Anda di halaman 1dari 39

BAB I

PENDAHULUAN

Pembangunan Kesehatan pada periode 2015-2019 adalah Program Indonesia


Sehat dengan sasaran meningkatkan derajat kesehatan dan status gizi masyarakat
melalui upaya kesehatan dan pemberdayaan masyarakat yang didukung dengan
perlindungan finansial dan pemerataan pelayanan kesehatan. Sasaran pokok RPJMN
2015-2019 adalah : 1) meningkatkan status kesehatan dan gizi ibu dan anak; 2)
meningkatnya pengendalian penyakit; 3) meningkatnya akses dan mutu pelayanan
kesehatan dasar dan rujukan terutama di daerah terpencil, tertinggal dan perbatasan;
4) meningkatnya cakupan pelayanan kesehatan universal melalui Kartu Indonesia
Sehat dan kualitas pengelolaan SJSN Kesehatan; 5) terpenuhinya kebutuhan tenaga
kesehatan, obat dan vaksin serta meningkatkan responsivitas system kesehatan.1
Demi mencapai program tersebut diperlukan unit pelaksana yang memberikan
pelayanan kesehatan terintregasi dan merata ke seluruh masyarakat disetiap pelosok
Indonesia.Peran ini dijalankan oleh suatu unit yaitu Puskesmas.Puskesmas
merupakan Unit Pelaksana Teknis Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota yang
bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya.
Sebagai penyelenggara pembangunan kesehatan, Puskesmas bertanggung jawab
menyelenggarakan upaya kesehatan per orangan dan upaya kesehatan masyarakat,
yang ditinjau dari Sistem Kesehatan Nasional merupakan pelayanan kesehatan
tingkat pertama.2
Pada saat ini Puskesmas telah didirikan hampir di seluruh pelosok tanah
air.Untuk menjangkau wilayah kerjanya Puskesmas diperkuat dengan Puskesmas
pembantu, Puskesmas keliling dan untuk daerah yang jauh dari sarana pelayanan
rujukan, Puskesmas dilengkapi dengan fasilitas rawat inap.Jumlah Puskesmas di
Indonesia sampai dengan akhir tahun 2009 sebanyak 8.737 unit dengan rincian
jumlah Puskesmas perawatan 2.704 unit dan Puskesmas non perawatan sebanyak
6.033 unit.3
Puskesmas sebagai unit pelayanan kesehatan tingkat pertama dan terdepan
dalam sistem pelayanan kesehatan, harus melakukan upaya kesehatan wajib (basic
six) dan beberapa upaya kesehatan pilihan yang disesuaikan dengan kondisi,

1
kebutuhan, tuntutan, kemampuan dan inovasi serta kebijakan pemerintah daerah
setempat. Puskesmas dalam menyelenggarakan upaya kesehatan yang bersifat
menyeluruh dan terpadu dilaksanakan melalui upaya peningkatan, pencegahan,
penyembuhan, dan pemulihan disertai dengan upaya penunjang yang diperlukan.
Ketersediaan sumber daya baik dari segi kualitas maupun kuantitas, sangat
mempengaruhi pelayanan kesehatan.4
Peran Puskesmas dan jaringannya sebagai institusi yang menyelenggarakan
pelayanan kesehatan di jenjang pertama yang terlibat langsung dengan masyarakat
menjadi sangat penting.Puskesmas bertanggungjawab menyelenggarakan
pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya yaitu meningkatkan kesadaran,
kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang yang bertempat tinggal di
wilayah kerjanya agar terwujudnya derajat kesehatan yang setinggi-tingginya.
Dengan demikian, akses terhadap pelayanan kesehatan yang berkualitas dapat
ditingkatkan melalui peningkatan kinerja Puskesmas.5

2
BAB II
GAMBARAN UMUM PUSKESMAS KOMBOS

A. Visi, Misi dan Struktur Organisasi Puskesmas Kombos


1. Visi dan Misi
Pembangunan Kesehatan Puskesmas Kombos
Visi : Menjadi mitra umtuk mewujudkan masyarakat yang sehat, cerdas, dan
mandiri.
Misi :
 Memberikan pelayanan sesuai dengan standar.
 Mendorong dan meningkatkan kemandirian individu, keluarga dan
masyarakat.
 Meningkatkan Kompetensi dan profesionalisme petugas
Puskesmas.
 Mempercepat lintas sektor.

2. Struktur Organisasi Puskesmas Kombos

Gambar 1. Struktur Organisasi Puskesmas Kombos

B. Profil Puskesmas Kombos


1. Keadaan Geografis
Puskesmas Kombos terletak di Jalan Nani Waartabone No. 11 Kelurahan
Kombos Timur Ling.1 Kecamatan Singkil 2 Manado-Sulut.
3
Gambar 2. Peta Wilayah Kombos

2. Wilayah Kerja
Sejak tahun 1980wilayah kerja Puskesmas Kombos terdiri dari 5 kelurahan
Puskesmas kombos memiliki luas tanah ± 2.000 m2 Kelurahan-kelurahan yang
termasuk dalam wilayah kerja Puskesmas Kombos yaitu :
1. Kelurahan Singkil II : Luasnya adalah 9,5 km2.
2. Kelurahan Kombos Barat : Luasnya adalah 8,5 km2.
3. Kelurahan Kombos Timur : Luasnya adalah 8,1 km2.
4. Kelurahan Ternate Baru : Luasnya adalah 10 km2.
5. Kelurahan Ternate Tanjung : Luasnya adalah 8 km2.
Batas wilayah kerja Puskesmas Kombos sebagai berikut :
1. Sebelah Timur : Berbatasan dengan Kecamatan Mapanget.
2. Sebelah Barat : Berbatasan dengan Kecamatan Wenang.
3. Sebelah Utara : Berbatasan dengan Kecamatan Tuminting.
4. Sebelah Selatan : Berbatasan dengan Kecamatan Tikala.

