Anda di halaman 1dari 27

Kelompok 6

Dosen pembimbing : Dr. Yessy Dessy Arna ,


M.Kep.,Sp.Kom
Anggota kelompok
No NAMA NIM

1. Silviyah Tahta Alfina P27820416007

2. Primanda Iqbal K. P27820416065

3. Diah Rahmawati P27820416052

4. Nindi Ayu Safitri P27820416038

5. Fitri Subagja P27820416029

6. Choirun Amalia P27820416019


PENELITIAN

Studi Case Control Studi Cohort


(Retrospektif ) (Prospektif)
Studi Case Control (Retrospektif)

Pengertian studi retrospektif


adalah meneliti ke belakang dengan menggunakan
data sekunder untuk melihat apakah ada hubungan
atau tidak antara penyakit dan factor resiko yang
terdapat pada orang yang sakit.
Studi Case Control (Retrospektif)

Ciri-Ciri Penelitian Case Control


Pemilihan subyek berdasarkan status penyakitnya,
untuk kemudian dilakukan amatan apakah subyek
mempunyai riwayat terpapar atau tidak.
Karakteristik penelitian
Retrospektif
1. Merupakan penelitian observasional yang bersifat
retrospektif
2. Penelitian diawali dengan kelompok kasus dan kelompok
control
3. Kelompok kontrol digunakan untuk memperkuat ada
tidaknya hubungan sebab-akibat
4. Terdapat hipotesis spesifik yang akan diuji secara statistic
Langkah-langkah penelitian
1. Menetapkan pertanyaan penelitian dan hipotesis yang sesuai
2. Menetapkan variabel penelitian
3. Menetapkan subjek penelitian
4. Melakukan pengukuran variable
5. Analisis hasil Karakteristik Penelitian Case Control
Kelebihan dan kekurangan
penelitian Restropektif
Kelebihan :
1. Cocok untuk mempelajari penyakit yang jarang ditemukan
2. Hasil cepat, ekonomis
3. Subjek penelitian bisa lebih sedikit
4. Memungkinkan mengetahui sejumlah faktor risiko yang mungkin berhubungan
denganpenyakit
5. Kesimpulan korelasi kurang baik, karena ada pembatasan dan pengendalian faktor risiko
6. Tidak menghadapi kendala etik seperti pada penelitian eksperimen atau cohort
7. Tidak memerlukan waktu lama (lebih ekonomis)
Kekurangan :
1. Pengukuran variable yang retrospektif, objektifitas dan reliabilitasnya kurang karena
subjek penelitian harus mengingat kembali factor-faktor risikonya,
2. Tidak dapat diketahui efek variable luar karena secara teknis tidak dapat dikendalikan
3. Kadang-kadang sulit memilih control yang benar-benar sesuai dengan kelompok kasus
karena banyaknya factor resiko yang harus dikendalikan.
Studi Cohort (Prospektif)
Pengertian studi prospektif
adalah meneliti apakah orang yang sehat tetapi
memiliki resiko atau paparan positif akan menderita
sakit atau tidak pada waktu mendatang. Dengan kata
lain, ingin melihat dan membuktikan ada atau
tidaknya hubungan atau asosiasi antara factor resiko
dan penyakit.
Studi Cohort (Prospektif)
Ciri-Ciri Penelitian Kohort

peneliti mengelompokkan atau


mengklasifikasikan kelompok terpapar dan tidak
terpapar, kemudian diamati sampai waktu tertentu
untuk melihat ada tidak efek atau penyakit yang
timbul.
Karakteristik penelitian prospektif
1. Bersifat observasional
2. Pengamatan dilakukan dari sebab ke akibat
3. Disebut sebagai studi insidens
4. Terdapat kelompok control
5. Terdapat hipotesis spesifik
6. Dapat bersifat prospektif ataupun retrospektif
7. Untuk kohor retrospektif, sumber datanya menggunakan data sekunder
Langkah-langkah Penelitian
1. Merumuskan pertanyaan penelitian dan hipotesis
2. Menentukan kelompok terpapar dan tidak terpapar
3. Menentukan Sampel
4. Pengambilan data dan pencatatan
5. Pengolahan dan analisi data hasil penelitian
Kelebihan dan kekurangan
penelitian prospektif
Kelebihan :
1. Kesesuaian dengan logika normal dalam membuat inferensi kausal
2. Dapat menghitung laju insidensi
3. Untuk meneliti paparan langkah
4. Dapat mempelajari beberapa akibat dari suatu paparan
Kekurangan :
1. Lebih mahal dan butuh waktu lama
2. Pada kohort retrospektif, butuh data sekunder yang lengkap dan handal
3. Tidak efisien dan tidak praktis untuk kasus penyakit langka
4. Risiko untuk hilangnya subyek selama penelitian, karena migrasi, partisipasi
rendah ataumeninggal
5. rawan terhadap bias
Etika adalah ilmu ttg kesusilaan yg bagaimana sepatutnya
manusia hidup di dalam masyarakat yg melibatkan aturan
atau prinsip yg menentukan tingkah laku
yang benar.
Suatu ungkapan bagaimana
perawat bertingkah laku
ISU ETIK
Isu adalah masalah pokok yang berkembang di
masyarakat atau suatu lingkungan yang belum tentu
benar, serta membutuhkan pembuktian.

