Tentang
PEDOMAN MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA
DI RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK SEKAR WANGI MAGETAN
DIREKTUR RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK SEKAR WANGI MAGETAN
MEMUTUSKAN
Ditetapkan di Magetan
Pada tanggal
Direktur RSIA Sekar Wangi Magetan
BUKU PEDOMAN
Tentang
3
MANAGEMEN SUMBER DAYA MANUSIA RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK SEKAR
WANGI MAGETAN
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pelayanan kesehatan adalah upaya yang diselenggarakan oleh suatu
organisasi untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan, mencegah dan
menyembuhkan penyakit serta memulihkan kesehatan individu, keluarga, kelompok,
dan masyarakat. Pelayanan kesehatan di RSIA Sekar Wangi Magetan dilaksanakan
oleh sumber daya manusia yang telah melalui proses seleksi dan rekrutmen sesuai
dengan kebutuhan dan kualifikasi yang ditetapkan untuk menjamin tersedianya
sumber daya manusia (karyawan) yang profesional dan memiliki kompetensi yang
sesuai di bidangnya masing-masing.
Sebagaimana kita ketahui bahwa situasi pelayanan kesehatan mengalami
perubahan mendasar dalam memasuki abad ke-21 ini. Perubahan tersebut sebagai
dampak dari perubahan sosial, politik, ekonomi, kependudukan serta pengembangan
IPTEK. Dari ketiga perubahan membawa implikasi terhadap perubahan sistim
pelayanan kesehatan dan tantangan bagi tenaga kesehatan dalam proses
profesionalisme. Dalam merespon hal tersebut diatas, harus bersifat kondusif, dengan
belajar banyak tentang konsep pengelolaan SDM dan menentukan langkah–langkah
kongkrit dalam pelaksanaannya. Langkah tersebut dapat berupa penataan sistim
pemberdayaan SDM profesional dan ketenagaan dilingkup RSIA Sekar Wangi
Magetan.
Kegiatan pelayanan kesehatan tergantung pada kualitas dan kuantitas tenaga
SDM yang bertugas selama 24 jam terus menerus. Untuk meningkatkan mutu
pelayanan diperlukan dukungan sumber daya manusia yang mampu mengemban
tugas dan mengadakan perubahan. Agar pelayanan yang diberikan bisa optimal perlu
adanya perencanaan, baik jumlah maupun klasifikasi tenaga serta pendayagunaan
tenaga sesuai dengan sistim pengelolaan yang ada. Sehubungan dengan hal tersebut
diatas, maka disusunlah pedoman managemen SDM RSIA Sekar Wangi Magetan
yang diharapkan dapat digunakan untuk menetapkan kebutuhan tenaga medis, para
medis dan non medis berdasarkan kualifikasi dan jenis pelayanan di Rumah Sakit.
B. Tujuan Umum
1. Memberikan standar manajemen sumber daya manusia baku bagi seluruh staf di
lingkungan RSIA Sekar Wangi Magetan dalam memberikan pelayanan yang
bermutu dan menjamin keselamatan pasien,
2. Menjamin kontinuitas pelayanan pasien RSIA Sekar Wangi Magetan dalam
mendapatkan kesembuhan, maupun rujukan ke tempat lain.
4
C. Tujuan Khusus
1. Sebagai acuan dalam perencanaan serta pendayagunaan Sumber Daya Manusia
2. Sebagai standar kualifikasi tenaga kerja di RSIA Sekar Wangi Magetan.
3. Sebagai pedoman / standarisasi kebutuhan tenaga kerja
4. Sebagai pedoman pengembangan karier tenaga kerja.
D. Definisi
1. Sumber Daya Manusia (SDM) Kesehatan adalah seseorang yang bekerja secara
aktif di bidang kesehatan baik yang memiliki pendidikan formal kesehatan maupun
tidak yang untuk jenis tertentu memerlukan kewenangan dalam melakukan upaya
kesehatan.
2. Tenaga Kesehatan adalah setiap orang yang mengabdikan diri dalam bidang
kesehatan serta memiliki pengetahuan dan keterampilan melalui pendidikan formal
di bidang kesehatan yang untuk jenis tertentu memerlukan kewenangan dalam
melakukan upaya kesehatan.
3. Perencanaan kebutuhan pegawai adalah suatu kegiatan yang dilakukan organisasi
untuk meningkatkan jumlah pegawai beserta persyaratan kualifikasi untuk kurun
waktu tertentu, agar mampu melaksanakan tugas dalam suatu organisasi secara
baik.
4. Rekrutmen pegawai adalah proses kegiatan yang dimulai dari perencanaan,
pengumuman, pelamaran, penjaringan, penetapan kelulusan, penetapan nomor
identitas tenaga kontrak sampai dengan pengangkatan sebagai pegawai Rumah
Sakit.
5. Orientasi Pegawai adalah adalah orientasi yang diberikan secara umum atau
informasi umum tentang rumah sakit, dan orientasi khusus yaitu orientasi yang
diberikan di satuan kerja dimana pegawai baru tersebut ditempatkan, materi
orientasi berupa informasi khusus.
6. Pengelolaan data base kepegawaian adalah kegiatan merencanakan,
mengembangkan, mengawasi, dan menjaga data kepegawaian.
7. Kesejahteraan Pegawai adalah segala bentuk usaha yang bertujuan untuk
meningkatkan kegairahan bekerja pegawai Rumah Sakit.
8. Evaluasi Kinerja Pegawai adalah Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan
Pegawai Negeri Sipil yang memuat hasil Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan
seorang Pegawai Negeri Sipil dalam jangka waktu 1 (satu) tahun yang
dibuat oleh Pejabat Penilai
BAB II
GAMBARAN UMUM
Rumah Sakit Ibu dan Anak Sekar Wangi merupakan rumah sakit khusus
Rumah Sakit Ibu dan Anak Sekar Wangi ini memulai perjalanan sejarahnya
dari Rumah Bersalin Sekar Wangi yang didirikan atas dasar surat keputusan Dinas
izin tetap kepada Pimpinan Balai Pengobatan dan Rumah Bersalin Sekar Wangi
Sekar Wangi seperti yang ditunjuk oleh surat keputusan tersebut adalah dr. Eko
Purbyanto, MPPM.
Februari 2004 dan kemudian diresmikan oleh Bupati Kabupaten Magetan Bapak
adalah rumah bersalin yang dimiliki oleh perseorangan yaitu Ibu Hj. Nachtimi.