4
3. Denah Puskesmas Kombos

Gambar 3. Denah Puskesmas Kombos

4. Jumlah Penduduk Di Wilayah Kerja Puskesmas Kombos:


Data jumlah penduduk wilayah kerja Puskesmas Kombos Kecamatan Singkil
sampai pada akhir tahun 2016 berjumlah 28.140 Jiwa dengan 8,276 KK.

5. Pendidikan Dan Sosio- Ekonomi :


Tingkat pendidikan masyrakat dilihat dari persentase penduduk yang berusia
10 tahun atas menurut tingkat pendidikan tertinggi yang ditamatkan rata-rata
telah menamatkan Sekolah Dasar.

5
BAB III
ANALISIS UNIT PELAKSANA TEKNIS PUSKESMAS
DENGAN PENDEKATAN SISTEM

A. Analisis Masukkan (Input) Puskesmas


Komponen Input ini diuraikan sebagai sumber daya yang dimiliki oleh
Puskesmas Kombos yang meliputi:
1. Man
Jumlah tenaga kerja yang dimiliki oleh Puskesmas Kombos sebanyak 40 orang
dengan rincian sebagai berikut:
1. Dokter Umum : 5 Orang (3 PNS + 2 Kontrak).
2. Dokter Gigi : 1 Orang.
3. Bidan : 9 Orang (8 PNS + 1 Kontrak).
4. Petugas Gizi : 1 Orang.
5. Petugas Surveilans : 1 Orang.
6. Petugas Kesling : 1 Orang.
7. Perawat Gigi : 3 Orang.
8. Farmasi : 2 Orang.
9. Nurse : 3 Orang.
10. Perawat Umum : 10 Orang ( 9 PNS + 1 Kontrak).
11. Tenaga Administrasi : 3 Orang ( 2 PNS + 1 Kontrak).
12. Supir : 1 Orang (Kontrak).
2. Machine
Hal ini meliputi perlengkapan dan peralatan kesehatan yang tersedia. Sarana
kesehatan atau tempat pelayanan kesehatan yang ada di wilayah kerja
Puskesmas Kombos, terdiri dari:
1. Loket Pendaftaran.
2. Poli Umum.
3. Poli Gigi.
4. Ruang Imunisasi/Gizi.
5. KIA/KB.
6. Ruang Lansia.

6
7. Ruang Konseling.
8. Laboratorium.
9. Ruang Obat.
10. Ruang Petugas Lapangan.
11. Ruang P2PL.
12. Ruang Pengaduan.
13. Ruang Home Care.
14. Kantor.
15. Ruang Aset/Gudang.
16. UGD 24 Jam.
17. Ruang Bersalin.
18. Ruang Nifas.
3. Money
Sumber-sumber pembiayaan kesehatan di Puskesmas Kombos berasal dari
Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), Biaya Operasional Puskesmas (BOP) dan
Universal Coverage.
4. Material
SP2TP terdiri dari:
 Catatan : kartu individu, rekam kesehatan keluarga dan buku register.
 Laporan : bulanan, tahunan dan KLB.

B. Analisis Proses Puskesmas


1. Planning
Perencanaan adalah sebuah proses yang dimulai dengan merumuskan tujuan
Puskesmas sampai dengan menetapkan alternatif kegiatan untuk mencapainya.
Tanpa adafungsi perencanaan Puskesmas, tidak ada kejelasan kegiatan yang
akan dilaksanakan oleh staf untuk mencapai tujuan Puskesmas. Melalui fungsi
perencanaan Puskesmas akan ditetapkan tugas-tugas pokok staf dan dengan
tugas-tugas ini pimpinan Puskesmas akan mempunyai pedoman dan
menetapkan sumber daya yang dibutuhkan oleh staf untuk menjalankan tugas-
tugasnya.

