PEDOMAN
PELAYANAN INSTALASI GIZI
SEKAR WANGI
Magetan
2
3
SEKAR WANGI
Jln. Gubernur Suryo No 46-48 Magetan
Telp. (0351) 895853 Email : rsia.sekarwangi@gmail.com
MAGETAN
KEPUTUSAN
DIREKTUR RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK SEKAR WANGI
MAGETAN
NO : 94/II/SK.Dir/SW/2022
TENTANG
BUKU PANDUAN
PELAYANAN INSTALASI GIZI
SEKAR WANGI
Jln. Gubernur Suryo No 46-48 Magetan
Telp. (0351) 895853 Email : rsia.sekarwangi@gmail.com
MAGETAN
MEMUTUSKAN
KESATU : Pedoman pelayanan bagian gizi di Rumah Sakit Ibu dan Anak Sekar Wangi
Magetan sebagaimana tercantum dalam Lampiran Keputusan ini.
KEDUA : Pedoman pelayanan bagian gizi Rumah sakit Ibu dan Anak Sekar Wangi
harus dibahas sekurang kurangnya setiap 3 tahun sekali dan apabila
diperlukan dapat dilakukan perubahan sesuai dengan perkembangan yang
ada.
KETIGA : Keputusanini dibuat dan berlaku sejak tanggal ditetapkan dan apabila di
kemudian hari terdapat kekeliruan akandiperbaiki seperlunya.
Ditetapkan di : Magetan
Pada Tanggal : 12 Januari 2022
Direktur RSIA Sekar Wangi
BAB I
PENDAHULUAN
1. LATAR BELAKANG
Memasuki era globalisasi yang ditandai dengan adanya persaingan pada
berbagai aspek,diperlukan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas tinggi agar
mampu bersaing dengan negara lain. Kesehatan dan gizi merupakan faktor penting
karena secara langsung berpengaruh terhadap kualitas SDM disuatu negara, yang
digambarkan melalui pertumbuhan ekonomi, umur harapan hidup dan tingkat
pendidikan. Tingkat pendidikan yang tinggi hanya dapat dicapai oleh orang sehat
dan berstatus gizi baik. Untuk itu diperlukan upaya perpaikan gizi yang bertujuan
untuk meningkatkan status gizi masyarakat melalui upaya perbaikan gizi dalam
keluarga maupun pelayanan gizi individu yang karena suatu hal mereka harus
tinggal di suatu institusi kesehatan,diantaranya rumah sakit.
Otonomi daerah yang telah digulirkan oleh pemerintah dalam rangka
percepatan sektor-sektor tertentu,meliputi pola perencanaan dan pola pelaksanaan
program. Salah satu bentuk perubahan sistem pengelolaan program dalam rangka
otonomi daerah adalah perubahan struktur organisasi departemen ditingkat Pusat.
Reorganisasi dilingkungan Departemen kesehatan telah mengubah pula srtuktur
unit-unit kerjanya,termasuk tugas pokok dan fungsi. Dalam hal ini Departemen
Kesehatan berperan sebagai pengawas, pembina dan regulator,upaya perbaikan
gizi dan pelayanan gizi baik yang dilakukan oleh instansi pemerintah maupun
swasta.
Masalah gizi klinis adalah masalah gizi klinis adalah masalah gizi yang
ditinjau secara individual mengenai apa yang terjadi dalam tubuh seseorang, yang
seharusnya ditanggulangi secara individu. Demikian pula masalah gizi pada
perbagai keadaan sakit yang secara langsung ataupun tidak langsung
mempengaruhi proses penyembuhan,harus diperhatikan secara individual. Adanya
kecenderungan peningkatan kasus penyakit yang terkait dengan gizi, nutrition
related disease pada semua kelompok rentan dari ibu hamil, bayi, anak, remaja,
dewasa, dan usia lanjut, semakin dirasakan perlunya penanganan khusus. Semua
ini memerlukan pelayanan gizi yang bermutu untuk mempertahankan status gizi
yang optimal, sehingga tidak terjadi kurang gizi dan untuk mempercepat
penyembuhan.