Melihat kinerja yang sangat baik yang telah dicapai maka pada tahun 2011
Rumah Sakit Bersalin Sekar Wangi mulai beroperasi pada tanggal 15 Juli
2011 atas dasar Surat Ijin Bupati Magetan Nomor 442.1/01/403/210/2011 dan
kemudian diresmikan oleh Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Magetan dr. Harry
menghadapi tantangan persaingan yang cukup berat, baik terhadap rumah sakit
Magetan.
Tentang Ijin Operasional Sementara Rumah Sakit Ibu dan Anak Sekar
Wangi dengan penanggung jawab / Direktur Rumah Sakit dr. Eko Purbyanto,
Rumah Sakit Ibu dan Anak Sekar Wangi pada tanggal 19 Februari 2014 dengan
BAB III
VISI, MISI, MOTTO DAN TUJUAN
MISI
a. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia sesuai dengan
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi secara
berkesinambungan.
b. Meningkatkan kualitas dan kuantitas sarana/prasarana pelayanan di
semua bidang secara berkesinambungan.
c. Menciptakan suatu lingkungan rumah sakit yang dinamis dan harmonis.
MOTTO
“SENYUM,SOPAN DAN TERAMPIL,MERAWAT ANDA”
B. Tujuan
BAB IV
STRUKTUR ORGANISASI
RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK SEKAR WANGI MAGETAN
DIREKTUR
KETUA KOMITE
UNSUR PELAYANAN=4
4 KEP.
Catatan :
Organisasi Tetap Terdiri Dari :
1. SPI
2. Tim PPI UNSUR
3. Tim Farmasi dan Terapi
4. Tim Kredensial profesi lain PELAKSANA
5. Tim K3RS
6. Tim PMKP
7. Tim PKRS
8. Tim Etik dan hukum
9. Tim Rekam Medik
10. Tim Pengadaan
11. Tim HIV AIDS
12. Tim TB DOTS
13. Tim Ponex
10
BAB V
STRUKTUR ORGANISASI
TATA USAHA
DIREKTUR
4
KETUA KOMITE
MEDIK
SEKRETARIS
BAB VI
URAIAN JABATAN
A. TATA USAHA
1. Definisi Jabatan
Tata usaha adalah Seorang pejabat struktural rumah sakit yang ditetapkan
berdasarkan Surat Keputusan Direktur ditunjuk berdasarkan surat perintah
Direktur sebagai unsur pelayanan rumah sakit dalam menjalankan tugas
adminstrasi umum dan personalia serta tata kelola RSIA Sekar Wangi Magetan
2. Tugas dan Tanggung Jawab Utama
a. Tugas pokok tata usaha yaitu bertanggung jawab terhadap semua kegiatan
Ketatausahaan, administrasi , pembinaan personel dan Urusan dalam Rumah
Sakit.
b. Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud diatas, Tata Usaha
mempunyai fungsi :
1) Sebagai motor penggerak satuan dengan berperan aktif dalam
mengarahkan dan mengkoordinir seluruh personil terhadap tugas dan
tanggung jawabnya.
2) Mengatur, mengendalikan, mengkoordinir dan mengawasi pelaksanaan
ketatausahaan rumah sakit.
3) Melaksanakan pembinaan personel dan melaksanakan fungsi pembinaan
tradisi satuan.
4) Bertanggungjawab dalam hal pengamanan, ketertiban serta pemeliharaan
pangkalan/ rumah sakit secara berkesinambungan.
3. Hubungan Kerja
Dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya, Tata Usaha
membawahi Urusan dalam, administrasi personil, dan Keamanan serta dibantu
oleh anggota yang menurut jabatan terdiri atas, Pengemudi, Operator komputer,
4. Wewenang
a. Memberikan saran staf kepada Direktur.
b. Memberikan arahan atau direktif kepada staf Tata Usaha untuk melaksanakan
tugas pokok dan fungsinya.
c. Menerima saran dan pendapat dari staf Tuud.
d. Memberikan penghargaan (reward) terhadap personil yang berprestasi atas
petunjuk dari Direktur.
e. Memberikan tindakan disiplin (punish) kepada personil yang melakukan
pelanggaran disiplin sesuai persetujuan dan petunjuk Direktur.
5. Persyaratan Minimal Jabatan
a. Pendidikan Umum : S1 atau Minimal D3
b. Pria atau Wanita.
c. Memiliki pengalaman dinas sebagai staf rumah sakit.
12
B. Program Diklat
1. Tujuan Jabatan
Melaksanakan dan meng-koordinasi suatu kegiatan yang berhubungan
dengan administrasi SDM meliputi peningkatan pengetahuan dan kemampuan
teknis karyawan melalui serangkaian kegiatan pendidikan dan pelatihan, rekrutmen
dalam memenuhi persyaratan kualifikasi sesuai persyaratan yang telah ditetapkan.
2. Tugas dan Tanggung Jawab Utama
a) Mengumpulkan dan menyusun data base program pendidikan yang dimiliki
personil kesehatan RSIA Sekar Wangi Magetan mulai SLTA sederajat s/d S3
sebagai referensi untuk keperluan pengembangan SDM.
b) Mengumpulkan dan menyusun data base program pendidikan bagi personil
kesehatan di RSIA Sekar Wangi Magetan berupa sebagai referensi untuk
keperluan pengembangan karir.
c) Mengusulkan dan memfasilitasi kegiatan pengembangan pendidikan personel
RSIA Sekar Wangi Magetan sesuai RKA yang telah disusun.
d) Merencanakan dan menyelenggarakan Diklat bidang Kes bagi personil Kes &
non Kes Rumah Sakit dalam upaya peningkatan ketrampilan dan kompetensi
pegawai di Bidang Pelayanan Medis, Pelayanan Penunjang Medis dan
Pelayanan Penunjang Umum serta Penunjang Perawatan.
e) Menyelenggarakan kegiatan yang diperlukan bagi semua jenis Pelatihan
Tenaga Kesehatan di RSIA Sekar Wangi Magetan berbasis Pelayanan Medis
maupun Penunjang Pelayanan (untuk kegiatan lapangan atau non lapangan)
dalam Pedoman Pengajaran, dan Bahan/Materi Pelatihan, serta Bahan
Evaluasi.
