PERFORMANCE
SERIES
Download Ilmu-Ilmu Keperawatan, Asuhan Keperawatan,
Laporan Pendahuluan dan Ketrampilan-Ketrampilan Klinis
Keperawatan
100% Free
www.serpihanilmuku.blogspot.com
2012
:
TIM PENYUSUN
Ns. Perdana R. Purnomo S.Kep
Ns. Nita2012
Aprilia S.Kep
Ns. Kartika Hari Krisnani S.Kep
Ns. Dian Bekti Susanti S.Kep
Ns. Nurina Hildayanti S.Kep
PEMBIMBING
Jurusan Keperawatan
Fakultas Kedokteran
Universitas Brawijaya Malang
2012
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr. Wb
Segala puji hanya bagi Allah SWT yang telah
memberi petunjuk dan hidayah-Nya sehingga kami dapat
menyelesaikan buku CODE BLUE dengan sebaikbaiknya. Buku ini diperuntukkan untuk tenaga kesehatan,
khususnya perawat yang diharapkan dapat membantu
dalam mengatasi masalah cardiac arrest dengan cepat
dan tepat.
Dalam penyusunan buku ini penulis telah berusaha
untuk menyajikan dengan sebaik mungkin, tetapi penulis
menyadari bahwa kemungkinan buku ini masih banyak
kekurangan sehingga penulis membuka diri untuk
segala masukan dan saran yang sifatnya membangun.
Semoga buku ini memberikan manfaat bagi profesi
keperawatan pada umumnya, dan perawat RSUD Ngudi
Waluyo
pada
khususnya. Sehingga
perawat
dapat
DAFTAR ISI
Halaman
Kata Pengantar .......................................................
ii
Daftar Isi .................................................................
iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ................................................
10
13
21
21
22
23
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Ketika berbicara tentang cardiac arrest, ingatan kita
tidak bisa lepas dari penyakit jantung dan pembuluh darah,
karena penyebab tersering dari cardiac arrest adalah
penyakit jantung koroner. Setiap tahun terdapat kurang lebih
295.000 kasus cardiac arrest yang ditangani baik di rumah
sakit maupun di luar rumah sakit di Unites State (American
Heart Asociation, 2012). WHO (2008) menerangkan bahwa
penyakit jantung, bersama-sama dengan penyakit infeksi dan
kanker masih tetap mendominasi peringkat teratas penyebab
utama kematian di dunia. Serangan jantung dan problem
seputarnya masih menjadi pembunuh nomor satu dengan
raihan 29 persen kematian global setiap tahun. Demikian
halnya di Indonesia, berdasarkan Survei Kesehatan Nasional
tahun 1986 dan 1991, penyakit jantung koroner bersama
dengan penyakit infeksi merupakan penyebab kematian
utama di Indonesia (Diklat Yayasan Ambulans Gawat Darurat
118, 2010).
Kematian jantung mendadak atau cardiac arrest adalah
berhentinya fungsi jantung secara tiba-tiba pada seseorang
yang telah atau belum diketahui menderita penyakit jantung.
Waktu dan kejadiannya tidak terduga, yakni segera setelah
timbul keluhan (American Heart Association, 2010). Kematian
www.serpihanilmuku.blogspot.com
dipulihkan
cardiopulmonary
jika
tertangani
resusitation
dan
segera
defibrilasi
dengan
untuk
tenaga
inilah
yang
selama
ini
menjadi
saving,
akan
tetapi
belum
semuanya
dapat
www.serpihanilmuku.blogspot.com
BAB II
GAMBARAN UMUM
2.1 Definisi
1. Code Blue
Code blue adalah dan stabilisasi kondisi darurat
medis yang terjadi di dalam area rumah sakit. Kondisi
darurat medis ini membutuhkan perhatian segera. Sebuah
code blue harus segera dimulai setiap kali seseorang
ditemukan dalam kondisi cardiac atau respiratory arrest
(tidak responsif, nadi tidak teraba, atau tidak bernapas)
misalnya
pasien
yang
membutuhkan
resusitasi
kardiopulmoner (CPR).
2. Code Blue Team
Code blue team adalah tim yang terdiri dari dokter
dan paramedis yang ditunjuk sebagai "code-team", yang
secara cepat ke pasien untuk melakukan
penyelamatan. Tim ini menggunakan
roda/tandu, alat
- alat
tindakan
crash-cart, kursi
adalah
suatu
cara
memberikan
bantuan/
3. Untuk
memulai
pelatihan
keterampilan
BLS
dan
www.serpihanilmuku.blogspot.com
www.serpihanilmuku.blogspot.com
dokter
pemanggungjawab
medis
dokter
penanggungjawab
medis
1 Petugas Medis
1 Kelompok Pendukung (jika perlu)
Setiap anggota tim code blue akan memiliki tanggung
jawab yang ditunjuk seperti pemimpin tim, manajer airway,
kompresi dada, IV line, persiapan obat dan defibrilasi. Setiap
anggota tim yang ditunjuk harus membawa hand phone.
