Anda di halaman 1dari 4

PENATALAKSANAAN TERTUSUK JARUM

ATAU BENDA TAJAM


No. Dokumen : 047/SOP/UKP/I/2019
No. Revisi :3
SOP Tanggal Terbit : 15 FEBRUARI 2019
Halaman : 1/3
UPTD PUSKESMAS EFSI SASTRA
TANJUNG AGUNG NIP. 197203201992031004
1. Pengertian Adalah penatalaksanaan tertusuk jarum dan benda tajam adalah salah
satu upaya pencegahan dan pengendalian infeksi terhadap petugas
yang tertusuk benda yang memiliki sudut tajam atau runcing yang
menusuk, memotong, melukai kulit seperti jarum suntik, jarum jahit
bedah, pisau, skalpel, gunting, atau benang kawat.

2. Tujuan Sebagai acuan berupa melindungi petugas kesehatan, mahasiswa,


petugas kebersihan, pengunjung dari perlukaan dan tertular penyakit
seperti hepatitis B, hepatitis C dan HIV.

3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala UPTD Puskesmas Tanjung Agung No.


005/SK/ADMEN/I/2019 Tentang Jenis-Jenis Pelayanan di UPTD
Puskesmas Tanjung Agung.
Setiap petugas kesehatan yaitu dokter, perawat, petugas kebersihan
(House Keeping), mahasiswa, dan pengunjung bila terjadi kecelakaan
tertusuk jarum bekas pakai dan benda tajam wajib dilaporkan dan
penanganannya harus sesuai prosedur yang sudah di tetapkan.

4. Referensi Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 27 Tahun 2017


Tentang Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di Fasilitas
Pelayanan Kesehatan.

5. Prosedur Prosedur penatalaksanaan tersuk jarum bekas pakai dan benda tajam:
Langkah- 1. Pertolongan Pertama
Langkah a. Jangan panik.
b. Penatalaksanaan lokasi terpapar :
1) Segera cuci bagian yang terpapar dengan sabun antiseptik dan
air mengalir
2) Bilas dengan air bila terpapar pada daerah membran mukosa
3) Bilas dengan air atau cairan NaCl bila terpapar pada daerah
mata
2. Penanganan Lanjutan :
a. Bila terjadi di luar jam kerja segera ke Unit Gawat Darurat
(UGD)untuk penatalaksanaan selanjutnya
b. Bila terjadi di dalam jam kerja segera ke Poliklinik dengan
membawa surat konsul dari dokter rungan unit kerja
3. Laporan dan Pendokumentasian:
a. Laporan meliputi: Hari, tanggal, jam, dimana, bagaimana
kejadian,bagian mana yang terkena, penyebab, jenis sumber
(darah, urine, faeces) dan jumlah sumber yang mencemari
(banyak/sedikit)
b. Tentukan status pasien sebagai sumber jarum dan benda tajam
(pasien dengan riwayat sakit apa)
c. Tentukan status petugas yang terpapar : Apakah menderita
hepatitis B, apakah pernah mendapatkan imunisasi Hepatitis B,
apakah sedang hamil/menyusui
d. Jika tidak diketahui sumber paparannya. Petugas yang terpapar
diperiksa status HIV, HBV, HCV
e. Bila status pasien bebas HIV, HBV, HCV dan bukan dalam masa
inkubasi tidak perlu tindakan khusus untuk petugas, tetapi bila
diragukan dapat dilakukan konseling
f. Pemberian Propilaksis Pasca Pajanan :
1) Pasca Pajanan HIV :
a) Apabila Status pasien HIV harus diberikan Prolaksis
Pasca Pajanan berupa obat ARV 4 jam setelah paparan ,
maksimal 48-72 jam diberikan selama 28 hari
b) Tes HIV diulang setelah 6 minggu, 3 bulan, dan 6 bulan.
2) Pasca Pajanan Hepatitis B
a) Jika pernah vaksinasi periksa anti HBs
(1) Anti HBs (+), titer ≤ 10, lakukan Booster
(2) Anti HBs (+), Titer ≥ 10, lakukan observasi
b) Jika belum pernah vaksinasi maka :
(1) Segera vaksinasi sesuai standar
(2) Cek HBsAg bulan ke 1, bulan ke 3, bulan ke 6
(3) Jika HbsAg (+), rujuk ke Rumah Sakit lebih lanjut
3) Evaluasi pencemaran berdasarkan mode, rute, beratnya yang
terpapar :
a. Cairan resiko tinggi yang perlu diwaspadai dan dapat
menimbulkan pencemaran adalah darah, cairan, sekret
b. Cairan tubuh yang tidak menimbulkan pencemaran :
urine
c. sputum non purulen, ingus, air mata keringat, faeses
d. Evaluasi yang terpapar pasien terinfeksi hepatitis B dan
HIV,
yang perlu di follow up, dengan indikasi :
(1)Tertusuk jarum
(2)Terpapar cairan tubuh pada mukosa
(3)Terpapar pada kulit yang tidak utuh/bekas luka
(4)Tepapar serangga yang bekas menggigit pasien dengan
kasus HIV,hepatitis B
4. Laporan kejadian di lakukan oleh unit kerja tempat terjadinya
kecelakaan kepada Tim PMKP dan Tim PPI.

6. Diagram Alir -
7. Unit Terkait 1. Ruang Laboratorium
2. UGD
3. Ruang Persalinan
4. Ruang Gigi dan Mulut
5. Ruang KB
6. Ruang KIA
7. Ruang Pemeriksaan Umum
8. Ruang Lansia
9. Ruang PKPR
10. Ruang MTBS

2/3
11. Ruang DOTS dan IMS
12. Poli Jiwa

8. Dokumen Elemen Tim PPI


Terkait
9. Rekam
historis Tanggal mulai
perubahan No Yang dirubah Isi perubahan
diberlakukan
1. Tata Cara Menyesuaikan dengan 15 Februari 2017
Penulisan Tata Naskah yang berlaku

2. Kebijakan Surat Keputusan Kepala 15 Februari 2017


UPTD Puskesmas Tanjung
Agung No.
005/SK/ADMEN/I/2017
Tentang Jenis-Jenis
Pelayanan di UPTD
Puskesmas Tanjung
Agung.
3. Referensi Peraturan Menteri 15 Februari 2017
Kesehatan Republik
Indonesia No. 27 Tahun
2017 Tentang Pedoman
Pencegahan dan
Pengendalian Infeksi di
Fasilitas Pelayanan
Kesehatan.

4. Tahun 2017 15 Februari 2017


Penerbitan

5. Kebijakan Surat Keputusan Kepala 15 Februari 2018


UPTD Puskesmas Tanjung
Agung No.
005/SK/ADMEN/I/2018
Tentang Jenis-Jenis
Pelayanan di UPTD
Puskesmas Tanjung
Agung.

6. Tahun 2018 15 Februari 2018


Penerbitan

7. Kebijakan Surat Keputusan Kepala 15 Februari 2019


UPTD Puskesmas Tanjung
Agung No.
005/SK/ADMEN/I/2019
Tentang Jenis-Jenis
Pelayanan di UPTD
Puskesmas Tanjung
Agung.
8. Tahun 2019 15 Februari 2019
3/3
penerbitan

4/3

Anda mungkin juga menyukai