KELOMPOK 2 ANGKATAN 12
Mengetahui
PLT. Kepala Bapelkes Ungaran
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan
karunianya kepada kami selaku penulis laporan dapat menyelesaikan tugas dengan judul “
LAPORAN OBSERVASI LAPANGAN MANAJEMEN PUSKESMAS DI PUSKESMAS
TENGARAN,”.
Adapun tujuan penyusunan laporan ini adalah merupakan salah satu Pelatihan Manajemen
Puskesmas untuk Kepala Puskesmas dan Kepala Tata Usaha dalam jenjang karier
kepegawaian Pegawai Negeri Sipil di Pemerintah Daerah Kabupaten Tegal.
Kami menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik
dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi
kesempurnaan laporan ini. Akhir kata kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak
yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu yang telah banyak membantu dalam
penyusunan laporan ini dari awal sampai akhir.
Semoga Alloh SWT berkenan membalas segala kebaikan dan senantiasa meridhoi segala
urusan kita. Aamiin.
KELOMPOK 2 ANGKATAN 12
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) adalah Fasilitas Kesehatan Tingkat
Pertama (FKTP) yang bertanggungjawab atas kesehatan masyarakat di wilayah kerjanya
pada satu atau bagian wilayah kecamatan. Dalam Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75
Tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat dinyatakan bahwa Puskesmas berfungsi
menyelenggarakan Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) dan Upaya Kesehatan
Perseorangan (UKP) tingkat pertama. Agar Puskesmas dapat mengelola upaya kesehatan
dengan baik dan berkesinambungan dalam mencapai tujuannya, maka Puskesmas harus
melaksanakan manajemen Puskesmas.
Puskesmas Tengaran merupakan salah satu Puskesmas di Kabupaten Semarang.
Kondisi geografis wilayah kerja Puskesmas Tengaran merupakan dataran tinggi, iklim
yang berpengaruh adalah iklim trofis. Wilayah kerja Puskesmas Tengaran meliputi 15
Desa yang seluruhnya dapat dijangkau menggunakan alat transfortasi darat dengan akses
jalan yang cukup baik memungkinkan kemudahan masyarakat untuk dating mendapatkan
pelayanan kesehatan. Desa Terjauh di Desa Nyamat dan Jumlah penduduk terbesar di desa
Karang duren ( 8.051 penduduk ). Puskesmas Tengaran membawahi 5 puskesmas
pembantu, 12 PKD dan semua bidan desa wajib menempati desa, dengan jenis pelayanan
rawat inap, rawat jalan, PONED , berupa promotif, preventif dan kuratif.
Puskesmas Tengaran beralamat di desa Tengaran, Kecamatan Tengaran Kabupaten
Semarang Provinsi Jawa tengah dengan penduduk 71.804 Jiwa. Puskesmas Tengaran
dengan karyawan 79 dengan PNS 51 orang , PPPK 16 orang , kontrak APBD 2 orang,
Kontrak BLUD 1 orang, THL BLUD 9 orang dan terdiri dari Kepala Puskesmas,
Kasubbag Kepegawaian, 3 Orang dokter umum, 1 orang dokter gigi, 19 orang perawat, 2
orang perawat gigi, 22 orang bidan, 4 orang apoteker, 3 orang analist kesehatan, 2 orang
sanitarian, , Kesehatan Lingkungan 2 orang, Epidemiologi 1 orang , tenaga gizi 3 orang,
Rekam medik 1 orang, Administrasi 7 orang , lain – lain 8 orang,
Kepala Puskesmas, penanggungjawab upaya kesehatan dan staf Puskesmas harus
melaksanakan manajemen Puskesmas agar pengelolaan sumberdaya dan upaya Puskesmas
dapat terlaksana secara maksimal. Oleh sebab itu, Kepala, Penanggung-Jawab Upaya
Kesehatan, dan staf Puskesmas harus mempunyai kompetensi dalam melakukan
manajemen Puskesmas, terutama dalam menindaklanjuti hasil program Indonesia Sehat
dengan pendekatan keluarga.
3
B. TUJUAN PRAKTIK LAPANGAN
1. Tujuan Umum
Setelah selesai melakukan praktik lapangan, peserta mendapatkan pengalaman
nyata tentang penerapan manajemen di Puskesmas dengan pendekatan keluarga
yang dikunjungi, dan mendapatkan informasi sejauh mana pelaksanaan
penggunaan data PIS-PK dalam siklus manajemen puskesmas.
