Anda di halaman 1dari 46

PT TRI DIFTA UTAMA

DEDICATED TO SERVING YOU


K3LH DAN TOOLS 2020

IDENTIFIKASI POTENSI BAHAYA DAN RESIKO KECELAKAAN KERJA


SERTA PENCEMARAN LINGKUNGAN HIDUP

ISOLASI
1. ENERGI BERBAHAYA YANG MEMERLUKAN PENGISOLASI
1.1 LISTRIK
Bahaya listrik sering tidak dapat dideteksi dan beberapa
instansi khusus melakukan percobaan dengan menggunakan
peralatan tertentu (aparatus) yang biasanya diperlukan
untuk memeriksa dan melihat apakah peralatan tersebut
“Hidup”. Energi Listrik diklasifikasikan menjadi :

Tegangan Tinggi Melebihi 650V


Tegangan Rendah Tidak melebihi dari
650V
Tegangan Sangat Tidak melebihi dari
Rendah 32V

1.2 MEKANIK
Komponen-komponen yang memiliki kemampuan untuk bergerak atau berputar bahkan setelah sumber
energi telah diisolasi; bahaya mekanik masih tetap ada bagi personil perawatan. Energi mekanik dapat
diklasfikasikan sebagai berikut :
a. Gravitasi (tergantung posisi)
b. Penyimpanan (spring)
c. Pneumatik
d. Hidrolik
Kebanyakan peralatan bergerak, peralatan pemindah adalah peralatan yang digerakan dengan
hidrolik. Cairan yang ada digunakan untuk memberikan tekanan untuk memanjangkan atau
menarik silinder. Pembuangan cairan dibawah tekanan yang tinggi dapat mendorong tubuh
sehingga dapat berakibat luka yang sangat serius pada personil.
Hidrolik biasanya diklasifikasikan sebagai berikut : Hidrolik Oli, Hidrolik Selang, Hidrolik Silinder dan
Hidrolik Cairan lainnya

1.3 KIMIA
Energi kimia dianggap berbahaya ketika cairan itu mengandung zat-zat/sifat yang dapat menyebabkan
luka atau penyakit yang langsung mengenai pernafasan dan pencernaan.
Bahan Kimia biasanya diklasifikasikan sebagai berikut : Perusak, Mudah terbakar, Beracun, Dapat
teroksidasi dan Meledak

PPD ADMO | PT.Tri Difta Utama 2


K3LH DAN TOOLS 2020
1.4 RADIASI
Sumber radiasi atau sumber radioaktif dianggapa berbahaya ketika secara spontan memancarkan
energi yang menyebabkan perubahan terhadap “Struktur Molekul” tubuh atau kerusakan organ.
Petugas radiasi harus ditentukan, dilatih dan berkempeten melaksanakan isolasi radiasi. Radiasi dapat
diklasifikasikan menjadi : Ionisasi dan Non-ionisasi

1.5 SUHU
Energi suhu bisa berbentuk panas atau dingin. Ini akan menjadi bahaya pada saat energi suhu
tersebut melebihi suhu yang ada pada tubuh.

2. HAL-HAL YANG MEMBUTUHKAN ISOLASI


2.1 PERALATAN BERGERAK
Ada beberapa item peralatan bergerak yang harus diisolasi
sebelum melaksanakan setiap jadwal perawatan,
perbaikan atau pemasangan oleh personil perawatan.
Masing-masing item peralatan memiliki lokasi/titik khusus
dimana sumber energi yang telah diketahui lebih awal
diisolasi. Masing-masing item tersebut harus dilengkapi
dengan peralatan pengisolasian.

Contoh : Peralatan Bergerak


2.2 PLANT TETAP (FIXED PLANT)
Ada banyak plant tetap dipasang di lokasi PT Adaro, yang merupakan peralatan yang perlu di isolasi
sebelum melaksanakan setiap jadwal perawatan,
perbaikan atau pemasangan oleh personil perawatan.
Setiap peralatan yang berada di daerah plant tetap ini
memiliki titik lokasi isolasi secara spesifik yang memiliki C
sumber energi yang diisolasi. Semua lokasi harus di
survey dan data-datanya disediakan untuk para karyawan
yang melakukan isolasi.
PENTING
 Orang-orang yang tidak berhak dilarang
masuk ke ruang MCC

PPD ADMO | PT.Tri Difta Utama 3


K3LH DAN TOOLS 2020
2.3 PUSAT KONTROL PENGGERAK (MCC)
Kebanyakan peralatan yang berhubungan dengan fasilitas plant tetap di
lapangan, seperti barge loader, staker dan konveyor dioperasikan dan
dikontrol oleh MCC.
Untuk mengisolasi sumber energi listrik pada berbagai sistem peralatan
(misalnya konveyor drive, dsb) yaitu harus mengidentifikasi, mensurvey
dan menyimpan catatan khusus MCC atau isolator lokal dan gembok titik
isolasi yang sesuai.

3. PERALATAN PENGGEMBOKAN, GEMBOK DAN KUNCI

3.1 KOTAK KONTROL GEMBOK (KOTAK GEMBOK)


Tempat kontrol gembok yang digunakan di PT Adaro
merupakan kotak gembok untuk isolasi kelompok. Kotak
gembok tersebut diletakan pada daerah utama titik isolasi.
Kotak gembok secara tetap ditempatkan untuk menjaga
tempat untuk isolasi kelompok yang dikendalikan dan
dipegang oleh petugas isolasi.
Kotak gembok isolasi kelompok ini juga disediakan untuk
individu dengan tambahan perlindungan perorangan, Contoh : Kotak Gembok
dimana pada saat semua orang yang berwenang terlibat
dalam isolasi kelompok maka gembok dan tag perorangan mereka harus dipasang.
Pada bagian atas kotak gembok terdapat lubang yang disediakan untuk gembok perorangan sebanyak
minimum 12 gembok perorangan. Tag isolasi yang telah berisi rincian informasi semua titilk-titik yang
telah diisolasi dipasang bersamaan dengan gembok utama di kotak gembok. Informasi yang ada
dalam tag isolasi ini bisa digunakan untuk menguji pelaksanaan yang ada di lapangan terhadap semua
titik-titik isolasi yang dibutuhkan berdasarkan survey isolasi yang telah dibuat sesuai dengan jenis
pekerjaan/tugasnya.

3.2 PERALATAN ISOLASI GABUNGAN


Peralatan isolasi gabungan yang diizinkan hanya sampai 6 gembok
perorangan atau 1 gembok utama dan 5 gembok perorangan yang
dipasang pada titik isolasi tunggal dan harus mengikuti gembok
pertama yang telah dipasang oleh supervisor/petugas isolasi, jika titik
isolasi bisa menggunakan peralatan ini.
Peralatan-peralatan lain
Berikut adalah peralatan penggembokan lain yang digunakan
bersamaan dengan gembok dan tag yaitu:
 Plug/GEMBOK Pemutus ARUS dan Pengontrolnya (Lockable De- Contoh : Multiple Isolating
connector Plug & Control Sock) Devices

PPD ADMO | PT.Tri Difta Utama 4


K3LH DAN TOOLS 2020
 Penutup Plastik Plug Gembok (Lockable Plastic
Plug Cover)
 Peralatan Valve Gembok (Lockable Valve Lock
Device)
Untuk sumber energi kedua :
 Tiang penyangga untuk menaikkan peralatan
 Pengganjal roda untuk ban karet peralatan Support Stand
dan kendaraan
 Ganjal Keras Batangan untuk titik roda
berputar pada alat bergerak
 Rantai penyangga dan tali penggantung untuk Wheel Chocks

angkat beban Contoh : Wheel Chock & Support


Stand

Contoh : Lockable plug


and valve lock devices
3.3 GEMBOK & GEMBOK PERORANGAN

BACA
 Tag Bahaya Perorangan hanya melindungi orang yang memasangnya.
 Gembok cadangan hanya dikeluarkan dan digunakan di daerah Kelanis facility
Gembok perorangan dipasang di kotak gembok di titik isolasi atau
peralatan isolasi yang digunakan pada peralatan berat. Gembok
perorangan harus selalu digunakan bersamaan dengan tag bahaya
perorangan. Hanya orang yang memiliki gembok perorangan yang
dapat memasang dan mencabut gembok perorangan mereka. Orang
hanya berwenang memiliki maksimum 3 gembok dan 3 tag personal.
Gembok cadangan yang digunakan untuk masing-masing gembok
perorangan harus disimpan dengan aman pada lemari gembok. Contoh : Personal Lock &
Lemari ini akan ditempatkan pada kantor utama administrasi dan Key
hanya orang yang berwenang yang diperbolehkan mengambil
gembok ini untuk dipergunakan sebagai gembok cadangan.
Register gembok cadangan ini akan disimpan pada lemari register dan harus diisi pada saat mengambil
dan mengembalikan gembok cadangan tersebut.
3.4 GEMBOK UTAMA
Gembok utama adalah gembok khusus dan sejenisnya akan digunakan
untuk mengunci dan menjaga kotak gembok. Gembok ini hanya bisa
dimiliki oleh petugas isolasi yang berwenang. Pencabutan gembok ini
hanya bisa dilakukan oleh orang yang memiliki kewenangan yang
tercantum pada tag isolasi. Petugas isolasi harus menjadi orang pertama
yang memasang gembok utama dan orang terakhir yang mencabut
gembok dan tag pada saat pekerjaan telah selesai.

