Anda di halaman 1dari 14

PROSEDUR KESELAMATAN KERJA MENGGUNAKAN PERALATAN

Nomor Prosedur : 036/PTCPSI/I/2019


Tanggal : 03 Januari 2019

A. Keselamatan mekanis

Untuk menjamin agar pemakaian alat – alat selalu dalam keadaan aman, maka
perlu diperhatikan keselamatan sebagai berikut :

1. Mesin Perkakas
• Lathe ( Mesin bubut )
• Booring ( Mesin bor )
• Grinda/grind ( Mesin gerinda )
• Hax Saw Machine ( Gergaji Mesin )
• Milling machine ( Mesin perata )
• Test Macine ( Mesin test )
• Welding machine ( Mesin las )

Alat pengaman terdiri dari kaca pelindung dan guard belt, bila terbuat dari
kawat jarak 3/8” atau 0.9 cm. Khusus untuk gerinda yang perlu diperhatikan
jarak antara batu gerinda terhadap landasan 1/8” atau 0.3 cm ( 0.3 x tebal
benda kerja ).

2. Mesin las

• Alat pengaman yang diperhatikan guard belt (Pelindung ban bergerak)


las engine
• Pelindung terhadap knalpot dan pengunci roda
• Kabel Switch On-Off ( untuk mesin las trapo )
• Holder las dan standard APD yang digunakan.

3. Engine Tester

• Perlu diperhatikan, exhaust dibungkus dengan rock Wool yang dilapisi


aluminium foil.
• Guard untuk pulley / Belt
• Guard untuk propeller shaft dan perhatian adjuster stopper
• Accessories control Panel

4. Electrical Tester

• Perlu diperhatikan guard belt dan clamp pengikat serta safety brake

B. Keselamatan listrik

Untuk melakukan pekerjaan listrik harus orang yang betul-betul mengerti.


1. Kabel listrik yang perlu diperhatikan
a. Kabel terbuka/terkoyak
b. Kabel tua/isolator kering
c. Sambungan kuat isolasi ( Pelindung )
d. Penggunaan kabel harus diperhitungkan dengan bebannya/besarnya
ampere.
e. Sambungan kabel tidak boleh lebih dari satu.
f. Bila mana kabel atau sirkuit listrik diputuskan, kabel atau sirkuitnya harus
dikunci atau diberi tanda kunci, tanda demikian hanya boleh dicabut oleh
orang yang memasangnya atau personil yang berwenang.
g. Perhatian khusus harus diberikan bilamana bekerja dengan benda-benda
logam panjang disekitar kabel-kabel atau sakelar listrik. Jangan memikul
batangan atau pipa panjang diatas bahu anda bilamana bekerja dekat kabel
beraliran listrik
h. Segera laporkan setiap kabel atau sakelar yang putus jaga agar tak seorang
pun yang menyentuh kabel atau sakelar yang bersangkutan.
i. Jangan sekali-sekali membawa menarik atau meletakan kabel yang
beraliran listrik kedalam atau melalui genangan air.
j. Kabel-kabel listrik yang bersifat sementara harus tertutup atau dipasang
diketinggian tidak boleh merintangi jalanan atau tempat-tempat lainnya
karena dapat mengakibatkan rusaknya kabel-kabel tersebut dan
tersandung kaki
k. Sambungan harus dibuat sedemikian rupa sehingga tetap memiliki
kekuatan-kekuatan mekanis dan kemampuan listrik dari kabel yang asli.

