Anda di halaman 1dari 33

Contoh Pelaporan RKL dan RPL

(Studi Tiru)
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

DAFTAR TABEL

BAB 1 PENDAHULUAN

A. Identifikasi Perusahaan
B. Lokasi Usaha/kegiatan
C. Ringkasan Deskripsi Kegiatan
D. Perkembangan Lingkungan Sekitar
BAB II PELAKSANAANH
A. Pelaksanaan
1. Rencana pengelolaan Lingkungan Hidup (RKL)
2. Upaya pelaksanaan pemantauan Lingkungan (RPL)
BAB III EVALUASI UPAYA PENGELOLAAN DAN PEMANTAUAN
LINGKUNGAN HIDUP
A. Evaluasi Kecenderungan (Trend Evaluation)
B. Evaluasi Tingkat Kritis (Critical Level Solution)
C. Evaluasi Penataan (Compliance Evaluation)

BAB IV KESIMPULAN
DAFTAR TABEL

Tabel 1. Izin- izin Yang Dimiliki

Tabel 2. Hasil Pengujian Kualitas Air Bersih (PDAM).

Tabel 3. Hasil Pengujian Udara Ambien di area Pintu masuk.

Tabel 4. Hasil Pengujian Udara Ambien di area Pintu Keluar..

Tabel 5. Hasil Pengujian Genset dan Boiler.

Tabel 6. Hasil Pengujian pengelolaan Air Limbah..

Tabel 7. Jumlah Alat Pemadan Api Ringan.


LAMPIRAN

Lampiran 1. Struktur Organisasi Siloam Hospitals Makassar

Lampiran 2. Matriks Rencana Pengelolaan Lingkungan lidup

Lampiran 3. Matriks Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup

Lampiran 4. Hasil Pengujian Kualitas Air Limbah

Lampiran 5. Hasil Pengujian Udara Ambient

Lampiran 6. Hasil Pencemaran udara Genset & Boiler

Lampiran 7. Hasil Pengujian Air bersih & Air minum

Lampiran 8. Jenis Perizinan yang Dimiliki

Lampiran 9. Dokumentasi
BAB I

PENDAHULUAN

A. Identitas Perusahaan

Nama Perusahaan : Siloam Hospitas Makassar

Status Kepemilikan : Perseroan Terbatas (PT)

Status Permodelan : PMDN ( SWASTA)

Bidang usaha dan atau kegiatan : Rumah Sakit (Kesehatan )

Alamat Perusahaan/Pemrakarsa : JI. Metro Tanjung Bungan Kav 9

Kelurahan Panambungan, Kecamatan

Mariso, Makassar

Nomor Telefon : (0411) 3662900

Nomor Fax : (0411) 8117433

e-mail : s@siloamhospitals.com

SK AMDAL yang disetuji : Nomor : 660.2/607/BLHD/IX/2011

Jumlah karyawan : Total Karyawan 466 orang dengan

perincian 320 Wanita dan 146 pria, S2-3

orang, SI 183 orang, D4-2 orang, D3 206

orang, D2-1 orang, DI-5 orang, dan

SMA/K-76 orang

Penanggung Jawab : dr.Chenny Muljawan, MARS

(CEO Siloam Hospitals Makassar)

Izin Yang dimiliki : (Terlampir)


Tabel 1. Izin-izin yang Dimiliki
No Jenis Izin No. Surat Instansi Pemberian Izin
1 Rekomendasi 640/1050/Kep/XII/2012 Walikota Makassar
Kelayakan LH
2 IMB (Izin 503/0436/IMB/09/KPAP Tanggal Kantor Pelayanan
Mendirikan 15 Desembaer 2011 Administrasi Perizinan
Bangunan)
3 Surat Izin 16070/Yankes-2/XII/2010 Tanggal Dinas Kesehatan Provinsi
Mendirikan Rumah 14 Desember 2010 Sulawesi Selatan
Sakit
4 Rekomendasi 440/159/REK/07/DKK/V/I/2010 Dinas Kesehatan Kota
Penerbitan SITU Tanggal 22 Juni 2010 Makassar
5 Izin Operasional 03/J.09/PTSP/2018 Tanggal 3 Dinas Penanaman Modal
Rumah Sakit April 2018 dan berlaku 5 (lima) dan Pelayanan Terpadu Satu
tahun Pintu
6 Izin Pembuangan 660.2/0011/DPM- Dinas Penanaman Modal
Limbah Cair PTSP/IPLC/VII/2018 Tanggal 27 dan Pelayanan Terpadu Satu
Juli 2018 dan berlaku 5 (lima) Pintu
tahun
7 Izin TPS Limbah B3 660.3/58/KEP/BLHD/III/2015 BLHD Kota Makassar
Tanggal 23 Maret 2015 dan
berlaku 5 (lima) tahun

