Anda di halaman 1dari 15

PANDUAN

CODE BLUE

RUMAH SAKIT UMUM LUKAS BANGKALAN


JL. K.H. Moch. Kholil 36A Bangkalan Madura

Telp. (031) 3095148


Website : www.rslukasbangkalan.co.id
Email : rslukasbangkalan@gmail.com
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala berkat dan
anugerahnya yang telah diberikan kepada penyusun, sehingga Buku Panduan Code blue di Rumah
Sakit Umum Lukas Bangkalan ini dapat selesai disusun.
Buku ini merupakan panduan kerja bagi seluruh staf Rumah Sakit Umum Lukas Bangkalan
dalam menjalankan Code blue Di Rumah Sakit Umum Lukas Bangkalan. Dalam panduan ini di uraikan
tentang tatalaksana pelayanan pasien di Rumah Sakit Umum Lukas Bangkalan .
Tidak lupa penyusun menyampaikan terima kasih atas bantuan semua pihak yang telah
membantu dalam menyelesaikan Panduan Code blue Di Rumah Sakit Umum Lukas Bangkalan.

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .......................................................................................................... i


DAFTAR ISI ....................................................................................................................... ii
BAB I. PENDAHULUAN ....................................................................................................1
A. LATAR BELAKANG .........................................................................................1
B. DEFINISI ...........................................................................................................1
BAB II. RUANG LINGKUP ................................................................................................3
BAB III. KEBIJAKAN ........................................................................................................6
BAB IV. TATALAKSANA ..................................................................................................7
BAB V. DOKUMENTASI ...................................................................................................9
SPO CODE BLUE

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Ketika berbicara tentang cardiac arreset, ingatan kita tidak bisa lepas dari penyakit jantung dan
pembuluh darah, karena penyebab tersering adalah cardiac arrest adalah penyakit jantung koroner.
WHO menerangkan bahwa penyakit jantung,bersama sama dengan penyakit infeksi dan kanker
masih tetap mendominasi peringkat teratas penyebab utama kematian di dunia. Demikian halnya di
Indonesia, berdasarkan Survey Kesehatan Nasional tahun 1986 dan 1991, penyakit jantung koroner
bersama dengan penyakit infeksi merupakan penyebab kematian utama di Indonesia. Cardiac arrest
dapat di pulihkan jika tertangani segera dengan cardiopulmonary resuscitation dan defibrilasi untuk
mengembalikan denyut jantung normal. Kesempatan pasien untuk bisa bertahan hidup berkurang 7
sampai 10 % pada tiap menit yang berjalan tanpa cardiopulmonary resuscitation dan defibrilasi. Inti
dari penanganan cardiac arrest adalah kemampuan untuk bisa mendeteksi dan bereaksi secara
cepat dan benar untuk sesegera mungkin mengembalikan denyut jantung ke kondisi normal untuk
mencegah terjadinya kematian otak dan kematian permanen. Penanganan secara cepat dapat di
wujudkan jika terdapat tenaga yang memiliki kemampuan dalam melakukan chain of survival saat
cardiac arrest terjadi. Keberadaan tenaga inilah yang selama ini menjadi masalah/pertanyaan besar,
bahkan di Rumah Sakit yang notabene banyak terdapat tenaga medis dan para medis. Tenaga medis
dan para medis di Rumah Sakit sebenarnya sudah memiliki kemampuan dasar dalam melakukan life
saing, akan etai belum semuanya dapat mengaplikasikannya secra maksimal. Dan sering klai belum
terdapat pengorganisasian yang baik dalam pelaksanaannya. Masalah inilah yang kemudian
memunculkan terbentuknya tim reaksi cepat dalam penanganan arrest segera, yang di sebut code
blue.