7
2. Organizing
Pengorganisasian adalah serangkaian kegiatan manajemen untuk menghimpun
semua sumber daya yang dimiliki Puskesmas dan memanfaatkan secara efisien
untuk mencapai tujuan Puskesmas. Atas dasar pengertian tersebut, fungsi
pengorganisasian juga meliputi proses pengintegrasian sumber daya yang
dimiliki Puskesmas.
3. Actuating
Penggerakan pelaksanaan Puskesmas adalah proses pembimbingan kepada
staff agar mereka mampu dan mau bekerja secara optimal menjalankan tugas-
tugasnya sesuai dengan kemampuan dan keterampilan yang dimiliki, dan
dukungan sumber daya yang tersedia. Kepemimpinan yang efektif,
pengembangan motivasi, komunikasi, dan pengarahan sangat membantu
suksesnya pelaksanaan Puskesmas.
4. Controlling
Pengawasan dan pengendalian adalah proses untuk mengamati secara terus-
menerus pelaksanaan kegiatan sesuai rencana yang sudah disusun dan
mengadakan perbaikan jika terjadi penyimpangan. Pelaksanaan fungsi
mananjemen ini memerlukan perumusan standar kinerja (standard
performance).
5. Evaluating
Penilaian adalah suatu proses untuk menentukan nilai atau tingkat
keberhasilan dari pelaksanaan suatu program dalam pencapaian tujuan yang
telah ditetapkan atau suatu proses yang teratur dan sistematis dalam
membandingkan hasilyang dicapai dengan tolak ukur atau kriteria yang telah
ditetapkan, dilanjutkan dengan pengambilan kesimpulan serta memberikan
saran-saran yang dapat dilakukan pada setiap tahap dari pelaksanaan
program.

8
BAB IV
ANALISIS KELUARAN (OUTPUT) PUSKESMAS

Demi mencapai tujuan pembangunan kesehatan yaitu untuk meningkatkan


derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya, telah dilakukan berbagai
program kerja yang terdiri dari upaya kesehatan wajib, upaya kesehatan
pengembangan dan upaya kesehatan penunjang. Program kerja ini memiliki target
pencapaian yang di evaluasi setiap bulan dalam rapat bulanan dan rapat tahunan yang
dilakukan pada bulan Januari.

A. Upaya Kesehatan Wajib


1. Promosi Kesehatan
Penyuluhan kesehatan dengan materi – materi yang diberikan berupa
penyuluhan KB, Penyuluhan Gizi, Penyakit Menular, Penyakit Tidak
Menular, Imunisasi, Gigi dan Mulut, Kesehatan Lingkungan, Penyuluhan
Napza,dan lain-lain. Adapun penyuluhan dilakukan pada kelompok –
kelompok di kalangan masyarakat (Pustu, Posyandu, Sekolah, Kelompok
Keagamaan dan kegiatan yang ada dalam masyarakat)
Puskesmas Kombos Kecamatan Singkil memiliki 24 Posyandu,5
Posbindu, 5 Desa Siaga.Puskesmas Kombos memiliki strategi tersendiri
untuk tetap menarik minat masyarakat untuk datang ke posyandu, yakni
dengan mengadakan makanan tambahan dan kegiatan yang dikemas dengan
hiburan.
2. Upaya Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) & Keluarga Berecana (KB)
Kebijakan tentang kesehatan ibu dan bayi baru lahir secara khusus
berhubungan dengan pelayanan antenatal, persalinan, nifas dan perawatan
bayi baru lahir yang diberikan di semua jenis fasilitas pelayanan kesehatan,
dari posyandu sampai rumah sakit.
Dalam rangka upaya kesehatan ibu dan anak (KIA) dan keluarga
berencana terdapat beberapa kegiatan yang dilaksana Puskemas Kombos,
yaitu: :
 Pemeriksaan kehamilan

9
 Pemeriksaan imunisasi TT sebanyak 2 kali
 Pemberian tablet Fe sebanyak 30-90 tablet pada bu hamil
 Pertolongan persalinan
 Pelayanan neonatus sebanyak 3 kali kunjungan : kunjungan pertama:
6-8 jam setelah bayi lahir di ruang nifas, kunjungan 2 :8-7 hari,
kunjungan 3 :7-28 hari di Puskesmas untuk mendapatkan imunisasi
 Kelas ibu hamil yang di laksanakan 1 bulan satu kali dengan
kegiatan yang di lakukan seperti penyuluhan dan senam ibu hamil
 Pemberian makanan tambahan untuk ibu hamil setiap 1 tahun 1 kali.
 Alat KB yang ditawarkan seperti pil, implant, suntik, IUD, dan
kondom. Alat KB yang terbanyak yang dipilih pasien yaitu suntil,
pil, dan implant
3. Kesehatan Lingkungan
Program kesehatan lingkungan bertujuan untuk mewujudkan kualitas
lingkungan yang lebih sehat agar masyarakat terlindung dari kemungkinan
dapat menimbulkan gangguan kesehatan.
Kesehatan lingkungan mencakup kesehatan lingkungan seperti
pengendalian vektor (rumah/bangunan bebas jentik nyamuk aedes) dan
pelayanan hygiene sanitasi ditempat umum.
Contoh Upaya Kesehatan Lingkungan:
1. Pengawasan TUPM (Tempat Umum dan Pengelolaan Makanan)
2. Pengawasan tempat-tempat Institusi
3. Pengawasan Rumah
4. Pengawasan terhadap akses air bersih yang digunakan warga
5. Pengawasan keluarga terhadap kepemilikan sarana sanitasi
6. Skrining Kesehatan Ibu
7. Cakupan Persalinan
8. Cakupan TT Ibu Hamil
9. Pemberian Tablet Fe
10. Kesehatan Anak

