Anda di halaman 1dari 15

PANDUAN MUTU PROFESI KEPERAWATAN/KEBIDANAN

RUMAH SAKIT UMUM BUNDA

Penulis : Komite Keperawatan Rumah Sakit Umum Bunda


Tanggal : 03 Agustus 2018
Jumlah Halaman : 9 Hal

JL. Hb. Jassin, No. 269, Kel. Wumialo Kec. Kota Tengah
Telp. (0435) 830600 – 829290

1
PANDUAN MUTU PROFESI KEPERAWATAN/KEBIDANAN
RUMAH SAKIT UMUM BUNDA

DI SUSUN OLEH

1. Siti Astari Laadjim,S.Kep Ns (Ketua Komite Keperawatan )


2. Heriani Bahsoan,S.Kep.Ns (Sekretaris)
3. Rilla Rieska Rauf,S.Kep.Ns (Ketua Sub Komite Kredensial )
4. Vevi Apriany Yusuf,S.Kep.Ns (Ketua Sub Komite Mutu Profesi)
5. Siti Aminah,A.Md.Kep (Ketua Sub Komite Etika Dan Disiplin)

Disahkan Oleh
Direkktur RSU Bunda Gorontalo

dr Librioda Suminar,Sp.M

2
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat-Nya Panduan
kredensial tenaga Keperawatan/Kebidanan diRumah Sakit Umum Bunda Gorontalodapat diselesaikan
tepat pada waktunya.

Buku Panduan mutu profesi tenaga Keperawatan/KebidanandiRumah Sakit Umum Bunda


Gorontalo ini sangat penting bagi petugas yang bekerja di Rumah Sakit Umum Bunda Gorontalo untuk
meningkatkan pelayanan kesehatan yang bermutu dan profesional diperlukan staf medis fungsional yang
bekerja secara professional yang telah ditetapkan oleh Direktur Rumah Sakit Umum Bunda Gorontalo.

Kami menyadari bahwa panduan ini masih belum sempurna, oleh karenanya masukan dari
berbagai pihak yang berkompoten sangat diharapkan guna penyempurnaannya.

Demikian buku panduan ini dibuat untuk dapat dijadikan acuan dalam pelaksanaan evaluasi
penilaian mutu profesi tenaga Keperawatan/Kebidanan di Lingkungan Rumah Sakit Umum Bunda
Gorontalo.

3
RUMAH SAKIT UMUM BUNDA
KOTA GORONTALO
Jl. HB Yassin No. 269, Kel. Wumialo Kec. Kota Tengah
Telp. (0435) 830600 – 829290, website : www.rsubunda-gorontalo.com

SURAT KEPUTUSAN
DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM BUNDA GORONTALO
NOMOR : ......../KEP/DIR/RSUB/VIII/2018

TENTANG
PANDUAN MUTU PROFESI KEPERAWATAN/KEBIDANAN
DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM BUNDA GORONTALO

Menimbang : a. Bahwa profesionalisme Tenaga Keperawatan/ Kebidanan di Rumah Sakit


Umum Bunda Gorontalo perlu lebih ditingkatkan untuk menjamin mutu
pelayanan kesehatan;
b. Bahwa untuk menjamin mutu pelayanan kesehatan di Rumah Sakit Umum
Bunda Gorontalo perlu panduan Mutu Profesi Keperawatan/Kebidanan;
c. Bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan
huruf b perlu menetapkan Keputusan Direktur Rumah Sakit Umum Bunda
Gorontalo tentang Penetapan Panduan Mutu Profesi
Keperawatan/Kebidanan di Rumah Sakit Umum BundaGorontalo;

Mengingat :
1. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5063);
2. Undang-UndangNomor 44 Tahun 2009 tentangRumahSakit (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 153, TambahanLembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5072);
3. Undang-UndangNomor 38 Tahun 2014 tentangKeperawatan (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 307, TambahanLembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5612);
4. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1996 tentang Tenaga Kesehatan
(Lembaran Negara Republik Indenesia Tahun 1996 Nomor 49, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3637);

4
5. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 36 Tahun 2007 tentang Standar Profesi
Bidan;
6. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 49 Tahun 2013 tentangPenyelenggaraan
Komite Keperawatan di Rumah Sakit;
7. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor : 1333/ MENKES/SK/XII/1999 tentang
Standar Pelayanan Rumah Sakit;
8. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor : 378/ MENKES/SK/III/2007 tentang
Standar Profesi Perawat Gigi;
9. Keputusan Direktur Jenderal Bina Upaya Kesehatan No. HK.02.04/I/2790/11
tentang Standar Akreditasi Rumah Sakit;