B. Lokasi Usaha/Kegiatan
Rumah sakit Siloam berlokasi di Jl. Metro tanjung bunga Kavling 9, Kelurahan
Panambungan, Kecamatan Mariso Makassar. Rumah sakit Siloam menempati lahan seluas
4.631m2 dengan luas bangunan 9.920 m2 sebanyak 8 lantai. Rumah Sakit Siloam memiliki
kapasitas 200 tempat tidur dan dikategorikan sebegai rumah sakit tipe B Rumah Sakit
Siloam Makassar merupakan bagian dari jaringan rumah sakit Siloem International Group
SHMK Terakreditasi KARS tahun 2016 dengan predikat Paripurna
Nomor Telefon : (0411) 3662900
Nomor Fax : (0411) 8117433
Peta dan titik koordinat Siloam Hospitals Makassar
Titik Koordinat: 119 24 00" BT Google
(gambar peta)
C. Ringkasan Deskripsi Kegiatan
Pelayanan yang ditawarkan adalah bedah Bedah, Anak, Penyakit dalam, Kandungan,
Kulit, Mata, THT, Saraf, Jantung, Gigi, Gizi, Rehabilitasi, Medik & Gawat darurat.
Berdasarkan fungsi dan status Rumah Sakit Siloam maka dalam proses pelayanan
kesehatan ada beberapa kegiatan yang dilakukan antara lain:
1. Kegiatan di UGD dan Ruang Tindakan Unit Gawat Darurat (UGD) menempati ruang
287,28 m2. Unit ini memberikan pelayanan 24 jam sehari, pintu masuk terpisah
dengan pintu masuk utama serta memiliki dua buah resultasi yang dekat dengan pintu
masuk.
2. Kegiatan Ruang Rawat Inap & ICU
Unit rawat inap menempati ruang 2,452 m2 terdiri atas ruang swite, VVIP, VIP, Kelas
1, Kelas 2 dan Kelas 3.
3. Kegiatan Unit Poli Klinik dan Rawat Sehari
Unit ini menempati ruang 456,84 m2 .
4. Kegiatan Unit Farmasi
Unit farmasi menempati ruang 250,56 m2 yang berfungsi sebagai instalasi farmasi
yang melayani seluruh kebutuhan farmasi rumah sakit, rawat jalan, rawat inap, dan
gawat darurat.
5. Kegiatan Unit radiologi yang menempati ruang 336,96 m2.
6. Kegiatan Unit Laboratorium yang menempati ruang 157.68 m2.
7. Kegiatan Unit Bedah yang menempati ruang ruang 563,76 m2.
8. Kegiatan Unit Sterilisasi yang menempati ruang 164,16 m2.
9. Kegiatan Unit Rehabilitasi Medis dan Executive Health Screening yang mencapai
ruang 520,58 m2.
10. Kegiatan Unit Logistik yang menempati ruang 73.44 m2.
11. Kegiatan Unit katering yang menempati ruang 196,56 m2.
12. Kegiatan Unit Pelayanan Rumah Tangga dan lingkungan termasuk kamar cuci
(Laundry) yang menempati ruang 174,96 m2.
13. Kegiatan Unit Administrasi yang menempati ruang 609,12 m2 yang meliputi ruang
Direksi Rumah Sakit dan unit-unit lainnya.
Rumah Sakit Siloam Hospitals Makassar Memiliki beberpa penghargaan antara lain:
1. Mei 2014, Indonesia Most Reputable Healthcare Brand 2014 SWA
2. Februari 2014, Penghargaan atas kepedulian dan komitmen dalam
melaksanakan/menerapkan Prinsip-prinsip sistem K3 Kedalam Manajemen
Perusahaan, Walikota Makassar
3. September 2015, The Best Champion Of Makassar wow Service Excellence, Mark
Plus
4. Februari 2017. Pengahargaan Gubernur Sulawesi Selatan Atas Upaya dan Komitmen
dalam Melaksanakan/menerapkan Prinsip- prinsip K3 kedala Manajemen Perusahean,
Gubernur Sulawes Selatan.
5. Februari 2018,Penghargaan Gubernur Sulawesi Selatan Atas partisipasi Rumah Sakit
Siloam dalam partisipasi bulan K3 Nasional 2018
6. Februari 2018 Penghargaan Gubermur Sulawesi Selatan Atas Upaya dan Komitmen
dalam melaksanakan/menerapkan Prinsip-prinsip K3 kedalam Manajemen
Perusahaan, Gubernur Sulawesi Selatan
7. Desember 2018, Pelayanan Kelistrikan terbaik dari PT.PLN
8. September 2018 Provider Rumah Sakit dalam komitmen dan pelayanan peserta
tingkat kantor operasional dari Mandiri Inhealth

