Anda di halaman 1dari 23

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Program adalah cara yang disahkan untuk mencapai tujuan.

Program kesehatan diadakan sebagai realisasi dari rencana program

kesehatan di bidang kesehatan yang akan memberikan dampak pada

peningkatan kesehatan. Blum membedakan ruang lingkup penilaian

program atas enam macam, yaitu: Pelaksanaan program, pemenuhan

kriteria yang telah ditetapkan, efektivitas program dan efisiensi

program. Penilaian pelaksanaan program memiliki pertanyaan pokok

yang akan dijawab pada penilaian tentang pelaksanaan program ialah

apakah program itu terlaksana atau tidak, bagaimana pelaksanaannya

serta faktor-faktor penopang dan penghambat apakah yang ditemukan

dalam pelaksanaan program.

Pos Pembinaan Terpadu Penyakit Tidak Menular (Posbindu

PTM) merupakan wujud peran serta masyarakat dalam kegiatan

deteksi dini, monitoring dan tindak lanjut dini faktor risiko penyakit

tidak menular secara mandiri dan berkesinambungan. Kegiatan ini

dikembangkan sebagai bentuk kewaspadaan dini terhadap penyakit

tidak menular mengingat hampir semua faktor risiko penyakit tidak

menular tidak memberikan gejala pada yang mengalaminya. Faktor

resiko penyakit tidak menular meliputi merokok, konsumsi minuman

beralkohol, pola makan tidak sehat, kurang aktivitas fisik, obesitas,

1
stress, hipertensi, hiperglikemi, hiperkolesterol, serta menindaklanjuti

secara dini faktor resiko yang ditemukan melalui konseling kesehatan

dan segera merujuk ke fasiitas pelayanan kesehatan dasar.

Pos Pembinaan Terpadu Penyakit Tidak Menular (Posbindu

PTM) merupakan salah satu upaya kesehatan masyarakat (UKM)

yang berorientasi kepada upaya promotif dan preventif dalam

pengendalian penyakit tidak menular dengan melibatkan masyarakat

mulai dari perencanaan, pelaksanaan dan monitoring-evaluasi.

Masyarakat diperankan sebagai sasaran kegiatan, target perubahan,

agen pengubah sekaligus sebagai sumber daya. Dalam pelaksanaan

selanjutnya kegiatan posbindu menjadi Upaya Kesehatan Bersumber

Daya Masyarakat (UKBM), dimana kegiatan ini diselenggarakan oleh

masyarakat sesuai dengan sumber daya, kemampuan, dan kebutuhan

masyarakat.

Dalam menjalankan tugas sebagai pelayan masyarakat, tidak

terlepas dari adanya masalah atau kendala yang terjadi, sehingga

diperlukan inovasi untuk menyelesaikan masalah tersebut.

Di UPTD Puskesmas Tanoyan sendiri belum optimalnya

pelayanan kegiatan Posbindu, hal ini dapat dilihat dari belum

teraturnya alur kegiatan Posbindu PTM dimana petugas hanya

menggunakan 2 meja, yaitu meja pertama sebagai meja pendaftaran

dan meja yang ke dua yaitu meja tempat pemeriksaan. Hal ini

dikarenakan kurangnya keikutsertaan kader dalam pelaksanaan

2
Posbindu PTM, Selain itu, kurangnya tenaga pegawai di UPTD

Puskesmas Tanoyan dalam memberikan bantuan kepada

Penanggung Jawab Kegiatan Posbindu PTM karena keterbatasan

jumlah pegawai di UPTD Puskesmas Tanoyan.

