Anda di halaman 1dari 10

BAMA INTEGRATED MANAGEMENT SYSTEM Nomor : BAMA-PR-VII-2016-HS-015

PROSEDUR Tanggal Terbit : 12 Juli 2016


Revisi : 02
LOCK OUT-TAG OUT (LOTO)
Halaman : 2 Of 10

LEMBAR CATATAN PERUBAHAN DOKUMEN


Bagian Hal Uraian Singkat Revisi Tanggal
5. Diagram Alur 5 Tambahan tahapan pada diagram alur yang awalnya 09 April 2018
ada 8 tahapan menjadi 16 tahapan.
6. Prosedur kerja 6-8 Perubahan langkah nomor 6.2 s/d 6.7 menjadi 6.2. s/d 09 April 2018
6.14
7. Dokumen terkait 8 Penambahan dokumen izin LOTO 09 April 2018
5. Diagram alur 6 Penambahan tahapan pelaporan kepada PJO 24 November
2019
6. Prosedur kerja 9 Penambahan tahapan change shift managemen di 24 November
point 6.13.2 dan pelepasan LOTO di point 6.13.3 2019
BAMA INTEGRATED MANAGEMENT SYSTEM Nomor : BAMA-PR-VII-2016-HS-015
PROSEDUR Tanggal Terbit : 12 Juli 2016
Revisi : 02
LOCK OUT-TAG OUT (LOTO)
Halaman : 3 Of 10

DAFTAR ISI

Judul …………………………………………………………………………… 1

Kolom Pengesahan …………………………………………………………………………… 1

Status Revisi …………………………………………………………………………… 1


Lembar Catatan
…………………………………………………………………………… 2
Perubahan Dokumen
Daftar Isi …………………………………………………………………………… 3

1 Tujuan …………………………………………………………………………… 4

2 Ruang Lingkup …………………………………………………………………………… 4

3 Definisi …………………………………………………………………………… 4

4 Tanggung Jawab …………………………………………………………………………… 4

5 Diagram Alur …………………………………………………………………………… 6

6 Uraian Prosedur …………………………………………………………………………… 7

7 Dokumen Terkait …………………………………………………………………………… 9

8 Referensi …………………………………………………………………………… 10
BAMA INTEGRATED MANAGEMENT SYSTEM Nomor : BAMA-PR-VII-2016-HS-015
PROSEDUR Tanggal Terbit : 12 Juli 2016
Revisi : 02
LOCK OUT-TAG OUT (LOTO)
Halaman : 4 Of 10

1. TUJUAN
1.1. Untuk melindungi karyawan dari perlengkapan atau peralatan yang secara tidak sengaja
dihidupkan atau dinyalakan ketika sedang dikerjakan/dilakukan perbaikan dan perawatan.
1.2. Untuk mencegah penggunaan suatu perlengkapan atau mesin bila dalam kondisi yang tidak
aman.

2. RUANG LINGKUP
Prosedur ini mengatur tentang sistem Lock Out dan Tag Out disetiap area kerja PT Bangun Arta
Hutama Proyek PT Borneo Indobara.

3. DEFINISI
3.1. Lock Out adalah mematikan saklar, memutuskan arus, valve atau mengisolasi mekanisme
energi dengan menempatkan dalam posisi tidak aktif (off) serta aman. Lock out dapat berupa
gembok yang dipasang, sehingga peralatan/mesin tersebut tidak dapat digerakan.
3.2. Tag Out/Label Tanda Bahaya adalah tanda peringatan berupa kartu yang digantungkan di
peralatan dan mesin yang sedang diisolasi, agar mudah dibaca dan dikenal oleh karyawan lain
bahwa peralatan tersebut dalam keadaan rusak atau breakdown
3.3. Personel yang berwenang Adalah seseorang yang mengunci mesin atau peralatan untuk
melakukan servis atau perawatan atau perbaikan pada mesin atau peralatan
3.4. Karyawan yang terkena dampak Seseorang yang pekerjaannya mengharuskannya
mengoperasikan atau menggunakan mesin atau peralatan tempat servis atau perawatan
dilakukan di bawah penguncian, atau yang pekerjaannya mengharuskan dia bekerja di area di
mana servis atau pemeliharaan tersebut dilakukan
3.5. Energy Isolating Device Adalah perangkat mekanis yang secara fisik mencegah transmisi
atau pelepasan energi (circuit breaker, isolating switch, line valve, dll)
BAMA INTEGRATED MANAGEMENT SYSTEM Nomor : BAMA-PR-VII-2016-HS-015
PROSEDUR Tanggal Terbit : 12 Juli 2016
Revisi : 02
LOCK OUT-TAG OUT (LOTO)
Halaman : 5 Of 10

