Anda di halaman 1dari 3

TERPAJAN BENDA TAJAM BEKAS PAKAI, ZAT

KIMIA ATAU CAIRAN TUBUH PASIEN

No. Dokumen No. Revisi Halaman

59/PPI 01 1/3

Tanggal Terbit Ditetapkan :


STANDAR Direktur RS Anggrek Mas
PROSEDUR
OPERASIONAL
(SPO)
22 Desember 2017 dr. Fitri Dian Pramesti
PENGERTIAN Suatu tindakan kepada petugas yang mengalami insiden atau
kecelakaan kerja karena tertusuk benda tajam, terpajan zat kimia atau
cairan tubuh pasien (misalnya: jarum bekas pakai, jarum infus, pisau
bedah/ benda tajam lainnya atau terpajannya mukosa tubuh dengan
zat kimia atau cairan tubuh pasien).

TUJUAN Sebagai acuan bagi petugas yang mengalami luka tusuk benda tajam,
terpajan zat kimia atau cairan tubuh pasien dapat segera ditangani
guna meminimalkan kecelakaan kerja yang berkaitan dengan
infeksius.

KEBIJAKAN Keputusan Direktur Nomor 11/SK/RS-AM/VIII/2017 tentang


Kebijakan Pencegahan Pengendalian Infeksi Poin 3 Mengenai
Tindakan Invasif, Teknik Aseptik, Ketersediaan dan Penggunaan
Desinfektan dan Antiseptik.
PROSEDUR A. PERTOLONGAN PERTAMA TERPAJAN BENDA TAJAM
BEKAS PAKAI
1. Jika terpajan (tertusuk) benda tajam bekas pakai, jangan “
Panik “. Jangan dilakukan penekanan pada bagian yang
terpajan benda tajam.
2. Petugas yang terpejan segera mencuci dengan air mengalir
menggunakan sabun atau cairan antiseptik.
3. Berikan cairan antiseptik pada area tertusuk /luka
4. Segera laporkan kepada atasan langsung (Kepala Ruangan/
TERPAJAN BENDA TAJAM BEKAS PAKAI, ZAT
KIMIA ATAU CAIRAN TUBUH PASIEN

No. Dokumen No. Revisi Halaman

59/PPI 01 2/3

PROSEDUR Koordinator dan Kepala Bidang/ Bagian).


5. Segera laporkan ke Bagian Tim Pencegahan dan
Pengendalian Infeksi (PPI), Tim K3 dan Bagian SDM dalam
waktu 1x24 jam.
6. Petugas yang terpajan mengisi formulir laporan pajanan.
B. PERTOLONGAN PERTAMA TERPAJAN ZAT KIMIA
ATAU CAIRAN TUBUH PASIEN
1. Bila terkena mata/ mukosa mata; segera bilas dengan air
mengalir atau dengan NaCl 0,9 % atau dengan menggunakan
eye wash.
2. Bila terkena hidung/ mukosa hidung; segera bilas dengan air
mengalir.
3. Bila terkena kulit yang tidak utuh; segera bersihkan dengan
air mengalir, bersihkan dengan alkohol atau desinfektan.
4. Segera laporkan kepada atasan langsung (Kepala
Ruangan/Koordinator dan Kepala Bidang/ Bagian).
5. Segera laporkan ke Bagian Tim Pencegahan dan Pengendalian
Infeksi (PPI), Tim K3 dan Bagian SDM dalam waktu 1x24
jam.
6. Petugas yang terpajan mengisi formulir laporan pajanan.
C. PENANGANAN LANJUTAN
1. Petugas yang terpajan lapor ke IGD dan tim PPI/ tim K3RS,
tim PPI/K3RS akan melakukan tindak lanjut.
2. Petugas membuat laporan tertulis di buku dan formulir K3,
lalu diserahkan kepada Tim PPI/Tim K3RS.
3. Petugas menentukan status pasien sebagai sumber jarum/alat
TERPAJAN BENDA TAJAM BEKAS PAKAI, ZAT
KIMIA ATAU CAIRAN TUBUH PASIEN

No. Dokumen No. Revisi Halaman

59/PPI 01 3/3

PROSEDUR tajam bekas pakai terhadap status HIV, HBV,HCV melalui


anamnesa, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan lab.
4. Petugas mengarahkan petugas yang terpajan ke RS rujukan
untuk konseling dan penilaian status HIV (dianjurkan dalam
waktu 4 jam setelah pajanan). Dimonitor kembali 3 bulan,
9 bulan, dan 1 tahun.
5. Jika status pasien HBV positif (+) atau HCV positif (+),
periksa status HBV dan HCV petugas yang terpapar, bila
status HBV dan HCV petugas negatif (-) maka petugas
tersebut diberi vaksin Hep B dan Hep C serial.
6. Bila status pasien bebas HBV, HCV dan bukan dalam masa
inkubasi tidak perlu tindakan khusus untuk petugas, tetapi
petugas harus dilakukan konseling.
7. Bila pasien tidak diketahui status HBV, HCV nya, maka
profilaksis pada petugas sama seperti pasien yang status
HBV, HCV positif (+). (semua biaya terhadap pemeriksaan
yang dilakukan pasien/karyawan di tanggung oleh rumah
sakit).
*SPO ini merupakan revisi dari SPO Terpajan Benda Tajam Bekas
Pakai, No 59/PPI, Tanggal 18 Agustus 2017

UNIT TERKAIT Tim PPI-RS, Bidang Keperawatan, Bidang Pelayanan Medis, Bidang
Penunjang Medis

Anda mungkin juga menyukai