Anda di halaman 1dari 15

PENGADAAN JASA PEMIPAAN INTERKONEKSI SUMUR KMJ -18 KE PL-405

AREA KAMOJANG

PROSEDUR PEKERJAAN SIPIL

00 15/09/23 Issuing For Review


Prepared Checked Approved Approved

Rev. Date Description PT PERTAMINA


PT YURITECH PUTRA PERKASA GEOTHERMAL
ENERGY

Document No. : KMJ-TEC-PSD-02 Collective No : S23PLP45068


PROSEDUR PEKERJAAN SIPIL

Date :
KMJ-TEC-PSD-002 Page ii of 10 15 /09/2023

TABULATION OF REVISION SHEET

REVISION REVISION
SHEET REMARKS SHEET REMARKS
00 01 02 03 04 05 06 00 01 02 03 04 05 06
1
2
3
4
5
6
7
8
9

ATTACHMENT
PROSEDUR PEKERJAAN SIPIL

Date :
KMJ-TEC-PSD-002 Page iii of 10 15 /09/2023

REVISION SHEET DESCRIPTION

NO. PAGE SUBJECT DESCRIPTION OF CHANGE REV.


PROSEDUR PEKERJAAN SIPIL

Date :
KMJ-TEC-PSD-002 Page iv of 10 15 /09/2023

COMMENTS RESPONSE SHEET

COMPANY’S/CLIENT’S CONTRACTOR’S
NO PAGE REMARKS
COMMENTS COMMENTS
PROSEDUR PEKERJAAN SIPIL

Date :
KMJ-TEC-PSD-002 Page v of 10 15 /09/2023

DAFTAR ISI

Tabulation Of Revision Sheet ............................................................................................................... ii


Revision Sheet Description .................................................................................................................. iii
Comments Response Sheet .................................................................................................................. iv
Daftar Isi .............................................................................................................................................. v
1. TUJUAN............................................................................................................................................ 1
2. RUANG LINGKUP .............................................................................................................................. 1
3. DEFINISI ........................................................................................................................................... 1
4. REFERENSI ........................................................................................................................................ 1
5. PERALATAN KERJA............................................................................................................................ 2
6. PROSEDUR PEKERJAAN SIPIL ............................................................................................................. 2
7. KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA .......................................................................................... 10
8. HOUSEKEEPING .............................................................................................................................. 10
PROSEDUR PEKERJAAN SIPIL

Date :
KMJ-TEC-PSD-002 Page 1 of 10 15/09/2023

1. TUJUAN
Tujuan prosedur ini sebagai acuan/pedoman dalam pekerjaan sipil yang meliputi persiapan,
langkah-langkah kerja serta keselamatan kerja, di project yang akan dilaksanakan.

2. RUANG LINGKUP

Prosedur ini mencakup langkah-langkah untuk pekerjaan bore pile yang akan digunakan untuk
pekerjaan PENGADAAN JASA PEMIPAAN INTERKONEKSI SUMUR KMJ -18 KE PL-
405 - Kamojang sesuai dengan standar ketentuan yang berlaku

3. DEFINISI

Project PENGADAAN JASA PEMIPAAN INTERKONEKSI SUMUR


KMJ -18 KE PL-405
Project Location Kamojang - Bandung
Company PT. PERTAMINA GEOTHERMAL ENERGY
Contractor PT. YURITECH PUTRA PERKASA
Work PAKET KONTRAK SISTEM PEMIPAAN

4. REFERENSI

- Dokumen Kontrak S23PLP45068


- CSMS requirement

5. PERALATAN KERJA

1. Peralatan K3
- APD (Shoes Rubber, Safety Shoes, Safety Mask,Safety Glass, Wearpack, Safety
Gloves,ear plug)
- Safety Line/Bariket dan Safety Sign
- P3K
- Face shield ,
- APAR
- Gas detector
- Emergency Car
PROSEDUR PEKERJAAN SIPIL