MEMUTUSKAN :
Menetapkan :
KESATU : Panduan Mutu Profesi Keperawatan/ Kebidanansebagaimana tercantum dalam
Lampiran yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Keputusan ini.
KEDUA : Panduan sebagaimana dimaksud Diktum KESATU digunakan sebagai dasar
pelaksanaan Kredensial Tenaga Keperawatan/Kebidanan di Rumah Sakit Umum
Bunda Gorontalo.
KELIMA : Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di Gorontalo
Pada tanggal, 3 Agustus 2018
Direktur

dr Librioda Suminar,Sp.M

Tembusan disampaikankepada Yth :

1. Direktur PT Kasih Bunda


2. Arsip.

5
DAFTAR ISI

Kata Pengantar...................................................................................................................... ii
Daftar Isi............................................................................................................................... iii
Bab I Definisi........................................................................................................................ 1
Bab II RuangLingkup........................................................................................................... 2
A. Tujuan...................................................................................................................... 2
B. Tugas ....................................................................................................................... 2
C. Wewenang............................................................................................................... 2
Bab III Tata Laksana............................................................................................................ 3
Bab IV Dokumentasi............................................................................................................. 8
Lampiran Log Book............................................................................................................. 9
Lampiran Evaluasi Kinerja Pegawai..................................................................................... 10

6
BAB I
DEFINISI

Mutu profesi keperawatan merupakan upaya dalam peningkatan Mutu Asuhan keperawatan guna
meningkatkan mutu pelayanan di Rumah Sakit.

Dalam rangka menjamin kualitas pelayanan/asuhan keperawatan dan kebidanan, maka tenaga
keperawatan sebagai pemberi pelayanan harus memiliki kompetensi, etis dan peka budaya. Mutu profesi
tenaga keperawatan harus selalu ditingkatkan melalui program pengembangan profesional berkelanjutan
yang disusun secara sistematis, terarah dan terpola/terstruktur.

Mutu profesi tenaga keperawatan harus selalu ditingkatkan secara terus menerus sesuai
perkembangan masalah kesehatan, ilmu pengetahuan dna teknologi, perubahan standar profesi, standar
pelayanan serta hasil-hasil penelitian terbaru.

Kemampuan dan keinginan untuk meningkatkan mutu profesi tenaga keperawatan di Rumah
Sakit masih rendah, disebabkan karena beberapa hal antara lain: kemauan belajar rendah, belum terbiasa
melatih berpikir kritis dan reflektif, beban kerja berat sehingga tidak memiliki waktu, fasilitas-sarana
terbatas, belum berkembangnya sistem pendidikan berkelanjutan bagi tenaga keperawatan. Berbagai cara
dapat dilakukan dalam rangka meningkatkan mutu profesi tenaga keperawatan antara lain audit, diskusi,
refleksi diskusi kasus, studi kasus, seminar/simposium serta pelatihan, baik dilakukan di dalam maupun di
luar rumah sakit. Mutu profesi yang tinggi akan meningkatkan percaya diri, kemampuan mengambil
keputusan klinik dengan tepat, mengurangi angka kesalahan dalam pelayanan keperawatan dan
kebidanan. Akhirnya meningkatkan tingkat kepercayaan pasien terhadap tenaga keperawatan dalam
pemberian pelayanan keperawatan dan kebidanan.

7
BAB II
RUANG LINGKUP

1. Tujuan
Memastikan mutu profesi tenaga keperawatan sehingga dapat memberikan asuhan keperawatan dan
kebidanan yang berorientasi kepada keselamatan pasien sesuai kewenangannya.
2. Tugas
Tugas sub komite mutu profesi adalah:
A. Menyusun data dasar profil tenaga keperawatan sesuai area praktik;
B. Merekomendasikan perencanaan pengembangan profesional berkelanjutan tenaga keperawatan;
C. Melakukan audit asuhan keperawatan dan asuhan kebidanan;
D. Memfasilitasi proses pendampingan sesuai kebutuhan.
3. Kewenangan
Subkomite mutu profesi mempunyai kewenangan memberikan rekomendasi tindak lanjut audit
keperawatan dan kebidanan, pendidikan keperawatan dan kebidanan berkelanjutan serta
pendampingan.