f) Menyelenggarakan dan melaksanakan Penelitian dan Pengembangan untuk
meningkatkan kualitas SDM dan mutu pelayanan di RSIA Sekar Wangi
Magetan
g) Melaksanakan evaluasi kegiatan Diklat yang menjadi tugas dan tanggung
jawab
h) Menyelenggarakan dan melaksanakan administrasi Diklat dan pelaporan
kepada Direktur serta melaksanakan koordinasi lintas sektoral yang berkaitan
dengan fungsi pendidikan dan pelatihan.
i) Melaksanakan monitoring dan pengawasan kegiatan urusan yang menjadi
tanggung jawab
13
3. Hubungan Kerja
a. Melakukan pertanggung jawaban pekerjaan dengan Tata Usaha
b. Dengan Kepala Unit terkait dalam hal rekrutmen, orientasi, penempatan SDM
dan pengembangan SDM melalui program diklat, pelatihan yang
dipersyaratkan oleh masing-masing unit.
c. Bekerja sama dengan pihak luar, khususnya lembaga pendidikan, lembaga
penelitian, lembaga Rumah Sakit dalam hal peningkatan pendidikan dan
pengetahuan SDM.
4. Tantangan Terberat
a. Memilih dan mencari program pelatihan dan pendidikan staf yang berfokus
pelayanan dan aplikatif yang langsung dapat diterapkan oleh SDM dalam
ruang lingkup kerjanya.
b. Mengatur kebutuhan Diklat/pelatihan dengan budget yang telah dianggarkan
dalam program tahunan yang telah ditetapkan.
5. Persyaratan Minimal Jabatan
a. Mempunyai kualifikasi pendidikan DIII segala jurusan serta mempunyai
pengalaman pernah memimpin anak buah dan/atau pernah sebagai kepala
Unit Kerja sekurang-kurangnya 3 (tiga) tahun.
b. Diutamakan yang mempunyai pengetahuan atau keahlian khusus atau
pengalaman dalam manajemen Sumber Daya Manusia, atau Hukum
Perburuhan (Hubungan Industrial), atau Psikologi atau Perpajakan.
c. Memiliki kemampuan administrasi, manajemen dan ketrampilan dalam
mengoperasikan komputer.
d. Berkepribadian sebagai Pemimpin, faham akan metoda-metoda pendekatan
hubungan antar manusia
D. Security
1. Tujuan Jabatan
Security adalah seorang penjaga keamanan rumah sakit yang ditetapkan
berdasarkan Surat Keputusan Direktur dan ditunjuk atau diangkat berdasarkan
surat perintah Direktur rumah sakit sebagai staf Tata Usaha dalam menjalankan
tugas-tugas pengamanan RSIA Sekar Wangi Magetan.
2. Tugas pokok Security yaitu bertanggung jawab menyelenggarakan administrasi
1) Tugas pokok Security yaitu bertanggung jawab dalam hal menjaga dan
mengamankan personil, materiil dan berita di rumah sakit.
2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud diatas, Security
mempunyai fungsi :
a) Melaksanakan penjagaan terhadap personil baik anggota dan
pengunjung serta pasien yang datang atau berobat ke RSIA Sekar
Wangi Magetan
b) Membantu pengamanan dan kelancaran pelayanan di rumah sakit.
c) Membantu memberikan informasi dan mengarahkan pengunjung rumah
sakit ke tempat layanan yang dibutuhkann.
d) Membantu penjagaan barang berharga pasien
e) Membantu penjagaan kendaraan personil dan pengunjung rumah sakit.
f) Membantu kelancaran lalu lintas di depan rumah sakit.
g) Melaksanakan pengamanan terhadap pejabat dari Direktur atas yang
melakukan kunjungan ke rumah sakit.
3. Tanggung jawab.
Dalam pelaksanaan tugas-tugas pokok yang diberikan, Security bertanggung
jawab kepada Tata Usaha RSIA Sekar Wangi Magetan.
4. Hubungan Kerja.
Dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya, Tata Usaha Dalam
melaksanakan koordinasi dengan piket jaga rumah sakit.
16
BAB VII
TATA HUBUNGAN KERJA
INSTALASI INSTALASI
RAWAT INAP RAWAT
JALAN
INSTALASI
YANMED LABORAT
TATA USAHA
INSTALASI INSTALASI
FARMASI JANGWAT
INSTALASI INSTALASI
ANESTESI GADAR
DAN BEDAH
BAB VII
POLA KETENAGAAN DAN KUALIFIKASI PERSONIL
5 Program Pendidikan : - a. Diutamakan yang mempunyai pengetahuan atau keahlian khusus terutama 1
Diklat Minimal D3 di bidang kesehatan.
b. Telah mempunyai pengalaman kerja sekurang-kurangnya 2 tahun.
c. Memiliki kemampuan administrasi, manajemen dan ketrampilan dalam
meng-operasikan komputer.
d. Berkepribadian sebagai pemimpin, paham akan metoda-metoda
pendekatan hubungan antar manusia
20
BAB VIII
TATA LAKSANA MANAJEMEN SDM
Organisasi terdiri dari berbagai elemen yang salah satunya adalah sumber daya
manusia. Sedangkan sumber daya lainnya adalah bahan, mesin/peralatan,
metoda/cara kerja dan modal. Berkenaan dengan sumber daya organisasi perlu diingat
bahwa semua itu tidaklah tersedia secara berlimpah. Ada keterbatasan yang
mengakibatkan pemanfaatannya harus dilakukan secara cermat. Proses manajemen
yang baik harus bisa memanfaatkan keterbatasan tersebut demi tercapainya tujuan
organisasi.
Sebagaimana elemen organisasi yang lain sumber daya manusia harus dikelola
dengan baik. Bahkan bisa dikatakan bahwa pengelolaan organisasi pada dasarnya
adalah proses pengelolaan manusia. Semua organisasi apapun jenis, ukuran, fungsi
ataupun tujuannya harus beroperasi dengan dan melalui manusia. Dibandingkan
dengan elemen-elemen yang lain memang dapat dikatakan bahwa manusia adalah
merupakan elemen yang paling dinamis dan kompleks.