2. Tujuan Khusus
Setelah selesai praktik lapangan, peserta dapat:
a. Menjelaskan bagaimana pelaksanaan PIS-PK (persiapan kunjungan
rumah/pendataan (perencanaan sumber daya manusia, penganggaran, sarana
dan pra sarana), pelaksanaan kunjungan rumah, pengelolaan data (manajemen
dan analisis data), dan sosialisasi/diseminasi hasil PIS-PK lintas program dan
lintas sektor.
b. Menjelaskan bagaimana hasil analisis data (PIS-PK, Profil/Program, Data
Dasar, Data Survey dan sumber data lainnya) dimanfaatkan oleh Puskesmas
untuk menyusun rencana intervensi kegiatan, dengan langkah-langkah
perencanaan dalam manajemen Puskesmas sebagai berikut:
1) Identifikasi masalah
2) Penentuan prioritas masalah
3) Mencari akar penyebab masalah
4) Menetapkan cara pemecahan masalah
5) Menyusun perencanaan Puskesmas
c. Menjelaskan bagaimana rencana intervensi tersebut dilaksanakan di Puskesmas
dengan prinsip Penggerakkan Pelaksanaan.
d. Menjelaskan bagaimana monitoring dan evaluasi dalam pelaksanaan intervensi
kegiatan di Puskesmas, dengan Prinsip Pengawasan dan Pengendalian.
e. Menjelaskan bagaimana pelaksanaan Program Indonesia Sehat dengan
Pendekatan Keluarga di Puskesmas, kendala yang dihadapi, dan tindak lanjut
yang dilaksanakan.
f. Mendapatkan data Keluarga Sehat dan Profil Puskesmas, Data Dasar, dan
sumber data terkait.
3. Visi dan Misi Puskesmas Tengaran
a. Visi
“ Terwujudnya pelayanan prima sebagai penunjang kecamatan Tengaran Sehat”
4
b. Misi
1. Memberikan pelayanan kesehatan yang bermutu, mudah , cepat dan tepat
2. Meningkatkan pemberdayaan dan peran serta masyarakat menuju kemandirian di
bidang Kesehatan.
MOTTO : CERIA ( Cepat , Empati , Ramah, Inovatif dan Akurat.
TATA NILAI :
1. Cepat dan empati
Bahwa dalam melaksanakan tugas atau kewajiban harus di alkukan secara cepat
dan mempunyai empati terhadap keadaan pasien dan harus cermat dalam
melakukan Tindakan sesuai dengan standar profesi yang berlaku.
2. Ramah
Bahwa dalam memberikan pelayanan harus bersikap ramah dengan menjalankan 3
S yaitu senyum, salam dan sapa serta dilakukan dengan sepenuh hati.
3. Inovatif dan akurat
Bahwa proses pengambilan keputusan dengan selalu berinovasi tetapi tidak
menyimpang dari aturan atau standar pelayanan yang berlaku dan lebih akurat.
C. SASARAN
Puskesmas Tengaran.
5
BAB II
PROSES KEGIATAN OBSERVASI LAPANGAN
A. PERSIAPAN
1. Mempelajari Permenkes dan peraturan perundangan terkait puskesmas
2. Mempelajari raw data PIS-PK puskesmas lokus
B. PELAKSANAAN
Setiap angkatan/kelas peserta dibagi menjadi tiga kelompok besar atau sesuai dengan
lokus observasi lapangan, yang beranggotakan 10. Masing-masing anggota di
kelompok tersebut membagi tugas dengan rincian sebagai berikut:
1. 4 orang menggali tentang P1 di Puskesmas Lokus
2. 3 orang menggali tentang P2 di Puskesmas Lokus
3. 3 orang menggali tentang P3 di Puskesmas Lokus
Hal hal yang digali adalah sebagai berikut :
a) Pelaksanaan Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga di Puskesmas,
mulai dari perencanaan, penggerakkan pelaksanaan, dan pengawasan
pengendaliannya, serta pembiayaannya termasuk kendala yang dihadapi dan tindak
lanjut yang akan ataupun telah dilaksanakan
b) Mendapatkan data Keluarga Sehat, Profil Puskesmas, dan Data Dasar Puskesmas
c) Melakukan analisis berdasarkan permasalahan berdasarkan analisa data Suvey
Keluarga Sehat terkait 12 indikator dan sumber data lainnya (profil, SDM, dsbnya)
mulai dari proses analisa data – identifikasi masalah – penentuan prioritas masalah
– mencari akar penyebab masalah – menetapkan cara pemecahan masalah –
pelaksanaan intervensi nya – pengawasan dan pengendalian yang dilaksanakan
serta permasalahan lainnya diluar 12 indikator tersebut bila memang menjadi
permasalahan besar di Puskesmas tersebut (trend analysis).
