ISOLASI
1. ENERGI BERBAHAYA YANG MEMERLUKAN PENGISOLASI
1.1 LISTRIK
Bahaya listrik sering tidak dapat dideteksi dan beberapa
instansi khusus melakukan percobaan dengan menggunakan
peralatan tertentu (aparatus) yang biasanya diperlukan
untuk memeriksa dan melihat apakah peralatan tersebut
“Hidup”. Energi Listrik diklasifikasikan menjadi :
1.2 MEKANIK
Komponen-komponen yang memiliki kemampuan untuk bergerak atau berputar bahkan setelah sumber
energi telah diisolasi; bahaya mekanik masih tetap ada bagi personil perawatan. Energi mekanik dapat
diklasfikasikan sebagai berikut :
a. Gravitasi (tergantung posisi)
b. Penyimpanan (spring)
c. Pneumatik
d. Hidrolik
Kebanyakan peralatan bergerak, peralatan pemindah adalah peralatan yang digerakan dengan
hidrolik. Cairan yang ada digunakan untuk memberikan tekanan untuk memanjangkan atau
menarik silinder. Pembuangan cairan dibawah tekanan yang tinggi dapat mendorong tubuh
sehingga dapat berakibat luka yang sangat serius pada personil.
Hidrolik biasanya diklasifikasikan sebagai berikut : Hidrolik Oli, Hidrolik Selang, Hidrolik Silinder dan
Hidrolik Cairan lainnya
1.3 KIMIA
Energi kimia dianggap berbahaya ketika cairan itu mengandung zat-zat/sifat yang dapat menyebabkan
luka atau penyakit yang langsung mengenai pernafasan dan pencernaan.
Bahan Kimia biasanya diklasifikasikan sebagai berikut : Perusak, Mudah terbakar, Beracun, Dapat
teroksidasi dan Meledak
1.5 SUHU
Energi suhu bisa berbentuk panas atau dingin. Ini akan menjadi bahaya pada saat energi suhu
tersebut melebihi suhu yang ada pada tubuh.
BACA
Tag Bahaya Perorangan hanya melindungi orang yang memasangnya.
Gembok cadangan hanya dikeluarkan dan digunakan di daerah Kelanis facility
Gembok perorangan dipasang di kotak gembok di titik isolasi atau
peralatan isolasi yang digunakan pada peralatan berat. Gembok
perorangan harus selalu digunakan bersamaan dengan tag bahaya
perorangan. Hanya orang yang memiliki gembok perorangan yang
dapat memasang dan mencabut gembok perorangan mereka. Orang
hanya berwenang memiliki maksimum 3 gembok dan 3 tag personal.
Gembok cadangan yang digunakan untuk masing-masing gembok
perorangan harus disimpan dengan aman pada lemari gembok. Contoh : Personal Lock &
Lemari ini akan ditempatkan pada kantor utama administrasi dan Key
hanya orang yang berwenang yang diperbolehkan mengambil
gembok ini untuk dipergunakan sebagai gembok cadangan.
Register gembok cadangan ini akan disimpan pada lemari register dan harus diisi pada saat mengambil
dan mengembalikan gembok cadangan tersebut.
3.4 GEMBOK UTAMA
Gembok utama adalah gembok khusus dan sejenisnya akan digunakan
untuk mengunci dan menjaga kotak gembok. Gembok ini hanya bisa
dimiliki oleh petugas isolasi yang berwenang. Pencabutan gembok ini
hanya bisa dilakukan oleh orang yang memiliki kewenangan yang
tercantum pada tag isolasi. Petugas isolasi harus menjadi orang pertama
yang memasang gembok utama dan orang terakhir yang mencabut
gembok dan tag pada saat pekerjaan telah selesai.
BACA
Untuk isolasi peralatan berat bergerak, petugas isolasi akan
menjadi orang pertama yang memasang tag dan gembok
PPD ADMO | PT.Tri Difta Utama 5
K3LH DAN TOOLS 2020
isolasi pada titik isolasi atau peralatan penggembokan gabungan.
Pemegang gembok perorangan akan memasang gembok dan tag perorangan mereka
pada peralatan isolasi gabungan yang disediakan (isolasi kelompok)
Pada pergantian shift pencabutan gembok dan pemasangan tag kerusakan harus
dilakukan.