Etik merupakan bagian dari filosofi yang berhubungan


erat dengan nilai manusia dalm menghargai suatu
tindakan, apakah benar atau salah dan apakah
pernyataan itu baik atau buruk
ISU ETIK

Karena perbedaan Nilai


Permasalahan Dasar Etika
Keperawatan
1.Kuantitas versus kualitas hidup
2.Kebebasan versus penanganan dan pencegahan bahaya
3.Berkata jujur versus berkata bohong
4.Keinginan terhadap pengetahuan yg bertentangan dg
falsafah, agama, politik, ekonomi, dan ideologi
5.Terapi ilmiah konvensional versus terapi tidak ilmiah
dan coba-coba
Sehingga
Permasalahan Etika dalam Praktek
Keperawatan Saat ini

MALPRAKTEK

KELALAIAN

LIABILITAS
Permasalahan Etika dalam Praktek
Keperawatan Saat ini
1) Malpraktek
Balcks law dictionary mendefinisikan
malpraktek sebagai kesalahan profesional atau
kurangnya keterampilan tidak masuk akal "kegagalan
atau satu layanan render profesional untuk melatih
bahwa tingkat keterampilan dan pembelajaran umum
diterapkan dalam semua keadaan masyarakat oleh
anggota terkemuka rata bijaksana profesi dengan
hasil dari cedera, kerugian atau kerusakan kepada
penerima layanan tersebut atau mereka yang berhak
untuk bergantung pada mereka ".
Permasalahan Etika dalam Praktek
Keperawatan Saat ini
2) Neglience (Kelalaian)
Kelalaian tidak sama dengan malpraktek, tetapi
kelalaian termasuk dalam arti malpraktik, artinya
bahwa dalam malpraktek tidak selalu ada unsur
kelalaian.
Kelalaian adalah segala tindakan yang dilakukan
dan dapat melanggar standar sehingga
mengakibatkan cidera/kerugian orang lain
(Sampurno, 2005).
Jenis-jenis kelalaian
Bentuk-bentuk dari kelalaian menurut sampurno (2005), sebagai
berikut:
1. Malfeasance : yaitu melakukan tindakan yang menlanggar
hukum atau tidak tepat/layak.
Misal: melakukan tindakan keperawatan tanpa indikasi yang
memadai/tepat
2. Misfeasance : yaitu melakukan pilihan tindakan
keperawatan yang tepat tetapi dilaksanakan dengan tidak tepat.
Misal: melakukan tindakan keperawatan dengan menyalahi
prosedur
3. Nonfeasance : Adalah tidak melakukan tindakan
keperawatan yang merupakan kewajibannya.
Misal: Pasien seharusnya dipasang pengaman tempat tidur tapi
tidak dilakukan.
4 unsur kelalaian
Sampurno (2005), menyampaikan bahwa suatu
perbuatan atau sikap tenaga kesehatan dianggap lalai,
bila memenuhi empat (4) unsur, yaitu:
1. Duty atau kewajiban tenaga kesehatan
2. Dereliction of the duty
3. Damage atau kerugian
4. Direct cause relationship atau hubungan
sebab akibat yang nyata
Permasalahan Etika dalam Praktek
Keperawatan Saat ini
3) Liability (Liabilitas)
Liabilitas adalah tanggungan yang dimiliki oleh
seseorang terhadap setiap tindakan atau kegagalan
melakukan tindakan. Perawat profesional, seperti
halnya tenaga kesehatan lain mempunyai tanggung
jawab terhadap setiap bahaya yang timbulkan dari
kesalahan tindakannya.
Kelompok 6

Anda mungkin juga menyukai