Anda di halaman 1dari 73

KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL TANAMAN PANGAN

NOMOR: 265/HK.310/C/11/2021

TENTANG

PETUNJUK PELAKSANAAN KEGIATAN BANTUAN BENIH PADI


DAN JAGUNG TAHUN ANGGARAN 2022
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DIREKTUR
JENDERAL TANAMAN PANGAN,

Menimbang : a. bahwa berdasarkan Keputusan Direktur Jenderal Tanaman


Pangan Nomor 248/HK.310/C/10/2021 telah ditetapkan
Petunjuk Teknis Bantuan Pemerintah Direktorat Jenderal
Tanaman Pangan Tahun Anggaran 2022;
b. bahwa untuk melaksanakan ketentuan Peraturan Menteri
Pertanian Nornor 34 Tahun 2021 tentang Pedoman
Umum Bantuan Pemerintah Lingkup Kementerian
Pertanian Tahun 2022, maka perlu menetapkan Petunjuk
Pelaksanaan Kegiatan Bantuan Benih Padi dan Jagung
Tahun Anggaran 2022;

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem


Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421).
2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun
2005-2025 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2007 Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4700);
3. Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2012 tentang Pangan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor
227, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5360);
4. Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2013 tentang
Perlindungan dan Pemberdayaan Petani (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 131, Tambahan
Lembaran Negara Nomor 5433);
5. Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2019 tentang Sistem
Budi Daya Pertanian Berkelanjutan (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 201, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6412);
6. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2010 tentang Usaha
Budidaya Tanaman (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2010 Nomor 24, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5106);
7. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2017 tentang
Sinkronisasi Proses Perencanaan dan Penganggaran
Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2017 Nomor 105, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 6056;
8. Peraturan Presiden Nomor 18 Tahun 2020 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2020-
2024 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2020
Nomor 10)
9. Peraturan Presiden Nomor 69 Tahun 2019 tentang
Organisasi Kementerian Negara (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 87);
10. Peraturan Presiden Nomor 45 Tahun 2015 tentang
Kementerian Pertanian (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2015 Nomor 85):
11. Peraturan Menteri Pertanian Nomor 43/Permentan/
OT.010/8/2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Kementerian Pertanian (Berita Negara Republik Indonesia
Tahun 2015 Nomor 1243);
12. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 173/PMK.05/2016
tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Keuangan
Nomor 168/PMK.05/2015 tentang Mekanisme Pelaksanaan
Anggaran Bantuan Pemerintah pada Kementerian Negara/
Lembaga;
13. Peraturan Menteri Pertanian Nomor 18/Permentan/
RC.040/4/2018 tentang Pedoman Pengembangan
Kawasan Pertanian Berbasis Korporasi Petani (Serita
Negara Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor 559);
14. Peraturan Menteri Pertanian Nomor 49 tahun 2019
tentang Komando Strategis Pembangunan Pertanian;
15. Peraturan Menteri Pertanian Nomor 34 Tahun 2021
tentang Pedoman Umum Bantuan Pemerintah Lingkup
Kementerian Pertanian Tahun 2022;
16. Keputusan Menteri Pertanian Nomor 472/Kpts/
RC.040/6/2018 tentang Lokasi Kawasan Pertanian
Nasional;
17. Keputusan Menteri Pertanian Nomor 259/Kpts/
RC.020/M/05/2020 tentang Rencana Strategis Kementerian
Pertanian Tahun 2020-2024.
18. Keputusan Direktur Jenderal Tanaman Pangan Nomor
250/ HK.310 IC/ 11 I 2020 tentang Petunjuk Teknis
Bantuan Pemerintah Lingkup Direktorat Jenderal Tanaman
Pangan Tahun Anggaran 2022

MENETAPKAN :

KESATU Petunjuk Pelaksanaan Kegiatan Bantuan Benih Padi dan


Jagung Tahun Anggaran 2022 sebagaimana tercantum
dalam Lampiran yang merupakan bagian tidak
terpisahkan dari keputusan ini.

KEDUA Petunjuk pelaksanaan sebagaimana dimaksuddalam


dictum KESATU adalah sebagai dasar dalam
melaksanakan kegiatan Bantuan Benih Padi dan Jagung
Tahun Anggaran 2022

KETIGA Segala biaya yang diperlukan sebagai akibat


ditetapkannya Keputusan ini, dibebankan pada DIPA
Satuan Kerja Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Tahun
Anggaran 2022.
KEEMPAT Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di Jakarta
Pada tanggal 01 NOVEMBER 2021
An. DIREKTUR JENDERAL TANAMAN PANGAN
Plt. DIREKTUR PERBENIHAN TANAMAN
PANGAN

MOHAMMAD TAKDIR MULYADI


NIP 196304231989031002
SALINAN Keputusan ini disampaikan kepada Yth.:
1. Menteri Pertanian Republik Indonesia;
2. Pimpinan Tinggi Madya Lingkup Kementerian Pertanian;
3. Pimpinan Tinggi Pratama lingkup Direktorat Jenderal Tanaman Pangan;
4. Gubernur seluruh Indonesia;
5. Bupati/Walikota seluruh Indonesia;
6. Kepala Dinas Provinsi yang melaksanakan urusan Pemerintahan di bidang
Tanaman Pangan seluruh Indonesia;
7. Kepala Dinas Kabupaten/Kota yang melaksanakan urusan Pemerintahan di
bidang Tanaman Pangan seluruh Indonesia;
8. Sadan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan, Kementerian Keuangan
KATA PENGANTAR

Kebutuhan bahan pangan dan industri terus meningkat sejalan dengan


bertambahnya jumlah peduduk sehingga upaya peningkatan produksi
pangan di dalam negeri perlu menjadi perhatian. Untuk memenuhi
kebutuhan pangan, Indonesia masih berpeluang besar untuk dapat terus
meningkatkan produksi pangan melalui peningkatan produktivitas,
perluasan areal tanam baru, dan peningkatan indeks pertanaman.
Salah satu strategi untuk mencapai kecukupan pangan adalah melalui
penyediaan benih bermutu varietas unggul baru yang produktivitasnya
tinggi dan sesuai dengan preferensi petani dengan jumlah yang cukup dan
tepat waktu.
Tahun 2022, bantuan pemerintah dilaksanakan melalui Program
Peningkatan Produksi, Produktivitas, dan Mutu Hasil Tanaman Pangan
yang salah satunya merupakan Pengelolaan Sistem Penyediaan
Benih Tanaman Pangan. Dalam rangka peningkatan produksi komoditas
padi dan jagung minimal 7% serta kenaikan tiga kali lipat ekspor sampai
tahun 2024 melalui kegiatan bantuan benih padi dan jagung Tahun
Anggaran 2022. Agar pelaksanaan kegiatan Bantuan Benih Padi dan Jagung
Tahun Anggaran 2022 berjalan sesuai dengan tujuan dan sasaran yang telah
ditetapkan, maka disusun “Petunjuk Pelaksanaan Bantuan Benih Padi dan
Jagung Tahun Anggaran 2022”. Petunjuk pelaksanaan ini merupakan
acuan bagi para pemangku kepentingan bantuan benih benih padi dan
jagung dalam melaksanakan kegiatan perbenihan tanaman pangan.

Ditetapkan di Jakarta Pada tanggal :


DESEMBER 2021
An. DIREKTUR JENDERAL TANAMAN PANGAN
Plt. DIREKTUR PERBENIHAN
TANAMAN PANGAN

MOHAMMAD TAKDIR MULYADI


NIP 196304231989031002
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..................................................................................... i


DAFTAR ISI ..................................................................................................... iii
DAFTAR TABEL ............................................................................................. v
DAFTAR FORMULIR .................................................................................... v

BAB I. PENDAHULUAN ......................................................................... 1


A. Latar ............................................................................................................ 1
B. Dasar Hukum ............................................................................................ 2
C. Tujuan dan Sasaran .................................................................................. 4
D. Ruang Lingkup ......................................................................................... 5
E. Keluaran (Output) dan Indikator Kinerja ............................................. 5
F. Analisis Resiko .......................................................................................... 6
G. Istilah dan Pengertian .............................................................................. 7

BAB II. PERENCANAAN DAN PENGORGANISASIAN BANTUAN


BENIH ........................................................................................... 15
A. Perencanaan ............................................................................................. 15
B. Pengorganisasian .................................................................................... 22

BAB III. MEKANISME PELAKSANAAN BANTUAN BENIH .......... 24


A. Mekanisme Pengadaan .......................................................................... 24
B. Mekanisme Penyaluran .......................................................................... 24
C. Realokasi Bantuan ................................................................................... 26
D. Mekanisme Pembayaran Tagihan ........................................................ 27
E. Pertanggungjawaban Bantuan Pemerintah ........................................ 28
F. Ketentuan Perpajakan ............................................................................ 28
G. Ketentuan Sanksi .................................................................................... 28
H. Pelaksanaan Kegiatan ............................................................................ 28

BAB IV. PEMBINAAN, PENGEDALIAN, EVALUASI DAN


PELAPORAN .............................................................................. 30
A. Pembinaan dan Pengedalian ............... .................................................. 30
B. Evaluasi ..................................................................................................... 30
C. Pelaporan .................................................................................................. 31
D. Hibah ......................................................................................................... 31
BAB V. PENUTUP ...................................................................................... 33

LAMPIRAN ..................................................................................................... 35
Tabel 1. Matrik Indikator Kegiatan Bantuan Benih Padi dan
Jagung Tahun Anggaran 2022 .......................................... 5
Tabel 2. Matrik Penilaian Risiko Kegiatan Bantuan Benih Padi
dan Jagung Tahun Anggaran 2022 .................................. 6
DAFTAR FORM

Form 1. SK Penetapan CPCL Kabupaten/Kota


Form 2. Surat Pernyataan Kebenaran CPCL
Form 3. Usulan Petugas Pemeriksa dan Penerima Barang (P3B)
Form 4. Surat Persetujuan Dinas Pertanian Provinsi
Form 5. Form Surat Keputusan Penerima Bantuan Pemerintah Benih
Padi/jagung hibrida
Form 6. Berita Acara Pemeriksaan Barang
Form 7. Berita Acara Serah Terima
Form 8. Rekapitulasi BASTB Bantuan Pemerintah Untuk Alokasi Pusat
Form 9. BAST Pekerjaan Bantuan Pemerintah
Form 10. Laporan Akhir Kegiatan Bantuan Benih Padi/jagung hibrida
TA 2022
Form 11. Surat Pernyataan Bersedia Menerima Hibah BMN Form 12.
Naskah Perjanjian Hibah BMN
Form 13. Berita Acara Serah Terima Barang Milik Negara (DIPA Pusat)
LAMPIRAN

KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL TANAMAN PANGAN


NOMOR : 265/HK.310/C/11/2021

TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN BANTUAN


BENIH PADI DAN JAGUNG
TAHUN ANGGARAN 2022
BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sektor pertanian mempunyai peran strategis dalam perekonomian


nasional yang dapat menjaga kestabilan perekonomian. Hal ini
dibuktikan saat pandemik covid 19, sektor pertanian merupakan sektor
yang masih tumbuh positif, sementara sektor perekonomian lainnya
tumbuh negatif, sehingga menyebabkan Indonesia masuk ke jurang
resesi ekonomi. Pertumbuhan sektor pertanian tidak hanya pada
aspek penyediaan bahan pangan dan bahan baku industri tetapi juga
sebagai penyerap tenaga kerja, sumber mata pencaharian dan tentunya
sebagai sumber devisa bagi negara.
Peningkatan produksi disertai kualitas hasil yang baik merupakan
orientasi utama dari kegiatan pembangunan tanaman pangan. Salah
satu upaya dalam peningkatan produksi dan produktivitas tanaman
pangan adalah penggunaan benih bermutu dari varietas unggul. Benih
merupakan kebutuhan dasar, input utama dalam melakukan kegiatan
produksi tanaman.
Penggunaan benih dengan kualitas yang tinggi dan kuantitas
yang memadai harus diikuti dengan aplikasi teknologi budidaya
lainnya seperti pupuk berimbang mempunyai pengaruh yang nyata
terhadap produktivitas, produksi dan mutu hasil produk tanaman
pangan serta digunakan secara konsisten oleh petani dalam setiap usaha
taninya. Direktorat Perbenihan memiliki fungsi sebagai
direktorat teknis pelaksana di bidang perbenihan dengan Pengelolaan
Sistem Penyediaan Benih sebagai salah satu fokus kegiatan.
Keluaran (output) yang diharapkan adalah meningkatnya
penggunaan benih unggul berserti kat tanaman pangan dengan
indikator tersedia dan tersalurnya benih berserti kat untuk dua
komoditas utama yaitu, padi dan jagung.
Sejalan dengan program utama Kementerian Pertanian, bahwa
pembangunan tanaman pangan difokuskan pada peningkatan produksi
dan ekspor melalui pengembangan kawasan tanaman pangan.
Komoditas padi dan jagung merupakan komoditas strategis dan menjadi
Prioritas Nasional dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Nasional (RPJMN) 2020-2024. Sesuai dengan RPJMN, sasaran produksi
Tahun Anggaran 2022, yaitu padi 59,15 juta ton GKG dan jagung 24,1
juta ton pipilan kering. Untuk tercapainya sasaran produksi dan
produktivitas, khususnya padi dan jagung pada tahun 2022, Pemerintah
memberikan Fasilitas Penyediaan Benih Berserti kat untuk petani
melalui Bantuan Benih Padi dan Jagung dengan sumber anggaran dari
DIPA APBN TA 2022.
Tujuan kegiatan bantuan benih padi dan jagung adalah
memberikan bantuan benih padi dan jagung untuk
meningkatkan produksi, produktivitas dan mutu hasil padi dan
jagung. Sedangkan sasaran dari kegiatan adalah tersalurnya bantuan
benih padi dan jagung untuk meningkatkan produksi, produktivitas
dan mutu hasil padi dan jagung. Agar pelaksanaan kegiatan dapat
berjalan e sien, efektif dan akuntabel, maka perlu disusun Petunjuk
Pelaksanaan Kegiatan Bantuan Benih Padi dan Jagung Tahun Anggaran
2022 yang berfungsi sebagai acuan dalam melaksanakan kegiatan
bantuan benih.
Selanjutnya Kepala Dinas Pertanian Provinsi atau Kepala Dinas
Pertanian Kabupaten/Kota agar menyusun Petunjuk Pelaksanaan yang
mengatur tentang Kegiatan Bantuan Benih Padi dan Jagung Tahun
Anggaran 2022 untuk anggaran Tugas Pembantuan.

