8) Promosi Kesehatan
a) Kampanye Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) pada sasaran
tatanan .
b) Rumah Tangga
c) Institusi Pendidikan (Sekolah)
d) Institusi TTU
e) Institusi tempat kerja.
9) Penyuluhan Napza / Narkoba pada kelompok beresiko (Remaja
/Mahasiswa)
10) Usaha Kesehatan Sekolah
a) Kegiatan penjaringan kesehatan SD / Ml, SMP/ MTs dan
SMA/MA
b) Pembinaan UKS / UKGS TK/ SD/Ml, SMP / MTs dan
SMA/MA
c) Pelatihan dokter kecil anak sekolah kelas IV dan V SD.
d) Konseling kesehatan Reproduksi Remaja di sekolah dan
puskesmas.
11) Laboratorium
a) Pemeriksaan darah rutin, urin rutin dan feces rutin.
b) Pemeriksaan Cholesterol, GDS/ GDPP, Trigliserid dan
Asam Urat.
c) Pemeriksaan Test Kehamilan.
d) Pemeriksaaan Sputum BTA
e) Pemeriksaan urin protein ibu hamil.
f) Pemeriksaan paket laborat Calhaj sesuai standart
puskesmas
2. Program Kesehatan Unggulan
a. Puskesmas Sahabat Gizi kurang
1) Pelatihan kader motivator gizi di masing - masing
kelurahan.
2) Pengisian form rujukan dari kader mozi ke puskesmas
3) Memasukkan data status gizi ke dalam SIM Gizi secara
terus menerus
4) Pemutaran film Gizi sebagai media promkes di
puskesmas
E. Gambaran mutu pelayanan Informed cconsent di poli KIA puskesmas Tlogosari
Wetan
1. Input
a. Man (Sumber Daya Manusia)
Terdapat empat orang Bidan yang dapat memberikan pelayanan
Informed consent di poli KIA Puskesmas Tlogosari Wetan adapun
keseharian yang melaksanakan pelayanan pelayanan Informed Consent di poli
KIA terdapat dua perawat, terdapat dua pembagian shift kerja yaitu pagi dan
siang, dalam penelitian ini peneliti mengobservasi dua petugas (Bidan)
memiliki latar belakang pendidikan D3 dan D4 Kebidanan
b. Money (Pendanaan)
Biaya operasional pelayanan Informed Consent Puskesmas Tlogosari
Wetan menggunakan dana yang berasal dari Badan Layanan Umum Daerah
(BLUD)
c. Method (Cara Kerja)
Metode pelayanan Informed Consent dilaksanakan berdasarkan SOP
pelayanan informed consent Puskesmas Tlogosari Wetan. Pada penelitian ini
menggunakan SOP pelayanan informed consent yang telah direvisi dan
disesuaikan dengan referensi, selanjutnya disosialisasikan kepada petugas
(Bidan) dan digunakan untuk observasi kepatuhan petugas (Bidan) pelayanan
anamnesis terhadap SOP tersebut. Waktu pelayanan Informed consent di
Puskesmas dilaksanakan setiap hari Senin – kamis pukul 07.00 – 17.00 WIB,
hari Jumat pukul 07.00-15.00 dan Sabtu pukul 07.00 – 12.00 WIB
d. Material (Fasilitas)
Fasilitas ruang yang berhubungan dengan anamnesis terdiri dari 2 meja
panjang (dana dari BLUD), 2 kursi petugas (Bidan), Formulir Informed
Consent (BLUD), 2 kursi pasien (dana dari APBD), 2 kipas angin (dana dari
APBN) dan 2 komputer dengan program SIMPUS/P-care (dana dari APBD,.
selain itu fasilitas yang di danai BLUD barang seperti: hanscoon, masker,
wastafel, sabun, tempat sampah, gaun/apron, pelindung kepala (head cap).
e. Marketing
SOP Pelayanan informed Consent revisi yang sudah disesuaikan
dengan referensi dan telah disetujui oleh Kepala Puskesmas selanjutnya
disosialisasikan kepada Bidan yang memberikan pelayanan Informed Consent
kepada pasien. Sosialisasi SOP revisi dilaksanakan kepada bidan pelayanan
Informed consent Puskesmas Tlogosari Wetan pada hari Selasa, 1 Desember
2020
f. Environment
Selama penelitian tanggal 2 dan 3 Desember 2020 pasien yang
berkunjung mendapatkan pelayanan Informed consent di Poli KIA. Ruang
tunggu di Puskesmas Tlogosari Wetan cukup luas, nyaman dan kursi yang
sudah diseting social distancing
2. Process
a. P1 (Perencanaan)
SOP tentang pelayanan Informed Consent telah direvisi dan disetujui oleh
Kepala Puskesmas dan pelaksana program. Bidan siap melayani pelayanan
Informed Consent pada hari rabu s/d kamis pukul 07.00-12.00 WIB. Bidan
pelayanan Informed consent mempersiapkan peralatan yang dibutuhkan terdiri
pena bolpoin, formulir Informed consent, komputer untuk memasukkan data
pelayanan Informed Consent dan SIMPUS ke Dinas Kesehatan Kota secara
online.
b. P2 (Penggerakan dan Pelaksanaan)
1) Petugas (Bidan) melayani informed selama jam pelayanan, yakni setiap
Senin–Kamis pukul 07.00-17.00 WIB, sedangkan hari Jum’at pukul
07.00-15.00 WIB dan Sabtu pukul 07.00-12.00 WIB.