Untuk tim kerja yang baru bertugas akan melaksanakan ulang persyaratan isolasi
dan penggembokan (lihat langkah dasar pertama pengisolasian dan penggembokan)
3.5 GEMBOK ISOLASI
BACA
Gembok/gembok isolasi khusus hanya boleh dipergunakan pada daerah Kelanis
facility
Gembok isolasi digunakan untuk mengisolasi bagian peralatan tertentu secara individu. Gembok ini
akan ditempatkan di kotak gembok. Masing-masing gembok isolasi ini akan dipasang bersamaan
dengan tag isolasi yang telah dilengkapi. Gembok yang telah dipergunakan harus dikembalikan ke
kotak gembok. Kemudian kotak gembok ini akan digembok oleh petugas isolasi dengan menggunakan
gembok utama; tag tanda bahaya dan tag isolasi (ringkasan semua isolasi yang dilakukan).
3.6 GEMBOK PENGUNJUNG
PENTING
Gembok Pengunjung hanya dapat dipergunakan atas
sepengetahuan petugas isolasi supervisi. Hanya orang yang
memiliki gembok pengunjung tersebut yang dapat
memasang dan mencabut gembok mereka.
Visitor
001
Masing-masing departemen akan menyimpan jumlah gembok pengunjung
sesuai dengan lokasinya. Misal: kantor Safety, Gembok pengunjung akan
selalu bersamaan dengan tag bahaya perorangan (untuk satu kali pakai
saja). Semua pemakaian dan pengembalian gembok ini akan dicatat pada Contoh : Visitor lock
register gembok pengunjung. Setiap selesai bekerja, gembok pengunjung & Key
ini harus dikembalikan ke tempat gembok dan gembok pengunjung pada
saat diambil. Masing-masing departemen harus memiliki petugas yang ditugaskan mengawasi gembok
pengunjung ini.
4. TIPE TAG DAN PENGGUNAANNYA
4.1 TAG KERUSAKAN
4.1.1 Tujuan dari Tag Kerusakan
Tujuan dari tag ini adalah untuk mengidentifikasikan bagian
peralatan yang dianggap tidak aman pakai, dan apabila
dipergunakan dapat menimbulkan kerusakan peralatan dan atau
pekerjaan yang dilakukan pada peralatan yang belum selesai.
PENTING
Peralatan tidak boleh dioperasikan atau digunakan
sampai peralatan tersebut diperbaiki dan aman untuk Con
dipergunakan kembali.
PENTING
Tag kerusakan TIDAK BOLEH digunakan sebagai pengganti isolasi individu atau
kelompok
Ikuti prosedur isolasi kelompok atau individu SEBELUM mengerjakan berbagai
peralatan yang mengalami kerusakan
Bagian peralatan yang dipasang tag kerusakan TIDAK boleh dioperasikan atau dihidupkan. Pada saat
pekerjaan perbaikan sedang dilakukan namun pekerjaan tersebut tidak dapat diselesaikan pada shift
tersebut, maka tag kerusakan harus dicabut dan diganti dengan tag baru sesuai dengan status yang
sedang berlangsung pada peralatan tersebut.
4.1.5 Dimana Tag Kerusakan Ditempatkan?
Tag Kerusakan harus ditempatkan dengan aman di titik isolasi (yang telah dimatikan) dan terlihat oleh
orang yang akan mencoba untuk menghidupkan, mengoperasikan atau memasuki plant atau peralatan
tersebut.
Apabila ada bagian peralatan yang mengalami kerusakan dan merupakan bahaya pada orang atau
peralatan dengan segera, maka izin harus diminta dari supervisor/foreman daerah tersebut untuk
memindahkan peralatan dari operasi. Peralatan ini harus dipasang tag kerusakan yang telah dilengkapi
untuk tujuan perbaikan.
4.1.6 Bagaimana Tag Kerusakan Digunakan?
Tag kerusakan harus dipasang dengan aman di titik isolasi plant atau peralatan segera setelah
ditemukan bagian peralatan atau plant yang mengalami kerusakan. Tag kerusakan harus berisi
informasi sebagai berikut
Tipe peralatan yang mengalami kerusakan
Nama dari orang yang memasang tag
PPD ADMO | PT.Tri Difta Utama 7
K3LH DAN TOOLS 2020
Jabatan atau lokasi plant maupun peralatan
Tanggal Pemasangan
Alasan Pemasangan
Pada saat tag kerusakan dipasang untuk mengindikasikan kerusakan pada plant atau peralatan, maka
bagian potongan tag harus dilengkapi dan diserahkan ke supervisor terkait segera mungkin.
