Anda di halaman 1dari 22

LAPORAN OBSERVASI LAPANGAN

MANAJEMEN PUSKESMAS DI PUSKESMAS MARTAPURA 1

KELOMPOK 1 ANGKATAN IV

KELOMPOK 1
NO NAMA PESERTA/NIP UNIT KERJA LAHAN PKL
dr. Agus Suseno, M.Kes PKM Murung Pudak PUSKESMAS
1. 19690808 200012 1 001 Kab. Tabalong MARTAPURA 1
Novia Ariana, AMK PKM Murung Pudak
2. Pendamping:
19861117 201001 2 025 Kab. Tabalong
dr. Dwi Astuti Handayani PKM Perawatan Sei. Durian 1. Rena Rasyidah
3. 2. Rosnita D
19720510 199203 1 004 Kab. Kota Baru
Rachmat Tigo Buono, SE PKM Perawatan Sei. Durian
4.
63204400404117 Kab. Kota Baru
Hj. Laila Latifah, S.ST PKM Wasah
5.
19690510 198902 2 001 Kab. HSS
Junnaidi, AMK PKM Wasah
6.
19670103 198802 1 002 Kab. HSS
H. Abdul Rohman, AM.Kep PKM Batumandi
7.
19630504 198603 1 033 Kab. Balangan
Retno Bayu Ariyanto PKM Batumandi
8.
19910225 201001 1 001 Kab. Balangan

BALAI PELATIHAN KESEHATAN BANJARBARU


PROVINSI KALIMANTAN SELATAN
TAHUN 2018

0
BAB I : PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) adalah Fasilitas Kesehatan Tingkat
Pertama (FKTP) yang bertanggungjawab atas kesehatan masyarakat di wilayah kerjanya
pada satu atau bagian wilayah kecamatan. Dalam Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75
Tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat dinyatakan bahwa Puskesmas berfungsi
menyelenggarakan Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) dan Upaya Kesehatan
Perseorangan (UKP) tingkat pertama. Agar Puskesmas dapat mengelola upaya kesehatan
dengan baik dan berkesinambungan dalam mencapai tujuannya, maka Puskesmas harus
melaksanakan manajemen Puskesmas.
Puskesmas Martapura 1 merupakan salah satu Puskesmas di Kabupaten Banjar yang
berdiri pada tahun 2009. Kondisi geografis wilayah kerja Puskesmas Martapura 1 berada
pada topografi wilayah dengan ketinggian bervariasi 7-100 M dari permukaan laut.
Sebagian merupakan dataran rendah berupa rawa, sebagia lainnya merupakan daerah
dengan ketinggian sedang. Luas wilayah kerja 42,03 KM2, dengan jumlah desa 11 dan 4
kelurahan. Jumlah penduduk 82.650 jiwa, jumlah KK 28.000. Iklim yang berpengaruh
adalah iklim trofis. Wilayah kerja Puskesmas Martapura 1 seluruhnya dapat dijangkau
menggunakan alat transfortasi darat dengan akses jalan yang cukup baik memungkinkan
kemudahan masyarakat untuk datang mendapatkan pelayanan kesehatan. Puskesmas
Martapura 1 membawahi, 13 Poskesdes dan 11 Polindes, dengan jenis pelayanan berupa
promotif, preventif dan kuratif.
Puskesmas Martapura 1 beralamat Jalan Puskesmas N0.22 Kelurahan Tanjung Rema
Darat Kecamatan Martapura Telp 0511 4712712 email Martapura6303gmail.com Propensi
Kalimantan Selatan . Puskesmas Martapura 1 dengan karyawan 104 orang dengan rincian
56 PNS, 14 PTT sisanya TKS.
Kepala Puskesmas, penanggungjawab upaya kesehatan dan staf Puskesmas harus
melaksanakan manajemen Puskesmas agar pengelolaan sumberdaya dan upaya Puskesmas
dapat terlaksana secara maksimal. Oleh sebab itu, Kepala, Penanggung-Jawab Upaya
Kesehatan, dan staf Puskesmas harus mempunyai kompetensi dalam melakukan
manajemen Puskesmas, terutama dalam menindaklanjuti hasil program Indonesia Sehat
dengan pendekatan keluarga.

