Anda di halaman 1dari 14

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Orientasi adalah latihan yang dilaksanakan dengan menempatkan staf /


pegawai baru untuk memangku jabatan dengan didampingi pegawai lama yang
telah berpengalaman. Pegawai baru mendapatkan petunjuk – petunjuk
bagaimana cara melaksanakan tugasnya, diselenggarakan dalam waktu tertentu
sehingga pegawai baru dapat berdiri sendiri dalam menjalankan tugasnya
Orientasi bagi petugas / staf baru di salah satu instansi merupakan hal
yang diwajibkan sebelum memangku jabatan sesuai dengan tugas pokok dan
fungsinya dan sesuai dengan tugas yang akan diberikan oleh pimpinan.
Sesuai dengan rencana orientasi petugas / staf baru dilaksanakan selama
1 ( satu ) bulan.
Ucapan terimakasih kami sampaikan kepada Kepala Puskesmas beserta staf
di masing- masing pelayanan yang telah dengan rela dan sabar memberikan
bimbingan sehingga selama masa orientasi kami memperoleh banyak
pengalaman yang baru pertama kali kami dapat.

B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Dapat mengenali lebih jauh tentang pelaksanaan tata kerja dan tata kelola
tugas – tugas sesuai dengan tupoksinya di lingkungan Puskesmas
Kemangkon.
2. Tujuan Khusus
 Mendapat gambaran tata kerja Puskesmas secara dekat
 Mengetahui beban kerja dari masing – masing unit pelayanan Puskesmas
Soposurung
 Mendapatkan informasi yang jelas dari pengelola pelayanan
 Mengetahui pola pengelolaan tugas – tugas di lingkungan Puskesmas
Soposurung sesuai tupoksinya masing – masing

1
 Mengetahui beban kerja yang harus dilaksanakan sesuai dengan job
description yang ada.

2
BAB II
SEKILAS PUSKESMAS SOPOSURUNG

1. DATA GEOGRAFIS
Batas – batas wilayah kerja Puskesmas Soposurung :
Sebelah Timur berbatasan dengan wilayah Kecamatan Balige
Sebelah Selatan Berbatasan dengan wilayah Kabupaten Tapanuli Utara
Sebelah Utara berbatasan dengan wilayah Danau Toba
Sebelah Barat berbatasan dengan wilayah Tampahan

2. DATA DEMOGRAFIS
Jumlah Desa : 8 Desa
Jumlah Penduduk : 10.591 Orang
Jumlah KK : 2.703 KK
Laki-laki : 5.180 orang
Perempuan : 5.411 orang

3. SUMBER DAYA
Ketenagaan Di Puskesmas Soposurung :
Dokter umum : 4 orang
Dokter gigi : 1 Orang
Perawat : 16 Orang
Bidan : 30 Orang
Sanitasi : -
Gizi : 2 Orang
Promkes : 1 Orang
Analis Laborat : 1 Orang
Asisten Apoteker : 2 Orang
Perawat Gigi : 1 Orang
Tata Usaha : 1 Orang
Tenaga Administrasi : -
Tenaga Tekhnis : -
Sopir : -

3
Dari ketenagaan diatas terdiri atas :
Tenaga PNS / CPNS : 57 Orang
Tenaga Kontrak/Honorer : 4 Orang
Jumlah Tenaga : 61 Orang

Puskesmas Soposurung melayanai rawat jalan


1. Ruang Rawat Jalan terdiri dari :
a. Ruang Pendaftaran
b. Ruang Pengobatan Umum
c. Ruang KB
d. Ruang Kesehatan Gigi dan Mulut
e. Ruang Kesehatan Anak
f. Ruang Kesehatan Ibu
g. Ruang Pelayanan P2ML
h. Ruang Obat
i. Ruang Laborat
j. Ruang Kepala Puskesmas
k. Ruang Promosi Kesehatan dan Penyehatan Lingkungan
l. Klinik Terpadu ( Gizi, Sanitasi, KRR )
m. Ruang Tata Usaha
n. Ruang Rapat
o. Gudang Barang
p. Gudang Obat
q. Dapur
r. Kamar Mandi Karyawan
s. Kamar Mandi Pasien
t. Tempat Parkir
u. Pustu
v. PKD