2. Sekering

a. Tidak boleh disambung dengan kawat


b. Sesuai dengan beban
c. Bila MCB turun tidak boleh dinaikan lebih dari dua kali, harus dicari sumber
kerusakan dahulu
d. Tidak boleh memegang MCB dalam kondisi tangan basah
e. Jangan menyimpan barang-barang lain dalam lemari sakelar
f. Hanya orang-orang yang mengerti saja yang diperbolehkan membuka dan
menutup sakelar listrik
g. Semua sakelar listrik utama harus diberi label untuk menunjukan unit-unit
mana yang dikendalikan melalui sakelar-sakelar tersebut.
Peralatan listrik yang diperlukan :

• Hindari pemakaian yang bertumpuk ( Berlebihan )


• Tidak boleh menghubungkan kabel kestop kontak tanpa stecker
• Hanya orang yang ditunjuk yang boleh memasuki ruang pembangkit
listrik atau gardu listrik.
• Kawat listrik yag kendor, tergantung dan peralatan listrik yang
tampaknya memerlukan perbaikan harus dilaporkan kepada
departemen listrik
• Peralatan tangan bertenaga listrik tak boleh dioperasikan dengan voltage
yang berpotensi tinggi
• Semua cairan dan gas harus dianggap sebagai bahan yang berpotensi
pengantar arus listrik.
• Semua perkakas dan alat-alat listrik harus dihubungkan dengan tanah
(dikebumikan)
• Hanya orang-orang yang ditunjuk dan tukang listrik (electrician) yang
diperbolehkan untuk mengoperasikan / memperbaiki alat-alat listrik.
• Tidak diperbolehkan bekerja pada atau berdekatan dengan rangkaian
listrik yang bertegangan tinggi, kecuali jika telah diambil tindakan
pengaman secukupnya, jalannya pekerjaan telah ditinjau kembali dan
disetujui oleh pengawas bagian listrik.
• Bila harus bekerja dibagian-begian yang beraliran listrik, maka sarung
tangan karet, dan alat-alat pelindung lainnya harus dipakai.
• Ditempat-tempat yang berbahaya harus dipasang rintangan-rintangan
dan tanda-tanda peringatan sebagaimana mestinya, seperti :
DILARANG MASUK, AWAS BAYAHA LISTRIK TEGANGAN TINGGI
dan sebagainya.

C. Keselamatan kerja pada waktu menggerinda.

a. Kacamata pengaman harus selalu dipakai ( Gunakan ADP yang sesuai


dengan standard )
b. Penggantian batu gerinda harus dilakukan oleh operator yang ditugaskan
dan berwenang dengan memutuskan sumber arus terlebih dahulu dan telah
mengikuti / menyelesaikan latihan khusus.
c. Jarak antara gerinda dan meja kerja harus 3 mm.
d. Dilarang berdiri didepan batu gerinda pada saat orang lain sedang
menggerinda (diarah percikan batu gerinda)
e. Tidak dibenarkan menggunakan sisi batu gerinda atau menekan batu
gerinda secar berlebihan.
f. Supaya percikan tidak kena mata harus selalu menggunakan pelat
transparant.
g. Bila menggunakan gerinda tangan, tidak boleh ada seorang pun berada
diarah putaran gerinda.
h. Setelah batu gerinda diganti, orang yang bertugas mengganti harus
melakukan putaran percobaan.
i. Batu gerinda harus dilengkapi dengan cicin pengaman sewaktu dipasang,
dilindungi dengan tutup pengaman, dan dilengkapi dengan kaca perisai.
j. Ukuran dan bentuk batu gerinda yang digunakan harus sesuai dengan
standard pabrik pembuat.
k. Kecepatan putaran mesin gerinda tidak boleh melebihi ketentuan pabrik.

