Mengingat
2
6. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2011 tentang
Manajemen dan Rekayasa, Analisis Dampak, serta Manajemen Kebutuhan
Lalu Lintas (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 61,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5221);
7. Peraturan Daerah Nomor 3 Tahun 2011 tentang Penyelenggaraan
Perhubungan (Lembaran Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2011 Nomor
3 Seri E, Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 97).
MEMUTUSKAN :
Menetapkan
KESATU
: Membentuk Tim Evaluasi Dokumen Hasil Analisis Dampak Lalu Lintas, yang
selanjutnya disebut Tim Evaluasi, dengan Susunan Personalia, Uraian Tugas,
dan Mekanisme Evaluasi sebagaimana tercantum dalam Lampiran I, Lampiran
II dan Lampiran III sebagai bagian tidak terpisahkan dari Keputusan ini.
KEDUA
KETIGA
KEEMPAT
: Pembiayaan yang diperluka untuk pelaksanaan tugas dan fungsi Tim Evaluasi
sebagaimana dimaksud pada Diktum KEDUA dan Diktum KETIGA,
dibebankan pada :
a. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi Jawa Barat; dan
b. Sumber lain yang sah, sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.
KELIMA
Ditetapkan di Bandung
Pada tanggal
GUBERNUR JAWA BARAT,
AHMAD HERYAWAN
TIM EVALUASI
3
LAMPIRAN I
SUSUNAN PERSONALIA
I.
Pembina
II. Pengarah
III. Pelaksana
Ketua
Wakil Ketua I
Wakil Ketua II
Sekretaris
Anggota
Anggota
Koordinator
Anggota
3. Bidang Jalan :
AHMAD HERYAWAN
4
LAMPIRAN II KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA BARAT
NOMOR
:
TANGGAL
:
TENTANG
: TIM EVALUASI DOKUMEN HASIL
ANALISIS DAMPAK LALU LINTAS.
URAIAN TUGAS
A. Pembina
B. Pengarah
C. Ketua
Wakil Ketua I
Wakil Ketua II
D. Sekretaris
2. Anggota
5
2) Menyusun rencana kerja Bidang keamanan, keselamatan,
ketertiban dan kelancaran lalu lintas
2. Anggota
1. Koordinator
2. Anggota
G. Bidang Jalan :
AHMAD HERYAWAN
6
LAMPIRAN III KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA BARAT
NOMOR
:
TANGGAL
:
TENTANG
: TIM EVALUASI DOKUMEN HASIL
ANALISIS DAMPAK LALU LINTAS.
MEKANISME EVALUASI
Keterangan :
1. Pemohon (pengembang/pembangun) mengajukan permohonan kepada Gubernur
melalui Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Barat.
2. Evaluasi dan penilaian terhadap dokumen hasil Andalalin dilakukan melalui :
a. Rapat Teknis
Rapat teknis dilaksanakan sebagai rapat awal untuk mengevaluasi dokumen hasil
Andalalin dari pihak konsultan, yang dihadiri oleh :
1) Bidang Sarana dan Prasarana Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (Unsur Dinas
Perhubungan Provinsi Jawa Barat).
2) Bidang keamanan, keselamatan, ketertiban dan kelancaran lalu lintas (Unsur
Direktorat Lalu Lintas Kepolisian Negara Republik Indonesia Daerah Jawa Barat).
3) Bidang Jalan (Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Barat).
4) Dinas Perhubungan/LLAJ Kab/Kota.
5) Konsultan Andalalin.
6) Pemohon.
7
b. Peninjauan Lapangan
Peninjauan lapangan dilaksanakan setelah rapat teknis, untuk melihat kondisi nyata
dilapangan sebagai bahan untuk penanganan dan pengendalian manajemen dan
rekayasa lalu lintas.
c. Rapat Pleno
Rapat pleno dihadiri oleh :
1) Bidang Sarana dan Prasarana Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (Unsur Dinas
Perhubungan Provinsi Jawa Barat)
2) Bidang keamanan, keselamatan, ketertiban dan kelancaran lalu lintas (Unsur
Direktorat Lalu Lintas Kepolisian Negara Republik Indonesia Daerah Jawa Barat)
3) Bidang Jalan (Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Barat)
4) Dinas Perhubungan/LLAJ Kab/Kota
5) Konsultan Andalalin
6) Pemohon
Rapat pleno dilaksanakan untuk membahas kesesuaian rekomendasi hasil Andalalin
dari pihak konsultan dengan rekomendasi hasil peninjauan lapangan dari pihak Tim
Evaluasi.
3. Apabila pada pembahasan evaluasi dan penilaian pada rapat pleno rekomendasi hasil
Andalalin dari pihak konsultan tidak memenuhi syarat, maka dokumen hasil Andalalin
dikembalikan ke pemohon/kosultan untuk direvisi, dan apabila memenuhi syarat,
selanjutnya Tim Evaluasi membuat berita acara dengan dilampirkan penanganan
dampak yang harus dilakukan oleh pihak pengembang/pembangun maupun pemerintah,
sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari Surat Persetujuan yang akan diterbitkan.
4. Diterbitkan Surat Persetujuan Analisis Dampak Lalu Lintas oleh Kepala Dinas
Perhubungan Provinsi Jawa Barat
5. Surat persetujuan disampaikan kepada pemohon, dan pemohon harus menandatangani
surat pernyataan kesanggupan melakukan penanganan dampak sebagaimana
tercantum dalam surat persetujuan.
AHMAD HERYAWAN