10
4. Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat
Kegiatan program perbaikan gizi masyarakat Puskesmas Kombos yang
dibagi berdasarkan waktu kegiatan:
Kegiatan Program Gizi Harian
1. Peningkatan pemberian ASI Eksklusif adalah pemberian ASI tanpa
makanan dan minuman lain pada bayi berumur nol sampai dengan 6
bulan.
2. Pemberian MP-ASI anak umur 6-24 bulan adalah pemberian makanan
pendamping ASI pada anak usia 6-24 bulan dari keluarga miskin
selama 90 hari.
3. Pemberian tablet besi atau Fe (90 tablet) pada ibu hamil adalah
pemberian tablet besi (90 tablet) selama masa kehamilan.
4. Pemberian PMT pemulihan pada Keluarga Miskin adalah balita
keluarga miskin yang ditangani disarana pelayanan kesehatan sesuai
tatalaksana gizi diwilayah Puskesmas.
5. Kegiatan investigasi dan intervensi yang dilakukan saat jika
ditemukan masalah gizi misalnya ditemukan adanya kasus gizi buruk.
Kegiatan Program Gizi Bulanan
1. Pemantauan Pertumbuhan Berat Badan Balita (Penimbangan Balita)
adalah pengukuran berta badan balita untuk mengetahui pola
pertumbuhan dan perkembangan berta badan balita (D-S)
2. Kegiatan konseling gizi dalam rangka peningkatan pendidikan gizi
dan Pemberdayaan Usaha Perbaikan Gizi Keluarga/Masyarakat.
3. Kegiatan yang dilakukan setiap semester (6 bulan sekali) adalah
Pemberian Kapsul Vitamin A (Do 200.000 SI) pada balita adalah
pemberian kapsul vitamin A dosis tinggi kepada bayi dan anak balita
secara periodik yaitu untuk bayi diberikan setahun sekali pada bulan
Februari dan Agustus dan untuk anak balita 6 bulan sekali dan secara
serentak dalam bulan Februari dan Agustus.
Kegiatan Program Gizi Tahunan
1. Pemantauan Status Gizi Balita.
2. Pemantauan konsumsi gizi.

11
3. Pemantauan penggunaan garam beryodium.
5. Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular
Upaya pencegahan dan pemberantasan penyakit menular dilaksanakan di
Puskesmas Kombos melalui beberapa kegiatan yaitu:
a. Survey penyakit menular.
b. Pengadaan klinik LKB (Layanan Komprehensif Berkesinambungan).
c. VCT (Voluntary Conseling Test) pada pasien positif HIV/AIDS.
d. PITC (Provider Initiating Test Conseling) pada pasien positif
HIV/AIDS.
e. Melakukan sistem kewaspadaan dini (SKD) atau pengamatan penyakit
f. Melaksanakan imunisasi.
g. Melaksanakan Pencegahan dan pemberantasan penyakit DBD.
h. Melaksanakan Pencegahan dan pemberantasan penyakit TBC.
i. Melaksanakan Pencegahan dan pemberantasan penyakit pneumonia
pada balita.
j. Melaksanakan Pencegahan dan pemberantasan penyakit menular
seksual (PMS) dan HIV/AIDS.
6. Upaya Pengobatan
Upaya pengobatan di Puskesmas Kombos meliputi menegakkan diagnosa
melalui anamnesis pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang;
memberikan pengobatan yang sesuai untuk untuk penderita dan merujuk
penderita ke pusat-pusat rujukan medis sesuai dengan jenis penyakit yang
tidak mampu ditangani di Puskesmas.
Obat-obatan yang terdapat di Puskesmas Kombos terutama merupakan
obat generik. Obat-obatan di Puskesmas Kombos berasal dari Dinas
Kesehatan, untuk penguna BPJS dan pengadaan oleh Puskesmas yang
dananya bersumber dari Pemerintah Kota Manado untuk penguna universal
coverage.
Puskesmas Kombos memiliki program untuk menjaga ketersediaan dan
mutu obat-obat selama pelayanan kesehatan berlangsung. Adanya kendala di
apotik Puskesmas Kombos seperti : keterbatasan ketersediaan obat- obatan
yang di perlukan sehingga untuk menanganinya pihak apoteker mengunakan

12
obat-obat yang tersedia untuk pengguna universal coverage ataupun apabila
persediaan obat universal coverage habis maka obat yang dibutuhkan pasien
akan di resepkan untuk dibeli di apotik luar.
Selain itu, Apotik Puskesmas Kombos memiliki program seperti di
lakukannya penyuluhan tentang NAPZA di sekolah tingkat SMP dan SMA.
B. Upaya Kesehatan Pengembangan
Terdapat enam program kerja Puskesmas Kombos yang termasuk dalam upaya
kesehatan pengembangan, yaitu:
1. Senam ibu hamil yang diadakan 1 bulan 1 kali.
2. Senam pagi hari dan kerja bakti tiap hari Jumat.
3. Puskesmas keliling.
4. Imunisasi bagi bayi yang dilakukan setiap hari Kamis.
5. Pelayanan poliklinik umum dan pengobatan yang diadakan setiap hari.
6. Pelayanan kesehatan dasar gigi dan mulut di Puskesmas dan posyandu.

C. Upaya Kesehatan Penunjang


Terdapat dua program kerja yang termasuk dalam upaya kesehatan penunjang,
yaitu laboratorium sederhana dan pencatatan serta pelaporan.