8
BAB III
TATA LAKSANA

Adapun komponen penilaian kinerja adalah sebagai berikut :


A. Penilaian sikap kerja
1) Kehadiran/absensi
 Sangat baik (5)
Kehadiran 81-100 % dari jumlah jadwal dinas setiap 1 bulan
 Sangat baik (4)
Kehadiran 61-80 % dari jumlah jadwal dinas setiap 1 bulan
 Sangat baik (3)
Kehadiran 41-60 % dari jumlah jadwal dinas setiap 1 bulan
 Sangat baik (2)
Kehadiran 21-40% % dari jumlah jadwal dinas setiap 1 bulan
 Sangat baik (1)
Kehadiran 0-20 % dari jumlah jadwal dinas setiap 1 bulan
2) Disiplin
 Sangat baik (5)
Selalu mentaati peraturan yang berlaku dengan rasa tanggung jawab dan selalu mentaati
ketentuan jam kerja serta mampu memelihara sarana dan prasarana kampus dengan sebaik-
baiknya.
 Baik (4)
Pada umumnya mentaati peraturan yang berlaku dengan rasa tanggung jawab, mentaati
ketentuan jam kerja serta mampu memelihara sarana dan prasarana kampus dengan sebaik-
baiknya.
 Cukup (3)
Adakalanya mentaati peraturan yang berlaku dengan rasa cukup tanggung jawab, mentaati
ketentuan jam kerja serta cukup mampu memelihara sarana dan prasarana kampus dengan
cukup baik.
 Kurang (2)
Kurang mentaati peraturan yang berlaku dengan rasa cukup tanggung jawab, kurang
mentaati ketentuan jam kerja serta kurang mampu memelihara sarana dan prasarana kampus
dengan cukup baik.
 Buruk (1)

9
Tidak pernah mentaati peraturan yang berlaku dengan rasa tidak tanggung jawab, tidak
mentaati ketentuan jam kerja serta tidak mampu memelihara sarana dan prasarana kampus
dengan baik.

3) Dedikasi
 Sangat baik (5)
Selalu berusaha dengan sungguh-sungguh menjaga nama baik rumah sakit umum bunda
gorontalo, selalu dapat melaksanakan tugasnya secara baik serta mengutamakan
kepentingan kedinasan daripada kepentingan pribadi dan/atau golongan sesuai dengan
tugas, fungsi, dan tanggungjawabnya sebagai perawat atau bidan dimana ia bekerja.
 Baik (4)
Pada umumnya berusaha dengan sungguh-sungguh menjaga nama baik rumah sakit umum
bunda gorontalo, dapat melaksanakan tugasnya secara baik serta mengutamakan
kepentingan kedinasan daripada kepentingan pribadi dan/atau golongan sesuai dengan
tugas, fungsi, dan tanggungjawabnya sebagai perawat atau bidan dimana ia bekerja.
 Cukup (3)
Adakalanya berusaha dengan sungguh-sungguh menjaga nama baik rumah sakit umum
bunda gorontalo, adakalanya melaksanakan tugasnya secara baik serta mengutamakan
kepentingan kedinasan daripada kepentingan pribadi dan/atau golongan sesuai dengan
tugas, fungsi, dan tanggungjawabnya sebagai perawat atau bidan dimana ia bekerja.
 Kurang (2)
Kurang berusaha dengan sungguh-sungguh menjaga nama baik rumah sakit umum bunda
gorontalo kurang dapat melaksanakan tugasnya secara baik serta kurang mengutamakan
kepentingan kedinasan daripada kepentingan pribadi dan/atau golongan sesuai dengan
tugas, fungsi, dan tanggungjawabnya sebagai perawat atau bidan dimana ia bekerja.
 Buruk (1)
Tidak pernah berusaha dengan sungguh-sungguh menjaga nama baik rumah sakit umum
bunda gorontalo,tidak dapat melaksanakan tugasnya secara baik serta tidak mengutamakan
kepentingan kedinasan daripada kepentingan pribadi dan/atau golongan sesuai dengan
tugas, fungsi, dan tanggungjawabnya sebagai perawat atau bidan dimana ia bekerja.
4) Kerja sama
 Sangat baik (5)
Selalu mampu bekerjasama dengan rekan kerja, atasan, bawahan baik di dalam maupun di
luar kampus, menghargai dan menerima pendapat orang lain, bersedia menerima keputusan
yang telah menjadi keputusan bersama.
 Baik (4)

