Anda di halaman 1dari 38

KESEHATAN KERJA

Menurut WHO/ILO (1995), kesehatan kerja bertujuan utk :

1.peningkatan dan pemeliharaan derajat kesehatan fisik, mental & sosial


yg setinggi-tingginya bagi pekerja di semua jenis pekerjaan,

2.pencegahan terhadap gangguan kesehatan pekerja yg disebabkan oleh


kondisi pekerjaan,

3.perindungan bagi pekerja dalam pekerjaannnya dari risiko akibat faktor yg


merugikan kesehatan dan

4.penempatan serta pemeliharaan pekerja dalam suatu lingkungan kerja yg


disesuaikan dng kondisi fisiologi dan psikologisnya,

Secara ringkas merupakan penyesuaian pekerjaan kepada manusia dan setiap


manusia kepada pekerjaan atau jabatannya.
Kesehatan dan Keselamatan Kerja
Upaya untuk memberikan jaminan keselamatan dan
meningkatkan derajat kesehatan para pekerja dengan
cara :

1.Pencegahan kecelakaan dan penyakit akibat kerja,

2.Pengendalian bahaya di tempat kerja,

3.Promosi kesehatan,

4.Pengobatan dan

5.Rehabilitasi.
Komisi Akreditasi Rumah Sakit
Komisi Akreditasi Rumah Sakit
Komisi Akreditasi Rumah Sakit
No Bahaya Potensial Lokasi Pekerja yg paling berisiko

Komisi Akreditasi Rumah Sakit


No Bahaya Potensial Lokasi Pekerja yg paling berisiko

Komisi Akreditasi Rumah Sakit


Komisi Akreditasi Rumah Sakit
1. Kurangnya kesadaran karyawan

2. Kualitas dan ketrampilan kerja kurang


memadai

3. Meremehkan risiko kerja, tidak


menggunakan alat pelindung diri (APD) yang
sesuai ketentuan
Komisi Akreditasi Rumah Sakit
Komisi Akreditasi Rumah Sakit
Luka tusuk jarum

21.5% selama tindakan

78.5% setelah tindakan

Recapping

Melepas jarum / scalpel

Penempatan jarum
Luwi PPI-HIPPI 180315
Komisi Akreditasi Rumah Sakit
► Dilakukan pada awal bekerja
► Dilakukan secara berkala
1. Pemeriksaan fisik

2. Pemeriksaan Laboratorium dan Radiologi

3. Riwayat kesehatan yang lalu

4. Status imunisasi

5. Terapi saat ini

Komisi Akreditasi Rumah Sakit


Komisi Akreditasi Rumah Sakit
STRATEGI
PENCEGAHAN KECELAKAAN KERJA

► Taat menerapkan Kewaspadaan Isolasi : Standar


dan Berdasarkan Transmisi
► Menjaga kesehatan saluran napas (tidak merokok)
► Menjaga kebersihan diri
► Senantiasa menjaga perilaku hidup sehat
► Pendidikan & latihan berkesinambungan
STRATEGI
PENCEGAHAN KECELAKAAN KERJA

 Lakukan cuci tangan sebelum dan sesudah melakukan


tindakan
 Gunakan baki bila memberikan benda tajam
 Gunakan APD sesuai jenis tindakan
 Baca etiket obat/cairan sebelum diberikan
STRATEGI
PENCEGAHAN KECELAKAAN KERJA

ALAT SUNTIK DAN JARUM


1. Lepaskan jarum memakai alat yang tepat, atau buang jarum bersama
syringe
2. Jangan:
a. tinggalkan jarum sembarangan
b. memanipulasi jarum bekas pakai!
c. memberikan jarum bekas pakai kepada orang untuk dibuang!!
d. menyarungkan kembali jarum yang telah dipakai!
3. Buang
a. jarum bekas pakai pada kontainer yang telah disediakan
b. jarum pada kontainer yang tahan tusukan dan tahan bocor
c. kontainer jarum jika sudah 2/3 penuh
4. Gunakan sistem Vacutainer
STRATEGI
PENCEGAHAN KECELAKAAN KERJA

• Buang sampah sesuai tempatnya

• Jaga kebersihan lingkungan

• Jaga permukaan lantai tetap kering dan tidak


licin
Komisi Akreditasi Rumah Sakit
SESUAI UNIT KERJA
► Alat Pelindung Diri (APD) harus tersedia cukup

di ruang perawatan dan tindakan.