2) Bidan yang memberikan pelayanan Informed Consent terdiri dari 2 bidan
3) Bidan melakukan prosedur pelayanan Informed consent sesuai dengan
SOP yang telah disepakati
c. P3 (Pengawasan, Pengendalian, dan Penilaian)
Pelaporan yang dilaksanakan di Puskesmas Tlogosari wetan melalui
SIMPUS. Kepuasan pasien diwujudkan dalam bentuk pengisian lembar yang
dimasukkan ke kotak saran. Format penulisan dapat berupa kalimat kritik dan
disertakan pelayanan yang dituju. Penindak lanjutan dari kritik dibahas dalam
bentuk mini lokakarya.
3. Output
Jumlah kunjungan pasien pelayanan Informed consent selama penelitian tanggal 2
dan 3 desember 2020 berjumlah 70 pasien
4. Outcome
a. Diharapkan terjadi peningkatan mutu pelayanan Informed Consent kepada
pasien yang sesuai dengan kepatuhan Bidan di poli KIA.
b. Diharapkan terjadi peningkatan kepuasan pasien terhadap pelayanan Informed
Consent
5. Impact
derajat kesehatan di wilayah Puskesmas Tlogosari Wetan
F. SIMPLE PROBLEM
1. Identifikasi Masalah Mutu Pelayanan Informed Consent
Observasi kepatuhan Bidan terhadap SOP pelayanan informed consent
dilaksanakan di ruang KIA Puskesmas Tlogosari Wetan. Observasi kepatuhan ini
dilakukan selama dua hari (2 Desember 2020 dan 3 Desember 2020). Observasi ini
mengamati kegiatan Bidan yang melakukan pelayanan Informed Consent
menggunakan daftar tilik kepatuhan Bidan. data yang diamati kemudian ditabulasi
dan dinilai tingkat kepatuhan/compliance Rate (CR), CR dinilai patuh, bila lebih
dari 80% dan dinilai kurang patuh jika kurang dari sama dengan 80%. Hasil
perhitungan CR Bidan yang memberikan pelayanan Informed Consent di Puskesma
s Tlogosari Wetan adalah sebagai berikut:
Compliance Rate kepatuhan Bidan terhadap SOP pelayanan anamnesis:
CR kepatuhan bidan Ny. I terhadap SOP pelayanan Informed Consent:
∑ Ya x 100 %=
195
x 100 %=81 %
∑ Ya+ ∑ Tidak 195+ 45
CR kepatuhan Bidan Ny. S terhadap SOP pelayanan Informed Consent adalah:
∑ Ya x 100 %=
196
x 100 %=81,66 %
∑ Ya+∑ Tidak 196+ 44
CR Total kepatuhan Bidan terhadap SOP pelayanan Informed Consent adalah:
∑ Ya x 100 %=
391
x 100 %=81.45 %
∑ Ya+ ∑ Tidak 391+89
Rangking
Masalah Rangking usaha Extended value Urutan prioritas
manfaat
Masalah A 4 3 12 1V
Masalah B 5 2 10 III
Masalah C 4 2 8 I
Masalah D 3 3 9 II
Money
Material
Method - Waktu sosialisasi yang terlalu singkat kurang dari 2 hari dan
SOP Revisi yang rumit
Marketing
Environment
- bidan masih membedakan pasien baru dan pasien lama sehingga resiko yang
akan terjadi apabila tidak dilakukan tindakan medis hanya dijelaskan kepada
Waktu sosialisasi
pasien yang baru yang terlalu singkat
- Bidan mempersingkat waktu dikarenakan jumlah pasien yang banyak lebih dari dan SOP Revisi yang
35 pasien perhari sehingga tidak menjelaskan resiko yang akan terjadi apabila rumit
tidak melakukan tindakan
Rendahnya tingkat
kepatuhan bidan dalam
menjelaskan resiko
yang akan terjadi
LINGKUNGAN
apabila tidak dilakukan
tindakan medis kepada
pasien pada saat
informed consent (44
%)
MATERIAL MARKETING
Gambar 4.3 Pendekatan Analisis Fish Bone Pelayanan Informrd Consent di Poli KIA
Puskesmas Tlogosari Wetan
4. Menentukan Penyebab Masalah Paling Mungkin
Penentuan prioritas penyebab masalah atau penyebab masalah yang paling
mungkin dapat menggunakan diagram pareto, untuk membuat diagram pareto
berikut langkah – langkahnya:
a. Paired Comparison
Pada perbandingan berpasangan (paired comparison), digunakan untuk
membandingkan penyebab masalah dibandingkan dengan penyebab masalah
lainnya, pada penulisan ini terdapat Tiga penyebab masalah. Berdasarkan
analisa penyebab masalah dengan metode paired comparison didapatkan
urutan prioritas penyebab masalah sebagai berikut:
Tabel 4.8. Perbandingan Berpasangan (Paired Comparison)
No Penyebab masalah I II
Keterangan jumlah:
a. bidan masih membedakan pasien baru dan pasien lama sehingga resiko
yang akan terjadi apabila tidak dilakukan tindakan medis hanya
dijelaskan kepada pasien yang baru (2)
b. Bidan mempersingkat waktu dikarenakan jumlah pasien yang banyak
lebih dari 35 pasien perhari sehingga tidak menjelaskan resiko yang
akan terjadi apabila tidak melakukan tindakan (1)
c. Waktu sosialisasi yang terlalu singkat kurang dari 2 hari dan SOP
Revisi yang rumit (0)
b. Distribusi Frekuensi Penyebab Masalah
Distribusi frekuensi penyebab masalah dengan cara membuat turus/ tally sebagai
berikut:
Tabel 4.9. Tabel Tally Hasil (Paired Comparison)
a. bidan masih membedakan pasien baru dan pasien lama sehingga resiko yang
akan terjadi apabila tidak dilakukan tindakan medis hanya dijelaskan kepada
pasien yang baru (2)
b. Bidan mempersingkat waktu dikarenakan jumlah pasien yang banyak lebih
dari 35 pasien perhari sehingga tidak menjelaskan resiko yang akan terjadi
apabila tidak melakukan tindakan (1)
c. Waktu sosialisasi yang terlalu singkat kurang dari 2 hari dan SOP Revisi yang
rumit (0)
Total 3
d. Membuat Diagram analisis pareto
Frekuensi
Pensentase
Penyebab
Masalah
Alternatif I 5 2 2,5 I
Alternatif II 4 2 2 II
Keterangan:
a. Ranking I : Bidan mengangggap semua pasien sebagai pasien baru
b. b. Ranking II : pendampingan dari bidan lain untuk koordinasi menyamakan
persepsi
7. Rencana Pelaksanaan Kegiatan (Plan Of Action)
Berdasarkan alternatif pemecahan masalah yang telah diambil, maka disusun
Plan Of Action (POA). POA yang penulis ambil berupa Sosialisa secara online
tentang Pentingnya penyampaiian informasi mengenai resiko yang akan terjadi
apabila tidak dilakukan tindakan medis baik pada pasien baru ataupun pasien lama
Persiapan dilakukan pada tanggal 14 Desember 2020 meliputi,
penyusunan konsep dan koordinasi serta persetujuan materi sosialisasi dengan
Kepala Puskesmas dan pemegang program pelayanan KIA. Dokter mudah
menyiapkan sarana prasarana meliputi, tempat, waktu, undangan, daftar hadir,
sasaran, dan bahan berupa materi sosialisasi. Keberhasilan persiapan dinilai dari
disetujuinya materi sosialisasi tentang penerapan SOP pelayanan Informed
Consent yang sudah direvisi dan telah ditentukannya waktu, tempat, rencana
kegiatan dan perlengkapan Sosialisasi .
Penerapan dilaksanakan pada tanggal 16 Desember 2020, Ruang poli KIA
Puskesmas Tlogosari Wetan, jam 12.00 WIB – selesai. Indikator kegiatan
dikatakan berhasil jika petugas sudah dapat memahami materi sosialisasi.
Penilaian dan evaluasi kepatuhan petugas terhadap SOP pelayanan Informed
Consent revisi dinilai 1 bulan kemudian setelah dilakukan sosialisasi tentang
Pentingnya penyampaiian informasi mengenai resiko yang akan terjadi apabila
tidak dilakukan tindakan medis baik pada pasien baru ataupun pasien lama.
Indikator penilaian dan evaluasi dikatakan berhasil tingkat kepatuhan Bidan
terhadap SOP tinggi ≥ 80 %.
