Anda di halaman 1dari 11

PEMERINTAH KABUPATEN TAPANULI TENGAH

DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS SARAGIH
KECAMATAN MANDUAMAS
Jl. Manduamas Aceh KM. 13,5Desa Saragih Timur, Kode Pos 22565
Email: puskesmassaragih 184@gmail.com ; Hp : + 6281396620873

KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS SARAGIH


NOMOR : /SK/Pusk.Saragih / /
TENTANG
PROGRAM PENCEGAHAN DAN PENURUNAN STUNTING
UPTD PUSKESMAS SARAGIH

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KEPALA UPTD PUSKESMAS SARAGIH,

Menimbang : a. bahwa pencegahan dan penurunan stunting merupakan salah satu fokus
program Pemerintah Pusat dan Pemerintah Kabupaten Tapanuli Tengah yang
bertujuan agar anak-anak Indonesia tumbuh dan berkembang secara optimal
dan maksimal clise,rtai kemampuan emosional, sosial, dan fisik yang siap untuk
belajar serta berinovasi dan berkompetisi di tingkat global;
b. bahwa upaya pencegahan dan penurunan stunting dilakukan terintegrasi lintas
program yang ada di Puskesmas antara lain dalam pelayanan pemeriksaan
kehamilan. imunisasi, kegiatan promosi dan konseling (menyusui dan gizi),
pemberian suplemen dan kegiatan intemvesi lainnya;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan b,
perlu menetapkan Keputusan Kepala UPTD Puskesmas Saragih tentang
Program Pencegahan dan Penurunan Stunting UPTD Puskesmas Saragih;

Mengingat : 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2009 tentang


Pelayanan Publik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor
112);
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5063);
3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah;
4. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2014 tentang Tenaga
Kesehatan;
5. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 72 Tahun 2021 tentang
Percepatan Penurunan Stunting;
2

6. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 46 Tahun 2015


tentang Akreditasi Puskesmas, Klinik Pratama, Tempat Praktik Mandiri Dokter
dan Dokter Gigi;
7. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2016
tentang Pedoman Manajemen Puskesmas;
8. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2019 tentang
Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan;
9. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2019
tentang Pusat Kesehatan Masyarakat;
10. Peraturan Bupati Tapanuli Tengah Nomor 27 Tahun 2018 tentang Gerakan
Pelaksanaan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat di Kabupaten Tapanuli
Tengah;
11. Peraturan Bupati Tapanuli Tengah Nomor 63 Tahun 2019 tentang Gerakan
Masyarakat Hidup Sehat;

MEMUTUSKAN

Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS SARAGIH TENTANG PROGRAM


PENCEGAHAN DAN PENURUNAN STUNTING UPTD PUSKESMAS
SARAGIH.

KESATU : Program Pencegahan dan Penurunan Stunting di Puskesmas Saragih


dilaksanakan secara terpadu lintas program, yaitu
1. Pelayanan Gizi
2. Pelayanan Promosi Kesehatan
3. Pelayanan Kesehatan Keluarga
4. Pelayanan Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
3

KEDUA : Menetapkan indikator dan target kinerja stunting tercantum dalam Lampiran
yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Surat Keputusan ini.

KETIGA : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan apabila dikemudian hari
terdapat kekeliruan dalam penetapannya, maka akan diadakan pembetulan
sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di : Saragih
Pada tanggal : 18 Januari 2022

KEPALA UPTD PUSKESMAS SARAGIH,

MASRIHAN TANJUNG

Tembusan Yth. :
1. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tapanuli Tengah
2. Arsip
4

LAMPIRAN I KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS SARAGIH NOMOR /SK /Pusk. Saragih /I/ 2022
TENTANG: PROGRAM PENCEGAHAN DAN PENURUNAN STUNTING UPTD PUSKESMAS SARAGIH

