman adalah catatan evakuasi Drill untuk setiap tenaga kerja mengacu
6.7.3. Tenaga kerja mendapat instruksi dan pelatihan mengenai prosedur keadaan kepda prosedur KD yang sesuai dengan tingkat risiko
darurat yang sesuai dengan tingkat risiko. - Khusus petugas darurat telah diberi pelatihan spesifik darurat sesuai dengan peran
dan tugasnya. Rekaman dapat berupa daftar hadir dan atau sertifikat pelatihan serta
catatan pelatihan terkait. Untuk tim kebakaran dapat mengacu ke Kepmenaker
186/MEN/1999.
6.7.4. Petugas penanganan keadaan darurat ditetapkan dan diberikan pelatihan - Jelas. Verifikasi dilakukan dng melihat kondisi di lapangan bukti rekaman yaitu IK,
khusus serta diinformasikan kepada seluruh orang yang ada di tempat kerja. peta evakuasi, terdapat arah panah menuju pintu keluar terdekat & aman menuju titik
berkumpul terlihat jelas dan terang pada jarak 20 M mempunyai penerangan min 10
6.7.5. Instruksi/prosedur keadaan darurat dan hubungan keadaan darurat lux. Dimana instruksi tsb jelas, singkat, terlihat pada jarak 20 M dan semua tenaga
diperlihatkan secara jelas dan menyolok serta diketahui oleh seluruh tenaga kerja memahaminya. Dan hubungan KD (nomor kontak KD terpampang jelas) dan
kerja di perusahaan. diketahui oleh seluruh tenaga kerja.
- Lihat pada catatan-catatan inspeksi, pengujian dan sertifikat hasil pengujian, dan
laporan maintenancenya beserta penjadwalannya. Seperti peralatan Hydran,
sprinkle, detector, fire alarm, APAR, pompa hydran, emergency lamp, emergency
shower, breathing Apparatus dll.
6.7.6. Peralatan, dan sistem tanda bahaya keadaan darurat disediakan, diperiksa, diuji - Posisi alat darurat (APAR, Hidran, Spill Kit, Shower, kotak P3K,dll) jelas dilihat, tidak
dan dipelihara secara berkala sesuai dengan peraturan perundang – undangan, terhalang dan bertanda jelas oleh karyawan. Termasuk ketepatan dalam spesifikasi
standar dan pedoman teknis yang relevan. alat KD yang disediakan berdasarkan potensi bahayanya.

6.7.7. Jenis, jumlah, penempatan, dan kemudahan untuk mendapatkan alat keadaan
darurat telah sesuai dengan peraturan perundang – undangan atau standar dan
dinilai oleh petugas yang berkompeten dan berwenang.

6.8 Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan


Kriteria Audit Penjelasan dan Pemenuhan/Dokumen terkait

6.8.1. Perusahaan telah mengevaluasi alat P2K3 dan menjamin bahwa sistem P3K - Ada kegiatan pengecekan terhadap kondisi isi dari kotak P3K, biasanya berupa
yang ada memenuhi peraturan perundang – undangan, standar dan pedoman checklist tentang kelengkapan obat, jumlah pemakaian, penggantian, dll.
teknis.
- Ada petugas P3K yang ditunjuk. Petugas ini bisa dari karyawan atau orang medis
6.8.2. Petugas P3K telah dilatih dan ditunjuk sesuai dengan peraturan perundang – diklinik yang ditunjuk sebagai petugas P3K. Pelatihan P3K bagi petugas yang
undangan. ditunjuk sesuai dengan Permenaker 03/MEN/1982 tentang pelayanan kesehatan TK.

Hal 55 dari 63 Interprestasi Kriteria revisi 4 by Herliana Dewi


7. Standar Pemantauan
7.1 Pemeriksaan Bahaya
Kriteria Audit Penjelasan dan Pemenuhan/Dokumen terkait

7.1.1. Pemeriksaan/inspeksi terhadap tempat kerja dan cara kerja dilaksanakan - Ada jadwal reguler kegiatan inspeksi ini. Bisa dilihat pada tabel jadwal atau prosedur
secara teratur. inspeksi atau dari hasil laporan inspeksi yang telah dilakukan beberapa waktu
sebelumnya. Inspeksi cara kerja dapat mengacu kepada job safety analysis dan
inspeksi tempat kerja dapat mengacu kepada housekeeping.