Seringkali efisiensi pelaksanaan organisasi tergantung pada pengelolaan dan
pendayagunaan manusia, itulah sebabnya maka setiap Direktur Rumah Sakit harus
mampu bekerja secara efektif dengan manusia, dan harus mampu memecahkan
bermacam-macam persoalan sehubungan dengan pengelolaan sumberdaya
manusia.Pengelolaan sumber daya manusia di dalam organisasi kemudian dikenal
dengan Manajemen Personalia dan kemudian berkembang menjadi Manajemen
Sumber Daya Manusia.
Manajemen Sumber Daya Manusia dapat didefinisikan sebagai suatu proses
perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian sumber daya dalam
rangka pencapaian tujuan organisasi.
Proses tersebut mencakup kegiatan-kegiatan perencanaan dan pengadaan
tenaga kerja, seleksi dan penempatan pegawai, pengembangan personil melalui
pendidikan dan pelatihan, integrasi Personil kedalam organisasi dan pemeliharaannya,
penilaian terhadap hasil kerja serta juga pengembangan karir serta pemberhentian
personil. RSIA Sekar Wangi Magetan sebagai suatu organisasi pemberi jasa pelayanan
kesehatan kepada pasiennya mempunyai Sumber Daya Manusia yang perlu dikelola
berdasarkan suatu tata kelola yang mengatur pembagian kerja berdasarkan kualifikasi
dan beban kerja di masing-masing unit kerja, baik pemberi layanan maupun
administratif dan pendukung lainnya. Berdasarkan tingkat kebutuhannya dan
operasionalnya dapatdigambarkan dengan susunan dan mekanisme kerja yang akan
dipaparkan dalam pemahaman berikut ini.
A. Analisis Jabatan
Analisis jabatan adalah suatu kegiatan untuk mencatat, mempelajari dan
menyimpulkan keterangan-keterangan atau fakta-fakta yang berhubungan dengan
masing-masing jabatan secara sistematis dan teratur, agar bisa menerapkan motto
21
"the right man on the right place at the right time" ada beberapa hal yang harus
diketahui. Dari sudut Rumah Sakit , maka unsur pertama yang harus diketahui
adalah unsur "place"-nya, sebab Rumah Sakit sebagai organisasi adalah wadah
tempat manusia (man) bekerja. Tempat bekerja ini seringkali secara lebih spesifik
disebut sebagai jabatan. Jabatan ialah sekumpulan pekerjaan (job) yang berisi
tugas-tugas yang sama atau berhubungan satu dengan yang lain, dan yang
pelaksanaannya meminta kecakapan, pengetahuan, keterampilan dan
kemampuan yang juga sama meskipun tersebar di berbagai tempat.
Fungsi dari penyusunan Analisis Jabatan adalah :
1. Deskripsi jabatan (job description)
2. Klasifikasi jabatan (job classification)
3. Evaluasi jabatan (job evaluation)
4. Desain jabatan (job design)
5. Personnel requirements
6. Penilaian prestasi kerja (performance appraisal)
7. Pelatihan karyawan (training)
8. Perencanaan Sumber Daya Manusia (HR Planning)
D. Pola Ketenagaan
Analisis Kebutuhan Pegawai adalah proses yang dilakukan secara logis, teratur,
dan berkesinambungan untuk mengetahui jumlah dan kualitas pegawai yang
diperlukan, Analisis kebutuhan pegawai dilakukan agar pegawai memiliki pekerjaan
yang jelas sehingga pegawai secara nyata terlihat sumbangan tenaganya terhadap
pencapaian misi organisasi atau program yang telah ditetapkan.
Beban kerja adalah sejumlah target pekerjaan atau target hasil yang harus
dicapai dalam satu satuan waktu tertentu. Teknik penghitungan yang baru harus
melalui cara yang lebih mudah dan dapat diaplikasikan dalam semua unit pelayanan
yang ada di Rumah Sakit, sehingga penyebaran dan penyamaan perhitungan dalam
masing-masing unit mempunyai standar yang sama dengan pola pengembangan
yang berbeda di masing-masing unit pelayanan. Teknik yang dimaksudkan meliputi :
1. Mudah dilakukan, menggunakan data yang sudah dikumpulkan dan sudah
tersedia
2. Mudah digunakan, hasil perhitungan dapat berkontribusi pada kebijakan staffing
di pelayanan kesehatan
3. Komprehensif, hasilnya dapat diterima oleh manajemen, misalnya yang
berhubungan dengan keuangan
4. Realistis, hasilnya tidak membebani budgeting dan alokasi sumber daya.
25
Fungsi yang dimaksud disini adalah fungsi unit kerja.Perubahan fungsi unit
kerja memiliki kecenderungan mempengaruhi bentuk kelembagaan.Dengan
adanya perubahan fungsi unit berarti juga mempengaruhi peta jabatan.
e. Perubahan komposisi karyawan
Komposisi karyawan dapat digambarkan dalam penempatan karyawan dalam
jabatan mengikuti peta jabatan yang ada. Perubahan komposisi karyawan berarti
perubahan pula penempatannya, baik karena pensiun, promosi, mutasi, tingkat
pendidikan dan pengalaman karyawan, kelangkaan tenaga spesialis, kebijakan
pengaturan dinas atau karena hal lain.Perubahan komposisi karyawan merupakan
perubahan jumlah karyawan dalam formasi.
f. Perubahan lain yang mempengaruhi organisasi
Perubahan lain yang mempengaruhi organisasi dapat berupa peningkatan
mutu pelayanan, perubahan kebijakan pembinaan dan pengembangan,misalnya
pengalihan pencapaian program dari swakelola menjadi pelimpahan pekerjaan
kepada pihak ketiga. Hal ini pada akhirnya akan mempengaruhi pula kepada
jumlah beban kerja.
g. Faktor lingkungan yang sangat berpengaruh pada :
a. Tipe dan lokasi
b. Lay out ruang keperawatan
c. Fasilitas dan juknis pelayanan yang diberikan.
d. Kelengkapan peralatan medik, diagnostik
e. Pelayanan penunjang dari unit lain.
f. Macam kegiatan yang dilaksanakan : penyuluhan, kunjungan rumah, dll.
Dari beberapa indikator/metode penghitungan pola ketenagaan yang ada,
Tata Usaha akan menggunakan beberapa metode dalam pengaturan pelaksanaan
kerja di Unit-unit dan departemen terkait. Metode yang dipergunakan dalam
pelaksanaan kerja di RSIA Sekar Wangi Magetan meliputi :
RUMUS
27
Kategori
Kode Faktor Ket.