Berdasarkan kondisi tersebut diatas, maka penulis

melaksanakan kegiatan terkait isu yang terjadi yaitu “Belum

Optimalnya Pelayanan Kegiatan Posbindu”. Dari isu tersebut,

penulis akan menerapkan solusi untuk mengoptimalkan pelayanan

kegiatan Posbindu dengan cara “PIPI GEMAS Berani CERDIK

menggunakan Alur Kegiatan 5 Meja”. Singkatan dari PIPI GEMAS

Berani CERDIK yaitu Penggiatan Posbindu Pegawai Puskesmas

Berani CERDIK. CERDIK disini adalah singkatan dari C=Cek

kesehatan secara berkala, E=Enyahkan asap rokok, R=Rajin Aktivitas

Fisik, D=Diet sehat dengan kalori seimbang, I=Istirahat Cukup,

K=Kelola stres. Alur kegiatan 5 meja sendiri yaitu meja 1 sebagai

tempat pendaftaran yang dimana pelaksananya adalah Kader

Posbindu, meja ke 2 adalah wawancara oleh kader, meja ke 3 adalah

pengukuran tinggi badaan, berat badan, dan lingkar perut yang

dilakukan oleh petugas kesehatan dari Puskesmas, meja ke 4 sebagai

tempat pemeriksaan tekanan darah, gula darah dan kolesterol total

dilakukan oleh petugas kesehatan dari puskesmas, kemudian meja ke

5 adalah meja edukasi yang juga dilakukan oleh petugas kesehatan

Puskesmas.

3
Maka dengan rancangan Aktualisasi yang saya buat, diharapkan

bisa mengoptimalisasi Kegiatan Posbindu PTM dengan teratur dan

terarah, serta pasien mendapatkan pelayanan yang maksimal. Untuk

itu saya merasa perlu mengambil Isu ini dan mengaitkannya dengan

nilai-nilai dasar Aparatur Sipil negara yang meliputi: Akuntabilitas,

Nasionalisme, Etika Publik, Komitnmen Mutu, dan Anti Korupsi.

Dampak dari isu diatas bila tidak terselesaikan dengan benar,

maka akan secara berkesinambungan kegiatan Posbindu terlihat tidak

teratur, terarah, dan adanya keluhan dari masyarakat bahwa tidak

mendapatkan pelayanan yg maksimal.

B. TUJUAN

Tujuan penulisan rancangan kegiatan aktualisasi dan habituasi

yaitu ASN dapat terbentuk menjadi Pelayan Masyarakat yang

mempunyai profesionalisme dengan selalu mengedepankan nilai

dasar Akuntabilitas dalam tugas yang diembannya, mempunyai

semangat nasionalisme dalam melaksanakan tugasnya, menjunjung

tinggi etika yang baik dalam melayani masyarakat ,memiliki komitmen

mutu dalam tugas dan fungsinya, dan anti korupsi dalam

melaksanakan kegiatan tugasnya, serta tercapainya kegiatan PIPI

Gemas Berani CERDIK menggunakan Alur Kegiatan 5 Meja.

4
C. MANFAAT

1. Teratur dan terarahnya kegiatan Posbindu secara

berkesinambungan;

2. Serta masyarakat puas terhadap kegiatan pelayanan Posbindu

PTM.

D. RUANG LINGKUP

Ruang lingkup rancangan Kegiatan aktualisasi dan habituasi

dilaksanakan di 7 desa Wilayah kerja UPTD Puskesmas Tanoyan

selama 23 hari kerja dimulai dari tanggal 21 November sampai 17

desember 2019.

5
BAB II

DESKRIPSI LOKUS

A. STRUKTUR ORGANISASI

Adapun Struktur Organisasi UPTD Puskesmas Tanoyan adalah :

B. GEOGRAFI

Puskesmas Tanoyan terletak dikawasan Barisan Pegunungan

Tengah Kecamatan Lolayan Kabupaten Bolaang Mongondow, dengan

batas- batas sebagai berikut :

- Sebelah Utara : Wilayah kerja Puskesmas Tungoi

6
- Sebelah Barat : Wilayah Kerja Puskesmas Pusian

- Sebelah Timur : Wilayah Kerja Puskesmas Nuangan

- Sebelah Selatan : Wilayah Kerja Puskesmas Dumagin

Luas wilayah kerja Puskesmas Tanoyan adalah 159 Km 2 dengan

Kepadatan Penduduk rata- rata 64 Km2 dan sisanya merupakan

daerah hutan dan pegunungan. Wilayah kerja Puskesmas Tanoyan

terdiri dari 7 Desa Definitif. Puskesmas Tanoyan berstatus Puskesmas

Rawat Jalan merupakan hasil pemisahan dari Puskesmas Tungoi

sebagai Puskesmas Induk di Wilayah Kecamatan Lolayan.