- Inspeksi dilakukan secara bersama oleh wakil pengurus dan wakil karyawan dengan
7.1.2. Pemeriksaan/inspeksi dilaksanakan oleh petugas yang berkompeten dan syarat telah mengikuti pelatihan identifikasi potensi bahaya. Bukti dapat dilihat dari
berwenang yang telah memperoleh pelatihan mengenai identifikasi bahaya. rekaman hasil inspeksi siapa yang melakukan dan posisinya.
- Jelas. Inspeksi bukan saja hanya mengacu pada checklist tapi juga memberi ruang
7.1.3. Pemeriksaan/inspeksi mencari masukan dari tenaga kerja yang melakukan masukan diluar checklist. Lihat dari catatan inspeksi apakah terdapat masukan dari
tugas di tempat yang diperiksa. petugas yang melakukan tugas di tempat yang diperiksa.
- Jelas, Dokumen berupa checklist inspeksi tempat kerja sesuai dengan kondisi tempat
kerjanya.
7.1.4. Daftar periksa (check list) di tempat kerja telah disusun untuk digunakan pada
saat pemeriksaan/inspeksi. - Lihat cc laporan inspeksi dengan mengacu pada prosedur inspeksi.

- Terdapat catatan monitoring status penyelesaian terhadap tindakan koreksi dari


7.1.5. Laporan pemeriksaan/inspeksi berisi rekomendasi untuk tindakan perbaikan temuan-temuan inspeksi dan kemudian tindakan perbaikan yang telah dilakukan
dan diajukan kepada pengurus dan P2K3 sesuai dengan kebutuhan. telah dinilai keefektifannya dalam arti tidak menimbulkan bahaya baru.

7.1.6. Pengusaha atau pengurus telah menetapkan penanggung jawab untuk


pelaksanaan tindakan perbaikan dari hasil laporan pemeriksaan/inspeksi.

7.1.7. Tindakan perbaikan dari hasil laporan pemeriksaan/inspeksi dipantau untuk


menentukan efektifitasnya.

7.2 Pemantauan/Pengukuran Lingkungan Kerja


Kriteria Audit Pemenuhan/Dokumen terkait

7.2.1. Pemantauan/pengukuran lingkungan kerja dilaksanakan secara teratur dan - Adanya dokumentasi/laporan hasil pemantauan lingkungan kerja. Interval waktu
hasilnya didokumentasikan, dipelihara dan digunakan untuk penilaian dan pelaksanaannya disesuaikan dengan ketentuan/standar yang berlaku dapat melihat
pengendalian risiko. pada UKL dan UPL.
- Lihat pada Kepmenaker 51/MEN/1999 tentang Nilai Ambang Batas Faktor Fisika
7.2.2. Pemantauan/pengukuran lingkungan kerja meliputi faktor fisik, kimia, biologi, ( Kebisingan, Suhu Kerja, Getaran, Gelombang Mikro dan Radiasi Ultraviolet).
ergonomi dan psikologi. - Lihat pada Kepmenaker 187/MEN/1999 tentang pengendalian bahan kimia
berbahaya di tempat kerja.
Hal 56 dari 63 Interprestasi Kriteria revisi 4 by Herliana Dewi
- Faktor biologis misalnya nilai baku mutu air minum, pengawasan terhadap kualitas
7.2.3. Pemantauan/pengukuran lingkungan kerja dilakukan oleh petugas atau pihak makanan karyawan,dll.
yang berkompeten dan berwenang dari dalam dan/atau luar perusahaan. - Faktor radiasi dapat mengacu pada ketentuan dari BAPETEN (Badan Pengawas
Tenaga Nuklir) Indonesia.