4
2. VISI DAN MISI

VISI
Terwujudnya Kabupaten Toba Unggul dan Bersinar

MISI : Kesehatan yang prima dan terjangkau

1. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan dasar yang bermutu


2. Meningkatkan profesionalisma dan kompetensi SDM
3. Meningkatkan kesadaran PHBS
4. Meningkatkan pembinaan peran serta masyarakat dalam pelayanan
kesehatan

TUJUAN PUSKESMAS SOPOSURUNG


a. Menyediakan sasaran pelayanan kesehatan yang bermutu dan terjangkau
b. Menjadi pusat pembangunan yang berwawasan kesehatan di wilayah kerja
c. Mewujudkan masyarakat yang memiliki perilaku hidup bersih dan sehat
dengan mandiri
d. Mewujudkan masyarakat yang memiliki derajat kesehatan yang optimal, baik
individu, kelompok dan masyarakat

TATA NILAI :SMART


S : Senyum
Petugas sebagai ujung tombak wajib senyum melayani masyarakat
M : Melayani
Petugas harus memiliki sikap melayani bukan dilayani
A : Adil
Petugas wajib bertindak adil tanpa melihat status, golongan, agama,
dan suku
R : Ramah
Petugas kesehatan harus bersikap ramah tercermin dari hati
T : Tepat

5
Petugas kesehatan wajib melaksanakan pelayanan kesehatan kepada
masyarakat tepat sasaran, tepat waktu, tepat diagnosa, dan tepat
terapi.
BAB III
PELAKSANAAN ORIENTASI

Orientasi dilaksanakan dari tanggal 29 Januari sampai dengan 29 Juli 2023 di


semua program pelayanan di Puskesmas Soposurung, disini dimaksudkan agar
mengingatkan kembali petugas / staf baru mengenal tata kerja dan tata kelola,
mengetahui beban kerja masing – masing program dan pelayanan dan dilaksanakan
sesuai dengan jadwal masing – masing petugas yang diorientasi.
Pihak administrasi dan manajemen menentukan materi orientasi yaitu mengenai visi,
misi, tujuan Puskesmas, tugas pokok dan fungsi, hubungan tata kerja, tata kelola
dan tanggung jawab staf, cara penilaian kerja staf, tata kerja yang berlaku di
Puskesmas Soposurung dengan terlebih dahulu memperkenalkan ruangan –
ruangan yang ada di Puskesmas Soposurung dan juga personil Puskesmas
Soposurung.

6
BAB IV
HASIL ORIENTASI

Hasil yang diperoleh selama Orientasi


 Audiensi dengan Kepala Puskesmas dan Staff
 Memperoleh gambaran tentang masing –masing pelaksanaan program di
Puskesmas Soposurung
 Mendalami kegiatan program pada masing – masing pelayanan
 Memperoleh masukan tentang personalia dan struktur organisasi Puskesmas
 Mengetahui tentang alur pelayanan di Puskesmas Soposurung baik rujukan
internal maupun rujukan eksternal

7
BAB V
KESAN DAN PESAN

1. Helena Napitupulu, SKM


Kesan
Semua bagian dari Puskesmas Soposurung manjalankan tugas masing – masing
dengan baik sehingga mampu memberikan pelayanan yang baik untuk
kebutuhan masyarakat akan kesehatan
Pesan
Semoga Puskesmas Soposurung semakin baik dan mampu menciptakan
masyarakat Soposurung yang sehat dan manjadi Puskesmas kebanggan
masyarakat Soposurung
2. Linda Sihombing
Kesan
Semua staf dan karyawan Puskesmas Soposurung ramah – ramah dan melayani
pasien dengan baik sesuai dengan tugas dan fungsinya masing – masing.
Pesan
Pegawai Puskesmas agar lebih meningkatkan mutu pelayanan Puskesmas
Soposurung.