Perawat Dokter Sp.X
A Hari kerja Hari/tahun
B Cuti tahunan Hari/tahun
C Pendidikan dan Pelatihan Hari/tahun
D Hari libur nasional Hari/tahun
E Ketidak hadiran Kerja Hari/tahun
Rumus:
Standar Beban Kerja =
Contoh :
a. Jika operasi mayor membutuhkan waktu rata-rata 2 jam, maka berapa standar
beban kerja dokter dengan waktu kerja 1.776jam/tahun. Standar beban kerja =
28
1.776 / 2 = 888 operasi mayor/tahun. Hal ini tidak berarti bahwa dokter
diharapkan mengoperasi 888 kali/tahun. Operasi mayor hanyalah salah satu
komponen beban kerja dokter, hasil ini bermakna bahwa operasi mayor akan
menghabiskan 1/888 waktu kerja dokter/tahun
b. Untuk kategori B (staf pendukung), waktu kerja per tahun 1.872 jam. Operasi
mayor membutuhkan rata-rata 2,5 jam (15 menit persiapan, 2 jam operasi, 15
menit pembersihan), maka Standar beban kerja untuk operasi besar: Standar
beban kerja = 1.872 / 2,5 = 749 operasi besar/tahun
Rumus:
Standar Kelonggaran =
Apabila kategori SDM dokter spesialis Penyakit Dalam memiliki waktu kerja
tersedia 1.656 jam/tahun dan faktor kelonggaran pertemuan audit medik 1 jam/minggu
maka Standar Kelonggaran yang dimilikinya adalah sebesar 0,03 SDM. Hal ini juga dapat
diartikan bahwa kegiatan pertemuan audit medik. membutuhkan/menyita 3 % waktu kerja
tersedia dokter spesialis Penyakit Dalam.
2. Dokter Umum
Dst.......
b) Menetapkan waktu kerja dan Volume kerja yang tersedia selama satun tahun
G. Penjadwalan Personel
Penjadwalan personel atau rostering merupakan proses menyusun timetable
kerja bagi karyawan sebuah organisasi sehingga dapat memuaskan permintaan
terhadap barang atau jasa. Rostering di bidang pelayanan medis khususnya Rumah
sakit sangat diperlukan dalam mengatur ritme dan komposisi sumber daya manusia
untuk lebih efektif, produktif dan berjalan sesuai kebutuhan. Sistem rostering
dipergunakan untuk mengantisipasi kebutuhan pelayanan medis di rumah sakit dalam
waktu 24 jam dengan pengaturan waktu kerja sesuai dengan ketentuan yang telah
ditetapkan oleh pemerintah. Dalam Undang undang no 13 tahun 2003 pasal 77
tentang Ketenagakerjaan, waktu kerja ditetapkan dengan beberapa criteria, meliputi :
32
4. Proses Rostering
Terdapat beberpa module yang dapat dipergunakan dalam pelaksanaan rostering
di Rumah Sakit , meliputi :
a. Demand modeling, proses menerjemahkan kebutuhan pekerjaan untuk
selajutnya dapat merumuskan persyaratan tenaga untuk mengerjakannya
b. Days off Scheduling, terkait dengan menentukan bagaimana mengatur hari
istirahat antara hari kerja
c. Shift Scheduling, cara kerja untuk melakukan penjadwalan shift karyawan
d. Line of Work Construction, proses alur kerja ini tergantung pada blok dasar
yang digunakan, biasaanya shift atau berdasar tugas. Modul ini melibatkan
pertimbangan dari kedua aturan yang berhubungan dengan alur kerja dan pola
permintaan dari demand modeling yang sudah dilakukan
e. Task Assignment, menentukan tugas apa yang dilakukan pada setiap shift.
Diperlukan menetapkan satu atau lebih tugas yang harus dilakukan selama
setiap shift.Tugas-tugas ini diperlukan keterampilan staf yang spesifik atau
tingkat senioritas dalam area itu harus dikaitkan dengan garis pekerjaan
tertentu.
f. Staff Assignment, penugasan staf individu untuk setiap alur kerja, hal ini sering
dilakukan bersamaan dengan penyusunan alur kerja.
34
BAB IX
REKRUTMEN PEGAWAI
A. Pendahuluan
Pelaksanaan tentang rekrutmen pegawai di RSIA Sekar Wangi Magetan harus
dilaksanakan secara obyektif, didasarkan atas syarat – syarat yang telah ditentukan
serta tidak membedakan jenis kelamin, suku,agama, ras, golongan atau darah.
Proses rekrutmen dilakukan dengan tujuan mendapatkan persediaan calon
karyawan sebanyak mungkin sehingga organisasi memiliki kesempatan lebih besar
untuk memilih calon karyawan yang dianggap memenuhi standar kualifikasi organisasi.
Stoner, dkk (1995) mendefinisikan rekrutmen sebagai suatu proses
pengumpulan calon pemegang jabatan yang sesuai dengan rencana sumber daya
manusia untuk menduduki suatu jabatan tertentu. “The rekrutment is the development
of a pool of job candidates in accordance with a human resource plan” (Stoner, at all,
1995).
Tujuan dari rekrutmen adalah mendapatkan calon karyawan sebanyak
mungkin sehingga memungkinkan pihak manajemen (recruiter) untuk memilih atau
menyeleksi calon sesuai dengan kualifikasi yang dibutuhkan oleh Rumah Sakit.
Semakin banyak calon yang berhasil dikumpulkan maka akan semakin baik karena
kemungkinan untuk mendapatkan calon terbaik akan semakin besar.
Proses seleksi dan rekruitmen karyawan mempunyai beberapa kriteria
ataupun tahapan-tahapan dalam proses penyelanggaraannya. Metode proses seleksi
di Rumah Sakit meliputi rangkaian beberapa tahapan yang harus dilakukan agar
mendapatkan tenaga kerja yang berkompeten sesuai dengan formasi dan unit kerja
yang membutuhkan.
Alasan dasar dilakukannya proses rekrutmen, meliputi :
1. Adanya kebutuhan dari departemen atau unit akan SDM sesuai dengan
penempatan kerja yang dibutuhkan.
2. Adanya mutasi / rotasi dari SDM departemen atau unit yang ada
3. Adanya karyawan yang berhenti, baik dengan hormat maupun tidak hormat dengan
berbagai alasan yang dikemukakan.