4. TANGGUNG JAWAB
4.1. Site Manager
4.1.1. Memastikan sistem Lock Out dan Tag Out diterapkan diseluruh area project/site yang
menjadi tanggung jawabnya.
4.1.2. Memastikan semua karyawan yang berkaitan dengan prosedur Lock Out Tag Out telah
mendapat pelatihan yang sesuai.
4.1.3. Memberikan ijin pelepasan Lock Out dan Tag Out milik karyawan yang tertinggal dalam
suatu peralatan.
4.2. HSE Officer
4.2.1. Memfasilitasi pengadaan label “Out of Service Tag” dan “Personnel Danger Tag”.
4.2.2. Memberikan pelatihan Isolasi dan prosedur Lock Out-Tag Out.
4.2.3. Memonitor pelaksanaan Prosedur ini dalam setiap pekerjaan perawatan dan perbaikan
peralatan.
4.3. Pelaksana pekerjaan (Mekanik, Elektrik, Maintenance dll)
4.3.1. Melakukan Isolasi pada peralatan yang akan dilakukan perbaikan dan perawatan.
4.3.2. Memastikan pengetesan isolasi yang telah dilakukan
4.3.3. Mengisi form LOTO register yang berupa nama, no gembok / padlock dan area atau
peralatan yang diisolasi
4.3.4. Membuat “Berita Acara” ketika terjadi kejadian darurat / emergency case (Membuka
paksa LOTO) dan harus mendapatkan persetujuan dari PJO / Site Manager terkait
sebelum melakukan tindakan darurat tersebut
5.
BAMA INTEGRATED MANAGEMENT SYSTEM Nomor : BAMA-PR-VII-2016-HS-015
PROSEDUR Tanggal Terbit : 12 Juli 2016
Revisi : 02
LOCK OUT-TAG OUT (LOTO)
Halaman : 6 Of 10

DIAGRAM ALUR

PEMBUATAN PROSEDUR LOCK OUT AND TAG OUT (LOTO)

Dept. Head/Pengawas HSE Site Manager Document

Mulai

Memeriksa kartu
Kartu Inspeksi
inspeksi alat/mesin
Alat/Mesin
Plan

Menyiapkan &
mendata peralatan
& Pekerja

Identifikasi sumber
energi yang diisolasi

Mematikan/memutuskan
sumber energi
Form Izin LOTO

Memastikan sumber energi Pengawas & Pekerja yang


telah benar-benar terputus memiki tools & danger tag

Out of Service Tag


Do

Memasang LOTO

Melakukan Pekerjaan, Personal Danger


perbaikan dan perawatan
Tag

Pekerjaan Selesai

Melapor ke pengawas
Form Izin LOTO
Check

Mendata &
mengecek kondisi

Melepas pad lock & tidak Lapor ke PJO untuk


menghidupkan izin melepas Padlock
sumber energi secara paksa Out of Service Tag
(Melampirkan Berita
Ya Acara)
Action

Mengecek
Personal Danger
kondisi Masih rusak
alat/mesin Tag

Form Izin LOTO


Berfungsi
Selesai
dengan baik
BAMA INTEGRATED MANAGEMENT SYSTEM Nomor : BAMA-PR-VII-2016-HS-015
PROSEDUR Tanggal Terbit : 12 Juli 2016
Revisi : 02
LOCK OUT-TAG OUT (LOTO)
Halaman : 7 Of 10