13
BAB V
IDENTIFIKASI MASALAH

A. Masalah Manajemen Kesehatan


Dalam rangka terselenggaranya berbagai upaya kesehatan perorangan dan upaya
kesehatan masyarakat yang sesuai dengan azas penyelenggaraan Puskesmas
perlu ditunjang oleh manajemen Puskesmas yang baik. Manajemen Puskesmas
adalah rangkaian kegiatan yang bekerja secara sistematik untuk menghasilkan
luaran Puskesmas yang efektif dan efisien.
Rangkaian kegiatan sistematis yang dilaksanakan oleh Puskesmas
membentuk fungsi-fungsi manajemen.Ada tiga fungsi manajemen Puskesmas
yang dikenal yakni perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian serta
pengawasan dan pertanggungjawaban. Semua fungsi manajemen tersebut harus
dilaksanakan secara terkait dan berkesinambungan.

B. Masalah Program Kerja


Program kerja yang dijalankan Puskesmas Kombos, umumnya telah terlaksana
dengan baik. Program-program upaya kesehatan wajib sebagian besar sudah
dijalankan sesuai jadwal.
Upaya kesehatan penunjang juga sudah diupayakan namun ada beberapa
hal yang tidak dapat berjalan sebagaimana mestinya. Laboratorium memiliki
kendala dalam ketersediaan reagen untuk dapat dilakukan pemeriksaan
laboratorium seperti darah lengkap, IgG, IgM, urinalisis, dan feses, serta
ketidaksediaannya alat dan bahan lainnya. Saat ini, pemeriksaan yang dapat
dilakukan di laboratorium Puskesmas Kombos antara lain pemeriksaan gula
darah sewaktu, kolestrol, asam urat, HCG, Hepatitis B, sputum TB, dan
mikroskopik malaria.
Upaya kesehatan pengembagan seperti di poli gigi dan mulut juga
mengalami kendala dalam hal alat- alat yang digunakan seperti alat penambal
gigi dan alat scaling gigi.

14
C. Masalah Kesehatan / Derajat Kesehatan
1. Mortalitas
Angka Kematian atau Mortalitas merupakan angka kematian yang terjadi
pada kurun waktu dan tempat tertentu yang diakibatkan oleh keadaan tertentu,
dapat berupa penyakit ataupun sebab lainnya. Jumlah kematian yang terjadi
di wilayah kerja Puskesmas Kombos dalam data terakhir yaitu tahun 2016, di
antaranya yaitu kematian bayi dan kematian ibu.
a. Angka Kematian Bayi ( AKB/ IMR )
Di wilayah kerja Puskesmas Kombos Kecamatan Singkil tahun 2016
terdapat lahir hidup 460 orang yang hidup 446 orang, meninggal 14
orang.
b. Angka Kematian Ibu ( AKI / MMR)
Di Puskesmas Kombos Kecamatan Singkil angka kematian ibu di ambil
dari laporan yang di laporkan oleh bidan atau tenaga kesehatan
pemegang desa binaan di Puskesmas Pembantu dan bidan di Puskesmas
Induk. Pada tahun 2016 ada kasus kematian Ibu 2 orang.
c. Usia Harapan Hidup
Di Kota Manado berdasarkan data tahun 2016 rata- rata umur harapan
hidup masyarakat Kota Manado adalah 71,28 tahun, angka ini di atas
angka nasional 70,82 tahun
2. Morbiditas
Morbiditas adalah angka kesakitan, Morbiditas menggambarkan kejadian
penyakit dalam suatu populasi pada kurun waktu tertentu yang juga berperan
dalam penilaian terhadap derajat kesehatan masyarakat.
a. 10 Penyakit Terbanyak Di Puskesmas Kombos
Bersumber dari laporan bulanan kesakitan ada sebanyak 5524 kasus yang
di laporkan, 10 penyakit terbanyak yang diderita pada pelayanan di
Puskesms Kombos Kecamatan Singkil pada tahun 2016 adalah:
1. ISPA : 5.126 Orang
2. Gastritis : 739 Orang
3. Hipertensi : 618 Orang

15
4.Alergi : 298 Orang
5. Otitis Media : 136 Orang
6. Rematik : 363 Orang
7. Mialgin : 220 Orang
8. Diare : 281 Orang
9. Tonsillitis : 226 Orang
10. Bronchitis : 186 Orang
b. Penyakit Menular
1. Demam berdarah
Pada tahun 2016 di wilayah kerja Puskesmas kombos terdapat 22
jumlah kasus.
2. Malaria
Tahun 2016 di Puskesmas Kombos pada pemeriksaan malaria ibu
hamil didapatkan hasil negatif.
3. TB paru
Jumlah kasus Tb paru di Puskesmas Kombos selama tahun 2016 dari
hasil pemeriksaan sputum BTA (+) terdapat 70 penderita.
4. Kusta
Di Puskesmas Kombos pada tahun 2016 terdapat 8 penderita kusta,
dengan kasus terbanyak di Kelurahan Singkil 2 dan Ternate Tanjung.
5. Diare
Tahun 2016 di Puskesmas Kombos terdapat 281 kasus diare dan 100%
mendapat penanganan.
6. Pneumonia
Kasus pneumonia selama tahun 2016 terdapat 3 kasus.
3. Status Gizi
Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk menyediakan informasi status gizi bayi
dan balita, ibu hamil serta dilakukan pemberian vitamin A secara berkala dan
terus menerus.
a. Bayi dan Balita
Berdasarkan data tahun 2015di wilayah Puskesmas Kombos terdapat
2489 balita (S), yang datang ke posyandu untuk di timbang (D/S) 2069