8
BAB VI
PENUTUP

Demikian laporan singkat hasil orientasi di Puskesmas Soposurung, kami buat


dengan harapan ke depan akan lebih baik dalam melaksanakan tugas – tugas
sebagai pelaksana program.
Mohon maaf apabila dalam penulisan laporan ini banyak kekeliruan maupun
kekurang sempurnaan.

Soposurung, Juli 2023


Pelaksana Orientasi

No Nama NIP TANDA TANGAN


1 Linda Sihombing 19700523 199403 2 007 1
Helena Napitupulu,
2 19940620 201903 2 003 2
SKM

Kepala UPT Puskesmas Soposurung

dr.Jimmi R Hasibuan
NIP. 19790704 200903 1 001

9
KRITERIA 4.4.1

Puskesmas melaksanakan pelayanan kepada pasien TBC mulai dari


penemuan kasus TBC pada orang yang terduga TBC, penegakan diag-
nosis, penetapan klasifikasi dan tipe pengguna layanan TBC, serta ta-
ta laksana kasus yang terdiri atas pengobatan pasien beserta peman-
tauan dan evaluasinya.

Pokok Pikiran

 a. Penanggulangan tuberkulosis adalah segala upaya kesehatan


yang mengutamakan aspek promotif dan preventif tanpa mengabaik-
an aspek kuratif dan rehabilitatif yang ditujukan untuk melindungi ke-
sehatan masyarakat, menurunkan angka kesakitan, kecacatan, atau
kematian, memutuskan penularan, mencegah resistensi obat, dan
mengurangi dampak negatif yang ditimbulkan akibat tuberkulosis.
 b. Tuberkulosis merupakan permasalahan penyakit menular baik glo-
bal maupun nasional.

Upaya untuk penanggulangan penularan tuberkulosis merupakan sa-


lah satu program prioritas nasional di bidang kesehatan

 c. Program penanggulangan tuberkulosis direncanakan, dilaksanak-


an, dipantau, dan ditindak lanjuti dalam upaya mengeliminasi tuber-
kulosis.
 d. Penetapan indikator kinerja TBC terintegrasi dengan penetapan in-
dikator kinerja Puskesmas
 e. Pelayanan pasien TBC dilaksanakan melalui:

10
1. pelayanan kasus TBC Sensitif Obat (SO) yang terdiri atas
 a) penemuan kasus TBC secara aktif dan pasif;
 b) diagnosis dilakukan sesuai standar dengan pemeriksaan tes cepat
molekuler, mikroskopis, dan biakan;
 c) pengobatan TBC sesuai standar; dan
 d) pemantauan pasien TBC dilakukan melalui pemeriksaan mikrosko-
pis pada akhir bulan ke-2, akhir bulan ke-5, dan pada akhir pengobat-
an.
2. pelayanan kasus TBC Resisten Obat (RO) dilakukan dengan:
 a) penemuan kasus TBC secara aktif dan pasif;
 b) kemampuan Puskesmas dalam melakukan penjaringan kasus TBC
RO dan merujuk terduga untuk melakukan diagnosis jika diperlukan
 c) kemampuan Puskesmas dalam melanjutkan pengobatan pasien
TBC RO; dan
 d) kemampuan Puskesmas dalam melakukan rujukan pemeriksaan
laboratorium dan tindak lanjut (follow up) bagi pengguna layanan
TBC RO.
3. pemberian pengobatan pencegahan TBC pada anak dan ODHA;
4. pemberian edukasi tentang penularan, pencegahan penyakit TB, dan
etika batuk kepada pasien dan keluarga;
5. pemberian layanan oleh Puskesmas dalam pengawasan menelan
obat (PMO) bagi pasien TBC SO dan TBC RO;
6. kewajiban melaporkan kasus TBC kepada pengelola Program Nasio-
nal Penanggulangan TBC;
7. pengikutsertaan dalam pemantapan mutu laboratorium mikroskopis
TBC sesuai dengan ketentuan program TBC; dan
8. penguatan peran lintas program, lintas sektor, dan komunitas dalam
penerapan pembauran negeri dan swasta (public private mix/PPM),
pelibatan organisasi profesi, asosiasi fasyankes, BPJS, dan lain-lain.
 f. Upaya promotif dan preventif dilakukan dalam rangka penanggu-
langan program TB sesuai dengan pedoman yang telah ditetapkan.
 g. Program pengendalian tuberkulosis perlu disusun dan dikoordina-
sikan, baik dalam upaya preventif maupun upaya kuratif di Puskes-
mas, melalui strategi atau strategi pengawasan langsung pengobatan
jangka pendek atau DOTS (directly observed treatment short- cour-
se).