B. Dasar Hukum

Penyusunan Petunjuk Pelaksanaan Bantuan Benih Padi dan Jagung


Tahun Anggaran 2022 dilandasi dan mengacu pada peraturan
perundangan Republik Indonesia sebagai berikut :
1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2003
tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4286);
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2004 tentang
Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4355);
3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 15 Tahun 2004 tentang
Pemeriksaan, Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 66,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4400);
4. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 9 tahun 2020 tentang
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2022
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2020 Nomor 239,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6570);
5. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2019 tentang
Sistem Budi Daya Pertanian Berkelanjutan (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 201, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 6412);
6. Peraturan Pemerintah Nomor 44 Tahun 1995 tentang Perbenihan
Tanaman (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1995
Nomor 85, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
3616);
7. Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 2014 tentang Pengelolaan
Barang Milik Negara/Daerah.
8. Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018 tentang Pengadaan
Barang/JasaPemerintah);
9. Keputusan Presiden RI Nomor 42 Tahun 2002 tentang Pedoman
Pelaksanaan APBN (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2002 Nomor 73, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4212);
10. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 134/PMK.06/2005 tentang
Pedoman Pembayaran Dalam Pelaksanaan Anggaran Pendapatan
dan Belanja Negara;
11. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 190/PMK.05/2012 Tentang
Tata Cara Pembayaran dalam rangka Pelaksanaan APBN;
12. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 173/PMK.05/2016 tentang
perubahan atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor
168/PMK.05/2015 tentang Mekanisme Pelaksanaan Anggaran
Bantuan Pemerintah pada Kementerian Negara/ Lembaga;
13. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 119/PMK.02/2020 tentang
Standar Biaya Masukan Tahun Anggaran 2022;
14. Peraturan Menteri Pertanian Nomor 43/Permentan/OT.140/8/
2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pertanian;
15. Peraturan Menteri Pertanian Nomor 01/Permentan/OT.010/1/
2016 tentang Unit Layanan Pengadaan Barang/Jasa Unit
Pelaksana Teknis Kementerian Pertanian;
16. Peraturan Menteri Pertanian Nomor 64/Permentan/RC.130/
12/2016 tentang Penugasan Kepada Gubernur dalam
Pelaksanaan Kegiatan dan Tanggung jawab engelolaan Dana
Tugas Pembantuan Propinsi;
17. Peraturan Menteri Pertanian Nomor 65/Permentan/RC.130/
12/2016 tentang Penugasan Kepada Bupati/Walikota dalam
Pelaksanaan Kegiatan dan Tanggung jawab Pengelolaan Dana
Tugas PembantuanKabupaten/Kota;
18. Peraturan Menteri Pertanian Nomor 12/Permentan/
TP.020/4/ 2018 tentang Produksi, Serti kasi dan Peredaran Benih
Tanaman;
19. Peraturan Menteri Pertanian Nomor 34 Tahun 2021 tentang
Pedoman Umum Bantuan Pemerintah Lingkup Kementerian
Pertanian Tahun Anggaran 2022;
20. Keputusan Menteri Pertanian Nomor 472/Kpts/RC.040/6/2018
tentang Lokasi Kawasan Pertanian Nasional;
21. Keputusan Menteri Pertanian Nomor 990/HK.150/C/05/2018
tentang Petunjuk Teknis Produksi Benih Tanaman Pangan;
22. Keputusan Menteri Pertanian Nomor 620/HK.140/C/04/2020
tentang Petunjuk Teknis Serti kasi Benih Tanaman Pangan;
23. Keputusan Menteri Pertanian Nomor 992/HK.150/C/05/2018
tentang Petunjuk Teknis Peredaran Benih Tanaman Pangan;
24. Keputusan Menteri Pertanian Nomor 993/HK.150/C/05/2018
tentang Petunjuk Teknis Pengambilan Contoh Benih dan
Pengujian/Analisis Mutu Benih Tanaman Pangan;
25. Keputusan Direktur Jenderal Tanaman Pangan Nomor 96/
HK.310/C/4/2020 tentang Standar Operasional Prosedur
Pengecekan Mutu Benih Bantuan Pemerintah;
26. Keputusan Direktur Jenderal Tanaman Pangan Nomor 248/
Hk.310/C/10/2021 tentang Petunjuk Teknis Bantuan
Pemerintah Lingkup Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Tahun
Anggaran 2022.

C. Tujuan dan Sasaran

1. Tujuan
Memberikan bantuan benih padi dan jagung untuk meningkatkan
produksi, produktivitas, dan mutu hasil tanaman pangan,
penanganan Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT)/Dampak
Perubahan Iklim (DPI), serta mendukung peningkatan ekspor.
2. Sasaran
Tersalurnya bantuan benih padi dan jagung untuk meningkatkan
produksi, produktivitas, dan mutu hasil tanaman pangan,
penanganan OPT/DPI, serta mendukung peningkatan ekspor.
D. Ruang Lingkup

Ruang lingkup Petunjuk Pelaksanaan ini meliputi:


1. Latar belakang, dasar hukum, tujuan dan sasaran, dan istilah
dan pengertian lingkup kegiatan.
2. Keluaran (output) dan indikator kinerja, menjelaskan keluaran
dari kegiatan yang dilaksanakan dan indikator yang digunakan
untuk menilai hasil pelaksanaan kegiatan dan analisis resiko
kegiatannya.
3. Pelaksanaan Bantuan Pemerintah Tahun Anggaran 2022,
meliputi:
a. Perencanaan dan Pengorganisasian
b. Mekanisme Pelaksanaan Bantuan
c. Pengendalian, Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan.

E. Keluaran (Output) dan Indikator Kinerja

Keluaran (output) adalah hasil langsung yang diinginkan dari


pelaksanaan suatu kegiatan. Keluaran yang diinginkan pada kegiatan
bantuan benih padi dan jagung Tahun Anggaran 2022 adalah areal yang
diberikan bantuan benih padi dan jagung berserti kat.
Sedangkan indikator kinerja adalah ukuran atau acuan untuk
menilai pencapaian keluaran dari suatu pelaksanaan kegiatan.
Indikator kegiatan bantuan benih padi dan jagung adalah tersalurnya
bantuan benih padi dan jagung kepada penerima manfaat untuk
mendukung pertumbuhan produksi minimal 7% dan peningkatan
ekspor tiga kali lipat komoditas padi dan jagung sampai dengan tahun
2024.

Tabel 1. Matrik Indikator Kegiatan Bantuan Benih Padi dan Jagung


Tahun Anggaran 2022

NO SUB OUTPUT INDIKATOR

1 Terlaksananya Bantuan Benih Padi dan Tersalurkannya volume bantuan benih padi dan
Jagung Hibrida jagung hibrida kepada poktan/gapoktan/LMDH/ KUB/
Kel ompoktani Millenial/ Kelompok Masyarakat/ Lembaga
Pemerintah/ n on pemerintah yang telah d itetap kan oleh
Dinas PertanianKabupaten /Kota/Provinsi
F. Analisis Risiko

Secara umum semua kegiatan memiliki risiko jika tidak


dilaksanakan sesuai aturan dan petunjuk yang ditetapkan. Risiko
kegagalan pencapaian keluaran (output) terjadi jika pelaksanaan tidak
tepat waktu, jumlah, varietas, dan kualitas benih tidak sesuai
spesi kasi. Oleh karena itu diharapkan kegiatan dilaksanakan sesuai
dengan peraturan perundangan yang ditetapkan. Agar tidak terjadi
risiko kegagalan, maka titik-titik kritis berikut perlu mendapatkan
perhatian:

Tabel 2. Matrik Penilaian Risiko Kegiatan Bantuan Benih Padi dan


Jagung Tahun Anggaran 2022
G. Istilah dan Pengertian

Istilah dan pengertian yang terkait dengan kegiatan Pengelolaan


Sistem Penyediaan Benih Tanaman Pangan adalah:
1. Benih Unggul adalah Benih Tanaman dari varietas hasil pemuliaan
atau introduksi yang telah dilepas oleh Pemerintah Pusat, wajib
memenuhi standar mutu, diserti kasi dan diberi label.
2. Benih Sumber adalah tanaman atau bagian tanaman yang
digunakan untuk memproduksi benih yang merupakan kelas-kelas
benih meliputi Benih Inti, Benih Penjenis, Benih Dasar, dan Benih
Pokok.
3. Benih Sebar (BR) adalah keturunan dari Benih Penjenis, Benih Dasar
atau Benih Pokok yang diproduksi dan dipelihara sedemikian rupa
sehingga identitas dan tingkat kemurnian varietas dapat dipelihara,
memenuhi standart mutu benih yang ditetapkan serta harus
diserti kasi sebagai Benih Sebar oleh Balai Pengawasan dan
Serti kasi Benih.
4. Varietas adalah bagian dari suatu jenis yang ditandai dari bentuk
tanaman, pertumbuhan daun, Bunga, buah, biji dan sifat-sifat lain
yang dapat dibedakan dalam jenis yang sama.
5. Varietas Unggul adalah benih varietas yang telah dilepas oleh
pemerintah baik berupa varietas baru maupun varietas lokal yang
mempunyai kelebihan dalam potensi hasil dan/atau sifat-sifat
lainnya.
6. Varietas Lokal adalah varietas tanaman yang telah beradaptasi dan
berkembang pada lokasi tertentu.
7. Serti kat adalah keterangan tentang pemenuhan/telah memenuhi
persyaratan mutu yang diberikan oleh lembaga serti kasi pada
kelompok benih yang diserti kasi atas permintaan produsen benih.
8. Benih berserti kat adalah benih dengan serti kasi dari Balai
Pengawasan dan Serti kasi Benih (BPSB) atau dari produsen benih
yang telah mendapatkan serti kat sistem manajemen mutu dari
lembaga penilai yang berwenang (Lembaga Serti kasi Sistem Mutu
atau Lembaga Serti kasi Produk) dengan spesi kasi mutu benih
sesuai peraturan perundangan yang berlaku.
9. Benih Padi Inbrida adalah varietas yang dikembangkan dari satu
tanaman melaluipenyerbukan sendiri sehingga memiliki tingkat
kemurnian atau homozigositas yang tinggi.
10. Benih Padi Hibrida adalah merupakan hasil persilangan dari dua
induk (genetically- xed varieties)yang mampu menunjukkan sifat
superior (efek heterosis), terutama potensi hasilnya, namun efek
heterosis ini akan hilang pada generasi berikutnya.
11. Benih Jagung Hibrida adalah jagung yang benihnya merupakan
keturunan pertama dari persilangan dua galur atau lebih yang sifat-
sifat individunya heterozigot dan homogen.
12. Padi Gogo adalah tanaman pertanian yang diusahakan di lahan
keringdi daerah yang bercurah hujan rendah atau pada bagian teratas
dari suatu daerah berlereng yang tidak/kurang mampu menampung
air relatif lama.
13. Padi Genjah adalah tanaman padi dengan masa tanam berumur
pendek (genjah, sangat genjah, ultra genjah).
14. Petani adalah perorangan warga negara Indonesia beserta
keluarganya yang mengelola usaha dibidang pertanian, wanatani,
minatani, agropasture, penangkaran satwa dan tumbuhan, didalam
dan sekitar hutan, yang meliputi usaha hulu, usaha tani, agroindustri,
pemasaran dan jasa penunjang.
15. Lokasi adalah letak atau tempat yang dapat dimanfaatkan untuk
budidaya tanaman pangan;
16. Lahan adalah tanah terbuka/tanah garapan yang dapat
dimanfaatkan untuk budidaya tanaman pangan;
17. kepentingan, kesamaan kondisi lingkungan sosial, ekonomi, sumber
daya, kesamaan komoditas dan keakraban untuk meningkatan serta
mengembangkan usaha anggota.
18. Kelompok Petani Kebun adalah kumpulan petani atau perorangan
warga negara Indonesia beserta keluarganya yang mengelola usaha
di bidang perkebunan.
19. Gabungan Kelompok Tani yang selanjutnya disebut (Gapoktan)
adalah kumpulan beberapa kelompok tani yang bergabung dan
bekerja sama untuk meningkatkan skala ekonomi dan e siensi usaha.
20. Lembaga Masyarakat Desa Hutan yang selanjutnya disebut LMDH
adalah satu lembaga yang dibentuk oleh masyarakat desa yang
berada didalam atau disekitar hutan untuk mengatur dan memenuhi
kebutuhannya melalui interaksi terhadap hutan dalam konteks
sosial, ekonomi, politik dan budaya.
21. Kelompok Tani Hutan yang selanjutnya disebut KTH adalah
kumpulan petani atau perorangan warga negara Indonesia beserta
keluarganya yang mengelola usaha di bidang kehutanan di dalam
dan diluar kawasan hutan yang meliputi usaha hasil hutan kayu,
hasil hutan bukan kayu dan jasa lingkungan, baik di hulu maupun di
hilir.
22. Kelompok Petani Kebun adalah kumpulan petani atau perorangan
warga negara Indonesia beserta keluarganya yang mengelola usaha
di bidang perkebunan.
23. Kelompok Usaha Bersama yang selanjutnya disebut (KUB) adalah
kelompok yang dibentuk oleh beberapa orang anggota masyarakat
untuk meningkatkan usaha dan kesejahteraan.
24. Kelompok Usaha Bersama Petani Muda adalah Kumpulan
Pemuda/ Petani Muda yang bergabung dan bekerjasama mengelola
usaha pertanian bersama untuk meningkatkan skala ekonomi dan
e siensi usaha.
25. Kelompok tani Millenial adalah kumpulan petani yang berusi 19 - 39
tahun.
26. Calon Petani dan Calon Lokasi yang selanjutnya disebut CPCL adalah
kelompok tani penerima bantuan benih dan lokasi lahan yang akan di
tanami oleh kelompok tani menggunakan benih bantuan.
27. Penerima Bantuan adalah Kelompok Tani (Poktan), Gabungan
Kelompok Tani (Gapoktan), Lembaga Masyarakat Desa Hutan
(LMDH), Kelompok Tani Kebun (KTK), Kelompok Tani Hutan
(KTH), Kelompok Usaha Bersama (KUB), Kelompok Masyarakat,
Kelompok Tani Millenial, Lembaga Pemerintah, dan Lembaga Non
Pemerintah yang menguasai lahan dan pelaksana program.
28. Perluasan Areal Tanam adalah penambahan luas tanam atau
penambahan areal tanam di luar baku lahan;
29. Indeks Pertanaman (IP) merupakan hasil perbandingan antara
jumlah luas masing-masing jenis tanaman dalam pola tanam selama
setahun dengan luas lahan yang tersedia untuk ditanami dikalikan
100.
30. Dem Area Optimalisasi Indeks Pertanaman adalah cara tanam
dengan meningkatkan indeks pertanaman padi atau padi-palawija
empat kali pada lahan yang sama.
31. Peningkatan Indeks Pertanaman (PIP) merupakan peningkatan
indeks pertanaman sesuai kebiasaan petani pada tahun sebelumnya.
32. Perluasan Areal Tanam adalah penambahan luas tanam yg
sebelumnya belum pernah ditanami atau penambahan luas tanam
diluar baku lahan.
33. Penumbuhan dan Pengembangan Korporasi Petani adalah upaya
untuk mendorong kelembagaan petani secara bertahap, sehingga
terbentuk kerjasama saling menguntungkan dalam budidaya
pertanian/korporasi.
34. Korporasi Petani adalah kelembagaan ekonomi petani berbadan
hukum berbentuk koperasi atau badan hukum lain dengan sebagian
besar kepemilikan modal dimiliki petani dan/atau lokasi/petani
yang sudah memiliki offtaker atau kemitraan.
35. Offtaker adalah bentuk kerjasama dengan pihak kedua untuk
melakukan pembelian hasil panen petani berdasarkan harga yang
telah disepakati kedua belah pihak.
36. Kemitraan adalah bentuk kerjasama saling menguntungkan dalam
budidaya pertanian.
37. Kawasan Tanaman Pangan Berbasis Korporasi Petani adalah
Kawasan Pertanian Tanaman Pangan (padi, jagung, kedelai dan
tanaman lainnya) yang dikembangkan dengan strategi
memberdayakan dan mengkorporasikan petani.
38. Food Estate kawasan pertanian skala luas yang mengintegrasikan
pengembangan komoditas pangan, hortikultura, perkebunan dan
peternakan dan komoditas lainnya.
39. Food Estate Berbasis Korporasi Petani adalah pengembangan
kawasan pertanian dalam skala luas yang mengintegrasikan
komoditas tanaman pangan, hortikultura, perkebunan, peternakan
dan komotas lainnya dengan dikelola melalui model bisnis korporasi
sehingga tercipta e siensi produksi, peningkatan nilai tambah bagi
petani.
40. Bencana alam dan OPT adalah peristiwa atau serangkaian
peristiwa yang mengancam baik disebabkan oleh faktor alam
atau non alam yang dapat mengganggu pertumbuhan tanaman
sehingga menyebabkan dampak secara langsung maupun tidak
langsung terhadap penurunan produksi maupun kehilangan hasil.
41. Produsen Benih adalah perseorangan, badan usaha, badan hukum
atau instansi pemerintah yang melakukan proses produksibenih.
42. Penyedia Benih adalah perusahaan yang mempunyai kuali kasi
melakukan pengadaan dan penyaluran bantuan benih kegiatan
Pengadaan Bantuan Benih Padi dan Jagung TA 2022.
43. Bantuan Lainnya yang Memiliki Karakteristik Bantuan Pemerintah
yang Ditetapkan oleh Pengguna Anggaran adalah bantuan dalam
bentuk uang atau barang. Bantuan dimaksud dapat diberikan kepada
perseorangan, kelompok masyarakat atau lembaga
pemerintah/nonpemerintah.
44. Kuasa Pengguna Anggaran yang selanjutnya disebut KPA adalah
pejabat yang memperoleh kuasa dari PA untuk melaksanakan
sebagian kewenangan dan tanggung jawab penggunaan anggaran
pada Kementerian Negara/Lembaga yang bersangkutan.
45. Pengguna Anggaran yang selanjutnya disebut PA adalah
Menteri/Pimpinan Lembaga yang bertanggung jawab atas
penggunaan anggaran pada Kementerian Negara/Lembaga yang
bersangkutan.
46. Pejabat Pembuat Komitmen yang selanjutnya disebut PPK adalah
pejabat yang diberi kewenangan oleh PA/Kuasa PA untuk
mengambil keputusan dan/atau tindakan yang dapat
mengakibatkan pengeluaran atas beban APBN.
47. Pejabat Penandatanganan Surat Perintah Membayar yang
selanjutnya disebut PP-SPM adalah pejabat yang diberi kewenangan
oleh PA/KPA untuk melakukan pengujian atas Surat Permintaan
Pembayaran (SPP) dan menerbitkan Surat Perintah Membayar
(SPM).
48. Surat Perintah Pembayaran yang selanjutnya disingkat SPP adalah
suatu dokumen yang dibuat/diterbitkan oleh pejabat yang
bertanggun g jawab atas pelaksanaan kegiatan/PP K dan
disampaikan kepada PP-SPM.
49. Surat Perintah Membayar yang selanjutnya disingkat SPM adalah
dokumen yang diterbitkan oleh PA/KPA atau pejabat lain yang
ditunjuk untuk mencairkan dana yang bersumber pada DIPA atau
dokumen lain yang dipersamakan.
50. Petugas Pemeriksa dan Penerima Barang yang selanjutnya disingkat
P3B adalah petugas pertanian di tingkat kecamatan yang diusulkan
oleh Kepala Dinas pertanian kabupaten untuk melakukan
pemeriksaan bantuan benih sebelum disalurkan ke kelompok tani
dan menandatangani Berita Acara Serah Terima Bantuan Benih.
Apabila tidak ada petugas di kecamatan tersebut, dapat
mengusulkan petugas dari kecamatan terdekat.
51. Pengawas Benih Tanaman (PBT) adalah Pegawai Negeri Sipil yang
diberi tugas, tanggungjawab, wewenang dan hak secara penuh untuk
melakukan kegiatan pengawasan benih tanaman oleh Pejabat yang
berwenang.
52. Balai Pengawasan Mutu dan Serti kasi Benih Tanaman Pangan dan
Hortikultura (BPSB-TPH) adalah institusi milik pemerintah yang
memiliki tugas dan fungsi melakukan pengawasan mutu dan
serti kasi benih yang diproduksi, yang sedang beredar dan yang
akan diedarkan.
53. Dinas Kabupaten/Kota/Provinsi adalah organisasi perangkat
daerah yang melaksanakan urusan pemerintahan daerah di bidang
TanamanPangan ditingkat Kabupaten/Kota/Provinsi.
54. Veri kasi adalah kegiatan pengujian terhadap suatu dokumen
untuk memperoleh kebenaran sesuai dengan ketentuan yang telah
ditetapkan, dan atau uji petik di lapangan.
55. Monitoring adalah kegiatan memantau perkembangan pelaksanaan
rencana kegiatan , mengidenti kasi serta mengantisipasi
permasalahan yang timbul dan/ atau akan timbul untuk dapat
diambil tindakan sedini mungkin;
56. Evaluasi adalah rangkaian kegiatan membandingkan realisasi
masukan (input), keluaran (output) dan hasil (outcome) terhadap
rencana dan standar yang ditetapkan.
57. Pembinaan adalah proses, pembuatan, pembaharuan, usaha dan
tindakan atau kegiatan yang dilakukan secara berdaya guna dan
berhasil guna.
58. Pelaporan adalah penyajian data/fakta/kondisi kegiatan yang telah
dilaksanakan dan yang akan dilaksanakan sesuai aturan yang sudah
ditetapkan.
59. Tim Pengawalan dan Monitoring adalah petugas yang melakukan
pemantauan maupun penilaian perkembangan kegiatan di tingkat
lapangan, yaitu di tingkat Provinsi/Kabupaten/Kota ditetapkan oleh
Kepala Dinas dan di tingkat Pusat ditetapkan oleh Sekretaris
Direktorat Jenderal Tanaman Pangan selaku KPA.
60. Komando Strategis Petani selanjutnya disebut Kostratani adalah
gerakan pembaharuan pembangunan pertanian kecamatan, melalui
optimalisasi tugas, fungsi dan peran Balai Penyuluhan Pertanian
(BPP) dalam mewujudkan keberhasilan pembangunan pertanian.
61. Pengendalian adalah proses memantau kegiatan untuk memastikan
bahwa kegiatan tersebut diselesaikan sesuai yang direncanakan.
62. Pemantauan adalah kegiatan memantau perkembangan
pelaksanaan rencana kegiatan mengidenti kasi serta
mengantisipasi permasalahan yang timbul dan/atau akan timbul
untuk dapat diambil tindakan sedini mungkin.
63. Laporan adalah penyajian data dan informasi suatu kegiatan yang
telah, sedang atau akan dilaksanakan sebagai indikator pelaksanaan
kegiatan sesuai yang direncanakan.
64. Tumpangsari adalah penanaman pada lokasi dan waktu secara
bersamaan dua atau lebih jenis tanaman serealia dan kacang-
kacangan secara selektif yang dapat tumbuh dan dapat berporduksi
dengan baik.
65. Tumpang sisip adalah cara bercocok tanam dimana satu bidang
lahan ditanami dengan dua atau lebih jenis tanaman dengan
pengaturan waktu panen dan tanam.
66. Integrated Farming adalah pengelolaan bisnis usaha pertanian yang
terintegrasi mulai budidaya, pasca panen, produk olahan, branding
sampai pemasaran dalam satu kawasan dengan skala luasan
tertentu.
67. Budidaya tanaman sehat adalah penerapan cara budidaya tanaman
yang baik dan benar mulai dari pengolahan tanah sampai panen
yang bertujuan untuk mengelola pertanaman padi sehingga aman
dari gangguan OPT.
68. PHT (Pengendalian Hama Terpadu) adalah upaya pengendalian
populasi atau tingkat serangan OPT dengan menggunakan satu
atau lebih dari berbagai teknik pengendalian yang dikembangkan
dalam satu kesatuan untuk mencegah timbulnya kerugian secara
ekonomi dan keruskana lingkungan hidup.
69. Pergantian varietas padi adalah penggantian varietas padi pada
lokasi yang musim sebelumnya ditanami benih varietas lokal atau
3 musim sebelumnya berturut-turut, ditanami Benih Unggul
varietas yang sama dengan tujuan untuk mengendalikan
Organisme Pengganggu Tanaman dan peningkatan produksi.
70. Jejer sari adalah penanaman pada waktu yang bersamaan dua atau
lebih jenis tanman serealia dan kacang-kacangan pada lahan
kelompok tani yang sama dan waktu yang sama, sebagian ditanam
jagung dan sebagian lagi ditanam kedelai.
71. Perluasan Areal Tanam Baru (PATB) adalah perluasan areal tanam
dengan membuka lahan baru.
72. Perluasan Areal Tanam (PAT) adalah perluasan areal tanam diluar
baku lahan atau lahan yang tidak dimanfaatkan.
73. Kegiatan prioritas lainnya atas kebijakan pimpinan adalah lokasi
hasil kunjungan kerja pimpinan pusat.
74. Instansi terkait adalah Lembaga Pemerintah atau Non Pemerintah
yang menguasai lahan untuk melakukan/memiliki kerjasama
dalam budidaya pertanian.
BAB II
PERENCANAAN DAN PENGORGANISASIAN BANTUAN BENIH

A. Perencanaan
1. Penetapan Lokasi Bantuan Pemerintah
a. Kriteria Lokasi
1) Padi:
Calon lokasi penerima Bantuan Pemerintah antara lain
adalah lokasi diprioritaskan memenuhi syarat:
a) Belum pernah menerima bantuan sejenis selama 1
tahun terakhir;
b) Peningkatan Indeks Pertanaman (PIP);
c) Penumbuhan dan Pengembangan Korporasi Petani
dan/atau lokasi/petani yang sudah memiliki offtaker
atau kemitraan;
d) Mendukung program unggulan (lokasi Food Estate,
Integrated Farming, Budidaya Tanaman Sehat/PHT;
pengembangan Dem Area Optimalisasi Peningkatan
Indeks Pertanaman, budidaya padi biofortifikasi,
budidaya padi ramah lingkungan);
e) Musim sebelumnya menanam benih varietas
lokal/pergantian varietas (3 musim sebelumnya
berturut-turut ditanami benih unggul varietas yang
sama);
f) Perluasan Areal Tanam Baru (PATB)/Perluasan Areal
Tanam (PAT);
g) Provitas lebih kecil atau sama dengan 4 ton/ha
(berdasarkan data KSA BPS);
h) Bencana alam/OPT;
i) Kerjasama dengan instansi terkait;
j) Lokasi prioritas lainnya atas kebijakan pimpinan.
2) Jagung:
Calon lokasi penerima Bantuan Pemerintah antara lain
adalah lokasi diprioritaskan memenuhi syarat:
a) Belum pernah menerima bantuan sejenis selama 1
tahun terakhir;
b) Peningkatan Indeks Pertanaman (PIP);
c) Penumbuhan dan Pengembangan Korporasi Petani
dan/atau lokasi/petani yang sudah memiliki offtaker
atau kemitraan;
d) Mendukung program unggulan (lokasi Food Estate,
Integrated Farming, Budidaya Tanaman Sehat/PHT,
pengembangan kawasan ekspor);
e) Musim sebelumnya menanam jagung komposit;
f) Perluasan Areal Tanam Baru (PATB)/Perluasan Areal
Tanam (PAT);
g) Tumpang sari/sisip jagung-kedelai; Jejer sari jagung-
kedelai;
h) Bencana alam/OPT;
i) Kerjasama dengan instansi terkait;
j) Lokasi prioritas lainnya atas kebijakan pimpinan.
b. Syarat Lokasi
1) Lokasi penerima bantuan benih padi dan jagung yang
dialokasikan di Satker Pusat, berdasarkan usulan Dinas
Pertanian/Dinas lainnya Kabupaten/Kota dan disetujui oleh Dinas
Pertanian Provinsi kepada Direktur Jenderal Tanaman
Pangan yang belum dianggarkan melalui dana Tugas
Pembantuan maupun APBD.
2) Lokasi penerima bantuan benih padi dan jagung yang
dialokasikan di Satker Tugas Pembantuan (Provinsi),
berdasarkan usulan dari Dinas Pertanian/Dinas lainnya
Kabupaten/Kota kepada Kepala Dinas Pertanian Provinsi.
Pembagian alokasi per Kabupaten/Kota sampai
kelompok tani ditetapkan oleh Dinas Pertanian
Provinsi dengan mempertimbangkan usulan dari Dinas
Pertanian Kabupaten/Kota berdasarkan potensi,
kemampuan dan sasaran produksi padi dan jagung.
c. Kriteria Lahan
1) Lahan sawah, lahan kering/ladang, lahan kehutanan
(Perhutani, Inhutani, perhutanan sosial), lahan perkebunan
(swasta, BUMN, rakyat), tegalan, eks tambang.
2) Lahan/tanah milik Lembaga Pemerintah seperti milik TNI,
Polri, Kementerian/Lembaga, perguruan tinggi,
sekolah, Pemerintah Daerah yang belum/tidak
dimanfaatkan.
3) Lahan/tanah milik lembaga non pemerintah seperti lahan
milik yayasan, pesantren, gereja, koperasi berbadan
hukum, lembaga masyarakat dan kelompok
masyarakat lainnya yang belum/tidak dimanfaatkan.