6
akan diamati agar paparan singkat dan dokumen dipersiapkan. Dokumen yang
disiapkan oleh Puskesmas antara lain:
a. Hasil kunjungan keluarga untuk tahun 2022
b. Profil Puskesmas tahun 2022.
c. RUK Puskesmas untuk tahun 2022 dan 2023
d. RPK tahunan Puskesmas untuk tahun 2022
e. RPK bulanan Puskesmas untuk tahun 2022
f. Penilaian Kinerja Puskesmas dan feedback untuk tahun 2021
g. Notulensi lokmin bulanan dari bulan januari sampai bulan mei 2023
h. Notulen lokmin tribulanan pertama tahun 2023.
i. Dokumen usulan Musrenbangdes dan musrenbangmat tahun 2021.
j. Dokumen lainnya bila dianggap perlu
2. Tahap Pelaksanaan, antara lain :
a. Pemaparan singkat kepala Puskesmas terkait pelaksanaan Program Indonesia
Sehat dengan Pendekatan Keluarga, dan
b. Proses pelaksanaan manajemen di Puskesmas (perencanaan, penggerakkan
pelaksanaan, dan pengawasan, pengendalian dan penilaian kinerja Puskesmas).
3. Tahap Penyusunan Hasil Praktik Lapangan (lampiran 2).
4. Tahap Presentasi Hasil Praktik Lapangan.
7
BAB III
HASIL KEGIATAN OBSERVASI LAPANGAN
8
No Hal Hasil Observasi Usul/Saran
(1) Lapangan (3)
(2)
menggunakan dasar
intuisi, rasional ,
berdasarkan fakta,
pengalaman dan
wewenang.
9.Dalam menyelesaikan
konflik di puskesmas ,
kepala puskesmas
menyelesikan dengan
cara Kompromi
9
No Hal Hasil Observasi Usul/Saran
(1) Lapangan (3)
(2)
karyawan sampai tuntas.
5. PKP tahun 2022 ada
6. RUK tahun 2024 ada
7.Untuk pelaksanaan
lokmin belum
mengundang jejaring
8.Lokmin bulanan rutin Lokmin bulan kedua di
dilaksanakan pada bulan februari minggu ke 1
tanggal 28 februari
10
No Hal Hasil Observasi Usul/Saran
(1) Lapangan (3)
(2)
6. Penilaian Kinerja Puskesmas 1. PKP dilakukan oleh Hasil kinerja menggunakan
Kepala puskesmas dan 2 indikator
tim dengan indikator
kinerja dari setiap
Program yang ada di
Puskesmas.
Hasil kinerja
puskesmas masih
menggunakan 4
indikator
2. Jaring laba – laba
sudah ada tapi belum di Di lakukan analisis
analisa
11
No Hal Hasil Observasi Usul/Saran
(1) Lapangan (3)
(2)
pengaduan, email, dan
lain-lain
3.MMD
4.Survey kepuasan
masyarakat/ Harapan
Usulan dari masyarakat agar
bisa direalisasikan dan
dimasukan RUK
Kegiatan UKBM
c. Kegiatan Pemberdayaan 1. Posyandu Balita
Individu, Kelompok dan 2. Posyandu Lansia
Masyarakat dalam
3. Posbindu PTM
pelaksanaan kegiatan
4. Semua untuk
UKM di Puskesmas
kegiatan berbasis
masyarakatForum
Upaya Kesehatan
Kerja
5. Forum Jejaring dan
Jaringan
6. Forum Pelayanan
Kesehatan Jiwa ( TP
KJM )
7. TIM UKS
Kecamatan
8. TIM STBM
Kecamatan dan Desa
9. TIM
PENCEGAHAN
STUNTING
12
No Hal Hasil Observasi Usul/Saran
(1) Lapangan (3)
(2)
13
No Hal Hasil Observasi Usul/Saran
(1) Lapangan (3)
(2)
imunisasi dasar lengkap”
d. Kajian terhadap proses ada
indikator “Bayi mendapat
ASI eksklusif”
e. Kajian terhadap proses ada
indikator “Balita
mendapatkan pemantauan
pertumbuhan”
f. Kajian terhadap proses ada Dilakukan intervensi
indikator “Penderita lanjutan dan dilakukan
hipertensi melakukan pssbindu
pengobatan secara teratur”
g. Kajian terhadap proses ada Dilakukan intervensi
indikator “Penderita lanjutan dan screening
gangguan jiwa ODGJ
mendapatkan pengobatan
dan tidak ditelantarkan”
h. Kajian terhadap proses ada Dilaukan intervensi lanjutan
indikator “Anggota
keluarga tidak ada yang
