Anda di halaman 1dari 8

DETASEMEN KESEHATAN WILAYAH 04.04.

04
RUMAH SAKIT TK. III SLAMET RIYADI

PANDUAN BANTUAN HIDUP LANJUTAN


DI RUMAH SAKIT TK. III SLAMET RIYADI

TAHUN 2018
DETASEMEN KESEHATAN WILAYAH 04.04.04
RUMAH SAKIT TK. III SLAMET RIYADI

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Henti jantung masih merupakan masalah kessehatan dunia dan
menyebabkan kematian di banyak bagian didunia. Henti jantung terjadi
didalam dan diluar rumah sakit. Di Amerika serikat dan Kanada diperkirakan
sekitar 350.000 orang/tahun terkena henti jantung dan mendapat resusitasi.
Perkiraan ini tidak termasuk pasien yang tidak diresusitasi. Sementara itu
resusitasi tidak selalu tepat. Ada banyak nyawa yang hilang akibat resusitasi
yang tidak tepat.
Diperkirakan sekitar 50-55/100.000 penduduk di AS dan Kanada terkena
henti jantung, sekitar 25% terkena ventrikel aritmia. Sedangkan kejadian di
rumah sakit diperkirakan sekitar 5-6/000 orang/tahun dan sekitar 25% nya
terkena ventrikel aritmia. Korban henti jantung dengan ventrikel takikardi dan
ventrikel fibrilasi prognosisnya lebih baik dibandingkan pasien asistole.
Dalam melakukan pelayanan kegawatdaruratan, kita memperhatikan dua
komponen utama, yaitu komponen bantuan hidup jantung dasar serta
komponen bantuan hidup jantung lanjut sebagai pelengkap jika bantuan
hidup jantung dasar berhasil dilakukan.

B. Pengertian
Bantuan Hidup Lanjut (BHL/ALS) adalah bantuan hidup yang dilakukan
dengan menggunakan alat dan obat-obatan. Bantuan hidup lanjut dilakukan
di fasilitas kesehatan. Tindakan bantuan hidup dasar tetap dipertahankan dan
dilengkapi oleh bantuan hidup lanjut. Tujuan utama adalah untuk
mengembalikan sirkulasi spontan dan stabilitas sistem kardiovaskular, yaitu
dengan pemberian cairan dan obat – obat. Diperlukan juga pemeriksaan EKG
untuk melihat bagaimana irama jantungnya
DETASEMEN KESEHATAN WILAYAH 04.04.04
RUMAH SAKIT TK. III SLAMET RIYADI

BAB II
RUANG LINGKUP

Panduan ini mengatur untuk melakukan tindakan resusitasi jantung paru baik
berupa bantuan hidup lanjut. Panduan ini diterapkan kepada semua pasien yang
mengalami kegawatdaruratan berupa henti jantung dan henti nafas apapun penyebabnya
baik di rawat jalan maupun rawat inap. Bantuan hidup lanjut hanya boleh dilakukan oleh
dokter dan perawat. Panduan ini mengatur bagaimana pelaksanaan resusitasi, team code
blue, dan penanganan setelah resusitasi berhasil dilakukan.
DETASEMEN KESEHATAN WILAYAH 04.04.04
RUMAH SAKIT TK. III SLAMET RIYADI

BAB III
KEBIJAKAN

A. KEBIJAKAN UMUM
1. Mengadakan tim Bantuan Hidup Lanjut (BHL) dengan tujuan untuk
pertolongan setelah Bantuan Hidup Dasar (BHD) dilaksanakan.
2. SDM yang memberikan bantuan hidup lanjut adalah tim BHL RSGM FKG
Usakti.

B. KEBIJAKAN KHUSUS

1. Petugas yang memberikan bantuan hidup lanjut harus memiliki sertifikat


ACLS kepada semua pasien yang membutuhkan atau sesuai kondisi
medis pasien.
2. Demi kepentingan pasien, informed consent untuk Bantuan Hidup Lanjut
(BHL) tidak diperlukan untuk kondisi gawat darurat pada pasien yang tidak
sadarkan diri, dan atau tidak didampingi keluarga.
3. Bantuan Hidup Lanjut (BHL) tidak akan dilakukan pada pasien yang
memiliki gelang DNR (Do Not Resusitate).
DETASEMEN KESEHATAN WILAYAH 04.04.04
RUMAH SAKIT TK. III SLAMET RIYADI