1
B. TUJUAN PRAKTIK LAPANGAN
1. Tujuan Umum
Setelah selesai melakukan praktik lapangan, peserta mendapatkan pengalaman
nyata tentang penerapan manajemen di Puskesmas dengan pendekatan keluarga
yang dikunjungi, dan mendapatkan informasi sejauh mana pelaksanaan
penggunaan data PIS-PK dalam siklus manajemen puskesmas.
2. Tujuan Khusus
Setelah selesai praktik lapangan, peserta dapat:
a. Menjelaskan bagaimana pelaksanaan PIS-PK (persiapan kunjungan
rumah/pendataan (perencanaan sumber daya manusia, penganggaran, sarana
dan pra sarana), pelaksanaan kunjungan rumah, pengelolaan data (manajemen
dan analisis data), dan sosialisasi/diseminasi hasil PIS-PK lintas program dan
lintas sektor.
b. Menjelaskan bagaimana hasil analisis data (PIS-PK, Profil/Program, Data
Dasar, Data Survey dan sumber data lainnya) dimanfaatkan oleh Puskesmas
untuk menyusun rencana intervensi kegiatan, dengan langkah-langkah
perencanaan dalam manajemen Puskesmas sebagai berikut:
1) Identifikasi masalah
2) Penentuan prioritas masalah
3) Mencari akar penyebab masalah
4) Menetapkan cara pemecahan masalah
5) Menyusun perencanaan Puskesmas
c. Menjelaskan bagaimana rencana intervensi tersebut dilaksanakan di Puskesmas
dengan prinsip Penggerakkan Pelaksanaan.
d. Menjelaskan bagaimana monitoring dan evaluasi dalam pelaksanaan intervensi
kegiatan di Puskesmas, dengan Prinsip Pengawasan dan Pengendalian.
e. Menjelaskan bagaimana pelaksanaan Program Indonesia Sehat dengan
Pendekatan Keluarga di Puskesmas, kendala yang dihadapi, dan tindak lanjut
yang dilaksanakan.
f. Mendapatkan data Keluarga Sehat dan Profil Puskesmas, Data Dasar, dan
sumber data terkait.
3. Visi dan Misi Puskesmas Martapura 1
a. Visi
“Puskesmas Martapura Andal Dalam Pelayanan, Terdepan Dalam Peningkatan
Kesehatan Masyarakat”

2
b. Misi
1) Memberikan pelayanan kesehatan dasar yang cepat tepat dan akurat.
2) Mengembangkan pelayanan klinis yang bermutu.
3) Mendorong kemandirian hidup sehat bagi keluarga dan masyarakat.
4) Meningkatkan kerjasama LinTas Sektoral serta menjalin kemitraan dengan
swasta, organisasi profesi, LSM, Media masssa dalam upaya meningkatka
kesehatan masyarakat dan lingkungan.

C. SASARAN
Puskesmas Martapura 1.

D. WAKTU DAN TEMPAT


Waktu pelaksanaan praktek lapangan pelatihan manajemen Puskesmas dengan
pendekatan keluarga pada hari Rabu tanggal 14 Maret 2018 di Puskesmas
Martapura 1 yang beralamat di Jalan Puskesmas N0.22 Kelurahan Tanjung Rema
Darat Kecamatan Martapura Telp 0511 4712712 email Martapura6303gmail.com
Propensi Kalimantan Selatan.

3
BAB II : PROSES KEGIATAN OBSERVASI LAPANGAN

A. PERSIAPAN
1. Mempelajari Permenkes dan peraturan perundangan terkait puskesmas
2. Mempelajari raw data PIS-PK puskesmas lokus