merokok”
i. Kajian terhadap proses ada
indikator “Keluarga
Mengikuti Program KB”
j. Kajian terhadap proses ada
indikator “Ibu melakukan
persalinan di faskes”
k. Kajian terhadap proses ada
indikator “Bayi mendapat
imunisasi dasar lengkap”
l. Kajian terhadap proses ada
indikator “Bayi mendapat
ASI eksklusif”
14
BAB IV
PEMBAHASAN (BANDINGKAN TEORI DENGAN KONDISI YANG ADA)
15
yang dibangun mengutamakan komunikasi dua arah, yang memberi peran kepada pegawai
Puskesmas untuk mengungkapkan pendapat dan menyelesaikan masalah secara bersama-
sama. Kepala puskesmas tidak otoriter dalam menyampaikan gagasan ataupun kebijakan,
namun mendiskusikan terlebih dahulu kepada bawahannya. Kepala puskesmas dalam
melaksanakan manajemen selalu meningkatkan peran dalam siklus Plan Do Check dan
Action ini terbukti dari setiap kebijakan yang diambil dilakukan secara komperhensip,
hanya saja pada beberapa aspek terkait dalam anailsis data dan evaluasi masih terkendala
dalam fungsi validasi, dimana data yang dikirim ada yang belum lengkap.
Manajemen Data
Didalam Peraturan Menteri Kesehatan RI nomor 75 tahun 2014 tentang Puskesmas
Pasal 43 disebutkan Kewajiban Penyelenggaraan Sistem Informasi di Puskesmas
(1) Setiap Puskesmas wajib melakukan kegiatan sistem informasi Puskesmas.
(2) Sistem Informasi Puskesmas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat
diselenggarakan secara eletronik atau nonelektronik. Setiap Puskesmas wajib
menyelenggarakan Sistem Informasi Puskesmas, paling sedikit mencakup:
a. pencatatan dan pelaporan kegiatan Puskesmas dan jaringannya;
b. survei lapangan;
c. pelaporan lintas sektor terkait; dan
d. pelaporan jejaring fasilitas pelayanan kesehatan di wilayah kerjanya.
Dari hasil penelusuran di Puskesmas Tengaran, pelaporan sebagaian menggunakan
Simpus, simpus ini yang dapat berjalan dengan optimal hanya di ruang medical record,
sebenarnya muatan dari Simpus tersebut dirancang untuk mengakomodasi terhadap
pelaporan dari masing-masing program yang dapat langsung di kirimkan ke Dinas
Kesehatan. Dalam Simpus, menurut Permenkes 75 tahun 2014 data yang dihasilkan wajib
dilakukan pembersihan, validasi, dan pengelompokan data sesuai dengan kebutuhan untuk
mendukung manajemen Puskesmas. Pengaturan Sistem Informasi Puskesmas bertujuan
untuk:
a. mewujudkan penyelenggaraan Sistem Informasi Puskesmas yang terintegrasi;
b. menjamin ketersediaan data dan informasi yang berkualitas, berkesinambungan, dan
mudah diakses;
c. meningkatkan kualitas pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya melalui penguatan
manajemen Puskesmas.
Pelaporan data dari Puskesmas secara online dan dikumpulkan satu pintu pada
bagian Tata Usaha Puskesmas Tengaran. Data tersebut wajib dikumpulkan sebelum
tanggal 5 tiap bulannya sebelum dikirimkan ke Dinas Kesehatan Kabupaten Semarang ,
dengan tujuan agar data yang dihasilkan lengkap untuk setiap program di Puskesmas.
Hanya saja setelah data dikumpulkan dari masing-masing program, belum ada kegiatan
16
validasi data oleh petugas di Tata Usaha Puskesmas, sehingga data yang dikirim terkadang
masih ada yang belum lengkap secara administrative, sehingga hal ini perlu dibuat tim
validasi data di Puskesmas Tengaran agar data yang dihasilkan lebih baik lagi.