7.4 Pemantauan Kesehatan Tenaga Kerja


Kriteria Audit Penjelasan dan Pemenuhan/Dokumen terkait

7.4.1. Dilakukan pemantauan kesehatan tenaga kerja yang bekerja pada tempat kerja - Ada kegiatan serta dokumentasi mengenai kegiatan pemantauan kesehatan tenaga
yang mengandung potensi bahaya tinggi sesuai dengan peraturan perundang – kerja. Terutama pemeriksaan kesehatan khusus seperti misalnya pengecekan darah
undangan. untuk melihat kontaminasi bahan kimia, audiometri untuk kebisingan, rontgen untuk
penyakit saluran pernafasan,dll.
- Hasil identifikasi dalam bentuk daftar program pemeriksaan kesehatan karyawan
7.4.2. Pengusaha atau pengurus telah melaksanakan identifikasi keadaan dimana yang dilakukan dan tata cara atau prosedur untuk pemeriksaan kesehatan tenaga
pemeriksaan kesehatan tenaga kerja perlu dilakukan dan telah melaksanakan kerja ini.
sistem untuk membantu pemeriksaan ini - Dokter perusahaan yang sesuai dengan Permenaker 01/MEN/1976 tentang
kewajiban latihan hyperkes bagi dokter perusahaan dan mendapat surat
7.4.3. Pemeriksaan kesehatan tenaga kerja dilakukan oleh dokter pemeriksa yang penunjukkan.
ditunjuk sesuai peraturan perundang – undangan. - Detil pelayanan kesehatan yang diberikan mengacu pada Permenaker 03/MEN/1982
tentang pelayanan kesehatan TK
7.4.4. Perusahaan menyediakan pelayanan kesehatan kerja sesuai dengan peraturan - Jelas. Diwajib untuk memberikan pelaporan setiap aktifitas pemeriksaan kesehatan
perundang – undangan. mengacu kepada Per.02/MEN/1980

7.4.5. Catatan mengenai pemantauan kesehatan tenaga kerja dibuat sesuai dengan
peraturan perundang – undangan.

8. Pelaporan dan Perbaikan Kekurangan


8.1 Pelaporan Keadaan Darurat
Kriteria Audit Penjelasan dan Pemenuhan/Dokumen terkait

8.1.1. Terdapat prosedur pelaporan bahaya yang berhubungan dengan K3 dan - Perusahaan mempunyai prosedur pelaporan sumber bahaya dan tenaga kerja tahu
prosedur ini diketahui oleh tenaga kerja. cara pelaporan tersebut. Dokumen berupa prosedur pelaporan, formulir pelaporan
bahaya/ketidaksesuaian.

8.2 Pelaporan Kecelakaan


Kriteria Audit Penjelasan dan Pemenuhan/Dokumen terkait

8.2.1. Terdapat prosedur terdokumentasi yang menjamin bahwa semua kecelakaan - Dokumen berupa prosedur tata cara pelaporan kecelakaan kerja dan penyakit akibat
Hal 57 dari 63 Interprestasi Kriteria revisi 4 by Herliana Dewi
kerja, penyakit akibat kerja, kebakaran atau peledakan serta kejadian kerja.
berbahaya lainnya di tempat kerja dicatat dan dilaporkan sesuai dengan - Ada dokumen pelaporan kecelakaan dan atau penyakit akibat kerja kepada pihak
peraturan perundang – undangan. Disnaker setempat atau dalam laporan triwulan P2K3 perusahaan ke Disnaker.
Ketentuan ini diatur dalam Permenaker No.03/MEN/1998 tentang Tata Cara
Pelaporan dan Pemeriksaan Kecelakaan.

8.3 Pemeriksaan dan Pengkajian Kecelakaan Kerja


Kriteria Audit Penjelasan dan Pemenuhan/Dokumen terkait

8.3.1. Tempat kerja/perusahaan mempunyai prosedur pemeriksaan dan pengkajian - Dokumennya sama dengan 8.2.1 dimana bisa dijadikan satu prosedur yaitu
kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja. pelaporan dan penyelidikannya.
- Perusahaan telah menetapkan personil perusahaan yang akan melakukan
8.3.2. Pemeriksaan dan pengkajian kecelakaan kerja dilakukan oleh petugas atau Ahli penyelidikan. Kompetensinya bisa dilihat pada pelatihan atau sertifikat pelatihan yang
K3 yang ditunjuk sesuai peraturan perundang – undangan atau pihak lain yang telah dimilikinya.
berkompeten dan berwenang. - Lihat dan cek pada dokumen laporan kecelakaan selama ini, apakah sudah tertera
saran dan jadwal perbaikannya.
- Lihat pada dokumen laporan kecelakaan siapa penanggung jawab tindakan
perbaikan tsb? Apakah beliau sudah diinformasikan mengenai tanggung jawabnya ini
?
- Verifikasi dilakukan dengan melihat proses saat penyelidikan dilakukan. Apakah
melibatkan tenaga kerja saat mengumpulkan informasi atau saat mendiskusikan
tindakan perbaikan yang akan dilakukan ? Cross check dengan pekerja yang terkait !
Atau sertakan tandatangan pekerja.
- Perusahaan melakukan verifikasi terhadap tindakan perbaikan yang diusulkan dalam
laporan kecelakaan. Bentuknya dapat berupa status laporan (closed) atau paraf pada
tindakan perbaikan yang selesai.

