Puji dan syukur kehadirat Tuhan yang Maha Esa yang telah
memberikan bimbingan dan petunjuk kepada kita sehingga berhasil
menyusun buku Pedoman Kerja Tim Penanganan Stunting dan Wasting
Rumah Sakit Harapan Pematang Siantar. Rumah Sakit merupakan sarana
pelayanan kesehatan yang saat ini makin berkembang seiring dengan
perkembangan ilmu pengetahuan dan tehnologi, dilain pihak rumah sakit
menghadapi tantangan yang makin besar.
Buku Pedoman Kerja Tim Penanganan Stunting dan Wasting ini
bertujuan untuk mendukung keselamatan pasien dan mencari jalan untuk
bekerjasama lebih efektif dan efisien, untuk menajmin asuhan pasien
yang diberikan aman dan bermutu tinggi
Kami menyadari bahwa buku ini masih belum sempurna. Untuk itu
kami harapkan masukan bagi penyempurnaan buku ini di kemudian hari.
Untuk itu tim penyusun mengucapkan terimakasih dan harapan kami
semoga buku ini dapat dipergunakan dengan baik
Pematang Siantar,
Tim Penyusun
Kata Pengantar.................................................................................... i
TENTANG
KEBIJAKAN TIM STUNTING DAN WASTING DI RUMAH SAKIT
HARAPAN PEMATANG SIANTAR
Pasal 3
JENIS PELAYANAN
1. Rumah Sakit dalam melaksanakan prevalensi stunting dan wasting
melakukan pelayan sebagai berikut :
a. Kegiatan sosialisasi tentang Penanganan Stunting dan
Wasting.
b. Peningkatan Efektifitas
c. Penguatan Surveilans Gizi
2. Rumah Sakit dalam pelayanan melakukan pendampingan intervensi
dan pengetahuan gizi serta penguatan jejaring rujukan.
Pasal 5
PENUTUP
1. Peraturan direktur ini mulai berlaku pada tanggal yang ditetapkan
2. Agar setiap orang mengetahuinya dan mematuhi peraturan direktur
ini
BAB I
PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
1.2.1 Umum
Sebagai acuan bagi pimpinan dan pengelola program penangan stunting
dan wasting dalam rangka menurunkan prevalensi gizi buruk.
1.2.2 Khusus
1. Melaksanakan dan mengembangkan standar penangan gizi buruk
pada balita
2. Meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan anak termasuk
kepedulian terhadap dampak kekurangan gizi pada balita.
3. Meningkatkan fungsi rumah sakit sebagai pusat rujukan penangan
kasus stunting dan wasting bagi sarana pelayanan kesehatan
lainnya.
4. Melaksanakan sistem monitoring dan evaluasi penanganan
stunting dan wasting.
BAB II
PENGORGANISASIAN
DIREKTUR
Sekretaris
7 Koordinator D-III -
Pelaksana Keperawatan/Kebidanan
Susunan Tim Stunting dan Wasting terdiri dari: ketua tim dan anggota.
Kualifikasi ketua Tim Stunting dan Wasting adalah seorang dokter
spesialis anak. Keanggotan Tim Stunting dan Wasting paling sedikit
terdiri atas tenaga kesehatan yang kompeten, yaitu unsur:
Pedoman Kerja Penanganan Stunting Dan Wasting RS. Harapan 9
1. Dokter Spesialis Anak
2. Staf Medis ( Dokter Spesialis Obgyn dan Dokter Spesialis Anak).
3. Koordinator Unit Gizi .
4. Koordinator Instalasi Farmasi.
5. Staf Keperawatan
6. Staf Kebinanan.
7. Tim PKRS.
1. Ketua
a. Mengkoordinir Kegiatan sosialisasi dan pelatihan staf
tenaga kesehatan rumah sakit tentang program stunting
dan wasting
2. Sekretaris.
a. Membuat undangan rapat dan membuat notulen
b. Mengelola administrasi surat-surat dengan tim stunting
dan wasting.
c. Mencatat data-data yang berhubungan dengan kegiatan.
RAWAT
JALAN
TIM PENANGANAN
RAWAT
Pedoman Kerja Penanganan Stunting
INSTALASI STUNTINGDan DAN
Wasting RS. Harapan 14 INAP
FARMASI WASTING
TIM PKRS UNIT GIZI
1.
2.
3.
4.
5.
1.
