KEPUTUSAN
DIREKTUR
RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK ’’FATMA’’ BOJONEGORO
Nomor : /INT.FATMA-BJN/IX/2017
Tentang
KEBIJAKAN ROSES KREDENSIAL TENAGA KESEHATAN LAIN
(APOTEKER,ASISTEN APOTEKER,GIZI DAN LABORATORIUM)
DI RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK ’’FATMA’’ BOJONEGORO
DIREKTUR RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK’’FATMA’’BOJONEGORO
Menimbang :1. Bahwa setiap rumah sakit harus membentuk komite keperawatan yang
berfungsi untuk mempertahankan dan meningkatkan profesionalisme tenaga
kesehatan lain(apoteker,asisten apoteker,gizi dan laboratorium) melalui
mekanisme kredensial, menjaga mutu profesi, dan memelihara etika dan
disiplin profesi.
Ketiga : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan akan ditinjau kembali
apabila ada perubahan yang bersifat mendasar.
Ditetapkan di : Bojonegoro
Pada Tanggal :
Nomor : /INT.FAT-BJN/I/2017
1. Proses kredensial menjamin tenaga kesehatan lain kompeten dalam memberikan pelayanan
sesuai dengan bidangnya kepada pasien sesuai dengan standart profesi.
2. Profesi kredensial mencakup tahapan review,verifikasi dan evaluasi terhadap dokumen-
dokumen yang berhubungan dengan kinerja tenaga kesehatan lain tersebut.
3. Berdasarkan hasil proses kredensial, komite keperawatan merekomendasikan kepada Direktur
untuk menetapkan Penugasan klinis yang akan diberikan kepada tenaga kesehatan lain
(Apoteker, Asisten Apoteker,Gizi dan Laboratorium) berupa Surat penugasan kerja klinis.
4. Proses Kredensial Tenaga kesehatan lain di RSIA ’’FATMA’’Bojonegoro dilakukan oleh
Panitia Kredensial Keperawatan yang terdiri dari ketua komite keperawatan,sub komite
kredensial dan Kepala Ruangan setiap Unit Kesehatan lain(Apoteker,asisten apoteker,Gizi dan
Laboratorium).
5. Proses Kredensial di RSIA ’’FATMA’’ Bojonegoro dilakukan kepada tenaga kesehatan lain
baru yang mulai bekerja sesuai dengan ditetapkan kebijakan ini.
6. Setiap Tenaga Kesehatan lain tersebut dilakukan dan pemulihan Kewenangan klinis secara
berkala.
7. Re kredensial dilakukan setiap 3 tahun sekali
8. Proses Kredensial secara lengkap dijelaskan dalam panduan Kredensial tenaga Kesehatan
lain(Apoteker,Asisten apoteker,Gizi dan Laboratorium).
Ditetapkan di : Bojonegoro
Pada Tanggal :
KEPUTUSAN
DIREKTUR
RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK ’’FATMA’’ BOJONEGORO
Nomor : /INT.FATMA-BJN/IX/2017
Tentang
KEBIJAKAN ROSES KREDENSIAL TENAGA KESEHATAN LAIN MELIPUTI
(APOTEKER, ASISTEN APOTEKER,GIZI DAN LABORATORIUM)
DI RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK ’’FATMA’’ BOJONEGORO
DIREKTUR RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK’’FATMA’’BOJONEGORO
Menimbang :1. Bahwa setiap rumah sakit harus membentuk komite keperawatan yang
berfungsi untuk mempertahankan dan meningkatkan profesionalisme tenaga
kesehatan lain melalui mekanisme kredensial, menjaga mutu profesi, dan
memelihara etika dan disiplin prefesi.
2. Bahwa setiap tenaga kesehatan lain yang bekerja di rumah sakit harus
dilakukan kredensial sebagai proses evaluasi untuk menentukan kelayakan
pemberian kewenangan klinis.
Ketiga : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan akan ditinjau kembali
apabila ada perubahan yang bersifat mendasar.
Ditetapkan di : Bojonegoro
Pada Tanggal :
Nomor : /INT.FAT-BJN/I/2017
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Keperawatan sebagai profesi mempunyai ciri antara lain memiliki ilmu pengetahuan, kode
etik profesi dan memberikan pelayanan yang professional.
Sumber daya manusia perawat di rumah sakit merupakan jenis tenaga kesehatan
terbesar(jumlahnya antara 40-45%). Memiliki jam kerja 24 jam melalui penugasan sgift serta
merupakan tenaga kesehatan yang paling dekat dengan pasien memalui hubungan profesional
pasien – perawat(nurse-client relationship). Perawat memiliki tanggung jawab dan tanggung
gugat sesuai kewenangan dalam memberikan asuhan keperawatan kepada pasien dan
keluarganya.
Untuk itu selain tenaga medis dan tenaga kesehatan lain juga diperlukan perawat yang
memiliki kompetensi diatas standart, mampu berfikir kritis, selalu berkembang serta memiliki
etika profesi sehingga pelayanan keperawatan dapat diberikan dengan baik, berkualitas dan
aman bagi pasien dan keluarganya.