► Indikasi pemakaian dan cara melepaskan APD

harus dipahami dengan baik oleh petugas


Komisi Akreditasi Rumah Sakit
Luwi PPI-HIPPI 180315
► Imunisasi Hepatitis B
► Pemberian vaksin Flu Musiman yang dianjurkan WHO
 jika kontak dengan pasien penyakit menular melalui
udara (airborne)
► Kadar antibodi protektif perlu diperiksa

2 - 4 minggu setelah vaksinasi


Komisi Akreditasi Rumah Sakit
ALUR LUKA TUSUK JARUM/PAPARAN CAIRAN TUBUH

Tertusuk jarum Terpajan cairan tubuh


terkontaminasi

Cuci dg air Segera lapor ke Cuci dg air mengalir


mengalir atasan

Buat laporan

Investigasi lapangan TimPPI

Petugas dan Sumber


Periksa darah HCV, HBV, HIV

Perawatan & Pengawasan


dokter
► Mata  segera bilas dengan air mengalir selama 15 menit
► Kulit  segera bilas dengan air mengalir 1 menit
► Mulut  segera kumur-kumur selama 1 menit

► Segera hubungi Dokter yang berwenang


untuk melakukan perawatan pasca pajanan
► Lapor ke Komite / Tim PPI , panitia K3RS
TINDAKAN PASCA TERTUSUK JARUM BEKAS
(petugas terpajan)

• Cuci dengan air mengalir menggunakan


sabun atau cairan antiseptik, tanpa
melakukan pemijatan

• Berikan cairan antiseptik pada area


tertusuk /luka

• Lapor ke tim PPI atau K3RS


TINDAKAN PASCA TERTUSUK JARUM BEKAS
(tim PPI)

• Tindak lanjut Tim PPI :

Tentukan status HIV, HBV, dan HCV sumber


pajanan
Periksa status HIV, HBV, dan HCV petugas yang
terpajan
Monitoring dengan pemeriksaan laboratorium
TINDAKAN PASCA TERTUSUK JARUM BEKAS
(tim PPI)

• Bila status pasien negatif HIV,HBV,HCV dan bukan dalam masa inkubasi
 tidak perlu tindakan khusus untuk petugas terpajan terhadap
HIV,HBV,HCV, tetapi bila petugas khawatir dapat dilakukan konseling

• Bila status pasien HIV,HBV.HCV positif  maka tentukan status


HIV.HBV,HCV petugas terpajan tsb
TINDAKAN PASCA TERTUSUK JARUM BEKAS
(tim PPI)

1. Sebelum dilakukan pre test dan post test terhadap petugas yang
terpapar harus dilakukan konseling dulu

2. Pre test untuk mengetahui apakah petugas terpajan sudah terinfeksi


sebelumnya

3. Jika hasil pre test positif, jelas bahwa petugas terpajan sudah terinfeksi
sebelumnya

4. Jika hasil pre test negatif


1. Namun bila sumber Pasien positif HBV, maka
diberikan immunisasi HBV,
1. Bila pasien positif HIV rujuk ke Tim AIDS
TINDAKAN PASCA TERTUSUK JARUM BEKAS
(tim PPI)

Bila pasien positif HIV


1. Berikan dukungan kepada petugas yang terpajan
2. Bila hasil pre test HIV pasien negatif petugas tetap di konseling
3. Pemeriksaan ulang dilakukan, 6 minggu, 3 bulan dan 6 bulan
4. Dapat minum obat ARV untuk memperkecil risiko penularan, jika
luka tusuk < 72jam
KESIMPULAN
1. Segera laporkan kejadian kecelakaan kerja di rumah sakit
seperti tertusuk benda tajam habis pakai

2. Pemeriksaan kesehatan rutin terhadap petugas di rumah sakit


merupakan kebijakan yang menjadi prioritas dari manajemen

3. Sarana dan prasarana adalah hal yang menjadi prioritas


untuk disediakan oleh manajemen

4. Petugas bekerja harus sesuai dengan standar (SPO) yang telah


di tetapkan
Komisi Akreditasi Rumah Sakit

Anda mungkin juga menyukai