BACA
 Untuk isolasi peralatan berat bergerak, petugas isolasi akan
menjadi orang pertama yang memasang tag dan gembok
PPD ADMO | PT.Tri Difta Utama 5
K3LH DAN TOOLS 2020
isolasi pada titik isolasi atau peralatan penggembokan gabungan.
 Pemegang gembok perorangan akan memasang gembok dan tag perorangan mereka
pada peralatan isolasi gabungan yang disediakan (isolasi kelompok)
 Pada pergantian shift pencabutan gembok dan pemasangan tag kerusakan harus
dilakukan.
 Untuk tim kerja yang baru bertugas akan melaksanakan ulang persyaratan isolasi
dan penggembokan (lihat langkah dasar pertama pengisolasian dan penggembokan)
3.5 GEMBOK ISOLASI

BACA
 Gembok/gembok isolasi khusus hanya boleh dipergunakan pada daerah Kelanis
facility
Gembok isolasi digunakan untuk mengisolasi bagian peralatan tertentu secara individu. Gembok ini
akan ditempatkan di kotak gembok. Masing-masing gembok isolasi ini akan dipasang bersamaan
dengan tag isolasi yang telah dilengkapi. Gembok yang telah dipergunakan harus dikembalikan ke
kotak gembok. Kemudian kotak gembok ini akan digembok oleh petugas isolasi dengan menggunakan
gembok utama; tag tanda bahaya dan tag isolasi (ringkasan semua isolasi yang dilakukan).
3.6 GEMBOK PENGUNJUNG

PENTING
 Gembok Pengunjung hanya dapat dipergunakan atas
sepengetahuan petugas isolasi supervisi. Hanya orang yang
memiliki gembok pengunjung tersebut yang dapat
memasang dan mencabut gembok mereka.
Visitor

001
Masing-masing departemen akan menyimpan jumlah gembok pengunjung
sesuai dengan lokasinya. Misal: kantor Safety, Gembok pengunjung akan
selalu bersamaan dengan tag bahaya perorangan (untuk satu kali pakai
saja). Semua pemakaian dan pengembalian gembok ini akan dicatat pada Contoh : Visitor lock
register gembok pengunjung. Setiap selesai bekerja, gembok pengunjung & Key
ini harus dikembalikan ke tempat gembok dan gembok pengunjung pada
saat diambil. Masing-masing departemen harus memiliki petugas yang ditugaskan mengawasi gembok
pengunjung ini.
4. TIPE TAG DAN PENGGUNAANNYA
4.1 TAG KERUSAKAN
4.1.1 Tujuan dari Tag Kerusakan
Tujuan dari tag ini adalah untuk mengidentifikasikan bagian
peralatan yang dianggap tidak aman pakai, dan apabila
dipergunakan dapat menimbulkan kerusakan peralatan dan atau
pekerjaan yang dilakukan pada peralatan yang belum selesai.

PENTING
 Peralatan tidak boleh dioperasikan atau digunakan
sampai peralatan tersebut diperbaiki dan aman untuk Con
dipergunakan kembali.

PPD ADMO | PT.Tri Difta Utama 6


K3LH DAN TOOLS 2020
4.1.2 Siapa Yang Menggunakan Tag Kerusakan?
Siapapun yang mengenal prosedur Out-of-Service boleh memasang tag Out-of-Service ke peralatan
yang mengalami kerusakan atau cacat. Semua rincian yang terdapat pada tag ini harus diisi dan
dilengkapi. Orang yang telah menggunakan tag ini harus bertanggung jawab dan memberitahukan
dengan segera ke supervisor/foreman mengenai peralatan yang telah ditag tersebut dan alasan
pemasangannya.
Bagian tag yang telah dilengkapi harus diberikan ke supervisor/foremen yang bertanggung jawab pada
daerah tersebut untuk memastikan dilakukannya tindakan korektif dan tindak lanjut.
4.1.3 Kapan Tag Kerusakan digunakan ?
Tag kerusakan digunakan pada saat kerusakan ditemukan pada suatu peralatan atau plant. Plant atau
peralatan tersebut harus dikosongkan energinya dan baru dipasang tag kerusakan. Tag ini harus
dipasang berdasarkan alasan yang apabila dioperasikan akan terjadi kerusakan pada plant/peralatan
atau akan menyebabkan gangguan operasi.
4.1.4 Peraturan Penempatan Tag Kerusakan
Tag Kerusakan harus ditempatkan di :
a. Peralatan yang apabila dioperasikan akan menyebabkan kerusakan pada pabrik atau peralatan
(peralatan rusak atau cacat)
b. Peralatan yang diperbaiki dengan alasan operasional
c. Pekerjaan yang belum selesai

PENTING
 Tag kerusakan TIDAK BOLEH digunakan sebagai pengganti isolasi individu atau
kelompok
 Ikuti prosedur isolasi kelompok atau individu SEBELUM mengerjakan berbagai
peralatan yang mengalami kerusakan
Bagian peralatan yang dipasang tag kerusakan TIDAK boleh dioperasikan atau dihidupkan. Pada saat
pekerjaan perbaikan sedang dilakukan namun pekerjaan tersebut tidak dapat diselesaikan pada shift
tersebut, maka tag kerusakan harus dicabut dan diganti dengan tag baru sesuai dengan status yang
sedang berlangsung pada peralatan tersebut.
4.1.5 Dimana Tag Kerusakan Ditempatkan?
Tag Kerusakan harus ditempatkan dengan aman di titik isolasi (yang telah dimatikan) dan terlihat oleh
orang yang akan mencoba untuk menghidupkan, mengoperasikan atau memasuki plant atau peralatan
tersebut.
Apabila ada bagian peralatan yang mengalami kerusakan dan merupakan bahaya pada orang atau
peralatan dengan segera, maka izin harus diminta dari supervisor/foreman daerah tersebut untuk
memindahkan peralatan dari operasi. Peralatan ini harus dipasang tag kerusakan yang telah dilengkapi
untuk tujuan perbaikan.
4.1.6 Bagaimana Tag Kerusakan Digunakan?
Tag kerusakan harus dipasang dengan aman di titik isolasi plant atau peralatan segera setelah
ditemukan bagian peralatan atau plant yang mengalami kerusakan. Tag kerusakan harus berisi
informasi sebagai berikut
 Tipe peralatan yang mengalami kerusakan
 Nama dari orang yang memasang tag
PPD ADMO | PT.Tri Difta Utama 7
K3LH DAN TOOLS 2020
 Jabatan atau lokasi plant maupun peralatan
 Tanggal Pemasangan
 Alasan Pemasangan
Pada saat tag kerusakan dipasang untuk mengindikasikan kerusakan pada plant atau peralatan, maka
bagian potongan tag harus dilengkapi dan diserahkan ke supervisor terkait segera mungkin.
BACA
 Tag Kerusakan dan tag isolasi perorangan boleh dipasang pada titik isolasi yang sama
dan pada waktu yang sama.
4.1.7 Pencabutan Tag Kerusakan
 Tidak ada seorangpun yang boleh memindahkan tag kerusakan, selain dari orang yang melakukan
perbaikan, atau seorang yang memiliki kompetensi yang sesuai untuk memastikan peralatan
tersebut aman untuk dioperasikan.
 Seorang supervisor/foreman boleh mencabut tag kerusakan apabila kerusakan/masalah yang ada
pada peralatan /plant telah selesai diperbaiki atau tidak terdapat lagi resiko kecelakaan pada plant
atau peralatan tersebut.
4.1.8 Perhatian Mengenai Tag Kerusakan
 Tag Kerusakan tidak memberikan perlindungan perorangan. Tag kerusakan harus digunakan
bersamaan dengan tag bahaya perorangan dan gembok perorangan untuk perlindungan
perorangan.
 Jangan mengoperasikan plant atau peralatan apabila ada tag kerusakan terpasang pada peralatan
tersebut
 Untuk peralatan bergerak yang harus dipindahkan untuk keperluan perbaikan contoh:dipindahkan
pada daerah yang lebih aman atau workshop, maka peralatan tersebut hanya boleh dioperasikan
atas kewenangan atau instruksi dari kepala bagian perawatan atau supervisor.
 Apabila anda tidak dapat memberikan alasan pemasangan tag kerusakan atau apabila tidak dapat
memberikan alasan kenapa plant/peralatan tersebut diperbaiki, maka laporkan ke supervisor
sehingga inspeksi/pemeriksaan atau pengujian dapat dilakukan

4.2 TAG BAHAYA PERORANGAN


4.2.1 Tujuan Tag Bahaya Perorangan
Tujuan dari tag ini adalah memberikan informasi bahwa orang
yang berada pada tag tersebut sedang mengerjakan pekerjaan
yang memiliki titik isolasi (pada tag yang terpasang) untuk tetap
diisolasi. Tag bahaya harus digunakan untuk mengisolasi
peralatan yang dipasang oleh seseorang terhadap terjadinya
resiko kecelakaan.
Isolasi perorangan bisa digunakan pada situasi dimana jumlah
personil yang diperkirakan bekerja adalah sama dengan atau
kurang dari 6 orang.
Contoh