D. Perkembangan Lingkungan Sekitar


Rumah Sakit adalah merupakan fasilitas sosial yang tak mungkin dapat dipisahkan
dengan masyarkat, dan keberadaannya sangat diharapkan oleh masyarakat karena scbagai
masyarakat tentu menginginkan agar kesehatan tetap terjaga. Oleh karena itu, rumah sakit
mempunyai kaitan yang erat dengan keberadaan kumpulan manusia atau masyarakat.
Dimasa lalu, suatu rumah sakit dibangun di suatu dacrah wilayah yang jaraknya cukup
jauh dari daerah pemukiman, dan biasanya dekat dengan sungai dan laut dengan
pertimbangan agar pengelolaan limbah baik padat maupun cair tidak berdampak negatif
terhadap penduduk, atau bila ada dampak negatif maka dampak tersebut dapat diperkecil.
Sejalan dengan perkembangan penduduk yang sangat pesat, lokasi rumah sakit yang
dulunya jauh dari dacrah pemukiman penduduk tersebut sekarang pada pemukiman
penduduk tersebut sekarang pada umumnya telah berubah dimana sudah ada pemukiman
penduduk pada bagian selatan rumah sakit dan di bagian Barat Rumah Sakit Siloam
terdapat pembangunan Area perumahan dan Wisma kepresidenan yang dimana pinggir
pantai mengalami penimbunan dan menyebabkan banyak debu namun di area pagar rumah
sakit sudah banyak pohon yang di tanam sehingga bisa menyaring debu yang masuk ke
dalam.
Rumah sakit merupukan institusi pelayanan kesehatan dan salah satu bentuk industri
jasa yang memberikan pelayanan kesehatan. Sebagai institusi yang bersifat sosio-
ekonomi, rumah sakit mempunyai tugas memberikan pelayanan kesehatan terhadap
masyarakat. Kegiatan tersebut akan menimbulkan dampak positif dan dampak negatıf.
Dampak positfnya adalah meningkatnya derajat kesehatan masyarakat, sedangkan dampak
negatifnya antara lain menghasilkan sampah dan limbah medis maupun non medis yang
dapat menimbulkan penyakit dan pencemaran yang perlu perhatian khusus. Selain itu,
dengan kegiatan atau sifat pelayanan yang diberikan, rumah sakit menjadai depot segala
macam penyakit yang ada di masyarakat, bahkan dapat pula sebagai sumber distribusi
penyakit sebab selalu dihuni, dipergunakan, dan dikunjungi oleh orang-orang yang rentan
dan lemah terhadap penyakit. Di tempat ini dapat terjadi penularan baik secara langsung
(cross infection), melalui kontaminasi benda-henda ataupun serangan (vector borne
infection) sehingga dapat mengancam masyarakat umum.
Oleh karena itu, perlu upaya penyehatan lingkungan rumah sakit yang bertujuan untuk
melindungi masyarakat akan bahaya pencemaran lingkungan yang bersumber dari sampah
maupun limbah rumah sakit. Limbah rumah sakit dapat mencemari lingkungan penduduk
sekitar rumah sakit dan dapat menimbulkan masalah kesehatan.
Rumah Sakit Siloam Makassar merupakan salah satu jaringan rumah sakit swasta yang
didirikan oleh Group Lippo. Awalnya rumah sakit ini bernama Rumah Sakit Siloam
Gleneagles yang merupakan kerjasama antara Lippo Group dan Rumah Sakit Gleneagles.
Rumah Sakit Siloam Gleneagles pertama kali dibangun di kawasan Lippo Village
Tangerang dan Lippo Cikarang. Saat ini Rumah Sakit Siloam telah memiliki beberapa
rumah sakit, Klinik Spesialis dn Pusat Pengobatan Kanker.
Rumah Sakit Siloam mengembangkan sayapnya ke kota Makassar dan merupakan
Rumah Sakit Siloam yang ke-14 di Indonesia yang dibangun Lippo Group. Hal ini sangat
mendukung pelayanan kesehatan di kota Makassar terutama dari segi prasarana dan
pelayanan Keberadaan Rumah Sakit Siloam di Kota Makassar berpotensi menambah
siklus pencemaran lingkungan di wilayah Kota Makassar terutama di lokasi Tanjung
Bunga Untuk menghindari terjadinya pencemaran lingkungan, rumah sakit telah
melakukan upaya pengelolaan lingkungan dan kemudian dilaporkan ke instansi terkait
sesuai dengan Peraturan Walikota Makassar Nomor 22 Tahun 2002 Tentang Cara
Penyusunan dan Pemantauan Pelaksanaan Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup (UKL),
Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup (UPL), dan Dokumen Pemantauan Lingkungan
Hidup (DKL).
a. Maksud Dan Tujuan
Pelaporan hasil Pelaksanaan Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan yang
dilaksanakan Rumah Sakit Siloam dimaksudkan sebagai perangkat normatif dan teknis
untuk mengevaluasi saran dan tindak lanjut pelaksanaan pengelolaan lingkungan dalam
lingkup dan di sekitar jasa pelayan kesehatan.
Tujuan pelaporan hasil upaya pengelolaan dan pemantauan lingkungan hidup ini
adalah :
1. Mengetahui sejauh mana pelaksanaan pengelolaan dan pemantauan lingkungan
2. Mengetahui tingkat efektifitas pelaksanaan pengelolaan lingkungan dan pemantauan
lingkungan
3. Membantu pemrakarsa untuk pelaksanaan pengelolaan dampak negatif yang mungkin
ditimbulkan dan memaksimalkan dampak positif kegiatan jasa pelayanan kesehatan.
4. Sebagai pegangan bagi instansi di dalam melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan
kegiatan pengelolaan lingkungan yang dilakukan oleh rumah sakit Siloam.
b. Hasil Yang Ingin Dicapai
Dengan adanya pelaksansan Pengelolan Lingkungan Hidup, perubahan lingkungan
yang mungkin terjadi dapat dikelola sedini mungkin. Hal ini dimaksudkan untuk
mencegah atau memperkecil timbulnya dampak negatif dan memperbesar dampak positif
dari adanya usaha dan atau kegiatan jasa pelayanan kesehatan. Hasil yang ingin dicapai
adalah adanya peningkatan pengelolaan dan pemantauan lingkungan yang dilaksanakan
serta penerimaan masyarakat yang berkelanjutan atas kegiatan Rumah Sakit Siloam.
c. Dasar Hukum
Penyusunan Laporan Hasil Pengelolaan Dan Pemantauan Lingkungan Hidup Rumah
Sakit Siloam mengacu pada perundang-undangan yang berlaku yaitu:
1. Undang-undang Nomor I Tahun 1970 tentang Perlindungan Tenaga kerja
dan Keselamatan Kerja dan Peralatan Kerja
2. Undang-undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati
dan Ekosistemnya.
3. Undang Nomor 3 Tahun 1992 tentang Jaminan Sosial Tenaga Kerja
4. Undang-undang 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang.
5. Undang-undang Nomor 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah
6. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup
7. Undang-undang 39 Tahun 2009 tentang Kesehatan
8. Peraturan pemerintah Nomor 82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan
Pengendalian Pencemaran Air.
9. Peraturan menteri perburuhan Nomorr 7 Tahun 1964 tentang Syarat
10. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI Nomor PER. 13/MENx/2011
tentang Nilai Ambang Batas Faktor Fisika dan Faktor Kimia di Tempat Kerja
11. Peraturan Pemerintah Nomor 101 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Limbah Bahan
Berbahaya dan Beracun.
12. Keputusan Kepala Badan Pengadilan Dampak Lingkungan Nomor Kep-
01/Banedal/09/1995 tentang Tata Cara dan Pesyaratan Teknik Penyimpanan dan
Pengumpulan Limbah B3.
13. Keputusan Menteri Tenaga Kerja Nomor. Kep.51/MEN 1999 Tentang Nilai Ambang
Batas Kebisingan.
14. Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 4 Tahun 2014 Tentang Baku Mutu
Air Limbah.
15. Surat edaran Menteri Tenaga Kerja Nomor SE-01/MEN/1997 Tentang Nilai Ambang
Batas Bahan Kimia di tenaga kerja.
16. Peraturan Gubernur Sulawesi-selatan Nomor 69 Tahun 2010 Tentang Baku Mutu dan
Kriteria Kerusakan Lingkungan Hidup.
17. Peraturan Walikota Makassar Nomor 22 Tahun 2002 Tentang Tata Cara Penyusunan
Dan Pemantauan Pelaksanaan Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup (UKL), Upaya
Pemantauan Lingkungan Hidup ( UPI.), Dan Dokumen Pengelolaan Lingkungan
Hidup.
**)Parameter Ierakreditasi

