Anda di halaman 1dari 3

PENANGANAN KECELAKAAN TERTUSUK

JARUM SUNTIK ATAU INSTRUMEN TAJAM


No.Dokumen :
No.Revisi :
SOP Tanggal Terbit : /03/2022
Halaman :1/2

PUSKESMAS dr. Deny Erfin


KRESEK NIP.197502032008011008
1. Pengertian Alur proses penanganan staf UPTD Puskesmas Kresek yang tertusuk jarum
suntik atau instrument tajam di UPTD Puskesmas Kresek.
2. Tujuan Agar ada keseragaman proses penanganan staff UPTD Puskesmas Kresek yang
tertusuk jarum suntik ataupun instrument tajam di UPTD Puskesmas Kresek.

3. Kebijakan 1. Bila ada staff yang tertusuk jarum suntik, maka staff harus melapor ke atasan dan
membuat laporan insiden. Laporan insiden harus diberikan dalam 1x24 jam kepada
Tim PPI (Pengendalian Pencegahan Infeksi).
2. Setiap kecelakaan akibat kerja dalam lingkup UPTD Puskesmas Kresek wajib
melapor kepada tim PPI.
3. Referensi

4. Prosedur/ 1. Apabila staf tertusuk jarum atau instrumen tajam :


Langkah-  Gunakan akohol swab dan cuci dibawah air mengalir, jangan dipencet agar darah
langkah
keluar.
 Keringkan dan beri disinfektan.
2. Apabila staf terpapar darah yang mengenai langsung pada selaput mukosa atau kulit
yang terluka saat melakukan prosedur, maka
 Segera bersihkan atau berkumur dengan air steril atau air yang dapat diminum.
 Bila mengenai permukaan kulit, baik yang ada atau tidak ada luka, segera cuci di
bawah air mengalir atau mandi dalam jumlah yang banyak/luas.
3. Staf melapor ke atasan yang terkait dan melapor kepada tim PPI dan Komite K3, bila
terjadi di luar jam kerja, staf segera ke UGD dan melapor ke Tim PPI dan Komite K3.
4. Staf membuat laporan insiden dalam 1x24 jam sesudah insiden dan laporan
diserahkan kepada tim PPI.
5. Tim PPI akan menginvestigasi apakah ada faktor resiko staf terpapar Hepatitis

1
B/Hepatitis C/HIV dari pasien.
6. Kemudian Tim PPI akan melakukan langkah-langkah :
a. Bila tidak ada faktor resiko, tidak perlu tindakan lanjut.
b. Bila ada faktor resiko terkena Hepatitis B/Hepatitis C/HIV, maka dilakukan :
- Pemeriksaan serum staf terpapar (Data dasar) : diperiksa HBsAg, IgM Anti
HBc, anti HCV, HIV.
- Pemeriksaan sampel sumber paparan : diperiksa HBsAg, IgM anti HBc, anti
HCV, HIV.
c. Bia vaksinasi Hepatitis B Lengkap, atau staf pernah terinfeksi hepatitis B, maka
tidak perlu imunisasi hepatitis B. Apabila belum pernah vaksinasi hepatitis B
lengkap, beri vaksinasi hepatitis B Immunoglobulin dalam waktu < 48 jam sesudah
terpapar.
d. Bila sampel sumber darah positif, periksa ulang staf sesudah 9-12 bulan. Bila
positf, beri alpha interferon dan ribavirin.
e. Bila ada indikasi profilaksis pasca paparan HIV, segera beri obat profilaksis pasca
paparan (P3) HIV. Obat P3 HIV harus dimulai paling lambat 72 jam setelah
terpapar dan diberikan selama 28 hari. Periksa ulang darah staf sesudah 1,3,6,12
bulan. Bila hasil negatif, Stop P3. Bila positif, terapi oleh ahli AIDS.
5. Bagan Alur
Tertusuk jarum terkontaminasi

Cuci dengan air mengalir

Lapor koordinator

Lapor Tim Buat laporan pajanan Lapor Tim PPI

Analisa & Investigasi


Evaluasi

Pemeriksaan, Petugas & Sumber


Monitor & Perawatan dan dilakukan pemeriksaan
Review Pengawasan Dokter darah HIV, HCV, HBV
6. Unit Laboratorium, UGD, Poned, Imunisasi, Poli gigi

2
Terkait
7. Rekaman Yang
Historis No Isi perubahan Tanggal mulai diberlakukan
diubah
perubahan

Anda mungkin juga menyukai