PPD ADMO | PT.Tri Difta Utama 8


K3LH DAN TOOLS 2020
4.2.2 Siapa Yang Menggunakan Tag Bahaya Perorangan?
Semua personil yang bermaksud melakukan pekerjaan yang membutuhkan isolasi. Personil yang
menggunakan tag bahaya perorangan tersebut harus terlatih dan dinilai telah berkompeten.
4.2.3 Dimana Tag Bahaya Perorangan Ditempatkan?
Tag Bahaya Perorangan hanya dapat dipasang pada titik-titik isolasi (peralatan bergerak), atau pada
tempat isolasi yang diawasi contoh : pada kotak gembok
4.2.4 Peraturan Untuk Isolasi Perorangan
 Tag Bahaya Perorangan dan Gembok hanya dapat dipasang dan dicabut oleh orang yang namanya
tercantum pada tag tersebut. Tag ini hanya melindungi orang yang memasang tag & gembok
perorangan.
 Tidak seorangpun diperbolehkan mencabut tag atau gembok orang lain terkecuali berdasarkan atas
prosedur orang hilang
 Isolasi perorangan harus dicabut sebelum meninggalkan lapangan atau pada saat orang tersebut
telah menyelesaikan pekerjaannya sebelum meninggalkan lapangan atau daerah kerjanya.
 Isolasi perorangan dapat digunakan sehubungan dengan prosedur isolasi kelompok pada
pekerjaan yang sama
 Maksimum 11 orang yang boleh memasang gembok perorangan untuk peralatan isolasi gabungan
 Maksimum 6 orang isolasi perorangan yang boleh terpasang untuk per satu orang setiap satu
pekerjaan
 Gembok perorangan tidak diperbolehkan terpasang pada bagian peralatan yang terdapat kerusakan
atau kehilangan pada titik isolasinya. Supervisor atau petugas isolasi harus diberitahu dengan
segera dan formulir untuk kegagalan mengunci harus dilengkapi dan diberikan ke petugas
isolasi/supervisor.
 Seseorang TIDAK diperbolehkan menggunakan gembok milik orang lain.
4.2.5 Warna Tag Bahaya Perorangan
 Tag Bahaya Perorangan berlapis warna merah dan putih diberikan untuk individu dapat digunakan
secara berulang adalah:
 Tag berwarna merah dan putih yang digunakan untuk semua karyawan beserta foto perorangan.
Tag Bahaya Perorangan harus berisi hal-hal sebagai berikut :
 Foto orang yang bersangkutan
 Nama orang
 Jabatannya
 Nomor NRP
 Bagian/Perusahaan
 Nomor ijin
 Izin berlaku
4.2.6 Perhatian Mengenai Tag Bahaya Perorangan
 Pada saat sedang bekerja pada isolasi kelompok, maka tag bahaya perorangan dipasang pada
kotak penggembokan atau peralatan isolasi gabungan (jika diperlukan untuk peralatan bergerak)
 Pengunjung hanya bisa memasang tag bahaya perorangannya atas instruksi dari seorang petugas
isolasi

PPD ADMO | PT.Tri Difta Utama 9


K3LH DAN TOOLS 2020
4.3 TAG ISOLASI
4.3.1 Tujuan Tag Isolasi
Tujuan dari tag ini adalah untuk memberikan informasi pada
personil tentang alasan mengisolasi plant atau peralatan dan
orang yang bertanggung jawab untuk mengisolasi.
Tag ini memiliki dua fungsi yaitu memberikan informasi mengenai
isolasi awal sedang yang satu lagi adalah sebagai tanda serah
terima (handover) pergantian shift dimana pengisolasian tidak
dapat diselesaikan dalam waktu lebih dari 24 jam.
4.3.2 Siapa Yang Menggunakan Tag Isolasi ?
Hanya petugas isolasi yang berkompeten yang diperbolehkan Co
menggunakan tag isolasi dan berwenang melaksanakan
pengisolasian.
4.3.3 Dimana Tag Isolasi Dipasang?
Tag isolasi harus dipasang pada setiap titik-titik isolasi yang diperlukan (Mengacu ke survei isolasi)
Sebuah tag terpisah yang memuat data semua isolasi yang dilakukan harus dipasang pada kotak
gembok yang terpasang di tag isolasi perorangan dan gembok utama milik petugas .
4.3.4 Bagaimana Tag Isolasi Digunakan ?
Petugas Isolasi melengkapi tag isolasi (alasan mengisolasi) dan informasi awal pengisolasian. Petugas
isolasi memasang tag BAHAYA PRIBADI pada kotak gembok bersama dengan gembok utamannya.
Tag isolasi harus digunakan untuk semua pengisolasian. Serah terima secara formal harus dilakukan
antara petugas isolasi yang berakhir masa tugasnya dengan petugas yang akan melanjutkannya jika
pengisolasian melebihi batas kerja petugas isolasi tersebut.
Petugas isolasi yang jam kerjanya berakhir melakukan pertemuan dengan petugas yang akan
melanjutkannya dan menjelaskan mengenai apa saja yang diisolasi dan yang digembok. Petugas
isolasi yang bertugas harus mengetahui dan mengerti bahwa dirinya bekerja dengan pekerjaan isolasi
dan menyelesaikan serah terima sebagai tanda diterimanya isolasi yang dilakukan setelah dia selesai
menginspeksi dan menyatakan kepada dirinya sendiri bahwa segalanya sudah benar. Tag isolasi hanya
boleh dipergunakan satu kali dan tidak boleh digunakan untuk pekerjaan lain. Masing-masing
pekerjaan baru harus menggunakan tag isolasi baru juga. Tag isolasi ini harus berisi informasi sebagai
berikut:
 Alasan Isolasi
 Tipe isolasi awal
 Tanggal dan jam pemasangan tag isolasi
 Nama petugas isolasi untuk masing-masing tipe isolasi

PPD ADMO | PT.Tri Difta Utama 10


K3LH DAN TOOLS 2020
5. PROSEDUR ISOLASI
Mengisolasi dan
Mengamankan Energi Menguji Isolasi
(Titik isolasi khusus) (Energi Nol)

Memasang gembok & tag


Menginformasikan yang sesuai
kepada pihak-pihak (Kotak gembok;perlengkapan
terkait isolasi kombinasi)

Memulai
Mengidentifikasi pekerjaan
sumber-sumber
energi

Memeriksa Menyelesaikan
pengoperasian alat pekerjaan
yang diopererasikan

Memeriksa
Mengembalikan daerah
energi pekerjaan

Membersihkan
Melepas gembok & daerah
tag yang sesuai pekerjaan

5.1 TUJUAN LANGKAH DASAR MENGISOLASI DAN MENGUNCI


Rangkaian tahapan secara umum yang dibuat untuk memberikan pengenalan mengenai pelaksanaan
isolasi dan penggembokan sumber energi berbahaya yang berhubungan dengan plant dan peralatan.
Proses ini dikenal dengan istilah DUA BELAS LANGKAH aman mengisolasi dan mengunci.
Tanpa mengabaikan jenis isolasi, ke-12 langkah tersebut harus diambil dalam pekerjaan apapun, dan
urutan tindakannya harus diikuti. Berikut ini adalah proses yang merupakan ringkasan dari diagram
diatas:
5.2 KAPAN LANGKAH DASAR UNTUK ISOLASI DAN PENGGEMBOKAN DIGUNAKAN ?
 Setiap saat melakukan isolasi dan pembukaan isolasi
 Setiap saat prosedur kerja aman untuk mengisolasi sedang dibuat atau diriview, langkah dasar
mengisolasi dan mengunci harus digunakan sesuai dengan tahapannya untuk memastikan tindakan
dilakukan dengan aman
5.3 SIAPA YANG MENGGUNAKAN LANGKAH DASAR UNTUK MENGISOLASI DAN
MENGUNCI?
Semua personil yang diperlukan untuk melaksanakan isolasi dan penggembokan pada plant &
peralatan harus mengikuti Langkah Dasar ini.

PPD ADMO | PT.Tri Difta Utama 11


K3LH DAN TOOLS 2020
5.4 LANGKAH DASAR UNTUK MENGISOLASI DAN MENGUNCI
5.4.1 Langkah 1 – Mengidentifikasi Sumber-sumber Energi
 Mengidentifikasi semua sumber energi berbahaya yang utama dan memastikan titik-titik isolasinya.
Seperti : Switch, Circuit Braker, Field isolator Valve, dsb.
 Mengidentifikasi setiap hubungan plant atau peralatan yang dapat menimbulkan bahaya. Isolasi
hanya bisa dilakukan dengan mengisolasi plant atau peralatan dari SEMUA sumber energi.
 Menentukan tipe isolasi yang diperlukan (Individu atau kelompok)
 Jika ada kemungkinan pengecekan terhadap skema gambar, survey terhadap pekerjaan yang besar
maka isolasi harus dilakukan secara keseluruhan pada isolatornya.
5.4.2 Langkah 2 – Menginformasikan kepada Pihak-pihak terkait
 Memberitahukan semua personil yang terlibat pengisolasian untuk memastikan tidak terjadi
masalah keselamatan masalah operasional
 Jika diperlukan berikan informasi mengenai pekerjaan yang berhubungan dengan plant atau
peralatan yang harus diisolasi tersebut dilakukan dengan aman dan mesin-mesin harus ditinggalkan
dalam posisi yang aman
5.4.3 Langkah 3 – Mengisolasi dan Mengamankan Energi (titik isolasi khusus)
 Mengisolasi isolator primary dengan cara yang benar. Termasuk pengosongan beban terlebih
dahulu.
 Mengisolasi atau mengamankan semua sumber energi secondary. Termasuk menutup tekanan
hidrolik atau pneumatik yang tersimpan. Termasuk penahan ban, penumpu berdiri, dlll.
 Pada saat pekerjaan isolasi melibatkan lebih dari 6 orang, maka prosedur isolasi kelompok harus
digunakan dalam situasi yang melibatkan pengisolasian plant tetap atau peralatan.
BACA
 Jangan menggunakan peralatan yang tidak diizinkan untuk isolasi seperti peralatan
control circuit, tombol stop darurat, dan switch kabel tarikan konveyor.
 Untuk mengisolasi Peralatan Berat, Gembok perorangan pada petugas isolasi akan
dilengkapi dengan Gembok Utama. Jika pada kapan saja petugas isolasi diperlukan
untuk mencabut gembok perorangan mereka, maka petugas isolasi akan
menginstruksikan kepada semua personil untuk mencabut gembok mereka. Untuk
memulai pekerjaan kembali maka isolasi harus diulangi dari langkah 1 setiap saat.
Contoh: pergantian shift, petugas isolasi yang ditugaskan dengan pekerjaan baru,
dsb.
5.4.4 Langkah 4 –Menguji Isolasi (Potensi Nol)
 Semua pengisolasian energi berbahaya harus diuji untuk memastikan mereka diawasi (potensi
energi nol). Memastikan pengujian peralatan dalam kondisi kerja yang baik
 Mencoba isolasi yang efektif dengan:
 Pemeriksaan adanya tegangan untuk isolasi listrik
 Mencoba menghidupkan peralatan contoh: Alat bergerak jika aman untuk dilakukan
 Memeriksa semua energi yang disimpan telah diamankan, misal : cOocking, purging, bleeding off
pressure, barricading, dsb.
5.4.5 Langkah 5 – Memasang Gembok dan tag yang sesuai (Kotak gembok; perlengkapan