B. DEFINISI

1. Pasien adalah setiap orang yang melakukan konsultasi masalah kesehatannya untuk
memperoleh pelayanan kesehatan yang diperlukan baik secara langsung maupun tidak langsung
kepada dokter ( UU No. 29 Tahun 2004 )
2. Pelayanan resusitasi adalah pelayanan atau asuhan berupa serangkaian tindakan dalam usaha
memberikan pemulihan fungsi organ atau system dari kegagalan akut yang mengalami henti
nafas atau henti jantung secara mendadak, tanpa membuang waktu untuk mencegah kematian.
3. Resusitasi adalah tindakan pertolongan pertama pada orang yang mengalami henti nafas karena
sebab-sebab tertentu.
4. Cardiac arrest adalah berhentinya fungsi jantung secara tiba-tiba pada seorang yang telah atau
belum diketahui menderita penyakit jantung.
5. Code blue adalah stabilisasi kondisi darurat medis yang terjadi di dalam area rumah sakit.
1
6. Code blue tim adalah tim yang terdiri dari dokter dan paramedic yang ditunjuk, yang secara cepat
kepasien untuk melakukan tindakan penyelamatan
7. Bantuan Hidup Dasar adalah suatu cara memberikan bantuan atau pertolongan hidup dasar.
8. Bantuan Hidup Lanjutan adalah usaha yang dilakukan setelah bantuan hidup dasar dengan
memberikan obat-obatan yang dapa tmemperpanjang hidup pasien
9. Pasien Kegawatan medis adalah pasien yang berada dalam ancaman kematian dan memerlukan
pertolongan RJP segera
10. Perawat terlatih adalah perawat yang telah mendapatkan pelatihan khusus RJP dan system
Code blue
11. Airway adalah tindakan yang dilakukan untuk membebaskan jalan nafas dengan tetap
memperhatikan control servical
12. Breathing adalah memperbaiki fungsi ventilasi dengan cara memberikan pernafasan buatan
untuk menjamin kebutuhan oksigen dan pemgeluaran CO2
13. Circulation adalahTindakan yang dilakukan untuk mengembalikan fungsi sirkulasi tubuh yang
tadinya terhenti atau terganggu
14. Kesadaran adalah pengetahuan penuh atas diri, lokasi dan waktu (Corwin, 2009)

2
BAB II
RUANG LINGKUP

Sistem respon cepat code blue dibentuk untuk memastikan bahwa semua kondisi darurat
medis kritis tertangani dengan resusitasi dan stabilisasi sesegera mungkin.Sistem respon terbagi
menjadi dua tahap :
1. Respon awal berasal dari petugas rumah sakit yang berada disekitarnya, dimana terdapat
pelayanan basic life support (BLS)
2. Respon kedua merupakan tim khusus dan terlatih berasal dari unit yang ditunjuk oleh pihak
Rumah Sakit Umum Lukas Bangkalan .
Pelayanan resusitasi diartikan sebagai intervensi klinis pada pasien yang mengalami kejadian
mengancam hidupnya seperti henti jantung atau paru.Pada saat henti jantung atau paru maka
pemberian kompresi pada dada atau bantuan pernapasan akan berdampak pada hidup atau matinya
pasien, setidak-tidaknya menghindari kerusakan jaringan otak.
Resusitasi yang berhasil pada pasien dengan henti jantung-paru bergantung pada intervensi
yang kritikal/ penting seperti secepat-cepatnya dilakukan defibrilasi dan bantuan hidup langsung
yang akurat.Pelayanan seperti ini harus tersedia untuk semua pasien selama 24 jam setiap hari.
Sangat penting untuk dapat memberikan pelayanan intervensi yang kritikal, yaitu tersedia dengan
cepat peralatan medis terstandar, obatresusitasi, dan staf terlatih yang baik untuk resusitasi.
Bantuan hidup dasar harus dilakukan secepatnya saat diketahui ada tanda henti jantung-paru dan
proses pemberian bantuan hidup kurang dari 5 menit.
A. Sistem dan alur kerja tim code blue
Setiap shift, saat mulai bertugas sehari-hari perawat pelaksana diruangan berkeliling
mengunjungi pasien yang sedang dirawat. Hal ini untuk mengetahui ada tidaknya perburukan
yang terjadi atau pasien dalam kondisi gawat darurat.Bila mana ada ditemukan pasien dalam
keadaan tidak sadar, dokter jaga ruangan bersama perawat melakukan tindakan
penanggulangan kegawat daruratan sesuai kebutuhan pasien. Bila tindakan berhasil dilakukan
penilaian untuk tindakan selanjutnya Tetapi bila pasien mengalami perburukan kondisi atau henti
nafas dan henti jantung maka perawat segera menghubungi 103 untuk memanggil tim code blue
melalui telp rumah sakit.

3
Gambar 1.1 alur code blue Rumah Sakit Umum Lukas Bangkalan

Tim code blue merupakan tim yang selalu siap setiap saat / sepanjang waktu, beranggotakan kru
yang telah menguasai Advance Cardiac Life Support (ACLS).
Apabila ada pasien, keluarga pasien, pengunjung atau karyawan yang mengalami henti
jantung dan membutuhkan tindakan resusitasi segera, maka orang yang pertama kali melihat
atau menyadari kejadian langsung mengaktifkan tim code blue.
Alasan pengaktifan tim code blue adalah sebagai berikut : 1. Cardiac /respiratory arrest 2.
Medical emergency, seperti :
1) Airway terhambat
2) Frekuensi pernafasan pasien kurang dari 5 kali permenit atau lebih dari 140 kali per
menit
3) Denyut nadi kurang dari 40 kali per menit atau lebih dari 140 kali permenit
4) Kehilangan kesadaran secara tiba – tiba
5) Kejang yang lama atau berulang – ulang
4
6) Kegawatan obstetric
Jadwal kerja bulanan telah menyiapkan orang – orang yang bertugas dalam tim code
blue. Setiap ganti shift (dokter dan perawat) daftar tim code blue pada jam dinas tersebut di
refersh (dipastikan kembali) dan di catat oleh Instalasi Gawat Darurat.

