PELAYANAN KESEHATAN
KERJA UP CIRATA
Kesehatan kerja adalah salah bagian dari ilmu kedokteran komunitas, yang
mempelajari ilmu kedokteran dalam ruang lingkup semua komunitas, yang dalam hal
ini komunitas tersebut adalah perusahaan.
Workforce adalah asset dalam sebuah perusahaan, bila Workforce sehat maka
otomatis produktivitas perusahaan juga akan meningkat. Secara aturan, pemerintah
sebagai pembuat aturan untuk melayani masyarakat tentunya menginginkan tenaga
kerja dalam perusahaan tersebut harus sehat, selama dia bekerja dan setelah selesai
masa kerja. Karena tidak dipungkiri bahwa potensi gangguan Kesehatan dari
lingkungan perusahaan sangatlah banyak, sehingga perlu dibuatkan aturan untuk
melindungi Kesehatan Workforce dan hal ini dilaksanakan oleh departemen tenaga
kerja dan transmigrasi sebagai regulator pemerintah.
1. Pemasangan Infus
by Adnan Bakri,dr
2
• Membendung ujung kanula, melepas jarum dan menyambung dengan infus cet.
• Mengalirkan cairan infuse dan mengevaluasi hasil pemasangan
• Melakukan fixasi terakhir.
• Mengatur kecepatan tetesan
• Mencatat tanggal, jam dan identitas pemasang.
• Mempersiapkan alat
• Membersihkan vial dengan alcohol, bila sediaan obat adalah ampul, cukup
mematahkan bagian atas ampul dengan menggunakan tangan yang dilapisi kain, kasa
atau tissue.
• Menginjeksikan udara yang cukup ke dalam vial
• Menarik Larutan dalam jumlah yang tepat dalam vial.
• Memakai sarung tangan ( Handgloves ).
• Membersihkan daerah injeksi dengan alkohol
• Memegang otot yang diinjeksi dengan tangan yang bebas
• Melakukana Injeksi dengan sudut 90 derajat.
• Menginjeksikan larutan ke dalam otot daerah injeksi
• Menarik jarum injeksi dari otot dengan sudut 90 derajat.
• Masase daerah injeksi dengan kapas alcohol.
• Menempatkan alat injeksi pada tempat disposable
3. Penanganan henti nafas dan henti jantung ( Tekhnik Bantuan Hidup Dasar )
by Adnan Bakri,dr
3
by Adnan Bakri,dr
4
• Bila perdarahannya kecil, akibat luka gores atau robek kecil, cukup dengan
membersihkan luka dengan antiseptik dan terus ditutup dengan Band Aid (Hansaplas).
6. Penanganan syok
• Segera identifikasi luas luka bakar, bila tidak luas makan akan lebih mudah dalam
memberika P3K
• Dinginkan daerah yang kenal luka bakar tersebut dengan air mengalir atau cold / Ice
pack selama 20 menit
• Oleskan salep luka bakar
• Bila luka bakar agak parah, segera kirim ke klinik atau Rumah mendapatkan terapi
lebih lanjut.
• Segera tenangkan Workforce, bila terlihat syok segera posisikan dan posisi syok
• Tangani perdarahan nya seperti penjelasan di atas
• Pada jenis cedera ini, diperbolehkan untuk melakukan pengikatan di ujung luka atau
organ yang terpotong tersebut untuk menghentikan perdarahan.
• Bagian anggota tubuh yang terlepas, atau terpotong diamankan, dibersihkan dan
disimpan dalam wadah yang dingin, sebaikanya diberi es. Untuk keawetan dari organ
sehingga bisa dilakukan penyambungan dengan baik.
• Segera kirim ke RS yang memiliki fasiltas bedah mikro, untuk penyambungan organ
tubuh yang terlepas.
• Bila keseleo / dislokasinya adalah bisa kembali spontan ke posisi awal dan
menyisakan bengkak dan nyeri hebat, maka penanganannya agak lebih simpel dan
ini lebih sering disebut sebagai terkilir.