KMJ-TEC-PSD-002 Page 2 of 10
Date :
15/09/2023

2. Perlengkapan pekerjaan sipil


- Excavator
- Concrete Mixer
- Handstool
- Circular Jig Saw
- Angkong/Grobak Sorong

6. PROSEDUR PEKERJAAN SIPIL

1. Prosedur pekerjaan tanah


1.1 Penggalian tanah
Penggalian dilakukan menggunakan alat berat berupa excavator dan secara
manual menggunakan cangkul, penggalian tanah di sesuaikan dengan disain yang
telah disetujui bersama.

1.2 Pekerjaan pembuangan tanah


Pembuangan tanah dilakukan menggunakan mobil dumb truck atau bak terbuka,
tanah dibuang di disposal yang telah disetujui oleh pihak owner.

1.3 Pekerjaan timbunan tanah


Pekerjaan timbunan tanah dilakukan menggunakan alat berat/ excavator atau
secara manual, tanah yang telah ditimbun diratakan dan dipadatkan sesuai dengan
arahan dari pengawas dan pihak owner.

2. Prosedur Pembuatan Bekisting


2.1 Pemasangan
Bekisting harus sesuai dengan dimensi, kelurusan serta kemiringan dari beton seperti
pada shop drawing. Pembuatan bekisting tidak boleh mengalami kerusakan pada
saat dibongkar.

2.2 Pengaku Bekisting


Pengaku bekisting harus dipasang pada jarak tertentu untuk ketepatannya menahan
berat serta tekanan dari beton basah.
PROSEDUR PEKERJAAN SIPIL

KMJ-TEC-PSD-002 Page 3 of 10
Date :
15/09/2023

2.3 Pekerjaan Sambungan


Untuk mencegah kebocoran dari lubang pada bekisting, perlu dilengkapi dengan
karet atau plastik cor. Sambungan bekisting hanya diijinkan sesuai pada shop
drawing.

2.4 Pembongkaran Bekisting


Pembongkaran bekisting harus sesuai dengan SNI 2847:2013 dan ACI 347. Waktu
minimum untuk pembongkaran bekisting (lihat tabel) adalah untuk beton normal
(tanpa admixtures). Bila digunakan bahan admixtures, maka waktu untuk
pembongkaran bekisting harus disesuaikan lagi dan mendapatkan persetujuan dari
"Pengawas".

Waktu minimum untuk pembongkaran bekisting

Keterangan Waktu

Dinding Beton 12 jam

Balok 14 hari

Plat Lantai 21 hari

2.5 Bekisting digunakan kembali


Bekisting boleh dipakai ulang jika dalam kondisi yang baik. Bekisting yang tidak
bisa dikencangkan dan sudah lapuk tidak boleh digunakan. Bila bekisting
digunakan kembali, bagian yang rusak harus diperbaiki. Bekisting sebelum
digunakan ulang harus dibersihkan dahulu dan dipastikan tidak memiliki kerusakan
pada lapisan permukaan atau kerusakan lain yang akan mempengaruhi tekstur dari
permukaan.
PROSEDUR PEKERJAAN SIPIL