2. Penetapan Penerima Bantuan


a. Kriteria Penerima Bantuan
1) Petani yang tergabung dalam Kelompok Tani, Gabungan
Kelompok Tani dan sudah terdaftar pada Sistem Informasi
Penyuluhan Pertanian (Simluhtan);
2) Kelompok Tani/Gabungan Kelompok Tani yang belum
terdaftar pada Simluhtan, Lembaga Masyarakat Desa
Hutan (LMDH), Kelompok Tani Kebun (KTK), Kelompok
Tani Hutan (KTH), Kelompok Usaha Bersama (KUB),
Kelompok Masyarakat, Kelompok Tani Millenial, Lembaga
Pemerintah, dan Lembaga Non Pemerintah yang
menguasai lahan dan pelaksana program yang
mendapatkan rekomendasi dari Dinas Pertanian /Dinas lainnya
Kabupaten/Kota.
b. Syarat Penerima Bantuan
1) Penerima bantuan mempunyai keabsahan dari instansi
yang berwenang (Dinas Pertanian/Dinas Lainnya
Kabupaten/Kota);
2) Penerima bantuan menguasai lahan dan sebagai pelaksana
program dan tidak menerima bantuan sejenis pada musim
yang sama, dikecualikan yang terkena bencana dapat
menerima bantuan sejenis pada musim yang sama;
3) Penerima bantuan bersedia melaksanakan kegiatan
dengan sebaik-baiknya dan bersedia menambah biaya
pembelian sarana produksi dan biaya
operasional/pendukung lainnya sesuai rekomendasi
teknologi, bilamana bantuan yang diberikan tidak
mencukupi. Seluruh bantuan yang telah d i t e r i m a p e
tani pelaksana kegiatan tidak untuk
diperjualbelikan.
c. Prosedur Penetapan Penerima Bantuan
1) Dilakukan sosialisasi atau informasi secara berjenjang dari
tingkat pusat sampai tingkat kelompok tani mengenai
kegiatan yang akan dilaksanakan.
2) Calon penerima bantuan membuat usulan permohonan
bantuan pemerintah kepada Kepala Dinas
Pertanian/Dinas Lainnya Kabupaten/Kota melalui
Kostratani/BPP/PPL/ Petugas Lapang.
3) Dinas Pertanian/Dinas Lainnya Kabupaten/Kota
melakukan veri kasi dan menetapkan daftar CPCL
penerima bantuan benih padi/jagung hibrida yang
dituangkan dalam Surat Keputusan (SK) Penetapan CPCL
Penerima Bantuan oleh Kepala Dinas Pertanian/Dinas
Lainnya Kabupaten/Kota atau Pejabat yang mewakili atas
nama Kepala Dinas Pertanian/Dinas Lainnya
Kabupaten/Kota, seperti pada form 1.
4) Dinas Pertanian/Dinas Lainnya Kabupaten/Kota
bertanggungjawab atas kebenaran CPCL yang dituangkan
dalam Surat Pernyataan Kebenaran CPCL dan kriteria
lokasi (Sebutkan sesuai kriteria)
5) Kepala Dinas Pertanian/Dinas Lainnya Kabupaten/Kota
mengusulkan calon penerima bantuan sebagaimana
disebutkan pada point 3) dan 4) kepada Kepala Dinas
Pertanian Provinsi berikut le softcopy data CPCL dalam
format MS excel.
6) Kepala Dinas Pertanian/Dinas Lainnya Kabupaten/Kota
membuat surat Usulan Petugas Pemeriksa dan Penerima
Barang (P3B) kepada Pejabat Pembuat Komitmen (PPK)
seperti pada form 3.
7) Dinas Pertanian Provinsi melakukan veri kasi
kelengkapan dan kebenaran dokumen CPCL yang
diusulkan dari Dinas Pertanian/Dinas Lainnya
Kabupaten/Kota dan melakukan veri kasi lapangan
dengan cara uji petik untuk meyakinkan kebenaran CPCL.
Apabila CPCL diusulkan oleh Dinas lainnya
terlebihdahulu Dinas Pertanian Provinsi menetapkan tim
teknis untuk melakukan verifikasi lapangan dengan cara
uji petik untuk meyakinkan kebenaran CPCL.
8) Berdasarkan hasil veri kasi, Kepala Dinas Pertanian
Provinsi mengeluarkan Surat Persetujuan daftar CPCL
penerima bantuan seperti pada form 4 dan
mengusulkan kepada Direktur Jenderal Tanaman Pangan
c.q. Direktur Perbenihan berikut le softcopy data CPCL
dalam format MS excel.
9) Kepala Dinas Pertanian Provinsi bertanggungjawab atas
persetujuan daftar CPCL penerima bantuan benih yang
telah diterbitkan.
10) Direktur Perbenihan selaku PPK melakukan
veri kasi kelengkapan dokumen usulan CPCL, seleksi dan
menetapkan CPCL penerima bantuan melalui Surat
Keputusan Pejabat Pembuat Komitmen Penerima
Bantuan Pemerintah Benih Padi/ Jagung seperti form 5,
selanjutnya disahkan oleh KPA.
11) Surat Keputusan Penetapan Penerima Bantuan
Pemerintah Benih Padi/jagung hibrida Tahun Anggaran
2022 memuat keterangan atau informasi nama kelompok
tani, alamat, nama ketua kelompok tani, jumlah anggota
kelompoktani, NIK dan KTP ketua kelompoktani, No.
telepon/HP yang dapat dihubungi, luas lahan (angka
pembulatan ke bawah), volume, varietas, jadwal tanam,
titik koordinat dalam bentuk format desimal. Surat
Keputusan ini menjadi dasar pengadaan dan penyaluran
bantuan benih.
a) Alokasi, Volume dan Spesi kasi Bantuan Benih Padi dan
Jagung
1) Alokasi dan Volume
a) Padi Inbrida
Volume bantuan benih padi inbrida maksimal
sebanyak 25 kg/ha. Volume bantuan benih
padi inbrida sesuai kebutuhan petani dan
karakteristik lahan pertanian di wilayah
setempat berdasarkan hasil kajian atau
rekomendasi Balai Pengkajian Teknologi
Pertanian (BPTP) setempat.
b) Padi Hibrida
Volume bantuan benih padi hibrida maksimal
sebanyak 15 kg/ha.
c) Jagung Hibrida
Volume bantuan benih jagung hibrida maksimal
sebanyak 15 kg/ha.
2) Spesi kasi teknis
a) Benih Padi Inbrida
1) Varietas unggul yang telah dilepas oleh
Menteri Pertanian dan diutamakan untuk
varietas-varietas baru seperti Inpari,
Inpago, Inpara atau varietas yang dihasilkan
oleh Swasta dan Lembaga/Perguruan Tinggi
lainnya.
2) Varietas lokal yang telah didaftar oleh
Dinas Kabupaten/Kota dan dilaporkan ke
Direktur Jenderal Tanaman Pangan.
3) Benih berserti kat minimal kelas benih sebar
(BR) dengan standar mutu sesuai peraturan
yang berlaku.
4) Masa edar benih b e l u m kadaluarsa saat
diterima petani.
5) Benih dikemas menggunakan bahan kedap
air dan udara menggunakan plastik Poly
Ethylene (PE) berukuran 8-10 micrometer
dengan berat/volume benih per kemasan
maksimal 10 kg atau khusus untuk varietas
lokal dapat menggunakan kemasan karung
maksimal 25 kg.
6) Kemasan benih bertuliskan “Bantuan
Benih Direktorat Jenderal Tanaman
Pangan, Barang Milik Pemerintah Dilarang
Diperjualbelikan”.
b) Benih Padi Hibrida
1) Varietas unggul yang telah dilepas oleh
Menteri Pertanian yang merupakan hasil
penelitian Badan Litbang Pertanian,
Lembaga/Perguruan Tinggi Lainnya dan
Swasta.
2) Benih berserti kat minimal kelas benih
sebar (BR/F1) dengan standar mutu sesuai
peraturan yang berlaku.
3) Masa edar benih belum kadaluarsa saat
diterima petani.
4) Benih dikemas menggunakan bahan kedap
air dan udara menggunakan plastik Poly
Ethylene (PE) berukuran 8-10 micrometer
dengan berat/volume benih per kemasan
maksimal 10 kg.
5) Kemasan benih bertuliskan “Bantuan Benih
Direktorat Jenderal Tanaman Pangan,
Barang Milik Pemerintah Dilarang
Diperjualbelikan”.
c) Benih Jagung Hibrida
1) Varietas unggul yang telah dilepas
oleh Menteri Pertanian yang merupakan
hasil penelitian Badan Litbang Pertanian,
Lembaga/Perguruan Tinggi Lainnya dan
Swasta.
2) Benih berserti kat minimal kelas benih
sebar (BR/F1) dengan standar mutu sesuai
peraturan yang berlaku.
3) Masa edar benih belum kadaluarsa saat
diterima petani
4) Benih dikemas menggunakan bahan kedap
air dan udara menggunakan plastik Poly
Ethylene (PE) berukuran 8-10 micrometer
dengan berat/volume benih per kemasan
maksimal 10 kg.
5) Kemasan benih bertuliskan “Bantuan Benih
Direktorat Jenderal Tanaman Pangan,
Barang Milik Pemerintah Dilarang
Diperjualbelikan”.
d. Dalam rangka memanfaatkan potensi dan sumberdaya
perbenihan Nasional dan untuk mengantisipasi
ketersediaan benih dan penyebaran varietas, usulan bantuan
benih agar mempertimbangkan semua varietas unggul
berserti kat yang mempunyai potensi hasil tinggi dan/atau
sesuai dengan spesi k lokasi.
B. Pengorganisasian
Pengorganisasian dimaksudkan agar pelaksanaan
manajemen pemberian Bantuan Pemerintah berupa sarana produksi
bagi penerima bantuan pemerintah dapat berjalan secara efektif dan
e sien. Untuk memudahkan koordinasi, pembinaan dan pengawasan
dalam rangka menunjang kelancaran pelaksanaan dan pengelolaan
bantuan, maka pengelolaan kegiatan bantuan benih padi dan jagung
dilaksanakan secara terstruktur dan terintegrasi mulai dari tingkat
Pusat, Provinsi, Kabupaten/Kota hingga lapangan.
Agar pelaksanaan kegiatan memenuhi kaidah pengelolaan sesuai
prinsip pelaksanaan Pemerintahan yang baik (Good Governance)
dan Pemerintah yang bersih (Clean Goverment), maka pelaksanaan
program bantuan benih padi dan jagung harus memenuhi prinsip-
prinsip antara lain mentaati ketentuan peraturan dan perundangan,
membebaskan diri dari praktik korupsi, kolusi dan nepotisme
(KKN), menjunjung tinggi keterbukaan informasi, transparansi dan
memenuhi azas akuntabilitas.
Dalam rangka efektivitas dan memenuhi kaidah prinsip
pelaksanaan Pemerintahan yang baik dan bersih pada kegiatan
bantuan pemerintah benih padi dan jagung, diperlukan organisasi
pengelola kegiatan sebagai berikut:
1. PPK menetapkan tim pendukung (Petugas Pemeriksa dan Penerima
Barang/P3B) dalam pelaksanaan penyaluran bantuan benih padi
dan jagung.
2. Keanggotaan Tim Pengawalan dan Monitoring berasal dari unsur
Direktorat Jenderal Tanaman Pangan yang susunan dan tugasnya
ditetapkan oleh Kuasa Pengguna Anggaran (KPA).
3. Tim Supervisi dan Pengawalan berasal dari unsur Inspektorat
Jenderal, Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan
(BPKP), dan Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah.
4. Tugas masing-masing tim adalah sebagai berikut:
a) Petugas Pemeriksa dan Penerima Barang (P3B) bertugas
memeriksa kelengkapan dokumen benih, yaitu serti kat hasil
uji laboratorium dari BPSB asal benih atau dari produsen
benih yang menerapkan sistem manajemen mutu, dan hasil
pemeriksaan BPSB tujuan serta label benih. Pemeriksaan sik
barang, volume, varietas, nomor lot dan masa edar benih.
b) Tim Pengawalan dan Monitoring, bertugas melaksanakan
monitoring, evaluasi dan pelaporan kegiatan bantuan benih
padi dan jagung yang dilakukan secara berjenjang mulai
dari Kabupaten/Kota, Provinsi dan Pusat. Laporan akhir
kegiatan Bantuan Benih Padi dan Jagung Tahun Anggaran
2022 sebagaimana form 10.
c) Tim Supervisi dan Pengawalan bertugas melaksanakan
pengawalan, pembinaan dan pendampingan kegiatan bantuan
benih padi dan jagung sehingga pelaksanaan dapat berjalan
dengan optimal.
BAB III
MEKANISME PELAKSANAAN BANTUAN BENIH

A. Mekanisme Pengadaan

1. Pengadaan benih padi dan jagung berpedoman pada peraturan


mengenai pengadaan barang dan jasa pemerintah.
2. Pengadaan bantuan benih padi dan jagung dilaksanakan melalui
e- Purchasing berdasarkan Katalog Elektronik (e-Catalogue)
di Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP).
3. Pelaksanaan pengadaan bantuan benih padi dan jagung juga dapat
dilaksanakan melalui mekanisme pengadaan langsung dan
penunjukan langsung sesuai Peraturan Presiden Nomor 16
Tahun2018.
4. Pelaksanaan pengadaan bantuan benih padi dan jagung
diprioritaskan menggunakan kontrak jangka waktu pendek untuk
percepatan realisasi bantuan dan kesesuaian jadwal tanam.
5. Penyedia mengadakan bantuan benih sesuai dengan volume
kontrak dan spesi kasi teknis bantuan benih. Penyedia
bertanggung jawab atas pelaksanaan kontrak, kualitas
barang/mutu benih, ketepatan varietas dan perhitungan
jumlah/volume, serta ketepatan waktu penyerahan dan tempat
penyerahan sesuai peraturan yang berlaku.