Untuk menjalankan strategi ini, Puskesmas membentuk tim DOTS.

 h.Untuk tercapainya target Program Penanggulangan TBC Nasional,


pemerintah daerah provinsi dan kabupaten/kota harus menetapkan
target indikator kinerja penanggulangan TBC tingkat daerah berda-
sarkan target nasional dan memperhatikan strategi nasional yang se-

11
lanjutnya dijadikan dasar bagi Puskesmas dalam menetapkan sasar-
an serta indikator kinerja yang dipantau setiap tahunnya.
 i. Puskesmas melakukan pengukuran terhadap indikator kinerja yang
telah ditetapkan dan disertai dengan analisis capaian.

Analisis capaian indikator dilakukan dengan metode analisis sesuai


dengan pedoman/panduan yang berlaku, misal dengan merujuk pada
metode analisis situasi yang terdapat di dalam buku Pedoman Mana-
jemen Puskesmas.

 j.Rencana program penanggulangan tuberkulosis disusun dengan


mengutamakan upaya promotif dan preventif berdasarkan hasil anali-
sis masalah pengendalian tuberkulosis di wilayah kerja Puskesmas
dengan pelibatan lintas program yang terintegrasi dengan RUK dan
RPK pelayanan UKM serta UKP, laboratorium, dan kefarmasian.
 k. Pencatatan dan pelaporan pelayanan penanggulangan tuberkulo-
sis, baik secara manual maupun elektronik, dilakukan secara leng-
kap, akurat, tepat waktu, dan sesuai dengan prosedur.

Pelaporan kepada kepala puskesmas dan dinas kesehatan daerah


kabupaten/kota dan/atau pihak lainnya mengacu pada ketentuan per-
aturan perundang-undangan.

Pelaporan kepada kepala puskesmas dapat dilakukan secara tertulis


atau penyampaian secara langsung melalui pertemuan-pertemuan
seperti lokakarya mini bulanan, pertemuan tinjauan manajemen, dan
forum lainnya.

Elemen Penilaian

 a) Ditetapkan indikator dan target kinerja penanggulangan tuberkulo-


sis yang disertai capaian dan analisisnya. (R, D, W).
o SK indikator dan target kinerja Tuberkulosis yang merupakan bagian
dari indikator & target kinerja pelayanan UKM di bab II
o Bukti pencapaian indikator kinerja pelayanan tuberkulosis yang di-
sertai dengan analisisnya
o Kepala Puskesmas, Pj UKM, Koordinator P2P dan pelaksanan Tu-
berkulosis: Penggalian informasi terkait proses penetapan indikator,
pencapaian dan analisanya
 b) Ditetapkan rencana program penanggulangan tuberkulosis (R).
o RUK dan RPK terkait dengan kegiatan program penanggulangan tu-
berkulosis yang terintegrasi dengan RUK dan RPK pelayanan P2P
o RPK Bulanan program penanggulangan tuberkulosis