4. Adanya karyawan yang berhenti karena memasuki usia pension (purna tugas)
5. Adanya karyawan yang sakit cacat seumur hidup
6. Adanya karyawan yang meninggal dunia
C. Ruang Lingkup :
Ruang Lingkup Panduan Rekrutmen Pegawai RSIA Sekar Wangi Magetan ini
meliputi :
1. Perencanaan dan persiapan penerimaan / rekrutmen pegawai.
2. Pelaksanaan rekrutmen pegawai.
3. Pengawasan dan pengendalian rekrutmen pegawai.
Jangka Penilaian
Waktu : 01 Januari s/d 01 Desember
Tahun......
....
1. YANG DINILAI
a. Nama :
b. Pangkat/NIP : Honorer
c. Jabatan : Perawat pelaksana
2. PEJABAT PENILAI
a. Nama :
b. Pangkat/NIP :
c. Jabatan :
Inisiatif 4
Disiplin 4
Keaktifan 4
Kejujuran 4
Kerja sama/Hubungan dengan orang lain 4
Komunikasi 4
JUMLAH
B. KINERJA PELAYANAN
Menerima Pasien Baru Dan Menjelaskan Fasilitas Yang
4
Ada
Melakukan tindakan keperawatan berdasarkan
4
kewenangan
Melakukan Komunikasi terapeutik 4
Melakukan Evaluasi tindakan keperawatan/kebidanan 4
Melakukan pengkajian data keperawatan/kebidanan 4
Melakukan Kompetensi dasar sesuai dengan PK nya 4
Memelihara Fasilitas keperawatan dan kebersihan
4
Ruangan
Mengikuti kegiatan yang berhubungan dengan profesi 4
Menerapkan prinsip etika keperawatan/kebidanan 4
Melakukan dokumentasian tindakan
4
Keperawatan/kebidanan
Penguasaan diagnosa kep/keb yang sering muncul 4
Melakukan kolaborasi dengan profesi lain 4
JUMLAH
C. MUTU PELAYANAN
Kurang : 65 - 56
Sangat Kurang : < 55
Pegawai yang
dinilai
Madiun,…………...……………
Kepala Ruang Kepala Instalasi Rawat Inap
42
BAB XI
ORIENTASI PEGAWAI
A. Maksud
Maksud orientasi bagi pegawai baru RSIA Sekar Wangi Magetan adalah, setelah
mengikuti orientasi, pegawai baru terintegrasi dan bersinergi dalam system yang ada
dalam rangka meningkatkan kualitas pelayanan sesuai dengan tugas dan fungsinya.
B. Tujuan orientasi
1. Memahami susunan organisasi dan tata kerja rumah sakit sebagai institusi
pemberi pelayanan kesehatan kepada masyarakat.
2. Mengetahui dan memahami visi, misi, motto, slogan dan nilai - nilai yang berlaku
di RSIA Sekar Wangi Magetan
3. Memahami program - program rumah sakit dan program kerja di satuan kerja.
4. Mengetahui dan memahami tugas-tugas yang harus dilaksanakan sebagai
tenaga kesehatan di rumah sakit.
5. Mengetahui hak dan kewajibannya.
C. Organisasi Dan Tata Laksana
1. Organisasi dan Penanggung jawab
a. Orientasi umum diorganisasikan, dilaksanakan dan penanggung jawab
pelaksanaannya adalah Program Diklat yang dilaksanakan selama 3 hari.
b. Orientasi Khusus, diorganisasikan, dilaksanakan dan penanggung jawab
adalah kepala instalasi/unit/sub unit/ruangan tempat pegawai baru tersebut
ditugaskan 3 bulan.
2. Tempat dan Waktu Penyelenggaraan
a. Orientasi Umum dilaksanakan setelah calon pegawai baru lulus penerimaan
pegawai baru, dan sebelum pegawai baru ditempatkan di unit/sub unit yang
ada di rumah sakit, sedangkan pegawai baru pindahan dari tempat lain,
digabung dengan orientasi pegawai baru hasil seleksi.
b. Tempat orientasi umum dan pemberian materi orientasi dilakukan di Aula
RSIA Sekar Wangi Magetan.
c. Pemberian materi tentang rumah sakit, dilaksanakan di ruang Aula yang ada
di rumah sakit.
d. Orientasi Khusus, waktu pelaksanaan setelah orientasi umum dan tempatnya
sesuai dengan unit kerja yang ditentukan.
e. Tempat pelaksanaan di tempat satuan kerja dimana pegawai baru
ditempatkan.
3. Tenaga Pengajar dan Fasilitator
a. Materi orientasi tentang rumah sakit akan diberikan oleh para Pejabat
Struktural maupun narasumber yang kompeten lainnya.
b. Materi Orientasi Khusus, di berikan oleh kepala unit masing-masing
b. Hak dan kewajiban pegawai (contoh : insentif, libur, cuti, pensiun dan
kesejahteraan)
c. Sistem penghargaan dan sanksi (reward and punishment)
3. Sistem, Alur Pelayanan dan Tugas Fungsi di Satuan kerja (Orientasi Khusus)
meliputi :
a. Struktur Organisasi dan Struktur Kerja Satuan Kerja
b. Alur Pelayanan dan Sistem Pelayanan
c. Sumber Daya Manusia, Sarana dan Prasarana
d. Denah dan fasilitas yang tersedia
e. Tugas dan fungsi masing - masing personal di Satuan Kerja
f. Sistem administrasi dan pelaporan
g. Perkenalan dengan semua staf Satuan Kerja
h. Pendalaman skill untuk masing - masing profesi.