10
Pada umumnya mampu bekerjasama dengan rekan kerja, atasan, bawahan baik di dalam
maupun di luar kampus, menghargai dan menerima pendapat orang lain, bersedia
menerima keputusan yang telah menjadi keputusan bersama.
 Cukup (3)
Adakalanya mampu bekerja-sama dengan rekan kerja, atasan, bawahan baik didalam
maupun diluar kampus, adakalanya menghargai dan menerima pendapat orang lain,
kadang-kadang bersedia menerima keputusan yang telah menjadi keputusan bersama.
 Kurang (2)
Kurang mampu bekerjasama dengan rekan kerja, atasan, bawahan baik didalam maupun
diluar kampus, kurang menghargai dan menerima pendapat orang lain, kurang bersedia
menerima keputusan yang telah menjadi keputusan bersama.
 Buruk (1)
Tidak mampu bekerjasama dengan rekan kerja, atasan, bawahan baik didalam maupun di
luar kampus, tidak menghargai dan menerima pendapat orang lain, tidak bersedia
menerima keputusan yang telah menjadi keputusan bersama.
5) Komunikasi
 Sangat baik (5)
Dalam melaksanakan tugas selalu bersikap jujur, ikhlas, dan tidak pernah
menyalahgunakan wewenangnya serta berani menanggung resiko dari tindakan yang
dilakukannya.
 Baik (4)
Pada umumnya dalam melaksanakan tugas bersikap jujur, ikhlas, dan tidak pernah
menyalahgunakan wewenangnya serta berani menanggung resiko dari tindakan yang
dilakukannya.
 Cukup (3)
Adakalanya/kadang-kadang dalam melaksanakan tugas bersikap jujur, cukup ikhlas, dan
kadang-kadang menyalahgunakan wewenang-nya serta cukup berani menanggung resiko
dari tindakan yang dilakukannya.
 Kurang (2)
Kurang jujur, kurang ikhlas, dalam melaksanakan tugas dan sering menyalahgunakan
wewenangnya tetapi kurang berani menanggung resiko dari tindakan yang dilakukannya.
 Buruk (1)
Tidak jujur, tidak ikhlas, dalam melaksanakan tugas, dan selalu menyalahgunakan
wewenangnya serta tidak berani menanggung resiko dari tindakan yang dilakukannya.

11
B. Penilaian kinerja pelayanan
Mekanisme kerja untuk melaksanakan tugas subkomite mutu profesi, maka ditetapkan mekanisme
sebagai berikut:
a. Koordinasi dengan bidang keperawatan untuk memperoleh data dasar tentang profil tenaga
keperawatan di rumah sakit sesuai area praktiknya berdasarkan jenjang karir;
b. Mengidentifikasi kesenjangan kompetensi yang berasal dari data subkomite Kredensial sesuai
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dan perubahan standar profesi. Hal tersebut
menjadi dasar perencanaan CPD;
c. Merekomendasikan perencanaan CPD kepada unit yang berwenang;
d. Koordinasi dengan praktisi tenaga keperawatan dalam melakukan pendampingan sesuai
kebutuhan;
e. Melakukan audit keperawatan dan kebidanan dengan cara:
1) Pemilihan topik yang akan dilakukan audit; misalnya topik yang dipilh pengkajian sampai
evaluasi asuhan keparawatan/kebidanan.
2) Penetapan standar dan kriteria; perlu di tetapkan prosedur pengisian dan pendokumentasian
asuhan keperawatan dengan ikatan profesi setempat.
3) Penetapan jumlah kasus/sampel yang akan diaudit; misalnya dari 30 kasus ada 10 kasus yang
tidak memenuhi kriteria atau standar maka 10 kasus tersebut agar dipisahkan dan dikumpulkan.
4) Membandingkan standar/kriteria dengan pelaksanaan pelayanan;
5) Melakukan analisis kasus yang tidak sesuai standar dan kriteria;
6) Menerapkan perbaikan; hal ini dilakukan dengan membuat rekomendasi upaya perbaikannya,
cara-cara pencegahan dan penanggulangan dengan mengadakan program pendidikan dan
pelatihan serta penyusunan dan perbaikan prosedur yang ada dan lain sebagainya.
7) Rencana reaudit ; Mempelajari topik yang sama di waktu kemudian misalnya 6 bulan
kemudian . tujuan reaudit dilaksanakan adalah untuk mengetahui apakah sudah ada perbaikan.
8) Menyusun laporan kegiatan subkomite untuk disampaikan kepada ketua komite keperawatan.