B. Mekanisme Penyaluran

Penyaluran bantuan untuk benih padi dan jagung kepada penerima


bantuan melalui transfer barang dalam pelaksanaannya mengacu pada
PMK Nomor 173/PMK.05/2016, yaitu sebagai berikut :
1. Penyedia melaksanakan pekerjaan berdasarkan kontrak dan
menyalurkan bantuan benih padi dan jagung kepada penerima
bantuan berdasarkan Surat Keputusan Penetapan Penerima
Bantuan Pemerintah Benih Padi dan Jagung yang ditetapkan PPK
dan disahkan oleh KPA.
2. Setelah penandatanganan kontrak, Penyedia Benih
menginformasikan kepada Kepala Dinas Pertanian/Dinas lainnya
Kabupaten/Kota dan Petugas Pemeriksa dan Penerima Barang
(P3B) yang telah ditetapkan oleh PPK mengenai kesiapan penyedia
benih untuk penyaluran benih.
3. Penyedia benih menginformasikan mengenai penyaluran benih
kepada Kepala Dinas Pertanian/Dinas lainnya Kabupaten/Kota.
Disamping itu, Kepala Dinas Pertanian dan Dinas lainnya
Kabupaten/Kota proaktif memonitor penyaluran benih
di wilayahnya sampai dengan pertanaman.
a. Sebelum benih disalurkan kepada Penerima Bantuan :
1) Benih yang disalurkan antar provinsi, penyedia
melaporkan kepada BPSB setempat untuk dilakukan uji
mutu benih di laboratorium.
2) Apabila kelompok tani sudah mendesak untuk tanam,
penyedia dapat menyalurkan benih ke kelompok tani
sebelum hasil uji mutu benih keluar dari BPSB tujuan,
dengan dilengkapi surat pernyataan Dinas Pertanian/Dinas
lainnya Kabupaten/Kota tentang waktu tanam mendesak
dan surat pernyataan penyedia yang menyatakan apabila
hasil uji benih di laboratorium tidak memenuhi standar,
maka penyedia bersedia menarik dan/atau mengganti
benih yang sudah disalurkan dengan benih yang sesuai
standar mutu benih. Penyedia yang tidak dapat mengganti
benih yang tidak sesuai standar mutu dalam jangka waktu
kontrak, tidak dapat melakukan penagihan ke Negara.
3) Sebelum benih disalurkan petugas P3B di
Kabupaten/Kota melakukan:
a) Pemeriksaan kelengkapan dokumen benih, yaitu
serti kat hasil uji laboratorium dari BPSB asal benih
atau dari produsen benih yang menerapkan sistem
manajemen mutu, dan hasil pengecekan mutu yang sudah
keluar dari BPSB tujuan serta label benih.
b) Pemeriksaan sik barang, volume, varietas, nomor lot
dan masa edar benih.
c) Menandatangani Berita Acara Pemeriksaan Barang yang
telah dilaksanakan dengan pihak penyedia barang
diketahui Dinas Pertanian setempat
d) Menandatangani Berita Acara Serah Terima Barang
antara p e n y e d i a dengan pihak penerima
bantuan (poktan/gapoktan) yang telah ditetapkan.
b. Benih yang sudah dinyatakan memenuhi ketentuan teknis
dan administratif oleh P3B dapat disalurkan oleh Penyedia
Benih ke titik bagi (poktan/gapoktan).
c. P3B melakukan pemeriksaan benih sebelum disalurkan
mengacu pada kontrak atau Surat Keputusan Penerima Bantuan
Pemerintah yang ditetapkan PPK.
d. Tanda bukti penyaluran dituangkan dalam Berita Acara Serah
Terima (BAST) yang ditandatangani oleh dua belah pihak yaitu
Pimpinan /Pengurus Penerima Bantuan Pemerintah dengan
wakil dari Penyedia Benih, serta diketahui oleh P3B,
Kostratani/Petugas Penyuluh Pertanian/Koordinator
Penyuluh Pertanian/Mantri Tani/Kepala Cabang Dinas (KCD)
Pertanian Kecamatan/Petugas Pertanian lainnya seperti pada
form 7.
e. Form BAST dapat diketik atau ditulis tangan dengan tulisan
yang jelas dan terbaca.
f. BAST Penerima Bantuan Pemerintah dibubuhi stempel
penerima bantuan benih, apabila tidak ada stempel dinyatakan
melalui surat keterangan dari Dinas Pertanian/Dinas lainnya
Kabupaten/Kota setempat.
g. Penyedia membuat rekapitulasi BAST Penerima Bantuan
Pemerintah ditandatangani oleh wakil Penyedia Benih dan P3B,
diketahui oleh Kepala Dinas Pertanian/Dinas lainnya
Kabupaten/Kota atau Pejabat yang mewakili atas nama Dinas
Pertanian/Dinas lainnya Kabupaten/Kota serta diutamakan
diketahui Kepala Dinas Pertanian Provinsi atau Pejabat yang
mewakili atas nama Kepala Dinas Pertanian Provinsi, seperti pada
form 8.
h. Rekapitulasi BAST menjadi dasar pembuatan Berita Acara Serah
Terima Pekerjaan dari Penyedia Benih kepada PPK, seperti pada
form 9.

C. Realokasi Bantuan Benih

1. Realokasi atau perubahan penerima bantuan dapat


dilakukan apabila penerima bantuan yang telah ditetapkan tidak
dapat direalisasikan. Realokasi atau perubahan penerima
bantuan diusulkan oleh Dinas Pertanian/Dinas lainnya
Kabupaten/Kota dengan mencantumkan alasan dilakukannya
realokasi atau perubahan.
2. Realokasi/perubahan usulan penerima bantuan dapat dilakukan
perubahan pada tahun berjalan dalam hal terjadi :
a. bencana alam antara lain berupa
1) gangguan organisme pengganggu tanaman;
2) wabah penyakit manusia/hewan/tumbuhan;
3) banjir;
4) kekeringan;
5) tanah longsor;
6) gempa; atau
7) gunung meletus.
b. Alasan teknis berdasarkan usulan kepala dinas
Pertanian/Dinas lainnya Kabupaten/Kota.
3. Terhadap usulan realokasi atau perubahan penerima bantuan, PPK
dapat menugaskan Tim untuk melakukan pemeriksaan
kelengkapan dokumen dan apabila diperlukan dapat melakukan
pemeriksaan lapangan secara sampling.
4. Persetujuan realokasi atau perubahan penerima bantuan ditetapkan
melalui revisi Surat Keputusan PPK yang disahkan oleh KPA dan
selanjutnya dituangkan dalam addendum kontrak dengan Penyedia
Benih.

D. Mekanisme Pembayaran Tagihan

1. Penyedia barang menyerahkan dokumen penyaluran bantuan


benih padi dan jagung kepada PPK, meliputi Berita Acara
Pemeriksaan Barang, Berita Acara Serah Terima Barang (BAST),
fotocopy KTP penerima, foto open camera penyerahan benih
kecuali daerah yang tidak terjangkau signal dapat menggunakan
foto dan Rekapitulasi BAST.
2. Pembayaran tagihan kepada penyedia barang dilaksanakan
berdasarkan bukti sah dan benar.
3. Pembayaran pencairan dana bantuan benih padi dan jagung kepada
penyedia barang dilakukan secara langsung dari rekening Kas
Negara ke rekening penyedia barang atau melalui Uang
Persediaan (UP/TUP) sesuai prestasi pekerjaan dengan mengacu
pada ketentuan yang mengatur tata cara pembayaran dalam rangka
pelaksanaan APBN dari anggaran DIPA Satker Direktorat Jenderal
Tanaman Pangan.
4. PPK menerbitkan SPP untuk diajukan kepada PP-SPM dan PP-SPM
melakukan pengujian dokumen tagihan dan ketersediaan anggaran
untuk selanjutnya diterbitkan SPM.
E. Pertanggungjawaban Bantuan Pemerintah

1. Penyaluran bantuan pemerintah dilaksanakan sesuai yang telah


ditetapkan dalam perjanjian kontrak. Kebenaran penyaluran benih
dan Berita Acara Serah Terima benih di titik bagi
(poktan/gapoktan) adalah tanggung jawab penyedia benih.
2. Dokumen pertanggungjawaban bantuan pemerintah antara lain
meliputi dokumen sebagai berikut:
a. Surat Keputusan Penerima Bantuan Pemerintah Benih Padi
dan Jagung yang ditetapkan PPK dan disahkan KPA.
b. Kontrak/Perjanjian Pengadaan Bantuan Benih.
c. Surat Pemesanan Barang.
d. Berita Acara Pemeriksaan Barang (BAPP).
e. Berita Acara Serah Terima (BAST).
f. Rekapitulasi BAST
g. Foto open camera penyerahan benih, kecuali daerah yang
tidak terjangkau signal dapat menggunakan foto.
h. Surat Permintaan Pembayaran (SPP).
i. Surat Pertanggungjawaban Mutlak (SPTJM) dari Penyedia. j.
Kuitansi Pembayaran.
j. Berita Acara Pembayaran.
k. Surat Perintah Membayar (SPM).
l. Serti kat hasil uji benih dari BPSB awal/LSSM dan BPSB tujuan.
m. Dokumen lainnya sesuai peraturan yang berlaku.

F. Ketentuan Perpajakan

Ketentuan perpajakan dalam penggunaan dana bantuan pemerintah TA


2022 dilaksanakan sesuai dengan peraturan yang berlaku terkait
perpajakan.

G. Ketentuan Sanksi
Sanksi diberikan sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan yang
berlaku.

H. Pelaksanaan Kegiatan
Pelaksanaan kegiatan pengadaan dan penyaluran bantuan pemerintah
Tahun 2022 sebagai berikut :
Matrik pelaksanaan kegiatan bantuan benih padi dan jagung*)

Tahun 2022

*) Keterangan : penanaman dapat dilakukan melewati tahun anggaran


apabila kondisi iklim tidak memungkinkan dan terjadi pergeseran jadwal tanam
BAB IV
PEMBINAAN, PENGENDALIAN, EVALUASI DAN PELAPORAN

A. Pembinaan dan Pengendalian

Dinas Pertanian Provinsi yang menyelanggarakan urusan pertanian


atas nama Gubernur bertanggung jawab untuk melaksanakan kegiatan,
melakukan pembinaan, monitoring, evaluasi dan pelaporan. Dinas
Pertanian/Dinas lainnya Kabupaten/Kota atas nama Bupati/Walikota
bertanggung jawab melaksanakan kegiatan, melakukan pembinaan,
monitoring, evaluasi dan pelaporan.

B. Evaluasi
Evaluasi dilakukan untuk mengidenti kasi berbagai permasalahan
yang mungkin timbul maupun tingkat keberhasilan yang dapat dicapai
dalam pelaksanaan program dan kegiatan sehingga dapat dilakukan
tindakan korektif sedini mungkin.
Kegiatan evaluasi dilaksanakan secara periodik sesuai dengan
tahapan dari awal kegiatan sampai dengan akhir kegiatan. Evaluasi
meliputi komponen kegiatan dalam mendukung penyaluran benih
padi dan jagung Tahun 2022, tingkat pencapaian sasaran dan
permasalahan yang timbul di tingkat lapangan.
Evaluasi dimaksudkan untuk menilai pencapaian indikator kinerja
dan mengambil pembelajaran dari proses pelaksanaan kegiatan
khususnya penyelesaian kendala dan masalah untuk kelancaran
pelaksanaan kegiatan dan perbaikan dimasa mendatang. Evaluasi
dilakukan mengikuti siklus Direktorat Jenderal Tanaman Pangan
antara lain dilakukan pada pertengahan tahun anggaran (mid-term
evaluation) dan akhir kegiatan. Materi evaluasi mencakup aspek
administrasi, aspek teknis dan anggaran. Masing-masing penanggung
jawab kegiatan juga harus melakukan evaluasi terhadap kegiatan yang
menjadi tanggung jawabnya.
Evaluasi pelaksanaan program, kegiatan dan anggaran dilakukan
dengan pendekatan indikator kinerja menggunakan alat ukur kerangka
kerja logis (masukan, keluaran, hasil, manfaat dan dampak). Indikator
kinerja ini digunakan untuk meyakinkan apakah kinerja organisasi
menunjukkan kemajuan dalam rangka mencapai tujuan dan sasaran
yang telah ditetapkan. Evaluasi dapat dilakukan melalui data primer
maupun data sekunder.
C. Pelaporan
Laporan pelaksanaan program, kegiatan dan anggaran merupakan
penyampaian informasi serangkaian kegiatan yang dilakukan sejak
dari persiapan kegiatan sampai akhir pelaksanaan. Melalui laporan
akan dapat dilihat sejauh mana tingkat keberhasilankegiatan. Teknis
dari laporan perkembangan kegiatan bantuan benih adalah sebagai
berikut:
1. Kepala Dinas Kabupaten/Kota melaporkan pelaksanaan kegiatan
bantuan benih padi dan jagung Tahun 2022 kepada Kepala Dinas
Provinsi. Selanjutnya Kepala Dinas Provinsi melakukan rekapitulasi
penyalurannya dan disampaikan kepada Direktur Jenderal
Tanaman Pangan cq Direktur Perbenihan Tanaman Pangan.
Direktur Jenderal Tanaman Pangan melaporkan perkembangan
kegiatan penyaluran benih kepada Menteri Pertanian.
2. Penyedia benih melaporkan perkembangan penyaluran benih
kepada PPK, dan selanjutnya PPK melaporkan perkembangan
penyaluran benih kepada KPA.
3. Aspek yang dilaporkan meliputi realisasi jumlah benih yang
disalurkan, varietas, waktu, dan lokasi penyaluran.
D. Hibah
1. Tata cara penyerahan Barang Milik Negara (BMN) dari pemberi
bantuan kepada penerima bantuan berdasarkan Peraturan Menteri
Keuangan Nomor: 111/PMK.06/2016 tentang tata cara pelaksanaan
pemindahtanganan Barang Milik Negara (BMN).
2. Untuk Bantuan Pemerintah (Akun 526) dalam bentuk barang yang
bersumber dari DIPA Pusat, mekanismenya sebagai berikut:
a. Pada saat penyerahan barang, kelompok penerima
menandatangani:
1) Surat Pernyataan Bersedia Menerima Hibah BMN
bermaterai (Form 11) beserta lampiran kewajiban penerima
bantuan.
2) Naskah Perjanjian Hibah BMN (Form 12);
3) Foto sik barang/penyerahan barang;
b. PPK berkoordinasi dengan bagian Keuangan dan Perlengkapan
untuk proses penandatanganan oleh Dirjen Tanaman Pangan
terkait Form 12 dan Form 13 yang sudah ditandatangani
kelompok penerima;
c. Pengajuan proses hibah ke Sekretariat Jenderal Cq.
Biro Keuangan dan Perlengkapan;
d. Petugas SIMAK BMN dan SAIBA melakukan pencatatan pada
neraca dari mulai proses pencairan sampai persetujuan hibah.
3. Untuk bantuan pemerintah (Akun 526) dalam bentuk barang yang
bersumber dari DIPA Tugas Pembantuan, mekanismenya adalah
sebelum diajukan hibah, barang penunjang diinput pada aplikasi
Persediaan setelah dilakukan serah terima barang.
BAB V
PENUTUP

Petunjuk Pelaksanaan Bantuan Benih Padi dan Jagung Tahun 2022


ini merupakan acuan bagi pemangku kepentingan dalam pelaksanaan,
pengendalian, dan penyaluran bantuan pemerintah benih padi dan jagung.
Dengan adanya Petunjuk Pelaksanaan ini diharapkan efektivitas dan
e siensi pelaksanaan kegiatan dapat terwujud dan tujuan serta sasaran
pengadaan penyaluran benih padi dan jagung dapat dicapai secara
optimal. Apabila terdapat perubahan kebijakan dalam peraturan yang
lebih tinggi, pada petunjuk pelaksanaan ini akan disesuaikan kemudian.
LAMPIRAN
PETUNJUK PELAKSANAAN BANTUAN BENIH PADI
DAN JAGUNG TAHUN ANGGARAN 2022
Form 1
SK Penetapan CPCL Kabupaten/Kota
Kop Surat Kabupaten/Kota
SURAT KEPUTUSAN KEPALA DINAS PERTANIAN/DINAS LAINNYA
KABUPATEN/KOTA……
NOMOR ………………
TENTANG
PENETAPAN CALON PETANI DAN CALON LOKASI (CPCL) PENERIMA
BANTUAN PEMERINTAH KEGIATAN BANTUAN BENIH PADI/ JAGUNG
HIBRIDA
DI KABUPATEN/KOTA…..........PROVINSI……TAHUN ANGGARAN 2022

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA DINAS


KABUPATEN………............…………..