Sumber: Balai Besar Laboratorium Kesehatan Makassar Tahun 2018

Berdasarkan pemeriksaan dan pengujian oleh BBLK Makassar yang di lakukan


setiap 1 bulan sekali dan di lakukan pengambilan sample di Oulet di nyatakan
memenuhi haku Mutu berdaserkan Pergub Sulsel No. 69 Tahun 2010 sebelum di alirkan
ke drainase Kota, Narmun kami terus meningkatkan cara pengelolaan Limbah dengan
teknologi terbaru sebclum di Alirkan kclingkungan terlebih dahulu di lakukan
pengolahan dengan menggunakan Sand Filter untuk penyaringan sehinggah Air limbah
yang di hasilkan sudah Jernih untuk siap di alirkan ke drainase Kota.
d. Bahaya Kebakaran
Rumah Sakit Siloam Makasar memiliki 9 (sembilan) lantai Termasuk Basement,
Ground Floor dan Rooftop. Setiap lantai memiliki Alat Pemadam Kebakaran Ringan
(APAR) Pada tahap operasional rumah sakit Siloam Makassar, pihak manajemen telah
melakukan pelatihan kepada karyawan rumah sakit tentang cara penggunaan alat
pemadam kebakaran ringan jika terjadi kebakaran, pelatihan ini dilakukan sekali setahun
untuk semua karyawan
Untuk memenuhi ketentuan yang telah ditetapkan oleh pemerintah maka pihak
Siloam Hospitals Makassar telah melengkapi gedungnya dengan sistem pemadam
kebakaran. Instalasi proteksi terhadap bahaya kebakaran yang dimiliki antara lain:
- Instalasi alarm
- Instalasi hydrant
- Instalasi springkler
- Instalasi khusus/alat pemadam api ringan (APAR)
- Heat and smoke detector
e. Tingkat Kesehatan Masyarakat dan Aspek Sosial lingkungan disekitar Siloam
hospitals Makassar
SHMK terletak di kecamatan mariso kelurahan penambungan yang berbatasan
dengan kecamatan tamalate, mamajang dan rappocini.
Sebaran penduduk kecamatan mariso termasuk 5 besar terdapat di Makassar dengan
komposisi laki-laki lebih banyak dibanding wanita. Kepadatan penduduk di kecamatan
mariso sekitar 16.828 jiwa. Tingkat sosial ekonomi disekitar siloam hospitals Makassar.
Dengan adanya aktivitas Siloam Hospitals Makassar, penduduk kecamatan mariso
mengalami peningkatan secara ekonomi dimana peluang kerja dan usaha dapat
dimanfaatkan oleh penduduk sekitar.
BAB II
PELAKSANAAN
A. Pelaksanaan
Laporan Pengelolaan dan pemantauan Ligkungan Hidup (RKL & RPL) pada Periode
Januari Juni 2018 mendapat Rekomendasi Perbaikan dari Dinas Lingkungan Kota
Makassar di Antaranya Sbb:
1. Pada bagian RKL meliputi penjelasan Lokasi, periode, & Institusi pengelolaan
Lingkungan Hidup menguraikan besarnya dampak yang di kciola serta sumber
dampak
2. Pada bagian RPL meliputi penjelasan pada mctode pemantauan yang di laksanakan,
lokasi pantau, waktu & frekuensi dilaksankan peantauan, institusi pelaksana,
pengawasan, penerima laporan dari pemantauan lingkungan, serta menerapkan tingkat
Kesehatan Masyarakat pelaporan aspek sosial lingkungan di sekitar lokasi
Perusahaan.
Dari beberapa hasil Rekomendasi dari Dinas Ligkungan Hidup Kota Makassar kami
sudah melakukan perbaikan Uintuk Laporan Periode Juli- Desember 2018 namun mungkin
masih jauh dari Sepurna namun kami terus melakukan perbaikan dan meneria masukan
dan bimbingan dari Dinas terkait agar dapat menyampaikan pelaksanaan da pelaporan
dengan baik.
Untuk dapat mengetahui sumber dan jenis dampak dari kegiatan opersional Rumah
Sakit Siloam ini dapat didentifikasi melalui pengamatan terhadap proses pelayanan yang
dilaksanakan.
1. Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup (RKL)
Siloam Hospital Makassar (SHMK) beroperasi sejak tahun 2012 dan merupakan
rumah sakit dikategorikan sebagai rumah sakit tipe B, Rumah Sakit Siloam Makassar
merupakan bagian dari jaringan rumah sakit Siloam International Group SHMK
Terakreditasi KARS tahun 2016 dengan predikat paripurna.
Tingkat Kesehatan Masyarakat dan Aspek sosal lingkungan di sekitar siloam
hospitals makassar
SHMK terletak di kecamatan mariso kelurahan panambungan yang berbutasan dengan
kecamatan tamalate, mamajang dun rappocini

Sebaran penduduk di kecamata mariso termasuk 5 besar terpadat di makassar dengan


komposisi laki-laki lebih hanyak di banding wanita Kepadatan penduduk di kecamatan
mariso sekitar 16.828 jiwa Tingkat sosial ekonomi di sekitar siloem hospitals rmakassar
Dengan adanya aktifitas Siloam Hospitals Makassar penduduk Kecamatan mariso
mengalami peningkatan secara ckonomi dimana peluang kerja dan usaha dapat
dimanfaatkan oleh penduduk sekitar.