Risiko kurang gizi akan muncul secara klinis pada orang sakit, terutama pada
penderita anoreksia, kondisi mulut/gigi geligi buruk serta kesulitan menelan, penyakit
saluran cerna disertai mual, muntah dan diare, infeksi berat, usila tidak sadar dalam
waktu lama, kegagalan fungsi saluran pencernaan dan pasien yang mendapat
8
2. TUJUAN PEDOMAN.
Tujuan dari buku Pedoman Pelayanan ini adalah sebagai acuan bagi kepala
Instalasi Gizi dan staf Instalasi Gizi RSIA Sekarwangiuntuk menjalankan fungsinya
agar dapat meningkatkan kemampuan dan mutu pelayanan yang sesuai dengan
perkembangan iptek, perubahan perundang-undangan, dan harapan konsumen
rumah sakit.
4. BATASAN OPERASIONAL.
Untuk membantu lebih mengarahkan pemahaman tentang isi bahasan buku
ini, perlu dibuat batasan istilah penting yang terkait dengan kerangka pelayanan gizi
rumah sakit.Batasan operasional di bawah ini merupakan batasan istilah, baik
bersumber dari buku pedoman yang lama maupun dari sumber-sumber lain yang
dipandang sesuai dengan kerangka konsep pelayanan yang terurai dalam buku ini.
a. Pelayanan Gizi Rumah Sakit : adalah kegiatan pelayanan gizi di rumah
sakit baik rawat inap maupun rawat jalan, untuk keperluan metabolisme
9
a. Visi :
Menjadi Rumah Sakit Ibu dan Anak terbaik di Kabupaten Magetan dalam
kualitas pelayanan.
b. Misi :
c. Motto :
d. Tujuan :
1. Melayani masyarakat dengan jaminan kualitas pelayanan terbaik.
2. Tersedianya tempat pelayanan yang nyaman, menyenangkan, indah dan
atraktif bagi klient maupun karyawan.
13
BAB V
STANDAR KETENAGAAN
Total 3
8. STANDAR FASILITAS.
a. Tabel Sarana/Fasilitas Ruang konseling (bergabung dengan ruang
menyusui).
NO. JENIS KELENGKAPAN
1 Ruang Konseling Gizi
2 Meja konseling
3 Kursi konseling
10 Formulir-formulir
(Konsumsi makanan, pola
makan, asupan zat
gizi,pencatatan dan
pelaporan)
11 Leaflet diet
12 Daftar Bahan Makanan
Penukar
16 Poster-poster
20 Standar Antropometri
14
Meja kursi
Filling cabinet
Lemari buku
Lemari es
Alat peraga
Alat tulis menulis
Komputer
Printer
Lemari kaca
16
BAB IV
TATA LAKSANA
9. Skrining Gizi
Skrining gizi adalah suatu sistem dari nutritional assement untuk menditeksi
dini pada perseorangan atau sekelompok orang yang memiliki resiko terkena
malnutrisi, beresiko malnutrisi atau terkena malnutrisi sehingga dapat diberikan
intervensi dengan cepat dan dalam skala yang banyak.
10. Penyediaan Variasi Menu
Penyediaan variasi menu di Rumah Sakit sangat diperlukan untuk
memberikan pilihan kepada pasien dalam memillih makanannya.
11. Monitoring dan Evaluasi Gizi
Kegiatan monitoring dan evaluasi gizi dilakukan untuk mengetahui respon
pasien terhadap intervensi dan tingkat keberhasilannya. Dengan cara monitor
perkembangan dengan cara mengamati perkembangan kondisi pasien , mengukur
hasil yaitu mengukur perubahan yang terjadi sebagai respon terhadap intervensi
gizi, dan terakhir adalah evaluasi hasil , salah satu contoh yang dilakukan di unit gizi
adalah sisa makanan.
12. Asuhan Gizi.
Tujuan utama Asuhan Gizi adalah memenuhi kebutuhan zat gizi pasien
secara optimal baik berupa pemberian makanan pada pasien yang dirawat maupun
konseling gizi pada rawat jalan. Untuk mencapai tujuan tersebut diperlukan
kerjasama tim yang terdiri dari unsur terkait untuk melaksanakan urutan kegiatan,
yang dikelompokkan menjadi lima kegiatan, yaitu:
1) Membuat diagnosis masalah gizi
2) Menentukan kebutuhan terapi gizi. Dalam pelaksanaan asuhan gizi,
penentuan terapi gizi pasien perlu mempertimbangkan tiga macam kebutuhan,
yaitu penggantian (replacement), pemeliharaan (maintenance), dan penambahan
akibat kehilangan (loss) yang berkelanjutan dan untuk pemulihan jaringan dengan
berpedoman kepada: tepat zat gizi (bahan makanan), tepat formula, tepat bentuk,
tepat cara pemberian, serta tepat dosis dan waktu.