D. Keselamatan kerja pada waktu mengolah logam (meluruskan / bengkok)

a. Alat-alat pelindung diri (kaca mata pelindung, penutup telinga, pelindung


tangan, sarung tangan kulit dan penutup kaki harus selalu dipakai).
b. Bila menggunakan palu besar (Sledge Hammer), sarung tangan harus
ditanggalkan.
c. Perkakas dan jig harus diperiksa terhadap kemungkinan adanya kerusakan
d. Untuk tiap pekerjaan harus menggunakan perkakas yang telah ditentukan
e. Setiap personil wajib berhati-hati terhadap benda kerja agar kemungkinan
terluka, terjepit atau tergores bias dihindari.
f. Selalu konsentrasi perhatian pada benda kerja

E. Keselamatan kerja dalam pekerjaan memotong dengan gas/api

a. Memotong dengan gas harus dilakukan oleh operator yang memenuhi


syarat dan telah menyelesaikan latihan.
b. Alat pelindung diri ( Kaca mata pelindung gelap, pelindung lengan, sarung
tangan dan pelindung kaki ) harus selalu dipakai.
c. Hose harus selalu diperiksa dan harus segera diganti bila ada kerusakan.
d. Sebelum dan sesudah bekerja, tabung gas dan salurannya harus selalu
diperiksa untuk menghindari adanya kebocoran gas.
e. Membuka dan menutup valve harus hati-hati.
f. Bila menggunakan igniting lighter, operator harus menjauhkan nyala api
dari mukanya.
g. Nyala api tidak boleh diarahkan kepada operator lain.
h. Alat pemadam kebakaran harus disiapkan didekat operator bekerja.
i. Penyimpanan tabung Acetyline/LPG dan oksigen tidak boleh diletakkan
berdekatan.
j. Tidak dibenarkan menyimpan tabung di tempat yang panas dan posisi selalu
berdiri dan diikat.
k. Mengikat hose tidak boleh memakai kawat melainkan harus menggunakan
clamp.
l. Lubang-lubang pada brander las harus dibersihkan jangan sampai tertutup
kotoran.
m. Bila pekerjaan selesai buanglah gas didalam hose
n. Tempatkan APAR dan kotak P3K didekat lokasi kerja

F. Keselamatan kerja pada waktu mengelas dengan las listrik

a. Alat- Alat pelindung diri harus digunakan ( Kaca mata pelindung, topeng,
apron, pelindung lengan, sarung tangan kulit, pelindung dan penutup kaki
)
b. Tutup pengaman kabel dan holder harus selalu diperiksa, jika ada kerusakan
harus segera diperbaiki.
c. Tidak boleh melakukan penglelasan apabila badan atau pakaian dalam
keadaan basah.
d. Apabila bekerja pada daerah yang lembab harus lebih berhati-hati karena
kemungkinan shock ( Pingsan )
e. Tidak oleh bekerja didekat bahan-bahan yang mudah meledak dan mudah
terbakar.
f. Bila mengelas tangki minyak tanah, tangki tersebut harus benar-benar dalam
keadaan kosong dan terbuka.
g. Tidak boleh menggunakan holder yang telah rusak.
h. Kabel masa harus benar-benar tersambung pada benda kerja dengan baik.
i. Gagang palu harus selalu kokoh dan cukup panjang.
j. Sambungan sambungan kawat pengelasan pada bagian primer & sekunder
harus selalu disekat secara sempurna.
k. Batang pengelas (Welding Rod ) harus selalu dilepas apabila menyimpan
holder setelah berhenti ata selesai mengelas
l. Tempatkan APAR dan kotak P3K didekat lokasi kerja.

H. Cutting machine yang harus diperhatikan

1. Harus dipasang alat pelindung diri yang sesuai dengan standard pekerjaan.
2. Jarak pemasangan harus diperhitungkan agar tangan pekerja tidak
terpotong/terjepit.
3. Tempatkan APAR dan kotak P3K didekat lokasi kerja.