C. DEMOGRAFI

Jumlah penduduk wilayah kerja Puskesmas Tanoyan pada tahun

2018 adalah 13827 jiwa, yaitu terdiri dari 7111 jiwa (52,08%) adalah

laki- laki dan 6716 jiwa (47,91 %) adalah Perempuan, dengan

pembagian golongan menurut umur adalah : 0-4 Tahun 622 Jiwa,10

s/d 14 Tahun 832 Jiwa, 25 s/d 29 Tahun 1200 Jiwa, 40 s/d 44 Tahun

860 Jiwa, 50 s/d 54 Tahun 910 Jiwa, 65 s/d 69 Tahun 817 Jiwa, dan

umur lebih dari sama dengan 75 tahun keatas adalah 305 jiwa.

Dilihat dari distribusi penduduk menurut golongan umur, terlihat

bahwa jumlah usia produktif menempati posisi terbanyak. Angka

kelahiran kasar (CBR) Wilayah Kerja Puskesmas Tanoyan tahun 2018

7
sebesar 9,6 % dan angka kematian kasar sebesar (CDR) 0,2 %

dengan bayi lahir mati 0,2 %.

D. PROGRAM KESEHATAN PUSKESMAS TANOYAN

1) Program Promosi Kesehatan

2) Program Kesejahteraan Ibu dan Anak serta Keluarga

Berencana/MDGS

a. Program KIA

b. Program Keluarga Berencana

3) Program Perbaikan Gizi

4) Program Imunisasi

5) Program P2 ISPA

6) Program P2 TB Paru

7) Program P2 Kusta

8) Program P2 Diare

9) Program Public Health Nursing (PHN)

10) Program Kesehatan Lingkungan

11) Program Pengobatan

12) Program SP2TP

13) Program PTM

E. Jumlah Sumber Daya Manusia

Jumlah ASN = 23 orang

8
Tenaga Medis Jumlah

Dokter Umum 1 orang


Perawat 10 orang

Bidan 5 orang
Kesling 3 orang
Kesmas 2 orang
Petugas Gizi 1 orang

Pekarya 1 orang

F. VISI Dan MISI UPTD Puskesmas Tanoyan

1. VISI

“Terwujudnya Bolaang Mongondow khususnya masyarakat

Lolayan yang maju,sehat dan hebat”

2. MISI

a. Memberikan Pelayanan kepada masyarakat sesuai dengan

Standar Operasional Prosedur) SOP

b. Meningkatkan kerja sama dengan lintas sektor

c. Menyiapkan Sumber Daya Manusia yang profesional

3. TATA NILAI UPTD PUSKESMAS TANOYAN

H : Humanis (Penyelenggara Penyelenggaraan pemerintahan

yang dalam proses pembangunan memberikan perhatian

terhadap persoalan peningkatan martabat kemanusiaan.

Implikasinya persoalan etika, dan moralitas sebagai landasan

9
dan tujuan pembangunan. Dimana pemerintahan dekat dengan

rakyat sehingga pelayanan terhadap masyarakat dapat optimal);

E : ENTERPRENEUR (penyelenggaraan pemerintahan yang

melakukan terobosan dan inovasi dimana difokuskan pada

upaya peningkatan pelayanan publik dan penciptaan

kesempatan berusaha masyarakat);

B : Beriman (penyelenggaraan pemerintahan yang menganut

nilai - nilai sikap percaya dan mempercayakan diri kepada Tuhan

Yang Maha Esa. implikasi psikologis dan praktis dari iman

akan melahirkan pribadi yang teguh dalam prinsip, dan yang

senantiasa menjaga amanah yang dipikulkan kepadanya)

A : Akuntable (penyelenggaraan pemerintahan yang

memberikan pertanggung-jawaban atau untuk menjawab dan

menerangkan kinerja dan tindakan pemerintah kepada pihak

yang memiliki hak atau wewenang untuk meminta

pertanggungjawaban atau keterangan).