B. PELAKSANAAN
Setiap angkatan/kelas peserta dibagi menjadi tiga kelompok besar atau sesuai dengan
lokus observasi lapangan, yang beranggotakan 8. Masing-masing anggota di kelompok
tersebut membagi tugas dengan rincian sebagai berikut:
1. 5 orang menggali tentang P1 di Puskesmas Lokus
2. 3 orang menggali tentang P2 di Puskesmas Lokus
3. 4 orang menggali tentang P3 di Puskesmas Lokus
Hal hal yang digali adalah sebagai berikut :
a) Pelaksanaan Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga di Puskesmas,
mulai dari perencanaan, penggerakkan pelaksanaan, dan pengawasan
pengendaliannya, serta pembiayaannya termasuk kendala yang dihadapi dan tindak
lanjut yang akan ataupun telah dilaksanakan
b) Mendapatkan data Keluarga Sehat, Profil Puskesmas, dan Data Dasar Puskesmas
c) Melakukan analisis berdasarkan permasalahan berdasarkan analisa data Suvey
Keluarga Sehat terkait 12 indikator dan sumber data lainnya (profil, SDM, dsbnya)
mulai dari proses analisa data – identifikasi masalah – penentuan prioritas masalah
– mencari akar penyebab masalah – menetapkan cara pemecahan masalah –
pelaksanaan intervensi nya – pengawasan dan pengendalian yang dilaksanakan
serta permasalahan lainnya diluar 12 indikator tersebut bila memang menjadi
permasalahan besar di Puskesmas tersebut (trend analysis).

C. TAHAPAN PELAKSANAAN KEGIATAN


Waktu pelaksanaan praktik lapangan pada pelatihan ini dilaksanakan setelah
penugasan komprehensif dilaksanakan, dan dilaksanakan melalui 5 tahap sebagai
berikut:
1. Tahap Persiapan, antara lain :
Mempersiapkan bahan dan alat yang dibutuhkan untuk pelaksanaan praktik
lapangan, penyampaian kepada Puskesmas lokus praktik lapangan hal-hal apa yang
akan diamati agar paparan singkat dan dokumen dipersiapkan. Dokumen yang
disiapkan oleh Puskesmas antara lain:
a. Hasil kunjungan keluarga untuk tahun 2017

4
b. Profil Puskesmas tahun 2017.
c. RUK Puskesmas untuk tahun 2018
d. RPK tahunan Puskesmas untuk tahun 2018
e. RPK bulanan Puskesmas untuk tahun 2018
f. Penilaian Kinerja Puskesmas dan feedback untuk tahun 2017
g. Notulensi lokmin bulanan dan lokmin tribulanan tahun 2018.
h. Dokumen usulan Musrenbang
2. Tahap Pelaksanaan, antara lain :
a. Pemaparan singkat kepala Puskesmas terkait pelaksanaan Program Indonesia
Sehat dengan Pendekatan Keluarga, dan
b. Proses pelaksanaan manajemen di Puskesmas (perencanaan, penggerakkan
pelaksanaan, dan pengawasan, pengendalian dan penilaian kinerja Puskesmas).
3. Tahap Penyusunan Hasil Praktik Lapangan (lampiran 2).
4. Tahap Presentasi Hasil Praktik Lapangan.

5
BAB III : HASIL KEGIATAN OBSERVASI LAPANGAN
Berdasarkan hasil kegiatan observasi di lapangan yang dilakukan oleh kelompok III
Angkatan ke 2 pada Puskesmas Martapura 1 Banjarbaru adalah :

No Hal Hasil Observasi Lapangan Usul/Saran


(1) (2) (3)
1. Puskesmas melakukan 1. Ada data rekapitulasi IKS 1. Data IKS yg diterima baru
proses analisa Situasi 2. Proses analisa situasi menggunakan 5 desa dari 15 Desa
menggunakan Profil Puskesmas dan data IKS sebagai
Rekapitulasi IKS dan bahan analisa situas
Profil Puskesmas 3. Puskesmas udah melakukan
analisa dari hasil IKS dan yang
teringgi adalah hypertensi, maka
dibentuklah Posbindu di setiap
daerah,