BACA
Tag Kerusakan dan tag isolasi perorangan boleh dipasang pada titik isolasi yang sama
dan pada waktu yang sama.
4.1.7 Pencabutan Tag Kerusakan
Tidak ada seorangpun yang boleh memindahkan tag kerusakan, selain dari orang yang melakukan
perbaikan, atau seorang yang memiliki kompetensi yang sesuai untuk memastikan peralatan
tersebut aman untuk dioperasikan.
Seorang supervisor/foreman boleh mencabut tag kerusakan apabila kerusakan/masalah yang ada
pada peralatan /plant telah selesai diperbaiki atau tidak terdapat lagi resiko kecelakaan pada plant
atau peralatan tersebut.
4.1.8 Perhatian Mengenai Tag Kerusakan
Tag Kerusakan tidak memberikan perlindungan perorangan. Tag kerusakan harus digunakan
bersamaan dengan tag bahaya perorangan dan gembok perorangan untuk perlindungan
perorangan.
Jangan mengoperasikan plant atau peralatan apabila ada tag kerusakan terpasang pada peralatan
tersebut
Untuk peralatan bergerak yang harus dipindahkan untuk keperluan perbaikan contoh:dipindahkan
pada daerah yang lebih aman atau workshop, maka peralatan tersebut hanya boleh dioperasikan
atas kewenangan atau instruksi dari kepala bagian perawatan atau supervisor.
Apabila anda tidak dapat memberikan alasan pemasangan tag kerusakan atau apabila tidak dapat
memberikan alasan kenapa plant/peralatan tersebut diperbaiki, maka laporkan ke supervisor
sehingga inspeksi/pemeriksaan atau pengujian dapat dilakukan
Memulai
Mengidentifikasi pekerjaan
sumber-sumber
energi
Memeriksa Menyelesaikan
pengoperasian alat pekerjaan
yang diopererasikan
Memeriksa
Mengembalikan daerah
energi pekerjaan
Membersihkan
Melepas gembok & daerah
tag yang sesuai pekerjaan
Safe menurut kamus terjemahan bahasa Indonesia adalah aman, atau kebebasan daripada bahaya
atau kecelakaan. Dalam hubungannya dengan Keselamatan dan Kesehatan Kerja sebenarnya Safety
adalah :
• Suatu usaha untuk dapat melaksanakan pekerjaan tanpa kecelakaan.
• Memberikan suasana kerja atau lingkungan yang aman, sehingga
• Dapat dicapai hasil yang menguntungkan dan bebas dari segala macam bahaya.
Jadi Prinsip Keselamatan Kerja mengadakan pengawasan terhadap 4 M, yakni : Manusia, Mesin,
Material dan Metode. Dimana dapat memberikan lingkungan atau suasana kerja yang baik dan aman.
Kecelakaan Kerja
Adalah suatu kejadian yang tidak direncanakan, tidak diduga, tidak diinginkan terjadi secara tiba-tiba
dan bersifat merugikan manusia, alat-alat dan material.
1. Karena Tidak Tahu, yang bersangkutan tidak mengetahui bagaimana menjalankan mesin
dengan benar dan tidak tahu bahaya - bahaya sehingga terjadi kecelakaan.
2. Karena Tidak Mampu, yang bersangkutan sebenarnya telah mengetahui cara yang aman
akan tetapi karena belum atau kurang terampil, ia akhirnya melakukan kesalahan.
3. Karena Tidak Mau, walaupun yang bersangkutan telah mengetahui dengan jelas cara kerja
atau peraturan dan yang bersangkutan dapat melaksanakan, tetapi karena tidak punya
kemauan akhirnya melakukan kesalahan yang mengakibatkan kecelakaan.
Dampak -dampak buruk tersebut secara ekonomis dapat dihitung dalam bentuk kerugian,
kehilangan (LOSS).
RESIKO KERJA
Resiko bekerja didunia pertambangan menempati urutan kedua terparah didunia kerja, karena para
pekerja tambang selalu bekerja dengan bermacam marabahaya yang mempunyai resiko seringnya
terjadinya kecelakaan.