KMJ-TEC-PSD-002 Page 4 of 10
Date :
15/09/2023

3. Prosedur Beton
3.1 Pengecoran Beton
a. Persiapan
1. "Kontraktor" harus menyiapkan jadwal pengecoran dan menyerahan kepada
"Pengawas" untuk disetujui sebelum kegiatan pembetonan.
2. Sebelum pengecoran beton, bersihkan dahulu bekisting semprot dengan air
dan kencangkan. Sebelum pengecoran, bekisting dan tulangan beton harus
diperiksa dan disetujui oleh "Pengawas".
3. Penulangan harus sudah diperiksa serta disetujui. Pipa karbon untuk pipe
support yang ditanam harus bebas dari karat ataupun kotoran yang dapat
mengurangi rekatan.
4. Basahkan bekisting secukupnya menggunakan solar atau oli bekas untuk
mencegah timbulnya retak atau untuk mengurangi penyusutan dan menjaga
pelaksanaan beton.
b. Transportasi
Pengangkutan dan pengecoran beton harus sesuai dengan SNI 2847:2013, AG
304, AC1 Committe 304 dan ASTM C94.
1. Cara pengangkutan adukan beton harus lancar sehingga tidak terjadi
perbedaan waktu yang besar antara adukan pertama dan berikutnya.
Menuang beton dari truk mixer dapat menggunakan talang miring setelah
disetujui oleh "Pengawas".
2. Adukan beton harus sudah di tuang dalam waktu 1 jam.

c. Pengecoran
1. Beton harus di cor sesuai persyaratan dalam SNI 2847:2013 ataupun ACI-
304, ACI Committee 304, ASTMC 94.
2. Beton yang akan dituang harus ditempatkan sedekat mungkin ke bekisting
akhir dalam posisi lapisan horizontal kira - kira tidak lebih dari ketebalan 30
cm.
3. Tinggi jatuh dari beton yang dicor jangan melebihi 2 m bila tidak disebutkan
lain atau disetujui "Pengawas".
PROSEDUR PEKERJAAN SIPIL

KMJ-TEC-PSD-002 Page 5 of 10
Date :
15/09/2023

4. Untuk beton expose, tinggi jatuh dari beton yang dicor tidak boleh lebih dari
1,5 m. Bila diperlukan tinggi jatuh yang lebih besar harus menggunakan
belalai gajah atau corong pipa cor.
5. Beton yang telah mengeras sebagian tidak boleh dituang ke dalam struktur.

d. Pemadatan Beton
1. Segera setelah dicor, setiap lapis beton digetarkan dengan alat vibrator,
untuk mencegah timbulnya rongga kosong.
2. Alat penggetar harus selalu dirawat agar dalam kondisi baik.
3. Selama penggetaran, jarum tidak boleh digerakkan ke arah horisontal
karena akan menyebabkan pemisahan bahan-bahan.
4. Jarak antara pemasukan jarum harus dipilih sedemikian rupa hingga daerah
- daerah pengaruhnya saling menutupi.

3.2 Pemberhentian Pengecoran


Penghentian pouring concrete hanya diperbolehkan bila sudah disetujui dan
diijinkan oleh "Pengawas".

3.4 Perawatan Beton


a. Secara umum, harus memenuhi persyaratan dalam SNI 2847: 2013 dan ACI
301.
b. Beton setelah di cor harus dilindungi terhadap proses pengeringan yang terlalu
cepat.
c. Periode Perawatan dan Metode Perawatan.
1. Perawatan beton dimulai segera setelah pengecoran selesai dilaksanakan
dan harus berlangsung terus menerus selama paling sedikit 1 minggu jika
tidak ditentukan lain.
2. Dalam jangka waktu tersebut beton dan bekisting harus tetap dalam
keadaan basah. Permukaan beton harus ditutup dengan karung / terpal
basah.
PROSEDUR PEKERJAAN SIPIL

KMJ-TEC-PSD-002 Page 6 of 10
Date :
15/09/2023

3.5 Finishing Beton Pelat


Perbaiki semua pelat yang tidak memenuhi kemiringan lantai beton untuk
pengaliran air. Apabila air gagal mengalir, alihkan aliran air dari bagian lantai yang
salah lalu akhiri lagi dengan lapisan atas sehingga kemiringan pengaliran sesuai
dengan gambar rencana.