PPD ADMO | PT.Tri Difta Utama 12


K3LH DAN TOOLS 2020
isolasi kombinasi)
 Gembok Perorangan dan tag setiap individu harus dipasang pada titik-titik isolasi yang telah
ditentukan atau perlengkapan gembok ganda untuk alat berat/ bergerak atau pada kotak gembok
pada saat mengisolasi plant/ peralatan.
 Untuk kasus isolasi kelompok:
 Gembok dan tag isolasi dipasang pada setiap titik isolasi yang sesuai
 Petugas isolasi akan memasang gembok gembok yang telah digunakan di kotak gembok dan
mengamankan kotak gembok dengan sebuah gembok utama; tag isolasi dan tag bahaya
perorangan.
 Semua anggota kelompok kerja akan meletakan tag bahaya perorangan mereka dan
gemboknya ke kotak gembok/peralatan
5.4.6 Langkah 6 – Memulai pekerjaan
 Melaksanakan pekerjaan perawatan yang diminta, memperbaiki atau memasang.
 Mengawasi daerah kerja yang memiliki bahaya baru/tambahan
5.4.7 Langkah 7 –Menyelesaikan Pekerjaan
 Memastikan semua pekerjaan telah diselesaikan dengan sempurna
5.4.8 Langkah 8 – Memeriksa Daerah Pekerjaan
 Memeriksa kembali semua pekerjaan yang telah dilakukan untuk memastikan daerah kerja dalam
keadaan aman misal: pengaman dan penutup telah dipasang.
 Semua alat peralatan dan material telah dipindahkan dari daerah kerja
5.4.9 Langkah 9 – Membersihkan Daerah pekerjaan
 Memeriksa kembali semua pekerjaan yang telah dilakukan dan memastikan semua personil berada
dalam posisi aman dari peralatan.
5.4.10 Langkah 10 – Melepas gembok & tag yang sesuai
 Masing-masing pemegang gembok perorangan harus mencabut gembok perorangan mereka dari
kotak penggembokan atau peralatan gembok.
 Pengunjung hanya dapat mencabut gembok pengunjung mereka di bawah pengawasan langsung
dari seorang petugas isolasi.
5.4.11 Langkah 11 – Mengembalikan Energi
 Memberikan informasi kepada semua pihak yang terkait bahwa Pengisian/pemasangan energi akan
dilakukan kembali dan dapat menjadi perhatian
 Petugas isolasi akan memastikan semua Gembok Perorangan telah dilepas dari kotak gembok;
melepas Gembok seri utama, mencari kunci gembok tersebut dan melepas semua gembok isolasi
dari titik-titik isolasi tertentu.
 Membuka pengisolasian dan mengembalikan energi pada plant dan peralatan.
 Memindahkan gembok dan KUNCI ke kotak gembok dan menghitung semua gembok yang telah
dikembalikan.
 Mengunci kotak gembok dengan menggunakan gembok utama
BACA

PPD ADMO | PT.Tri Difta Utama 13


K3LH DAN TOOLS 2020
 Untuk Kasus Peralatan Berat Bergerak Petugas Isolasi adalah orang terakhir yang
mencabut gembok perorangan mereka
5.4.12 Langkah 12 – Memeriksa pengoperasian alat yang dioperasikan
 Menguji peralatan/plant untuk memastikan pekerjaan yang telah dilakukan berhasil dan
plant/peralatan beroperasi secara normal.
 Memberitahukan pada orang yang terkait bahwa plant atau peralatan telah diperbaiki dan
beroperasi kembali.
 SERAH TERIMA PLANT/PERALATAN SETELAH PERBAIKAN (MAINT-PLANT) usulan dari isolator
PENTING
6. TINJAUAN PERSYARATAN ISOLASI DI PT ADARO
Ada dua pendekatan yang akan diberikan untuk proses pengisolasian dan penggembokan dan
keduanya berdasarkan pada 12 tahap dasar mengisolasi dan mengunci. Pendekatan tersebut dikenal
dengan istilah :
 Isolasi dan Penggembokan Individu
 Isolasi dan Penggembokan Kelompok
BACA
 Pada umumnya keduanya menggunakan prosedur kerja aman/ perintah kerja untuk
pekerjaan yang spesifik dalam mengisolasi. Prosedur ini akan mengidentifikasi
persyaratan dalam melaksanakan pengisolasian “Kewenangan Melaksanakan
Isolasi”contoh : Tukang Pasang Listrik yang kompeten.
6.1 PERSYARATAN UNTUK ISOLASI & PENGGEMBOKAN INDIVIDU
Isolasi dan Penggembokan Individu digunakan dalam situasi dimana pekerjaan melibatkan hal-hal
sebagai berikut :
a. Enam orang atau kurang yang akan mengerjakan suatu pekerjaan
b. Orang yang melakukan pengisolasian dan penggembokan adalah seorang Pemegang Gembok
Perorangan atau Seorang Petugas Isolasi (KECUALI ADARO-PEMEGANG GEMBOK PERORANGAN
TDK BOLEH MENGISOLASI)
c. Orang yang melaksanakan pengisolasian dan penggembokan adalah Pemegang Gembok
Perorangan atau Petugas Isolasi.
d. Orang yang melaksanakan pengisolasian telah mengetahui prosedur kerja aman untuk
pengisolasian bagian peralatan atau plant tertentu.
6.2 PERATURAN UNTUK ISOLASI DAN PENGGEMBOKAN INDIVIDU
 Kewenangan untuk melaksanakan pengisolasian dan penggembokan hanya akan dilakukan oleh
pemegang gembok perorangan atau petugas isolasi yang memiliki kewenangan secara rinci pada
prosedur kerja aman untuk mengisolasi bagian peralatan atau plant tertentu.
 Isolasi Individu hanya akan melindungi orang yang memasang Gembok Perorangan dan Tag
Bahaya Perorangan
 Pemegang Gembok Perorangan harus memastikan mereka telah menguji isolasi dengan (uji potensi
energi nol) sebelum pekerjaan dimulai. Lihat langkah dasar ke-4 isolasi dan penggembokan.
 Isolasi Individu tidak bisa dipasang di titik isolasi yang sudah dipasangi gembok-gembok
berkelompok tanpa izin dari seorang isolator.

PPD ADMO | PT.Tri Difta Utama 14


K3LH DAN TOOLS 2020
 Kapanpun selama pekerjaan berlangsung, orang ketujuh menjadi terlibat dalam pekerjaan tersebut,
maka pengisolasian dan penggembokan individu harus ditunda dan diberlakukan persayaratan
untuk Pengisolasian dan penggembokan secara kelompok.
 Apabila peralatan belum siap dikembalikan untuk dipakai, maka plant atau peralatan tersebut harus
tetap dikosongkan energinya dan Tag Out-of-Service yang tetap terpasang pada titik isolasi utama
peralatan bergerak tersebut.
6.3 PERSYARATAN UNTUK ISOLASI DAN PENGGEMBOKAN KELOMPOK
Isolasi dan Penggembokan kelompok digunakan dalam situasi dimana melibatkan hal-hal sebagai
berikut :
a. Lebih dari enam orang yang akan mengerjakan suatu pekerjaan.
b. Pekerjaan memiliki titik-titik isolasi lebih dari 1 titik
c. Orang yang melaksanakan pengisolasian dan penggembokan adalah seorang Petugas Isolasi.
d. Petugas isolasi yang melaksanakan pengisolasian telah diperintahkan dengan prosedur kerja aman
untuk mengisolasi bagian tertentu pada plant atau peralatan.
e. Petugas isolasi telah memeriksa semua titik-titik yang membutuhkan isolasi dan telah memeriksa
peraturan keselamatan dari laporan survey isolasi.
6.4 PERATURAN UNTUK ISOLASI DAN PENGGEMBOKAN KELOMPOK
 Isolasi kelompok hanya boleh dilakukan, diterima, didelegasikan dan dibatalkan oleh seorang
Petugas Isolasi.
 Sebelum isolasi kelompok melaksanakan pekerjaanya, isolator harus mengacu pada survey isolasi
untuk memastikan semua titik-titik pengisolasian untuk bagian peralatan yang telah diidentifikasi
dan bisa diisolasi. Selanjutnya dia harus membaca instruksi keselamatan laporan survey isolasi
sebelum melaksanakan isolasi.
 Titik-titik isolasi akan diperiksa dan diuji oleh petugas isolasi lainnya atau supervisor.
 Petugas isolasi merupakan orang pertama yang memasang gembok pada peralatan isolasi.
Tergantung dari persyaratan prosedur kerja aman , akan menggunakan gembok utama atau
gembok isolasi.
 Isolasi kelompok tidak diperbolehkan menambah titik-titik isolasi atau memindahkannya setelah
petugas isolasi telah menetapkan pengisolasian. Pada saat perubahan diperlukan maka
pengisolasian harus dibatalkan dan petugas isolasi akan mengulang persyaratan pengisolasian
sebelum pekerjaan dilanjutkan.
 Petugas isolasi harus memastikan isolasi diuji dengan (uji potensi energi nol) sebelum personil
diizinkan meletakan gembok perorangan mereka pada titik isolasi – Lihat langkah dasar ke 4
pengisolasian dan penggembokan.
 Petugas isolasi harus memeriksa daerah kerja dan memastikan semua gembok perorangan telah
dicabut sebelum mencabut gembok utama dan gembok isolasi, apapun kasusnya.
 Apabila peralatan belum selesai diperbaiki maka peralatan atau plant tersebut harus tetap berada
dalam pengosongan energi dan tag tanda rusak diletakan pada titik utama isolasi
BACA
Ijin Pengisolasian
 Para Kontraktor dan subkontraktor yang menggunakan sistem ijin pengisolasian,
diperbolehkan melaksanakan sesuai dengan peraturan perusahaanya yang berlaku.
 Prosedur perusahaan dan kebiasaan kerja aman harus diikuti setiap saat
PPD ADMO | PT.Tri Difta Utama 15
K3LH DAN TOOLS 2020
 Para karyawan kontraktor dan subkontraktor harus mendapatkan pelatihan isolasi yang
adekuat, melewati ujian yang sesuai dan berkompeten sebelum melaksanakan
pengisolasian.
 Kewenangan mengisolasi akan tertulis di belakang mine permit yang baru dan harus
diterbitkan untuk semua personil yang diberi wewenang untuk melakukan penggembokan
dan pemasangan tag seperti yang tercantum pada 8.4
 Register personil yang berwenang mengisolasi harus dijaga sesuai dengan nomor gembok
dan tag mereka yang diterbitkan.
Isolasi Kelompok untuk Alat Berat Bergerak
 Dalam hal Isolasi individu, tag Out-of-Service harus dipasang untuk menunjukan status
terakhir pada plant atau peralatan yang pekerjaannya telah selesai dilakukan.
 Apa/bila pekerjaan melebihi satu shift, maka seluruh proses isolasi harus diulang pada saat
petugas isolasi mencabut gembok perorangan mereka dari titik isolasi.