Bentuk CPD (Continuous Profesional Development ) Perawat :


1. Kegiatan praktik profesional : Memberikan pelayanan keperawatan, baik berupa praktek di institusi
pelayanan kesehatan maupun praktek mandiri diluar institusi, serta membimbing praktek mahasiswa
di klinik maupun di masyarakat
2. Kegiatan Ilmiah : temu ilmiah ,seminar, workshop, pelatihan
3. Pengembangan Ilmu Pengetahuan: Meneliti, Publikasi hasil Penelitian, Menulis artikel, Menulis
buku, Jurnal reading, Study kasus,. Pengabdian masyarakat: Berpartisipasi dalam pemberdayaan
masyarakat melalui bentukbentuk kegiatan sosial, memberikan penyuluhan, pendidikan kesehatan,
bantuan bencana, terlibat aktif dalam pengembangan profesi, anggota pokja kegiatan keprofesian.

12
Penilaian di dasarkan atas skor pada kriteria –kriteria yang dinilai pada setiap kategori. Pembobotan di
berikan sesuai dengan nilai penting kriteria di dalam masing-maisng kategori. Kisaran skor :

Skor 1 = sangat kurang baik

Skor 2 = kurang baik

Skor 3 = cukup

Skor 4 = baik

Skor 5 = sangat baik

C. Penilaian mutu pelayanan


 Kapatuhan terhadap SPO (5)
 Kepuasan pelanggan internal & eksternal (5)
 Pemahaman pasien terhadap edukasi perawat (5)
 Pengkajian resiko pasien jatuh 100% (5)
 Kesalahan pemberian obat (7 benar) 0 % (5)

13
BAB IV

DOKUMENTASI

Dalam pelaksanaan nya program penilaian mutu profesi keperawatan/kebidanan ini dilakukan dalam
bentuk penilaian log book dan evaluasi penilaian kinerjayanag dilakukan setiap 3 bulan. Penilaian ini
dilakukan secara terencana dan terprogram yang pelaksanaannya saling bersinergi baik melalui penilaian
sikap, asuhan pelayanan keperawatan/ kebidanan dan mutu pelayanan di rumah sakit umum bunda. Oleh
karena itu dari komite keperawatan memberikan penghargaan kepada perawat/bidan yang telah
memberikan konstribusi pelayanan mutu profesi dalam berbagai bentuk.

Untuk kategori penghargaan yang diberikan kepada perawat/ bidan adalah sebagai perawat/ bidan
TELADAN yang di nilai dalam bentuk penilaian sikap,asuhan pelayanan keperawatan/ kebidanan dan
mutu pelayanan. Untuk menjaga obyektivitas penilaian menggunakan pembobotan kriteria dan skor
sesuai aturan yang sudah ditetapkan.

Ketentuan umum dari calon penerimaan penghargaan adalah

1. Calon perawat/ bidan yang menerima penghargaan adalah pegawai tetap di rumah sakit umum
bunda gorontalo.
2. Kategori penghargaan ditetapkan oleh komite keperawatan sub mutu profeis rumah sakit umum
bunda.
3. Calon penerima penghargaan tidak boleh mengusulkan diri sendiri. Pemenang di tetapkan
berdasarkan evaluasi penilaian kerja yang dikelola oleh sub komite mutu profesi dan diusulkan
langsung ke direktur rumah sakit umum bunda.
4. Hasil penilaian yang diusulkan adalah hasil evaluasi penilaian kinerja yang dilakukan setiap 3
bulan sekali dan dievaluasi pada pada 1 tahun .
5. Tim seleksi penerima penghargaan tidak boleh dicalonkan untuk menerima penghargaan ini.
6. Keputusan ini tidak dapat di ganggu gugat.

Bentuk penghargaan yang diberikan oleh Rumah Sakit Umum Bunda Gorontalo kepada perawat/
bidan adalah hadiah uang Rp 250.000 dan sertifikat piagam penghargaan. Untuk penganugerahan
dilakukan oleh Rumah Sakit Umum Bunda dalam rangkaian acara dies natalis Rumah Sakit Umum
Bunda Gorontalo.

14
Lampiran :

Form Log Book

Nama perawat :

Ruangan :

No Nama Pasien Tanggal / Jam Tindakan


1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14

15

Anda mungkin juga menyukai