I. Hal-hal yang perlu diperhatikan bila menggunakan sling nilon

1. Sling nilon harus segera diganti apabila :

• Terdapat irisan-irisan pada ikatan dan sabuk utama apabila irisannya


lebih lebar dari tebal sling
• Terjadi keausan yaitu bila nap sudah mengaburkan anyaman.
• Bagian-bagian stiko rusak dan benang-benang nilon terputus-putus.
• Terjadi kerusakan karena panas atau bahan kimia, terjadi pelunakan atau
pengerasan yang berlebihan, sangat kotor dan dipakai terlalu lama.
2. Bila mengangkat benda persegi harus menggunakan alas penyekat.
3. Tidak boleh menggunakan sling nilon didalam cairan asam.
4. Tidak boleh mengangkat beban panjang sebelah.
5. Tidak boleh menggunakan sling nilon yang terpuntir atau tergulung.
6. Tidak boleh menggunakan sling nilon untuk menarik beban.
7. Tidak boleh menggunakan sling nilon diatas beban kapasitas yang
diperkenankan.

J. Menggunakan peralatan dengan cara yang aman

• Orang yang tidak berwenang dilarang mengutak-atik peralatan.


• Sebelum memeriksa atau memperbaiki peralatan semua sakelar harus
dimatikan, tekanan alat-alat hydrolik harus dibuang dan sakelar harus dberi
tanda label “Sedang diperbaiki”
• Jika terjadi gangguan listrik pada suatu peralatan, peralatan itu harus
dilaporkan kepada foreman atau supervisor.
• Petugas harus mengenal baik tempat sakelar utama dan sakelar darurat
peralatan yang sedang ditangani maupun peralatan lain disekitarnya.
• Alat-alat penarik otomatis harus dilakukan oleh orang-orang specialis.
• Tanpa memperoleh persetujuan tidak boleh memutus atau mengelas, kabel-
kabel bertegangan tinggi, pipa pipa oli, pipa-pipa air atau pipa-pipa udara
yang bertekanan tinggi yang ada diruangan bengkel.
• Bila bekerja pada ketinggian lebih dari 2 meter, harus meminta persetujuan
terlebih dahulu dan harus memakai sabuk pengaman dan atau tangga/stager.
• Perhatikan lokasi sekitar tempat kerja sebelum memulai pekerjaan.

K. Perkakas kerja
1. Gunakan Perkakas Kerja Yang Masih Berfungsi Dengan Baik Dan Aman Bagi
Keselamatan Kerja.
2. Laporkan segera kepada atasan apabila ditemukan perkakas kerja yang rusak,
agar diperbaiki atau diganti dengan yang baru.
3. Apabila harus memperbaiki perkakas kerja pertimbangkan factor keselamatan
kerja.
4. Harus memahami prosedur pemakaian perkakas kerja yang benar dan aman
sebelum mempergunakannya.
5. Jangan memasakan pemakaian perkakas kerja tanpa memperhitungkan
keselamatan baik diri sendiri maupan orang lain dan perkakas kerja itu sendiri.
6. Apabila mempergunakan perkakas kerja yang terbuat dari logam dan
bersumber tenaga dari listrik yang tanpa isolator, maka kabel arde harus
tertanam ditanah
7. Selalu tempatkan perkakas kerja dalam keadaan bersih teratur dan rapih.
L. Keselamatan menggunakan peralatan tangan secara aman

Pemeriksan dan penggunaan peralatan tangan secara aman :