Dari proses pelayanan terlihat bahwa jenis pelayanan yang disediakan masing-masing
tahap mempunyai potensi untuk menimbulkan dampak potensi oleh karena itu untuk
mengatasi dampak yang ditimbulkan maka dilakukan beberapa pengelolan antara lain:

a. Pengelolaan Pencemaran Air


1. Sumber Dampak
Dalam operasional kegatan pelayanan kesehatan di Rumah Sakit Siloam banyak
kegiatan yang berpotensi mengakibatkan terjadinya pencemaran air. Limbah cair
yang dihasilkan perlu diantisipesi sedini mungkin karena dikuatirkan akan terjadi
penyebaran penyakit oleh limbah yang mengandung kuman, penyebaran bau dan
kerusakan ekosistem.
2. Upaya Pengelolaan Lingkungan
Untuk mengantisipasi pencemaran air oleh aktivitas Rumah Sakit Siloam
Makassar telah di bangun Instalasi pengelolaan air limbah (IPAL). Tahap
pengelolaan pencemaran air di Rumah Sakit Siloam Makassar yang dilakukan antara
lain:
 Semua limbah cair yang bersumber dari berbagai aktivitas rumah sakit baik
limbah cair domestik maupun limbah cair medis di alirkan ke bak IPAL untuk
dioalah.
 Pengoperasian Water Treatmen (IPAL) Seacara efektif, kontinyu & optimal.
 Di IPAL dilakukan proses pengelolaan air limbah.
 Menempatkan petugas pengawas sistem pengolah limbah
 Air hasil olahan dibuang ke bak control yang dilengkapi dengan flowmeter
untuk mengukur debit air limbah.
 Tidak membuang limbah cair ke badan air ( Draenase Kota ) sebelum memenuhi
baku mutu lingkungan.
 Melakukan pengujian secara rutin setiap bulan terhadap beberapa parameter
kualitas air limbah sesuai dengan peraturan yang berlaku.
 Limbah medis dikumpulkan di IPS B3 dan kirim ke pihak Pemusnah oleh pihak
ketiga
 Limbah domestik dikumpulkan di TPS sampah yang sudah disediakan dan
setiap hari diangkut ke TPA oleh Dinas Kebersihan Kota Makassar.
b. Pengelolaan Pencemaran Air
1. Sumber Dampak
Sumber paling utama pencemaran udara adalah emisi hidrokarbon yang berasal
dari 2 unit genset yang mana memiliki masing – masing 2 cerobong asap.
2. Upaya Pengelolaan Lingkungan
 Pemeliharaan peralatan sumber emisi yakni genset dan water heater sesuai
prosedur pelaksanaan
 Melakukan penghijauan di sekitar Rumah Sakit
c. Pengelolaan Sampah/ Limbah Padat B3 dan Non B3
1.Sumber Dampak
Pada proses operasional Rumah Sakit akan menghasilkan lembah berupa sampah.
Sampah – sampah jika dibiarkan akan terjadi pembusukan yang mengakibatkan
adanya bau – bau tidak sedap
2.Upaya Pengelolaan Lingkungan
 Memisahkan sampah sesuai dengan jenisnya (Limbah Domestik dan Limbah
Medis)
 Melakukan monitoring
3. Rencana Pelaksanaan Pemantauan Lingkungan (RPL)
a. Pemantauan Kualitas Air untuk kebutuhan Domestik
Salah satu sumber air yang digunakan dalam kegiatan rumah sakit Siloam
Makasar adalah air PDAM, Maka dalam penggunaannya kualitas air kebutuhan
domestik harus sesuai dengan baku mutu yang ditetapkan.
1. Jenis Dampak yang Dipantau
Komponen lingkungan hidup yang terkena dampak adalah penurunan
kualitas air tanah berada di lokasi SHMK
2. Sumber Dampak
Sumber dampak yang menyebabkan penurunan kualitas air adalah kegiatan
MCK, cuci piring, wudhu, dan kebersihan dari SHMK
3. Parameter yang Dipantau
Parameter yang dipantau sesuai dengan baku mutu air menurut Peraturan
Gubernur Sulawesi Selatan No 69 Tahun 2010 Tentang baku mutu dan
kriteria kerusakan lingkungan hidup.
4. Metode Pemantauan
Kualitas air yang diukur adalah kualitas air PDAM. Pengambilan sampel di
Titik Inlet dan Outlet berdasarkan peraturan Gubernur Sulawesi Selatan
No.69 Tahun 2010 dan Data-data hasil pemantauan yang diperoleh
dibandingkan dengan data sebelumnya agar diketahui perubahan kualitas
lingkungan, kecenderungan, dan tingkat kritis.
5. Lokasi Pemantauan Lingkungan Hidup
Pemantauan kualitas air PDAM dilakukan di saluran Air Inlet
6. Jangka Waktu dan Frekuensi Pemantauan
Pemantauan kualitas air limbah dilakukan satu bulan sekali dengan cara di
lakukan pengambilan Sampel Oleh netueas dari BBLK.

Tabel Hasil Pengujian Genset dan Boiler

BOILER 1 (B1) BOILER (B2) SEMESTER 2 TAHUN 2018


Baku Boiler 1 Boiler 2 Titik
No Parameter Satuan
mutu* Cerobong 1 Cerobong 2 Koordinasi

1 SO2 Mg/Nm3 750 0.00 0.00 S: 05o09’01,7’’

2 NO2 Mg/Nm3 900 2 2 E:119o24’26,0’’

*) Baku mutu kualitas udara emisi pada Pergub Sulsel No.69 2010

7. Hasil Pemantauan Lingkungan Hidup


Analisis kualitas air PDAM pada monitorin SHMK dilakukan pada setiap 6
bulan sekali
Institusi Pelaksana : Rumah Sakit
Institusi Pengawas :
Institusi Penetima Laporan:

Tabel 2. Hasil Pengujian Kualitas Air Bersih dari bak PDAM


No Parameter Unit Result Treshold Limit*)
MIKROBIOLOGI

1 E. coli Jml/100ml 0 0
2 Total coli Jml/100ml 0 0
CHEMICAL ANORGANIC

1 Arsenic, As mg/L <0.01 0.01


2 Flouride, F mg/L 0.39 1.5
3 Chromium, Cr mg/L <0.01 0.05
4 Cadmium, Cd mg/L <0.003 0.003
5 Nitrite, N mg/L <0.002 1
6 Nitrit, N-NO3 mg/L 0.19 50
7 Cyanide, CN mg/L <0.01 0.1
8 Selenium, Se mg/L <0.01 0.01
PHYSICAL

