Anda di halaman 1dari 18

HOT WORK

PERMIT
Seviana Rinawati, SKM, M.Si
Latar Belakang
• Untuk tempat-tempat kerja berisiko seperti
pengolahan B3,bahan berbahaya yang mudah
meledak dan terbakar diperlukan tindakan preventif
yang lebih ketat dari tempat-tempat kerja yang lain
dengan menerapkan prosedur kerja khusus (Syukri
Sahab, 1997).
• Penerapan sistem ijin kerja untuk mengontrol dan
memonitor pekerjaan atau kondisi tempat kerja untuk
memastikan adanya keselamatan/keamanan (American
Institute of Chemical Engineer, 1995).
Definisi SIK
• Sistem Ijin Kerja : Catatan tetap atas tindakan
pencegahan yang diambil untuk pekerjaan
perawatan /Maintenance (CCH Australia Limited, 1997).
• Sistem ijin Kerja : Suatu sistem tertulis untuk suatu
jenis pekerjaan tertentu dimana pekerjaan tersebut
memiliki potensi bahaya yang harus dikendalikan
baik terhadap keselamatan personil, peralatan,
lingkungan, instalasi dan keberlangsungan
operasional (Syukri Sahab, 1997).
Tujuan SIK
• Tujuan SIK : untuk mengidentifikasi semua bahaya
yang berkaitan dengan pekerjaan non rutin, dan
memberikan pengamanan untuk mencegah potensi
bahaya yang timbul.
Sehingga dapat : mencegah kecelakaan, mencegah
kebakaran dan peledakan, mencegah gangguan
terhadap proses produksi & lingkungan sekitar,
melindungi manusia dan peralatan akibat kondisi
berbahaya.
Tujuan SIK
1. Agar pengawas mengetahui bahwa pekerjaan tertentu akan dilaksanakan
di dalam lokasi tanggung jawabnya, meliputi tipe pekerjaan dan jumlah
tenaga kerja yg dipekerjakan serta peralatan yg digunakan sehingga bisa
dilakukan langkah-langkah pencegahan dengan segera jika terjadi
keadaan darurat.
2. Agar setiap pekerja yg bertugas benar-benar mengetahui risiko
bahayanya, dan telah mengetahui prosedur kerja aman yg harus
dilaksanakan dalam pekerjaan tersebut serta dilengkapi dengan alat-alat
perlindungan diri yg sesuai, semua peralatan yg digunakan benar-benar
aman dan sesuai dengan tipe pekerjaan.
3. Melalui sistem kerja diidentifikasi dan dikendalikan bahaya-bahaya yg
mengancam jiwa manusia dan aset perusahaan, melalui serangkaian
pengecekan terhadap lokasi, bahan, proses, instalasi serta lingkungan
kerja dan menentukan kualifikasi orang yg akan melakukan pekerjaan.
Manfaat SIK
• Perlindungan Tenaga Kerja
• Mencegah kerugian akibat kecelakaan
• Meningkatkan sikap tanggungjawab dan disiplin
kerja
• Perlindungan hukum (claim) jika terjadi kecelakaan
• Sebagai dasar penyelidikan kecelakaan
• Sebagai alat kontrol – pengawasan K3
• Meningkatkan kinerja K3 perusahaan
Jenis Pekerjaan dgn SIK
• Hot work dimana panas digunakan dan dihasilkan contohnya welding,
flame cutting, grinding, sandblasting.
• Kerja yg menghasilkan percikan api atau sumber pembakaran lainnya.
• Kerja yg menyebabkan tidak terkontrol melepaskan hidrokarbon, termasuk
diskoneksi /terbuka pada saluran pipa, peralatan besar/ berisi material
mudah terbakar/beracun.
• Kerja listrik.
• Kerja di tempat tertutup.
• Kerja menggunakan subtansi berbahaya : material radioaktif & eksplosif
• Kerja penggalian.
• Aktivitas penyelaman.
• Uji tekanan.
• Obyek yg cenderung sering terjadi bahaya terjatuh (ketinggian).
• Pengoperasian pemeliharaan dengan persetujuan kritikal pada sistem
keamanan seperti deteksi kebakaran dan gas, penyelamatan peralatan,
peralatan pemadam kebakaran
Macam-macam SIK
• Ijin Kerja Panas (Hot Work Permit)
• Ijin Kerja Dingin (Cold work Permit)
• Ijin kerja penggalian (Digging Permit)
• Ijin Kerja Masuk Ruang Tertutup (Entry Permit)
• Ijin Kerja Radioaktif
• Ijin Kerja Listrik
• Ijin Kerja di ketinggian(Working at Height Permit)
• Izin Kerja Pekerjaan dengan Alat Berat (Crane,
Excavator, Backhoe, Shovel, dsj).
Ijin Kerja Panas
• Semua pekerjaan yg menggunakan atau
menimbulkan energi panas /bunga api yg memiliki
cukup energi untuk proses pembakaran.
• Jenis pekerjaan panas a.l. :
– Pengelasan
– Menyalakan api dapur, korek api
