Keselamatan
Keamanan Kerja
Lingkungan
Monitoring Kinerja K3
MONITORING KINERJA K3
• Penetapan Kebijakan
• Peninjauan Ulang • Perencanaan K3 (HIRADC)
• Perbaikan Berkelanjutan
Monitoring Pelaksanaan
• Pengukuran Kinerja K3 • Aturan Keselamatan
• Pengukuran Lingkungan • Identifikasi Bahaya dan
• Pengukuran Kinerja Pengendaliannya (HIRADC)
• Audit Internal • Work Permit
• Audit External • Safety Patrol
• Safety Campaign
• Pelatihan-pelatihan
ATURAN KESELAMATAN
10 ATURAN KESELAMATAN DI TEMPAT KERJA
1. Tanggung Jawab atas KESELAMATAN ADA DIRI SENDIRI bukan orang
lain
2. Semua Kejadian berbahaya DAPAT DI CEGAH
3. Jangan Mengambil Jalan Pintas, SELALU IKUTI aturan Keselamatan
kerja
4. Gunakan peralatan yang tepat & aplikasikan DENGAN CARA YANG
BENAR
5. Jika tidak terlatih JANGAN DILAKUKAN
6. Sebelum Melakukan Pekerjaan KENALI RISIKONYA
7. JANGAN BERCANDA pada saat bekerja
8. Tata DENGAN RAPI alat-alat, agara mudah dicari saat akan digunakan
9. Selalu gunakan ALAT PELINDUNG DIRI yang sesuai
10. Jangan memakai memakia pakian yang longgar dan alas kaki yang licin
Menerapkan Peraturan dan
Prosedur Keselamatan Kerja
Seven Golden
Rules of Safety
1. Aturan Memasuki Ruang Tertutup (Entry Into Confined Space)
2. Aturan Bekerja Di Ketinggian (Working At Heights)
3. Aturan Keselamatan Transportasi
4. Aturan Pengoperasian Alat Pengangkutan (Lifting Operational)
5. Aturan Pengisolasian Energy (Energy Isolation)
6. Aturan Pekejaan Listrik
7. Aturan Ijin Kerja (Working Permit)
1. Aturan Memasuki Ruang Tertutup (Entry Into
Confined Space)
• Bekerja di Ruang tertutup diperlukan apabila akan memasuki dan
melakukan pekerjaan di ruang terbatas, seperti silo, tanki, atau
saluran tertutup.
• Bahaya bekerja di ruang tertutup:
• Kekurangan Oksigen serta Kualitas udara
• Bahaya kebakaran, kemungkinan adanya ledakan karena
liquid, dan gas
• Bahaya karena bahan kimia
• Bahaya kecelakaan seperti bagian perlatan yang betrtgerak,
terbelit, tergeloncir, atau jatuh
• Pergeseran atau jatuhnya alat berat
• Radiasi, bahaya biologis, dll
1. Aturan Memasuki Ruang Tertutup (Entry Into
Confined Space)
Persyaratan dan Langkah-Langkah yang harus dilakukan
adalah :
1. Pekerjaan benar-benar penting dan tidak bisa dengan
cara lain
2. Semua sumber energi yang dapat mempengaruhi
ruangan harus di isolasi
3. Pekerja yang terlibat harus kopeten
4. Dilakukan inspeksi dan pengetesan berkala
5. Ada Ijin dan sertifikat dari pihak yang bertanggung
jawab
6. Menginformasikan karyawan terkait izin kerja yang
diperlukan (Work Permit) .
7. Area Masuk dan keluar di jaga ketat
2. Aturan Bekerja Di Ketinggian (Working At
Heights)
Bekerja di ketinggian lebih dari 1,8 m dari atas permukaan
mempunyai resiko jatuh dengan cedera parah.
Berdasarkan penelitian di Amerika, tahun 1995 jatuh dari
ketinggian merupakan penyebab kematian paling besar pada
pekerjaan konstruksi ( + 41 % ):
o Rata-rata 17 orang pekerja meninggal per hari.
o Satu dari setiap 10 pekerja meninggal karena jatuh.
o Satu dari 11 pekerja meninggal karena kejatuhan material /
benda.