1 Odors - Normal Tidak berbau


2 Color TCU 5 50
3 TDS mg/L 98 1000
4 Turbidity NTU 4.76 25
5 Taste - Normal Tidak berbau
o
6 Tempature C U/a 29/27.9 Suhu Udara ∓3
KIMIA
1 Iron, Fe mg/L 0.32 1
2 Aluminium, Al mg/L <0.05 -
3 Hardness CaCO3 mg/L 53.46 500
4 Cloride, CL mg/L 10.52 -
5 Manganese, Mn mg/L 0.03 0.5
6 Ph - 7.96 6.5-8.5
7 Zinc, Zn mg/L 0.02 15
8 Sulfate, SO4 mg/L 5.87 400
9 Copper, Cu mg/L <0.01 -
10 Ammonia, NH4 mg/L <0.05 -
ADDITION PARAMETER

1 Mercury, Hg mg/L <0.0005 0.001


2 Barium, Ba mg/L <0.07 -
3 Sodium mg/L 1.00 -
4 Organic Matter, mg/L <0.5 10
KMmO4
5 Detergent mg/L <0.05 0.05
*) Baku mutu air berdasarkan kelas air pada Pergub Sulsel No.69 2010

Tabel 7. Jumlah Alat Pemadam Kebakaran Ringan (APAR)


No Lantai Jumlah Keterangan
1 Basement 3 Utuh
2 Ground Floor 11 Utuh
3 Lantai 2 10 Utuh
4 Lantai 3 11 Utuh
5 Lantai 5 7 Utuh
6 Lantai 6 6 Utuh
7 Lantai 7 6 Utuh
8 Lantai 8 6 Utuh
9 Lantai 9 8 Utuh
10 APAR untuk Pelatihan 9 Utuh
11 APAR CO2 (Ruang Genset) 2 Utuh
12 APAR 12 Utuh

Tabel 6. Hasil Pengujian Hasil Pengelolaan Air Limbah


No Parameter Satuan Hasil Pengujian
Juli Agust Sept Okt Nov Des Baku
2018 2018 2018 2018 2018 2018 Mutu
Fisika
o
1 Suhu Air C 26 27 26 26 26 30

2 TSS* mg/L 16 43 3 7 83 146 200

3 Zat Padat mg/L 180 577 172 96 172 2000


Terlarut (TDS)
Kimia Organik

4 pH** - 8,10 7,89 8,10 7,99 7,73 8,10 6-9

5 BOD** mg/L 8 8 7,3 3,5 9 15 50

6 COD** mg/L 16 16 16 8 24 24 80

7 Ammonia (NH3) Ammonia 6,7 9,2 3,4 9 3,1 6,4 10


(NH3)
8 Minyak dan mg/L <2 <2 <2 <2 3.2 <2 10
lemak
9 Detergen mg/L 0,028 0,029 0,212 10
(MBAS)
Mikrobiologi

10 Total Coliform Jml/100ml 230 230 26 280 230 230 5000

*) Baku mutu air berdasarkan kelas air pada Pergub Sulsel No.69 Tahun 2010

Tabel 5. Hasil Pengujian Genset dan Boiler


Genset 1 = Cerobong 1 (G1) & Cerobong 2 (G1) Semester2 Tahun 2018
Baku Boiler 1 Boiler 2 Titik
No Parameter Satuan
mutu* Cerobong 1 Cerobong 2 Koordinasi

1 SO2 Mg/Nm3 750 0.00 0.00 S: 05o09’01,7’’

2 NO2 Mg/Nm3 900 133 127 E:119o24’26,0’’

*) Baku mutu kualitas udara emisi pada Pergub Sulsel No.69 2010

Genset 2 = Cerobong 1 (G2) & Cerobong 2 (G1) Semester 2 Tahun 2018


Baku Boiler 1 Boiler 2 Titik
No Parameter Satuan
mutu* Cerobong 1 Cerobong 2 Koordinasi

1 SO2 Mg/Nm3 750 0.00 0.00 S: 05o09’01,7’’

2 NO2 Mg/Nm3 900 96 111 E:119o24’26,0’’

*) Baku mutu kualitas udara emisi pada Pergub Sulsel No.69 2010

Tabel 1. Izin – izin yang Dimiliki


No Jenis Izin No. Surat Instansi Pemberian Izin
1 Rekomendasi 640/1050/Kep/XII/2012 Walikota Makassar
Kelayakan LH
2 IMB (Izin Mendirikan 503/0436/IMB/09/KPAP Tanggal Kantor Pelayanan
Bangunan) 15 Desembaer 2011 Administrasi Perizinan
3 Surat Izin Mendirikan 16070/Yankes-2/XII/2010 Tanggal Dinas Kesehatan Provinsi
Rumah Sakit 14 Desember 2010 Sulawesi Selatan
4 Rekomendasi 440/159/REK/07/DKK/V/I/2010 Dinas Kesehatan Kota
Penerbitan SITU Tanggal 22 Juni 2010 Makassar
5 Izin Operasional 03/J.09/PTSP/2018 Tanggal 3 Dinas Penanaman Modal
Rumah Sakit April 2018 dan berlaku 5 (lima) dan Pelayanan Terpadu Satu
tahun Pintu
6 Izin Pembuangan 660.2/0011/DPM- Dinas Penanaman Modal
Limbah Cair PTSP/IPLC/VII/2018 Tanggal 27 dan Pelayanan Terpadu Satu
Juli 2018 dan berlaku 5 (lima) Pintu
tahun
7 Izin TPS Limbah B3 660.3/58/KEP/BLHD/III/2015 BLHD Kota Makassar
Tanggal 23 Maret 2015 dan
berlaku 5 (lima) tahun
BAB III
EVALUASI UPAYA PENGELOLAAN DAN PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP

Evaluesi P'engelolaan dan pemantauan limgkungan akan memudahkan pemrakarsa


melakukun pengendalian dampak lingkungan dan menyelcsaikan masalah lingkungan serta
perencanaan pengelolaan lingkungan hidup

A. Evaluasi kecenderungan (Trend Evaluation)

Data Hasil pemantauan kualitas air limbaň Oleh Rumah Sakit Siloam tersedia 6 (enam)
data yakni pada bulan Juli-Desember 2018, sehingga memungkinkan dilakukan evaluası
kevenderungan (trend evaluation) karena tersedia data hasil pemantauan darı waktu ke
waktu dapat menggambarkan secara lebih jelas mengenai kecenderungan proses suatu
kegiatan maupun perubahan kualitas lingkungan yang diakihatkan, karena proses suatu
kegitan tidak selalu dalam kondisi normal atau optimal

Dari hasil pengujian terlihat proses di IPAI, dari waktu ke waktu semakin optimal
dimana semua parameter yang diuji scmakin membaik dan memenuhi baku mutu
berdasarka peraturan Gubemur Sulsel Nomor 69 lahun 2010 tentang baku mutu dan
kriteria kerusakan lingkungan hidup. Parameter kualitas air yang diuji adalah suhu air,
TSS, pH, BOD. COD. Ammonia (NHs) dan Posfat (PO4).

B. Evaluasi Tingkat Kritis (Critical Level Evaluation)

Evaluasi tingkat kritis dimaksudkan untuk menilai tingkat kekritisan dari suatu dampak
ataupun potensi resiko dimana suatu kondisi akan melebihi baku mutu atau standar lainnya
baik untuk periode saat ini maupun yang akan datang.

Pada aspek perubahan kualitas air, perlu menjadi perhatian bagi Rumah Sakit Siloam
menyangkut parameter Total Coliform dan Amonia yang yang cenderung tidak stabil
walaupun sudah memenuhi baku mutu. Untuk itu perlu treatment dan perhatian untuk
IPAL sehingga nilai ammonia dan total coliform agar tetap memenuhi baku mutu pada
pengujian periode selanjutnya bahkan semakin stabil.

C. Evaluasi Penataan (Complianee Evaluation)


Evaluasi penataan edalah evaluasi tingkat kepatuhan dari pemrakarsa kegiatan untuk
memenuhi berbagai ketentuan yang terdapat dalan izin atau pclaksanuan dari dokumen
pengcloalaan lingkungan hidup.

Berdasarkan hasil pelaksanaan pengelolaan dan pemantauan lingkungan terlihat bahwa


Rumah Sakit Siloam telah meiakukan semua ketentuan yang terdapat dalam dokumen
pengelolaan lingkungan hidup yaitu pengelolaan kualitas air untuk kebutuhan air
domestik, pengelolaan kualitas air limbah dan pengclolaan kualitas udara. Pengelolaan
Lingkungan khususnya di Area rumah Sakit kami terus tingkatkan demi penataan
lingkungan yang lebih baik untuk Masyarakat di sekitar Rumah Sakit dan ckosisterm,
Sehingga kualitus lingkungan terus terus terjaga demi terviptanya lingkungan yang Sehat.

D. Evektivitas Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan Hidup

ktivitas pengelolaan dan pemantauaan lingkungan hidup di SHMK pada periode juli s/d
desember 2018 di dapatkan bahwa secara kualitas air limbah memenuhi baku mutu yang
di tetapkan yang tidak berdampak terhadap pencemaran lingkungan. Usulan perubahan
dan rencana perbaikan pelaksanaan pengelolaan dan pemantauaan lingkungan hidup
berupa penggantian tabung sand filtel air limbah dari yang semi permanen menjadi
permanen ( Gambar Terlampir).
BAB IV

KESIMPULAN

Evektivitas pengelolaan dan pemantausan lingkungan hidup di SHMK pada periode juli
sd desember 2018 di dapatkan bahwa secara kualitas air limbah memenuhi baku mutu yang
ditetapkan yang tidak berdampak terhadap pencemaran lingkungan. Usulan perubahan dan
rencana perbaikan pelaksanaan pengelolaun dan pemantauaan lingkungan hidup berupa
penggantian tabung sand filtel air lmbah dari yang semi permanen menjadi permanen ( Gamhar
Terlampir).
Berdasarkan hasil pengelolaan dan pemantaun lingkungan padu periode Juli-
Desember 2018, dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Kualitas air untuk keperluan domestic
Berdasarkan hasil pengujian diketahui semua parameter yang yang diujti memenuhi
baku mutu yang telah ditetapkan.
2. Kualitas Udara
Berdasarkan pengujian yang telah dilakukan maka diketahui bahwa kualitas udara di
sekitar rumah sakit Siloam Makassar masih memenuhi baku mutu. Untuk menjaga kondisi
ini manajemen rumah sakit Siloam Makassar akan selalu melakukan kegiatan penghijauan
di sekitar area rumah sakit dan terus menjaga kebersihan di area rumah Sakit
3. Kualitas air limbah
Hasil pengujian yang dilakukan oleh Pihak Balai Besar Laboratorium Kesehatan
Makassar, menunjukan bahwa kondisi air limbah yang dihasilkan setelah di lakukan
pengelohan di Instalasi Pengolahan Limhah (IPAL) sudah memenuhi baku mutu sebelum
di alirkan ke Drainase Kota. Oleh sebab itu perlu dipertahankan sesuai dengan pengelolaan
lingkungan yang telah di rencanakan dalam RKL RPL, agar tetap memenuhi baku mutu
yang sesuai dengan peraturan yang berlaku.