6. URAIAN PROSEDUR
6.1. Memeriksa kartu inspeksi pada peralatan atau mesin dengan tujuan untuk memastikan
peralatan atau mesin telah diperiksa dan ditemukan kerusakan atau ketidaksesuaian.
6.2. Menyiapkan dan mendata semua peralatan perbaikan atau perawatan dan peralatan
keselamatan serta sosialisasi tentang pekerjaan yang akan dilakukan dan alat/mesin yang
diperbaiki atau dilakukan perawatan kepada pekerja.
6.3. Setiap pekerjaan perbaikan dan perawatan terhadap suatu peralatan atau mesin harus
dilakukan identifikasi sumber energi dan potensi bahaya dari pekerjaan. Seperti adanya titik
isolasi dari sumber energi yang dapat menggerakkan peralatan yang akan diperbaiki atau
dilakukan perawatan.
6.4. Sebelum memulai pekerjaan perawatan dan perbaikan terhadap suatu peralatan maka sumber
energi utama harus diisolasi atau dimatikan.
6.5. Setelah mematikan atau mengisolasi sumber energi utama, maka dilakukan pengecekan
terhadap power atau turn on/off pada peralatan/mesin tidak memiliki energi agar alat atau mesin
tidak berjalan atau bergerak.
6.6. Mengisolasi atau memasang loto pada box. Adapun orang yang mengisolasi atau memasang
loto pada box orang berkompeten dan memiliki peralatan. Orang berkompeten yang dimaksud
yaitu orang yang telah mendapat pelatihan cara melakukan isolasi untuk mencegah terjadinya
penyalahgunaan dan tindakan yang tidak disengaja.
6.6.1. Isolasi dapat dilakukan dengan memasang gembok (pad lock) atau mengunci pada
sumber energi utama. Misalnya dengan mencopot aki dan mengunci terminal fittingnya,
mencopot kunci kontak dan menyimpannya pada tempat yang aman dan memasang
label pada kemudinya.
6.6.2. Jika peralatan atau mesin memilki valve, maka valve tersebut harus dikunci pada posisi
off/tertutup dengan beberapa metode misalnya dengan menggunakan gembok dan
rantai. Valve merupakan alat isolasi pada suatu peralatan seperti udara bertekanan, gas,
uap dan cairan berbahaya
6.6.3. Jika sumber energi utamanya merupakan listrik, maka pekerja elektrik memerlukan pad
lock dengan tombol trun off pada sirkuit sumber energi pada titik isolasi tertentu yang
telah dipersiapkan sebelumnya. Hal itu dilakukan untuk tindakan pencegahan tertentu
agar pekerjaan dapat dilakukan dengan aman.
6.7. Setelah peralatan diisolasi, semua starter, sumber energi, valve otomatis dan lain – lain harus
dilakukan pengecekan ulang untuk memastikan isolasi sumber energi utama tersebut telah
berfungsi dengan baik.
BAMA INTEGRATED MANAGEMENT SYSTEM Nomor : BAMA-PR-VII-2016-HS-015
PROSEDUR Tanggal Terbit : 12 Juli 2016
Revisi : 02
LOCK OUT-TAG OUT (LOTO)
Halaman : 8 Of 10

6.8. Peralatan yang telah diisolasi akan dipasang tanda/label “Out Of Service Tag”. Label ini harus
memiliki tanggal perbaikan dan perkiraan perbaikan selesai. Label ini juga dapat dipergunakan
oleh semua orang yang menemukan adanya kerusakan pada suatu peralatan.
6.9. Setiap orang yang akan bekerja pada peralatan harus memasang label “Personnel Danger Tag”
pada titik isolasi. Jika orang tersebut memiliki kunci gembok maka orang tersebut harus
memasang kunci gembok tersebut pada titik isolasi yang dapat dikunci.
6.9.1. Semua label ” Personnel Danger Tag ” dan kunci gembok harus ditempatkan dengan baik
sehingga tidak akan terlepas tanpa disengaja.
6.9.2. Data lengkap orang yang memasangkan label tersebut harus tertera pada label disertai
foto dari masing – masing pemilik label “Personnel Danger Tag”.
6.9.3. Label “Personnel Danger Tag” tidak boleh dipasang bertumpuk untuk mencegah
pelepasan dengan tidak sengaja
6.9.4. Tidak boleh ada orang lain yang memasang “Personal Danger Tag” atas nama orang lain.
6.9.5. Tidak boleh ada orang yang bekerja di bangunan atau peralatan, yang ditandai oleh
orang lain, tanpa menempelkan “Personnel Danger Tag” mereka sendiri.
6.9.6. “Personnel Danger Tag” digunakan/dipasang selama orang tsb masih bekerja dengan
unit/alat tertentu. Bila ia harus pulang atau berpindah pekerjaan sedangkan pekerjaan
belum diselesaikan, maka “Personnel Danger Tag” harus dilepaskan untuk dibawa
pulang atau dipindahkan ketempat kerjanya yang baru dan yang ditinggalkan adalah
label Out of Service Tag.
6.10 Tidak seorangpun boleh mengoperasikan, memindahkan atau mengganggu peralatan yang
terpasang label Out of Service Tag kecuali mekanik atau karyawan yang akan melakukan
perbaikan pada alat tersebut.
6.11 Jika pekerjaan yang telah dilakukan selesai, maka pekerja wajib melaporkan kepada
penanggung jawab area pekerjaan atau pengawas (Foreman). Kemudian penanggung jawab
area pekerjaan atau pengawas (Foreman) mendata pekerjaan yang dilakukan dan peralatan
yang dipakai berada ditempat yang aman, bukan berada didekat atau didalam
mesin/peralatan yang diperbaiki atau dilakukan perawatan. Kemudian memeriksa kondisi
(area, peralatan dan pekerjaan) agar tidak ada pekerja yang masih melakukan pekerjaan yang
lain. Tujuannya agar pekerja dan mesin atau peralatan aman untuk dihidupkan atau
dioperasikan untuk dilakukan pengecekan.
6.12 Penanggung jawab area pekerjaan atau pengawas (Foreman) melakukan pengelepasan pad
lock dan menghidupkan sumber energi dan mengecek mesin atau peralatan yang telah
diperbaiki berfungsi semestinya dan tidak ditemukan kerusakan lagi. Tetapi jika masih
BAMA INTEGRATED MANAGEMENT SYSTEM Nomor : BAMA-PR-VII-2016-HS-015
PROSEDUR Tanggal Terbit : 12 Juli 2016
Revisi : 02
LOCK OUT-TAG OUT (LOTO)
Halaman : 9 Of 10