• Prinsip pada keseleo simpel diatas ( Terkilir ) adalah istilah RICE ( Rest , Ice,
Compression dan elevation )
• Rice, dengan memberi es, atau mendingikan daerah yang keseleo/terkilir tersebut.
• Compression, setelahnya kita lakukan penekanan pada sendi tersebut dengan elastic
Bandage
• Elevation, artinya mengangkat daerah yang terkilir lebih sedikit di atas jantung, untuk
mengurangi aliran darah ke daerah terkilir itu, sehingga tidak nyeri.
• Sebelumnya bisa dioleskan antinyeri gel/cream pada tempat yang terkilir.
• Bila terjadi dislokasi, dengan sendi tulang bergeser dan tidak kembali lagi ke posis
semula, maka sendi tersebut harus di imobilisasi supaya tidak bergerak. Bisa dengan
dibalut elastic perban beserta spalak satu sisi.
by Adnan Bakri,dr
5
• Dan segera rujuk ke Rumah sakit, untuk mengembalikan posisi sendi tersebut .
• Bila terjadi gigitan ular di Lapangan di lokasi kerja, jangan paniK, Pastikan Workforce
dan penolong berada di tempat yang aman
• Jangan lupa mengenali jenis ularnya apakah tergolong beracun atau tidak.
• Tenangkan Workforce, jangan melakukan banyak aktivitas atau kegiatan yang dapat
menguras tenaga dan mempercepat detak jantung yang memperlancar peredaran
bisa ular
• Lakukan penekanan pada daerah luka dengan menggunakan elastic verban ukuran
4-6 inchi ( 10-15 cm )
• Balut cukup erat untuk menahan dan memperlambat lajut “bisa” ke jantung.
• Pasang spalak atau splint pada anggota badan yang kena gigitan ular,untuk
mengurangi pergerakan daerah tersebut
• Bila bisa mengenali dan memastikan Jenis ular akan lebih baik, karena bila tidak
berbisa, maka penanganannya hanya first Aid atau medical treatment.
• Tapi bila ularnya berbisa atau ragu dalam menentukan jenis ularnya, maka setelah
penanganan tersebut di atas, segera rujuk ke fasilitas medis ( Klinik rawat inap atau
Rumah Sakit ) yang lengkap dan memiliki fasilitas anti bisa ular ( SABU ) secepat
mungkin, untuk mendapatkan Terapi lanjutan.
by Adnan Bakri,dr
6
• Selama dalam tindakan tersebut di atas, komunikasi dengan pihak yang ditunjuk
dalam kasus emergency berlangsung terus.
• Bila terjadi serangan lebah / Tawon, Jangan panik,segera menjauh dari area serangan
sekawanan lebah / Tawon secepatnya
• Saat menjauh,lindungi daerah daerah wajah dan leher dari serangan, baju dan Celana
tetap terpakai,jangan melepaskan.
• Pastikan Workforce dan penlong berada di lokasi yang aman dan jauh dari serangan
Lebah/tawon
• Apabila sengat tertinggal, maka cabut sengatnya dengan menggunakan dua ujung
kuku atau jari, hindari melakukan penekanan/pemencetan pada daerah luka
• Oleskan cairan antiseptic ( povidone Iodine / betadine ) di daerah luka.
• Berikan obat anti nyeri dan anti allergic, dengan terlebih dahulu berkonsultasi dengan
dokter KRS via Phone dan Pastikan mengetahui riwayat allergi terhadap obat dari si
Workforce.
• Observasi untuk Sejenak untuk mengetahui reaksi lambat dari gigitan tersebut yang
bisa saja terjadi
• Mengirim segera ke Fasilitas Klinik yang lebih lengkap / Klinik KRS bila ada tanda
keadaan reaksi yang tidak baik.( efek dari Reaksi lambat )
• Selama dalam tindakan tersebut di atas, komunikasi dengan pihak yang ditunjuk
dalam kasus emergency berlangsung terus.
by Adnan Bakri,dr