Kepada Yth.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Kerom
Di Tempat
LAMPIRAN
PELATIHAN MEWUJUDKAN KETAHANAN PANGAN WILAYAH SECARA
BERKELANJUTAN
1. Latar Belakang
Pemerintah daerah (Provinsi/Kabupaten/Kota) dapat membangun kebijakan publik
yang ekselenuntuk memastikan bahwa seluruh sumberdaya di suatu wilayah dapat
berkembang secara optimal untuk membangun keunggulan kompotetif dari wilayah
tersebut. Hal ini terkait dengan tugas pemerintah yang tidak tergantikan sejak dulu sampai
kelak di masa depan, adalah (1) membuat kebijakan publik, (2) melaksanakan kebijakan
publik, dan (3) melakukan evaluasi kebijakan publik.
Kebijakan publik adalah segala sesuatu yang dikerjakan dan yang tidak dikerjakan
oleh pemerintah dalam rangka mengatur kehidupan bersama atau kehidupan publik. Di
tingkat nasional, kebijakan publik dibuat oleh seluruh lembaga Negara, yaitu lembaga
legislatif, eksekutif, yudikatif dan akuntatif (BPK). Di tingkat provinsi/kabupaten/kota,
kebijakan publik dibuat oleh lembaga administratur publik yaitu pemerintah
provinsi/kabupaten/kota dan DPRD provinsi/kabupaten/kota.
Hal ini berarti, dibutuhkan birokrasi yang modern dan professional, yang ditunjukkan
oleh tata kelola pemerintahan yang baik (good governance). Tata kelola pemerintahan
yang baik,antara lain ditandai dengan penerapan prinsipketerbukaan, akuntabilitas,
efektivitas dan efisiensi, supremasi hukum, keadilan, dan partisipasi. Penerapan tata
kelola pemerintah harus dilakukan pada seluruh aspek manajemen penyelenggaraan
pemerintahan dan pembangunan, mulai dari perencanaan, pelaksanaan, dan
pengendaliannya.
Selain peningkatan penyelenggaraan pemerintahan yang bersih dan bebas KKN, maka
indikator penerapan tata kelola pemerintah adalah peningkatan kualitas pelayanan
publik, yang ditunjukkan antara lain oleh : (a) berapa persen unit penyelenggara
pelayanan publik yang sudah menerapkan standar pelayanan; (b) tersusunnya rencana
peningkatan kualitas pelayanan publik pada unit penyelenggara pelayanan publik; (c)
terlaksananya rencana peningkatan kualitas pelayanan publik sesuai batas waktu yang
ditetapkan.
MWA TRAINING & CONSULTING
Pusat Pelatihan dan Pengembangan Ketahanan Pangan
Jalan Anggrek 1 Blok F3 No. 7 Taman Pagelaran Ciomas Bogor 16610
Telp/Fax (0251) 8634 079; HP: 0812 4444 1350
www.panganlokalindonesia.co.id; Email: info@mwaconsultant.com
Salah satu issue kebijakan publik yang telah dirumuskan oleh PEMERINTAH adalah
ketahanan pangan. Ketahanan pangan merupakan salah satu urusan wajib
penyelenggaraan pemerintah baik pemerintah pusat, provinsi, kabupaten/kota.
Pengguna manfaat pembangunan ketahanan pangan sangat banyak sehingga
ketahanan pangan mempunyai dimensi yang sangat sangat luas.Dengan demikian, upaya
mewujudkan ketahanan pangan penduduk melibatkan banyak pelaku pembangunan.
Keberhasilan pembangunan ketahanan pangan sangat ditentukan tidak hanya oleh
performa salah satu sektor saja tetapi oleh sektor lainnya maupun komitmen pelaku
pembangunan lainnya. Sinergi antar sektor, antar pemerintah (Pusat, Provinsi,
Kabupaten/Kota), dunia usaha dan masyarakat merupakan kunci keberhasilan
pembangunan ketahanan pangan.
Upaya mewujudkan ketahanan pangan bersifat lintas bidang/sektor pembangunan.