BAB IV
TATA LAKSANA

A. Survey Lanjutan
1. Airway (Jalan Nafas, Bagaimana patensi jalan nafas? )
Buka jalan nafas dengan Triple Manouver. Pemasangan alat bantu jalan nafas
2. Breathing (Nafas, Apakah ada nafas dan pernafasannya adekuat )
Lihat, Dengar dan Rasakan nafas korban. Berikan 2 nafas buatan. Setiap
pemberian nafas dilakukan selama 1 detik. Bantuan nafas harus membuat
dada mengembang. Jangan meniupkan nafas terlalu sering dan terlalu
banyak ( berikan jumlah / tidal volume ) yang cukup dengan atau tanpa
tambahan oksigen.
3. Circulation (Sirkulasi )
Bila pasien masih belum bernafas, dan belum ada tanda-tanda sirkulasi;
batuk, pergerakan atau nafas spontan, segera lakukan RJP di mulai dengan
kompresi. ( cek arteri karotis 5-10 detik ). Bila nafas spontan atau tanda
sirkulasi ada, chek apakah ada perdarahan yang mengancam nyawa.

4. Drug
Pemberian obat-obat resusitasi
5. EKG dan Terapi Irama
jantung Pemasangan
AED / terapi DC shock
6. Fluid
Pemberian cairan resusitasi

B. Langkah-langkah RJP
1. Tetap lakukan BHD
2. Pasang ETT
3. Pastikan letak ETT
DETASEMEN KESEHATAN WILAYAH 04.04.04
RUMAH SAKIT TK. III SLAMET RIYADI

4. Memeriksa pengembangan dada dan verifikasi adekuat


5. Memastian irama EKG
6. Terapi irama EKG
7. Mencari kemungkinan lain/faktor penyebab
8. Pemasangan intra vena untuk jalur obat-obatan

C. Obat-obat Emergensi untuk Resusitasi Jantung Paru :

1. Adrenalin ( Epineprine).
2. Sulfas Atropin.
3. Lidokain (Xylocain,Lignocain

D. Obat penunjang yang lain :

Bik Nat, Dextrose 40 %, Aminopilin, Steroid.

Obat-obat lain juga diperlukan untuk mengatasi kompliksi-komplikasi pada


keadaan- keadaan sbb :

1. Anapilaksis
2. Bronkhospasme
3. Disfungsi Adrenal
4. Udema Paru
5. Depresi Nafas
6. Peningkatan Tekanan Intrakranial
7. Hipotensi
8. Hipoglikemi
9. Atonia uteri
10. Hipertensi
11. Hiperglikemi
12. Koagulopati
13. Hipertermi maligna.
DETASEMEN KESEHATAN WILAYAH 04.04.04
RUMAH SAKIT TK. III SLAMET RIYADI

E. Algoritma lihat lampiran !

F. Dokumentasi
memberikan gambaran bahwa penulisan sebagai dokumentasi informasi dan
edukasi anestesi yang dilakukan petugas dibukukan dalam Rekam
Medis.Contoh form informasi dan
BAB V
DOKUMEN

Team biru mencatat segala kejadian, tindakan dan obat-obatan yang diberikan
dalam form blue code. Perawat dan petugas kesehatan lain yang memberikan layanan
asuhan mencatat di dalam form catatan terintegrasi.Bila pasien tertolong dan
memerlukan tindakan perawatan intensif, maka dokter dan perawat mencatat rencana
selanjutnya dalam form catatan terintegrasi dan selanjutnya pasien dikirim ke ruang
rawat intensif setelah mendapat persetujuan dari keluarga pasien. Bila pasien tidak
tertolong dan dinyatakan meninggal harus dicatat kapan pasien tersebut dinyatakan
meninggal serta penyebab pasien meninggal dalam form catatan terintegrasi.

Surakarta, 2018
Kepala Rumah Sakit Tk.III Slamet Riyadi,

dr. Oedjang Setijawan, M.Si.Med.,Sp.B


Mayor Ckm NRP. 11020002030772
DETASEMEN KESEHATAN WILAYAH 04.04.04
RUMAH SAKIT TK. III SLAMET RIYADI

Anda mungkin juga menyukai