3.6 Cacat pada Beton


Meskipun hasil pengujian benda uji memuaskan, "Pengawas" mempunyai
wewenang untuk menolak konstruksi beton yang cacat sepeti berikut:
a. Konstruksi beton yang keropos
b. Konstruksi beton yang tidak sesuai dengan bentuk yang direncanakan atau
posisinya tidak sesuai dengan gambar.
c. Semua pekerjaan yang dianggap cacat tersebut pada dasarnya harus
dibongkar dan diganti dengan yang baru, kecuali "Pengawas" menyetujui
untuk diadakan perbaikan atau perkuatan dari cacat yang ditimbulkan
tersebut.

3.7 Pekerjaan Penyambungan Beton


a. Beton lama harus dikasarkan dan dibersihkan terlebih dahulu.
b. Sebelum proses penyambungan, beton lama harus dilapisi dengan bahan
perekat beton.

3.8 Finishing Struktur Beton


a. Penyelesaian Beton Exposed
Semua permukaan beton yang tampak pada penyelesaian struktur harus
mempunyai permukaan halus, seragam dan bebas dari tambalan-tambalan.
b. Penyelesaian Beton Terlindung
Beton terlindung dan beton unexposed perlu ditambal dan diperbaiki dari
keropos dan kerusakan-kerusakan permukaan sebagaimana semestinya
sebelum ditutup permukaannya.
PROSEDUR PEKERJAAN SIPIL

KMJ-TEC-PSD-002 Page 7 of 10
Date :
15/09/2023

3.9 Test Beton


a. Gudang penyimpanan yang terjamin atau ruangan harus disediakan oleh
"Kontraktor" untuk menyimpan benda-benda uji silinder beton. Gudang harus
mempunyai ruang yang cukup untuk menampung semua fasilitas yang
diperlukan dan semua benda uji silinder yang dimaksudkan. "Pengawas"
berhak untuk langsung meninjau gudang penyimpanan contoh benda uji
kubus tersebut.

b. Contoh untuk test kekuatan beton harus diambil sesuai dengan SNI
2847:2013, ASTM C-172, ASTM C-31.

c. Apabila hasil dari percobaan pembebanan ini masih lebih rendah dari yang
disyaratkan, maka beton dinyatakan tidak layak dipakai.

3.10. Non-Shrink Grout


Campurkan dan tempatkan di bawah pelat dasar baja struktur dan ditempat lain
dimana non-shrink grout diperlukan, sesuai dengan instruksi dan rekomendasi
yang tercantum dari pabrik.

4 Prosedur Pembesian

4.1 Pemeriksaan
Setiap pengiriman harus berasal dari pemilihan yang disetujui dan harus disertai
surat keterangan percobaan dari pabrik. Tulangan harus ditempatkan dan dipasang
dengan cermat dan tepat.

Sebelum pengecoran beton, lakukan pemeriksaan dan persetujuan dari pembesian,


termasuk jumlah, ukuran, jarak, selimut beton, lokasi dari sambungan dan panjang
penjangkaran dari penulangan baja oleh "Pengawas".

4.2 Produk
a. Tulangan
Tulangan ulir mutu BJTD-40, sesuai dengan SII 0136-84 dan seperti dinyatakan
pada gambar-gambar struktur.
PROSEDUR PEKERJAAN SIPIL

KMJ-TEC-PSD-002 Page 8 of 10
Date :
15/09/2023

Tulangan ulir dengan diameter lebih besar dari 10 mm menggunakan mutu baja
tulangan dengan tegangan leleh 4000 kg/cm", tulangan polos dengan diameter
lebih kecil dari 10mm menggunakan mutu baja tulangan dengan tegangan leleh
2400 kg/cm".
b. Tulangan Anyaman (Wire mesh)
Tulangan wire mesh, menggunakan mutu mengikuti SII 0784-83.
c. Dudukan Tulangan (Bar Support)
Dudukan tulangan harus menggunakan tahu beton.
d. Kawat Bendrat
Dibuat dari baja lunak dan tidak disepuh seng.