4. Bahaya Kebakaran
Fasilitas APAR yang dimiliki perlu di pertahankan dan jika perlu ada penambahan
APAR. Kondisi APAR perlu diperhatikan sehingga tidak mengalami keruskaan dan Setiap
Bulannya di lakukan pengcekan APAR.
Adapun kendala yang kami hadapi ialah dengan adanya reklamasi pantai berdampak
ke Area Rumah Sakit Khusunya Debu dan Air Hujan masih sering tergenang di Area jalan
Menuju Tanjung Bunga yang berdampak ke Pengunjung yang masuk Ke Area Siloam
dengan adanya genangan Air.
Kesimpulan dari hasil pemantauan RKL dan RPL terlihat bahwa secara umum
pengelolaan yang telah dilakukan oleh Siloam Hospitals Makassar (SHMK) terhadap
komponen Kuantitas Air Tanah, Kualitas Air Limbah Domestik, Kualitas Udara dan
Pengujian emisi gas Genzet, Bahaya kebakaran telah berjalan dengan baik. Hal ini
ditunjukkan dengan nilai parameter uji yang masih memenuhi baku mutu lingkungan yang
dipersyaratkan Disamping itu, kami terus melakukan penghijaun, sumur resapan Air dan
pengantian Sand Filter Semi Permanen menjadi permanen.
Lampiran 3

Matriks Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup


No Jenis Dampak Penitng Sumber Parameter Tujuan Pemantauan Lingkungan Hidup Institusi Pemantauan LIngkunagan
Komponen Indikator Dampak Dampak Lingkungan Pemantauan Metode Lokasi Periode Pelaksana Pengawas Pelaporan
LIngkungan Yang Lingkungan Pamantauan Pemantauan Pelaksanaan
Dipantau Hidup dan Analisis
Data
II Tahap Operasi
1 Mobilisasi tenaga Kerja operasional
A Kesempatan kerja dan berusaha - pendapatan
Kesempatan - Besar Penerimaan - Jumlah Memantau Metode Kelurahan Dua kali PT. x - BLHD BLHD
kerja dan /kecilnya Tenaga Kerja tenaga Jumlah surey dan Penambungan setahun kota kota
berusaha jumlah tenaga operasional kerja local Tanaga FGD dan selama Makassar Makassar
bagi kerja local dan rangka yang kerja local sekitarnya tahap
penduduk yang pengoperasian dipekerakan dan tata operasional
local diperkerjakan rumah sakit cara
- Besar/kecilnya perekrutan
upah yang tenaga kerja
diterima oleh
tenaga kerja
local
b. Persepsi – Keresahan Masyarakat-Konflik Sosial
Lampiran 1

Struktur Organisasi
Lampiran 2

Matriks Rencana
Pengelolaan Lingkungan Hidup
c Kualitas
air
Peurunan Peningkatankand Limba kandungan Memanra Pengambilan Pada 2 kali PT. - BLHD kota - BLHD kota
kualitas ungan TSS, h TSS, u sampel air di bebera setahun Gowa makassar makassar
air kekurangan, BOD, padat kekeruhan, perubaha lapanagn pa titik selama Makassa - Dinas - Dinas
COD, COD, nitrit dan BOD, COD, n dengan di laut tahap r ksehatan Kesehatan
(N-NO2) Nitrat (N- cair N-NO2. N- kandunga menggunakan sekitar oprasio Tourism kota kota
NO3), pH, frosfat beiak N)#, pH, P- n TSS, Kammerer lokasi nal Develop mkassar makassar
(P-PO4) bersif PO4, kekeruhan Water Samller, kegiata rumah me nt - Dinas - Dinas
penurunan DO, at penrunan , pH, Do, Analisis sampel n sakit (GMTD) kelautan kelautan
facal coliform dan medik DO, fecal BOD, ar di siloam Tibk dan dan
total coliform maup coliform COD, laboatorium perikaana perikanan
un dan total minyak, dilakukan n kota kota
non coliform fecal berdsarka makassar makassar
medik coliform pedoman - Pemerinta
akibat standar h kec.
pengopras Nasional Mariso
ian Indonesia dan kel
UGD/ICU/ penamba
ICCU & ngan
Ruangan - LSM
Tindakan lingkunga
n
setempat
d BiotaPerai
ran
Gangguan Penurunan Limba Penurunan Memanta - Pemantauan Bebrap 2 kali PT. - BLHD kota - BLHD kota
kehidupan keragaman jenis h populasi u plankton a titik setahun Gowa makassar makassar
biota dan kelimpahan padat dan penuruan dengan di laut selama Makassa - Dinas - Dinas
perairan plankton dan baik keragaman populasi menyaring sekitar tahap r ksehatan Kesehatan
benthos di bersif jenis biota dan air laut. lokasi oprasio Tourism kota kota
perairan sekitar at perairan keragama Sebanyak 50 rumah nal Develop mkassar makassar
medik laut di n jenis iter rumah me nt
lokasi rumah sakit maup sekitar biota menggunak sakit sakit (GMTD) - Dinas
siloam un rumah sakit perairan an plankton siloam iloam Tibk kelautan
non siloam akibat net No. 25, dan
medik pengprasi kemudian perikaana
an rawat dikosentrasi n kota
inap dan kan menjadi makassar
sterilisasi 25 ml, - Pemerinta
selanjutnya h kec.
ditambahka Mariso
n pngawet dan kel
formalin penamba
sebanyak 4- ngan
5 tetes LSM
- Pemanauan lingkunga
ikandengan n
mengamati setempat
tangkapan
nelayan
pancong
dan bagan
- Perhitungan
ondeks
keanekarag
aman
(Shannon-
Wiener
index)
plankton
dan benthos
dilakukan
dengan
menggunak
an
persamaan
dari
simpson
(1949)
E Kesehatan Masyarakat
Gangguan
kesehatan
masyarak
at
Lampiran 8
Jenis Perizinan
Yang Dimiliki

1. Izin Kelayakan Lingkungan Hidup Pembangunan


2. Izin Pembuangan Limbah Cair (LPLC)
3. Izin TPS B3
4. Izin Layak Huni Bangunan
5. Perjajian Kerjasama dengan Pihak Ketiga

Anda mungkin juga menyukai