Berikut adalah contoh daftar resiko dari bahaya yang terjadi di dunia pertambangan :
1. Anggota badan ada yang terjepit
2. Kejatuhan alat / material
3. Terpapar putaran mesin
4. Tertabrak alat berat
5. Anggota tubuh terpapar panas, dll.
Untuk mengurangi resiko / menghilangkan resiko dari bermacam bahaya dilakukan pengontrolan /
improvement pada langkah pekerjaan / peralatan yang berbahaya. Berikut adalah pengendalian
bahaya yang umumnya didapatipada dunia pertambangan :
1. Eliminasi / Hilangkan
2. Subtitusi / Penggantian
3. Separasi / Isolasi
4. Engineering Control / Konstruksi
5. Administrative Control
6. APD
Jsa adalah teknik manajemen keselamatan yang berfokus pada identifikasi bahaya yang
berhubungan dengan rangkaian pekerjaan atau tugas yang hendak dilakukan. Jsa ini berfokus
pada hubungan antara pekerja, tugas/ pekerjaan, peralatan , dan lingkungan kerja.
Setiap aktivitas pekerjaan sebelum dilakukan, pekerja harus paham dulu dengan pekerjaannya dengan
baik dengan mengikuti dasar langkah kerja, berikutnya pekerja harus memahami bahaya pekerjaan
tersebut dengan melihat kolom resiko yang terkait, dan yang terakhir yang bisa didapatkan pada JSA
pekerja dapat memahami cara pengendalian bahaya dengan melihat pada kolom tindakan atau
procedure pencegahan yang direkomendasikan.
Limbah Organik : Adalah limbah yang terdiri dari bahan-bahan penyusun tumbuhan dan
hewan yang diambil dari alam . Limbah ini sangant mudah diuraikan
dengan proses alami (Sampah dari dapur, makanan, sayuran, kulit buah,
daun, dll)
Limbah Anorganik : Adalah limbah yang berasal dari sumber daya alam yang tidak dapat
diperbaharui. Sebagian zat anorganik secara keseluruhan tidak dapat
diuraikan oleh alam, sedang sebagian lainya dapat diuraikan dalam waktu
yang lama (Botol, botol plastik, tas plastik, kaleng, dll)
Limbah B3 : Adalah Limbah bahan berbahaya dan beracun yang harus mendapatkan
penanganan dan pengelolaan yang khusus, yang merupakan limbah hasil
dari produksi laboratorium (bahan kimia) maupun hasil produksi dari
perbengkelan/workshop (oli bekas, filter oli bekas, selang bekas, majun
terkontaminasi hidrokarbon, aki bekas, bahan kimia, sampah medis,dll)
1. B3 : bahan yang karena sifat dan atau konsentrasi dan atau jumlah, baik secara langsung
maupun tidak, dapat mencemarkan dan atau merusak lingkungan hidup, dan atau
membahayakan lingkungan hidup, kesehatan, kelangsungan hidup manusia serta makhluk
hidup lainnya.
2. Pengelolaan B3: kegiatan yang menghasilkan, mengangkut, mengedarkan, menyimpan,
menggunakan dan atau membuang B3.
Contoh MSDS
PPD ADMO | PT.Tri Difta Utama 22
K3LH DAN TOOLS 2020
Karakteristik Limbah B3 :
Memancarkan radiasi (gelombang elektromagnetik atau partikel radioaktif), misal: cobalt,
radium, sinar X, sinar alfa, sinar beta, sinar gamma, dll.
Mudah meledak, misal: gas chlorine (dimampatkan), gas methana (dimampatkan), TNT,
NH4NO3,, glyserine
Mudah menyala atau terbakar (flash point 21oC), misal: acetone, ethyl, methyl, ketone,
natrium, oktana, benzena, methanol.
Oksidator (sifat aktif mengoksidasi, reaksi exothermic), misal: peroksida
Racun, dapat menyebabkan kematian atau sakit serius apabila masuk ke dalam tubuh.