ditemukan kerusakan, maka dilakukan isolasi atau mematikan peralatan kembali dan
melakukan langkah dari tahap nomor 6.5 sampai dengan tahap nomor 6.14.
6.13 Jika peralatan telah dinyatakan siap untuk dioperasikan kembali maka semua tanda bahaya
(Out of Service Tag) harus dilepas oleh penanggung jawab. Kemudian mengisi form ceklist
pekerjaan untuk menandakan perbaikan atau perawatan mesin atau alat telah selesai.
6.13.1 Hanya orang yang datanya tertera pada label, yang dibolehkan melepaskan label
tersebut.
6.13.2 Untuk memastikan kelangsungan perlindungan penguncian / Isolasi, harus ada
pemindahan job pending pada saat pergantian shift, perlindungan penguncian yang
teratur antara pengawas (Change Shift) yang keluar dan masuk. Untuk pengawas Day
shift / Pengawas shift siang adalah untuk melakukan penyerahan tertulis kepada
pengawas Night shift / Pengawas shift malam dan sebaliknya ketika penguncian
sedang berlangsung.
6.13.3 Jika karyawan tidak melepaskan gembok dan label Personnel danger tag yang ia miliki
maka harus diupayakan untuk menghubungi orang tersebut untuk melepaskannya.
Jika tidak memungkinkan lagi, maka Project Manager dapat memerintahkan atasan
langsung (Foreman) dari karyawan yang tersebut untuk melepaskannya dengan cara
paksa atau memotong LOTO. Sebelumnya dengan pertimbangan bahwa situasinya
cukup aman sehingga keselamatan dari karyawan lain tidak terancam.
6.13.4 Pelepasan LOTO secara paksa dan atau pemotongan LOTO harus dilaporkan dan
disetujui oleh Penanggung Jawab Operasional (PJO) dengan melampirkan berita
acara pelepasan atau perusakan LOTO secara paksa.
6.13.5 Adapun LOTO yang telah dilepaskan atau dirusak secara paksa, dilakukan
pemusnahan dan pendataan serta dilaporkan ke pada HSE.
6.14 Setelah semuanya selesai, maka dilakukan Housekeeping di area kerja yang menjadi tempat
perbaikan atau perawatan alat atau mesin.

7 DOKUMEN TERKAIT
7.1 Out of Service Tag
7.2 Personel Danger Tag
7.3 Izin LOTO
7.4 Berita Acara Pelepasan LOTO
BAMA INTEGRATED MANAGEMENT SYSTEM Nomor : BAMA-PR-VII-2016-HS-015
PROSEDUR Tanggal Terbit : 12 Juli 2016
Revisi : 02
LOCK OUT-TAG OUT (LOTO)
Halaman : 10 Of 10

8 REFERENSI
8.1 Undang-Undang No. 1 Tahun 1970 Tentang Keselamatan Kerja.
8.2 Peraturan Pemerintah No.50 Tahun 2012 tentang Penerapan SMK3.
8.3 Kepmen ESDM RI No. 1827K/30/MEM Tahun 2018 Tentang Pedoman Pelaksanaan Kaidah
Pertambangan yang Baik.
8.4 KEPMEN ESDM Minerba No. 34 tahun 2014 tentang Sistem Manajemen Keselamatan
Pertambangan.
8.5 ISO 45001: 2017 Tentang Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja.
8.6 Peraturan Menteri Tenaga kerja No. 04/MEN/1985 tentang Tenaga dan Instrumen Produksi
8.7 “Pemberlakuan SNI No: SNI-04-0225-2000 Mengenai PUIL 2000 di Tempat Kerja”, Keputusan
Menteri Tenaga Kerja No. Kep. Men. 75/Men/2002

Anda mungkin juga menyukai