3) Memilih dan mempersiapkan bahan/makanan/formula khusus (oral, enteral,
dan parenteral) sesuai kebutuhan.
4) Melaksanakan pemberian makanan dan Evaluasi gizi dan pemantauan
a. Peran Nutrisionis/Dietisien
1) Mengkaji status gizi klien/pasien berdasarkan rujukan
2) Melakukan anamnesis riwayat diet klien/pasien
17
Berikut ini tabel tentang prosedur kerja asuhan gizi di ruang rawat inap.
Tabel Prosedur Kerja Asuhan Gizi Ruang Rawat Inap
NO KEGIATAN MEKANISME UNSUR PENANGGUNG
TERKAIT JAWAB
1 Penentuan Status Gizi
a. Klinis Dilakukan untuk setiap Dokter Dokter
pasien baru dan dimonitor
setiap hari
b. Deteksi Dilakukan pada saat Dokter Dokter dan kepala
pasien masuk ruangan
c. Antropometri Pengukuran dilakukan Perawat/ Kepala ruangan
seminggu sekali Dietisien/
Nutrisionis
d. Laboratorium Glukosa darah, Hb, Dokter/ Dokter/
urine lengkap, feses Analis Analis
e.Anamnesis Wawancara Dietisien/ Dietisien/Nutrisionis
riwayat gizi Nutrisionis
2 Intervensi
a. Klinis Mengatasi semua Dokter/ Dokter
gejala penyakit perawat
(Hipogikeia,
hipotermia, dehidrasi,
infksi, dll)
b. Diet Menentukan diet Dietisien/ Dietisien/
Pemantauan Nutrisionis Nutrisionis
Konsumsi
makanan
Status gizi
Penyuluhan gizi
Pemberian diet
Persiapan pulang
Pencatatan gizi
3 Pelaporan Berdasarkan rekam Dietisien/ Dietisien/
medis: Nutrisionis Nutrisionis
18
BAB V
LOGISTIK
No PERSEDIAAN JUMLAH
BARANG BARANG
ATK
1 Buku tulis isi 38
2 Buku tulis isi 100
3 Buku tulis isi 200
4 Buku ekspedisi
5 Buku folio
6 Buku kas
7 Bolpoint
8 Gunting kecil
9 Isi staples kecil
10 Isolasi
11 Lem povinal
12 Nota kecil
13 Penghapus pensil
14 pensil
15 Spidol marker
hitam
16 Spidol board
marker hitam
17 Penghapus papan
18 Stipo
19 Clear holder
20 Map plastik
21 Calculator
22 Kertas A4
23 Tinta printer
24 Klip kecil
25 Otner tolio
26 Otner quarto
RUMAH TANGGA
BAHAN MAKANAN KERING
1 Agar-agar
31
2 Beras
3 Bihun
4 Blue band
5 Coklat bubuk(Fan
houten)
6 Cuka Masak
7 Emping Mlinjo
8 Fermipan
9 Garam halus
10 Garam kotak
11 Gula DM
Tropicana Slim
12 Gula Donat
13 Gula merah
Tropicana slim
14 Gula merah (jawa)
15 Gula pasir
16 Hunkwe
17 Indomie goreng
18 Kacang hijau
19 Kacang ose
20 Kacang Tanah
21 Kecap Tropicana
slim
22 Kecap Bango
Reffile
23 Keju Kraft
24 Kemiri
25 Ketumbar
26 Kopi Glatik
27 Kopi Nescafee
sachet
28 Kopi Torabica 3 in 1
29 Krupuk udang
makmur
30 Makaroni
31 Marie Regal
32 Masako Ayam
33 Masako Sapi
34 Mentega putih
32
35 Meses
36 Mie Bakso Burung
Dara
37 Mie Kuda
Menjangan
38 Minyak Goreng
Kemasan 2 l
39 Minyak Wijen
40 Mrica halus
41 Mrica utuh
42 Mutiara
43 Nutrijel
44 Saos Inggris
45 Saos Raja rasa
46 Selai Welco
47 Sirup DM
Tropicana slom
48 Sirup marjan
49 Sohun
50 Susu Full Cream
Dancow 400 gr
51 Susu indomilk
Coklat
52 Susu Kental
Manis
53 Susu skim
54 Creamer Bubuk
55 Entrasol/entramix
56 Diabetasol
57 Formula komersial
58 Teh Naga
59 Teh Celup Sari
Wangi
60 Tepung beras
61 Tepung kanji
62 Tepung ketan
63 Tepung panir
64 Tepung Maizena
65 Tepung Terigu
66 SP/ovaletPala
33
utuh
67 Vanili bubuk
68 Essence
69 Pewarna
makanan
70 Kismis
71 Wijen
29 Kacang panjang