Dalam profesi tenaga keperawatan dikenal tindakan yang bersifat mandiri dan tindakan yang
bersifat delegasi. Tindakan yang bersifat mandiri merupakan kompetensi utama dari prfesi
tenaga keperawatan yang diperoleh melalui pendidikan dan pelatihan. Tindakan yang bersifat
mandiri ini merupakan kewenangan yang melekat dan menjadi tamggung jawab penuh dari
tenaga keperwatan. Kewenangan tenaga keperawatan untuk melakukan tindakan medic
merupakan tindakan delegasi yang memerlukan kewenangan klinis tertentu untuk dan perlu
dikredensial. Dengan demikian, tindakan medic yang bersifat delegasi, tetap menjadi
tanggung jawab tenaga medis yang memberikan delegasi. Agar profesionalisme dan
pertumbuhan profesi tenaga keperawatan dapat terjadi dan terus berkembang, maka
diperlukan suatu mekanisme dan sistem pengorganisasian yang terencana dan terarah yang
diatur oleh suatu wadah keprofesian yang syarat dan aturan dan tata norma profesi sehingga
dapat menjamin bahwa sistem pemberian pelayanan asuhan keperawatan dan asuhan
kebidanan yang diterima oleh pasien, diberikan oleh tenaga keperawatan dari berbagai
jenjangn kemampuan atau kompetensi dengan benar (scientific) dan baikn ( ethical) serta
dituntut oleh etika profesi keperawatan dan kebidanan .
B. TUJUAN
6. Sebagai acuan dan referensi yang jelas bagi direktur rumah sakit untuk menerbitkan
penugasan klinis bagi setiap staf keperawatan untuk melakukan pelayanan keperawatan.
C. DEFINISI
Kredensial adalah proses evaluasi terhadap tenaga keperawatan untuk mementukan kelayakan
pemberian kewenangan klinis. Sedangkan re-kredensial adalah proses re- evaluasi terhadap
tenaga keperawatan yang memiliki kewenangan klinis untuk menentukan kelayakan
pemberian kewenangan klinis tersebut. Dengan begitu,kredensial berbicara tentang lingkup
kewenangan yang dimiliki oleh seorang tenaga keperawatan. Hasil akhir dari proses
kredensial adalah diberikannya surat penugasan klinis oleh direktur sesuai dengan jenjang
klinis perawat atau bidan tersebut. Salah satu tugas komite Keperawatan melalui subkomite
Kredensial adalah melakukan kredensial terhadap seluruh tenaga keperawatan dirumah sakit.
Ada beberapa hal yang ada sebelum melakukan kredensial :
1. Ada team yang selanjutnya disebut sebagai panitia adhoc yang dibentuk oleh Komite
Keperawatan untuk melakukan kredensial. Panitia adhoc ini terdiri dari tenagaperawat rumah
sakit dan mitra bestari bisa berasal dari institusi pendidikan jejaring rumah sakit, organisasi
profesi,kolegium atau perawat di rumah sakit lain.
2. Ada buku putih (white book) yang dijadikan dasar panduan dalam melakukan kredensial
dan rekredensial. Buku putih ini berisi tentang ketentuan dokumen persyaratan terkait
kompetensi seperti ijazah,STR, sertifikat komopetensi,logbook,surat orientasi di rumah sakit,
surat keterangan sehat dll yang diperlukan.
3. Ada daftar kewenangan klinis yang telah disusun oleh panitia adhoc dan disahkan oleh
direktur rumah sakit.
RUANG LINGKUP
3. Melaksanakan instruksi dokter tentang obat-obatan dan pengobatan yang akan diberikan.
4. Mengawasi anggota tim kesehatan yang memberikan pelayanan perawatan kepada pasien.
TATA LAKSANA
1. Persyaratan kredensial
Untuk mengikuti kredensial seorang perawat/ bidan harus memenuhi criteria sebagai berikut :
3. Mencantumkan pelatihan atau seminar yang pernah diikuti yang berkaitan dengan
kewenangan klinis yang diajukan.
4. Melampirkan sertifikat pelatihan atau seminar yang diikuti yang berkaitan dengan
kewenangann klinis yang diajukan.
1. Tim kredensial terdiri dari ketua komite keperawatan, sub komite kredensial dan kepala
unit kerja terkait.
2. Tim Kredensial melakukan kajian terhadap persyaratan dokumen yang telah diajukan
3. Tim Kredensial melakukan verifikasi terhadap:
a. Keabsahan dokumen
b. Kewenangan klinis.
Verifikasi dilakukan melalui observasi di unit kerja masing- masing oleh ke[ala ruangan
selama 10 hari dan wawancara dengan perawat/bidan pemohon oleh sub komite
kredensial.
4. Dari hasil observasi di unit kerja dan wawancara tim kredensial harus menentukan jenis
kewenangan klinis keperawatan yang disetujui. Bila kewenangan klinis telah ditentukan
maka tim kredensial mengajukan surat rekomendasi penerbitan surat penugasan kerja
klinis kepada Direktur dengan melampirkan hasil verifikasi yang telah dilakukan. Dari
proses verifikasi sampai pengajuan kepada direktur diselesaikan dalam beberapa hari.
2. Setelah kajian dilakukan surat penugasan kewenangan klinis keperawatan yang telah
ditandatangani oleh Direktur diserahkan kepada tim kredensial.
3. Surat penugasan dicopy, dokumen asli diserahkan kepada perawat atau bidan pemohon,
sedangkan dokumen copy disimpan sebagai arsip oleh tim kredensial.
Tahap IV : Re – kredensial
DOKUMENTASI
PENUTUP
Buku panduan ini diharapkan dapat digunakan sebagai acuan untuk melaksanakan proses
kredensial di RSIA ’’Fatma’’ Bojonegoro. Diharapkan dengan terlaksananya panduan ini, akan
berkontribusi terhadap peningkatan mutu pelayanan kesehatan di RSIA ’’Fatma’’ Bojonegoro.
Ditetapkan di : Bojonegoro
Pada Tanggal :