9. Pengelolaan Material dan Perpindahannya


9.1 Penanganan Secara Manual dan Mekanis
Kriteria Audit Penjelasan dan Pemenuhan/Dokumen terkait

9.1.1. Terdapat prosedur untuk mengidentifikasi potensi bahaya dan menilai risiko - Prosedur yang dimaksud yaitu prosedur manajemen risiko seperti pada 2.1.1 dan
yang berhubungan dengan penanganan secara manual dan mekanis. 6.1.1 tetapi kriteria ini lebih fokus pada kegiatan penanganan bahan secara manual
dan mekanis. Bukti penerapan lihat hasil laporan risk assessment pada kegiatan
9.1.2. Identifikasi bahaya dan penilaian risiko dilaksanakan oleh petugas yang yang dimaksud ini.
berkompeten dan berwenang. - Verifikasi petugas yang melakukan risk assessment ini.
- Verifikasi ke lapangan apakah rekomendasi tindakan pengendalian risiko dari laporan
9.1.3. Pengusaha atau pengurus menerapkan dan meninjau cara pengendalian risiko risk assessment diterapkan di tempat kerja. Bukti rekaman yaitu terdapat monitoring
yang berhubungan dengan penanganan secara manual atau mekanis. dari program kerja dari pengendalian risiko yang diambil.

Hal 58 dari 63 Interprestasi Kriteria revisi 4 by Herliana Dewi


- Terdapat prosedur tertulis untuk penanganan terhadap kemungkinan kerusakan,
9.1.4. Terdapat prosedur untuk penanganan bahan meliputi metode pencegahan tumpahan dan kebocoran.
terhadap kerusakan, tumpahan dan/atau kebocoran.

9.2 Sistem Pengangkutan, Penyimpanan dan Pembuangan


Kriteria Audit Pemenuhan/Dokumen terkait

9.2.1. Terdapat prosedur yang menjamin bahwa bahan disimpan dan dipindahkan - Semua kriteria ini dapat ditunjukkan dengan suatu prosedur dan penerapannya
dengan cara yang aman sesuai dengan peraturan perundang – undangan. mengenai penanganan bahan agar teratur dan rapi dalam penyimpanan
(housekeeping), prosedur tersebut mencakup penanganan terhadap sifat bahan
khususnya kadaluarsa bahan seperti pengaturan pengeluaran dan pencatatan masa
9.2.3. Terdapat prosedur yang menjamin bahwa bahan dibuang dengan cara yang kode bahan, penempatan bahan sesuai dengan sifat bahan, bahan dalam kondisi
aman sesuai dengan peraturan perundang – undangan. siap pakai serta bila tidak dipakai akan dibuang dengan cara yang aman bagi
lingkungan berikut juga limbahnya dibuang dengan cara yang aman seperti untuk
pembuangan limbah oli dipersyaratkan ke penampung yang mempunyai ijin dan
limbah cair ke PPLI dan lain-lain. Bukti pelaksanaan pembuangan dalam dilihat dari
manifestnya.
- Bahan-bahan yang ditangani sesuai dengan peraturan perundangan seperti
penyimpanan bahan peledak, penyimpanan gas-gas dengan tabung atau bejana
bertekanan, yang bersifat reaktif flamability dan lain-lain.
9.3 Pengendalian Bahan Kimia Berbahaya (BKB)
Kriteria Audit Pemenuhan/Dokumen terkait