– Menghidupkan kendaraan dengan internal
combustion engine di daerah berbahaya gas
– Sand blasting
– Penggunaan alat pneumatik
– Peralatan listrik
Aturan Ijin Kerja
Menurut AICE (1995) :
1. Jika pekerjaan dilakukan dalam lingkup SIK harus telah sah
sebelum pekerjaan dimulai
2. Ijin kerja dikeluarkan oleh kelompok yg bertanggung jawab
langsung terhadap peralatan atau area kerja
3. Beberapa organisasi memperbolehkan ijin kerja dikeluarkan
oleh pemberi ijin seperti tersebut diatas, organisasi lain oleh
level yg lebih tinggi
4. Pada saat pekerjaan yg akan dilaksanakan pada peralatan
dimana penanggungjawab area langsung tidak diterangkan
dengan jelas, ijin dikeluarkan oleh level berikutnya atau
personil yg mewakilinya
Aturan Ijin Kerja
5. Jika tanggung jawab peralatan / area terkait dalam ijin kerja
melibatkan dua atau lebih unit operasi (departemen), ijin harus
oleh wakil masing-masing departemen
6. Umumnya pekerja yg melaksanakan pekerjaan menerima ijin
dan menandatanganinya, pada keadaan/kasus lain supervisor
menerima dan menandatangani ijin
7. Salinan ijin harus berada pada tempat kerja
8. Ijin harus sesuai untuk periode waktu tertentu (contoh: dari
waktu pengeluaran sampai akhir shift)
9. Jika pekerjaan tidak dimulai, atau berhenti karena keadaan,
kontrol, atau prosedur yg diperlukan tidak tentu atau tetap, ijin
harus dibatalkan dan ijin baru dikeluarkan, setelah evaluasi
ulang sebelum pekerjaan dimulai
Aturan Ijin Kerja
10. Jika pekerjaan berhenti atau ditunda untuk alasan lain, cara
lain yg tepat atau sesuai harus diberitahukan, dan ijin untuk
melanjutkan pekerjaan harus didapat
11. Bila pekerjaan diperpanjang melebihi periode yg telah
ditetapkan, pekerjaan harus dihentikan sementara setelah
evaluasi ulang, ijin tetap diperpanjang atau ijin baru
dikeluarkan
12. Pada saat pekerjaan selesai, atau akhir hari kerja, ijin harus
dikembalikan kepada pemberi ijin, dinilai untuk
mengindikasi status pekerjaan, dan ditandatangani oleh
pelaksana atau personil
Formulir Ijin Kerja
1. Lokasi yg pasti dan deskripsi peralatan untuk pekerjaan tsb
2. Sifat dan tingkat dari pekerjaan yg akan dilakukan termasuk alat dan
peralatannya
3. Masa berlakunya ijin kerja harus jelas tertera
4. Mencantumkan metode isolasi yg akan digunakan dan checklist
berisi keadaan penting dan tindakan pencegahan sesuai dengan
pekerjaan yg dilakukan --> menghindari kesalahan seperti lupa dan
sebagai kontrol/pemeriksaan bagi performing authority
5. Adanya kolom untuk mencatat hasil tes gas yg disertai tanggal dan
tandatangan pengetes gas yg berwenang
6. Pengesahan ijin oleh Operating Authority dan performing authority
sebagai penerima wewenang
7. Penutupan ijin setelah pekerjaan selesai, penandatanganan oleh
Authority dan performing authority
Pihak Pemberi Ijin Kerja
Pihak yang terlibat dalam sistem ijin kerja :
• Issuing Authority (Pemberi Ijin) misal : Pengawas
Operasi, Shift superintendent , Kepala pabrik dll.
• Performing Authority (Penerima Ijin) misal : Bagian
pemeliharaan, Bagian teknik sipil, listrik/mekanik,
Pekerja telekomunikasi dll.
• Safety Advisor (Pengawas Keselamatan)/Authorised
Gas Tester (Pengetes gas yang berwenang) misal :
Fungsi K3 perusahaan, Fungsi Listrik, Fungsi
Inspeksi dll.
Formulir Ijin Kerja
Contoh formulir SIK :
Formulir Ijin Kerja
Contoh formulir SIK :
Formulir Ijin Kerja
Contoh SIK di salah satu perusahaan :
Formulir izin kerja disediakan dan dikeluarkan oleh
Departemen OHS, dibuat rangkap lima lembar yg
masing-masing lembaran dipegang oleh orang yg terlibat
didalam pekerjaan tersebut yaitu:
1. Lembaran berwarna putih untuk pelaksana pekerjaan,
2. Lembaran berwarna kuning untuk user (peminta
pekerjaan),
3. Lembaran berwarna merah untuk Manajer OHS,
4. Lembaran berwarna biru untuk Pengawas OHS,
5. Lembaran berwarna hijau untuk bagian pembelian
(pengadaan barang).
S i k,
e n e
Sem G u y s. .
an k’s
Th

Anda mungkin juga menyukai