• Para karyawan harus memeriksa alat-alat sebelum dipakai. Alat-alat yang
tak aman atau tak sempurna harus diperbaiki, diganti atau dilaporkan
kepada supervisor karyawan berangkutan.
• Perkakas tangan harus sering kali diperiksa dan sesuatu alat yang ditemukan
tak sempurna atau tak aman, harus segera diperbaiki atau diganti.
• Perkakas tangan harus dijaga agar kondisinya selalu baik. Alat yang
kepalanya mengembang rusak, gagangnya retak/pecah/tak sempurnah
harus diperbaiki atau dibawa ke bengkel alat untuk perbaikan.
• Perkakas tangan harus diberi perawatan dan perhatian yang baik. Penyalah
gunaan atau kerusakan alat yang disengaja akan mengakibatkan diambilnya
tindakan disipliner.
• Pastikan bahwa semua perkakas tangan bersih dan tidak terkena pelumas,
minyak atau bahan asing lainnya.
• Gunakan selalu alat yang benar untuk pekerjaan yang sedang dilaksanakan.
Menggunakan alat yang tidak tepat menimbulkan bahaya keselamatan fisik
anda sendiri maupun orang-orang disekitar anda
• Jangan gunakan tangkai alat sebagai pengungkit, penyangga atau memukul.
• Bilamana menggunakan pisau, potonglah kearah luar badan, jangan sekali-
kali kearah badan.
• Hanya kunci-kunci dengan ukuran yang tepat yang boleh digunakan untuk
sesuatu pekerjaan. Pembuatan perpanjangan gagang kunci supaya
menghasilkan genggaman yang lebih kuat harus dihindari.
• Bilamana menggunakan alat kunci, lindungilah tangan dan jagalah agar tak
jatuh seandainya kuncinya slip. Pastikanlah bahwa kuncinya cocok dengan
baut, mur dan sedapat mungkin memutarnya seakan-akan menarik kunci ini
dan bukan mendorongnya.
• Jangan sekali-kali menggunakan jari tangan untuk memeriksa jalur.
Gunakan pin atau alat alin yang cocok.
• Semua alat dan peralatan hanya boleh digunakan untuk keperluan yang
telah dirancang untuk alat-alat bersangkutan dan tidak boleh dipakai
melampaui batas kerja yang aman.
• Jangan memukul logam keras pada logam keras lainnya. Kepingan logam
dapat meluncur dengan daya tembus peluru.
• Kampak tangan, gergaji, pahat atau alat-alat tajam lainya harus disimpan
dalam kompartemen-kompartemen bilamana diangkut dengan kendaraan
dan harus diberi pelindung pada sisi tajamnya.
• Jangan sekali-kali menggunakan tang, tang pompa air atau kunci berbentuk
sabit untuk membuka baut, nut. Gunakan selalu kunci ujung berlubang
sebagai pilihan terbaik anda.
• Jangan gunakan obeng sebagai linggis, pahat/pemukul
• Bilamana mata obeng menjadi tidak tajam lagi, asahlah mata obeng
seperlunya dengan menggunakan gerinda sebelum dipergunakan, hati-
hatilah agar pekerjaan anda menghadap menjauhi rotasi roda gerinda guna
mencegah pantulan.
• Gunakanlah selalu kaca pelindung bilamana sedang menggerinda,
memukul, memahat atau mengamplas dengan kecepatan tinggi.
• Kikir tak boleh dipergunakan apabila tidak dilengkapi dengan pegangan.
Dan tidak boleh menggunakan kikir sebagi pengungkit.
• Bilamana alat terdiri satu bagian ( Misal palu, tang, kikir gergaji tangan,
obeng dan lain-lain. Pastikan bahwa pengikat/sambungan dalam kondisi
baik/kuat. Periksalah kalau-kalau ada sambungan yang longgar dan
gantilah alatnya jika perlu.
• Tidak diperbolehkan mepergunakan kunci-kunci yang sudah aus.
• Tidak dibenarkan menggunakan palu untuk memukul benda kerja yang
keras dan mudah pecah dll. Gunakanlah selalu alat khusus bilamana
diperlukan.
• Pada semua alat yang menggunakan socket, pastikan bahwa lubangnya
cocok dengan kunci atau alat penahan geraknya sudah tidak sempurna.
• Mulailah memasang baut atau sekrup dengan tangan terlebih dahulu guna
menghindri kerusakan ulirnya.
• Apabila ragu-ragu tentang skrup atau baut yang tepat untuk dipakai,
gunakanlah ukuran ulir untuk menginspeksi ukuran ulirnya.
• Gunakanlah kunci punter bilaman diperlukan. Pastikan bahwa Torque
Wrench sudah dikalibrasi.
• Pada karyawan yang bekerja pada tempat yang tinggi harus menempatkan
alat-alat dan bahan-bahan di lokasi yang aman sehingga tidak akan
terlempar atau terjatuh akibat getaran. Semua bahan, alat dan potongan yang
lepas harus dsingkirkan dari tempat kerja yang tinggi bilaman pekerjaan
perbaikan atau inspeksi telah selesai.
• Periksalah semua alat listrik guna memastikan kalau-kalu ada kabel yang
terlepas, terpotong atau sudah tidak baik lagi. Pastikan bahwa alat telah
dihubungkan dengan baik ke harde.
• Selalu putuskan hubungan dengan sumber listrik dari peralatan sebelum
pekerjaan repaire di mulai.
• Selalu gunakan alat-alat dengan memakai gagang yang terisolasi jika bekerja
disekitar tempat yang diduga ada sumber listrik.
• Pada waktu mengoperasikan alat listrik, tindakan pencegahan berikut yang
harus diambil guna melindungi para karyawan :