9.3.1. Perusahaan telah mendokumentasikan dan menerapkan prosedur mengenai - Ada prosedur tertulis mengenai kegiatan-kegiatan tersebut untuk bahan berbahaya.
penyimpanan, penanganan dan pemindahan BKB sesuai dengan persyaratan Bisa berupa prosedur atau instruksi kerja terkait dengan penggunaan bahan kimia
peraturan perundang – undangan, standar dan pedoman teknis yang relevan. tsb. Peraturan yg mengatur tentang B3 yaitu PP no.74 tahun 2001 tentang
Pengendalian Bahan Kimia di tempat kerja. Prosedur juga meliputi metode
pencegahan terhadap kerusakan, tumpahan, dan kebocoran.
- Lembar data ini dikenal juga dengan nama MSDS(material Safety Data Sheet).
Seharusnya tempat kerja mempunyainya dan bisa didapatkan dari pihak suplier
bahan kimia. (Dipersyaratkan pada elemen 5 dalam pembelian bahan). Rekaman
9.3.3. Terdapat sistem untuk mengidentifikasi dan pemberian label secara jelas pada MSDS ini ditemukan baik ditempat yang menyimpan maupun yang menggunakan.
bahan kimia berbahaya. MSDS ini sebaiknya bersifat komunikatif artinya dimegerti oleh yang membacanya.
- Ada pelabelan pada wadah bahan kimia. Yang penting label ini diketahui oleh para
user bahan kimia maksudnya. Buktinya semua wadah bahan kimia mempunyai label
9.3.4. Rambu peringatan bahaya terpasang sesuai dengan persyaratan peraturan yang jelas yaitu nama zat, sifat bahaya/rambu bahaya dan tindakan bila Keadaan
perundang – undangan dan/atau standar yang relevan. darurat.
- Rambu peringatan ini menjelaskan bahaya dari bahan kimia yang ada ditempat kerja.
9.3.5. Penanganan BKB dilakukan oleh petugas yang berkompeten dan berwenang. Misalnya: rambu sifat bahan tsb, rambu peringatan seperti flammable, explosive,
poison dll.
Hal 59 dari 63 Interprestasi Kriteria revisi 4 by Herliana Dewi
- Sama dengan penjelasan 9.3.1, lebih ditekankan pada cara penyimpanan agar
disesuaikan dengan sifat reaktif bahan misalnya bahan yang oksidator tidak
ditempatkan berdekatan dengan flammable dll, dan juga bahan yang dipindahkan
dengan cara yang aman seperti loading – unloading bensin dimana harus dilengkapi
dengan grounding, dilengkapi dengan APAR yang sesuai, dilarang merokok, dll.
- Pihak user telah mendapatkan pelatihan mengenai bahaya bahan kimia serta tata
cara pemakaian yang aman dari bahan tersebut. Lihat pada catatan pelatihan atau
sertifikat pelatihan.

10. Pengumpulan dan Penggunaan Data


10.1 Catatan Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Kriteria Audit Penjelasan dan Pemenuhan/Dokumen terkait

10.1.1. Pengusaha atau pengurus telah mendokumentasikan dan menerapkan prosedur - Perusahaan telah menetapkan prosedur yang mengatur pengelolaan terhadap
pelaksanaan identifikasi, pengumpulan, persiapan, pemeliharaan, penyimpanan catatan-catatan K3 tersebut. Bukti rekamannya yaitu prosedur pengendalian catatan
dan penggantian catatan K3. dimana aplikasinya adalah terdapat masterlist catatan K3 yang minimal mencakup
masa simpan dan lokasi penyimpanan. Dimana definisi catatan K3 ini berupa formulir
K3 yang sudah terisi misal form kecelakaan, inspeksi, NCR audit, dll.

- Tercakup didalam prosedur pengendalian dokumen yaitu mengenai pengendalian


10.1.2. Peraturan perundang – undangan, standar dan pedoman teknis K3 yang relevan dokumen eksternal, dimana aplikasinya terdapat daftar Undang-undang, peraturan,
dipelihara pada tempat yang mudah didapat. standar dan pedoman teknis yang relevan dimana selalu diupdate untuk
mengetahuinya dapat dilihat dari tanggal penerbitan dan juga pada daftar tersebut
dicantumkan lokasi penyimpanannya.

- Buktinya dapat kita lihat pada prosedur pengendalian catatan apakah terdapat
klausul yang mempersyaratkan kerahasian catata, seperti bagaimana prosedur
mengaksesnya, menyimpan dan memusnakannya. Contoh catatan yang bersifat
rahasia yaitu: medical check up.