Menimbang : a. bahwa dalam rangka pelaksanaan program


ketersediaan, akses dan konsumsi pangan
berkualitas, nilai tambah dan daya saing industri
serta dukungan manajemen, dilaksanakan Bantuan
Pemerintah lingkup Direktorat Jenderal Tanaman
Pangan;
b. bahwa peningkatan produksi padi/jagung hibrida
(pilih salah satu) diarahkan pada peningkatan
produktivitas melalui penggunaan benih unggul
berserti kat;
c. dalam rangka usulan penerima Bantuan Pemerintah,
perlu ditetapkan Calon Penerima Calon Lokasi (CPCL)
untuk diproses lebih lanjut
Mengingat : a. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun
2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4286);
b. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 22 Tahun
2019 tentang Sistem Budidaya Pertanian
Berkelanjutan (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2019 Nomor 201, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 6412);
c. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 9 tahun
2020 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja
Negara Tahun Anggaran 2021 (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2020 Nomor 239,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 6570);
d. Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 2001 tentang
Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan
Pemerintah Daerah;
e. Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 2014
tentang Pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah;
f. Peraturan Menteri Keuangan Nomor
111/PMK.06/2016 tentang Tata Cara Pelaksanaan
Pemindahtanganan Barang Milik Negara;
g. Peraturan Menteri Pertanian Nomor 01/ Permentan/
OT.010 /1 /2016 tentang Unit Layanan Pengadaan
Barang/Jasa Unit Pelaksana Teknis Kementerian
Pertanian;
h. Peraturan Menteri Pertanian Nomor 51/Permentan/
RC.110/12/2018 tentang Pedoman Pengelolaan dan
Penyaluran Bantuan Pemerintah Lingkup
Kementerian Pertanian Tahun Anggaran 2019;
i. Peraturan Menteri Pertanian Nomor
12/Permentan/TP.020/4/2018 tentang Produksi,
Serti kasi dan Peredaran Benih Tanaman
j. Keputusan Menteri Pertanian Nomor 990/HK.150/
C/05/2018 tentang Petunjuk Teknis Produksi Benih
Tanaman Pangan;
k. Keputusan Menteri Pertanian Nomor
620/HK.140/C/04/2020 tentang Petunjuk Teknis
Serti kasi Benih Tanaman Pangan;
l. Keputusan Menteri Pertanian Nomor 992/HK.150/
C/05/ 2018 tentang Petunjuk Teknis Peredaran
Benih Tanaman Pangan;
m. Keputusan Direktur Jenderal Tanaman Pangan
Nomor …… tentang Petunjuk Teknis Bantuan
Pemerintah Program Peningkatan Produksi,
Produktivitas dan Mutu Hasil Tanaman Pangan
Tahun Anggaran 2022
n. Keputusan Direktur Jenderal Tanaman Pangan
Nomor: …… tentang Petunjuk Pelaksanaan Kegiatan
Bantuan Benih Padi dan Jagung Tahun Anggaran
2022.
o. dan seterusnya ………………………
MEMUTUSKAN :

Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA DINAS PERTANIAN/DINAS


LAINNYA
KABUPATEN/KOTA………..PROVINSI…………….….TENTA
NG PENETAPAN CALON PETANI DAN CALON LOKASI
(CPCL) PENERIMA BANTUAN PEMERINTAH
KEGIATAN BANTUAN BENIH PADI/JAGUNG HIBRIDA
(pilih salah satu) DI KABUPATEN/KOTA… TAHUN
ANGGARAN 2022
KESATU : Penetapan Calon Petani dan Calon Lokasi (CPCL)
penerima Bantuan Pemerintah kegiatan bantuan benih
padi/jagung hibrida (pilih salah satu) di
Kabupaten/Kota… Tahun Anggaran 2022 sebagaimana
tercantum dalam lampiran keputusan ini;
KEDUA : Calon Petani dan Calon Lokasi (CPCL) sebagaimana pada
diktum kesatu adalah benar adanya dan telah
diveri kasi sesuai persyaratan yang telah ditetapkan
serta layak diusulkan sebagai calon penerima
bantuan pemerintah melalui DIPA Pusat TA 2022;
KETIGA : Saya bertanggung jawab mutlak terhadap Kebenaran
CPCL sebagaimana pada diktum kesatu. Apabila CPCL
ini tidak benar, maka saya bersedia bertanggung jawab
atas kerugian yang ditimbulkan.
KEEMPAT : Saya akan melakukan pembinaan, pengendalian, monev
dan pelaporan terhadap CPCL yang ditetapkan sebagai
penerima Bantuan Pemerintah Benih Padi/jagung
hibrida (pilih salah satu), serta mengupayakan penca
paian target peningkatan produktivitas/penurunan
susut hasil/penurunan serangan OPT/luas penanganan
kekeringan (pilih salah satu) sebagai dampak dari
pemberian bantuan pemerintah.
KELIMA : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan
apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan dalam
penetapan ini maka akan diadakan perbaikan
sebagaimanamestinya.
Ditetapkan di…………………
pada tanggal
KEPALA DINAS
PERTANIAN/DINAS
LAINNYA
KABUPATEN/KOTA………

ttd

(Nama......................... )
NIP.

Tembusan :
1. Bupati/Walikota Kabupaten/Kota.....
2. Kepala Dinas Pertanian Provinsi……
3. dan seterusnya...............
Lampiran 1 : Surat Keputusan Kepala Dinas Pertanian/Dinas Lainnya Kabupaten/Kota
………..tentang Penetapan Calon Petani Calon Lokasi (CPCL) Penerima Bantuan
Pemerintah Kegiatan Bantuan Benih Padi/Jagung Tahun Anggaran 2022
Kriteria Lokasi : Cantumkan sesuai kriteria

Keterangan:
*) : Pilih Salah Satu
**) : NIK = Nomor Induk Kependudukan
***) : Nama Varietas dicantumkan sesuai dengan nama varietas yang tercantum pada SK Pelepasan Varietas
Kementan.
Lampiran 2 : Surat Keputusan Kepala Dinas Pertanian/Dinas Lainnya Kabupaten/Kota ………..tentang Penetapan Calon
Petani Calon Lokasi (CPCL) Penerima Bantuan Pemerintah Kegiatan Bantuan Benih Padi Tahun Anggaran 2022

Kriteria Lokasi : Dem Area Optimalisasi Indeks Pertanaman

Keterangan:
**) : NIK = Nomor Induk Kependudukan
***) : Nama Varietas dicantumkan sesuai dengan nama varietas yang tercantum pada SK Pelepasan Varietas Kementan.

Lampiran 3 : Surat Keputusan Kepala Dinas Pertanian/Dinas Lainnya Kabupaten/Kota ………..tentang Penetapan Calon
Petani Calon Lokasi (CPCL) Penerima Bantuan Pemerintah Kegiatan Bantuan Benih Jagung Tahun Anggaran
2022
Kriteria Lokasi : Tumpang sari/sisip jagung-kedelai, jejer sari jagung-kedelai.

Luas Jadwal Provitas Target Jadwal Tanam Titik Koordinat Lokasi


Desa/ Kelompok Nama No Jml Anggota Volume Varietas IP
No Kec. NIK **) Lahan Tanam Existing Provitas Tumpang Sisip Lahan (Desimal)
Kelurahan Tani Ketua Tlp/HP (Orang) Benih (kg) Jagung ***) Existing
(Ha) Jagung (ton/ha) (ton/ha) Kedelai Lintang Bujur

Keterangan:
**) : NIK = Nomor Induk Kependudukan
***) : Nama Varietas dicantumkan sesuai dengan nama varietas yang tercantum pada SK Pelepasan Varietas Kementan.

Kepala Dinas Pertanian/Dinas Lainnya Kabupaten….


Ttd

(Nama……..)
NIP….
Lampiran 4 : Surat Keputusan Kepala Dinas
Pertanian/Dinas Lainnya Kabupaten/
Kota ……….. tentang Penetapan Calon
Petani Calon Lokasi (CPCL) Penerima
Bantuan Pemerintah Kegiatan Bantuan
Benih Padi Tahun Anggaran 2022
Kriteria Lokasi : Pergantian Varietas Padi
Titik Koordinat Lokasi
Varietas Varietas
Jumlah Luas Volume Provitas Target
Desa/ Kelompok Nama Lokal/Benih Yang Jadwal
No Kec. NIK **) No Tlp/HP Anggota Lahan Benih Existing Provitas
Kelurahan Tani Ketua Bina 3 Musim Diusulkan Tanam Lintang Bujur
(orang) (Ha) (Kg) (kw/ha) (kw/ha)
Sebelumnya ***)

Keterangan:
**) : NIK = Nomor Induk Kependudukan
***) : Nama Varietas dicantumkan sesuai dengan nama varietas yang
tercantum pada SK Pelepasan Varietas Kementan.
Form 2

Surat Pernyataan Kebenaran CPCL Padi dan Jagung

KOP DINAS PERTANIAN/ DINAS LAINNYA KABUPATEN/KOTA……

SURAT PERNYATAAN

Yang bertanda tangan di bawah ini :


Nama :
Jabatan :
Instansi :
Dengan ini menyatakan bahwa Calon Petani Calon Lokasi (CPCL) adalah
benar lokasi (pilih salah satu) : Sebutkan sesuai kriteria (dapat lebih dari satu
kriteria sesuai dengan lampiran CPCL yang diusulkan) sebagaimana yang
diusulkan dalam Surat Keputusan Kepala Dinas Pertanian/Dinas
Lainnya Kabupaten/Kota ……......... Nomor …….. tanggal ……… tentang
Penetapan Calon Petani dan Calon Lokasi (CPCL) Penerima Bantuan
Pemerintah Kegiatan Bantuan Benih Padi/Jagung Hibrida Kabupaten/
Kota, dan telah dilakukan veri kasi kebenaran aritmatik dan sesuai
persyaratan yang telah ditetapkan serta layak diusulkan sebagai calon
penerima bantuan pemerintah bantuan benih padi melalui DIPA Pusat
Tahun Anggaran 2022.

Apabila pernyataan ini tidak benar, maka kami bersedia bertanggung


jawab atas kerugian yang ditimbulkan. Demikian surat pernyataan ini
dibuat dengan sebenarnya, untuk dapat dipergunakan sebagaimana
mestinya.

...................., .........................
2022
Kepala Dinas Pertanian/DinasLainnya
Kabupaten /Kota ...................... ,

Bermaterai 10.000

Ttd (............Nama… )
NIP.
Keterangan: *) : Pilih salah satu
Form 3

Usulan Petugas Pemeriksa dan Penerima Barang (P3B)

( Kop Dinas Pertanian/Dinas Lainnya Kabupaten/Kota )


Nomor :
Lampiran :
Hal : Usulan Petugas Pemeriksa dan Penerima Barang

Yth. Direktur Perbenihan


Selaku Pejabat Pembuat Komitmen Di Jakarta

Sehubungan dengan kegiatan Bantuan Pemerintah Benih


Padi/jagung hibrida TA 2022, bersama ini kami usulkan
Petugas Pemeriksa dan Penerima Barang di Kabupaten…
per kecamatan adalah sebagai berikut:

Nama No.
No. Kecamatan NIP Jabatan
Petugas Tlp/HP

Mohon perkenan Bapak untuk memproses lebih lanjut.


Terima kasih.

Kepala Dinas Pertanian/Dinas


Lainnya Kabupaten/Kota
..................

ttd

(...............Nama. .......... )
NIP......................................
Form 4

Surat Persetujuan Dinas Pertanian Provinsi

KOP DINAS PERTANIAN PROVINSI

SURAT PERSETUJUAN
CALON PETANI CALON LOKASI (CPCL) PENERIMA BANTUAN PEMERINTAH
BANTUAN BENIH PADI/JAGUNG HIBRIDA TAHUN 2022
Nomor : ...........................................

Yang bertanda tangan di bawah ini : Nama :


NIP :
Jabatan : Kepala Dinas Pertanian Provinsi…..
Dengan ini menyatakan bahwa:
1. CPCL sebagaimana terlampir telah dilakukan veri kasi dan disetujui untuk diusulkan
sebagai calon Penerima Bantuan Pemerintah Kegiatan Bantuan Benih Padi/jagung
hibrida (pilih salah satu) melalui DIPA Pusat TA 2022 dengan rincian : a. SK CPCL
No.............. Tgl............ Kab/Kota....... b. SK CPCL No.............. Tgl............ Kab/Kota........ c.
dst....
2. Saya bertanggung jawab mutlak terhadap kebenaran dokumen usulan CPCL tersebut
sesuai tugas, fungsi dan kewenangan.
3. Terhadap CPCL yang ditetapkan sebagai Penerima Bantuan Pemerintah, saya akan
melakukan pembinaan, pengendalian, monev dan pelaporan, serta mengupayakan
pencapaian target peningkatan produktivitas sebagai dampak dari pemberian Bantuan
Pemerintah.
Demikian surat persetujuan ini, untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.