Korosif (asam pH ≦ 2 atau basa pH ≧ 12,5)
Karsionogenik, penyebab sel kanker
Iritasi, penyebab peradangan pada kulit dan selaput lendir
Sensitif, alergi pada kulit
Teratogenik, dapat mempengaruhi pembentukan dan pertumbuhan embrio
Mutagenik, mengakibatkan perubahan kromosom
Contoh Simbol B3
1. REDUCE (KURANGI)
2. REUSE (DIGUNAKAN KEMBALI)
3. RECYCLE (DIDAUR ULANG)
2. Area Berjalan
7. Beda Ketinggian
8. Susuran tangga
AS2700 Australian
No Warna Keterangan
Standard
1 Hijau Emerald (G13) Tempat Penyimpanan alat K3 ( dengan diselingi warna Putih )
Semua rumahan mesin dan motor listrik dan Bagian luar dari
3 Abu-abu Light Grey (N35)
pelindung mesin
Abu-abu
5 Basalt (N54) Semua daerah penumpukan dan penyimpanan
gelap
6 Kuning emas Golden Yellow (Y14) Posisi semua tempat sampah di lantai
8 Putih White (N14) Tempat penyimpanan alat K3 ( dengan diselingi warna hijau )
Adjustable Wrench
Berbeda dengan open end wrench yang mempunyai atau memiliki mulut (opening) tetap, tetapi
adjustable wrench dapat divariasikan dengan menggerakkan rahang bawah (lower jaw) dengan
memutar ulir penyetelnya. Dengan demikian kunci ini dapat dipergunakan untuk screw yang besarnya
berlainan. Bagaimanapun adjustable wrench bukan berarti tool yang efisien karena bisa disetel, selain
itu berat dan besar.
a. Double end ring wrench. Kunci type ini memiliki dua kepala, dimana kepalanya berbentuk cincin
(ring).dengan alur-alur pada dinding sebelah dalam cincin yang mencengkram sudut-sudut dari
kepala screw . Alur-alur ini dinamakan titik. Untuk nut hexagonal, konstruksi standarnya 6 atau
12 titik (point), yang 6 titik memberikan cengkeraman paling kuat dari kunci yang 12 titik,
tetapi yang 12 titik mengurangi lingkaran kuncinya harus bergerak untuk dapat masuk pada
kepala bolt. yang 12 titik adalah yang paling banyak dan dapat dipasang pada kepala baut
setelah memutar 30 derajat dari lingkarannya.
b. Single end offset ring wrench. Kunci type ini memiliki satu kepala, dimana satu kepalanya
berbentuk cincin dan sudut lainnya digunakan untuk dipukul atau disambung menggunakan
pipa.
Combination Wrench
Yaitu kunci yang memiliki kepala Ring ( BOX ) pada salah satu ujungnya dan kepala open end pada
ujung lainnya.
Socket Set
Kunci socket terdiri dari sebuah socket (yang mana cocok dengan kepala hexagonal Dari screw) dan
sebuah handle. Terdapat berbagai jenis handle untuk
memenuhi penggunaannya, dengan memilih handle
yang sesuai maka kemungkinan untuk
mempergunakan kunci socket dengan efisien juga
dengan adanya berbagai macam penyesuaian
(adaptor) dan penyambungan (Extention) kunci socket
menjadi sangat flexible (mudah) disesuaikan dengan
keadaan.
Bagiah dari handle yang dimasukkan kedalam socket
berbentuk persegiempat yang disebut Drive Square.
a. Socket.
Pada ujung socket yang pas atau cocok dikepala screw mempunyai lubang berbentuk
hexagonal, ukuran lubang ditentukan oleh lebar kepala dari screw, lebar dari ujung penggerak
(dimanahandle dipasang) mempunyai ukuran bermacam-macam antara lain ¼inch, 3/8 inch,
½inch, ¾inch dan 1 inch lebar ujung penggerak dengan ukuran ½inch paling sering
digunakan. Pada umumnya, semakin besar ukuran lubang ujung socket, maka semakin besar
ukuran dilubang ujung penggeraknya.
b. Handle.
Handle atau gagang socket mempunyai beberapa bentuk diantaranya :
o L -Shaped handle ( offset handle ) penggerak pada ujung bengkoknya sesuai masuk
kedalam socket, Poros handle ini bengkok pada ujungnya dan persegi empat.
o T -Sliding handle Handle dapat meluncur dengan bebas melalui lubang pada bagian
ujung dari handle, dengan demikian tidak perlu merubah posisi socket, handlenya
digerakkan pada satu sisi untuk setengah putaran, sisi yang lain untuk setengah putaran
berikut dan seterusnya.
o Ratchet Handle Handle ini memiliki mekanis meratchet yang memungkinkan persegi
empat pemutar (Drive Square) untuk memutar pada satu arah dan mencegah berputar
pada arah yang berlawanan.