2 Kepemimpinan di 1. Kapus mampu meningkatkan 1. Kepemimpinan merupakan


Puskesmas pemahaman visi dan misi role models, untuk suksesi
2. kepada seluruh petugas Puskesmas kepemimpinan berikutnya
3. Pimpinan Puskesmas dapat perlu didukung oleh semua
mendelegasikan wewenang kepada petugas di Puskesmas
pegawai sesuai kompetensinya
4. Hubungan kerja pimpinan dengan
bawahannya cukup baik, dan beberapa
petugas Puskesmas berpendapat bahwa
Kapus nya tanggap, adil, humble dan
bertanggungjawab
5. Komunikasi terjalin dengan baik antara
kapus dan petugas di Puskemas
6. Kapus sudah menerapkan Siklus
manajemen Puskesmas: Plan Do Check
Action (PDCA) terbukti dari hasil
pemahaman dari petugas puskesmas
7. Kapus ikut dalam kegiatan di
Puskesmas dan mendorong pada
peningkatan capaian di Puskesmas
3. Penyusunan Rencana
Tahunan:
a. Rencana Usulan 1. Ada RUK 2017 dan 2018 1. RUK 2019 harus sudah
Kegiatan tahun 2018 2. RUK 2019 masih dalam proses ada di bulan Januari 2019
dan tahun 2019 untuk bahan Musrenbang

b. Rencana Pelaksanaan Tersedia RPK tahun berjalan per


Kegiatan Tahun program
berjalan
c. Rencana Pelaksanaan 1. Dokumen RPK bulanan tersedia per
Kegiatan Bulanan program

4. Penggerakkan
Pelaksanaan:
a. Lokakarya Mini 1. Lokmin bulanan pertama dilakukan di 1. Lokmin bulanan pertama
Bulanan Pertama dan bulan januari minggu ke empat sebaiknya dilakukan pada
lokmin bulanan 2. Lokmin bulanan seanjutnya (rutin) minggu ke 2 Januari
selanjutnya dilakukan di minggu ke satu

b. Dokumentasi Hasil 1. Puskesmas dilibatkan dalam Puskesmas harus meminta


Musren-bang Musrenbang Kelurahan tetapi tidak ada dokumen hasil musrenbang
Desa/Kelurahan dari dokumentasi hasil musrenbang
semua
Desa/Kelurahan.
c. Lokakarya Mini Lokakarya mini bulanan Midyear

6
No Hal Hasil Observasi Lapangan Usul/Saran
(1) (2) (3)
Bulanan Midyear sudah dilaksanakan
(tengah tahun) 2018
d. Dokumentasi Hasil Musrenbang kecamatan akan Puskesmas membuat bahan
Musren-bang dilaksanakan tanggal 15 Maret 2019 usulan untuk musrenbang
Kecamatan kecamatan
e. Lokakarya Mini Lokmin triwulan I dilaksanakan Lokmin Triwulan harus
Triwulan I dan dilaksanakan setiap tiga bulan
Triwulan selanjutnya untuk mendapat dukungan
dari sector terkait, yakni
setahun 4 kali
5. Pengawasan & 1. Pengawasan dan pengendalian tidak 1. Dalam Pengawasan dan
Pengendalian, yang tergambar dalam notulen lokmin pengendalian serta tindak
dibahas hasil dan bulanan lanjut sebaiknya dibahas
tindak-lanjutnya dalam: 2. Karena pengawasan dan pengendalian dalam notulen lokmin
a. Lokakarya Mini tidak terlihat maka Tindak lanjut juga bulanan dan tergambar
Bulanan, Tri- tidak ada detail misalnya siapa yang
wulanan Rutin bertanya atau memaparkan
dalam evaluasi dan siapa yang
tengah tahun menanggapi atau
(Midyear menjawab
evaluation)
b. Rumusan tindak- 1. Tindak lanjut tidak ada
lanjutnya, hasil-
hasil Wasdal
sebagai lang-kah
koreksi &
pencegahan risiko
(Corective
Preventive Action
Request)
6. Penilaian Kinerja PKP dilakukan oleh Kapus dan tim dengan
Puskesmas indikator kinerja dari setiap Program yang
ada di Puskesmas.
7. Manajemen 1. Tidak Ada analisis sumber daya dan 1. Membuat analisis
Pemberdayaan potensi masyarakat yang dilakukan kebutuhan dan harapan
Masyarakat. Kegiatan dengan MMD tentang permasalahan masyarakat salah satunya
ini mencakup : yang ada di wilayah kerja Puskesmas berdasarkan SMD dan
a. Analisis Sumber Martapura 1 MMD
Daya dan Potensi 2. Memberdayakan UKBM ( Posyandu
Masyarakat yang Balita ,Lansia, Posbintu PTM )
dilakukan
puskesmas sebelum
menyusun RUK.
b. Siklus Pemecahan 1. Adanya gerakan penambahan
Masalah yang Posbindu dengan menggalang
dituangkan dalam komitmen LS dan inovasi Posyandu
kegiatan Remaja
Pemberdayaan 2. Alat pelayanan pengaduan melalui
Masyarakat. telepon, sms, kotak pengaduan, email,
dan lain-lain
3. Kepala Puskesmas dan Ka. TU terjun
langsung ke lapangan ke forum RT/RW.
4. MMD
5. Survey kepuasan masyarakat
c. Kegiatan Kegiatan UKBM
Pemberdayaan 1. Posyandu Balita
Individu, Kelompok 2. Posyandu Lansia
dan Masyarakat 3. Posbindu PTM
dalam pelaksanaan 4. Posyandu Remaja
kegiatan UKM di
Puskesmas
8. Manajemen 1. Data kompetensi masing-masing