44
BAB XII
PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
A. Manajemen Karier
Manajemen karier yang diterapkan di RSIA Sekar Wangi Magetan berbasis
kompetensi dengan tahapan sebagai berikut :
1. Carier Path / Jalur Karier
Carier Path / Jalur Karier pegawai di RSIA Sekar Wangi Magetan dibagi
menjadi 8 (Delapan) jalur yaitu :
a. Jalur Karier Perawat untuk tenaga Perawat :
1) Jalur Karier Perawat untuk Jabatan Fungsional perawat dengan
pendidikan D3 atas S1/Ners ditempatkan sebagai tenaga fungsional
(Perawat Pelaksana);
2) Setelah memiliki masa kerja + 3 tahun bila dipandang cakap dan mampu
serta memenuhi syarat jabatan perawat tersebut dapat diangkat menjadi
Ketua Tim Perawatan
3) Atau selanjutnya setelah 3 tahun kemudian untuk perawat D3 dan 2
tahun untuk perawat S1 bila dipandang cakap dan mampu serta
memenuhi syarat jabatan dapat diangkat menjadi Kepala ruang
perawatan.
b. Jalur Karier Perawat untuk Jabatan Struktural :
1) Jalur karier struktural bagi perawat Perawat hanya diperuntukan bagi
perawat yang berpendidikan S1/Ners
2) Untuk menduduki jabatan struktural perawat S1/Ners harus memiliki masa
kerja sekurang-kurangnya 3 tahun
3) Untuk jabatan struktural wajib memenuhi persyaratan jabatan.
c. Jalur Karier Tenaga Medis / Dokter Umum dan Dokter Spesialis :
1) Carier Path / Jalur Karier pada Jabatan Fungsional Dokter Umum / Dokter
Spesialis / Dokter Gigi sebagai pegawai baru dipekerjakan sebagai tenaga
medis / Jabatan Fungsional sesuai dengan keahliannya;
2) Dokter Umum / Dokter Spesialis / Dokter Gigi setelah memiliki masa kerja
3 tahun bila dianggap memenuhi syarat dapat diangkat menjadi Kepala
SMF; atau
3) Dokter Umum dengan masa kerja sekurang – kurangnya 1 tahun bila
dianggap memenuhi syarat dapat diangkat menjadi Case Manager dan
diangkat melalui Fit and Froper bila diperlukan.
d. Jalur Karier Tenaga Medis / Dokter Umum dan Dokter Spesialis untuk Jabatan
Struktural
1) Dokter Umum / Dokter Spesialis / Dokter Gigi apabila memenuhi syarat
jabatan dapat diangkat dalam jabatan Struktural
2) Dokter Umum / Dokter Spesialis / Dokter Gigi yang diangkat dalam
jabatan struktural adalah yang telah memiliki masa kerja sekurang –
kurangnya 2 tahun
3) Dokter Umum / Dokter Spesialis / Dokter Gigi yang dapat diangkat wajib
mengikuti ketentuan sebagaimana dituangkan dalam penetapan pejabat
RSIA Sekar Wangi Magetan .
e. Jalur Karier Kesehatan Lainnya ( Teknis Kesehatan ) :
45
B. Demosi
Merupakan bentuk pembinaan terhadap pegawai yang tidak kompeten atau
tidak berprestasi atau karena hukuman Disiplin melalui pemindahan dari jabatan
kelevel yang lebih rendah atau level jabatan khusus atau dapat pula dikeluarkan dari
jabatan profesinya. Demosi yang diterapkan terdiri dari :
1. Demosi karena alasan tidak berprestasi atau kompeten dipindahkan ke unit kerja
lain dalam level yang sama atau level tertentu sepanjang tersedia formasi dan
kompetensi yang bersangkutan memenuhi syarat dan selanjutnya diadakan
evaluasi.
2. Demosi karena alasan hukuman disiplin dipindahkan kelevel jabatan yang lebih
rendah atau diberikan dengan tidak mejalankan fungsi profesi ( untuk tenaga
46
D. Pengembangan Karier
Pendidikan dan Latihan ( Diklat ) adalah salah satu upaya peningkatan mutu
pegawai dalam hal pengetahuan, ketrampilan serta sikap dan prilaku pegawai. Oleh
karena itu pihak RSIA Sekar Wangi Magetan mengalokasikan anggaran khusus untuk
kegiatan Diklat pegawai dengan perhitungan anggaran disesuaikan dengan jumlah
pegawai yang besarnya disesuaikan kemampuan anggaran Rumah Sakit. Dalam
alokasi anggaran diklat pegawai diusahakan setiap pegawai memiliki peluang untuk
melaksanakan diklat.
Diklat adalah indikator utama untuk pengembangan SDM dan memiliki fungsi
sebagai berikut :
1. Analisa kebutuhan pelatihan;
2. Penyusunan program pelatihan dan Pengembangan modul pelatihan;
49
BAB XIII
KESEJAHTERAAN PEGAWAI
b. Cuti sakit
1) Pegawai tetap dan Honorer yang sakit sampai opnamei berhak atas cuti
sakit, dengan ketentuan, bahwa ia harus memberitahukan kepada
atasannya.
2) Pegawai tetap dan Honorer hari berhak atas cuti sakit, dengan ketentuan
bahwa Pegawai yang bersangkutan harus mengajukan permintaan secara
tertulis kepada pejabat yang berwenang memberikan cuti dengan
melampirkan surat keterangan dokter.
3) Pegawai tetap dan Honorer berhak mengambl cuti tahunan jika sakitnya
melebihi dari cunti sakit yang ditentukan
Cuti bersalin
1) Untuk persalinan anaknya yang pertama, kedua, ketiga, pegawai wanita
berhak atas cuti bersalin.
2) Lamanya cuti-cuti bersalin tersebut dalam ayat (1) adalah 1 (satu) bulan
sebelum dan 2 (dua) bulan sesudah persalinan.
c. Cuti karena alasan penting, cuti karena :
1) Ibu, bapak, isteri/suami, anak, adik, kakak, mertua atau menantu sakit keras
atau meninggal dunia mengambil cuti tahunan.