Dari 744 kecelakaan yang diteliti, 74 korban mengenakan
Safety Belt, akan tetapi 75% dari korban tersebut tidak
mengaitkannya dengan benar.
BEKERJA DI KETINGGIAN LEBIH DARI 1,8 METER
1. Platform Permanen Yang Dilengkapi Dengan Pagar
(Guardrail) Dan Sudah Diuji Oleh Petugas Yang Kompeten.
• Hanya Orang yang berwenang yang berhak mengoperasikan alat berat (Telah Mendapakan Pelatihan
Keahlian dan Bersertifikat Licensi sesuai jenis Alatnya
• Operator harus mengetahui dan memahami keterbatasan mesin. Mereka harus mengikuti prosedur
operasi yang selamat, menggunakan fitur keselamatan, dan memperhatikan peringatan produsen,
sesuai petunjuk penggunaan, pemeriksaan (inspeksi) dan pemeliharaan sebagaimana mestinya
• Operator harus memberitahu supervisor mereka Ketika unfit (sakit, Lelah, atau minum obat yang
dapat mempengaruhi kemampuan mereka untuk mengoperasikan mesin dengan aman)
5. Aturan Pengisolasian Energy (Energy
Isolation)
STANDARD KESELAMATAN ISOLASI ENERGI
• Isolasi energi adalah pengendalian energi untuk
memastikan dicegahnya pelepasan energi yg tak
terduga pada saat kegiatan
perbaikan/pemeliharaan peralatan yg dapat
melukai pekerja, peralatan atau lingkungan
• OSHA Standard for the countil of hazardous
energy (lockout/tagout) menyebutkan bahwa
kegiatan pelayanan dan perawatan mesin serta
peralatan start-up yang tidak terkontrol dapat
menyebabkan kecelakaan
5. Aturan Pengisolasian Energy (Energy
Isolation)
Apa itu Energi Berbahaya?
• Sumber energi termasuk listrik, mekanik, hidrolik,
pneumatik, kimia, termal, atau sumber lain dalam
mesin dan peralatan bisa saja menjadi musuh bagi
pekerja lantaran bahaya yang akan ditimbulkan.
LOTO
LOCK OUT , TAG OUT
Kapan LOTO harus digunakan?
Saat menggunakan peralatan listrik, harus dipastikan peralatan kondisi aman. Hal-hal
yang perlu diperhatikan adalah:
• Yang dijinkan untuk memasang tag, melakukan perbaikan dan instalasi listrik
hanyalah personel yang di setujui perusahaan
• Tidak menggunakan genset potable atau sumber AC lain yang bergerak yang
tidak dipasangi earth leakage divice (perngakat pembumian)
7. Aturan Sistem Izin Kerja (Working Permit System)
• Work permit adalah dokumen izin kerja yang mengacu pada
SMK, untuk memastikan bahwa pekerjaan dilakukan dengan
aman dan efisien.
• Work permit juga bisa dipakai sebagai alat untuk
mengidentifikasi sebuah pekerjaan yang akan dikerjakan,
potensi-potensi yang dapat membahayakan pekerjaan dan juga
sebagai tindakan pencegahan maupun pengendalian potensi
bahaya tersebut.
• Work permit berfungsi untuk menyatakan tempat atau area kerja
yang akan dilakukan sudah aman dan diketahui identifikasi
bahaya tahap awal serta tindakan-tindakan pencegahan yang
dilakukan oleh pekerja serta peralatan yang digunakan.
• Work permit juga ditambahkan dengan beberapa dokumen
pendukung, misalnya Job Safety Analysis (JSA) dan Tool Box
Checlist.
7. Aturan Sistem Izin Kerja (Working Permit System)
1. Izin Kerja Panas (Hot Work Permit) Surat izin kerja panas diperlukan untuk setiap jenis
pekerjaan yang berkaitan dengan penggunaan sumber penyalaan yang dapat menyalakan bahan yang
mudah terbakar atau kegiatan yang menuntut pekerjaan panas seperti pemotongan menggunakan
api, pengelasan, sandblasting dan pengeboran logam.
