NOMOR : 130/SK-DIR/PB/III/2022
Ditetapkan di Kandangan
Direktur,
PERMATA BUNDA
EDISI 1
Jl. Jend A. Yani No. 28A Tumpang Talu Kandangan Barat Kec. Kandangan Kab. HSS
Kode Pos 71213
Telp: (0517) 2032828 atau 081338380795 / 087716699099
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala
berkat dan anugerah yang telah diberikan kepada penyusun, sehingga Pedoman
TIM PONEK di RSIA Permata Bunda ini dapat selesai disusun.
Panduan ini merupakan pedoman kerja bagi seluruh staf Rumah Sakit dalam
menjalankan pelayanan di RSIA Permata Bunda. Dalam pedoman ini diuraikan
tentang TIM PONEK di RSIA Permata Bunda.
Tidak lupa penyusun menyampaikan terma kasih yang sedalam-dalamnya
atas bantuan semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan Pedoman
TIM PONEK di RSIA Permata Bunda.
Tim Penyusun
KATA PENGANTAR..........................................................................................i
DAFTAR ISI........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................1
BAB II GAMBARAN UMUM RS......................................................................3
BAB III VISI, MISI, TUJUAN DAN SEMBOYAN RS...................................4
BAB IV STRUKTUR ORGANISASI RS..........................................................5
BAB V STRUKTUR ORGANISASI UNIT KERJA........................................6
BAB VI URAIAN JABATAN.............................................................................7
BAB VII TATA HUBUNGAN KERJA...........................................................11
BAB VIII POLA KETENAGAAN DAN KUALIFIKASI PERSONIL........13
BAB IX KEGIATAN ORIENTASI..................................................................14
BAB X PERTEMUAN / RAPAT......................................................................15
BAB XI PELAPORAN......................................................................................16
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) yang
menjadi indicator kualitas kesehatan masyarakat di suatu negara, masih
tergolong tinggi di Indonesia yaitu AKI:307/100.000 KH (SDKI 2002/2003) dan
AKB : 35/10000 KH (SDKI 2002/2003).
Angka Kematian Ibu di Indonesia masih menempati peringkat teratas
diantara negara-negara Asia Tenggara. Penyebab kematian ibu terbanyak adalah
perdarahan 28%, Eklampsia 24%, Infeksi 11%, partus macet/lama 8% dan aborsi
5% (SKRT 2001).
Di dalam Angka Kematian Bayi tercakup Angka Kematian Perinatal,
dimana kematian karena gangguan perinatal menurut Survey Kesehatan Rumah
Tangga 1986 adalah 42,3% dari kematian bayi pada usia 0-1 bulan.Mengingat
kematian bayi khususnya dalam periode perinatal berkaitan erat dengan
kesehatan ibu dimana AKI masih tinggi maka betapa pentingnya pelayanan
Maternal dan Perinatal sebagai kegiatan integrative di Rumah Sakit untuk terus
ditingkatkan dalam upaya menurunkan AKI dan AKB.
Penyebab kematian pada masa prenatal/neonatal pada umumnya
berkaitan dengan kesehatan ibu selama kehamilan, kesehatan janin selama
didalam kandungan dan proses pertolongan persalinan yang bermasalah.
Komplikasi obstetric tidak selalu dapat diramalkan sebelumnya dan
mungkin saja terjadi pada ibu hamil yang di identifikasi normal.Oleh karena itu
perlu strategi penurunan kematian/kesakitan maternal perinatal dengan
meningkatkan kualitas pelayanan serta kualitas dan kuantita ssumber daya
manusia dengan pembekalan pelatihan secara berkala.
Rumah Sakit PONEK 24 Jam merupakan bagian dari system rujukan
dalam pelayanan kedaruratan dalam maternal dan neonatal, yang sangat berperan
dalam menurunkan angka kematian ibu dan bayi baru lahir. Kunci keberhasilan
B. Tujuan
1. Adanya kebijakan Rumah sakit dan dukungan penuh manajemen dalam
pelayanan ponek.
2. Terbentuknya Tim PONEK Rumah sakit
3. Tercapainya kemampuan teknis tim PONEK sesuai standar
4. Adanya koordinasi dan sinkronisasi antara pengelola dan penanggung jawab
program terhadap pemerintah kabupaten/ kota, provinsi dan pusat dalam
memanajemen progran PONEK.
Bangunan Rumah Sakit Ibu dan Anak Permata Bunda Yogyakarta berawal dari
sebidang tanah yang dibeli pada tahun 1972 dengan niatan luhur suami dan istri dr.
H. Moh. Aliwafa agar ketika masa pensiunnya masih dapat bermanfaat bagi
masyarakat. Bangunan rumah sakit ini tahap demi tahap didirikan mulai tahun 1981
tanpa ada perencanaan operasionalisasi sebagai mana mestinya. Dalam perjalanan
rumah sakit ini penuh dengan pasang surut, dimulai pada tahun 1985 dengan izin
operasional rumah bersalin yang dimiliki Yayasan “Keluarga Sejahtera” (sebuah
lembaga “non profit” milik keluarga dr. H. Moh. Aliwafa) dengan nama “Rumah
Bersalin Asih” dan dikelola sendiri oleh dr. H. Moh. Aliwafa. Namun, ketika
memasuki masa pensiun keadaan kesehatan dr. H. Moh. Aliwafa kurang
memungkinkan sehingga rumah sakit bersalin tersebut dengan terpaksa di tutup pada
bulan Desember 1995.
Di bulan Oktober 1996, berkat inisiatif dari empat orang dokter teman dari dr. H.