a. Kabel tiga kawat akan dipakai


b. Kabel dua kawat boleh dipakai jika sumbernya sudah di isolasi atau
alat-alat berisolasi ganda dipakai.
c. Grounded harus dipaku bersama kabel tiga konduktor di tempat yang
basah atau ardenya sudah dipasang.
d. Alat-alat yang mengunci peralatan tangan pada posisi “ON” harus
disingkirkan.
e. Pastikan penutup-penutup lampu telah terpasang pada semua lampu
yang dipaki untuk pekerjaan perawatan.
f. Tidak diperbolehkan membiarkan kabel listrik tergeletak di genangan
minyak, air atau bahan baker atau menyeberangi tepian logam tajam.
g. Jika alt tidak sedang dipakai, pastikan bahwa semuanya bersih dan
simpanlah dalam kotak alat anda atau ruang peralatan.
h. Pada akhir jam kerja, pastikan bahwa semua peralatan kunci-kunci
sudah dibersihkan dan disimpan dalam tempat yang aman dan tidak
menghalangi jalan.

M. Angkat mengangkat barang

Prosedur mengangkat dan memindahkan beban dengan tepat aman, dengan


menggunakan alat peralatan pengangkat, crane atau tanpa alat.

a. Mengangkat dengan forklift

1. Tidak boleh menumpang selain menumpang selain operator yang


mengemudikan.
2. Dilarang mengemudikan forklift dengan kecepatan tinggi.
3. Tidak boleh saling mendahului sesame forklift.
4. Dilarang mengangkat barang melebihi kafasitas angkat.
5. Tidak boleh mengangkut orang dengan forklift.
6. Tidak boleh berdiri dibawah/diatas garfu pengangkat.
7. Tidak boleh mengoperasikan forklift dengan sepatu dan tangan
berminyak
8. Hindari rem mendadak pada saat forklift membawa beban.
9. Tidak boleh meninggalkan forklift saat engine masih dalam keadaan
hidup atau engine mati tapi beban masih diatas.
10. Pengemudi/operator harus mempunyai ijin khusus mengoperasikan
yang dikeluarkan oleh perusahaan.
11. Operator harus memperhatikan kelengkapan dan kelayakan unit siap
kerja : Bel/Klapson, kaca spion, lampu-lampu dan fungsi brake/rem
dan tekanan ban.
12. Berhenti sesaat dan bunyikan klakson pada persimpangan jalan atau
tikungan.
13. Operator harus selalu konsentrasi penuh dalam mengemudikan dan
menggunakan APD sesuai standard.
14. Apabila beban menghalangi pandangan operator. forklift dioperasikan
mundur.
15. Bila menurunkan barang ditempat yang dikehendaki, harus dilakukan
dengan perlahan-lahan dan letakanlah pada posisi yang rata dan stabil.
16. Jika mengangkat beban yang khusus ( Drum, roll plate kabel dll ),
Forklift harus dilengkapi perlengkapan khusus (Forklift).
17. Apabila forklift dalam keadaan Standby operator harus melakukan :
• Hand brake harus posisi mengikat
• Mesin harus dimatikan
• Garfu diturunksn sejajar dengan lantai
• Tempatkan pada jalan yang datar dan aman
• Kunci kontak dilepas dan diamankan
18. Pada jalan yang menurun untuk forklift yang membawa beban harus
berjalan mundur.