2. Izin Kerja Dingin (Cold Work Permit) Surat izin kerja dingin diperlukan untuk kegiatan yang
berhubungan dengan pekerjaan konstruksi, perawatan, perbaikan yang sifatnya tidak rutin dan tidak
menggunakan peralatan yang menimbulkan api.
3. Izin Kerja Memasuki Ruang Terbatas (Confined Space Entry Permit) Surat izin kerja
memasuki ruang terbatas diperlukan ketika pekerja dituntut untuk masuk dan menyelesaikan
pekerjaan di ruang terbatas. Contohnya seperti pekerja di tanki, vessel, silo, separator, memasuki
sewer, bak (pit), lubang galian dengan kedalaman 1,3 meter dan saluran tertutup lainnya.
7. Aturan Sistem Izin Kerja (Working Permit System)
4. Izin Kerja Penggalian (Excavation Permit) Surat izin kerja penggalian diperlukan untuk
melakukan pekerjaan penggalian, pembuatan saluran atau pekerjaan penggalian yang
membahayakan pipa bawah tanah, kabel listrik, kabel telepon dan sebagainya. Contohnya perbaikan
atau pemasangan pipa, perbaikan kabel listrik, telepon dan pemancangan.
5. Izin Kerja Listrik (Electric Work Pemit) Surat izin kerja listrik diperlukan ketika akan
melakukan pekerjaan yang berkaitan dengan sistem kelistrikan yang diperkirakan memiliki risiko
bahaya sengatan listrik. Contohnya perbaikan atau pemasangan kontraktor, peralatan kontrol, relay
panel, power supply, dan electric heater.
6. Izin Kerja Radiografi (Radiography Permit) Izin kerja radiografi diperlukan untuk
melakukan pekerjaan yang berhubungan dengan penggunaan peralatan x-ray atau sumber zat radio
aktif seperti pekerjaan non destructive testing.
7. Izin Bekerja di Atas Ketinggian (Working At Heights Permit) Izin bekerja di atas ketiggian
diperlukan untuk melakukan pekerjaan yang berada pada ketinggian lebih dari 4 meter.
Safety Patrol
Identifikasi bahaya dalam lingkungan kerja
Safety Patrol merupakan kegiatan inspeksi yaitu dengan
melakukan keliling di setiap area di perusahaan untuk mencari
keadaan yang tidak sesuai dengan standar keamanan/ safety
LAPORAN
Immediate Action Taken to Minimize Hazard
BAHAYA B
Bagian ini Diisi Oleh Penanggung Jawab Area atau Atasan Langsung
Tindakan yang akan Dilakukan untuk Menghilangkan Bahaya
Action Required to Permanently Remove Hazard
Prioritas : * E H M L
*lingkari pada huruf (referensi prioritas tersedia di halaman belakang)
c Nomor Notifikasi / PR :
Tanggal Perkiraan Pelaksanaan Tindakan :
Anticipated Date
Bagian ini Diisi Oleh Penanggung Jawab Area atau Atasan Langsung
Tanggal dan waktu Tindakan ( Seksi C ) selesai dilaksanakan Paraf Penanggung Jawab Area
Date & Time When Action ( Section C ) is completed Sign by Responsible Supervisor
D Tanggal :
Waktu :
(……………………………….)
MONITORING INDIKATOR KINERJA K3
• Training, benchmarking
• Tool Box safety Meeting
• Kampanye / Lealfet
• Inspeksi
• Patrol lapangan/ safety patrol (SOT, TO, LSA)
MENGUKUR KINERJA K3
Artinya bahwa periode orang kerja tersebut terjadi hilangnya waktu kerja sebesar 51,72 jam per sejuta
orang kerja.
Lost Tim Injury Severity Rate (LTISR)
Contoh :
Sebuah tempat kerja telah mengkaryawankan karyawan dengan jumlah kerja 360.000 jam orang.
Selama setahun telah terjadi 5 kasus kecelakaan kerja yang menyebabkan hilangnya hari kerja sebanyak
175 hari. Berapa nilai SR?