8. Pemilihan Media Edukasi (Berdasarkan Skala Intensitas)
Media komunikasi yang dipilih untuk menyelsaikan masalah kepatuhan
petugas dalam pentingnya menjelaskan resiko yang akan terjadi jika tidak
dilakukan tindakan kepada pasien. Pemilihan media ini didasarkan pada:
a. Faktor tujuan
Media dipilih dan digunakan haruslah sesuai dengan tujuan edukasi yang
telah ditetapkan / dirumuska
b. Faktor Efektifitas
Dari berbagai media yang ada, haruslah dipilih media yang paling efektif
untuk digunakan dan paling tepat/ sesuai dengan tujuan edukasi yang
dirumuskan.
c. Faktor Ketersediaan Media
Hal ini sesuai dengan situasi dan kondisi puskesmas yang memerlukan
still piture untuk memberikan edukasi tentang pentingnya dalam
mengkosongkan kandung kemih.
Dasar pemilihan jenis media komunikasi (berdasarkan sakal
intensitas). Ciri-ciri skala intensitas metode dan media komuniksai yang
terpilih dengan memperhatikan, hal-hal sebagai berikut :
a. Faktor situasi (waktu yang dibutuhkan, keterlibatan staff dan ruang yang
dibutuhkan) (Intensitas I)
b. Faktor efesiensi dilihat dari segi biaya (Intensitas I)
c. Faktor efisiensi dilihat dari ongkos petugas awal (Intensitas 2)
d. Faktor efisiensi dilihat dari pemeliharaan (Intensitas I)
e. Faktor efisiensi dilihat dari luas ruang yang dibutuhkan (Intensitas 1)
f. Faktor efisiensi dilihat dari perbaikan alat penggantian (Intensitas 1)
g. Faktor efektifitas dilihat dari interaksi, identitas dan repetisi (Intensitas 1)
h. Faktor efektifitas dilihat dari retensi (Intensitas 2)
i. Faktor efektifitas dilihat dari repetisi (Intensitas 1)
j. Faktor efektifitas dilihat dari warna (Intensitas 3)
k. Faktor tujuan pendidikan mengenai fakta, prosedur (Intensitas 2)
l. Faktor sikap dan pendapat (Intensitas 1)
Langkah – langkah pembuatan media still picture sebagai media edukasi
yaitu:
1) Menentukan masalah yang akan diinfokan kepada sasaran.
2) Membuat konsep (pemilihan tulisan, gambar, pewarnaan, desain dan
masalah yang diinformasikan).
3) Melakukan konsultasu dengan pemegang program (Bidan) dan Kepala
Puskesmas.
4) Menyiapkan alat dan bahan pembuatan still picture.
5) Melakukan konsultasi kembali dengan pemegang program (Bidan) dan
Kepala Puskesmas.
6) Melakukan proses pembuatan.
7) Mencetak stiker .
8) Penyerahan media edukasi (still ficture) dan pemasangan media edukasi
di kaca meja pelayanan Informed Consent KIA
G. Complex Problem
Penelusuran complex problem dalam penulisan ini dilakukan dengan cara
wawancara dengan pasien yang pernah melakukan pelayanan Informed Consent di poli
KIA Puskesmas Tlogosari Wetan. Wawancara dilakukan dengan menanyakan 9 buah
pertanyaan sesuai dengan unsur minimal penilaian indeks kepuasan masyarakat kepada
36 responden. Setelah 36 responden selesai diwawancarai, maka data diolah dengan
cara:7
1. Menghitung Jumlah Nilai per Unsur
Menjumlahkan skor dari 9 pertanyaan pada setiap unsur
2. Menghitung Nilai Rata – Rata (NRR) Per unsur
Jumlah Nilai Per Unsur dibagi dengan jumlah responden
3. Menghitung Nilai Rata – Rata Tertimbang Per Unsur
Nilai Rata – Rata Per Unsur dikalikan 0,11 (Standard baku)
4. Menghitung Nilai Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM)
Jumlah Nilai Rata – Rata Tertimbang Per Unsur dijumlahkan
5. Mencari Nilai IKM setelah di Konversi
Nilai Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) dikali 25 (Standard baku)
6. Melihat Mutu Pelayanan (Pada setiap unsur)
Nilai indeks pelayanan dikonversikan dengan nilai dasar 25
7. Kinerja Unit Pelayanan
Hasil penilaian terhadap kepuasan pelanggan yang mendapat pelayanan anamnesis
di pemeriksaan umum puskesmas mijen dinilai menggunakan nilai indeks kepuasan
masy arakat. Nilai indeks kepuasan masyarakat tersaji dalam tabel berikut:
Tabel 4.12. Nilai Indeks Kepuasan Masyarakat dengan nilai standar7
Tabel 4.13 Hasil Survei Kepuasan pasien terhadap Pelayanan informed consent di
poli KIA Puskesmas Tlogosari Wetan
P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9
Jumlah Nilai 119 120 120 122 120 122 121 119 123
Nilai Rata-
Rata 0,363 0,366 0,366 0,372 0,366 0,372 0,369 0,363 0,375
Tertimbang
Konversi
82,8
Nilai IKM
Mutu
BAIK
Pelayanan