SAMBUTAN
WALIKOTA SAWAHLUNTO
RINGKASAN EKSEKUTIF
yang terintegrasi.
dan gizi berdasarkan pada tingkat keparahan dan penyebab dari situasi
dari 0 (nol) desa (0%) Prioritas 1; 2 (dua) desa/kel (6%) Prioritas 2; dan
Kec Lembah Segar yaitu desa Lunto Barat, Pasar Kubang, Kubang
penduduk.
lainnnya.
penyedia pangan.
wilayah.
merata.
perempuan.
DAFTAR ISI
Halaman
SAMBUTAN WALIKOTA i
KATA PENGANTAR iii
RINGKASAN EKSEKUTIF iv
DAFTAR ISI ix
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang 1
1.2. Kerangka Konsep Ketahanan Pangan dan Gizi 3
1.3. Metodologi 7
DAFTAR TABEL
Hal
Tabel 1.1 Indikator FSVA Kota Sawahlunto 9
Tabel 1.2 Bobot Indikator FSVA 13
Tabel 2.1 Sebaran rasio sarana dan prasarana penyedia pangan 19
berdasarkan Prioritas
Tabel 3.1 Persentase populasi di bawah garis kemiskinan Kota 25
Sawahlunto
Tabel 3.2 Sebaran desa dengan tingkat kesejahteraan terendah 25
berdasarkan skala prioritas
Tabel 4.1 Sebaran desa berdasarkan rumah tangga tanpa akses air bersih 31
berdasarkan skala prioritas
Tabel 4.2 Sebaran rasio tenaga kesehatan di desa/kelurahan berdasarkan 33
skala prioritas
Tabel 4.3 Penderita gizi buruk 2017 – 2021 35
Tabel 4.4 Jumlah kematian balita dan ibu saat melahirkan per kecamatan 36
Tahun 2021
Tabel 5.1 Sebaran jumlah desa/kelurahan berdasarkan prioritas 46
Tabel 6.1 Desa/kelurahan berdasarkan prioritas 52
DAFTAR GAMBAR
Hal
Gambar 1.1 Kerangka Konsep Ketahanan Pangan dan Gizi 5
Gambar 2.1 Sebaran rasio sarana dan prasarana penyedia pangan 19
berdasarkan prioritas
Gambar 4.1 Grafik penderita gizi buruk 35
Gambar 4.2 Grafik jumlah kematian balita dan ibu saat melahirkan per 36
kecamatan
Gambar 5.1 Grafik Jumlah Desa/kelurahan Berdasarkan Prioritas 46
Gambar 5.2 Sebaran jumlah desa/kelurahan prioritas 2 per kecamatan 47
Gambar 5.3 Sebaran jumlah desa/kelurahan prioritas 3 per kecamatan 48
Gambar 5.4 Sebaran jumlah desa/kelurahan prioritas 4 per kecamatan 48
Gambar 5.5 Sebaran jumlah desa/kelurahan prioritas 5 per kecamatan 49
Gambar 5.6 Sebaran jumlah desa/kelurahan prioritas 6 per kecamatan 49
Gambar 6.1 Kerangka intervensi untuk meningkatkan ketahanan pangan 55
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG
Astronomis Kota Sawahlunto terletak antara 0° 33’ 40” – 0° 43’ 33” Lintang
Selatan dan 100o 42’ 59” – 100o 49’ 60” Bujur Timur. Kota Sawahlunto di
Kabupaten Solok yang memiliki wilayah daratan seluas 273,45 km2 atau
program dan kebijakan, baik di tingkat pusat maupun tingkat lokal, untuk
disusun sejak tahun 2002 bekerja sama dengan World Food Programme
(Food Insecurity Atlas - FIA) pada tahun 2005. Pada tahun 2009, 2015,
paling bawah. FSVA kota Sawahlunto telah disusun sejak tahun 2015.
dan 2022
pangan.
budaya masyarakat, untuk dapat hidup sehat, aktif, dan produktif secara
berkelanjutan.
tersebut.
serta impor dan bantuan pangan apabila kedua sumber utama tidak dapat
memenuhi kebutuhan.
penting karena pangan yang tersedia dalam jumlah yang cukup di suatu
pangan dan gizi rumah tangga maupun nasional. Status pangan dan gizi
tertekan.