Torque Wrench.
Torque Wrench adalah alat yang digunakan untuk mengukur besarnya torque yang digunakan
untuk mengencangkan bolt, nut atau screw mesin.
SCREW DRIVER
b. Cross Driver.
Cross Driver ini pada ujungnya berbentuk plus, cross driver jenis ini jika ujungnya patah tidak
bisa diperbaiki.
HAMMER
Hammer pada umumnya terbuat dari berbagai macam bahan, ada yang terbuat dari bersi, tembaga, karet, dan
plastic. Hammer digunakan dipilih dan digunakan berdasarkan kesesuaian kebutuhan dalam pekerjaan.
Berikut contoh contoh hammer yang sering dijumpai :
PLIERS
Pada umumnya digunakan untuk pemegang, pemotong dan penarik material. Ada bermacam-macam
bentuk dari pliers diantaranya:
a. Diagonal Cutter Plier.
Diagonal Cutter plier ini digunakan untuk menarik
Cotter pins. Khusunya dari Slotted nuts diagonal / side
cutter plier ini jangan digunakan untuk memotong
kawat yang berdiameter besar.
b. Combination Pliers.
Pliers ini dapat digunakan untuk memotong kawat
yang berdiameter besar dan dapat juga digunakan
untuk pemegang benda kerja tetapi tidak digunakan
untuk mengencangkan dan mengendorkan nut
maupun bolt.
d. Grip Pliers.
Digunakan untuk memegang benda kerja yang silindris.
Ada2 macam Grip Pliers.
o Multi Grip Plier (Water Pump Pliers), Dimana
salah satu jawnya dapat disesuai dengan benda
kerja yang dijapit.
CHISEL
Cold chisel digunakan untuk memotong metal, mematahkan paku keeling (rivet) dan untuk membelah
nut.
Flat Cold Chisel.
Flat cold chisel pada sisi potong sedikit cembung dengan sudut 60 derajat -70 derajat.
Cape Chisel.
Cape chisel digunakan untuk memotong pasak, groove yang sempit.
IMPACT
Impact digunakan untuk proses membuka bolt / nut dengan menggunakan media angin
bertekanan. Impact di lapangan banyak jenisnya (3/4”, 1/2”, 1” menyesuaikan dengan ukuran
bolt / nut yang mau di kendorkan.
GRINDERS
Grinders digunakan untuk membersihkan permukaan yang kasar agar menjadi halus, grinders
menggunakan energy listrik, kebanyakan menggunakan arus AC dan beberapa yang
menggunakan arus DC. Dalam penggunaannya harus mengetahui spesifikasi dari max RPM dari
mesin dan batu gerinda yang dipasang harus mempunyai spesifikasi max RPM yang lebih tinggi
dari max RPM mesin.
DRILLS
Drills digunakan untuk membuat lobang pada media besi, plastic, kayu, dll. Drills menggunakan
tenaga arus listrik AC dan ada juga sekarang ditemukan menggunakan arus listrik DC. Drills
tidak hanya bisa digunakan sebagai pembuat lubang, bisa juga digunakan untuk membersihkan
kerak/karat, dll. Dengan hanya mengganti media drillsnya.
Dan masih banyak lagi power tools yang lainnya yang digunakan untuk membantu dalam sebuah
proses pekerjaan. Untuk keselamatan dalam pekaian tools, peralatan peralatan ini harus diperiksa dulu
kelayakannya sebelum digunakan.
Dan dalam penggunaan power tools kita harus menggunakan Alat Pelindung Khusus (APK) seperti
sarung tangan karet, Face shield, Dll.
Dalam angkat mengangkat kita harus mengenal istilah WWL & SWL. WWL adalah Batas Beban Kerja,
beban maksimum yang ditanggung oleh sling pada saat benda diangkat secara langsung tanpa adanya
pengikatan sling pada benda. Sedangkan SWL adalah Beban Kerja Aman, beban maksimum yang
ditanggung oleh peralatan/sling pada saat benda diangkat secara tidak langsung karena adanya
pengikatan sling pada benda.