T : Transparant (penyelenggaraan pemerintahan yang terdapat

kebebasan aliran informasi dalam berbagai proses kelembagaan

sehingga mudah diakses oleh mereka yang membutuhkan.

berbagai informasi telah disediakan secara memadai dan mudah

dimengerti, sehingga dapat digunakan sebagai alat monitoring

dan evaluasi)

10
G. Tugas dan Pokok Organisasi

1. Tugas dan Pokok Puskesmas Tanoyan

Tugas Puskesmas Tanoyan sebagai salah satu kesatuan

organisasi fungsional yang merupakan pusat pengembangan

kesehatan masyarakat yang juga membina peran serta

masyarakat disamping memberikan pelayanan kesehatan secara

menyeluruh dan terpadu kepada masyarakat di wilayah kerjanya

dalam bentuk kegiatan-kegiatan program

2. Fungsi

Fungsi Puskesmas Tanoyan itu sendiri meliputi:

a. Pusat penggerak pembangunan berwawasan kesehatan Pusat

pemberdayaan Masyarakat dan keluarga dalam pembangunan

kesehatan

b. Pusat pelyanan kesehatan tingkat pertama

3. Uraian Tugas Pokok dan Fungsi Perawat


a. Melaksanakan tugas asuhan keperawatan di dalam gedung
maupun di luar gedung.
b. Berkolaboraasi dengan Dokter dalam pelayanan pengobatan
pasien baik di Puskesmas induk maupun di pos-pos Puskeling.
c. Bertanggung jawab atas kebersihan dan pnataan ruang
BP/IGD/Poli MTBS
d. Bertanggung jawab atas pemeliharaan dan pengamanan alat
medis dan non medis.
e. Membantu kegiatan lintas program antara lain dalam kegiatan
pemberantasan penyakit, UKS, Penyiluhan Kesehatan
Masyarakan dan kegiataan lapangan lainnya.

11
f. Melaksanakan kegiatan Puskesmas di luar gedung
g. Membantupelaksanaan kegiatan Posyandu balita dan
posyandu lansia
h. Membantu Kepala Puskesmas dalam membuat perencanaan
kegiatan.
i. Membantu Kepala Puskesmas dalam membuat laporan
kegiatan.
j. Melaksanakan kegiatan pelayanan Pos MTBS di Puskesmas.
k. Membantu pelaksanaan pelancaran kelainan mata, jiwa dan
tumbuh kembang anak.

BAB III

NILAI-NILAI DASAR ASN DAN PERAN KEDUDUKAN ASN

12
A. NILAI DASAR ASN

Pembentukan seorang Aparatur Sipil Negara (ASN) dituntut

untuk dapat mengubah mindset sebagai pelayan masyarakat.Oleh

karena itu untuk menerapkan pola baru ASN diharapkan mampu

menginternalisasikan nilai-nilai dasar profesi PNS yakni Akuntabilitas,

Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi

(ANEKA).

Berdasarkan dari kelima nilai dasar ANEKA yaitu Akuntabilitas,

Nasionalisme, Etika publik, Komitmen Mutu dan Anti korupsi yang

harus di tanamkan kepada setiap ASN maka perlu diketahui indikator-

indikator dari kelima kata tersebut yaitu:

1. Akuntabilitas

Merupakan kesadaran adanya tanggung jawab dan kemauan

untuk bertanggung jawab.PNS memiliki tugas pokok fungsi yang

wajib untuk dijalankan. Setiap PNS hendaknya sadar akan

tugasnya. Tidak hanya sekadar sadar. Mereka juga harus

bertanggung jawab atas apa yang telah dilaksanakan. Sebagai

abdi masyarakat, PNS memiliki tanggung jawab yang besar.Maka

tidak salah jika setiap PNS melakukan perencanaan yang matang

sebelum melaksanakan tugasnya.Adanya transparansi juga

penting untuk dilaksanakan. Tanpa transparansi PNS akan

kesulitan dalam menjalankan tugas. Nilai-nilai akuntabilitas

meliputi:

13
a. Tanggung jawab,

b. Jujur,

c. Kejelasan Target,

d. Netral,

e. Mendahulukan kepentingan publik,

f. Adil,

g. Transparan,

h. Konsisten,

i. Partisipatif

2. Nasionalisme

Merupakan sikap menjunjung tinggi nilai-nilai Pancasila.Setiap

sila dalam Pancasila mengandung nilai-nilai kemuliaan.Sila

pertama, Ketuhanan yang Maha Esa.Kedua, Kemanusiaan yang

adil dan beradab. Ketiga, Persatuan Indonesia. Keempat,

Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam

permusyawaratan perwakilan.Kelima, Keadilan sosial bagi seluruh

rakyat Indonesia.Lima sila ini merupakan pondasi dan pandangan

hidup bangsa Indonesia. Sebagai motor penggerak suatu negara,

PNS harus mampu menjadi teladan.. Nilai-nilai Nasionalisme

meliputi:

a. Religius (patuh kepada ajaran agama),

b. Hormat menghormati,

c. Kerjasama,

14
d. Tidak  memaksakan kehendak,

e. Jujur,

f. Amanah (dapat dipercaya),

g. Adil,

h. Tidak diskriminatif,

i. Mencintai sesama manusia,

j. Tenggang Rasa,

k. Membela kebenaran,

l. Persatuan,

m.Rela berkorban,

n. Cinta tanah air,

o. Memelihara ketertiban,

p. Disiplin,

q. Musyawarah,

r. Kekeluargaan,

s. Menghormati keputusan,

t. Tanggung jawab,

u. Kepentingan bersama,

v. Gotong royong,

w. Hidup sederhana,

x. Kerja keras,

y. Menghargai karya orang lain

3. Etika Publik

15
Merupakan pemberian pelayanan yang layak kepada

masyarakat.Seorang PNS harus mampu memberi pelayanan yang

ramah selama menjalankan tugasnya.Dalam kondisi apapun, PNS

tidak boleh terlihat sombong, angkuh, galak, apalagi tidak sopan.

Nilai-nilai etika public meliputi :

a. Jujur,

b. Bertanggung jawab,

c. Integritas tinggi,

d. Cermat,

e. Disipilin,

f. Hormat,

g. Sopan,

h. Taat pada peraturan perundang-undangan,

i. Taat perintah,

j. Menjaga rahasia

4. Komitmen Mutu

Merupakan sikap menjaga keefektifan dan efisiensi kerja.Mutu

PNS dalam menjalankan tugas hendaknya mengalami kemajuan

dari waktu ke waktu.Ada tuntutan kreativitas bagi setiap individu

dalam menjalankan tugas sehari-hari.Apalagi saat ini pemerintah

telah memberikan penghargaan “sertifikasi” bagi PNS.Pada

hakikatnya sertifikasi merupakan pengingat bagi PNS untuk

16
senantiasa profesional.PNS bersertifikasi harus bisa menjadi

contoh bagi rekan sejawat. Nilai-nilai komitmen mutu meliputi :

a. Efektivitas,

b. Efisiensi,

c. Inovasi,

d. Berorientasi mutu

5. Anti Korupsi

Merupakan sikap tegas memerangi korupsi.Memutus mata

rantai korupsi dapat diawali dari diri sendiri.Baik itu korupsi waktu,

korupsi uang, maupun korupsi tugas.Setiap individu hendaknya

dapat menjadi pengingat 2bagi dirinya masing-masing. Contohnya

berada di lokasi sebelum jam kerja dimulai, tidak meninggalkan

tempat kerja tanpa alasan jelas sebelum jam kerja usai, dan tidak

menggunakan uang negara untuk memenuhi kebutuhan pribadi.

Menjadi PNS bukanlah hal yang mudah.tapi bukan berarti kita

tidak bisa menjadi PNS yang baik. Nilai-nilai anti korupsi meliputi :

a. Jujur,

b. Disiplin,

c. Tanggung jawab,

d. Kerja keras,

e. Sederhana,

17
f. Mandiri,

g. Adil,

h. Berani,

i. Peduli

B. KEDUDUKAN ASN

1. Manajemen ASN

Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk

menghasilkan Pegawai ASN yang professional, memiliki nilai

dasar, etika profesi, bebas dari intervensi politik, bersih dari praktik

korupsi, kolusi, dan nepotisme.

Pegawai ASN berfungsi :

a. Pelaksana kebijakan publik;

b. Pelayan publik; dan

c. Perekat dan pemersatu bangsa

Pegawai ASN bertugas :

a. Melaksanakan kebijakan yang dibuat oleh Pejabat Pembina

Kepegawaian sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-

undangan

b. Memberikan pelayanan public yang professional dan

berkualitas, dan

c. Mempererat persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan

Republik Indonesia.