Moh. Aliwafa (tim dokter), Rumah Bersalin Asih kemudian diaktifkan kembali
dengan pengelolaan tim dokter dengan berbagai alat-alat kesehatan yang diperoleh
dari hasil pinjaman. Saat itu Rumah Sakit Bersalin dapat berkembang dengan baik,
hingga tahun 1999 diberikan Izin Operasional Sementara menjadi Rumah Sakit
Khusus Ibu dan Anak pada Yayasan “Keluarga Sejahtera” dengan nama “Rumah
Sakit Khusus Ibu dan Anak Permata Bunda” yang dikelola oleh tim dokter.
Akan tetapi pada tanggal 1 juni 2000, tim dokter menyatakan mengundurkan diri
dari pengelolaan rumah sakit karena tidak satu “hati’ dengan yayasan lagi (tim dokter
memaksakan diri menjadi anggota Yayasan Keluarga Sejahtera) disertai dengan
membawa seluruh hasil operasional yang berupa asset, fixed asset dan
mengembalikan semua peralatan yang ada. Yang tertinggal di rumah sakit hanyalah
27 karyawan. Dalam keadaan demikian, dua orang dokter spesialis yang dimiliki
rumah sakitpun tidak dapat melakukan tindakan operasi pada pasien sebagaimana
mestinya, karena salah satu tim dokter yang mengundurkan diri itu adalah dokter
anasthesi yang melakukan anasthesi saat pasien dioperasi. Hal ini sangat merugikan
Sebagai badan usaha, maka Rumah Sakit Khusus Ibu dan Anak Permata
Bunda yang pada awalnya dimiliki oleh yayasan, sekarang merupakan jenis usaha
yang dimiliki oleh badan usaha dalam bentuk Perseroan Terbatas (PT) Permata
Keluarga Sejahtera.
Kegiatan Operasional Rumah Sakit Khusus Ibu dan Anak Permata Bunda
dijalankan oleh Direktur Rumah Sakit beserta pejabat lain sesuai dengan struktur
yang ada dengan sistem rekrutmen berdasarkan peratuan undang-undang yang
berlaku. Kegiatan operasional Rumah Sakit Khusus Ibu dan Anak Permata Bunda
semakin berjalan lancar dengan didukungnya kerja sama oleh Badan Penyedia Jasa
Sosial Kesehatan (BPJS) pada tahun 2013 dengan adanya kerja sama dengan Badan
Penyedia Jasa Sosial Kesehatan (BPJS) pada tahun jumlah pasien rumah sakit
Khusus Ibu dan Anak mengalami peningkatan yang baik dan memuaskan bagi rumah
sakit. Namun, sangat disayangkan pada tahun 2018 sampai tahun 2020 sekarang ini,
Badan Penyedia Jasa Sosial Kesehatan (BPJS) memutus kerja sama dengan Rumah
Sakit Khusus Ibu dan Anak Permata Bunda yang tidak menyebabkan tidak menerima
pasien rujukan dan pasien Badan Penyedia Jasa Sosial Kesehatan (BPJS) lagi. Hal ini
tentunya sangat berdampak sekali terhadap rumah sakit. Jumlah pasien bersalin,
poliklinik rawat jalan rawat, dan rawat inap terus mengalami penurunan setiap
tahunnya.
A. VISI
Menjadi rumah sakit unggulan di Daerah Istimewa Yogyakarta pada tahun 2030
sesuai dengan kekhususannya
B. MISI
1. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan ibu dan anak yang bermutu, dan
terjangkau oleh semua lapisan masyarakat
2. Menyelenggarakan pengabdian terutama di bidang kesehatan sesuai dengan
kebutuhan masyarakat
3. Menyelenggarakan kegiatan pengelolaan rumah sakit secara professional,
efektif, dan efisien dengan memanfaatkan teknologi informasi
C. TUJUAN
a. Terselenggaranya Pelayanan Kesehatan yang berkualitas
b. Terwujudnya Rumah Sakit yang mempunyai keunggulan
c. Terwujudnya Rumah Sakit yang dikenal masyarakat luas
D. SEMBOYAN
Rumah Sakit Khusus Ibu dan Anak Permata Bunda ingin lebih memastikan bahwa
apa yang ditekatkan dapat lebih cepat tersampaikan oleh masyarakat. Untuk itu
rumah sakit memperkenalkan (launching) motto yang disebut “HAPPY CARE”.
E. “HAPPY CARE secara keseluruhan dapat diartikan sebagai tekad rumah sakit
untuk dapat merawat atau memperhatikan dengan rasa gembira”. Dengan rinci,
unsur – unsurnya dapat diartikan sebagai berikut;
berarti bahagia, senang dan bahagia yang harus dirasakan oleh
pasien atau tamu rumah sakit. Sehingga unsur budaya rumah di
sini lebih merupakan unsur yang dikaitkan dengan budaya insan
rumah sakit yang dapat menghasilkan akibat layanan tersebut,
yaitu sifat sifat yang memperhatikan hal-hal ;
DIREKTUR
Handriyati Sukmasari,S.Si.T
Koordinator Keperawatan - 1 1
Maternal (nifas) AtauKebidanan
Koordinator - 1 1
Poliklinik Kebidanan
Kebidanan
Anggota Kebidanan - 1 10
1. Laporan harian
Di dokumentasikan pada buku operan jaga harian
2. Laporan bulanan
Untuk laporan internal di laporkan setiap tiga bulan sekali dalam bentuk
tabel dan diagram. Untuk kegiatan eksternal dilaporkan pada saat rapat
bulanan.
3. Laporan tahunan
Dilaporkan kepada direktur setiap satu tahun sekali