PPD ADMO | PT.Tri Difta Utama 16


K3LH DAN TOOLS 2020

MENGIDENTIFIKASI BAHAYA / RESIKO KECELAKAAN KERJA


PENGERTIAN UMUM KESELAMATAN

Safe menurut kamus terjemahan bahasa Indonesia adalah aman, atau kebebasan daripada bahaya
atau kecelakaan. Dalam hubungannya dengan Keselamatan dan Kesehatan Kerja sebenarnya Safety
adalah :
• Suatu usaha untuk dapat melaksanakan pekerjaan tanpa kecelakaan.
• Memberikan suasana kerja atau lingkungan yang aman, sehingga
• Dapat dicapai hasil yang menguntungkan dan bebas dari segala macam bahaya.

Sasaran Keselamatan dan Kesehatan Kerja :


1. Mencegah terjadinya kecelakaan ( Zero Accident ).
2. Menjamin tempat kerja yang sehat, nyaman, dan aman sehingga dapat menimbulkan
semangat kerja.
3. Mencegah timbulnya penyakit akibat pekerjaan.
4. Mencegah atau mengurangi cacat tetap akibat pekerjaan.
5. Mengurangi biaya operasional ( Reduce Operational Cost ) atau mencegah pemborosan
terhadap tenaga kerja, modal, peralatan dan sumber-sumber produksi lainnya.
6. Mengamankan, menggunakan dan memelihara sarana dan prasarana pendukung
kegiatan perusahaan dari kerusakan akibat kecerobohan clan kelalaian kerja.
7. Memperlancar, mengamankan dan meningkatkan produtivitas serta mutu dari
produktivitas kerja.

Jadi Prinsip Keselamatan Kerja mengadakan pengawasan terhadap 4 M, yakni : Manusia, Mesin,
Material dan Metode. Dimana dapat memberikan lingkungan atau suasana kerja yang baik dan aman.
Kecelakaan Kerja
Adalah suatu kejadian yang tidak direncanakan, tidak diduga, tidak diinginkan terjadi secara tiba-tiba
dan bersifat merugikan manusia, alat-alat dan material.

PPD ADMO | PT.Tri Difta Utama 17


K3LH DAN TOOLS 2020
Sebab-sebab Kecelakaan :

1. Karena Tidak Tahu, yang bersangkutan tidak mengetahui bagaimana menjalankan mesin
dengan benar dan tidak tahu bahaya - bahaya sehingga terjadi kecelakaan.

2. Karena Tidak Mampu, yang bersangkutan sebenarnya telah mengetahui cara yang aman
akan tetapi karena belum atau kurang terampil, ia akhirnya melakukan kesalahan.

3. Karena Tidak Mau, walaupun yang bersangkutan telah mengetahui dengan jelas cara kerja
atau peraturan dan yang bersangkutan dapat melaksanakan, tetapi karena tidak punya
kemauan akhirnya melakukan kesalahan yang mengakibatkan kecelakaan.

Secara Garis Besar Kecelakaan Disebabkan :

1. 88 % Faktor Manusia : Tindakan tidak aman ( unsafe action )


2. 10 % Faktor Peralatan : Kondisi tidak aman ( unsafe condition )
3. 2 % Faktor Takdir : Diluar kemampuan manusia ( God act )

Pengontrolan Tingkat Resiko


1. Eliminasi / Hilangkan
2. Subtitusi / Penggantian
3. Separasi / Isolasi
4. Engineering Control / Konstruksi
5. Adoption of Safe practices
6. Administrative Control
7. Personal Protective Equipment / APD

Kerugian Akibat Kecelakaan

Setiap terjadinya kecelakaan selalu tidak menguntungkan, melainkan mengakibatkan


kerugian yang berdampak buruk terhadap manusia, harta benda dan lingkungan.

Dampak -dampak buruk tersebut secara ekonomis dapat dihitung dalam bentuk kerugian,
kehilangan (LOSS).

Kerugian Kecelakaan Diklasifikasikan atas :

1. Kerugian Finansial ( Financial Loss )


2. Kerugian Sosial ( Social Loss )

Kerugian Dapat Menimpa :

1. Karyawan : Kesakitan, cedera, cacat, waktu dan uang.


2. Keluarga : Kesedihan, pemasukan uang terhambat dan masa depan tidak
sempurna.
3. Perusahaan : Kehilangan tenaga kerja, kehilangan biaya kecelakaan langsung
maupun tak langsung, kerusakan alat atau mesin dan melatih
dan mengganti karyawan baru.
PPD ADMO | PT.Tri Difta Utama 18
K3LH DAN TOOLS 2020
Kecelakaan terjadi karena adanya kondisi tidak aman (KTA) dan tindakan tidak aman (TTA).

Berikut adalah contoh kondisi tidak aman (KTA) :


1. Lantai licin
2. Kabel listrik terkelupas
3. Pencahayaan ruangan kurang
4. Tempat kerja sempit

Berikut adalah contoh tindakan tidak aman (TTA) :


1. Menggunakan tools bukan peruntukannya
2. Mengoperasikan kendaraan yang bukan kewenangannya
3. Merokok didekat pom bensin
4. Dll

RESIKO KERJA
Resiko bekerja didunia pertambangan menempati urutan kedua terparah didunia kerja, karena para
pekerja tambang selalu bekerja dengan bermacam marabahaya yang mempunyai resiko seringnya
terjadinya kecelakaan.

Berikut adalah contoh daftar resiko dari bahaya yang terjadi di dunia pertambangan :
1. Anggota badan ada yang terjepit
2. Kejatuhan alat / material
3. Terpapar putaran mesin
4. Tertabrak alat berat
5. Anggota tubuh terpapar panas, dll.

Untuk mengurangi resiko / menghilangkan resiko dari bermacam bahaya dilakukan pengontrolan /
improvement pada langkah pekerjaan / peralatan yang berbahaya. Berikut adalah pengendalian
bahaya yang umumnya didapatipada dunia pertambangan :
1. Eliminasi / Hilangkan
2. Subtitusi / Penggantian
3. Separasi / Isolasi
4. Engineering Control / Konstruksi
5. Administrative Control
6. APD

JSA (Job Safety Analysis)

Jsa adalah teknik manajemen keselamatan yang berfokus pada identifikasi bahaya yang
berhubungan dengan rangkaian pekerjaan atau tugas yang hendak dilakukan. Jsa ini berfokus
pada hubungan antara pekerja, tugas/ pekerjaan, peralatan , dan lingkungan kerja.

Jsa memiliki 3 unsur yakni :


1. Langkah langkah kerja secara spesifik
2. Bahaya yang terdapat pada setiap langkah pekerjaan
3. Pengendalian berupa prosedur kerja aman untuk mengurangi atau bahkan menghilangkan
bahaya pada setiap langkah pekerjaan

PPD ADMO | PT.Tri Difta Utama 19


K3LH DAN TOOLS 2020

Berikut contoh dari form JSA :

Setiap aktivitas pekerjaan sebelum dilakukan, pekerja harus paham dulu dengan pekerjaannya dengan
baik dengan mengikuti dasar langkah kerja, berikutnya pekerja harus memahami bahaya pekerjaan
tersebut dengan melihat kolom resiko yang terkait, dan yang terakhir yang bisa didapatkan pada JSA
pekerja dapat memahami cara pengendalian bahaya dengan melihat pada kolom tindakan atau
procedure pencegahan yang direkomendasikan.