7
No Hal Hasil Observasi Lapangan Usul/Saran
(1) (2) (3)
Pengelolaan tenaga kesehatan ada
Sumberdaya Manusia 2. analisis beban kerja ada
3. Kekurangan tenaga disikapi dengan
perekrutan tenaga BLUD.
9. Manajemen Data dan 1. Sikda generic belum terlink se 1. SIKDA generic harus di
Informasi Kab.banjar. sehingga pelaporan masih link kan seluruh
menggunakan S2TP Puskesmas Kab.Banjar
2. Sudah menerapkan Sikda Generik 2. Ada tim yang
bridging dengan P-Care memvalidasi laporan
3. Komunikasi internal sudah baik dibuat SP2TP sebelum dikirim
grup WA, untuk komunikasi eksternal ke Puskesmas
dibuat grup WA. 3. Analisis dan evaluasi data
4. Data terkait dengan kondisi Sarpras dilakukan secara
dilakukan melalui sistem informasi dari komperhensip
BMD SIMDA dan untuk aplikasi menggunakan analisis
penghitungan beban kerja digunakan masalah yang sudah
Simpus dari Pusrengun lazim digunakan
5. Feedback dari Dinas Kesehatan tidak (fishbond diagram dan
kelihatan karena tidak ditanyakan pohon masaalah)
10. Pelaksanaan Program 1. Pendataan dan intervensi awal sudah Melakukan analisis data
Indonesia Sehat dengan dilaksanakan bersamaan dengan analisis
Pendekatan Keluarga. 2. Hasil pendataan sudah dilakukan situasi sehingga dapat
analisis data namun belum sampai menentukan langkah
analisis situasi intervensi lanjutan.

