KEPERAWATAN
PASIEN KRITIS DI ICU
R Recording = Dokumentasi /
Pencatatan.
Routine = Kebiasaan yang baik
Respect = Menghargai.
E Exact = Pasti , percaya diri.
– Assesment.
• Jumlah pernapasan , kedalamannya, reguler atau
irreguler.
• Pergerakan dada simetris atau tidak.
• Kondisi sipasien, keringat dingin, gelisah dan
disorientasi.
• Perhatikan jalan napas apakah bersih atau tidak.
.
NURSING DIAGNOSIS.
– Kegagalan pertukaran gas berhubungan
dengan menurunnya ventilasi .
-Tidak efektifnya bersihan jalan napas
berhubungan dengan sekresi tracheobronchial
yang banyak.
– Pola napas tidak efektif.
– Intoleransi aktifitas berhubungan dengan
menurunnya cadangan energi dan
terganggunya transportasi oksigen /
karbondioksida
INTERVENSI :
Tindakan keperawatan :
Jackson
Rees
• PERALATAN INTUBASI.
– Ambu bag
– Face mask silicone.
– Sarung tangan steril.
– Lubricating jelly.
– Magyl forceps
– Xylocaine spray.
– ETT dengan nomor yang sesuai.
– Oksigen tubing.
– Chateter suction.
– Mesin suction.
– Spuit 10 cc.
– Plester.
– Stetoscope.
– Laringoscope dengan blade dan lampu sesuai ukuran.
– Obat - abatan relaxan atau sedasi sesuai dengan instruksi
dokter.
Tindakan perawat sebelum Intubasi .
Tindakan perawat :
• Observasi apa penyebab takhipnoe, kesakitan ,
hypoxia,
• Review setting ventilator dengan dokter,atau staf
tehnisi.
• Tanda bahaya kegagalan ventilator atau
diskoneksi sisitim pernapasan
• Suhu humidifier
Ada tanda bahaya bila terjadi peningkatan suhu udara
inspirasi.
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Inefektif bersihan jalan napas b/d intubasi,
ventilasi, proses penyakit Kondisi lemah & kelemahan
2. Kerusakan pertukaran gas b/d sekresi tertahan
3. Perubahan nutrisi b/d peningkatan kebutuhan
metabolisme
4. Kerusakan komunikasi verbal b/d terpasangnya ETT
5. Ansietas b/d takut terhadap penyakit dan kematian
6. Nyeri b/d ventilasi mekanis letak slang ETT
D. Hypoxemia.
Oksigen saturasi kurang dari 90 %, pasien gelisah
tachikardi, cyanosis .
Penyebab :
• Tersumbat akibat sputum, atau benda asing.
• Pneumothoraks, pulmonary oedema.
• Ventilator malfungtion..
Tindakan perawat :
A. PASIEN.
- Personal hygiene.
- Suctioning dan bronchial wasshing.
- Chest physioherapy.
- Asupan cairan dan nutrisi.
- Komunikasi.
B. ALAT.
- Kebersihan
- Humidifikasi.
- Alarm harus diset, 20 % low dan high dari yang diset.
- Siapkan selalu gudel dan ambu bag disamping tempat tidur
pasien.
• Note :
Bila terjadi alarm pada mesin
ventilator, jangan sekali – kali
mematikan tanda alarm, sebelum
mengetahui apa penyebabnya.
HEMODINAMIK.
Prioritas utama adalah :
A. Support dan mempertahankan perfusi jaringan
dan oksigenasi, termasuk Cerebral ,jantung dan
renal.
NON INVASIVE
INVASIVE
Pasien
Pasien Kritis
Kritis
memerlukan
memerlukan ::
Pengelolalaanfungsi
Pengelolalaan fungsi Intervensimedis
medis&&
sistimorgan
organtubuh
tubuh “Criticalcare
caremonitorng”
monitorng” Intervensi
sistim “Critical keperawatanoleh oleh
secaraterkoordinasi
terkoordinasi secarakontinyu
kontinyu keperawatan
secara secara tim“critical
“criticalcare”
care”
danberkelanjutan
berkelanjutan tim
dan
?
Guidance for nurse staffing in critical care: Royal
College of nursing, 2004
•• Monitoring
Monitoring klinis
klinis oleh
oleh ners
ners yg
yg penuh
penuh perhatian
perhatian
•• merupakan
merupakan dasar
dasar dari
dari perawatan
perawatan pasien
pasien
intensif
intensif
•• Hal
Hal ini
ini harus
harus menjadi
menjadi alat
alat bantu
bantu yang
yang tepat
tepat
bagi
bagi ners
ners
• 2. Patient Monitoring
• Sirkulasi
Sirkulasi harus dimonitor sesering mungkin sesuai klinis
pasien melalui pendeteksian pulsasi, display ECG dan
pengukuran tekanan darah arteri
• Respirasi
Fungsi respirasi harus dikaji sesering mungkin sesuai klinis
pasien dengan cara observasi, capnography dan analisa
gas darah
• Oksigenasi
Oksigenasi pasien harus dikaji sesering mungkin sesuai
klinis pasien dengan cara observasi, pulse oximetry dan
analisa gas darah
Elektrokardiografi
Terpasang pada setiap pasien dan dipantau
secara terus menerus
Harus tersedia untuk setiap pasien
Emboli Udara
Apabila pasien sedang menjalani
hemodialisis, plasmapheresis, atau
alat perfusi, harus ada pemantauan
untuk emboli udara
Aplikasi Klinis
“Critical Care Monitoring “ A to Z
A. Airway
• Cek jalan napas alami, jalan napas buatan
( kaf, tipe pipa, tekanan kaf, diameter, fiksasi,
waktu untuk trakeostomi ).