PPD ADMO | PT.Tri Difta Utama 20


K3LH DAN TOOLS 2020

MENGIDENTIFIKASI RESIKO PENCEMARAN LINGKUNGAN HIDUP


 Limbah : Adalah bahan sisa pada suatu kegiatan dan/atau proses kegiatan, yang
kehadirannya pada suatu saat dan tempat tertentu tidak dikehendaki
lingkungan karena tidak memiliki nilai ekonomis. Termasuk dalam limbah
ini adalah hidrokarbon kadaluwarsa

 Limbah Organik : Adalah limbah yang terdiri dari bahan-bahan penyusun tumbuhan dan
hewan yang diambil dari alam . Limbah ini sangant mudah diuraikan
dengan proses alami (Sampah dari dapur, makanan, sayuran, kulit buah,
daun, dll)

 Limbah Anorganik : Adalah limbah yang berasal dari sumber daya alam yang tidak dapat
diperbaharui. Sebagian zat anorganik secara keseluruhan tidak dapat
diuraikan oleh alam, sedang sebagian lainya dapat diuraikan dalam waktu
yang lama (Botol, botol plastik, tas plastik, kaleng, dll)

 Limbah B3 : Adalah Limbah bahan berbahaya dan beracun yang harus mendapatkan
penanganan dan pengelolaan yang khusus, yang merupakan limbah hasil
dari produksi laboratorium (bahan kimia) maupun hasil produksi dari
perbengkelan/workshop (oli bekas, filter oli bekas, selang bekas, majun
terkontaminasi hidrokarbon, aki bekas, bahan kimia, sampah medis,dll)

PP NO. 74 Tahun 2001- Pengelolaan B3, pasal 1

1. B3 : bahan yang karena sifat dan atau konsentrasi dan atau jumlah, baik secara langsung
maupun tidak, dapat mencemarkan dan atau merusak lingkungan hidup, dan atau
membahayakan lingkungan hidup, kesehatan, kelangsungan hidup manusia serta makhluk
hidup lainnya.
2. Pengelolaan B3: kegiatan yang menghasilkan, mengangkut, mengedarkan, menyimpan,
menggunakan dan atau membuang B3.

Klasifikasi B3 berdasarkan sifat (Permen LH No. 03/2008) :


1. Mudah meledak (explosive);
2. Pengoksidasi (oxidizing);
3. Sangat mudah sekali menyala (extremely flammable);
4. Sangat mudah menyala (highly flammable);
5. Mudah menyala (flammable);
6. Amat sangat beracun (extremely toxic);
7. Sangat beracun ( highly toxic);
8. Beracun (toxic);
9. Berbahaya (harmful);
10. Iritasi (irritant);
11. Korosif (corrosive);
12. Berbahaya bagi lingkungan (dangerous to environment);
13. Karsinogenik (carcinogenic);
14. Teratogenik (teratogenic);
15. Mutagenic (mutagenic); dan bahaya lain berupa gas bertekanan (pressure gas)
PPD ADMO | PT.Tri Difta Utama 21
K3LH DAN TOOLS 2020
Jenis jenis symbol B3

MSDS / LDKB (PP 74/2001)


 Merek dagang
 Rumus kimia B3
 Jenis B3
 Klasifikasi B3
 Teknik penyimpanan
 Tata cara penanganan bila terjadi kecelakaan

Jadi Limbah B3 adalah “sisa suatu usaha dan/atau kegiatan


yang mengandung bahan berbahaya dan/atau beracun yang
karena sifat dan/atau konsentrasinya dan/atau jumlahnya,
baik secara langsung maupun tidak langsung, dapat
membahayakan lingkungan hidup, kesehatan, kelangsungan
hidup manusia serta makhluk hidup lainnya”

Contoh MSDS
PPD ADMO | PT.Tri Difta Utama 22
K3LH DAN TOOLS 2020
Karakteristik Limbah B3 :
 Memancarkan radiasi (gelombang elektromagnetik atau partikel radioaktif), misal: cobalt,
radium, sinar X, sinar alfa, sinar beta, sinar gamma, dll.
 Mudah meledak, misal: gas chlorine (dimampatkan), gas methana (dimampatkan), TNT,
NH4NO3,, glyserine
 Mudah menyala atau terbakar (flash point 21oC), misal: acetone, ethyl, methyl, ketone,
natrium, oktana, benzena, methanol.
 Oksidator (sifat aktif mengoksidasi, reaksi exothermic), misal: peroksida
 Racun, dapat menyebabkan kematian atau sakit serius apabila masuk ke dalam tubuh.
 Korosif (asam pH ≦ 2 atau basa pH ≧ 12,5)
 Karsionogenik, penyebab sel kanker
 Iritasi, penyebab peradangan pada kulit dan selaput lendir
 Sensitif, alergi pada kulit
 Teratogenik, dapat mempengaruhi pembentukan dan pertumbuhan embrio
 Mutagenik, mengakibatkan perubahan kromosom

Contoh Simbol B3

Pengurangan Limbah dengan


melakukan prinsip 3R :

1. REDUCE (KURANGI)
2. REUSE (DIGUNAKAN KEMBALI)
3. RECYCLE (DIDAUR ULANG)

PPD ADMO | PT.Tri Difta Utama 23


K3LH DAN TOOLS 2020

2. MENGIDENTIFIKASI DEMARKASI AREA WORKSHOP


Demarkasi area work shop merujuk pada standart SNI 6350-2016, adapun demarkasi yang dimaksud
yaitu berupa tanda tanda warna pada lantai workshop. Berikut demarkasi warna sesuai dengan SNI
6350-2016 :

SNI 6350-2016 DEMARKASI

1. Lebar garis demarkasi 10 cm

2. Area Berjalan

3. Tempat Penyimpanan alat K3

4. Tempat peralatan pemadam kebakaran

5. Penyimpanan Apar & Hose

6. Area Panel Listrik

7. Beda Ketinggian

8. Susuran tangga

9. Tempat penyimpanan barang

10. Lantai Kerja

PPD ADMO | PT.Tri Difta Utama 24


K3LH DAN TOOLS 2020
Demarkasi SNI 6350-2016

AS2700 Australian
No Warna Keterangan
Standard

1 Hijau Emerald (G13) Tempat Penyimpanan alat K3 ( dengan diselingi warna Putih )

Semua daerah pada lantai di depan peralatan kebakaran


2 Merah Signal Red (R13)
APAR dan HOSE, Area Panel Listrik

Semua rumahan mesin dan motor listrik dan Bagian luar dari
3 Abu-abu Light Grey (N35)
pelindung mesin

Lorong, Jalan, susuran ( dengan diselingi warna hitam ),


4 Kuning Sun Flower (Y15)
Pegangan tangga Overhead / jib crane,

Abu-abu
5 Basalt (N54) Semua daerah penumpukan dan penyimpanan
gelap

6 Kuning emas Golden Yellow (Y14) Posisi semua tempat sampah di lantai

Susuran ( dengan diselingi warna kuning ), Tiang pegangan


7 Hitam Black (N61)
tangga

8 Putih White (N14) Tempat penyimpanan alat K3 ( dengan diselingi warna hijau )

9 Biru Muda Tropical Blue (T11) Area Kerja

PPD ADMO | PT.Tri Difta Utama 25


K3LH DAN TOOLS 2020

 PENGGUNAAN HAND TOOLS


Mesin pada umumnya dirakit dengan bolt dan nut. Oleh karena itu untuk melepas(disassembly) atau
merakit kembali ( reassembly ) suatu mesin/peralatan, diperlukan pengetahuan bagaimana cara
melepas dan mengencangkan bolt dengan benar dan cepat.

 Open End Wrench


Open end wrench sering sekali dipakai untuk merakit maupun melepas bolt pada suatu mesin. Bolt
diputar setelah dipaskan dengan mulut open end wrench.

Gambar Open End Wrench


Namun kunci open end wrench bukanlah tools yang digunakan untuk membuka bolt yang mempunyai
kekencangan (torque) tinggi.

 Open End Wrench Sledge Hammer


Bentuk lain dari single open end, dimana kunci ini dapat
disambung dengan pipa maupun dipukul dengan hammer.

 Adjustable Wrench
Berbeda dengan open end wrench yang mempunyai atau memiliki mulut (opening) tetap, tetapi
adjustable wrench dapat divariasikan dengan menggerakkan rahang bawah (lower jaw) dengan
memutar ulir penyetelnya. Dengan demikian kunci ini dapat dipergunakan untuk screw yang besarnya
berlainan. Bagaimanapun adjustable wrench bukan berarti tool yang efisien karena bisa disetel, selain
itu berat dan besar.

Hindarilah memutar kunci searah titik rahang sebelah atas,


jika tidak kuncinya bisa slip dari screw dan hindarilah memukul
handle dengan palu atau menyambung handlenya dengan
sepotong pipa ketika memutar kuncinya.

PPD ADMO | PT.Tri Difta Utama 26


K3LH DAN TOOLS 2020
 Box ( ring ) wrench
Box wrench dibagi2 yaitu:

a. Double end ring wrench. Kunci type ini memiliki dua kepala, dimana kepalanya berbentuk cincin
(ring).dengan alur-alur pada dinding sebelah dalam cincin yang mencengkram sudut-sudut dari
kepala screw . Alur-alur ini dinamakan titik. Untuk nut hexagonal, konstruksi standarnya 6 atau
12 titik (point), yang 6 titik memberikan cengkeraman paling kuat dari kunci yang 12 titik,
tetapi yang 12 titik mengurangi lingkaran kuncinya harus bergerak untuk dapat masuk pada
kepala bolt. yang 12 titik adalah yang paling banyak dan dapat dipasang pada kepala baut
setelah memutar 30 derajat dari lingkarannya.

Macam macam sudut Double end wrench

b. Single end offset ring wrench. Kunci type ini memiliki satu kepala, dimana satu kepalanya
berbentuk cincin dan sudut lainnya digunakan untuk dipukul atau disambung menggunakan
pipa.

 Combination Wrench
Yaitu kunci yang memiliki kepala Ring ( BOX ) pada salah satu ujungnya dan kepala open end pada
ujung lainnya.