30 Kangkung
31 Kapri sayur
32 Kelapa parut
33 Kemangi
34 Kembang tahu
35 Kencur
36 Kenikir
37 Kentang
38 Kluwak
39 Kunci
40 Kunyit
41 Lengkuas
42 Labu siam
43 Pete
44 Rebung
45 Sawi hijau
46 Sawi daging
47 Sedap malam
48 Siwil
49 Serai
50 Slada air
51 Slada
keriting/andewi
52 Trasi
53 Tape
54 Terong
55 Tewel
56 Timun
57 Tomat
58 Tomat hijau
59 Wortel
60 Brokoli
BUAH
1 Anggur
2 Apel fuji
35
3 Apel manalagi
4 Apel
wongsinghton
5 Jeruk keprok lokal
6 Jeruk mandarin
7 Jeruk keprok
punten
8 Jeruk santang
9 Buah naga
10 Klengkeng
11 Mangga
12 Melon
13 Papaya
14 Pier
15 Pisang ambon
16 Pisang
chavendish
17 Pisang candi
18 Pisang kepok
19 Rambutan
20 Salak
21 Semangka
22 Duku
23 Apokad
24 Nanas
25 Blewah
SNACK PASIEN
1 Roti tawar
2 Kabin tawar
3 Ice cream
4 Kue basah
LAUK
1 Ayam
2 Bakso
3 Cecek
4 CumI-cumi
36
5 Daging sapi
6 Daging giling
7 Ikan asin
8 Ikan bandeng
9 Ikan filet
10 Ikan lele
11 Ikan mujaer
12 Ikan pindang
13 Ikan teri
14 Krupuk uyel
15 Rempeyek
16 Nugget ayam
17 Nugget ikan
18 Pelo ati
19 Sosis sapi
(benardi)
20 Sosis ayam
21 Tahu
22 Tempe
23 Telur asin
24 Telur ayam
kampong
25 Telur ayam negri
26 Telur puyuh
PERALATAN
1 Aneka cetakan
kue
2 Baki makan
pasien putih
3 Baki coklat
4 Bukaan kaleng/botol
5 Drink jar
6 Heater
7 Sendok makan
8 Garpu makan
9 Piler/pengupas
wortal
10 Lemper/cobek
37
batu besar
11 Mangkuk sayur
12 Magig com
13 Panci kecil
14 Panci tanggung
15 Panci besar
16 Lap piring
17 Piring lauk pasien
18 Piring lauk untuk
tamu
19 Piring makan
pasien kls 2
20 Piring makan
pasien kls I dan
Vip
21 Pisau dapur
22 Pisau buah kecil
23 Regulator LPG
24 Saringan santan
stainless stel
25 Saringan stainless
stel tanggung
26 Kompor meja
bistro 2 tungku
27 Kompor meja 1
tungku
28 Talenan plastic
29 Tampah
30 Wajan Teflon
besar
31 Wajan Teflon kecil
32 Wajan besar
33 Wajan kecil
34 Tempat sampah
injak
35 Tempat gula kopi
36 Sendok the
37 Blender jus
38 Blender bumbu/gilingan
bumbulistrik
39 Parutan kelapa
38
listrik
40 Mixer
41 Dispenser
42 Galon
RUMAH TANGGA
1 Aqua botol 1,5l
2 Aqua galon
3 Aqua gelas 240 ml
4 Baterai kecil
5 Cling wrap
6 Cup cake
7 Kawat staenliss
8 Kresek hitam
besar
9 Kresek hitam
tanggung
10 Kresek hitam kecil
11 Lap piring
12 Sabun ekonomi
reffil
13 Wash hand
14 Sabut cuci plastik
15 Kertas merang
16 Plastic ¼ kg
17 Plastic ½ kg
18 Plastic 1 kg
19 Plastic es
20 Plastic kueukuran
sedang
21 Plastic kue ukuran
besar
22 Sarung tangan
plastik
23 Sarung tangan
orange
24 Kranjang buah
rotan
25 Tusuk gigi
26 Sedotan Bengkok
39
27 Sunlight
28 Soklin
29 Samir snack
30 Pisau
CETAKAN
1 Bahan makanan
penukar
2 Daftar diet
3 Daftar makan
4 Diet diabetes
melitus
5 Diet dislipidemia
6 Diet Khusus
7 Diet TKTP
8 Diet yang direvisi
atau baru
9 Daftar lap gizi
harian
10 Diet rendah purine
11 Diet lambung
12 Diet rendah garam
13 Pengambilan
barang gudang
14 Perbaikan bengkel
15 Surat perintah
kerja lembur
16 Order non stok
17 Kartu stok
18 Etiket
40
BAB VI
KESELAMATAN PASIEN
d. Upaya pengendalian
Upaya pengendalian faktor yang mempengaruhi pertumbuhan kuman