BOTTLE JACK
Bottle jack kebanyakan digunakan buat mengangkat axle
untuk keperluan perbaikan pada sisi attachment roda,
suspension, dll. Tools ini menggunakan media hydraulic
bertekanan.
CHAIN BLOCK
Digunakan untuk mengangkat benda dengan cara hook Chain block dikaitkan dengan sebuah
benda yang mempunyai pondasi yang kuat. Hal yang harus diperhatikan dalam penggunaan
adalah
o Pastikan pada chain block tertera kapasitas angkat (SWL).
o Pastikan hook dari chain block terpasang dengan aman.
o Lumasi bagian rantai untuk menghindari karat.Periksa rantai dari keausan, karat,
kerenggangan atau kerusakan.
o Periksa hook terhadap keausan,keretakan atau kerenggangan.
o Periksa bagian pengunci apakah berfungsi efektif.
o Periksa pada waktu mengangkat beban rantai chain block berfungsi efektif.
b. Webbing Sling
c. Chain Sling
Point penting saat melakukan pekerjaan angkat mengangkat, kita harus tau dulu seberapa berat beban
benda yang akan diangkat, dan tau kapasitas alat angkat (SWL) yang akan digunakan, dan harus
mengerti juga kapasitas (WWL&SWL) alat bantu seperti Wire rope sling, Webbing sling, Chain Sling.
VERNIER CALIPER
Vernier Caliper merupakan alat ukur yang presisi yang digunakan untuk manufacturing, inspeksi
dan perbaikan pada komponen. Vernier Caliper digunakan untuk mengukur dimensi luar,
dimensi dalam atau mengukur kedalaman/ ketebalan pada skala yang kecil sekalipun.
Satuan yang digunakan biasanya dalam METRIC atau ENGLISH, panjang daya ukurnya 6-12
inch.
OUTSIDE MICROMETER
Bagian utama dari alat ukur ini adalah frame, anvils, spindle, barrel dan thimble. Beberapa
Outside Micrometer ada yang dilengkapi dengan rachet & spindle lock. Outside Micrometer
digunakan untuk mengukur jarak-jarak yang sangat kecil dengan hasil yang sangat cermat.
Untuk pengukuran skala yang lebih besar bisanya menggunakan Outside Micrometer yang
mempunyai frame yang lebih besar.
DEPTH MICROMETER
Depth Micrometer adalah micrometer khusus. Micrometer ini seperti inside micrometer tetapi
micrometer ini mempunyai frane dengan permukaan yang halus. Bagian utamanya adalah
anvil,spindle,barrel,thimble dan frame. Skalanya terletak pada barrel dan thimble.
Micrometer ini dilengkapi dengan rod extension(sambungan),yang penggunaanya disesuaikan
dengan benda yang akn diukur. Hasil pengukurannya adalah panjang extension+nilai
barrel+nilai thimble. Micrometer ini digunakan untuk mengukur kedalaman lobang/celah atau
ketinggian suatu benda.
DIAL INDICATOR
Dial Indicator merupakan alat ukur dengan skala yang sangat kecil, misalnya pada pengukuran
pergerakan suatu komponen (backlash, endplay) juga pengukuran kerataannya (round out).
Komponen utamanya adalah: dial (skala pengukuran), jarum penunjuk dan contact point. Dial
dilengkapi dengan screw pengikat.
MULTIMETER
Multimeter digunakan untuk pengukuran besaran listrik seperti tegangan (voltage), arus
(current) dan tahanan (resistance). Multimeter dapat berupa digital maupun analog. Multimeter
Analog menggunakan kumparan putar untuk menggerakkan jarum penunjuk papan skala.
Sedangkan Multimeter Digital hasil pengukuran lansung dapat dibaca dalam bentuk angka yang
tampil pada layar display. Umumnya sebuah multimeter dapat digunakan untuk mengukur
besaran listrik AC maupun DC. Dan memiliki range skala yang bervariasi untuk menunjang
ketelitian dalam pengukuran sehingga dalam mengidentifikasi kerusakan komponen mudah
dilakukan
Pengukuran Tahanan
Pengukuran Tegangan
Pengukuran Continuitas