 Socket Set
Kunci socket terdiri dari sebuah socket (yang mana cocok dengan kepala hexagonal Dari screw) dan
sebuah handle. Terdapat berbagai jenis handle untuk
memenuhi penggunaannya, dengan memilih handle
yang sesuai maka kemungkinan untuk
mempergunakan kunci socket dengan efisien juga
dengan adanya berbagai macam penyesuaian
(adaptor) dan penyambungan (Extention) kunci socket
menjadi sangat flexible (mudah) disesuaikan dengan
keadaan.
Bagiah dari handle yang dimasukkan kedalam socket
berbentuk persegiempat yang disebut Drive Square.

PPD ADMO | PT.Tri Difta Utama 27


K3LH DAN TOOLS 2020
Drive Square harus dimasukkan sepenuhnya kedalam lubang socket , jika tidak maka handlenya bisa
slip dari socketnya. Jika socketnya hanya memiliki satu lekukkan, pasanglah persegiempat
penggeraknya sedemikian rupa sehingga bolanya terpasang pas dan tepat pada lekukkannya. Hal ini
bukanlah masalah jika socketnya memiliki lekukkan pada masing-masing dari keempat sisinya.

a. Socket.
Pada ujung socket yang pas atau cocok dikepala screw mempunyai lubang berbentuk
hexagonal, ukuran lubang ditentukan oleh lebar kepala dari screw, lebar dari ujung penggerak
(dimanahandle dipasang) mempunyai ukuran bermacam-macam antara lain ¼inch, 3/8 inch,
½inch, ¾inch dan 1 inch lebar ujung penggerak dengan ukuran ½inch paling sering
digunakan. Pada umumnya, semakin besar ukuran lubang ujung socket, maka semakin besar
ukuran dilubang ujung penggeraknya.

b. Handle.
Handle atau gagang socket mempunyai beberapa bentuk diantaranya :

o L -Shaped handle ( offset handle ) penggerak pada ujung bengkoknya sesuai masuk
kedalam socket, Poros handle ini bengkok pada ujungnya dan persegi empat.

o T -Sliding handle Handle dapat meluncur dengan bebas melalui lubang pada bagian
ujung dari handle, dengan demikian tidak perlu merubah posisi socket, handlenya
digerakkan pada satu sisi untuk setengah putaran, sisi yang lain untuk setengah putaran
berikut dan seterusnya.

PPD ADMO | PT.Tri Difta Utama 28


K3LH DAN TOOLS 2020
o Speeder Handle. Speeder handle dengan sebuah socket dapat memutar sejumlah
screw dari ukuran yang sama dengan cepat Tetapi walaupun demikian handle speeder
ini tidak cocok untuk melonggarkan atau mengikat kuat screw.

o Flexible Handle ( swivel handle / nut spinner handle ). Persegi empat


penggeraknya (drive square) dipasang pada handle dengan memakai sebuah pena (pin)
dengan demikian handlenya dapat diputar dengan sudut yang dikehendaki.

o Ratchet Handle Handle ini memiliki mekanis meratchet yang memungkinkan persegi
empat pemutar (Drive Square) untuk memutar pada satu arah dan mencegah berputar
pada arah yang berlawanan.

PPD ADMO | PT.Tri Difta Utama 29


K3LH DAN TOOLS 2020
o Kunci Socket Optional

 Pipe wrench (Monkey wrench).


Kunci pipa digunakan untuk memutar pipa, poros dan lain-lain yang mana tidak bisa dicengkeram
dengan kunci lain. Kerugiannya adalah gigi kunci menggigit kedalam dan membuat cacat pada
benda kerja.

PPD ADMO | PT.Tri Difta Utama 30


K3LH DAN TOOLS 2020
 Kunci kait( Hook wrench ).
Kunci kait dinamakan kunci pas kait (hook spanner wrench), dipergunakan untuk memutar nut
bulat dengan menyangkutkan ujung kait didalam alur dari pinggiran mur bulat. Kunci kait bisa
diperoleh dalam berbagai ukuran yang ditentukan oleh diameter luar dari nut yang akan
dikencangkan/dikendorkan. Biasanya suatu kunci kait dapat dipergunakan untuk memutar nut dari
dua atau tiga ukuran yang berbeda.

 Torque Wrench.
Torque Wrench adalah alat yang digunakan untuk mengukur besarnya torque yang digunakan
untuk mengencangkan bolt, nut atau screw mesin.

SCREW DRIVER

a. Slotted Driver (screw driver),


Pemilihan screw driver disesuaikan dengan
screw yang akan dikerjakan, pemakaian
screw driver yang tidak sebanding dengan
screw dapat merusak mata screw driver
serta tidak efektif dalam
pekerjaannya.~Jangan menggunakan screw
driver sebagai alat ungkit (bar), screw
driver hanya untuk untuk mengeraskan dan
melonggarkan screw .~Jangan
menggunakan screw sambil memukulnya
handlenya disamping akan merusak
handlenya (pecah) dan fungsi screw driver
bukan untuk pahat.~Tidak dibenarkan Screw Driver digunakan mengetes arus listrik sebagai
PPD ADMO | PT.Tri Difta Utama 31
K3LH DAN TOOLS 2020
contoh: mengecek Short circuit pada battery , tidak saja merusak battery tetapi juga merusak
ujung screw driver akibat aliran panas.

b. Cross Driver.
Cross Driver ini pada ujungnya berbentuk plus, cross driver jenis ini jika ujungnya patah tidak
bisa diperbaiki.

HAMMER

Hammer pada umumnya terbuat dari berbagai macam bahan, ada yang terbuat dari bersi, tembaga, karet, dan
plastic. Hammer digunakan dipilih dan digunakan berdasarkan kesesuaian kebutuhan dalam pekerjaan.
Berikut contoh contoh hammer yang sering dijumpai :

Ball peen Hammer Machinist Hammer

Double face Hammer

PLIERS
Pada umumnya digunakan untuk pemegang, pemotong dan penarik material. Ada bermacam-macam
bentuk dari pliers diantaranya:
a. Diagonal Cutter Plier.
Diagonal Cutter plier ini digunakan untuk menarik
Cotter pins. Khusunya dari Slotted nuts diagonal / side
cutter plier ini jangan digunakan untuk memotong
kawat yang berdiameter besar.

b. Combination Pliers.
Pliers ini dapat digunakan untuk memotong kawat
yang berdiameter besar dan dapat juga digunakan
untuk pemegang benda kerja tetapi tidak digunakan
untuk mengencangkan dan mengendorkan nut
maupun bolt.

PPD ADMO | PT.Tri Difta Utama 32


K3LH DAN TOOLS 2020

c. Flat Nose Pliers danRound Nose Pliers.


Flat Nose Pliers dan Round Nose Pliers digunakan
untuk memegang benda yang kecil dan untuk
mengambil benda pada tempat yang terbatas
(sempit).

d. Grip Pliers.
Digunakan untuk memegang benda kerja yang silindris.
Ada2 macam Grip Pliers.
o Multi Grip Plier (Water Pump Pliers), Dimana
salah satu jawnya dapat disesuai dengan benda
kerja yang dijapit.

o Lock Grip Plier. Lock Grip Plier didesain khusus


untuk menjepit dan memegang benda yang
silindris, salah satu jaw dapat diatur sesuai
dengan ukuran yang dikehendaki dan dilock.

e. Snap Ring Plier (CirclipPliers).


Plier ini digunakan untuk melepas maupun memasang Snap ring. Snap ring plier ini ada2
macam:

o External snap ring pliers.


Digunakan untuk membentangkan snap ring pada waktu melepas maupun memasang.

o Internal Snap Ring Pliers.


Digunakan untuk menekan Snap ring pada waktu melepas maupun memasang.

PPD ADMO | PT.Tri Difta Utama 33


K3LH DAN TOOLS 2020
PUNCH
a. Starting Punch. Starting punch digunakan untuk
memukul paku keeling (rivet) dan penggerak awal dalam
mengeluarkan pin lurus atau pin tirus.

b. Pin Punch. Pin punch digunakan untuk mengeluarkan


pin setelah digerakkan dengan starting punch, jangan
menggunakan pin punch untuk penggerak awal dalam
mengeluarkan pin.

c. Center Punch. Center punch digunakan untuk member


tanda pada lokasi lubang yang akan dibor

d. Aligning Punch. Aligning punch digunakan untuk


menepatkan lubang agar tepat pada pemindahan
komponen. Jangan menggunakan aligning punch dengan dipukul seperti center punch.

CHISEL
Cold chisel digunakan untuk memotong metal, mematahkan paku keeling (rivet) dan untuk membelah
nut.
 Flat Cold Chisel.
Flat cold chisel pada sisi potong sedikit cembung dengan sudut 60 derajat -70 derajat.

 Cape Chisel.
Cape chisel digunakan untuk memotong pasak, groove yang sempit.

 Round Nose Chisel.


Round nose chisel digunakan untuk membuat groove setengah lingkaran dan memotong chip
disudut yang beradius.

 Diamond Point Chisel.


Diamond point chisel digunakan untuk membuat atau memotong V groove dan sudut yang
bersegi.

PPD ADMO | PT.Tri Difta Utama 34


K3LH DAN TOOLS 2020
FILE (KIKIR)
File dibuat bermacam-macam ukuran dan ketajaman, tiap file (kikir) mempunyai penggunaan
tersendiri.

 Single cut file.


Single cut biasanya digunakan untuk mengasah tool.
 Double cut file.
Double cut biasanya digunakan dalam pengerjaan finishing.
 Rasp cut file.
Rasp cut yang semuanya giginya mempunyai pemotong sendiri-sendiri, rasp file digunakan
untuk memotong kayu dan metal yang sangat lunak.
 Curved tooth file.
Curved tooth file digunakan untuk allumunium dan steel sheets.

