Anda di halaman 1dari 2

MATERI ARAHAN DAN PENEGASAN BUPATI

Pada kegiatan musrenbang hari ini, kita juga menggunakan momentum ini sebagai
kesempatan melakukan Rembuk Stunting yang merupakan suatu langkah penting yang dilakukan
pemerintah untuk memastikan pelaksanaan rencana kegiatan intervensi pencegahan dan
penurunan stunting dilakukan secara bersama-sama antara OPD penanggung jawab layanan
dengan sektor lembaga non pemerintah, pemerintah dan masyarakat..

Sebagaimana kita ketahui bersama bahwa salah satu prioritas yang selalu menjadi
perhatian serius untuk didiskusikan dan ditangani pada setiap level pemerintahan adalah “
stunting” karena sangat erat kaitannya dengan investasi sumber daya manusia. Berdasarkan hasil
survey Status Gizi Balita pada tahun 2022, prevalensi stunting di Indonesia tercatat sebesar 21,6
persen. Angka ini masih berada diatas standar yang ditetapkan oleh WHO bahwa prevalensi
stunting di suatu Negara tidak boleh melebihi 20 persen.

Kondisi data stunting di Kabupaten Flores Timur pada periode Agustus 2022 tercatat
sebesar 18,7 persen dengan jumlah sasaran 3.412 Balita. Capaian prevalensi pada tahun 2022 ini
mengalami penerunan sebesar 2,2 persen bila dibandingkan dengan prevalensi stunting tahun
sebelumnya dan berada dibawa prevalensi stunting provinsi NTT pada periode yang sama yakni
sebesar 37,8 persen.

Masalah stunting harus diatasi dengan baik agar generasi masa depan kita menjadi
generasi yang unggul, berdaya saing dan berkualitas. Sebagai wujud komitmen yang tiggi dalam
upaya percepatan pencegahan dan penanggulangan stunting, Presiden Joko Widodo telah
mencanangkan target optimis percepatan penurunan pada tahun 2024 menjadi 14 persen. Untuk
mencapai angka ini butuh kerja keras secara gotong royong dari semua pihak di daerah ini baik
pada aspek spesifik maupun pada aspek sessitif.

Selaku Bupati Flores Timur pada momentum yang strategis ini saya kembali menegaskan
komitmen untuk bersama menggempur stunting di daerah ini. Perjuangan kita untuk mengatasi
masalah stunting tidak akan pernah berhenti. Kita akan bekerja, bekerja dan terus bekerja secara
bergotong royong dalam karya luhur mulia ini karena yang kita urus adalah masa depan anak-
anak lewotanah Flores Timur sebagai generasi penerus pembangunan di daerah ini. Segala Daya
dan upaya akan terus kita lakukan dalam urusan mengatasi stunting di daerah ini. Para pimpinan
OPD lintas sektor, Tim Penggerak PKK, Para Camat, para Kepala Desa dan Lurah, Lembaga
Perguruan Tinggi, Pimpinan LSM/NGO, BUMN/ BUMD, Tokoh agama, tokoh masyarakat,
tokoh adat dan dunia usaha semuanya harus bahu membahu dan bersinergi secara konvergensi
untuk mempercepat upaya pencegahan dan penanggulangan stunting. Saya berharap agar dalam
pembahasan program dan kegiatan lintas OPD pada kesempatan ini yang memberi kontribusi
pada upaya percepatan pencegahan dan penanggulangan stunting agar selalu menjadi prioritas.

Selanjutnya sebagai wujud komitmen bersama maka pada kesempatan ini juga akan ada
penandatanganan pernyataan komitmen para pihak untuk percepatan pencegahan dan
penanggulangan stunting. Kiranya pernyataan komitmen tersebut dapat dijadikan sebagai
motivasi pemberi semangat untuk meningkatkan kinerja dari para pihak.

PJ BUPATI FLORES TIMUR,

DRS. DORIS ALEXANDER RIHI, M.Si

Anda mungkin juga menyukai