BAB IV
TATALAKSANA PELAYANAN
A. 1000 HPK
1000 HPK adalah fase kehidupan yang dimulai sejak
terbentuknya janin pada saat kehamilan (270 hari) sampai dengan
1. Asupan Nutrisi
Asupan nutrisi merupakan makanan bergizi yang digunakan
untuk mencukupi kebutuhan tubuh. Asupan nutrisi pada anak yang tidak
adekuat dapat mengakibatkan terganggunya pertumbuhan dan
perkembangan anak, bahkan apabila kondisi tersebut tidak ditangani
2. Perbaikan Nutrisi
a. 270 Kalori
b. Minimum 6 gram protein
c. Minimum 12 gram lemak
d. Diperkaya 11 macam vitamin (A, D E, B1, B2, B3, B5, B6, B12, C,
a. 160 Kalori
b. 3,2-4,8 gram protein
c. 4-7,2 gram lemak 16
d. Diperkaya dengan 10 macam vitamin (A, D, E, K, B1, B2, B3, B6,
B12, Folat) dan 7 macam mineral (Besi, Iodium, Seng, Kalsium,
Natrium, Selenium, Fosfor).
Sedangkan untuk makanan Tambahan Anak Sekolah adalah
suplementasi gizi berupa makanan tambahan dalam bentuk
krekers/biskuit dengan formulasi khusus dan difortifikasi dengan
vitamin dan mineral yang diberikan kepada anak usia Sekolah Dasar/
Madrasah Ibtidaiyah (SD/MI) dengan kategori kurus untuk mencukupi
a. 144-216 Kalori
b. 3,96-5,76 gram protein
c. 5,04-7,56 gram lemak.
d. Diperkaya 11 macam vitamin (A, D E, B1, B2, B3, B5, B6, B12,
C, Folat) dan 7 macam mineral (Besi, Kalsium, Natrium, Seng,
Iodium, Fosfor, Selenium)
G. Pemberian imunisasi
Imunisasi adalah suatu upaya untuk menimbulkan/meningkatkan
kekebalan seseorang secara aktif terhadap suatu penyakit tertentu,
sehingga bila suatu saat terpapar dengan penyakit tersebut tidak akan
sakit atau hanya mengalami sakit ringan. Beberapa penyakit menular
yang termasuk ke dalam Penyakit yang Dapat Dicegah dengan
Imunisasi (PD3I) antara lain TBC, difteri, tetanus, hepatitis B,
pertusis, campak, rubella, polio, radang selaput otak, dan radang
paru-paru. Anak yang telah diberi imunisasi akan terlindungi dari
berbagai penyakit berbahaya tersebut, yang dapat menimbulkan
kecacatan atau kematian. Imunisasi dasar adalah imunisasi pertama
yang perlu diberikan pada semua orang, terutama bayi dan anak sejak
lahir untuk melindungi tubuhnya dari penyakit-penyakit yang
berbahaya.
Lima jenis imunisasi dasar yang idwajibkan pemerintah adalah
imunisasi terhadap tujuh penyakit yaitu, TBC (Tuberculosis), difteri,
tetanus, pertusis (batuk rejan), poliomyelitis, campak dan hepatitis B.
Imunisasi dukung pencegahan stunting Selain pemenuhan kebutuhan
gizi, pencegahan stunting dapat dilakukan dengan imunisasi.
I. Suplementasi Vitamin A
Suplementasi vitamin A terbukti bermanfaat menurunkan angka
kematian anak. Studi meta analisis di Asia, Afrika, dan Amerika
menyimpulkan bahwa konsumsi vitamin A 5000-200.000 IU dengan
selama 3-17 bulan dapat memperbaiki pertumbuhan linear anak. WHO
merekomendasikan pemberian suplementasi vitamin A sebesar 100.000
U pada bayi usia 6-11 bulan, dan vitamin A 200.000 U tiap 6 bulan pada
anak usia 12-59 bulan. Program ini sudah diimplementasikan ke dalam
program Kementerian Kesehatan Indonesia setiap bulan Februari dan
Agustus (bulan vitamin A).
1) Manfaat Taburia
Membantu balita tumbuh dan berkembang secara optimal
(Vitamin A, B D, Seng, Yodium, dan Zat Besi)
Meningkatkan daya tahan tubuh balita (Vitamin A, B, C,
dan Zat Besi)
Meningkatkan nafsu makan balita (Vitamin B dan Seng)
Mencegah anemia akibat kekurangan Zat Besi pada balita
Mencegah kekurangan zat gizi
2) Keunggulan Taburia
Tidak mengubah kebiasaan makan balita sehari-hari
Tidak mengubah rasa, aroma ataupun bentuk makanan
balita
Aman, tidak menimbulkan kecanduan
Memenuhi kebutuhan gizi balita akan 16 vitamin dan
mineral penting sehari-hari
Halal, tidak mengandung alkohol dan unsur babi.
1. Pengertian
2.Tujuan
1 Tujuan Umum
2 Tujuan Khusus
Meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan anak termasuk
kepedulian terhadap dampak kekurangan gizi pada balita.
Meningkatkan fungsi rumah sakit sebagai pusat rujukan penangan
kasus stunting dan wasting bagi sarana pelayanan kesehatan lainnya