PPD ADMO | PT.Tri Difta Utama 35


K3LH DAN TOOLS 2020

 PENGGUNAAN POWER TOOLS


Power Tools adalah peralatan yang dimana saat penggunaannya memerlukan tenaga dari luar (listrik,
udara, oli bertekanan, dll) supaya peralatan tersebut dapat berfungsi.

Berikut macam-macam Power tools dalam beberapa jenis :

 IMPACT
Impact digunakan untuk proses membuka bolt / nut dengan menggunakan media angin
bertekanan. Impact di lapangan banyak jenisnya (3/4”, 1/2”, 1” menyesuaikan dengan ukuran
bolt / nut yang mau di kendorkan.

 GRINDERS
Grinders digunakan untuk membersihkan permukaan yang kasar agar menjadi halus, grinders
menggunakan energy listrik, kebanyakan menggunakan arus AC dan beberapa yang
menggunakan arus DC. Dalam penggunaannya harus mengetahui spesifikasi dari max RPM dari
mesin dan batu gerinda yang dipasang harus mempunyai spesifikasi max RPM yang lebih tinggi
dari max RPM mesin.

 DRILLS
Drills digunakan untuk membuat lobang pada media besi, plastic, kayu, dll. Drills menggunakan
tenaga arus listrik AC dan ada juga sekarang ditemukan menggunakan arus listrik DC. Drills
tidak hanya bisa digunakan sebagai pembuat lubang, bisa juga digunakan untuk membersihkan
kerak/karat, dll. Dengan hanya mengganti media drillsnya.

PPD ADMO | PT.Tri Difta Utama 36


K3LH DAN TOOLS 2020
 BENCH GRINDERS
Bench Grinders atau gerinda duduk, digunakan menghaluskan permukaan suatu benda. Gerinda
duduk ini menggunakan tenaga arus listrik AC.

 ABRASIVE CHOP SAW


Biasa digunakan untuk memotong pipa besi yang
berbentuk silider, segi empat, siku. Abrasive chop saw
menggunakan tenaga arus listrik AC.

Dan masih banyak lagi power tools yang lainnya yang digunakan untuk membantu dalam sebuah
proses pekerjaan. Untuk keselamatan dalam pekaian tools, peralatan peralatan ini harus diperiksa dulu
kelayakannya sebelum digunakan.

Dan dalam penggunaan power tools kita harus menggunakan Alat Pelindung Khusus (APK) seperti
sarung tangan karet, Face shield, Dll.

PPD ADMO | PT.Tri Difta Utama 37


K3LH DAN TOOLS 2020

 PENGGUNAAN LIFTING TOOLS


Peralatan Lifting tools ini digunakan untuk angkat mengangkat kendaraan, komponen, dll. Kebanyakan
peralatan angkat mengangkat menggunakan tenaga hydrolik bertekanan. Berikut contoh dari beberapa
lifting tools.

Dalam angkat mengangkat kita harus mengenal istilah WWL & SWL. WWL adalah Batas Beban Kerja,
beban maksimum yang ditanggung oleh sling pada saat benda diangkat secara langsung tanpa adanya
pengikatan sling pada benda. Sedangkan SWL adalah Beban Kerja Aman, beban maksimum yang
ditanggung oleh peralatan/sling pada saat benda diangkat secara tidak langsung karena adanya
pengikatan sling pada benda.

 BOTTLE JACK
Bottle jack kebanyakan digunakan buat mengangkat axle
untuk keperluan perbaikan pada sisi attachment roda,
suspension, dll. Tools ini menggunakan media hydraulic
bertekanan.

 CHAIN BLOCK
Digunakan untuk mengangkat benda dengan cara hook Chain block dikaitkan dengan sebuah
benda yang mempunyai pondasi yang kuat. Hal yang harus diperhatikan dalam penggunaan
adalah
o Pastikan pada chain block tertera kapasitas angkat (SWL).
o Pastikan hook dari chain block terpasang dengan aman.
o Lumasi bagian rantai untuk menghindari karat.Periksa rantai dari keausan, karat,
kerenggangan atau kerusakan.
o Periksa hook terhadap keausan,keretakan atau kerenggangan.
o Periksa bagian pengunci apakah berfungsi efektif.
o Periksa pada waktu mengangkat beban rantai chain block berfungsi efektif.

PPD ADMO | PT.Tri Difta Utama 38


K3LH DAN TOOLS 2020
 LEVER BLOCK
Digunakan untuk mengangkat benda dengan cara hook Lever block dikaitkan dengan sebuah
benda yang mempunyai pondasi yang kuat. Hal yang harus diperhatikan dalam penggunaan
adalah
o Lever block hanya digunakan untuk satu orang.
o Pastikan pada lever block tertera kapasitas angkat (SWL).
o Pastikan hook dari lever block terpasang dengan aman.
o Lumasi bagian rantai untuk menghindari karat.
o Periksa rantai terhadap keausan, karat, kerenggangan atau kerusakan.
o Periksa hook terhadap keausan,keretakan atau kerenggangan.
o Periksa bagian pengunci apakah berfungsi efektif.
o Periksa pada waktu mengangkat beban rantai lever block berfungsi efektif.

 WIRE ROPE HOISTS (Over Head Crane)


Digunakan untuk angkat mengangkat di dalam Workshop. Untuk pengoperasian tidak boleh
digunakan sembarang orang, hanya orang yang kompeten yang mempunyai sertifikat yang bisa
mengoperasikannya.

PPD ADMO | PT.Tri Difta Utama 39


K3LH DAN TOOLS 2020
 MOBILE JACK
Digunakan untuk mengangkat kendaraan dengan beban yang berat. Menggunakan tenaga
pneumatic-hydraulic, ada juga elektrik-hydraulic.

Untuk proses angkat mengangkat diperlukan peralatan tambahan seperti :


a. Wire Rope Sling

b. Webbing Sling

c. Chain Sling

Point penting saat melakukan pekerjaan angkat mengangkat, kita harus tau dulu seberapa berat beban
benda yang akan diangkat, dan tau kapasitas alat angkat (SWL) yang akan digunakan, dan harus
mengerti juga kapasitas (WWL&SWL) alat bantu seperti Wire rope sling, Webbing sling, Chain Sling.

PPD ADMO | PT.Tri Difta Utama 40


K3LH DAN TOOLS 2020

 PENGGUNAAN MEASUREMENT TOOLS


Measurement tools adalah alat alat ukur, baik itu berupa panjang, tekanan, dimensi,arus listrik,
tegangan listrik, tahanan, dll. Berikut adalah beberapa contoh measurement tools :

 VERNIER CALIPER
Vernier Caliper merupakan alat ukur yang presisi yang digunakan untuk manufacturing, inspeksi
dan perbaikan pada komponen. Vernier Caliper digunakan untuk mengukur dimensi luar,
dimensi dalam atau mengukur kedalaman/ ketebalan pada skala yang kecil sekalipun.
Satuan yang digunakan biasanya dalam METRIC atau ENGLISH, panjang daya ukurnya 6-12
inch.

PPD ADMO | PT.Tri Difta Utama 41


K3LH DAN TOOLS 2020

 OUTSIDE MICROMETER
Bagian utama dari alat ukur ini adalah frame, anvils, spindle, barrel dan thimble. Beberapa
Outside Micrometer ada yang dilengkapi dengan rachet & spindle lock. Outside Micrometer
digunakan untuk mengukur jarak-jarak yang sangat kecil dengan hasil yang sangat cermat.
Untuk pengukuran skala yang lebih besar bisanya menggunakan Outside Micrometer yang
mempunyai frame yang lebih besar.

PPD ADMO | PT.Tri Difta Utama 42


K3LH DAN TOOLS 2020

 DEPTH MICROMETER
Depth Micrometer adalah micrometer khusus. Micrometer ini seperti inside micrometer tetapi
micrometer ini mempunyai frane dengan permukaan yang halus. Bagian utamanya adalah
anvil,spindle,barrel,thimble dan frame. Skalanya terletak pada barrel dan thimble.
Micrometer ini dilengkapi dengan rod extension(sambungan),yang penggunaanya disesuaikan
dengan benda yang akn diukur. Hasil pengukurannya adalah panjang extension+nilai
barrel+nilai thimble. Micrometer ini digunakan untuk mengukur kedalaman lobang/celah atau
ketinggian suatu benda.

 DIAL INDICATOR
Dial Indicator merupakan alat ukur dengan skala yang sangat kecil, misalnya pada pengukuran
pergerakan suatu komponen (backlash, endplay) juga pengukuran kerataannya (round out).
Komponen utamanya adalah: dial (skala pengukuran), jarum penunjuk dan contact point. Dial
dilengkapi dengan screw pengikat.

PPD ADMO | PT.Tri Difta Utama 43


K3LH DAN TOOLS 2020

 MULTIMETER
Multimeter digunakan untuk pengukuran besaran listrik seperti tegangan (voltage), arus
(current) dan tahanan (resistance). Multimeter dapat berupa digital maupun analog. Multimeter
Analog menggunakan kumparan putar untuk menggerakkan jarum penunjuk papan skala.
Sedangkan Multimeter Digital hasil pengukuran lansung dapat dibaca dalam bentuk angka yang
tampil pada layar display. Umumnya sebuah multimeter dapat digunakan untuk mengukur
besaran listrik AC maupun DC. Dan memiliki range skala yang bervariasi untuk menunjang
ketelitian dalam pengukuran sehingga dalam mengidentifikasi kerusakan komponen mudah
dilakukan

Pengukuran Tahanan

PPD ADMO | PT.Tri Difta Utama 44


K3LH DAN TOOLS 2020

Pengukuran Tegangan

Pengukuran Continuitas

PPD ADMO | PT.Tri Difta Utama 45


K3LH DAN TOOLS 2020

PPD ADMO | PT.Tri Difta Utama 46

Anda mungkin juga menyukai