12
o KAK terkait program penanggulangan tuberculosis.
 c) Ditetapkan tim TB DOTS di Puskesmas yang terdiri dari dokter, per-
awat, analis laboratorium dan petugas pencatatan pelaporan terlatih
(R).
o SK Tim TB DOTS di Puskesmas.
 d) Tersedia logistik, baik OAT maupun non- OAT, sesuai dengan kebu-
tuhan program serta dikelola sesuai dengan prosedur (R, D, O, W).
o SOP perhitungan kebutuhan logistik OAT dan Non OAT
o SOP pengelolaan OAT dan non OAT
o Bukti perhitungan kebutuhan OAT dan non OAT sesuai dengan SOP
yang ditetapkan.
o Pengamatan surveior terhadap ketersediaan dan pengelolaan OAT
dan non OAT
o Pj UKP, Koordinator dan/ atau pelaksana TB: Penggalian informasi
terkait ketersediaan dan pengelolaan OAT dan non OAT
 e) Dilakukan tata laksana kasus tuberkulosis mulai dari diagnosis, pe-
ngobatan, SOP tata laksana kasus tuberkulosis pemantauan, evaluasi,
dan tindak lanjut sesuai dengan kebijakan, pedoman/panduan, dan
prosedur yang telah ditetapkan ( R, D, O, W).
o Telaah rekam medis pasien TB
o Pengamatan surveior terhadap tata laksana pasien TB
o PJ UKP, DPJP: Penggalian informasi terkait tata laksana pasien TB
di Puskesmas
 f) Dikoordinasikan dan dilaksanakan program penanggulangan tuber-
kulosis sesuai dengan rencana yang disusun bersama secara lintas
program dan lintas sektor (R, D, W).
o SK tentang media komunikasi dan koordinasi di Puskesmas. (lihat
bab I)
o SOP komunikasi dan koordinasi (lihat bab II)
o Bukti koordinasi kegiatan peningkatan program penanggulangan tu-
berkulosis
o Bukti hasil pelaksanaan kegiatan sesuai dengan RPK dan RPKB,
serta mengacu pada SK, SOP dan KAK yang ditetapkan. (Lihat doku-
men regulasi pada EP b).
o Kepala Puskesmas, Pj UKM, Koordinator P2P & Pelaksana Tuberku-
losis, lintas program dan lintas sektor: Penggalian informasi terkait
koordinasi dan pelaksanaan kegiatan penanggulangan tuberkulosis
 g) Dilakukan pemantauan dan evaluasi serta tindak lanjut upaya perba-
ikan program penanggulangan tuberculosis (D, W).
o Jadwal pemantauan dan evaluasi
o Hasil pemantauan dan evaluasi sesuai dengan jadwal
o Bukti hasil tindaklanjut dari pelaksanaan pemantauan dan evaluasi

13
o Kepala Puskesmas, Pj UKM, Koordinator P2P & Pelaksana Tuberku-
losis: Penggalian informasi terkait kegiatan pemantauan dan evaluasi
beserta tindaklanjutnya
 h) Dilaksanakan pencatatan dan dilakukan pelaporan kepada kepala
puskesmas, dinas kesehatan daerah kabupaten/kota sesuai dengan
prosedur yang telah ditetapkan (R, D,W)
o SK tentang Pencatatan dan Pelaporan
o SOP pencatatan dan pelaporan

Catatan:SK dan SOP pencatatan dan pelaporan lihat di bab I

o Bukti pencatatan kasus TB di Pukesmas


o Bukti pelaporan kasus TB Puskesmas kepada Kepala Puskesmas
sesuai mekanisme yang telah ditetapkan.
o Bukti pelaporan kasus TB Puskesmas kepada Dinas Kesehatan se-
suai dengan regulasi yang ditetapkan.

Catatan:

 Pencatatan pelaporan mengikuti regulasi saat ini, jika ada sistem pe-
laporan elektonik yang ditetapkan oleh Kemenkes maka pastikan
Puskesmas sudah melaksanakan.
 Untuk pencatatan pelaporan kasus TB melalui aplikasi SITB.
 Jenis pelaporan elektronik mengikuti pemberlakukan saat dilaksanak-
an survei.
o Kepala Puskesmas, Pj UKM, Koordinator P2P & Pelaksana Tuberku-
losis: Penggalian informasi terkait dengan pencatatan dan pelaporan
kepada Dinas Kesehatan Daerah Kab/Kota

14

Anda mungkin juga menyukai