..................... , ..................... 2022


KEPALA DINAS PERTANIAN
PROVINSI............

ttd

(............Nama.........) NIP.
Form 5

Form Surat Keputusan Penerima Bantuan Pemerintah Benih Padi/jagung hibrida

KEPUTUSAN PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN


KEGIATAN BANTUAN BENIH PADI/JAGUNG HIBRIDA TAHUN 2022
(Nama Instansi) Nomor : …./HK-PPK/……/2022

TENTANG

PENETAPAN PETANI/KELOMPOKTANI/GABUNGAN KELOMPOKTANI


(GAPOKTAN)/LEMBAGA MASYARAKAT DESA HUTAN (LMDH)/KELOMPOK
USAHA BERSAMA (KUB)/KELOMPOK TANI MILLENIAL/KELOMPOK
MASYARAKAT/LEMBAGA PEMERINTAH/LEMBAGA NON PEMERINTAH
PENERIMA BANTUAN PEMERINTAH BANTUAN BENIH PADI/JAGUNG HIBRIDA
(pilih salah satu) TAHUN ANGGARAN 2022
DI PROVINSI ………. (KABUPATEN ……………, KABUPATEN……DAN
KABUPATEN………. )
(Nama Instansi) TAHUN ANGGARAN 2022
PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN DIREKTORAT PERBENIHAN TANAMAN PANGAN,

Menimbang : a. bahwa dalam rangka mendukung program pemerintah


dan/atau peningkatan produktivitas padi, jagung, dan kedelai
diperlukan penyediaan benih varietas unggul berserti kat;
b. bahwa untuk melaksanakan ketentuan Peraturan Menteri
Keuangan Nomor 173/PMK.05/2016 tentang Mekanisme
Pelaksanaan Anggaran Bantuan Pemerintah pada Kementerian
Negara/Lembaga, sesuai Surat Keputusan Kepala Dinas Pertanian
Kab …. No… tgl … perlu ditetapkan Keputusan Penerima
Bantuan Pemerintah, sebagaimana tertuang pada lampiran
keputusan ini;
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan
Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor
47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286);
2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan
Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004
Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4355);
3. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang
Pemeriksaan Pengelolaan dan Pertanggungjawaban Keuangan
Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor
66, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4400);
4. Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2019 tentang Sistem
Budidaya Pertanian Berkelanjutan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2019 Nomor 201, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 6412);
5. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 9 tahun 2020
tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun
Anggaran 2022 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2020 Nomor 239, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 6570);
6. Peraturan Pemerintah Nomor 44 Tahun 1995 tentang
Perbenihan Tanaman (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 1995 Nomor 85, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 3616);
7. Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 2013 tentang Tata
Cara Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara;
8. Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan
Barang/Jasa Pemerintah, sebagaimana diubah beberapa kali
terakhir dengan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 4
tahun 2015 tentang Perubahan Keempat atas Peraturan Presiden
Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah;
9. Peraturan Presiden Nomor 172 Tahun 2014 tentang Perubahan
Ketiga atas Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang
Pangadaan Barang dan Jasa Pemerintah;
10. Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2015 tentang Organisasi
Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2015 Nomor 8);
11. Peraturan Presiden Nomor 45 Tahun 2015 tentang Kementerian
Pertanian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015
Nomor 85);
12. Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018 tentang
Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah;
13. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 190/PMK.05/ 2012 tentang
Tata Cara Pembayaran Dalam Rangka Pelaksanaan APBN;
14. Perat ura n Ment er i Keuangan Nomor 168/PMK.05 /
2 0 15 jo 173/PMK.05/2016 tentang Mekanisme Pelaksanaan
Anggaran Bantuan Pemerintah Pada Kementerian
Negara/Lembaga;
15. Peraturan Menteri Pertanian Nomor 127/Permentan/
SR.120/11/2014 tentang Pemasukan dan Pengeluaran Benih
Tanaman Pangan;
16. Peraturan Menteri Pertanian Nomor 43/Permentan/
OT.010/8/2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian
Pertanian;
17. Peraturan Menteri Pertanian Nomor 01/Permentan/
OT.010/1/2016 tentang Unit Layanan Pengadaan Barang/Jasa
Unit Pelaksanaan Teknis Kementerian Pertanian
18. Peraturan Menteri Pertanian Nomor 12/Permentan/
TP.020/4/2018 tentang Produksi, Serti kasi dan Peredaran Benih
Tanaman;
19. Peraturan Menteri Pertanian Nomor 56 Tahun 2019 tentang
Pedoman Umum Pengelolaan dan Penyaluran Bantuan
Pemerintah Lingkup Kementerian Pertanian Tahun Anggaran 2020
20. Keputusan Menteri Pertanian Nomor 990/ HK.150/ C/05/2018
tentang Petunjuk Teknis Produksi Benih Tanaman Pangan;
21. Keputusan Menteri Pertanian Nomor 620/HK.140/C/04/2020
tentang Petunjuk Teknis Serti kasi Benih Tanaman Pangan;
22. Keputusan Menteri Pertanian Nomor 992/ HK.150/ C/05/2018
tentang Petunjuk Teknis Peredaran Benih Tanaman Pangan;
23. Keputusan Menteri Pertanian Nomor 993/ HK.150/ C/05/2018
tentang Petunjuk Teknis Pengambilan Contoh Benih dan
Pengujian/Analisis Mutu Benih Tanaman Pangan;
24. Keput usa n Direkt ur Jendera l Tanama n Panga n Nomor
9 6 / HK.310/C/4/2020 tentang Standar Operasional Prosedur
Pengecekan Mutu Benih Bantuan Pemerintah.
25. Keputusan Direktur Jenderal Tanaman Pangan
Nomor 261/HK.310/C/11/2020 tentang Petunjuk
Pelaksanaan Kegiatan Bantuan Benih Padi Dan Jagung Tahun
Anggaran 2022.

Memperhatikan : Surat Persetujuan Kepala Dinas Pertanian Provinsi


Nomor…..Tanggal…Tentang……… Calon Petani Calon Lokasi
(CPCL) Penerima Bantuan Benih Pemerintah Bantuan Benih Padi/
Jagung Hibrida Tahun 2022

MEMUTUSKAN :
Menetapkan :

KESATU : Petani/Kelompoktani (Poktan)/Gabungan Kelompok


Tani (Gapoktan)/Lembaga Masyarakat Desa Hutan
(LMDH)/Kelompok Usah a Bersama (KUB)/Kelo mpo k
Masyarakat /Lembag a Pemerintah/Lembaga Non Pemerintah
sebagai Penerima Bantuan Benih Padi/ Jagung Hibrida Tahun
Anggaran Tahun Anggaran 2022 sebagaimana tercantum
dalam Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari
Keputusan ini.
KEDUA : Pihak sebagaimana dimaksud pada Diktum KESATU
mempunyai hak dan kewajiban sebagai berikut :
1. Berhak menerima Bantuan Benih Padi/ Jagung Hibrida Tahun
Anggaran 2022 sesuai dengan kriteria dan ketentuan yang telah
ditetapkan.
2. Wajib mematuhi segala ketentuan yang telah diatur dalam
Petunjuk Pelaksanaan Kegiatan Perbenihan Tanaman Pangan
Tahun Anggaran 2022.
KETIGA : Segala biaya sebagai akibat ditetapkannya Keputusan ini
dibebankan pada DIPA Satuan Kerja Direktorat Jenderal Tanaman
Pangan Tahun Anggaran 2022.
KEEMPAT : Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di Jakarta
Pada tanggal : ……………2022
(Nama Instansi Pelaksana Kegiatan),

……………………….. NIP……………………

Mengesahkan di Jakarta
Pada tanggal: ………….. 2022
PEJABAT YANG BERWENANG
SELAKU KUASA PENGGUNA ANGGARAN,

……… ……….... NIP …………….....


SALINAN Keputusan ini disampaikan kepada Yth:
1. Pengguna Anggaran Kementerian Pertanian;
2. Sekretaris Jenderal Kementerian Pertanian;
3. Inspektur Jenderal Kementerian Pertanian;
4. Pejabat Eselon II Lingkup Direktorat Jenderal Tanaman Pangan;
5. Kepala Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara Jakarta V.
Lampiran:

KEPUTUSANPEJABATPEMBUATKOMITMENKEGIATANBANTUANBENIHPADI/JAGUNGHIBRIDATAHUN2022 tentang
PENETAPAN PETANI/KELOMPOK TANI/GABUNGAN KELOMPOK TANI/LEMBAGA MASYARAKAT DESA HUTAN/KELOMPOK USAHA BERSAMA/KELOMPOK TANI MILLENIAL/KELOMPOK MASYARAKAT/LEMBAGA PEMERINTAH/LEMBAGA NON PEMERINTAH PENERIMA BANTUAN
BENIH PADI/JAGUNG HIBRIDA TAHUN ANGGARAN 2022
DIPROVINSI....... (KABUPATEN..........................) PADA DIREKTORAT
PERBENIHAN

KRITERIA LOKASI:

NOMOR: TANGGAL

PADIINBRIDA/PADIHIBRIDA/JAGUNGHIBRIDAVARIETAS

Kelompok Tani Titik Koordinat


Luas Usulan Jadwal
No Provinsi Kabupaten/ Kota Kecamatan Desa/ Kelurahan Nama Kelompok Jumlah Anggota Volume (kg) Nilai (Rp)
Nama Ketua NIK No Telp/Hp Lahan (ha) Varietas Tanam
Tani (Orang) Lintang Bujur

VARIETAS ........... - KAB. ...............

VARIETAS ........... - KAB. ...............


TOTAL KAB..................

VARIETAS ......... - KAB. ....................

VARIETAS...................... KAB. ...................


TOTAL KAB. .............................

TOTAL KEBUTUHAN VARIETAS :


1. VARIETAS .................
a. Kab. ....................
b. Kab. ....................

2. VARIETAS .................
a. Kab. ....................
b. Kab. ....................

SEKRETARIS DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN SELAKU KUASA PENGGUNA ANGGARAN
KEGIATAN DIREKTORAT PERBENIHAN

BAMBANG PAMUJI MOHAMMAD TAKDIR MULYADI


NIP. 196311101992031002 NIP. 196304231989031002
Form 6

Berita Acara Pemeriksaan Barang

Berita Acara Pemeriksaan Barang Bantuan Pemerintah


Benih Padi/Jagung Hibrida TA 2022 Nomor :

Pada hari ini...........tanggal..................bulan Tahun Dua Ribu Dua Puluh Dua,


kami yang bertanda tangan di bawah ini :
1. Nama : .................................................
2. Jabatan : .................................................
3. Nama Perusahaan : .................................................
Selanjutnya disebut PIHAK PERTAMA atau YANG MELAKSANAKAN
PEKERJAAN/PENGADAAN
1. Nama : .................................................
2. Jabatan : .................................................
3. Alamat : .................................................
Selanjutnya disebut PIHAK KEDUA atau YANG MEMERIKSA BARANG/PEKERJAAN

PIHAK KEDUA telah melakukan pemeriksaan Bantuan Pemerintah Benih


Padi/Jagung Hibrida TA 2022, seperti daftar terlampir yang akan disalurkan oleh
PIHAK PERTAMA, yaitu bertempat di…………..*) dengan ini menyatakan bahwa
barang tersebut di atas telah sesuai dengan spesi kasi yang diminta dalam
Kontrak Nomor :…….. tanggal..........2022 dan Surat Keputusan PPK Penetapan
Penerima Bantuan Benih Padi/Jagung Hibrida Nomor
.........………………………………........ tanggal 2022 dan telah memenuhi
persyaratan sesuai peraturan yang berlaku.

Demikian Berita Acara Pemeriksaan Barang dibuat dengan sebenarnya untuk


dipergunakan sebagaimana mestinya.
PIHAK KEDUA PIHAK PERTAMA
Petugas Pemeriksa dan Wakil Penyedia Benih….
Penerima Barang

Ttd (…….Nama…..)
(………..Nama………..) NIP.
NIP.

Mengetahui,
Kepala Dinas Pertanian/Kepala Dinas Lainnya Kabupaten….

Ttd

(………..Nama………..)
NIP.
*) Sebutkan nama tempat : Desa, Kecamatan, Kabupaten/Kota
Lampiran :
Berita Acara Pemeriksaan Barang Bantuan Pemerintah Benih
Padi/Jagung Hibrida TA. 2022
Komoditas :

Desa/ Volume No.


No Varietas No. Masa
Kecamatan (Kg) Lot Sertifikat Edar

Jumlah

PIHAK KEDUA PIHAK PERTAMA


Petugas Pemeriksa dan Wakil Penyedia Benih….
Penerima Barang

Ttd
Ttd
(………..Nama………..)
(………..Nama………..) NIP.
NIP.

Mengetahui,
Kepala Dinas
Pertanian/Kepala Dinas
Lainnya Kabupaten….

Ttd

(………..Nama………..)
NIP.
Form 7

Berita Acara Serah Terima

Berita Acara Serah Terima


Bantuan Pemerintah Benih Padi/Jagung TA 2022
Nomor : ………………….

Pada hari ini…………tanggal…………bulan…………tahun Dua Ribu


Dua Puluh Dua di Desa…………, Kecamatan…………,
Kabupaten/Kota ………… Provinsi…………, kami yang
bertandatangan di bawah ini :

1. Nama : …………
Jabatan : …………
Perusahaan : …………
Alamat : …………
Yang menyerahkan, selanjutnya disebut sebagai PIHAK
PERTAMA

2. Nama : …………
NIK *) : …………
Jabatan : …………
Kelompok Tani : …………
Alamat : ………….
Nomor HP : …………
Yang menerima, selanjutnya disebut sebagai PIHAK KEDUA
Sesuai dengan Kontrak Nomor: …………tanggal…………maka, pihak
PERTAMA menyerahkan kepada pihak KEDUA bantuan benih
sebagai berikut:
Jenis
Volume
Komoditas/ Nomor Lot Benih No. Sertifikat Masa Edar
(kg)
Varietas

Jumlah
PIHAK KEDUA PIHAK PERTAMA
Ketua/Sekretaris/Bendah Wakil Penyedia Benih….
ara Poktan/Gapoktan……

Ttd
Ttd
(………..Nama………..)
(………..Nama………..) NIP.
NIP.
Mengetahui,
Petugas Penerima dan
Petugas Kostratani/Penyuluh Pemeriksa Barang
Pertanian/KCD Pertanian/ Kecamatan….
Petugas Lainnya

Ttd Ttd

(………..Nama………..) (………..Nama………..)
NIP. NIP.
Form 8
Rekapitulasi BASTB Bantuan Pemerintah Untuk Alokasi Pusat

Rekapitulasi Berita Acara Serah Terima Barang


Bantuan Pemerintah Benih Padi/Jagung Hibrida* TA. 2022
No. : .........................
Kabupaten : …......................
Kecamatan : …......................
Nomor Kontrak : …...................…

Nama
Nama Volume
No Ketua
Tanggal Kelompok Vari Benih No No. Masa
No BAST Desa Kelompok
BAST Tani etas (Kg) Lot Sertifikat Edar
Tani

Keterangan : *) pilih salah satu atau keduanya berdasarkan usulan


bantuan benih

PIHAK KEDUA
Petugas Pemeriksa dan PIHAK PERTAMA
Penerima Barang Wakil Penyedia Benih….