PROGRAM PENCEGAHAN DAN PENURUNAN STUNTING


UPTD PUSKESMAS SARAGIH

BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak balita akibat kekurangan gizi kronis terutama
pada 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK). Kondisi gagal tumbuh pada anak balita disebabkan oleh
kurangnya asupan gizi dalam waktu lama serta terjadinya infeksi berulang, dan kedua faktor
penyebab ini dipengaruhi oleh pola asuh yang tidak memadai terutama dalam 1.000 HPK. Anak
tergolong stunting apabila panjang atau tinggi badan menurut umurnya lebih rendah dari standar
nasional yang berlaku. Standar dimaksud terdapat pada buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) dan
beberapa dokumen lainnya.
Penurunan stunting penting dilakukan sedini mungkin untuk menghindari dampak jangka
panjang yang merugikan seperti terhambatnya tumbuh kembang anak. Stunting mempengaruhi
perkembangan otak sehingga tingkat kecerdasan anak tidak maksimal. Hal ini berisiko menurunkan
produktivitas pada saat dewasa. Stunting juga menjadikan anak lebih rentan terhadap penyakit. Anak
stunting berisiko lebih tinggi menderita penyakit kronis di masa dewasanya. Bahkan, stunting dan
berbagai bentuk masalah gizi diperkirakan berkontribusi pada hilangnya 2-3% Produk Domestik
Bruto (PDB) setiap tahunnya.

B. TUJUAN

Program Pencegahan dan Penurunan Stunting ini disusun sebagai acuan bagi Puskesmas
Saragih dalam melaksanakan intervensi penurunan stunting terintegrasi mulai dari perencanaan,
pelaksanaan, pemantauan, evaluasi dan pelaporan.
5

C. RUANG LINGKUP

Ruang lingkup Program pencegahan dan penurunan stunting Puskesmas ini adalah:

1. Pelayanan Gizi.
2. Pelayanan Promosi Kesehatan.
3. Pelayanan Kesehatan Keluarga
4. Pelayanan Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
6

BAB II
PROGRAM PENCEGAHAN DAN PENURUNAN STUNTING

A. PERENCANAAN

Penanggung jawab UKM Puskesmas melakukan langkah – langkah berikut dalam menyusun
perencanaan Program Pencegahan dan Penurunan Stunting, yaitu:

1. Pengumpulan data kebijakan dan acuan standar, yaitu Standar Akreditasi Puskesmas,
Standar Pelayanan Minimal (SPM) bidang Kesehatan, Rencana Strategis Dinas
Kesehatan Kabupaten Tapanuli Tengah dan rencana 5 tahunan Puskesmas SARAGIH.
Pengumpulan data dari data kinerja program dari tahun sebelumnya.
2. Menentukan prioritas masalah menggunakan metode USG (Urgency, Seriousness, and
Growth).
a. Urgency menggambarkan seberapa mendesak isu tersebut harus dibahas
dikaitkan dengan waktuyang tersedia dan seberapa keras tekanan waktu tersebut
untuk memecahkan masalah yang menyebabkan isu tersebut. Urgency dilihat dari
waktu, mendesak atau tidak masalah tersebut diselesaikan.
b. Seriousness menggambarkan seberapa serius isu tersebut perlu dibahas
dikaitkan dengan akibat yang timbul dengan penundaan pemecahan masalah
yang menimbulkan isu tersebut.
c. Growth menggambarkan seberapa besar kemungkinannya isu tersebut menjadi
berkembang dikaitkan kemungkinan masalah penyebab isu akan memburuk kalua
dibiarkan.
3. Identifikasi akar penyebab masalah menggunakan diagram fishbone.
a. Man, aspek sumber daya manusia
b. Method, teknis atau proses terkait masalah
c. Material, bahan dan alat yang diperlukan untuk menjalankan proses terkait
masalah
d. Money, ketersediaan pembiayaan
e. Environment, faktor lingkungan fisik, biologis, dan atau sosial yang
mempengaruhi.
4. Merencanakan pemecahan masalah.
5. Menetapkan kegiatan untuk pencegahan dan penurunan stunting di Puskesmas
SARAGIH.
7
Kegiatan Pencegahan dan Penurunan Stunting tahun 2022 di Puskesmas SARAGIH dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