18
2. Whole of Government (WoG)

Whole of Government (WoG) adalah pendekatan

penyelenggaraan pemerintahan yang menyatukan upaya-upaya

kolaboratif pemerintahan dari keseluruhan sektor dalam ruang

lingkup koordinasi yang lebih luas guna mencapai tujuan-tujuan

pembangunan kebijakan, manajemen program dan pelayanan

publik. Oleh karenanya WoG juga dikenal sebagai pendekatan

interagency, yaitu pendekatan yang melibatkan sejumlah

kelembagaan yang terkait dengan urusan-urusan yang relevan.

3. Pelayan Publik

Berdasarkan UU No 25 Tahun 2009, pelayanan publik adalah

kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam rangka pemenuhan

kebutuhan pelayanan sesuai dengan peraturan perundang-

undangan bagi setiapwarga Negara dan penduduk atas barang,

jasa, dan / atau pelayanan administratif yang disediakan oleh

penyelenggara pelayanan publik.

Prinsip-prinsip pelayanan publiK :

a. Partisipatif

b. Transparan

c. Responsif

d. Tidak diskriminatif

e. Mudah dan murah

f. Efektif dan efisien

19
g. Aksesibel

h. Akuntabel

i. Berkeadilan

20
BAB IV

RANCANGAN KEGIATAN AKTUALISASI

A. DESKRIPSI ISU / SITUASI PROBLEMATIK

Rancangan aktualisasi ini disusun berdasarkan identifikasi

beberapa isu atau problematika yang ditemukan dalam melaksanakan

tugas sebagai perawat pelaksana di UPTD Puskesmas Tanoyan. Isu

berasal dari individu, unit kerja, maupun organisasi. Isu-isu yang

menjadi dasar rancangan aktualisasi ini bersumber dari aspek :

1. Belum optimalnya kegiatan pelayanan Posbindu

2. Kurangnya jumlah pegawai di UPTD Puskesmas Tanoyan

3. Kurangnya keikutsertaan kader dalam kegiatan Posbindu

pelayanan

B. ANALISIS ISU

Dalam penetapan isu yang diangkat, penulis menggunakan

tekhnik USG yang mana pengertian USG adalah sebagai berikut

1. Urgency (kegawatan), yaitu dilihat dari tersedianya waktu,

mendesak atau tidak masalah tersebut diselesaikan.

2. Seriousness (Keseriusan), yaitu melihat dampak masalah

tersebut terhadap produktivitas kerja, pengaruh terhadap

21
keberhasilan, membahayakan sistem atau tidak, dan

sebagainya.

3. Growth (berkembangnya masalah), yaitu apakah masalah

tersebut berkembang sedemikian rupa sehingga sulit dicegah.

Tabel 1 Analisis tekhnik USG

Kriteria
U S G
No ISU Jumlah Peringkat
Belum optimalnya

1 kegiatan pelayanan 5 5 4 14 1

Posbindu
Kurangnya Jumlah

2 pegawai di UPTD 4 4 4 12 2

Puskesmas Tanoyan

Kurangnya

keikutsertaan kader

3 dalam kegiatan 4 3 3 10 3

Pelayanan Posbindu

Tabel 2 Bobot USG

Bobot Keterangan
5 Sangat kuat pengaruhnya
4 Kuat pengaruhnya
3 Sedang pengaruhnya
2 Kurang pengaruhnya
1 Sangat kurang pengaruhnya

22
Berdasarkan hasil analisis isu menggunakan alat analisis USG

diatas dapat dilihat bagaimana kualitas isu yang ada. Isu yang

mendapatkan ranking tertinggi adalah isu final dan menjadi isu yang

perlu dicarikan pemecahan masalahnya yaitu:

“Belum Optimalnya kegiatan Pelayanan Posbindu”

C. ARGUMENTASI TERHADAP CORE ISSUE TERPILIH

Isu yang terpilih menjadi core issue dari dua alat analisis diatas

adalah “Belum Optimalnya kegiatan pelayanan Posbindu”. Oleh

karena itu, perlu dilakukan pemecahan isu dengan cara “PIPI GEMAS

Berani CERDIK menggunakan Alur Kegiatan 5 Meja”

23

Anda mungkin juga menyukai