1.3. METODOLOGI
1.3.1. Indikator
ketahanan pangan dan gizi; (iii) keterwakilan pilar ketahanan pangan dan
Desa yang tidak Desa yang tidak memiliki • Potensi Desa (Podes)
akses penghubung
memiliki akses memadai 2021, BPS
Penghubung dengan kriteria: (1) Desa • Dinas PUPR,
memadai melalui dengan sarana transportasi 2021
darat, air atau darat tidak dapat dilalui
Udara sepanjang tahun; atau (2)
Desa dengan sarana
transportasi air atau udara
namun tidak tersedia
angkutan umum.
Podes.
Food Security Index (EIU 2016 dan 2017). Goodridge (2007) menyatakan
berikut:
( ) = ∑ ………………………………...… (1)
Dimana:
i : Indikator ke 1, 2, …, 6
j : Desa ke 1, 2, …dst
secara umum tidak dipengaruhi oleh produksi yang berasal dari wilayah
pada rasio jumlah sarana dan prasarana ekonomi. Indikator rasio luas
kelurahan. Nilai bobot 0,33 (1/3) dari indikator rasio luas baku aspek
No Bobot
. Indikator Kelura
Desa han
I Aspek Ketersediaan Pangan 1/3 1/3
berdasarkan cut off point komposit. Cut off point komposit merupakan
Dimana:
Cij : Nilai standarisasi cut off point indikator ke-i komposit ke-j
i : indikator ke 1,2,3,……….6
j : komposit ke 1,2,3,………6
kedalam enam prioritas berdasarkan nilai cut off point (ambang batas)
komposit. Cut off point komposit diperoleh dari hasil perhitungan antara
tahan pangan.
1.3.4.Pemetaan
tujuh peta yang terdiri dari satu peta komposit dan enam peta indikator
individu.
pangan. Warna yang semakin tua menunjukkan status yang lebih tinggi
BAB 2
KETERSEDIAAN PANGAN
produksi dalam negeri dan cadangan pangan nasional serta impor apabila
secara berkelanjutan.
dinding);
(2) Pasar dengan bangunan semi permanen (memiliki atap dan lantai,
tanpa dinding);
dll.);
satu lokasi);
kerawanan pangan.
dalam prioritas 1 (5,4 %),4 desa prioritas 2 (10,8 %), 10 desa prioritas 3
ketersediaan pangan.
terdapat kelurahan dan desa, dimana desa memiliki potensi luas lahan
pertanian yang luas, yang merupakan salah satu faktor penunjang dalam
d. Pengelolaan air
Masyarakat
warung/toko/restoran
BAB 3
tidak dapat diakses oleh rumah tangga tertentu karena terbatasnya: (1)
mencapai sumber pangan; dan/atau (3) Akses sosial: modal sosial yang
akses ekonomi dan fisik saja, yaitu: (1) Rasio jumlah penduduk dengan
Desa yang tidak memiliki akses penghubung memadai melalui darat, air
atau udara.
yaitu 2,38% dari 2,16% tahun 2020, 2,17% tahun 2019, 2,39% tahun
Tahun
Keterangan
2017 2018 2019 2020 2021
penduduk miskin
Sosial (DTKS) tahun 2022, terdapat 5 desa yang memiliki rasio rumah
prioritas 3 dan sebanyak 17 Desa termasuk prioritas 4 serta dan tidak ada
kondisi geografis yang sulit dan ketersediaan pasar yang buruk kurang
Dengan kata lain, kelompok miskin ini masih kurang mendapatkan akses
jalan setapak dan jalan kecil dengan tenaga manusia atau hewan,
misalnya pada daerah yang tidak memiliki akses jalan yang memadai.