pada makanan dan minuman, dapat dilakukan dengan pemantauan titik-titik
rawan pada jalur penanganan makanan dan minuman yang diperkirakan
44
BAB VII
KESELAMATAN KERJA
19. Pengertian
Keselamatan kerja (safety) adalah segala upaya atau tindakan yang harus
diterapkan dalam rangka menghindari kecelakaan yang terjadi akibat kesalahan
kerja petugas ataupun kelalaian/kesengajaan
20. Tujuan
Menurut Undang-Undang Keselamatan Kerja Tahun 1970, syaratsyarat
keselamatan kerja meliputi seluruh aspek pekerjaan yang berbahaya, dengan
tujuan:
a. Mencegah dan mengurangi kecelakaan
b. Mencegah, mengurangi, dan memadamkan kebakaran
c. Mencegah dan mengurangi bahaya ledakan
d. Memberi kesempatan atau jalan menyelamatkan diri pada waktu
kebakaran atau kejadian lain yang berbahaya
e. Memberi pertolongan pada kecelakaan
f. Memberi perlindungan pada pekerja
g. Mencegah dan mengendalikan timbul atau menyebar luasnya suhu,
kelembaban, debu, kotoran, asap, uap, gas, hembusan angin, cuaca, sinar
atau radiasi, suara dan getaran
h. Mencegah dan mengendalikan timbulnya penyakit akibat kerja, baik
fisik/psikis, keracunan, infeksi, dan penularan
i. Menyelenggarakan penyegaran udara yang cukup
j. Memelihara kebersihan antara tenaga kerja, alat kerja, lingkungan,
cara, dan proses kerja
47
BAB VIII
PENGENDALIAN MUTU
23. Pengertian
a. Pengawasan
Pengawasan merupakan salah satu fungsi manajemen yang
mengusahakan agar pekerjaan atau kegiatan terlaksana sesuai dengan
rencana, instruksi, pedoman, standar, peraturan an hasil yang telah
ditetapkan sebelumnya agar mencapai tujuan yang diharapkan
Pengawasan bertujuan agar pelaksanaan kegiatan sesuai dengan
rencana dan kebijakan yang telah ditetapkan dapat mencapai sasaran yang
dikehendaki. Selain itu pengawasan bertujuan untuk membina aparatur
negara yang bersih dan berwibawa
51
24. Pengendalian
Pengendalian merupakan bentuk atau bahan untuk melakukan pembetulan
atau perbaikan pelaksanaan yang terjadi sesuai dengan arah yang ditetapkan.
Pengertian pengawasan dan pengendalian hampir sama. Perbedaannya jika
pengawasan mempunyai dasar hukum dan tindakan administratif, sedangkan
pengendalian tidak. Pengawasan dan pengendalian bertujuan agar semua kegiatan-
kegiatan dapat tercapai secara berdayaguna dan berhasilguna, dilaksanakan sesuai
dengan rencana, pembagian tugas, rumusan kerja, pedoman pelaksanaan dan
peraturan perundang-undangan yang berlaku. Pengawasan dan pengendalian
merupakan unsur penting yang harus dilakukan dalam proses manajemen.
25. Evaluasi/penilaian
Evaluasi merupakan salah satu implementasi fungsi manajemen. Evaluasi ini
bertujuan untuk menilai pelaksanaan kegiatan sesuai dengan rencana dan
kebijaksanaan yang disusun sehingga dapat mencapai sasaran yang dikehendaki.
Melalui penilaian, pengelola dapat memperbaiki rencana yang lalu bila perlu,
ataupun membuat rencana program yang baru. Pada keiatan evaluasi, tekanan
penilaian dilakukan terhadap masukan, proses, luaran, dampak untuk menilai
relevansi kecukupan, kesesuaian dan kegunaan. Dalam hal ini diutamakan luaran
atau hasil yang dicapai.
BAB IX
PENUTUP
NIP 2008.01.001