Oleh karena itu di setiap tingkatan pemerintah telah dibentuk Dewan Ketahanan Pangan
(DKP). Berdasarkan Perpres 83 tahun 2006, DKP Kabupaten/Kota bertugas untuk (1)
merumuskan kebijakan pemantapan ketahanan pangan kabupaten/kota dengan
memperhatikan kebijakan yang ditetapkan Dewan Propinsi dan Dewan; (2) merumuskan
kebijakan dalam rangka mendorong keikutsertaan masyarakat dalam penyelenggaraan
ketahanan pangan; (3)melaksanakan evaluasi dan pengendalian perwujudan ketahanan
pangan kabupaten/kota.
Terkait dengan uraian di atas, ketahanan pangan seharusnya secara konsisten
menjadi domain kebijakan publik di provinsi/kabupaten/kota dan dilaksanakan
secara maksimal oleh segenap aparatur pemerintah. Pelatihan ini dimaksudkan untuk
memperkuat kompetensi/kapasitas aparat pemerintah provinsi/kabupaten/kota dalam
melaksanakan urusan wajib kepemerintahan tentang ketahanan pangan. Dalam
melaksanakan pembangunan ketahanan pangan di daerah, aparat pemerintah diharapkan
mampu berfungsi sebagai :
1. Manajer tingkat atas (setara dengan Kepala institusi yang menangani dan terkait
ketahanan pangan) diharapkan mempunyai kemampuan konseptual lebih besar
(conceptual skill>human skill>technical skill)
MWA TRAINING & CONSULTING
Pusat Pelatihan dan Pengembangan Ketahanan Pangan
Jalan Anggrek 1 Blok F3 No. 7 Taman Pagelaran Ciomas Bogor 16610
Telp/Fax (0251) 8634 079; HP: 0812 4444 1350
www.panganlokalindonesia.co.id; Email: info@mwaconsultant.com
2) Peserta Pelatihan
Aparat pemerintah yang diharapkan menjadi peserta pelatihan ini adalah anggota
Dewan Ketahanan Pangan (DKP). Peserta pelatihan berasal dari Dinas Ketahanan
Pangan, Bappeda, Dinas Pertanian, Dinas Perikanan, Dinas Peternakan, Dinas Kesehatan,
Dinas Indag& ESDM, Dinas Kop & UMKM, Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan
Pemberdayaan Desa, Dinas Sosial, Bag Ekonomi Setda, Kecamatan.
keyakinan, dan budaya masyarakat, untuk mewujudkan status gizi yang baik agar dapat
hidup sehat, aktif, dan produktif secara berkelanjutan.
Metode pelatihan menggunakan metode pembelajaran orang dewasa, yaitu paparan
dan diskusi, studi kasus, dinamika kelompok dan kerjasama, bermain peran untuk
menyelenggarakan urusan pangan di suatu wilayah. Studi kasus disesuaikan dengan
kondisi wilayah masing-masing peserta, sehingga sebelum pelatihan calon peserta
dipandu untuk menyiapkan dan membawa bahan (data/informasi, dokumen RPJMD).
Berikut ini adalah pokok bahasan/materi dan metode pelatihan :
A. Technicall skill
1. Dinamika kelompok dan kerjasama
2. Pengertian Ketahanan Pangan (paparan dan diskusi)
a. Istilah penting dalam pembangunan ketahanan pangan dan gizi
b. Konsep dalam pembangunan ketahanan pangan dan gizi
c. Komponen dalam ketahanan pangan dan gizi
3. Data pokok/informasi ketahanan pangan dan gizi : spatial dan tabular (studi
kasus)
4. Analisis situasi ketahanan pangan dan gizi (studi kasus)
a. Kemandirian pangan
b. Ketersediaan pangan
c. Distribusi pangan : harga dan pasokan pangan
d. Konsumsi pangan
e. Kerawanan Pangan (FSVA)
f. Pemetaan Daerah RAwan Pangan
5. Perencanaan dan monev ketahanan pangan dan gizi (studi kasus)
a. Perencanaan kebutuhan pangan berbasis PPH dan potensi wilayah
b. Perumusan program kegiatan SKPD yang menangani dan terkait ketahanan
pangan berbasis PPH dan potensi wilayah
c. Pencapaian skor PPH sebagai indikator penyelenggaraan urusan pangan dalam
RPJMD
6. Penyajian dan Pelaporan ketahanan pangan dan gizi (studi kasus)
MWA TRAINING & CONSULTING
Pusat Pelatihan dan Pengembangan Ketahanan Pangan
Jalan Anggrek 1 Blok F3 No. 7 Taman Pagelaran Ciomas Bogor 16610
Telp/Fax (0251) 8634 079; HP: 0812 4444 1350
www.panganlokalindonesia.co.id; Email: info@mwaconsultant.com
dimulai dari jam 08.00 – 16.20, dua kali coffee break @20 menit dan diseling ISOMA
1 jam, sehingga sehari terdapat 8 JP.