INDIKATOR TARGET KEGIATAN ALOKASI SUMBER DAYA UNIT TERKAIT


1. Sosialisasi Tablet Tambah Darah pada
remaja putri di SMPN Satu Atap,
SMPN DUA MANDUAMAS, SMK SDM: Koordinator Program a. Program Gizi
Cakupan pemberian Tablet Tambah NEG. 1 MANDUAMAS Gizi beserta Tim. b. Program Promosi
100%
Darah (TTD) pada remaja puteri 2. Pemberian Tablet Tambah Darah pada Dana: BOK Puskesmas Kesehatan
remaja Putri di SMPN Satu Atap, SARAGIH c. Program UKS
SMPN DUA MANDUAMAS, SMK
NEG. 1 MANDUAMAS
Cakupan Pemberian makanan 1. Sosialisasi tentang pentingnya asupan
tambahan pada bayi/balita Gizi pada bayi/balita saat posyandu
SDM: Koordinator Program
setiap bulannya
Gizi beserta Tim. Program Gizi
85 % 2. Pemberian makanan tambahan pada
Dana: BOK Puskesmas
bayi/balita saat posyandu setiap
SARAGIH
bulannya

1. Sosialisasi tentang pentingnya asupan


Gizi saat masa kehamilan di kegiatan
SDM: Koordinator Program
klass ibu hamil setiap bulannya A Program Gizi
Cakupan Pemberian makanan Gizi beserta Tim.
100 2. Pemberian makanan tambahan pada ibu B Program Kesga
tambahan pada ibu hamil Dana: BOK Puskesmas
hamil saat kegiatan klass ibu hamil
SARAGIH
setiap bulannya
9

Cakupan Pemberian Tablet Tambah 1. Sosialisasi Tablet Tambah Darah pada SDM: Koordinator Program
A Program Gizi
Darah (TTD) pada ibu hamil ibu hamil saat kegiatan klass ibu hamil Gizi beserta Tim.
B Program Kesga
2. Pemberian Tablet Tambah Darah pada Dana: BOK Puskesmas
ibu hamil saat kegiatan klass ibu hamil SARAGIH
A. PELAKSANAAN KEGIATAN

Pelaksanaan kegiatan pencegahan dan penurunan stunting tertuang dalam Kerangka Acuan
Kegiatan (KAK).

B. PEMANTAUAN, PENGENDALIAN DAN PENILAIAN

Kegiatan pemantauan, pengendalian dan penilaian Program Peningkatan Mutu Puskemas


SARAGIH dilakukan melalui kegiatan Audit Internal dan Pertemuan Tinjauan Manajemen.

1. AUDIT INTERNAL
Audit Internal merupakan mekanisme evaluasi internal untuk menilai kepatuhan pada
standar sesuai dengan indikator yang disepakati dan ditetapkan. Kegiatan Audit Internal
dilaksanakan oleh Tim Audit Internal sesuai dengan kualifikasi yang telah ditentukan.
Langkah dalam melakukan audit internal sesuai dengan Pedoman Audit internal yang
dituangkan dalam rencana kegiatan audit internal Puskesmas SARAGIH.

2. PERTEMUAN TINJAUAN MANAJEMEN


Pertemuan Tinjauan Manajemen merupakan mekanisme pengendalian untuk memastikan
keterlaksanaan perencanaan dan kegiatan pencegahan dan penurunan stunting
Puskesmas SARAGIH berdasarkan hasil monitoring dan evaluasi. Pelaksanaan Pertemuan
Tinjauan Manajemen di Puskesmas SARAGIH dilakukan dua kali dalam setahun.
11

BAB III
PENUTUP

Program pencegahan dan penurunan stunting ini disusun oleh Penanggung Jawab UKM
Puskesmas SARAGIH sebagai acuan dalam proses kegiatan pencegahan dan penurunan stunting di
Puskesmas SARAGIH. dan juga digunakan sebagai implementasi dari Program Prioritas Nasional
Akreditasi Puskesmas.

Dengan adanya Program Peningkatan Mutu ini diharapkan upaya Kesehatan di UPTD
Puskesmas SARAGIH dapat meningkat dan dipertahankan dengan baik.

KEPALA UPTD PUSKESMAS SARAGIH,

MASRIHAN TANJUNG

Anda mungkin juga menyukai