5
BAB III
KEBIJAKAN

1. Peraturan Direktur Rumah Sakit Umum Lukas Bangkalan Nomor 100/PER/DIR/RSUL/X/2022


tentang Kebijakan Pelayanan Code Blue Rumah Sakit Umum Lukas Bangkalan Bangkalan

6
BAB IV
TATA LAKSANA

A. Pengaktifan Tim Code blue


Prosedur pengaktifan Tim Code blue adalah sebagai berikut :
1. Petugas melihat tanda akan ada yang mengalami henti jantung atau tanda perlunya
resusitasi segera
2. Petugas minta bantuan karyawan lainnya / teriak minta bantuan untuk mengaktifkan code
blue tanpa meninggalkan pasien, petugas memberikan bantuan hidup dasar (BLS)tim code
blue tiba di lokasi
3. Mengaktifkan tim code blue melalui operator telepon, jelaskan :jenis emergency, lokasi
kejadian dengan tepat, sebutkan nama, tugas dan tempat tugas pelapor.
4. Operator telepon mengaktifan paging dengan kalimat “Tim Code blue” ditunggu kehadirannya
di ruang ……..(lokasi korban berada)”
5. Tim Code blue segera menuju lokasi dengan membawa perlengkapan tim code blue .respon
time di targetkan selambat – lambatnya 3 menit.
6. Tim Code blue melakukan tindakan sesuai prosedur kerjanya
7. Setelah selesai, pendokumentasian di buat oleh kpaten tim dan disimpan dalam rekam medis
pasien
8. Tindakan di catat oleh Insatlasi Gawat darurat

B. ProsedurKerja Tim Code blue


Procedur kerja tim code blue adalah sebagai berikut :
a. Bilamana di temukan ada pasien dengan kondisi gawat darurat di lingkungan rumah sakit,
baik pasien anak maupun dewasa, maka petugas yang pertama kali
mengetahuikasuskegawatdaruratanwajibmengaktifkan code blue melalui telpon dengan
menghubungi ekstension 103. Pihak operator akan meyampaikan melalui paging untuk
memanggil tim code blue, dengan cara menyebutkan Code blue sebanyak 3 kali dan lokasi
terjadinya.
b. Bila ada panggilan code blue, tim code blue yang berdinas pada saat itu wajib
mengehentikan kegiatan tugasnya dan segera menuju lokasi code blue.
c. Semua dokter yang berada di sekitar lokasi dan mendengar panggilan CODE BLUE wajib
menuju lokasi dan melakukan penanganan medis awal sebelum tim code blue datang
d. Tim code blue melakukan tindakan penanggulangan kegawatan sesuai yang di butuhkan
pasien. Bila tindakan berhasil maka dilakukan penilaian untuk tindakan atau perawatan
selanjutnya , tetapi bila setelah dilakukan tindakan penanggulangan kegawatan, pasien
mengalami perburukan maka di lakukan tindakan sesuai penanganan pasien dalam kondisi
gawat darurat dengan sebelumnya memberikan informasi mengenai tindakan yang akan di
7
lakukan termasuk di dalamnya persetujuan untuk menggunakan alat bantu pernafasan bila di
perlukan dan resiko tindakan yang mungkin terjadi kepada pasien/pihak keluarga pasien

8
BAB V
DOKUMENTASI

1. Catatan Perkembangan Pasien Terintegrasi


2. SPO Code blue

9
PROSEDUR CODE BLUE

NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN

10.02.09 00 2/2

sudah ada
5. Petugas ruangan (tempat kejadian) mendokumentasikan kejadian
dan tindakan yang sudah dilakukan
6. Leader tim code blue mengevaluasi semua Tindakan yang sudah
dilakukan. Bila pasien berhasil diselamatkan, tentukan Tindakan
PROSEDUR
selanjutnya, apakah perlu perawatan lanjutan di ruang perawatan
insentif. Bila tidak berhasil, leader akan memutuskan untuk
menghentikan Tindakan, emnyatakan kematian dan memberikan
penjelasan pada keluarga
7. Tim code blue membuat laporan resusitasi di rekam medis

UNIT TERKAIT Semua unit pelayanan

Anda mungkin juga menyukai