Kajian terhadap Tidak ada


masing-masing
indikator

8
BAB IV
PEMBAHASAN (BANDINGKAN TEORI DENGAN KONDISI YANG ADA)

Dalam organisasi kepemimpinan bisa berkembang dengan luas sehingga makna


kepemimpinan secara umum berasal dari istilah organum yang berarti tubuh manusia
dengan berbagai fungsi yang digunakan dalam istilah kepemimpinan. Kepemimpinan
berasal darikata pimpin yang memuat dua hal pokok yaitu: pemimpin sebagai subjek dan
yang dipimpin sebagai objek.
Kepemimpinan efektif adalah keterampilan managerial dalam pelaksanaan kerja bersama.
Seorang pemimpin diharapkan memiliki kecakapan teknis maupun manajerial yang
profesioanal. Kecakapan teknis tersebut sesuai dengan bidangnya, sedangkan kecakapan
manajerial menuntut perannya dalam memimpin orang lain.
Dalam organisasi yang dalam hal ini adalah Puskesmas. pemimpin harus dapat mengawal
visi dan misi puskesmas dengan melibatkan seluruh sumber daya yang ada demi
terwujudnya visi dan misi tersebtu.
Puskesmas Martapura 1 Banjarbaru dipimpin oleh seorang pimpinan Puskesmas yang
dalam hal ini mampu mengkomunikasikan visi dan misi kepada bawahannya, sehingga
mereka dapat memahami kegiatan dan memiliki upaya dalam peningkatan pelayanan
kesehatan.
Puskesmas sudah menerapkan system reward dan punishment yaitu bagi karyawan yang
tidak apel pagi dan apel siang akan mengurangi point di jasa pelayanan. Ini sesuai dengan
mekanisme dan teori kepemimpinan.
Kepemimpinan yang baik juga mampu mendelegasikan kewenangannya kepada orang
yang tepat, dan ini dilakukan juga oleh pimpinan kepala Puskesmas, ini terbukti dari hasil
observasi ke lokus. Yang ditunjuk kapus mampu menjawab terhadap permasalahan yang
ada, sehingga pelayanan kesehatan dapat berjalan dengan baik. System komunikasi yang
dibangun mengutamakan komunikasi dua arah, yang memberi peran kepada pegawai
Puskesmas untuk mengungkapkan pendapat dan menyelesaikan masalah secara bersama-
sama. Kapus tidak otoriter dalam menyampaikan gagasan ataupun kebijakan, namun
mendiskusikan terlebih dahulu kepada bawahannya. Kapus belum melaksanakan
manajemen dalam siklus Plan Do Check dan Action ini terbukti dari tidak tergambarnya
koordinasi pada struktrur organisasi dan masih adanya data yang terpisah.

Manajemen Data
Didalam Peraturan Menteri Kesehatan RI nomor 75 tahun 2014 tentang Puskesmas Pasal
43 disebutkan Kewajiban Penyelenggaraan Sistem Informasi di Puskesmas
(1) Setiap Puskesmas wajib melakukan kegiatan sistem informasi Puskesmas.

9
(2) Sistem Informasi Puskesmas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat
diselenggarakan secara eletronik atau nonelektronik. Setiap Puskesmas wajib
menyelenggarakan Sistem Informasi Puskesmas, paling sedikit mencakup:
a. pencatatan dan pelaporan kegiatan Puskesmas dan jaringannya;
b. survei lapangan;
c. pelaporan lintas sektor terkait; dan
d. pelaporan jejaring fasilitas pelayanan kesehatan di wilayah kerjanya.
Dari hasil penelusuran di Puskesmas Martapura 1, pelaporan menggunakan SIKDA
Generik dan SP2TP, Sistem ini dapat berjalan dengan optimal di loket, sebenarnya muatan
dari Sikda generik tersebut dirancang untuk mengakomodasi terhadap pelaporan dari
masing-masing program yang dapat langsung di kirimkan ke Dinas Kesehatan, dan
dilengkapi analisis dan evaluasinya, namun terkendala dengan keterbatasan hardware dan
jaringan internet. Tahun 2018 dijadwalkan akan di link optimal keseluruh ruangan. Dalam
Simpus, menurut Permenkes 75 tahun 2014 data yang dihasilkan wajib dilakukan
pembersihan, validasi, dan pengelompokan data sesuai dengan kebutuhan untuk
mendukung manajemen Puskesmas. Pengaturan Sistem Informasi Puskesmas bertujuan
untuk:
a. mewujudkan penyelenggaraan Sistem Informasi Puskesmas yang terintegrasi;
b. menjamin ketersediaan data dan informasi yang berkualitas, berkesinambungan, dan
mudah diakses;
c. meningkatkan kualitas pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya melalui penguatan
manajemen Puskesmas.
Pelaporan data dari Puskesmas atau SP2TP dikumpulkan satu pintu pada bagian Tata
Usaha. Data tersebut wajib dikumpulkan sebelum tanggal 5 tiap bulannya sebelum
dikirimkan ke Dinas Kesehatan Kota Banjarbaru, dengan tujuan agar data yang dihasilkan
lengkap untuk setiap program di Puskesmas.
Setiap Puskesmas wajib melaporkan kegiatan dan hasil kegiatan yang dilaksanakan kepada
Kepala Dinas Kesehatan kabupaten/kota yang disusun berdasarkan pencatatan kegiatan
dan hasil kegiatan di Puskesmas dan jaringannya. Laporan disusun oleh setiap pelaksana
atas koordinasi Kepala Sub Bagian Tata Usaha. Dilakukan secara berjenjang sesuai dengan
ketentuan peraturan perundangan-undangan .
Umpan Balik Laporan dilakukan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Banjar dengan
membuat dan menginformasikan umpan balik terhadap pelaporan data Puskesmas dan
jaringannya. Umpan balik disampaikan paling lambat tanggal 20 pada bulan diterimanya
laporan. Umpan balik laporan Puskesmas berupa surat pemberitahuan yang memuat
keterangan:
1. absensi laporan;