2.3 Pendidikan, Pelatihan dan Jaminan Kualitas Anggota
Code Blue
Pendidikan dan pelatihan BLS diwajibkan bagi anggota tim
code blue dan atau harus memiliki sertifikat ACLS yang
berlaku 3 tahun.
Meninjau semua kebijakan dan prosedur.
Melakukan review standar peraturan.
Melakukan
pengukuran
standar
pelayanan
(jam
pelayanan)
Audit
Program pendidikan dan pelatihan BLS, ACLS dan MTLS /
ATLS diberikan kepada tim rumah sakit dan unit. Hal ini
bertujuan
(ETD)
atau
CPR
komite
departemen).
www.serpihanilmuku.blogspot.com
(Anestesiologi
BAB III
RUANG LINGKUP
Sistem respon cepat code blue dibentuk untuk memastikan
bahwa semua kondisi darurat medis kritis tertangani dengan
resusitasi dan stabilisasi sesegera mungkin. Sistem respon terbagi
dalam 2 tahap.
1. Respon awal (responder pertama) berasal petugas rumah sakit
yang berada di sekitarnya, dimana terdapat layanan Basic Life
Support (BLS).
2. Respon kedua (responder kedua) merupakan tim khusus dan
terlatih yang berasal dari departemen yang ditunjuk oleh pihak
rumah sakit.
Sistem respon dilakukan dengan waktu respon tertentu
berdasarkan standar kualitas pelayanan yang telah ditentukan oleh
rumah sakit. Untuk menunjang hal tersebut yang dilakukan adalah :
1. Semua personil di rumah sakit harus dilatih dengan keterampilan
BLS untuk menunjang
kejadian.
2. Peralatan BLS harus ditempatkan di lokasi yang strategis dalam
kawasan rumah sakit, misalnya lobi rumah sakit, ruang tunggu
poliklinik dan ruang rawat inap, dimana peralatan dapat dipindah
atau dibawa untuk memungkinkan respon yang cepat.
www.serpihanilmuku.blogspot.com
2
3
4
5
6
Tim orthopedic
Tim Poliklinik
Tim Medikal
Tim Bedah
Tim Imaging dan Diagnostik
Tim Forensik
No
Area Cakupan
Area gawat darurat, rekam
medis, area parker depan,
lobi, PMI, Depo farmasi.
Bangunan utama
Bangunan poliklinik
Rawat inap penyakit dalam
Rawat inap bedah
Radiology, gizi,
laboratorium
Bagian Forensik
(Saed & Amin, 2011)
www.serpihanilmuku.blogspot.com
BAB IV
TATA LAKSANA
Sebuah respon code blue untuk seluruh daerah Rumah Sakit
Ngudi Waluyo Wlingi tidak dapat ditangani oleh Unit Gawat Darurat
(UGD) sendiri karena kesulitan jarak dan lokasi yang tidak terjangkau
padahal idealnya waktu antara aktivasi code blue sampai kedatangan
code blue Team adalah 5 menit. Sehingga diharapkan setiap regio
rumah sakit mempunyai tim yang dapat melakukan BLS awal sambil
menunggu
kedatangan
tim
code
blue
rumah
sakit
untuk
pemeriksaan
jaminan
kualitas
untuk
menentukan
www.serpihanilmuku.blogspot.com
www.serpihanilmuku.blogspot.com
f. Jika tidak ada tim yang terlatih BLS, tim yang ditempat
kejadian harus menunggu bantuan yang berpengalaman dan
menjaga lokasi dari kerumunan orang.
memastikan
bahwa
tim
mereka
dilatih
dalam
harus
menghentikan
tugas
mereka
saat
ini,
www.serpihanilmuku.blogspot.com
www.serpihanilmuku.blogspot.com
resusitasi
diletakkan
di
area
yang
sering
Medical
Emergency
Call
Centre
(MECC)
yaitu
www.serpihanilmuku.blogspot.com
www.serpihanilmuku.blogspot.com
BY STANDER
DAFTAR PUSTAKA
Institute For Clinical Systems Improvement. 2011. Health Care Protocol:
Rapid Response Team. http://www.icsi.org/rapid response team
protocol/rapid response team protocol with order set pdf.html.
Diakses tanggal 18 Juni 2012
Royal Brisbance & Womens Hospital Health Service District. 2007.
Code
Blue
Manual.
http://www.sasvrc.qld.gov.au/
Saed,
MD
&
Amin,
Mohd.
2011.
Code
Blue
System.
www.serpihanilmuku.blogspot.com
BIOGRAFI PENULIS
Perdana R Purnomo
Blitar, 27-10-1989
Talun, Blitar
Dian Bekti S
Blitar, 05-02-1989
Kuningan, Blitar
Nita Aprilia
Kediri, 11-04-1989
Keras, Kediri
Nurina Hildayanti
Blitar, 16-08-1988
Blitar
Kartika Hari K
Blitar, 13-04-1989
Wlingi, Blitar
www.serpihanilmuku.blogspot.com