Setiap Puskesmas wajib melaporkan kegiatan dan hasil kegiatan yang dilaksanakan
kepada Kepala Dinas Kesehatan kabupaten/kota yang disusun berdasarkan pencatatan
kegiatan dan hasil kegiatan di Puskesmas dan jaringannya. Laporan disusun oleh setiap
pelaksana atas koordinasi Kepala Sub Bagian Tata Usaha. Dilakukan secara berjenjang
sesuai dengan ketentuan peraturan perundangan-undangan. Umpan Balik Laporan
dilakukan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Semarang dengan membuat dan
menginformasikan umpan balik terhadap pelaporan data Puskesmas dan jaringannya.
Umpan balik disampaikan paling lambat tanggal 20 pada bulan diterimanya laporan.
Umpan balik laporan Puskesmas berupa surat pemberitahuan yang memuat keterangan:
1. absensi laporan;
2. kelengkapan isi laporan;
3. ketepatan waktu penyampaian laporan;
4. hasil validasi isi laporan; dan/atau
5. rekomendasi perbaikan laporan dalam hal ditemukan kesalahan atau ketidaklengkapan
pelaporan.
6. Puskesmas harus menyampaikan laporan perbaikan paling lambat tanggal 5 pada
bulan berikutnya setelah laporan disampaikan
Dari hasil observasi, diketahui bahwa feedback atau umpan balik dari Dinas
Kesehatan Kabupaten Semarang belum dilakukan, sehingga hal ini mengakibatkan
terhambatnya informasi atau perbaikan apa yang harus dilakukan oleh Puskesmas,
khususnya Puskesmas Tengaran. Apabila hal ini dilakukan terus maka pelaporan online
menjadi kegiatan rutinitas tiap bulan saja. Feedback dari Dinas Kesehatan Kabupaten
Banjar yang selama ini dilakukan menurut petugas di Puskesmas Tengaran, adalah dalam
bentuk monev kepada pemegang program dan pertemuan lintas program.
Dari sisi keamanan dan kerahasiaan data di Puskesmas, Setiap pemangku
kepentingan Sistem Informasi Puskesmas harus menjamin keamanan dan kerahasiaan
informasi. Data dan Informasi Kesehatan dapat bersifat terbuka dan tertutup. Dalam hal
data bersifat tertutup dapat diakses oleh masyarakat dengan izin, Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota, Dinas Kesehatan Provinsi, dan Kementerian. Untuk itu Puskesmas
Tengaran menggunakan ruang server yang terjaga keamanannya, baik keamanan dari sisi
software, maupun keamanan pencurian, sehingga data dapat terjaga dengan baik.
17
BAB V
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
A. Kesimpulan
1. Puskesmas Tengaran telah melakukan pendataan IKS, tetapi rekapitulasi
kegiatan PIS PK belum 100 %.
2. Kepemimpinan yang dilakukan di Puskesmas HOLISTIK
3. Kegiatan Manajemen Puskesmas :
a. P1 (Perencanaan) :
Penyusunan RUK dan RPK tahun 2022, 2023 , 2024 ada tetapi belum sesuai
dengan indicator dan belum diisi..
b. P2 (Penggerakan dan Pelaksanaan) :
Belum sesuai dengan siklus yang diharapkan .
Lokakarya mini semester 1 hanya membahas 1 kinerja program
c. P3 (Pengawasan, pengendalian, dan penilaian) :
Sudah dilaksanakan dengan membentuk tim dan tindak lanjut atau evaluasinya
dilaksanakan setiap bulan
Ada Desk kinerja dari Dinas Kesehatan
Ada KAP dilaksanakan tiap tahunnya
4. PKP sudah dilaksanakan dengan baik, dengan menggunakan indicator SPM.
5. Program PIS-PK sudah sampai tahap intervensi lanjutan
6. Kepesertaan BPJS belum Total coverage ( UHC ) / Universal healty carerage.
B. Rekomendasi
1. Melakukan proses manajemen Puskesmas sesuai dengan siklus (P1, P2, dan P3)
2. Advokasi kegiatan Lintas Sektor pada semua kegiatan SMD, MMD,
Musrenbang kelurahan dan kecamatan untuk bisa mengusulkan dan
mensosialisasikan kegiatan Puskesmas.
18
FOTO KEGIATAN PRAKTEK LAPANGAN PUSKESMAS TENGARAN
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28