- Contoh catatan peninjauan ulang & pemeriksaan misalkan; notulensi management


review, notulen rapat P2K3, hasil audit, medical record, dll. Dengan mengacu kepada
daftar masa simpan catatan K3 yang telah tersusun.

- Catatan kompensasi kecelakaan seperti asuransi dan rehabilitasi kesehatan yaitu


catatan berupa catatan proses penyebuhan dari sakit baik akibat kecelakaan kerja
maupun penyakit akibat kerja termasuk rekomendasi pemindahan ketempat kerja lain
untuk sementara waktu atau tetap bila disarankan oleh personalia.

10.2 Data dan Laporan Keselamatan dan Kesehatan Kerja

Hal 60 dari 63 Interprestasi Kriteria revisi 4 by Herliana Dewi


Kriteria Audit Penjelasan dan Pemenuhan/Dokumen terkait

10.2.1. Data K3 yang terbaru dikumpulkan dan dianalisa. - Data-data K3 perusahaan dapat berupa; data-data kecelakaan kerja minimal FR dan
SR, Medical cost, laporan penyakit kerja, data % hasil inspeksi, data pencapaian
kinerja program K3, data pemantauan lingkungan kerja(misal kebisingan, NAB, dll)
yang mana kesemua data itu dianalisa. tabel, matriks, atau grafik atau yang lainnya
adalah bentuk pengolahan data sedangkan analisa data mencakup terhadap analisa
untuk mencari akar permasalahan dari pengolahan data yang dilakukan dan
mencakup sampai pada tindakan koreksi maupun pencegahan.
10.2.2. Laporan rutin kinerja K3 dibuat dan disebarluaskan di dalam tempat kerja. - Laporan rutin K3 misalnya; laporan yang berhubungan dengan kinerja K3
termasuknya didalam monitoring terhadap program K3.
12. Pengembangan Ketrampilan dan Kemampuan
12.1 Strategi Pelatihan
Kriteria Audit Penjelasan dan Pemenuhan/Dokumen terkait

12.1.2. Rencana pelatihan K3 bagi semua tingkatan telah disusun. - Terdapat TNA (training need analysis) yang mencakup mengenai kebutuhan
pelatihan K3. Lihat pada matriks training
12.1.4. Pelatihan dilakukan oleh orang atau badan yang berkompeten dan berwenang - Lihat pada program pelatihan tahunan perusahaan kemudian komposisi peserta
sesuai dengan peraturan perundang – undangan. pelatihannya.
- Lihat kembali pada matriks pelatihan K3 dengan disuaikan dengan job qualifikasinya.
12.1.5. Terdapat fasilitas dan sumber daya memadai untuk pelaksanaan pelatihan yang Perhatian khusus untuk pelatihan yang dipersyaratkan oleh per-UU seperti; operator
efektif. forklift, crane, regu kebakaran, ahli K3.
- Kriteria ini terkait dengan pihak ketiga yang digunakan jasanya untuk mengadakan
12.1.6. Pengusaha atau pengurus mendokumentasikan dan menyimpan catatan seluruh pelatihan. Hal ini diatur dalam Permenaker No.04/MEN/1994 tentang Perusahaan
pelatihan. Jasa K3. Kesesuaian ini bisa dipastikan dalam kontrak pembelian jasa.
- Perusahaan menyediakan fasilitas (kelas, board, OHP, LCD,dll) dan sumber daya
(trainer, dana) untuk kegiatan pelatihan (khususnya bila pelatihan bersifat internal).
- Catatan pelatihan seperti daftar hadir, jadwal, dll disimpan dan di file termasuk daftar
riwayat pelatihan per karyawan.
- Setiap selesai program pelatihan sebaiknya dibuat lembar evaluasi terhadap
pelaksanaan pelatihan.
- Pada prosedur pelatihan ada tahapan dimana semua program pelatihan selama
setahun dievaluasi untuk menentukan apakah masih relevan atau perlu peningkatan
lebih lanjut. Termasuk prosentasi keberhasilan pelatihan yang telah diikuti.