10
2. kelengkapan isi laporan;
3. ketepatan waktu penyampaian laporan;
4. hasil validasi isi laporan; dan/atau
5. rekomendasi perbaikan laporan dalam hal ditemukan kesalahan atau ketidaklengkapan
pelaporan.
6. Puskesmas harus menyampaikan laporan perbaikan paling lambat tanggal 5 pada
bulan berikutnya setelah laporan disampaikan
Dari hasil observasi, diketahui bahwa feedback atau umpan balik dari Dinas Kesehatan
kota Banjarbaru sudah dilakukan, feedback dilakukan dalam bentuk global terkait
salahsatu daftar tiliknya yaitu kelengkapan data laporan.
Dari sisi keamanan dan kerahasiaan data di Puskesmas, Setiap pemangku kepentingan
Sistem Informasi Puskesmas harus menjamin keamanan dan kerahasiaan informasi. Data
dan Informasi Kesehatan dapat bersifat terbuka dan tertutup. Dalam hal data bersifat
tertutup dapat diakses oleh masyarakat dengan izin, Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota,
Dinas Kesehatan Provinsi, dan Kementerian. Untuk itu Puskesmas Martapura 1 belum
menggunakan ruangan khusus server yang terjaga keamanannya, baik keamanan dari sisi
software, maupun keamanan pencurian, sehingga data dapat terjaga dengan baik.

11
BAB V
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Kesimpulan
1. Puskesmas Martapura 1 belum selesai melakukan pendataan IKS rekapitulasi
dan kunjungan rumah pada tahun 2018.
2. Kepemimpinan yang dilakukan di Puskesmas Demokrasi ( Menerima saran
dari Staf Puskesmas dan memberikan contoh yang baik.
3. Kegiatan Manajemen Puskesmas :
a. P1 (Perencanaan) :
 penyusunan RUK dan RPK, belum sesuai dengan siklus yang
diharapkan dan analisa kebutuhan masyarakat belum dibuat.
b. P2 (Penggerakan dan Pelaksanaan) :
 belum sesuai dengan siklus yang diharapkan dan arsipnya harus
berada di Manajemen Puskesmas, dan dilakasanakan hanya dengan
melihat situasi, bukan dijadwalkan
c. P3 (Pengawasan, pengendalian, dan penilaian) :
 sudah dilaksanakan dengan membentuk tim dan tindak lanjut atau
monitoringnya dilaksanakan setiap bulan
4. PKP sudah dilaksanakan dengan baik, dengan menggunakan indikator SPM
IKS 5 Desa.
5. Program PIS-PK sudah dilaksanakan dengan pencapaian 46% dari target
coverage Puskesmas.

B. Rekomendasi
1. Melakukan proses manajemen Puskesmas sesuai dengan siklus (P1, P2, dan
P3)
2. Manajemen Data dan informasi belum optimal karna hasil kegiatan SMD,
MMD, Musrenbang kelurahan dan kecamatan masih terpisah-pisah

12
Foto-foto Kegiatan Puskesmas Martapura 1

13
14
15
16
17
FOTO KEGIATAN PRAKTEK LAPANGAN PUSKESMAS MARTAPURA 1

18
19
20
21

Anda mungkin juga menyukai