Jam
Kompetensi Pelatihan Materi Pelatihan
Pelatihan
3 hari 36 JP
1. Dasar :
Memahami pengertian 1. Pembukaan &Orientasi Pelatihan 6 JP
ketahanan pangan 2. Dinamika kelompok dan
kerjasama
3. Istilah Penting dalam
Pembangunan Ketahanan Pangan
dan Gizi (paparan & diskusi)
4. Konsep dalam pembangunan
ketahanan pangan dan gizi(paparan
& diskusi)
5. Komponen dalam ketahanan
pangan dan gizi (paparan &
diskusi)
2. Utama
A. Mampu menganalisis 1. Data Pokok/Informasi ketahanan
situasi ketahanan pangan dan gizi (studi kasus)
pangan dan gizi 2. Analisis situasi ketahanan pangan
daerah (studi kasus) :
a. Kemandirian pangan
(berdasarkan ketersediaan
bersih)
b. Ketersediaan pangan
(berdasarkan Neraca Bahan
Makanan/NBM dan PPH) 18 JP
c. Distribusi pangan : harga dan
pasokan pangan
d. Konsumsi pangan (berdasarkan
PPH)
e. Keamanan Pangan
f. Sistem Kewaspadaan Pangan
dan Gizi (SKPG)
g. Kerawanan Pangan (FSVA)
MWA TRAINING & CONSULTING
Pusat Pelatihan dan Pengembangan Ketahanan Pangan
Jalan Anggrek 1 Blok F3 No. 7 Taman Pagelaran Ciomas Bogor 16610
Telp/Fax (0251) 8634 079; HP: 0812 4444 1350
www.panganlokalindonesia.co.id; Email: info@mwaconsultant.com
Jam
Kompetensi Pelatihan Materi Pelatihan
Pelatihan
B.Mampu merencanakan Perencanaan kebutuhan ketahanan
ketahanan pangan dan pangan berbasis PPH dan potensi
gizi wilayah(studi kasus)
C. Mampu melaporkan 1. Penyajian : spatial dan tabular
situasi dan 2. Pelaporan
perencanaan ketahanan
pangan& gizi
Belajar Mandiri (Penugasan) 8 JP
5) Paket Pelatihan
1. Kelas Privat Manajemen Ketahanan Pangan (5-9 Orang)
Pelaksanaan Kelas Privat dengan Perjanjian Sebelumnya
Biaya Rp. 3.000.000 / orang selama 3 hari
Fasilitas :
- Tas dan Modul Pelatihan
- Software Analisis Ketersediaan Pangan (NBM)
- Software Analisis Konsumsi Pangan (PPH)
- Software Analisis Informasi dan Stabilitas Harga Pangan
- Software Analisis dan Pemetaan FSVA
- Makan Pagi, Makan Siang, 2x snack
- Kit Peraga Pangan B2SA
- Produk Pangan Lokal Indonesia
- T-Shirt Eksklusif
- Gratis Konsultasi selama 1 bulan setelah pelatihan
- Sertifikat
Informasi Tambahan :
Kami juga siap bekerjasama memenuhi undangan pelatihan/seminar/workshop/sosialisasi
terkait ketahanan pangan dan gizi di lokasi instansi Bapak/Ibu dengan jadwal yang telah
disepakati sebelumnya. Selain menyelenggarakan pelatihan di bidang ketahanan pangan,
MWA juga dapat bekerjasama dalam penyusunan masterplan ketahanan pangan, analisis
ketersediaan/distribusi/konsumsi/kerawanan pangan di daerah Anda.