4.3 Kualitas
Bahan-bahan harus dari produk yang sama seperti yang telah disetujui oleh
"Pengawas". Sertifikat dari percobaan (percobaan giling atau lainnya) harus
diperlihatkan untuk semua tulangan yang dipakai. Percobaan-percobaan ini harus
memperlihatkan hasil-hasil dari semua komposisi kimia dan sifat-sifat fisik.

4.4 Perakitan Tulangan


Pemasangan tulangan dan pembengkokan harus sedemikian rupa sehingga posisi
dari tulangan sesuai dengan rencana dan tidak mengalami perubahan bentuk
selama pengecoran berlangsung. Pembuatan dan pemasangan tulangan sesuai
dengan SNI 2847:2013.

4.5 Pengiriman dan Penyimpanan


Pengiriman tulangan ke lapangan ditandai dengan label yang mencantumkan
ukuran batang. Pemindahan tulangan harus hati-hati untuk menghindari
kerusakan. Gudang di atas tanah harus kering dan terlindung dari lumpur, kotoran,
karat dsb.

Penumpukan tulangan tidak boleh langsung menyentuh tanah harus disanggah ±


30 cm dari tanah. dan pada penimbunannya ditutup terpal.
PROSEDUR PEKERJAAN SIPIL

KMJ-TEC-PSD-002 Page 9 of 10
Date :
15/09/2023

4.6 Pemasangan Tulangan


a. Pembersihan
Tulangan harus bebas dari kotoran dan karat serta bahan-bahan lain yang
mengurangi daya lekat.
b. Pilihan
Tulangan yang berkarat harus ditolak dari lapangan.
c. Pemasangan

Tulangan harus dipasang dan diikat dengan kawat bendrat, hingga sebelum dan
selama pengecoran tidak berubah tempatnya.

1. Tulangan pada struktur beton harus dipasang pada posisi yang benar dan
untuk menjaga jarak bersih digunakan tahu beton.
2. Tahu beton harus tersebar merata.
3. Pada tulangan rangkap, tulangan atas harus ditunjang pada tulangan bawah
oleh batang-batang penunjang pada bekisting bawah atau lantai kerja.
d. Pembengkokan Tulangan, Sesuai Dengan SNI 2847:2013.
1. Tulangan tidak boleh dibengkok atau diluruskan dengan yang dapat
merusak tulangan.
2. Membengkok dan meluruskan batang tulangan harus dilakukan dalam
keadaan dingin.
e. Panjang penjangkaran dan panjang penyaluran lihat gambar standar.

4.7 Pemasangan Wire Mesh


Pemasangan sambungan over lapping wire mesh harus diperhatikan sesuai
persyaratan dari pabrik pembuat atau sesuai ketentuan SNI 2847:2013. Jangan
melakukan sambungan lembar wire mesh antara tumpuan balok atau tepat diatas
balok dari struktur menerus. Wire mesh harus ditahan pada posisi yang benar
selama pengecoran.
PROSEDUR PEKERJAAN SIPIL

KMJ-TEC-PSD-002 Page 10 of 10
Date :
15/09/2023

7. KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

- Semua pekerja telah melakukan Tes kesehatan ( Rapid test/Swab) dengan dibuktikan
oleh surat keterangan pemeriksaan Rapid Test

- Semua pekerja sudah mengikuti Safety Induction

- Pastikan Izin kerja /PTW dan SIMWK sudah terbit

- Semua pekerja telah mengetahui dan memahami SOP dan JSA pekerjaan sipil

- Meletakkan safety sign pekerjaan sipil

- Melakukan Toolbox Meeting/ brifing sebelum melakukan pekerjaan

8 HOUSEKEEPING

- Tempatkan peralatan pekerjaan yang telah digunakan pada tempat yang seharusnya.
- Siapkan tempat sampah dan pisahkan sampah organic, unorganik serta limbah B3.
- Selalu melakukan housekeeping sebelum bekerja,selama bekerja ,dan sesudah bekerja.

Anda mungkin juga menyukai