2) Melangsungkan perkawinan yang pertama, di berikan cuti 4 hari
53
BAB XIII
KESELAMATAN KERJA
A. Pemeriksaan kesehatan
Suatu upaya dari RSIA Sekar Wangi Magetan dalam memberikan fasilitas
kesehatan kepada karyawan untuk mengetahui kondisi kesehatannya sebelum,
selama dan setelah melakukan aktivitas kerjanya.Upaya ini dilakukan sebagai langkah
meningkatkan mutu dan pelayanan kepada pasien, karyawan maupun masyarakat
sekitarnya. Langkah langkah yang dilakukan berdasarkan dari Keputusan Menteri
Kesehatan No. 1087 tahun 2012 tentang Standar Kesehatan dan Keselamatan Kerja
di Rumah Sakit, meliputi :
1. Pemeriksaan Kesehatan Awal
Pemeriksaan kesehatan awal adalah pemeriksaan kesehatan yang dilakukan oleh
dokter sebelum seorang karyawan diterima untuk melakukan pekerjaan di RSIA
Sekar Wangi Magetan, pemeriksaan ini bertujuan untuk mengetahui kondisi
kesehatan calon karyawan dalam keadaan sehat tidak mempunyai
penyakit menular yang akan menularkan ke karyawan lainnya sehingga
keselamatan dan kesehatan karyawan yang bersangkutan dan lainnya
dapat terjamin dengan baik. Jenis pemeriksaan yang dilakukan sesuai
dengan ketetapan dari kepala RSIA Sekar Wangi Magetan, meliputi :
54
BAB XIV
PENGENDALIAN MUTU
Sebagai upaya dalam pengendalian mutu dari Direktur RSIA Sekar Wangi
Magetan, beberapa langkah yang harus diambil dalam melaksanakan dan sebagai
fungsi kontrol dari sistem kinerja yang telah berjalan. Segala upaya tetap dilakukan
untuk mencapai tingkat pelayanan dan standarisasi yang telah ditetapkan, untuk itulah,
Tata Usaha melakukan pengendalian mutu internal yang langsung berhubungan
dengan mekanisme kerja yang telah dilakukan selama ini, upaya pengendalian mutu
yang dimaksud adalah :
a. Ketersediaan Tenaga
Pengendalian mutu dalam konteks ketersediaan tenaga sangat penting
hubungannya dengan proses rekrutmen yang dilakukan oleh Direktur khususnya
unit Diklat. Direktur wajib tanggap akan kebutuhan tenaga bagi unit unit /
departemen yang kekurangan tenaga yang ada. Pada umumnya kebutuhan yang
meningkat apabila dalam satu unit/departemen tersebut adanya perubahan
komposisi jumlah tenaga, baik berupa adanya tambahan pekerjaan baru ataupun
adanya karyawan yang berkurang, biasanya dikarenakan :
a. Adanya karyawan yang keluar (resign) dari RSIA Sekar Wangi Magetan
b. Adanya karyawan yang mutasi ke unit lain
c. Adanya karyawan yang rotasi ke unit lain
d. Adanya penambahan komposisi pekerjaan yang baru, dan masih banyak lagi.
Dengan adanya contoh-contoh tersebut diatas, Tata Usaha sudah siap
untuk mengantisipasi penambahan tenaga yang dibutuhkan dengan cara
melakukan rekrutmen tenaga baru sesuai standardan kualifikasi yang sudah ada
sesuai dengan bidang pekerjaannya. Waktu ideal / rentang waktu sampai
didapatkannya tenaga yang dibutuhkan maksimal 1 bulan dari tanggal terakhir
ditetapkannya perlunya rekrutmen tenaga baru.
b. Pencapaian Standar Kualifikasi Tenaga
Pengendalian Mutu dalam hal pencapaian standar Kualifikasi Tenaga di RSIA
Sekar Wangi Magetan merupakan factor yang sangat penting dalam menentukan
komposisi tenaga yang ada, khususnya tenaga tenaga dari profesi medis dan para
medis yang erat kaitannya dengan pelaksanaan kerja di pelayanan kesehatan
(terjun langsung ke pasien). Pencapaian standar kualifikasi tenaga mengacu pada
peraturan menteri kesehatan Republik Indonesia mengenai standar kualifikasi
tenaga medis dan para medis yang ada, antara lain :
a. Keputusan Menteri Kesehatan No 369/MENKES/SK/III/2007 tentang Standar
profesi Bidan
b. Keputusan Menteri Kesehatan No 370/MENKES/SK/III/2007 tentang Standar
profesi Ahli Teknologi laboratorium Kesehatan
c. Keputusan Menteri Kesehatan No 371/MENKES/SK/III/2007 tentang Standar
profesi Teknisi Elektromedis
56
BAB XVI
PERTEMUAN / RAPAT
A. Pengertian
Rapat merupakan suatu pertemuan yang terdiri dari beberapa orang yang
memiliki kepentingan dan tujuan yang sama untuk membicarakan atau memecahkan
suatu masalah tertentu.
B. Tujuan
1. Umum :
Melaksanakan komunikasi internal Direktur untuk me-review kegiatan, menindak
lanjuti program dan melakukan evaluasi serta introspeksi segala bentuk kegiatan
layanan yang telah berjalan dalam pelaksanaan kerja di RSIA Sekar Wangi
Magetan
2. Khusus :
a. Dapat menggali segala permasalahan terkait dengan pemberian pelayanan di
Tata Usaha
b. Dapat mencari pemecahan permasalahan dan pengembangan departemen
terkait dengan pelayanan SDM.
c. Menindak lanjuti pelaksanaan program yang belum dan sudah berjalan.
C. Kegiatan Rapat
Rapat dilakukan dan diadakan oleh Tata Usaha yang dipimpin oleh Direktur
Rumah Sakit dan diikuti oleh seluruh staf. Rapat yang diadakan ada 2 macam yaitu :
1. Rapat Terjadwal :
Rapat terjadwal merupakan rapat yang diadakan setiap bulan 1 kali dengan
perencanaan yang telah dibuat selama 1 tahun dengan agenda rapat yang telah
ditentukan 1 minggu sebelum pelaksanaan rapat
2. Rapat Tidak Terjadwal :
Rapat tidak terjadwal merupakan rapat yang sifatnya insidentil untuk membahas
atau menyelesaikan permasalahan di Tata Usaha dikarenakan adanya
permasalahan yang ditemukan bersifat insiden.
D. Pelaporan
SDM adalah unit yang berhubungan langsung dengan pelayanan terhadap
Sumber Daya Manusia di Rumah Sakit. Keseluruhan proses dan palaksanaan kerja
dilakukan oleh SDM dalam pelaksanaan kerjanya. SDM mempunyai tugas dan
tanggung jawab dalam tugasnya khususnya mengenai kompleksitas unit
terkait.Segala jenis aktivitas dan kegiatan yang dilakukan tercatat dengan baik dan
teratur sebagai bentuk/bukti dalam pelaksanaan kerja yang telah dilakukannya.
58
E. Dokumentasi
Hasil rapat dibuatkan suatu notulen, yang berfungsi sebagai dokumentasi dari
pelaksanaan rapat yang sudah terselenggara dan sebagai perencanaan program
yang akan dijalankan berikutnya. Notulen rapat yang berhubungan dengan eksternal
Tata Usaha segera diinformasikan ke unit terkait
59
BAB XVII
PENUTUP