B. Mengangkat dengan mobil crane

1. Dilarang memegang component berat dan besar yang sedang dipindahkan


dengan crane, gunakan tali pengatur pada jarak yang aman.
2. Tidak boleh meninggalkan crane dalam kondisi ada beban terangkat
3. Tidak boleh mengangkat beban melebihi kapasitas angkat.
4. Dilarang memajukan atau bergerak kedepan, apabila crane membawa beban (
Harus ditempat )
5. Tidak boleh mengoperasikan crane ketika tangan masih basah/berminyak.
6. Pengemudi mobil crane harus memiliki ijin khusus mengoperasikan dari yang
berwenang / manager.
7. Mobil crane yang dioperasikan harus mempunyai kesiapan
a. Cluth & drum brake harus berfungsi dengan baik
b. Kawat baja/wire rope (Sling), alat-alat bantu harus dalam kondisi baik.
8. Mobil crane harus beroperasi pada tanah pondasi yang kuat serta pakai
balok/menahan jack dari kemungkinan meleset/amblas.
9. Daerah ayunan ( Swing area ) dari mobil crane harus dalam kondisi aman &
tidak ada orang / barang didaerah tersebut.
10. Kait, Derek (Hook) harus menggunakan pengaman (Safety hook )
11. Operator harus menurunkan Stand Jack ( Out Rigger ) apabila hendak
mengangkat barang.
12. Operator crane harus selalu memperhatikan ketinggian angkat dan sudut
boom pada waktu opearasi.
13. Karyawan lain dilarang menaiki crane pada saat dioperasikan.
14. Sling pembantu harus dalam kondisi baik.
15. Operator atau pembantu operator harus memastikan keadaan aman dari
barang-barang atau orang pada saat unit akan dioperasikan.
16. Menghindari dan menjaga operasi crane didaerah power line.
17. Operator dan pembantu operator dalam mengoperasikan crane, harus
memakai kode/isyarat untuk pelaksanaan kerja sesuai standard aba-aba
international.

C. MENGANGKAT DENGAN OVER HEAD CRANE

1. Dilarang mengangkat beban melebihi kapasitas angkat.


2. Dilarang bekerja/berjalan dibawah crane yang sedang membawa beban.
3. Setiap orang yang akan mengoperasikan over head crane harus sudah
mendapat latihan dan mendapatkan pengesahan dari yang berwenang.
4. Setiap pengoperasian over head crane harus mengikuti procedure alur kerja
yang berlaku.
5. Operator harus memerikasa tombol/push button dalam keadaan kering tidak
ada bekas air dan minyak.
6. Pastikan kabel-kabel tidak ada yang terkelupas
7. Laporkan segera ke supervisor, bila terjadi kelainan pada saat pengoperasian
Over Head Crane
8. Setiap Over Head Crane harus dilengkapi dengan alarm kerja.
9. Cara mengoperasikan crane dengan menekan push botton berkali-kali harus
dihindari.

D. Mengangkat barang dengan manual ( tanpa alat )

1. Dilarang mengangkat sambil memutar.


2. Pastikan beban yang akan diangkat tidak melebihi kekuatan anda.
3. Mengangkat, menarik, mendorong beban harus dengan kekuatan otot kaki
bukan dengan kekuatan tulang punggung
4. Usahakan mengangkat beban dengan jari dan tangan penuh.
5. Jaga punggung harus tegap/lurus pada saat mengangkat
6. Berikan jarak tertentu pada kedua kaki untuk tumpuan
7. Mengangkat barang pada posisi jongkok, salah satu tumit harus terangkat.
8. Minta bantuan bila barang yang diangkat terlalu besar dan berat
9. Pada saat mengangkat posisi kepala harus tegak.