12.2 Pelatihan bagi Manajemen dan Penyelia


Kriteria Audit Penjelasan dan Pemenuhan/Dokumen terkait

12.2.1. Anggota manajemen eksekutif dan pengurus berperan serta dalam pelatihan - Manajemen senior terlibat dalam kegiatan pelatihan K3. Terlibat disini termasuk ikut
Hal 61 dari 63 Interprestasi Kriteria revisi 4 by Herliana Dewi
yang mencakup penjelasan tentang kewajiban hukum dan prinsip – prinsip serta dalam pelatihan, minimal pelatihan penjelasan tentang kewajiban hukum dan
serta pelaksanaan K3. prinsip-prinsip serta pelaksanaan K3 Dokumen yang dilihat yaitu catatan pelatihan,
sertifikat (jika ada) atau kegiatan yang diikuti seperti seminar, dll.

- Pelatihan disini bukan hanya pelatihan K3 yang sesuai dengan peran dan tugasnya
12.2.2. Manajer dan pengawas/penyelia menerima pelatihan yang sesuai dengan peran namun juga yang berhubungan dengan kompetensi pekerjaannya. Kesesuaiannya
dan tanggung jawab mereka. dapat dilihat pada job qualifikasinya dan atau matrik pelatihan mereka. Buktinya lihat
rekaman pelatihan dari sertifikat atau daftar riwayat pelatihan mereka.
12.3 Pelatihan bagi Tenaga Kerja
Kriteria Audit Penjelasan dan Pemenuhan/Dokumen terkait

12.3.1. Pelatihan diberikan kepada semua tenaga kerja termasuk tenaga kerja baru dan - Setiap tenaga kerja baru mendapatkan pelatihan bagaimana bekerja dengan aman
yang dipindahkan agar mereka dapat melaksanakan tugasnya secara aman. termasuk pengenalan mengenai K3. begitu pula dengan tenaga kerja yang
dipindahkan ke bagian yang baru. Lihat pada prosedur pelatihan, catatan pelatihan.
12.3.2. Pelatihan diberikan kepada tenaga kerja apabila di tempat kerjanya terjadi - Perubahan sarana produksi atau proses dapat menimbulkan bahaya baru maka
perubahan sarana produksi atau proses. tenaga kerja harus diinformasikan mengenai bahaya ini.

- Pelatihan penyegaran ini tergantung kebutuhan/persyaratan yang ada. Misal


pelatihan darurat 1 tahun sekali, pelatihan P3K, pelatihan B3 dll.

12.4 Pelatihan Pengenalan dan Pelatihan Untuk Pengunjung dan Kontraktor


Kriteria Audit Pemenuhan/Dokumen terkait

12.4.1. Terdapat prosedur yang menetapkan persyaratan untuk memberikan taklimat - Ada program pelatihan pengenalan K3 bagi tenaga kerja. Lihat pada materi
(briefing) pengunjung dan mitra kerja guna menjamin K3. pelatihan, jadwal pelatihan dan absensi pelatihan pengenalan K3.
- Ada prosedur safety induction bagi tamu atau mitra kerja. Bisa dalam bentuk
pembagian selebaran, training khusus, lampiran kontrak, dll.
12.5 Pelatihan Keahlian Khusus
Kriteria Audit Pemenuhan/Dokumen terkait

12.5.1. Perusahaan mempunyai sistem yang menjamin kepatuhan terhadap - Perusahaan melakukan identifikasi terhadap kebutuhan pelatihan yang memang
persyaratan lisensi atau kualifikasi sesuai dengan peraturan perundang – dipersyaratkan dalam peraturan perundangan. Lihat pada TNA atau matriks pelatihan
undangan untuk melaksanakan tugas khusus, melaksanakan pekerjaan atau yang ada. Beberapa pelatihan tsb yaitu;
mengoperasikan peralatan. - Ahli K3 : Permenaker 02/MEN/1992
- Dokter perusahaan : Permenaker 01/MEN/1976
- Operator Uap : Permenaker 01/MEN/1988
- Operator Crane : Permenaker 01/MEN/1989
- Regu Kebakaran : Kepmenaker 186/MEN/1999
- Ahli K3 kimia
Hal 62 dari 63 Interprestasi Kriteria revisi 4 by Herliana Dewi
- Juru las
- Operator alat angkat-angkut
- Paramedis
- dll

Hal 63 dari 63 Interprestasi Kriteria revisi 4 by Herliana Dewi

Anda mungkin juga menyukai