16
balita dengan capaian 83,1%. Balita BGM berjumlah 268 orang, gizi
buruk yang mendapat perawatan 3 orang, terdapat 2206 anak umur 6-59
bulan yang dapat vitamin A bulan februari dan agustus sebanyak 1873
dengan capaiaan 84,9% jumlah bayi 542, yang di berikan ASI ekslusif
sebanyak 255 bayi dengan capaian 47,05% sedangkan BBLR berjumlah
38 orang.
b. Ibu Hamil
Di wilayah kerja Puskesmas Kombos Kecamatan Singkil tahun 2016
terdapat 510 ibu hamil dengan mendapat tablet fe 1 sebanyak 495 orang.
4. Pelayanan Antenatal (K1 dan K4)
Pelayanan Antenatal merupakan pelayanan kesehatan yang ditangani oleh
tenaga kesehatan yang profesional kepada ibu hamil selama masa
kehamilannya,yang berpedoman pada standar pelayanan antenatal yang
difokuskan pada usaha promotif dan preventif. Hasil pelayanan antenatal
dapat dilihat dari cakupan pelayanan K1 dan K4.
Cakupan K1 merupakan gambaran besaran ibu hamil yang telah
melakukan kunjungan pertama ke fasilitas pelayanan kesehatan untuk
mendapatkan pelayanan antenatal. Cakupan K4 adalah ibu hamil yang
mendapatkan pelayanan antenatal / pemeriksaan kesehatan pada masa
kehamilan oleh tenaga kesehatan terampil (Dokter, Perawat, Bidan), minimal
empat kali selama masa kehamilan, dengan frekwensi pemberian pelayanan
satu kali pada trimester pertama, satu kali pada timester kedua dan dua kali
pada trimester ketiga dari umur kehamilan. K4 ini dimanfaatkan untuk
melihat kualitas pelayanan kesehatan kepada ibu hamil.
Data bulan Agustus 2016, cakupan kunjungan K1 Puskesmas Kombos
sebesar 101,4% dari jumlah sasaran 501 ibu hamil. Cakupan kunjungan K4
Puskesmas Kombos 97,8% dari sasaran 501 ibu hamil.
a. Pertolongan Persalinan oleh Tenaga Kesehatan yang Memiliki
Kompetensi Kebidanan
Pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan adalah pelayanan
persalinan yang aman yang dilakukan oleh tenaga kesehatan dengan
kompetensi kebidanan. Cakupan ibu bersalin yang mendapatkan

17
pelayanan pertolongan persalinan di wilayah kerja Puskesmas Kombos
Periode 2016 sebesar 95,7% dari sasaran sebesar 158 ibu bersalin.
b. Pelayanan Ibu Nifas
Pelayanan kesehatan ibu nifas adalah pelayanan kesehatan sesuai standar
pada ibu mulai 6 jam persalinan sampai dengan 42 hari pasca persalinan
oleh tenaga kesehatan. Kunjungan nifas minimal sebanyak 3 kali pada 6
jam pasca persalinan sampai dengan 3 hari. Cakupan pelayanan ibu nifas
periode tahun 2016 di wilayah kerja Puskesmas Kombos berjumlah 159
(96,3%) dari sasaran sebesar 164 ibu nifas.

D. Masalah Pelayanan Kesehatan


Pelayanan yang baik adalah pelayanan kesehatan yang tersedia di masyarakat
(acceptable) serta berkesinambungan (sustainable). Artinya semua jenis
pelayanan kesehatan yang dibutuhkan masyarakat ditemukan serta
keberadaannya dalam masyarakat adalah ada pada tiap saat dibutuhkan.
Pelayanan kesehatan di Puskesmas Kombos meliputi pelayanan rawat
jalan, pelayanan laboratorium, dan pelayanan imunisasi.

18
1. Pelayanan Rawat Jalan

Gambar 4. Alur Pelayanan Pasien Rawat Jalan Puskesmas Kombos


2. Pelayanan Laboratorium

Gambar 5. Alur Pelayanan Laboratorium

19
3. Pelayanan Imunisasi

Gambar 6. Alur Pelayanan Imunisasi

20
BAB VI
PRIORITAS MASALAH

A. Prioritas Masalah Kesehatan


Pada laporan kali ini yang menjadi prioritas masalah kesehatan diPuskesmas
Kombos adalah masih tingginya kesakitan dari penyakit menular dan tidak
menular lewat laporan 10 penyakit yang menonjol dengan 3 penyakit terbanyak
yaitu ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Atas), Hipertensi dan Gastritis sejak
tahun 2015 hingga Oktober 2016.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang menyebabkan masih tingginya angka kesakitan dari penyakit ISPA
(Infeksi Saluran Pernapasan Atas), Hipertensi, Gastritis di Puskesmas
Kombos?
2. Bagaimana penanggulangan tingginya angka kesakitan dari penyakit menular
dan tidak menular di Puskesmas Kombos?