E. Mengangkat barang secara umum

1. Tidak boleh menggunakan alat bantu angkat ( rantai, wire rope, hook sling )
yang tidak memiliki sertifikat.
2. Jangan menggunakan perlengkapan alat tangan yang sudah aus dan rusak.
3. Jangan membiarkan sling atau kaki sling menggelantung pada waktu derek
sedang berjalan.
4. Jangan menyeret sling di tanah atau menarik sling dari bawah beban dengan
Derek.
5. Jangan gunakan bata, batako atau benda-benda lain yang mudah hancur pada
waktu memasang ganjal di bawah beban atau diantara tumpukan beban.
6. Jangan membiarkan pin ( Pasak ) keluar dari shakle bila sedang tidak
digunakan dan kemudian menggunakan baut bila pin itu hilang.
7. Jangan membuat bahul ( Bundelan akhir ) pada tali kawat, tali serat dan rantai
atau sambungan rantai dengan menggunakan mur dan baut.
8. Jangan membiarkan sling-sling tali terpasang pada beban derek pada waktu
pengelasan ( Penghubung listrik ketanah )
9. Jangan melilitkan sling di seputar beban yang terbuka bagian atasnya tanpa
menggunakan spreader ( Perentang ) guna mencegah benturan.
10. Tempatkan sling pada lokasi yang berventilasi, terlindung dari benda-benda
tajam, serangga-serangga dan reruntuhan.
11. Sebelum menggunakan sling, pilih sling yang sesuai dengan kapasitas daya
angkat yang aman dan periksa kondisi sling tiap 30 cm disetiap sisi, bila terjadi
cacat, karat, pelapukan, diameter mengecil, serbuk-serbuk tali ada yang putus,
jangan digunakan.

12. Sebelum menggunakan/mengangkat beban, apakah safety hook berfungsi


dengan baik dan menjepit plate / shackle /soket penjepit sudah terpasang
dengan baik.

F. Perawatan alat-alat angkat

1. Semua peralatan/mesin yang sedang mengalami kerusakan/perbaikan harus


diberi tanda peringatan.
2. Tidak dibenarkan melakukan perbaikan/pemeliharaan peralatan/mesin tidak
pada tempat yang semestinya.
3. Semua peralatan / component tempat kerja harus dirawat dengan baik secara
berkala dan diberi proteksi / pengaman agar tidak rusak / tidak karatan (
Diberi terpal, penutup, plate grease atau di cat ulang )
4. Pastikan bahwa alat-alat yang telah selesai di maintenance dalam kondisi siap
pakai dan aman.
5. Semua peralatan perlu ditest ( Untuk mengetahui, fungsi dan kemampuan
sesuai standard )

Cirata, 03 Januari 2019


Direktur Operasional

Teguh Wibowo
PT. CILANGKAP P U r R A
sa
SEJATI(CPsD
ilank p, R HT
1ean inSari,en
eleagantan 1ausaw.ana. Kangiman. Mekanikai. wru, Pasrvwnkari
f
lekirtkal)

Daftar Hadir

Pembahasan Standard Operating Prosedur (SOP) Peralatan Kerja


PT Cilangkap Putra Sejati

No Nama Bagian Tanda Tangan

T
Virekhr
2
ADA

C Jalan tentar
3

Anipan Swihvya

5 Soi hin

6 h. Itfan
7

8 Wan

9 CS ower ouse N

10 Jasep
Cirata, 23 April 2021
PUTRA

Tegh i ONWO

Direkfur
Dokumentasi Pembahasan Standar Operating
Prosedur Peralatan Kerja

Anda mungkin juga menyukai