B. Breathing
• Inspeksi pergerakan dada, frekuensi napas,
usaha napas
• Cek interaksi pasien dengan ventilator, obervasi
FiO2, PIP, PEEP, mode ventilator, volume tidal
• Kaji pertukaran gas (warna kulit, pulse oximetry,
analisa gas darah, CO2/PETCO2 monitoring dgn
Capnography)
• Auskultasi dada
• Cek tubing ventilator : cairan /embun
• Kemampuan pasien utk batuk dan jenis sekret
• Ro Foto torak
• C. Sirkulasi
• Inspeksi prekordium
• Auskultasi prekordium
• F. Fluids
• Kaji Jlh & kandungan seluruh cairan masuk &
keluar
• Contoh:
• Pemeriksaan gula darah 4 jam sekali
• Analisa gas darah & Kalium 2 kali sehari
• Ureum, kreatinin, Hb, trombosit, leukosit, Mg,
Ca, foto torak, ECG 12 lead satu kali sehari
J. J.V. P
• Tekanan Vena Jugular dan tekanan vena sentral sbg
petunjuk untuk menilai status cairan
K. Kelvin
• Temperatur diukur sekurang-kurangnya /4
jam
• Pasien dengan suhu abnormal
diukur dengan “core method”
(rectal, esophageal)
L. Lines
• Kaji tubing-tubing ( tempat insersi, waktu insersi )
• Apakah diperlukan? (NGT, kateter urin, kateter
arteri, kateter vena sentral, kateter swan ganz, dll)
M. Microbiology
Cek hasil mikrobiologi, apakah
antibiotik sesuai? Apakah antibiotik
perlu dihentikan ?
N. Neurological
• Cek trend GCS, tingkat kesadaran saat ini
O. Old Notes
• Perhatikan riwayat penyakit pasien saat ini dan
sebelumnya
P. Pain Relief
Apakah direncanakan (termasuk sedasi, jika
diperlukan)?
Q. Query
Apakah ada para spesialis lain yang terlibat?
R. Relatives
• Jelaskan riwayat penyakitnya lebih jauh
U. You
Komunikasi dengan para spesialis
V. Victual
Perhatikan waktu istirahat & makan
W. here to
Rencanakan seluruh manajemen pasien
X. X.Ray
Cek ro foto torak
Y. Why
Mengapa pasien dirawat disini ?
Z. Zzzz …….Semangat !
TINDAKAN PERAWATAN SECARA UMUM.
1. Bersihkan mulut pasien secara rutin, baik yang
menggunakan ETT dan Tracheostomy tube.
2. Mandikan pasien 2 kali sehari, bersihkan perineal
sebagai mana mestinya.
3. Bersihkan mata dengan benar, kolaborasi dengan
dokter untuk pemberian air mata buatan atau
antibiotika.
4. Tutup mata bila mata tidak bisa berkedipterutama
bagi bagi pasien yang tidak sadar.
5. Mencuci tangan dengan benar, lakukan prosedur
Aseptik setiap melakukan prosedur invasif.
6. Periksa gangguan integitas kulit pada daerah
yang
tertekan, lakukan massage
7. lakukan mobilisasi pasien, pysiotherapi
8. Perhatikan bowel , kolaborasi dengan dokter dan
perhatikan asupan makanan dari pasien.
HAL – HAL YANG HARUS DIPERHATIKAN
OLEH PERAWAT ICU
•
b. Physio therapy dada .
- Bagaimana cara memberikan pernapasan dengan
bag.
- Bagaimana tekhnik suction
- Bagaimana cara mengatur posisi dasar pasien.
- Bagaimana cara memberikan C PAP dengan mesin
• ventilator.
- Bagaimana cara memberikan CPAP dengan selang
C. Mengatur pernapasan dengan mesin ventilator :
5. MONITORING DASAR .
- Monitor tempat tidur harus ada.
- Dapat mengeset monitor (sesuai buku
petunjuk)
- Dapat mengetahui fungsi gambar.
- Dapat mengetahui bidangnya.
- Dapat merekam lead ECG.
• 6. MONITOR INVASIF.
Dapat mengeset
Dapat merawat luka.
Dapat mengobservasi tangan pasien.
Dapat mengambil astrup melalui arteri.
Dapat menusuk arteri.
Dapat mengetahui kemungkinan akan
terjadi masalah.
• Dapat merekam lead ECG.
- Dapat mengetahui/merubah bila gambarnya melebar.
- Dapat mencocokkan alarm
- Dapat mengeset bunyi volum
e.
- Dapat menentukan scala.
e. Contoh darah.
- Dapat menentukan tusukan arteri dengan lokasi
yang tepat.
- Melakukan tindakan penusukan dengan tekhnik yang
sudah ada.
- dapat mengetahui kemungkinan problem yang akan
terjadi akibat penusukan.
- Dapat mengambil contoh darah vena / arteri.
- Harus mengetahui tekhnik pengambilan darah vena.
- Dapat mengetahui komplikasi pengambilan darah.
• 7. PERSIAPAN SEBELUM MASUK ICU.
8. PROSEDUR EMERGENSI.
- Henti Jantung.
- Dapat menyiapkan trolly emergensi.
- Mengetahui dasar CPR.
- Dapat melakukan defibrilasi dan Cardioversi.
- Dapat memberikan / memahami obat – obat
jantung.
• 9. FARMAKOLOGI
11. KOMUNIKASI.
-Mengulang kembali kebijakan Rumah sakit .
- Ikut berpartisipasi dalam proses keperawatan.