C. Identifikasi Penyebab Masalah


Menurut Blum H.L. ada 4 faktor yang mempengaruhi status derajat kesehatan
masyarakat atau perorangan. Faktor-faktor tersebut dapat digambarkan sebagai
berikut:6
1. Lingkungan
- Wilayah Puskesmas Kombos merupakan wilayah yang padat penduduk
dan terdapat sungai, sungai merupakan pengaliran air menjadikan sungai
tersebut sumber sampah dan polusi. Karena masih kurang kesadaran
masyarakat yang tinggal di pinggiran sungai dan membuang sampah
sembarangan dan di sungai. Sampah-sampah tersebut belum dapat dikelola
dengan baik dan tak sedikit menyangkut di pinggiran sungai yang dapat
memicu timbulnya berbagai macam penyakit salah satunya Dermatitis,
Alergi, dan Diare.

21
- Keadaan rumah yang padat dan pengetahuan pentingnya sirkulasi udara
yang baik di tempat tinggal yang masih kurang pula menyebabkan
tingginya kejadian ISPA di masyarakat.
2. Perilaku
- Sebagian besar warga yang terkena penyakit ISPA tersebut juga tidak
langsung memeriksakan diri mereka ke layanan kesehatan terdekat seperti
Puskesmas ketika mengetahui bahwa mereka terkena penyakit ISPA.
- Kebiasaan makanan dan gaya hidup terlebih masyarakat Minahasa yang
tidak sehat yang memicu penyakit Hipertensi.
- Kebiasan membuang sampah tidak pada tempatnya oleh para warg
ditambah dengan kebiasaan merokok oleh warga menjadi salah satu
penyebab dari tercetus penyakit ISPA.
- Para warga juga belum banyak mengetahui etika batuk sehingga berpotensi
besar menularkan penyakit mereka terhadap orang disekitar mereka.
- Masih kurangnya kebersihan diri sendiri sehingga menimbulkan penyakit
kulit.
3. Pelayanan kesehatan
- Masih kurangnya promosi kesehatan di masyarakat menyebabkan
kurangnya pengetahuan masyarakat akan penyakit tersebut sehingga besar
kemungkinan untuk terulang kembali.
- Keadaan obat –obatan yang terbatas di Puskesmas juga menyebabkan
berulangnya kejadian ini.
4. Keturunan
- Faktor keturunan diketahui berperan penting dalam timbulnya penyakit
alergi.

D. Penanggulangan Masalah
Alternatif penanggulangan masalah
- Melakukan promosi kesehatan dengan memperjelas jadwal kegiatan, target
pecapaian dan evaluasi program yang berhubungan dengan 10 penyakit
menonjol tersebut.

22
- Menyampaikan informasi lengkap saat penyuluhan di tempat umum, dan
kunjungan rumah misalnya Puskesmas, rumah warga mengenai Hipertensi,
Osteoartritis, Kolesterol, Diabetes Melitus, Bronkitis.
- Memberikan pengobatan sesuai standar kompetensi dan mengontrol bila ada
rujuk balik.
- Sarana dan prasarana seperti obat-obatan dilengkapi sehingga masyarakat
dapat mendapatkan pengobatan yang terbaik.
- Untuk menghadapi masalah kesehatan penyakit tidak menular di Puskesmas
Kombos melaksanakan program untuk meningkatkan kesehatan di
masyarakat yaitu senam pagi tiap hari sabtu, pelayanan polikliknik umum
dan pengobatan yang dilaksanakan setiap hari, penyuluhan mengenai
penyakit-penyakit menular maupun tidak menular. Selain itu Puskesmas
Kombos juga melaksanakan pemeriksaan tes gula darah sewaktu/puasa,
asam urat, kolestrol.

E. Pemecahan Masalah Terpilih


a. Rencana Penanggulangan Masalah
- Melakukan promosi kesehatan dengan memperjelas jadwal kegiatan, target
pecapaian dan evaluasi program yang berhubungan dengan 10 penyakit
menonjol tersebut.
b. Evaluasi Keberhasilan
- Masyarakat memahami pengertian, faktor risik, gejala dan tanda serta
pencegahan dari ISPA.
- Masyarakat memahami pengertian, faktor risik, gejala dan tanda serta
pencegahan dari Hipertensi.
- Masyarakat memahami pengertian, faktor risik, gejala dan tanda serta
pencegahan dari Gastritis.
c. Indikator Keberhasilan Kegiatan
Menurunnya angka kejadian penyakit tersebut di masyarakat.
d. Hasil Evaluasi Program
- Kesadaran dan pemahaman masyarakat mengenai penyakit tersebut
memanglah kurang.

23
- Masyarakat memberi respon yang positif dan turut aktif terhadap program
promosi kesehatan yang dilakukan.