Ttd Ttd

(………..Nama………..) (………..Nama………..)
NIP. NIP.

Mengetahui,

Kepala Dinas/Pejabat
Kepala Dinas Pertanian/Dinas yang Mewakili Provinsi…..
Lainnya Kabupaten/Kota…..

Ttd
Ttd
(………..Nama………..)
(………..Nama………..) NIP.
NIP.

Form 9
BAST Pekerjaan Bantuan Pemerintah

Berita Acara Serah Terima Pekerjaan


Bantuan Pemerintah Benih Padi / Jagung Hibrida TA 2022
Nomor ...........................................

Pada hari ini ...................... tanggal..........bulan........tahun dua ribu dua puluh dua, kami
yang bertanda tangan di bawah ini :
1. Nama : ..............
Jabatan : Direktur PT (Perwakilan Penyedia)........... Alamat :..............
Yang selanjutnya disebut sebagai pihak PERTAMA
2. Nama :..............
Jabatan : Pejabat Pembuat Komitmen (PPK)............. Alamat :..............
Yang selanjutnya disebut sebagai pihak KEDUA
Selanjutnya Pihak PERTAMA berdasarkan kontrak kerja nomor …….. tanggal……..telah
menyerahkan pekerjaan bantuan pemerintah benih padi/jagung hibrida TA 2022 kepada
Pihak KEDUA dan Pihak KEDUA telah menerima hasil pekerjaan dari Pihak PERTAMA
dengan spesi kasi sebagai berikut:
Nomor
Volume
Rekapitulasi
Tanggal Kabupaten Benih (Kg) Varietas Keterangan
BeritaAcara

Jumlah
Demikian Berita Acara Serah Terima Hasil Pekerjaan Pengadaan Bantuan Pemerintah
Benih
Padi/Jagung Hibrida TA 2022 ini dibuat untuk dapat dipergunakan sebagaimana
mestinya.
PIHAK KEDUA PIHAK PERTAMA
Pejabat Pembuat Komitmen(PPK) Wakil Penyedia Benih .............

ttd ttd

(.............Nama...........) (.............Nama...........)
NIP. NIP.
Form 10

LAPORAN AKHIR
BANTUAN BENIH PADI/ JAGUNG HIBRIDA TA 2022

Bulan :................
Kabupaten/Kota :................
Provinsi :................
Jenis Benih : Padi Inbrida/Padi Hibrida/Jagung Hibrida
Kriteria Lokasi : PATB/PIP/Belum pernah menerima bantuan/Penanganan DPI/OPT
dll*)

Provitas Peningkatan
Lokasi
Nama Realisasi Realisasi (Ton/Ha) Provitas**)
(Desa/
No Keltan Tanam(Ha) Panen (Ha)
Kec)
Sebelum Sekarang (Ton/Ha) %

1.

2.

TOTAL

Keterangan :
*) Pilih salah satu
** ) Peningkatan provitas dibandingkan tahun sebelumnya
Peningkatan provitas sebelum ada bantuan dan sesudah diberikan bantuan

...............,..........................2022

Kepala Dinas Pertanian Provinsi/Kabupaten/Kota


..........................................................

ttd

(...........Nama...........)
NIP.
Form 11

Surat Pernyataan Bersedia Menerima Hibah BMN

SURAT PERNYATAAN
BERSEDIA MENERIMA HIBAH BARANG MILIK NEGARA
Nomor :……………………..

Yang bertanda tangan dibawah ini :


Nama : ………………………………………….
Jabatan : ………………………………………….
Alamat : ………………………………………….
Dengan ini menyatakan bersedia menerima hibah Barang Milik Negara yang berasal dari
kegiatan …………………….. Tanaman Pangan APBN Pusat TA. 2022 dari Direktorat
Jenderal Tanaman Pangan berupa sebagaimana tercantum dalam lampiran
surat ini untuk digunakan sebagai sarana keperluan poktan di bidang pertanian, dengan
rincian sebagai berikut:

Kode Jenis Merk/Type/ Nilai Nilai


No Tahun Jumlah Kondisi
Barang Barang Varietas Perolehan Buku
1 2 3 4 5 6 7 8 9

Demikian surat pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya, untuk dapat dipergunakan
sebagaimanamestinya.

…………..,.……...............2022
Ketua …………..

ttd

Bermaterai Cukup

(…………Nama.............)
Lampiran surat pernyataan kesediaan menerima hibah milik negara.

KEWAJIBAN KELOMPOK TANI PENERIMA BANTUAN BEBIH PADI / JAGUNG


HIBRIDA TAHUN ANGGARAN 2022

Yang bertanda tangan di bawah ini :


Nama :………………………………………….
Jabatan :………………………………………….
Kelompok Tani :.................................................................
Alamat :………………………………………….
Dengan ini kami menyatakan bersedia memenuhi kewajiban sebagai Kelompok
Tani
Penerima Bantuan Pemerintah Benih Padi/jagung hibrida TA 2022, sebagai berikut:
1. Melaksanakan kegiatan dengansebaik-baiknya.
2. Menambah biaya pembelian sarana produksi dan biaya operasional.
3. Tidak memperjualbelikan benih bantuan.

………….., .……..…........ 2022

Ketua …………..

ttd

(…....Nama…....)
Form 12

NASKAH PERJANJIAN HIBAH BMN


NASKAH PERJANJIAN HIBAH BARANG MILIK NEGARA BERUPA
…………………………………………………..
ANTARA KEMENTERIAN PERTANIAN
DENGAN PENERIMA………………………………………..
Nomor :…………………………

Pada hari ini ………..tanggal…………bulan…........ tahun dua ribu dua puluh dua,
kami yang bertandatangan dibawah ini :
I. Nama :
NIP :
Jabatan : Direktur Jenderal Tanaman Pangan, Kementerian Pertanian Republik
Indonesia
Yang bertandatangan untuk dan atas nama Menteri Pertanian berkedudukan di Jalan
AUP Nomor 3 Pasar Minggu, Jakarta Selatan selanjutnya disebut PIHAK KESATU.

II. Nama : Jabatan :


Yang bertandatangan untuk dan atas nama ………………………… berkedudukan di
Jalan selanjutnya disebut PIHAK KEDUA.
dengan memperhatikan :
1. Surat Permohonan ………………..… Kabupaten …………………… Nomor:
………………… tanggal …………………. hal Permohonan Persetujuan hibah
berupa
………………….. Kepada Penerima ……………………………
2. Surat Pernyataan Bersedia Menerima Hibah Barang Milik Negara yang berasal
dari Kegiatan Bantuan Benih Padi/Jagung Hibrida APBN TA. 2022 dari Kelompok
Tani Penerima Bantuan Nomor : …………………………………
3. Surat Menteri Pertanian Nomor: …………… tanggal hal Persetujuan
Hibah Barang Milik Negara berupa Bantuan Benih Padi /Jagung Hibrida Pada
Kementerian Pertanian R.I. Kepada Dalam rangka menindaklanjuti persetujuan
Hibah Barang Milik Negara dari Menteri Pertanian Nomor : ………………… tanggal
……..……. dan Sesuai ketentuan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang
Perbendaharaan Negara, Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 2014 tentang
pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah, Peraturan Menteri Keuangan Nomor
96/PMK.06/2007 tentang Tata Pelaksanaan Penggunaan, Pemanfaatan
Penghapusan dan Pemindahtanganan Barang Milik Negara serta Peraturan Menteri
Keuangan Nomor 50/PMK.06/2014 tentang Tata Cara Pelaksanaan Penghapusan
Barang Milik Negara, PIHAK KESATU menerangkan dengan ini menghibahkan
kepada PIHAK KEDUA, dan PIHAK KEDUA menerangkan dengan ini menerima
hibah dari PIHAK KESATU, Barang Milik Negara Kementerian Pertanian c.q.
Direktorat Jenderal Tanaman Pangan (081.03.0199.238251.000.KP) Kegiatan
APBN Pusat TA. 2022 berupa …………………………. Senilai Rp
…........................ (...................) sebagaimana terlampir.
Kedua belah pihak menerangkan bahwa hibah ini dilakukan dengan ketentuan
sebagai berikut:

PASAL 1
JUMLAH DAN TUJUAN HIBAH
1) PIHAK KESATU menghibahkan Barang Milik Negara Kementerian Pertanian c.q.
Direktorat Jenderal Tanaman Pangan (018.03.0199.238251.000.KP) sebagaimana daftar
terlampir kepada PIHAK KEDUA yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari
Naskah Perjanjian Hibah ini, dengan nilai sebesar Rp
.................................,- (…...............................) Barang Milik Negara sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) digunakan untuk mendukung penyelenggaraan tugas dan
fungsi.

PASAL 2
HAK DAN KEWAJIBAN PIHAK KESATU
1) Menyerahkan Objek Hibah Kepada PIHAK KEDUA;
2) Mengeluarkan Catatan Barang Milik Negara tersebut dari Laporan SIMAK - BMN
Kementerian Pertanian c.q. Direktorat Jenderal Tanaman Pangan
(018.03.0199.238251.000.KP).
3) Melakukan monitoring atas pelaksanaan Naskah Perjanjian Hibah ini menjamin
difungsikannya aset sesuai dengan Permohonan Hibah, baik secara berkala maupun
sewaktu-waktu;
4) Meminta keterangan, tanggapan atas penjelasan dari PIHAK KESATU terhadap hal-hal
yang diperlukan terkait dengan pelaksanaan monitoring tersebut pada ayat (3).

PASAL 3
KEWAJIBAN PIHAK KEDUA
1) Menerima Objek dari PIHAK KESATU;
2) Menggunakan dan memelihara Objek Hibah dengan baik sesuai dengan tujuan hibah;
3) Melakukan pengamanan Objek Hibah yang meliputi pengamanan adminitrasi, sik dan
pengamanan hukum.

PASAL 4
SERAH TERIMA

Penyerahan Barang Milik Negara dituangkan dalam Berita Acara Serah Terima dari
Direktur J e n d e r a l T a n a m a n P a n g a n a t a s n a m a M e n t e r i P e r t a n i a n K e p a d a
K e l o m p o k Tani/Gapoktan…………………………………… yang merupakan bagian
yang tidak terpisahkan dari Naskah perjanjian Hibah ini.

PASAL 5
LAIN-LAIN

1) Segala Ketentuan dan persyaratan dalam Naskah Perjanjian Hibah ini berlaku
serta mengikuti bagi PARA PIHAK yangmenandatangani;
2) Naskah Perjanjian Hibah ini dibuat dalam rangkap 4 (empat) masing-masing
satu rangkap untuk PIHAK KESATU, PIHAK KEDUA, Sekretaris Jenderal
Kementerian Pertanian dan Kepala KPKNL Jakarta II.
Demikian Naskah Perjanjian Hibah ini dibuat dan ditandatangani oleh PARA PIHAK
pada hari, tanggal, bulan dan tahun sebagaimana tersebut diatas.

PIHAK KEDUA PIHAK PERTAMA


Penerima a.n Menteri Pertanian
Direktur Jenderal Tanaman Pangan
ttd
ttd
(.............Nama...........)
NIP. (.............Nama...........)
Lampiran Naskah Perjanjian Hibah Barang Milik Negara

Nomor :
Tanggal :

Kode Jenis Merk/Type Nilai Nilai


No Tahun Jumlah Kondisi
Barang Barang / Perolehan Buku
1 2 3 4
Varietas 5 6 7 8 9

Jumlah

PIHAK KEDUA PIHAK PERTAMA


Penerima a.n Menteri Pertanian
Direktur Jenderal Tanaman Pangan
ttd
ttd
(.............Nama...........)
NIP. (.............Nama...........)
Form 13

Berita Acara Serah Terima Barang Milik Negara (DIPA Pusat)


BERITA ACARA SERAH TERIMA HIBAH BARANG MILIK NEGARA ANTARA
KEMENTERIAN PERTANIAN DENGAN PENERIMA………………………………………..
Nomor :……………………………….
Pada hari ini ……….. tanggal ………… bulan …....... tahun dua ribu dua puluh dua, kami
yang bertandatangan dibawah ini :
I. Nama :
NIP :
Jabatan : Direktur Jenderal Tanaman Pangan, Kementerian Pertanian Republik
Indonesia
Yang bertandatangan untuk dan atas nama Menteri Pertanian berkedudukan di Jalan AUP
Nomor 3 Pasar Minggu, Jakarta Selatan selanjutnya disebut PIHAK KESATU.
II. Nama :
Jabatan :
Yang bertandatangan untuk dan atas nama ………………………… berkedudukan di Jalan
selanjutnya disebut PIHAK KEDUA.

dengan ini menyatakan sebagai berikut :


1. PIHAK PERTAMA menyerahkan kepada PIHAK KEDUA dan PIHAK
KEDUA menerima penyerahan dari PIHAK PERTAMA Barang Milik
Negara berupa …………………… dengan nilai sebesar Rp ..........................................
(……………………) yang terletak di…………….… sebagaimana tercantum dalam
lampiran Berita Acara Serah Terima ini.
2. Penyerahan ini dilakukan dalam rangka hibah dari Kementerian Pertanian Cq.
Direktorat Jenderal Tanaman Pangan kepada sesuai persetujuan Nomor
…………………………… tanggal ………………….. bulan……… tahun 2022.
3. Nilai Barang Milik Negara yang akan dihibahkan
seluruhnya…………...........berdasarkan ……………………………….
4. Terhitung sejak penandatanganan Berita Acara Serah Terima ini, maka seluruh hak
dan kewajiban, tanggung jawab, dan kepemilikan terhadap BMN berupa
………………….. sebagaimana dimaksud dalam angka 1 beralih dari PIHAK
PERTAMA kepada PIHAK KEDUA.
5. Apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan dalam Berita Acara Serah Terima ini,
akan diadakan perbaikan sebagaimana mestinya
Demikian Berita Acara Serah Terima ini dibuat untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.

PIHAK KEDUA
Penerima

ttd

(.............Nama...........)
NIP.

Anda mungkin juga menyukai