wilayah. Infrastruktur yang lebih baik akan menarik investasi yang lebih
besar pada berbagai sektor, yang pada akhirnya dapat menjadi daya
kondisi geografis yang suit dan ketersediaan pasar yang buruk memiliki
setapak dan jalan kecil dengan tenaga manusia atau hewan, misalnya
Kota Sawahlunto
BAB 4
PEMANFAATAN PANGAN
Aspek ketiga dari konsep ketahanan pangan adalah
pangan yang bisa di akses oleh rumah tangga; dan (2) Kemampuan
tangga tanpa akses air bersih terhadap jumlah rumah tangga; dan (2)
penduduk.
tangga Desil 1-4 dengan sumber air bersih tidak terlindung dengan
jumlah rumah tangga di desa. Air bersih adalah air yang digunakan
Durian I, Kel Durian II, desa Santur, dan desa Kolok Mudik.
desa Sijantang Koto , desa Talawi Hilir ,Talawi Mudik, desa Bukik
Tumpuk Tangah.
yang terdiri dari: (1) Dokter umum/spesialis; (2) Dokter gigi; (3) Bidan;
utara Sikabu.
mansiang.
1. Berat Badan Kurang dan Berat Badan Sangat Kurang yang biasa
yang mengacu kepada gabungan dari kurang gizi akut dan kronis);
2005, yang mengacu kepada kurang gizi akut atau baru saja
ibu saat melahirkan di Kota Sawahlunto Tahun 2021 tidak ada. Angka
Tabel 4.4 Jumlah Kematian Balita dan Ibu Saat Melahirkan per
Kecamatan Tahun 2021
Jumlah Jumlah
No. Kecamatan Kematian Kematian Ibu Total
Balita Saat Melahirkan
1 Talawi 9 0 9
2 Barangin 2 0 2
3 Lembah Segar 3 0 3
4 Silungkang 2 0 2
Total 16 0 16
kesehatan.
kesehatan
kesejahteraan sosial.
kesehatan
derajat kesehatan.
penyakit yang tinggi serta pola pengasuhan yang kurang tepat. Semua
cenderung untuk masuk sekolah lebih lambat dan lebih cepat putus
(kurang gizi) dan secara cepat berat badannya meningkat, maka pada
koroner). Dampak jangka panjang, oleh kurang gizi pada masa anak-
dapat melahirkan bayi dengan berat badan lahir rendah (BBLR), yang
generasi selanjutnya.
bidang gizi.
a. Anak usia di bawah dua tahun. Usia dua tahun pertama di dalam
kurang gizi pada usia ini akan sangat berarti untuk kelompok ini
kehamilan.
sehat.
Pemantauan berat dan tinggi badan bayi 0-24 bulan atau jika
keluarga.
Departemen Kesehatan.
6 bulan sekali untuk anak 6-24 bulan (atau anak 6-59 bulan
pembangunan yang paling efektif dari segi biaya, karena memiliki rasio
lahan pekarangan.
Anak (KIA), pada ibu hamil berupa pemberian tablet besi minimal 90
BAB 5
KETAHANAN DAN KERENTANAN PANGAN KOMPOSIT
pangan dan gizi, yang dijelaskan secara rinci pada Bab Dua, Tiga dan
(Prioritas 6).
1 0 0
2 2 5,41
3 8 21,63
4 18 48,65
5 4 10,81
6 5 13,52
Total 37
wilayah Kecamatan Talawi (2 desa) yaitu Desa Sijantang Koto dan Talawi
disebabkan oleh:
penduduk.
BAB 6
REKOMENDASI KEBIJAKAN
7. Kubang Sirakuk
Selatan,
8. Air Dingin,
9. Balai Batu
Sandaran,
10, Saringan,
11 Lubang Panjang,
12 Durian II,
13 Santur
14 Kolok Nan Tuo.
15 Sikalang,
16 Bukik Gadang ,
17 Kumbayau
18 Tumpuk Tanhgah.
lainnnya.
penyedia pangan.
masyarakat.
Distribusi tenaga
kesehatan yang tidak
merata