24
BAB VII
PENUTUP

A. Kesimpulan
Puskesmas Kombos adalah salah satu pelaksana teknis dari Dinas Kesehatan
Kota Manado yang mempunyai beberapa program upaya pengembangan
kesehatan untuk menyelenggarakan pembangunan di bidang kesehatan pada
masyarakat disekitar wilayah Puskesmas Kombos. Beberapa program kesehatan
yang dilakukan oleh Puskesmas Kombos sudah berjalan dengan baik namun
masih ada beberapa kekurangan dibidang sarana dan prasarana. Program
kesehatan di Puskesmas Kombos harus dijalankan lebih optimal agar
terwujudnya kecamatanyang sehat untuk membangun Indonesia sehat.

B. Saran
Puskesmas sebagai ujung tombak pelayanan kesehatan sebaiknya mendapatkan
perhatian lebih dari Pemerintah dalam hal kualitas pelayanan serta sarana dan
prasarana yang dibutuhkan untuk menunjang diagnosis penyakit. Dengan alokasi
dana yang terbatas, seharusnya terdapat kesinergisan antara kebijakan
Pemerintah dengan kebutuhan masyarakat akan pelayanan kesehatan yang
berkualitas. Puskesmas memiliki kewajiban untuk menyelenggarakan pelayanan
promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif, namun dengan berbagai kendala
dan keterbatasan yang dimiliki, diperlukan manajemen mutu Puskesmas yang
lebih mengedepankan pelayanan promotif dan preventif sehingga fungsi
Puskesmas sebagai penyelenggara pembangunan kesehatan dapat terlaksana
dengan baik dan tujuan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dapat
tercapai.

25
DAFTAR PUSTAKA

1. Rencana Aksi Pusat Komunikasi Publik. Departemen Kesehatan. 2015 . Diakses


dari :
http://www.depkes.go.id/resources/download/LAKIP%20ROREN/1%20perencan
aan%20kinerja/RAK%20Puskomblik.pdf
2. Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku masyarakat Asam Jawa tidak
memanfaatkan pelayanan Puskesmas Aek Torop. Universitas Sumatera Utara.
Diakses dari :
http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/31482/Chapter%20I.pdf?s
equence=5&isAllowed=y
3. Kementrian Kesehatan RI. 2015. Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2014. Jakarta.
4. Kementrian Kesehatan RI. 2010. Direktorat Jendral Bina Kesehatan Masyarakat.
Pedoman Pemantauan Wilayah Setempat Kesehatan Ibu dan Anak (PWS-KI).
Jakarta.
5. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.75 Tahun 2014 tentang
Puskesmas.
6. Fitriany MS, Farolik HMAH, Taqwa R. Perilaku Masyarakat dalam Pengelolaan
Kesehatan Lingkungan (Studi di Desa Segiguk Sebagai Salah Satu Desa
Penyangga Kawasan Hutan Suaka Margasatwa Gunung Raya Ogan Komering Ulu
Selatan). JPS. 2016:18(1)

26
KEGIATAN DI PUSKESMAS KOMBOS

Tabel 1. Kegiatan Harian Dokter Muda


Hari / tanggal Kegiatan
- Mengambil surat di bagian IKKom
- Melapor masuk Puskesmas ke Kepala Puskesmas
Senin,
Kombos, Kepala Tata Usaha, serta mendapatkan
2 Juli 2018
pengarahan dari Kepala Puskesmas dan Kepala Tata
Usaha
- Orientasi Puskesmas
Selasa,
- Melakukan tugas Poli Umum
3 Juli 2018
- Bimbingan profil Puskesmas Kombos
Rabu, - Melakukan tugas Poli Lansia
4 Juli 2018
Kamis, - Kegiatan di Puskesmas Pembantu Singkil
5 Juli 2018 - Pelayanan pasien di Puskesmas Pembantu Singkil
Jumat, - Melakukan tugas Poli Lansia dan Poli Umum
6 Juli 2018 - Senam Prolanis

Sabtu, - Melakukan tugas Poli Umum dan Poli Lansia


7 Juli 2018 - Penanganan pasien di UGD

- Kegiatan Imunisasi
Senin,
- Kegiatan Posyandu
9 Juli 2018
- Bimbingan Penyakit Kronik

Selasa, - Penyuluhan TB Paru dan Hipertensi


10 Juli 2018 - Melakukan tugas Poli Umum

Rabu, - Melakukan tugas Poli Lansia


11 Juli 2018 - Home Visite

Kamis, - Kegiatan di Puskesmas Pembantu Singkil


12 Juli 2018 - Pelayanan pasien di Puskesmas Pembantu Singkil

27
Jumat, - Melakukan tugas Poli Lansia dan Poli Umum
13 Juli 2018 - Senam Prolanis

Sabtu, - Melakukan tugas Poli Umum dan Poli Lansia


14 Juli 2018 - Penanganan pasien di UGD

28
LAMPIRAN

Gambar 7. Puskesmas Kombos Tampak Dari Depan

29
Gambar 8. Kegiatan di Poli Lansia Puskesmas Kombos

30
Gambar 9. Ruang Nifas Gambar 10. Ruang VK

Gambar 11. Laboratorium Gambar 12. Apotek

31
Gambar 13. Penyuluhan

32
Gambar 14. Home Visite

33
34
Gambar 15. Kegiatan di Posyandu

35
36
Gambar 16. Kegiatan di Puskesmas Pembantu Singkil

37
38
Gambar 17. Kegiatan di UGD

39

Anda mungkin juga menyukai